• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEM 1200308 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PEM 1200308 Chapter1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini, teknologi mengalami perkembangan yang pesat,

mengakibatkan kebutuhan manusia menjadi semakin beragam. Alat transportasi

salah satunya, baik itu transportasi umum maupun transportasi pribadi keduanya

merupakan kebutuhan yang sulit dipisahkan dalam menjalankan aktivitas

keseharian. Berbagai alat transportasi mengalami peningkatan kualitas dan

teknologi baik itu alat transportasi di darat, laut maupun udara dan salah satu alat

transportasi darat yang banyak digunakan manusia adalah mobil. Mobil

merupakan kendaraan darat yang menggunakan mesin sebagai penggeraknya dan

memerlukan bahan bakar untuk menghidupkan mesinnya, beroda empat atau

biasanya beroda genap. Menurut sistem Euro NCAP dan United States

Environtmental Protection Agency, bahwa mobil dibagi menjadi berbagai

klasifikasi yang digolongkan berdasarkan kabin penumpang dan volume bagasi,

yaitu mobil MVP, coupe, hatchback, sedan, station wagon, luxury car, SUV,

grand trourer, konvertibel, dan mobil off-road. Beraneka ragamnya klasifikasi

mobil tersebut membuat masyarakat dihadapkan dengan berbagai pilihan yang

disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Keputusan pembelian mobil bisa berdasarkan kualitas, harga, keamanan,

interior dan eksterior, kapasitas penumpang, kapasitas kabin, fasilitas entertain,

hingga pada faktor gengsi/gaya. Kini tidak sedikit konsumen yang membeli mobil

untuk menunjang penampilan dalam keseharian dan juga status sosialnya. Tidak

jarang konsumen yang ingin membeli mobil rela memberikan effort yang lebih

dalam memutuskan pembelian tipe mobil tertentu yang dipandang high

technology dan high class.

Seiring dengan beragamnya kebutuhan konsumen akan pembelian mobil,

semakin beragam pula produk mobil yang ditawarkan oleh para perusahaan

penghasil mobil. Banyaknya merek mobil yang menawarkan berbagai kelebihan

pada produknya masing-masing menjadikan banyaknya pilihan bagi konsumen

(2)

merek mobil. Masing-masing perusahaan memiliki strategi pemasaran yang

bertujuan untuk memenangkan persaingan, salah satu strateginya adalah dengan

brand.

American Marketing Association (dalam Kotler & Keller, 2012, hlm. 241),

mendefinisikan “merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau

design, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang

atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan

mereka dari para pesaing.” Merek juga dapat memperlihatkan sebuah tingkat

kualitas tertentu, sehingga konsumen merasa puas dan bisa melakukan pembelian

ulang.

Berbagai jenis merek mobil terkenal beredar di Indonesia. Merek menjadi

salah satu daya tarik dalam pemilihan mobil. Berbagai merek bersaing dalam

pangsa pasar penjualan mobil di Indonesia, salah satunya dalam klasifikasi mobil

hatchback. Hatchback merupakan jenis mobil empat pintu yang berukuran kecil,

dan memiliki bodi yang pendek. Mobil jenis hatchback biasanya memiliki pintu

bagasi belakang yang menyatu dengan kaca belakang dan ruang penumpang

belakang, serta terbuka keatas. Berbagai perusahaan mobil menawarkan

produk-produk mobil untuk segmen hatchback, seperti KIA, Honda, Ford, Suzuki,

Daihatsu, dan KIA.

Salah satu perusahaan yang menerapkan strategi merek yaitu KIA. KIA

merupakan perusahaan otomotif asal Korea Selatan, yang memasuki pasar

hatchback Indonesia pada tahun 2010 dengan merilis mobil generasi pertamanya

bernama Pride, dan generasi keduanya yaitu Rio. KIA telah lama dikenal dengan

perusahaan yang menghasilkan alat transportasi yang berkualitas dan dengan

kecanggihan teknologi, dengan kondisi ini KIA Rio berhasil menjadi salah satu

hatchback yang diunggulkan KIA menggantikan KIA Pride.

