MAKALAH
MK : SISTEM TELEKOMUNIKASI
SISTEM TELEKOMUNIKASI i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ SWITCHING AND SIGNALING ”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Sistem
Telekomunikasi
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki .
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini dan kepada
semua sumber yang telah memberikan materi
Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah
SISTEM TELEKOMUNIKASI ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN SWITCHING SIGNALING
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SISTEM TELEKOMUNIKASI 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam melakukan hubungan telekomunikasi diperlukan proses penyambungan / switching sehingga interkoneksi dapat dengan mudah dilakukan. Untuk terlaksananya penyambungan, maka perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun pengebelan. Selain switching terdapat sebuah proses yang sangat penting dalam pembentukan hubungan, yaitu signaling/pensinyalan.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
C. Metode Penulisan
Kami mempergunakan materi yang ada di dalam buku acuan kemudian
dikembangkan dan kami juga mengambil materi dari sumber-sumber lain seperti internet.
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : menuliskan materi-materi yang telah
ada dalam buku acuan perkembangan peserta didik. Dan dilakukan penambahan materi
SISTEM TELEKOMUNIKASI 2
BAB II
PEMBAHASAN
SWITCHING
Pengertian
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan Data-link, mirip dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih besar.
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan
forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port
bridge.
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer2 yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal.
Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah melakukan suatu proses hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
Menurut ITU-T Switching adalah :
“Thee stablishing, on demand, of an individuall connection from a desired inlet to desired outlet within a set of inlets and outlets for as long as required for the transfer of information”
SISTEM TELEKOMUNIKASI 3
- OTOMATIS
- MANUAL
Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10 port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps sehingga port switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain
SISTEM TELEKOMUNIKASI 4
Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch multilayer.
Cara Kerja SwitchSwitch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collosion domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.
Istilah Yang Terkait Pada Switch
A. DIP Switch
Sebuah array dalam paket pemindah IC, digunakan untuk memilih opsi di dalam beberapa potong hardware sehingga tidak harus merubah frekuensi.
B. Auto Switch
Suatu perangkat yang memungkinkan kita menghubungkan lebih dari satu komputer kepada satu perangkat (printer misalnya) dan jika ada komputer yang ingin menggunakan perangkat tersebut maka akan dibentuk jalur komunikasi langsung dari komputer yang membutuhkan ke komputer tersebut kemudian memutuskan jalur tersebut untuk kemudian membentuknya lagi ke komputer lain yang membutuhkannya.
C. Data Switch
SISTEM TELEKOMUNIKASI 5
Sistem Switching
Secara umum peralatan switching dapat dikategorikan kedalam bagian-bagian yang melaksanakan salah satu fungsi berikut : Signaling, Control dan penyambungan (switching), seperti uang terlihat pada gambar 2.9.
Fungsi dasar dari peralatan signaling adalah untuk memonitor aktivitas incoming lines
dan meneruskan informasi kontrol dan status yang sesuai kepada elemen kontrol dari switch. Peralatan signaling juga digunakan untuk memberikan sinyal kontrol ke outgoing lines dibawah pengarahan elemen kontrol switch.
Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan merutekan trafik melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan memerlukan saluran langsung terpisah ke masing-masing pelanggan lainnya. Dalam jaringan seperti ini, pelanggan pemanggil memilih saluran yang sesuai untuk membangun hubungan dengan pelanggan yang dituju. Jaringan dengan hubungan pointto- point antar terminal seperti ini dikenal sebagai jaringan mata jala (fully connected network). Jumlah saluran yang diperlukan dalam jaringan mata jala akan sangat besar. Secara umum jika kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak N(N-1) /2 saluran. Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk menghubungkan pesawat telepon untuk skala besar tidak praktis.
