• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Acara Peradilan Agama Pertemuan 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hukum Acara Peradilan Agama Pertemuan 6"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Alternatif Penyelesaian

Sengketa

Jenis APS:

Pengadilan

Mediasi (tahkim)Musyawarah

Tahkim:

An Nisa:35 “maka angkatlah seorang hakam dari keluarga si lelaki dan seorang hakam dari

keluarga si wanita ...”

Sunnah HR An-Nasa’i bahwa Abu Syuriah menerangkan kepada Nabi Muhammad SAW,

kaumnya telah berselisih dalam suatu perkara, kemudian mereka datang kepadanya dan dia pun memutuskan perkara itu. Putusan itu diterima oleh kedua belah pihak. Mendengar itu, Nabi menyambut baik dan menyetujuinya

Dapat dilaksanakan untuk segala masalah kecuali pidana dan qishashPutusan hakim dapat sama ataupun berbeda dari putusan hakam

Musyawarah:

Termasuk dalam asas hukum acara peradilan agama (mengusahakan perdamaian)An Nisa:128 “...dan mengadakan perdamaian itu lebih baik bagi mereka ...”

Umar bin Khattab “ubahlah pihak2 yang bermusuhan tersebut menjadi pihak2 yang

(3)

Hukum Acara

Hukum acara yang berlaku: hukum acara perdata yang

berlaku pada pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, kecuali secara khusus diatur dalam undang-undang ini (Ps 54 UU 7/1989)

 Umum: Ps 118-245 HIR dan Ps 142-314 RBg  Khusus/pelengkap: Ps 54-91 UU PA

Pengaturan khusus:

 Ps 65-88 UU 7/1989 (perlindungan wanita)

 Cerai talak yang datang dari pihak suami  Cerai gugat yang datang dari pihak istri  Cerai dengan alasan zina

 Cerai gugat diajukan ke peradilan di wilayah Pgg (Ps 73(1)

UU 7/1989)

 Ps 86(2) UU 7/1989: masuknya pihak ketiga dalam

(4)

Hukum Acara - 2

Peradilan khusus: bidang perdata Islam tertentu

dan hanya untuk orang Islam di Indonesia. Untuk itu

bisa disebut Peradilan Islam di Indonesia.

Asas dalam proses berperkara menurut syariah:

 Orang yang berperkara (cakap atau wakilnya)

 Pgg dan Tgg harus hadir dan didengar keterangannya  Pemanggilan para pihak harus secara patut

 Perlakuan yang sama

 Diusahakan penyelesaian secara damai

 Peradilan dilaksanakan secara terbuka kecuali

(5)

Hukum Acara - 3

Selain itu, terdapat pula asas:

 Kewenangan (absolut dan relatif) badan peradilan tergantung

tauliyah negara

Pada dasarnya masyarakat berhak mendapat layanan keadilan dari

negara secara cuma2

 Badan peradilan hanya satu tingkat agar perkara dapat diselesaikan

dengan waktu singkat namun tidak menutup kemungkinan dalam beberapa tingkat demi tercapainya keadilan

 Bila salah satu pihak mendalilkan bahwa ia mempunyai hak,

sedangkan pihak lain yang membantah berkewajiban untuk membuktikannya

Peristiwa yang telah terbukti, dapat menjadi landasan hakim dalam

memutus perkara

Alat bukti (bayyinah) menurut syariah terdiri dari:

 Ikrar (pengakuan)  Persaksian

 Surat

 Persangkaan kuat (qarinah)

Hakim mengadili berdasarkan hukum (tertulis dan tidak tertulis),

(6)

Kekuasaan Kehakiman

n umum n agamaPeradila

Peradila n TUN

Peradila n militer

(7)

Susunan Peradilan

Agama

Susunan pengadilan: Ps 6-48 UU PA

Ps 6 UU 7/1989: peradilan agama terdiri dari:

Pengadilan Agama yang merupakan pengadilan tingkat pertama dan  Pengadilan Tinggi Agama yang merupakan pengadilan tingkat

banding

Pengadilan Agama:

Pengadilan tingkat pertamaPutusan pertama (judex factie)  Berada di tingkat kabupaten/kota  Dibentuk dengan Perpres

Pengadilan Tinggi Agama:

Pengadilan banding

Putusan tingkat terakhir (judex factie)  Berada di tingkat propinsi

(8)

Susunan Peradilan Agama -

2

Tugas dan kewenangan Mahkamah Agung (UU 48/2009 ttg

Kekuasaan Kehakiman)

 Ps 20 & 23: mengadili pada tingkat kasasi  Ps 24: memutus perkara peninjauan kembali