Diantara banyaknya merek mobil untuk kelas hatchback, muncul beberapa

merek yang unggul dalam pasar hatchback. Berikut ini (Tabel 1.1) adalah daftar

merek-merek mobil hatchback yang unggul di pasar Indonesia berdasarkan

laporan hasil penjualannya dalam periode 2015 yang di olah Gaikindo (Gabungan

(3)

Tabel 1. 1

Daftar Merek Mobil Hatchback yang Unggul di Pasar Indonesia

Berdasarkan Penjualan Tahun 2015 (Per. Januari-Desember)

Sumber: www.bintangotomotif.com, 2015

Berdasarkan informasi pada Tabel 1.1, dapat dilihat pada tahun Toyota

yaris berada di posisi pertama kelas mobil hatchback dengan hasil penjualan

18.151 unit, sedangkan Honda Jazz di posisi kedua dengan hasil penjualan 17.345

unit dan Mazda 2 di posisi ketiga dengan hasil penjualan 4.201 unit. Di posisi

kelima KIA Rio dengan hasil penjualan 897 unit, diantara pesaingnya KIA Rio

memiliki penjualan yang sangat jauh dari keempat pesaingnya dalam kelas

hatchback ini. Untuk mengetahui mengenai presepsi konsumen terhadap

pemilihan merek mobil hatchback, peneliti melakukan pra-penelitian kepada 50

responden. Berikut ini (Gambar 1.1) merupakan hasil temuan pra-penelitian yang

telah dipaparkan sebelumnya.

Sumber: Pra Penelitian Lapangan penulis, 2015

Gambar 1. 1

Hasil Pra Penelitian Merek Hatchback yang Dipilih

No Merek Penjualan

1 Toyota Yaris 18.151 unit

2 Honda Jazz 17.345 unit

3 Mazda 2 4.201 unit

4 Suzuki All New Swift 1.440 unit

(4)

Berdasarkan hasil pra-penelitian yang dilakukan penulis ditemukan bahwa

Honda Jazz berada di posisi pertama dalam pemilihan merek mobil hatchback

dengan presentase 32%, sedangkan Honda Brio dan Toyota Yaris di posisi kedua

dan ketiga, dengan presentase 18% dan 12%. Berdasarkan hasil pra penelitian

tersebut, dapat diketahui bahwa hanya sebanyak 6% responden memilih merek

KIA Rio, sebagian besar responden lebih memilih Honda Jazz, Honda Brio, dan

Toyota Yaris dibandingkan KIA Rio. Responden memiliki merek selain KIA Rio

memilih mobil hatchback dengan beragam pertimbangan dari segi kualitas,

desain, harga, fitur, yang sudah terwakili oleh merek yang responden pilih

tersebut. Selanjutnya peneliti menemukan bahwa sebanyak 72% responden tidak

tertarik atau berminat mengganti mobil hatchback yang dimilikinya dengan merek

KIA Rio. Berikut ini (Gambar 1.2) merupakan hasil temuan pra-penelitian yang

telah dipaparkan sebelumnya.

Sumber: Pra Penelitian Lapangan penulis, 2015

Gambar 1. 2

Hasil Pra Penelitian Ketertarikan pada Merek KIA Rio

Berdasarkan data yang ditemukan pada pra penelitian yang digambarkan

dengan Gambar 1.2, bahwa hanya sebagian kecil responden yaitu sebanyak 28%

responden yang tertarik mengganti mobilnya dengan KIA Rio apabila memiliki

kesempatan untuk mengganti hatchback yang dimilikinya pada saat ini, sementara

(5)

memiliki kesempatan untuk mengganti hatchback yang dimilikinya pada saat ini,

dikarenakan bahwa responden tidak mengetahui merek KIA Rio dan sebagian

responden mengatakan bahwa mereka mengetahui merek KIA Rio namun tidak

merasa tertarik mengetahui lebih lanjut tentang KIA Rio.

Salah satu aset dan strategi perusahaan adalah kekuatan merek. Merek

yang kuat akan tertanam dan menciptakan sebuah kepribadian merek sesuai

dengan pengalaman dan pengetahuan konsumen terhadap merek tersebut. KIA

Rio mencapai puncak penjualannya pada tahun 2014, berdasarkan laporan

penjualannya secara wholesale yang diolah oleh GAIKINDO bahwa dalam 5

tahun penjualannya KIA Rio mengalami kenaikan di tahun 2011 hingga ke tahun

2014 dan mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2015 yang penurunan

penjualannya sudah terlihat dari tren penjualannya tahun 2014 ke 2015.

Meskipun merek-merek hatchback lainnya juga mengalami penurunan

penjualan, yang didasari daya beli konsumen yang menurun secara nasional

dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia yang goyah karena penurunan nilai

tukar rupiah pada dollar namun penurunan tersebut tidak setajam penurunan yang

terjadi pada merek KIA Rio, hal tersebut dapat dilihat dari Gambar 1.3 berikut

ini.

