• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Proses Perakitan Produk Spring Bed Untuk Mendapatkan Rancangan Alternatif dengan Nilai Tambah Yang Lebih Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Proses Perakitan Produk Spring Bed Untuk Mendapatkan Rancangan Alternatif dengan Nilai Tambah Yang Lebih Tinggi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri modern yang semakin banyak dan perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan agar dapat mempertahankan eksistensi di pasar yang penuh persaingan. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Inovasi yang dilakukan dapat berupa proses eliminasi atau kombinasi terhadap komponen produk sehingga proses perakitan produk lebih efisien. Besarnya harapan untuk meminimalkan biaya perakitan dan harga yang rendah menyebabkan para desainer perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produk agar produk yang dihasilkan lebih maksimal.

PT. Ivana Mery Lestari Matras bergerak pada industri Spring Bed. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis spring bed. Produk yang akan dilakukan rancangan perbaikan adalah produk spring bed tipe Meldaland 5 kaki karena merupakan produk yang paling diminati. Pada PT. Ivana Mery Lestari Matras mempunyai masalah yaitu jumlah komponen yang banyak sehingga proses perakitan menjadi rumit sehingga waktu perakitan menjadi lama. Waktu perakitan yang relatif lama mengakibatkan biaya menjadi tinggi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan menunjukkan waktu perakitan spring bed pada PT. Ivana Mery Lestari Matras membutuhkan waktu hampir 100 menit padahal

(2)

perusahaan sejenis hanya membutuhkan waktu sebesar 90 menit. Jumlah komponen sebanyak 75 komponen yang seharusnya dapat dikurangi sehingga waktu perakitan dapat menjadi lebih cepat. Jumlah komponen yang banyak tersebut mengakibatkan waktu perakitan menjadi lebih panjang sehingga diperlukan untuk melakukan perancangan desain.

Solusi dari pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan perancangan produk yang lebih sederhana, perbaikan proses perakitan, penggunaan komponen yang lebih sedikit sehingga waktu dan biaya perakitan akan menjadi berkurang. Desain yang lebih mudah dirakit akan menghasilkan efisiensi waktu perakitan yang akan menurunkan biaya produksi. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam biaya produksi adalah faktor desain dari produk.

Metode QFD merupakan suatu metode dari rekayasa mutu dengan mengidentifikasi suara dari konsumen, menentukan keinginan dari konsumen dan melibatkannya dalam tahap pengembangan terhadap produk atau jasa1. QFD

menggunakan kuesioner yang berisi kebutuhan konsumen dan investigasi kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihubungkan dengan karakteristik teknis.

Analisis masalah menggunakan QFD akan mendapatkan suatu matriks yang menghubungkan karakteristik teknis produk dan keinginan responden akan produk dan masalah yang dihadapi selama proses pengerjaan produk.

Penerapan metode DFMA bertujuan untuk merancang suatu produk unggulan yang diperoleh dengan mempelajari proses dan produk pesaing dari sisi

1 Zeinab Armoun, dkk. 2012. Utilizing QFD Model to Determine Quality Characteristics of The

Products and Priority Needs of Customers in The Medical Industry Products.Iran: Islamic Azad University

(3)

desain, kualitas, pemilihan material, komponen, proses produksi dan kemudian mengevaluasi perakitan dan permasalahan manufaktur2. Perancangan ulang

produk ini dilakukan dengan menghilangkan komponen yang tidak memberikan nilai tambah berdasarkan fungsi yang dapat memenuhi harapan pelanggan, dimana harapan tertinggi pelanggan terletak pada fungsi produk yang maksimum dengan nilai yang serendah mungkin.

3QFD merupakan teknik manajemen kualitas yang pertama muncul di

tahun 1972. Target utama QFD adalah untuk mentransformasi kebutuhan konsumen ke dalam spesifikasi engineering. DFM adalah sebuah teknik menggabungkan antara desain dan kemampuan manufaktur dalam desain dari perancangan pengembangan produk. DFA adalah sebuah teknik yang berhubungan dengan pengurangan waktu produksi dan biaya total manufaktur.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang ada dalam perusahaan adalah terdapatnya jumlah komponen penyusun yang banyak sehingga diperlukan perancangan desain usulan agar dapat mengurangi waktu dan biaya perakitan.

