ii ABSTRAK
KB merupakan salah satu metode untuk menunda kehamilan sementara dan mengendalikan pertumbuhan penduduk, mengatur jarak kelahiran, dan usia ideal melahirkan. Adapun program-program pokok dari KB yaitu, Program kesehatan reproduksi, program kesehatan remaja, program ketahanan dan pemberdayaan keluarga, sistem informasi kependudukan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor (umur, jumlah anak, pengetahuan, sikap, efek samping, ingin punya anak lagi, dukungan suami, dan dukungan petugas kesehatan) yang berhubungan dengan penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) pada pasangan suami istri di Desa Durin Janggak Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB (AKDR) yang terdaftar di Desa Durin Jangak Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang berjumlah 207 orang, sampel dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri sebanyak 161 orang, dengan teknik pengambilan acak sederhana dengan cara tabel acak (random). Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara menggunakan alat bantu kuesioner, dianalisis dengan regresi logistik berganda pada α = 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas PUS tidak menggunakan AKDR yaitu sebanyak 125 orang (77.6%), secara statistik faktor yang paling berhubungan adalah efek samping dengan exp B = 2,430, nilai p = 0,002.
Disarankan pembuat kebijakan seperti camat, kepala desa, petugas PLKB di Desa Durin Jangak Kecamatan Pancur Batu, untuk memberikan penyuluhan tentang efek samping AKDR, agar tidak terjadi kesalahan informasi dalam kerugian dan keuntungan penggunaan AKDR, dan terus memberikan dukungan pada penggunaan AKDR berupa pemberian KIE kepada masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan pengetahuan tentang AKDR.
iii ABSTRACT
Family planning is a method for postponing pregnancy and controlling population growth, arranging birth intervals, and ideal age for childbirth. Some main programs of Family Planning are reproduction health program, adolescence health program, family resilience and empowerment, and population information system.
The objective of the research was to find out the correlation of some factors (age, the number of children, knowledge, attitude, side effect, wanting to get another child, husbands’ support, and health care providers’ support) with the use of IUD (internal womb contraceptive devices) in productive-aged couples at Durin Jangak Village, Pancur Batu Subdistrict, Deli Serdang Distriuct, in 2015. The research was an analytic survey with cross sectional design. The population was 207 PUS as the Family Planning Acceptors IUD listed at Durin Jangak Village, Pancur Batu Subdistrict, Deli Serdang District, and 161 of them were used as the samples, taken by using simple random sampling technique. The data were gathered by conducting interviews and questionnaires and analyzed by using multiple logistic regression analysis at α = 5%.
The result of the research showed that 125 respondents (77.6%) did not use IUD. Statistically, the factor which had the most dominant correlation was side effect at Exp β = 2.430 and p = 0.002.
It is recommended that policy makers such as Subdistrict Head, Village Heads, and PLKB personnel at Durin Jangak Village, Pancur Batu Subdistrict, provide counseling about the side effect of IUD, provide support continuously for using IUD by giving KIE to people, and increase the knowledge of IUD.