Sumber: data diolah penulis (www.oto.detik.com, www.otomotif.news.viva.co.id,

www.autonetmagz.com, www.beritasatu.com, www.blackxperience.com,

www.kia-bandung.com, www.bintangotomotif.com, www.industri.kontan.co.id www.otomotif. kompas.com, www.mobil88.astra.co.id) (2015)

Gambar 1. 3

Penjualan Mobil tipe Hatchback periode 2011-2015

(6)

Berdasarkan grafik penjualan pada Gambar 1.2, dapat diuraikan bahwa

penjualan Kia Rio tahun 2011 adalah sebanyak 859 unit, pada tahun 2012

sebanyak 3.234 unit, pada tahun 2013 sebanyak 3.326 unit, dan KIA Rio

mencapai puncaknya penjualannya pada tahun 2014 yaitu sebesar 3.586 unit yang

terjual. Namun, pada tahun 2015 mengalami penurunan dimana KIA Rio hanya

berhasil melakukan penjualan sebanyak 897 unit. Hal tersebut dikarenakan KIA

Rio kalah bersaing dengan merek-merek lainnya seperti Honda Jazz, Toyota

Yaris.

Berdasarkan laporan dari Gaikindo yang diakses dari beberapa laman

website otomotif, diperoleh data kinerja penjualan KIA Rio perbulan. Dimana

penurunan penjualan pada tahun 2015 tersebut sudah terlihat dari tren

penjualannya tahun 2014 ke 2015, seperti yang terdapat pada Gambar 1.3

Sumber: diolah oleh penulis dari berbagai sumber (www.kia-bandung.com,

www.oto.detik.com, www.bintangotomotif.com,www.beritasatu.com, www.ind

ustri.kontan.co.id, www.infoterbaru.co, www.blackxperience.com,

www.otomotif.kompas.com ) (2015)

Gambar 1. 4

(7)

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa puncak penjualan di tiga

tahun terakhir yaitu di tahun 2014 pada bulan Februari sebesar 426 unit yang

terjual di pasar hatchback, namun pada bulan Maret mengalami penurunan

penjualan yang signifikan dimana hanya 212 unit yang terjual. Selanjutnya, sejak

di tahun 2014 hingga 2015 penjualan mengalami tren yang fluktuatif cenderung

mengalami penurunan diantara tahun-tahun sebelumnya, penjualan terendah di

empat bulan terakhir di tahun 2015 pada bulan Agustus hanya sebesar 46 unit

yang terjual. Penurunan penjualan yang dialami KIA Rio ini diakibatkan karena

adanya merek-merek baru jenis hatchback yang bermunculan dan kemunculan

mobil hatchback tipe LCGC (Low Cost Green Car).

Sejak tahun kemunculannya pada tahun 2011, KIA Rio cukup berhasil

dalam memasuki pasar hatchback Indonesia, meskipun cenderung merek baru

namun sebagai mobil asal Korea Selatan KIA Rio memiliki kualitas, design, dan

harga yng kompetitif. Namun, dengan munculnya berbagai merek baru dalam

pasar mobil hatchback menjadi tantangan bagi KIA Rio, bagaimana sebuah merek

tersebut dapat bertahan dibenak konsumen sebagai merek yang sesuai dengan

berbagai watak dan karakter kalangan muda dan agar target pasar KIA Rio yang

merupakan kalangan muda bisa bertahan. Salah satu strategi yang digunakan

adalah dengan menguatkan kepribadian merek yang tertanam dalam KIA Rio agar

konsumen tetap membeli produk KIA Rio.

Menurut Kotler dan Keller (2016, hlm. 156), “Kepribadian adalah

sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respon yang relatif

konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungan termasuk juga

(buying behavior). Sedangkan kepribadian merek adalah bauran tertentu dari sifat

manusia yang dapat konsumen tanamkan pada sebuah merek tertentu.”

KIA berupaya menciptakan merek yang kuat dengan merancang strategi

KIA Rio sebagai mobil hatchback yang diperuntukkan untuk kalangan muda,

dengan desain yang dinamis dan stylist menjadikan KIA Rio sebagai kendaraan

yang sesuai dengan kepribadian generasi muda. KIA Rio membuat strategi

pemasaran berupa inovasi dalam desain, kecanggihan fitur, keamanan dan

(8)

merek lain dalam kelasnya, membuat KIA Rio sebagai pelengkap dalam

menjalani aktivitas pengendaranya.

Menurut Kotler Keller (2012), Kepribadian dapat berguna dalam

menganalisis prilaku konsumen. Dimana merek juga memiliki kepribadian dan

konsumen lebih sering memilih, memutuskan, dan menggunakan merek yang

memiliki kepribadian yang cocok dengan kepribadian mereka.

Melihat dari konsep bagaimana fungsi kepribadian yang ditanamkan

perusahaan kepada mereknya, KIA Rio terus melakukan konsistensi pada strategi

branding perusahaannya yang tercermin pada tagline KIA Rio yaitu “A Talented

Compact”dan “Economy, style, personality and versatility … the 2015 Rio has it

all. Whatever your passion in life, pursue it in a Rio”, diharapkan konsumen dapat

melihat bahwa KIA Rio adalah salah satu mobil hatchback yang dapat diandalkan

dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan memiliki kepribadian yang sesuai

dengan pengendaranya dibandingkan dengan produk hatchback lainnya.