Sistem Switching dapat dibagi 2 macam, yaitu
A. Sistem Switching tidak terpusat.
B. Sistem Switching terpusat (centralized).
- Sistem Switching Tidak Terpusat
Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata jala, memerlukan banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen penyambungan (crosspoint) diperlukan pada tiap elemen
SISTEM TELEKOMUNIKASI 6
Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu :
o Nonbloking
o Bloking
A. Sistem Switching terpusat (Nonbloking)
Sistem penyambungan terpusat atau sentral, pelanggan tidak dihubungkan langsung satu sama lainnya, tetapi semua dihubungkan ke sistem penyambungan (sentral). Signaling
sekarang diperlukan untuk memberi tahu sentral untuk membangun atau melepaskan hubungan. Juga harus dimungkinkan sentral dapat mendeteksi apakah pelanggan yang dipanggil sedang sibuk dan mengindikasikan ke pelanggan pemanggil. Dengan switching yang terpusat, pelanggan hanya memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan jumlah pelanggan yang dihubungkan ke sentral. Dengan sistem seperti ini jumlah saluran transmisi yang diperlukan berkurang dengan faktor (N-1)/2 dan jumlah crosspoint berkurang dengan faktor 2.
B. Sistem Switching terpusat (bloking)
Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi simultan yang diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu sibuk, berkisar 0,1N sampai 0,2N, sehingga jumlah crosspoint dapat lebih dikurangi. Jika panggilan yang terjadi lebih besar dari pada yang dapat diakomodasikan, maka terjadi bloking. Pada sistem ini koneksi dibangun melalui sejumlah link L. Crosspoint dari pesawat pemanggil dan yang dipanggil secara simultan dioperasikan untuk menghubungkan suatu link tertentu. Total crosspoint adalah LN. Jika L=2N, crosspoint yang diperlukan adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang cukup berarti kira-kira sebanyak 60%.
Dasar-dasar Penyambungan
Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun jalur elektrik antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis hubungan dapat dibangun melalui sistem penyambungan :
a. Panggilan lokal antara dua pelanggan didalam sistem.
b. Panggilan outgoing antara pelanggan dengan trunk outgoing
SISTEM TELEKOMUNIKASI 7
Gambar 2.10. memperlihatkan model konfigurasi jaringan penyambungan
Suatu hubungan dibangun berdasarkan informasi signaling yang diterima pada saluran inlet. Subsistem kontrol mengirim informasi signaling ke pelanggan dan sentral-sentral lain yang dihubungkan ke outgoing trunk. Selain itu signaling juga terjadi antar subsistem yang berbeda di dalam sentral. Format dan kebutuhan signaling untuk pelanggan, trunk dan subsistem kontrol sangat berbeda satu dengan lainnya. Karenanya suatu system penyambungan menyediakan tiga bentuk signaling yang berbeda :
1. Signaling loop pelanggan. 2. Signaling antar sentral. 3. Signaling di dalam sentral.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 8
SISTEM TELEKOMUNIKASI 9
Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi voice data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah uraian/penjelasan beberapa teknik switching yang diterapkan dalam voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and Packet Switching.
Pengantar Switching/Penyambungan
Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung
Hubungan dengan N pelanggan : N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2 saluran
Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean karena
SISTEM TELEKOMUNIKASI 10
System switching dibangun dan diletakan diantara pelanggan-pelanggan tersebut yang dikenal sebagai suatu sentral atau exchange.
Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan pelanggan,
penambahan satu pelanggan cukup dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut :
1. Penyambungan (interconnection).
2. Pengendalian ( control ).
3. Deteksi adanya permintaan sambungan.
4. Menerima informasi.
5. Mengirim informasi
6. Mengadakan test sibuk.
7. Mengawasi pembicaraan
Perkembangan Perangkat Switching/Penyambungan
SISTEM TELEKOMUNIKASI 11
2. Sistem Otomat
Elektromekanik
Konsep
Sudah ada line circuit
Switching otomatis
Calling station dihubungkan ke inlet
Called station dihubungkan ke outlet
Proses switching : Wiper digerakan oleh motor listrik ke posisi oulet yang sesuai dengan called number.
Pergerakan selector dilakukan step by step, pulsa nomor dari calling station harus decadik
Pergerakan selector dilakukan step by step
digit 1 : Menggerakan selector awal (line finder = Pre-selektor).
digit 2 : Menggerakan group selector.
digit 3 : Menggerakan selector akhir (final slector = Line selector).