Mahkamah Syar’iyah

Bukan merupakan pengadilan khusus (penjelasan Ps 27 (1) UU 48/2009)

 Lembaga peradilan dalam wilayah Propinsi NAD yang berlaku untuk pemeluk agama Islam (Ps 1 angka 7 UU 18/2001 ttg Otonomi Khusus bagi Prov DI Aceh sebagai Prov NAD

 Ps 27 UU 48/2009: berada dalam salah satu lingkungan peradilan di bawah MA. Ps 25 UU 18/2001: peradilan syariat Islam di Prov NAD sebagai bagian dari sistem peradilan nasional

(9)

Mahkamah Agung

Pada tingkat kasasi membatalkan putusan atau

penetapan pengadilan karena:

 Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang  Salah menerapkan atau melanggar hukum yang

berlaku

 Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh

peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan ybs

(10)

Mahkamah Agung

MA memutus sengketa antara 2 pengadilan atau lebih

menyatakan berwenang/tidak berwenang mengadili atas perkara yang sama (Ps 56 UU 14/1985)

MA memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua

sengketa tentang kewenangan mengadili (Ps 33 UU 14/1985):

 Antara pengadilan di lingkungan peradilan yang satu dengan

pengadilan di lingkungan peradilan yang lain

 Antara dua pengadilan yang ada dalam daerah hukum

pengadilan tingkat banding yang berlainan dari lingkungan peradilan yang sama

 Antara dua pengadilan tingkat banding di lingkungan peradilan

yang sama atau antara lingkungan peradilan yang berlainan  MA memeriksa dan memutus permohonan PK pada tingkat

(11)

Pejabat Peradilan

Ketua Pengadilan

Hakim

(12)

KETUA PENGADILAN

Ketua dan Wakil Ketua diangkat dan diberhentikan

oleh Ketua MA

Tugas:

 Mengatur pembagian tugas para hakim

 Membagikan semua berkas perkara dan atau

surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke pengadilan kepada majelis hakim untuk diselesaikan

 Menetapkan perkara yang harus diadili

 Mengawasi kesempurnaan pelaksanaan penetapan

(13)
(14)

HAKIM

Tugas hakim:

 Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman

 Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan

rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat

Ps I angka 7 UU 50/2009:

Ketua dan wakil ketua diangkat dan diberhentikan oleh Ketua MA  Hakim diangkat oleh Presiden atas usul Ketua MA

 Hakim diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua MA dan/atau KY

melalui Ketua MA

Ps I angka 11 UU 3/2006: Hakim tidak boleh merangkap menjadi

 Pelaksana putusan pengadilan

Wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan suatu perkara yang

diperiksa olehnya

(15)

Syarat menjadi Hakim PA (Ps I angka 4

UU 50/2009)

WNI

Islam

Bertakwa kepada Tuhan YME

Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Sarjana syariah, sarjana hukum Islam, atau sarjana

hukum yang menguasai hukum Islam

Lulus pendidikan hakimSehat jasmani dan rohani

Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercelaBukan bekas anggota organisasi terlarang

(16)

Syarat menjadi Hakim PTA

(Ps I angka 6 UU 50/2009)

Syarat seperti sebelumnya, kecuali lulus pendidikan

hakim, syarat sarjana, syarat kepribadian, dan

syarat usia

Usia minimal 40 tahun

Berpengalaman sebagai Ketua PA, Wakil Ketua PA

minimal 5 tahun atau sebagai hakim PA minimal 15

tahun

(17)

Diberhentikan dengan Hormat

(Ps I angka 8 & 10 UU 50/2009)

Permintaan sendiri. Untuk ketua atau wakil ketua

pengadilan, tidak dengan sendirinya diberhentikan

sebagai hakim

Sakit jasmani atau rohani terus-menerus

Berusia 65 tahun bagi Ketua, Wakil Ketua, dan

Hakim PA

Berusia 67 tahun bagi Ketua, Wakil Ketua, dan

Hakim PTA

Tidak cakap dalam menjalankan tugasnya

Meninggal dunia

dengan sendirinya diberhentikan

(18)

Diberhentikan tidak dengan hormat

(Ps I angka 9 UU 50/2009)

Dipidana karena melakukan kejahatan (yi. tindak pidana

yang ancaman pidananya paling singkat 1 tahun)

Melakukan perbuatan tercela (yi apabila hakim karena

sikap, perbuatan, dan tindakannya baik di dalam maupun di luar pengadilan merendahkan martabat hakim)

Terus menerus melalaikan kewajiban dalam menjalankan

tugas pekerjaannya selama 3 bulan

Melanggar sumpah atau janji jabatan – diberi

kesempatan membela diri di hadapan Majelis Kehormatan Hakim (MKH)

Melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim –

(19)

PANITERA

Ps 46 UU 48/2009 jo Ps I angka 15 UU 50/2009:

Panitera tidak boleh merangkap menjadi

 Hakim  Wali

 Pengampu  Advokat

(20)

Tugas Panitera

Menyelenggarakan administrasi perkara dan mengatur tugas

wakil panitera, panitera muda, dan panitera pengganti

Membantu hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya

sidang pengadilan

Melaksanakan penetapan atau putusan pengadilan

Wajib membuat daftar semua perkara yang diterima di

kepaniteraan yang diberi nomor urut dan dibubuhi catatan singkat tentang isinya

Membuat salinan penetapan atau putusan

Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,

(21)

Syarat menjadi Panitera PA

(Ps I angka 13 UU 50/2009)

WNI

Islam

Bertakwa kepada Tuhan YME

Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Berijazah sarjana syari’ah, sarjana hukum Islam, atau

sarjana hukum yang menguasai hukum Islam

Berpengalaman sebagai Wakil Panitera minimal 3 tahun,

sebagai Panitera Muda PA minimal 5 tahun, atau menjabat Wakil Panitera PTA

(22)

Susunan Organisasi

Panitera

Panitera

Wakil Panitera

Panitera Muda

(23)

JURU SITA

Juru Sita tidak boleh merangkap

 Wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan

perkara yang di dalamnya ia sendiri berkepentingan

 Advokat

Juru Sita PA diangkat dan diberhentikan oleh

Ketua MA atas usul Ketua Pengadilan ybs

Juru Sita Pengganti diangkat dan diberhentikan

(24)

Tugas Juru Sita

Melaksanakan semua perintah yang diberikan

oleh ketua sidang

Menyampaikan pengumuman-pengumuman,

teguran-teguran, dan pemberitahuan penetapan

atau putusan pengadilan

Melakukan penyitaan atas perintah Ketua

Pengadilan

Membuat berita acara penyitaan, yang salinan

(25)

Syarat menjadi Juru Sita/Juru Sita

Pengganti

WNI

Beragama Islam

Bertakwa kepada Tuhan YME

Setia kepada Pancasila dan UUD 1945Berijazah paling rendah SMU atau yang

sederajat

Berpengalaman sebagai Juru Sita

Pengganti minimal 3 tahun untuk Juru Sita. Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pegawai negeri pada PA untuk Juru Sita Pengganti

Sehat jasmani dan rohani

Juru Sita

Juru Sita Pengganti Min 3 th

Pegawai negeri di PA

(26)

SEKRETARIS

Sekretaris pengadilan bertugas menyelenggarakan

administrasi umum pengadilan

Sekretaris dan wakil sekretaris pengadilan diangkat

(27)

Syarat menjadi

Sekretaris/Wakil Sekretaris PA/

PTA

WNI

Beragama Islam

Bertakwa kepada Tuhan YME

Setia kepada Pancasila dan UUD 1945

Berijazah sarjana syari’ah, sarjana hukum Islam, sarjana

hukum yang menguasai hukum Islam, atau sarjana administrasi

Berpengalaman 2 tahun di bidang administrasi peradilan

untuk PA, 4 tahun untuk PTA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data mengenai pengaruh citra pasar tradisional terhadap loyalitas konsumen (diukur melalui harga, pelayanan, kualitas,

Data dan informasi dari aspek-aspek tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui cara pengelolaan mangrove yang lebih baik pada ekosistem tersebut.Tujuan dari penelitian ini

Pembuatan Biogas Kotoran Sapi dengan substrat Limbah Buah Mengkudu Untuk campuran kedua, masukan kotoran sapi yang akan digunakan ke dalam ember yang bersih, lalu

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan bahwa adjektiva dasar sinonim, antonim, hiponim, dan sinonim dalam BMDS Kabupaten Kapuas Hulu

pendekatan collaborative filtering memiliki tujuan untuk mendapatkan prediksi rating dari user aktif terhadap item-item dalam sistem berdasarkan user-user lain yang

Zat uji direaksikan dengan 2 mL H2SO4 pekat kemudian dikocok, maka akan terbentuk: — Warna kuning: Streptomisin, Eritromisin, Oksitetrasiklin, Klortetrasiklin, Kloramfenikol —

Aransemen untuk lagu etnik pada karya Jubing Kristianto, belum ada transkripsinya dalam bentuk notasi, hal ini juga yang merupakan salah satu kesulitan dalam

Artinya ketika guru melakukan proses pembelajaran dengan metode ceramah di depan kelas, tanya jawab, dan mengerjakan latihan dalam hal ini akan menguntungkan