Kepribadian merek dari KIA Rio itu sendiri adalah spirited (vivid), fun,

dynamic, exciting, unique, innovative, stylish, advanced, bold, dan challenging.

KIA Rio memiliki keunggulan dalam segi desain interior dan eksteriornya dimana

desain KIA Rio terinspirasi european style sehingga membuat desain KIA Rio

eye-catching. Dengan berfokus target market usia 18-35 tahun dimana pada range

usia tersebut kebutuhan akan city car yang dinilai lebih tinggi.

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui

strategi kepribadian merek yang dilakukan KIA Rio dan dampaknya pada

keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Maka penulis mengambil judul

“Pengaruh Kepribadian Merek terhadap Keputusan Pembelian”.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, dalam penelitian ini masalah terdapat pada

penjualan KIA Rio yang menurun drastis pada tahun 2015. Selain itu penjualan

perbulan KIA Rio juga relatif tidak sesuai pada target dimana perencanaan target

yaitu penjualan sebesar 9.000 unit pertahun namun pada pelaksanaannya masih

belum terwujud. Hal tersebut dikarenakan munculnya pesaing baru yaitu

(9)

produk hatchback perusahaan lain bukan produk KIA Rio, selain itu berdasarkan

data yang ditemukan penulis pada pra penelitian bahwa sebagian besar konsumen

tidak mengetahui merek KIA Rio dan sebagian besarnya lagi mengatakan bahwa

mereka mengetahui merek KIA Rio namun tidak merasa tertarik mengetahui lebih

lanjut tentang KIA Rio.

Didasari oleh latar belakang penelitian ini, bahwa pentingnya sebuah karakter

kuat pada sebuah merek yang bisa digambarkan dengan kepribadian merek dimana

konsumen cenderung menyukai produk yang memiliki kesamaan karakter dengan

konsumen tersebut. Diperlukan sebuah identifikasi masalah mengenai faktor-faktor

apa saja khususnya kepribadian merek yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian KIA Rio, selain itu besar pengaruh kepribadian merek akan penulis teliti

agar bisa membantu perusahaan dalam mengurangi resiko kehilangan konsumen

karena tidak mampu bersaing dengan pesaing bisnis produsen pada bidang yang

sama.

1.3 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian tersebut, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran responden terhadap kepribadian merek KIA Rio pada

anggota Rio Owners Community (ROCKS) Bandung?

2. Bagaimana gambaran responden terhadap keputusan pembelian pada KIA

Rio anggota Rio Owners Community (ROCKS) Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh kepribadian merek yang diciptakan KIA Rio

terhadap keputusan pembelian produk KIA Rio Bandung?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran responden terhadap kepribadian merek yang

telah diciptakan KIA Rio pada anggota Rio Owners Community (ROCKS)

Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran responden terhadap keputusan pembelian KIA

(10)

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepribadian merek yang diciptakan

KIA Rio terhadap keputusan pembelianproduk KIA Rio.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat kepada:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

masukan dalam kajian ilmu manajemen, khususnya manajemen pemasaran,

mengenai kepribadian merekdan juga dapat menjadi tambahan referensi bagi

peneliti lain

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan acuan

dan masukan bagi perusahaan KIA mengenai kepribadian merek KIA Rio

yang berpotensial meningkatkan keputusan pembelian, sehingga perusahaan

Gambar

Tabel 1. 1
Gambar 1. 2
Gambar 1. 4

Referensi

Dokumen terkait

TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA1. JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA

Kebijakan yang dikeluarkan oleh DPRD sebagai perpanjangan tangan pemerintahan di daerah umumnya ditentukan oleh anggota organisasinya, demikian halnya dilingkungan

Akan tetapi hasil ini lebih komprehensif karena data diperoleh dari lima kali pengamatan dan data yang ada juga menunjukkan adanya perubahan jumlah dan tipe spora CMA pada setiap

Selain aktivitas guru, peneliti juga melakukan analisis terhadap aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT. Hasil

Dhata sajrone panliten iki yaiku translate video wayang Sastra Jendra Hayuningrat (SJH) kanthi dhalang Ki Manteb Sudharsono nalika acara ambal warsa Radio Swara

Berikut gambar ikatan hidrogen yang terlibat pada proses interaksi senyawa parasetamol dan kedua senyawa turunannya dengan reseptor selekoksib COX- 2 dengan kode

Daun majemuk disusun oleh bagian-bagian yang terdiri atas: (1) tangkai induk (rachis) merupakan aksis pokok yang di ketiak pangkal daunnya dijumpai adanya kuncup, (2) ruas

8 Banyaknya duplikat lagu di album yang lain 9 Kemasan produk yang kurang menarik 10 Pembagian tugas yang tidak teratur... Indo