2 Ramy F. Harik dan Najwa Sahmrani. 2010. DFMA+, A Quantitative DFMA Methodology.

Amerika Serikat: Lebanese American University

3 Ti Lu dan Yidu Zhang. 2012. QFD & DFMA Application on an Oil/ Water Separation Product.

China: Beihang University

(4)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan rancangan alternatif produk spring bed yang lebih sederhana agar dapat menurunkan waktu produksi dan biaya yang lebih efisien.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut produk spring

bed.

2. Menentukan tingkat kepentingan hubungan antara produk spring bed dengan karakteristik produk.

3. Mengidentifikasi karakteristik teknis dan keinginan konsumen dari produk spring bed dengan menggunakan Quality Function Deployment (QFD).

4. Menemukan alternatif rancangan alternatif untuk perbaikan produk dengan Metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA).

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan laboratorium di lapangan kerja sehingga dapat menambah keterampilan dalam menganalisa dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal perancangan produk

(5)

melalui metode design for manufacturing and assembly dalam memaksimalkan nilai tambah dari produk.

2. Manfaat bagi perusahaan

Sebagai saran bagi perusahaan agar dapat menghasilkan produk yang efisien dan efektif dari segi waktu perakitan maupun biaya yang digunakan.

3. Manfaat bagi Departemen Teknik Industri USU

Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian dilakukan pada PT. Ivana Mery Lestari Matras.

2. Identifikasi masalah hanya pada produk spring bed dengan menggunakan metode Quality Function Deployment fase I dan fase II.

3. Identifikasi masalah pada proses perakitan/ assembly.

4. Pembahasan rekayasa (engineering) yang dilakukan hanya pada proses perancangan produk spring bed dengan menggunakan metode DFMA (Design For Manufacturing and Assembly)

5. Waktu perakitan yang digunakan adalah waktu standar yang dihitung menggunakan metode jam henti (stopwatch time study).

Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :

1. Produk spring bed dengan desain saat ini masih tetap dapat diterima oleh pasar.

(6)

2. Semua fasilitas yang digunakan, pada proses produksi berada dalam kondisi normal dan tidak rusak.

3. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi produk.

4. Bahan yang digunakan adalah kayu Nangka yang sudah kering.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang PT Ivana Mery Lestari Matras, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, daerah pemasaran, organisasi dan manajemen, proses produksi produk spring bed, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi, utility, safety and fire protection.

Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perancangan produk, Metode Kano, Metode AHP, Quality Function Deployment (QFD), Design Deployment, Design for Manufacture and Assembly (DFMA), pengukuran waktu, uji keseragaman dan kecukupan data, validitas data, reliabilitas data dan Assembly Process Chart.

(7)

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi variabel operasional, instrumen penelitian, populasi, teknik sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi perhitungan waktu standar perakitan produk spring bed, pengujian kecukupan dan keseragaman data, pengumpulan data-data kuesioner, yang kemudian dilakukan pengolahan data yaitu validitas dan reliabilitas data, membangun quality function deployment (QFD), perancangan produk dengan design for manufacture and assembly (DFMA), dan perbaikan urutan pengerjaan produk dengan assembly process chart.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pengolahan kuesioner, pengolahan data waktu normal, analisis pembuatan QFD (quality function deployment), analisis produk hasil rancangan dengan design for manufacture and assembly (DFMA), perhitungan efisiensi desain, efisiensi waktu dan biaya perakitan.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari rancangan produk baru, variabel proses perakitan dari QFD, perbaikan assembly process chart, hasil pemecahan masalah, dan saran bagi perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

PT XYZ memerlukan suatu perancangan untuk mengambil keputusan terintegrasi dalam waktu yang lebih singkat dalam perbaikan rancangan produk Perusahaan memerlukan suatu

kuesioner, pengolahan data waktu normal, analisis pembuatan QFD ( quality function deployment ), analisis solusi yang dihasilkan dengan metode Value Engineering , analisis

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pengolahan kuesioner, pengolahan data waktu normal, analisis pembuatan QFD ( quality function deployment ), analisis produk