Crosspoint Switch
Merupakan evolusi dari electromagnetic manual switch
SISTEM TELEKOMUNIKASI 12
Pergerakan „open‟ dan „closed‟ dari X dikontrol oleh main controller
Crosspoint dapat terdiri dari beberapa tingkat :
Perkembangan Teknik Switching
Berikut ini adalah perkembangan teknik switching pada jaringan :
Circuit Switch
Latar Belakang
Informasi real time (voice/video) kritis terhadap waktu (delay)
Diperlukan platform jaringan yang menjamin kontinuitas transfer informasi selama komunikasi berlangsung
Maka dirancang jaringan berbasis circuit switched (jaringan telekomunikasi : PSTN, PLMN)
Prinsip Dasar
Sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan (set up) koneksi dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling
Setelah terbangun hubungan, dilakukan transfer informasi (proses pembicaraan)
Selama transfer informasi (bicara), kanal bicara (time slot) digenggam/diduduki
secara exclusive, tidak “di-share” dengan nomor time slot tetap tdk berubah.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 13
Packet Switch
Latar Belakang
Kelemahan circuit switch adalah selama interkoneksi jalur hanya dapat digunakan oleh panggilan tersebut sehingga link yang harus disediakan harus banyak.
Informasi dalam jaringan packet switched umumnya berupa data non real time (walaupun data real time pun sudah dapat direalisasikan seperti VoIP dll), namun pada prinsipnya jenis informasi yang paling dominan berupa data : Tekstual, Gambar (image), Video clip, dll.
Prinsip Dasar
Sebelum dikirim, Informasi disegmentasi (paketisasi) terlebih dahulu.
Tiap paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu, sehigga tiap paket sangat mungkin menempuh rute yang berbeda.
Karena perbedaan rute, kemungkin paket sampai di tempat tujuan tidak berurut.
Di tempat tujuan paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru kemudian disajikan (dipresentasikan).
Pengklasifikasian Packet Switch
SISTEM TELEKOMUNIKASI 14
Virtual Circuit Packet Switching
Message Switch
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 15
SIGNALING
Pengertian Signal
Signal adalah pesan singkat yang dikirimkan ke suatu proses atau suatu grup dari proses. Yang dikirim ke suatu proses biasanya hanya nomor yang mengidentifikasi suatu signal.
Signaling adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi di dalam rangka pembentukan koneksi, maintenance koneksi, dan pemutusan koneksi
Pensinyalan menunjukkan pertukaran informasi antara semua komponen panggilan yang diperlukan untuk memberikan dan menjaga kualitas servis. Sebagai pengguna PSTN, kita melakukan pertukaran pensinyalan dengan menggunakan elemen-elemen jaringan sepanjang waktu. Contoh-contoh pensinyalan antara pengguna telepon dengan jaringan telepon mencakup : dialing digits, pemberian dial tone, pengaksesan voice mail-box, pengiriman nada tunggu panggil (call waiting tone).SS7 merupakan perangkat yang diperlukan oleh elemen jaringan telepon dalam melakukan pertukaran informasi. Informasi dibawa dalam bentuk pesan (message).Pesan SS7 (SS7 message) dapat membawa informasi seperti :
- Teruskan permintaan panggilan dari 022-520XXXX ke 021-868XXXX.
- Pelanggan yang dipanggil melalui Trunk No. XX1 sedang sibuk. Hapus panggilan
tersebut dan kirimkan nada sibuk.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 16
Fungsi dari signal
– Untuk memberitahukan kepada sebuah proses bahwa suatu kejadian tertentu telah terjadi
– Untuk memaksa suatu proses mengeksekusi signal handler
Karakteristik dari signal
Bisa dikirim ke proses manapun kapanpun Signal yang dikirim ke proses yang sedang
tidak berjalan, harus disimpan oleh kernel sampai proses tersebut melanjutkan eksekusinya
Setiap signal hanya bisa diterima sekali saja Signal bersifat consumable resources, jadi setelah diterima signal dan deskriptornya akan dihancurkan
Pada waktu tertentu hanya boleh terdapat satu pending signal untuk satu proses tertentu dengan tipe signal tertentu. Pending signal adalah signal yang telah dikirim ke suatu proses, tapi belum diterima oleh proses tersebut. Jika terjadi lebih dari satu pending signal, masing – masing pending signal tidak akan dibuatkan antriannya, tapi langsung dibuang.
Signaling/Pensinyalan
Berdasarkan FTP Telkom „96, pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa pengertian sebagai berikut :
yang dimaksud “pertukaran informasi” adalah saling mengirim pesan pensinyalan
(signaling message).
“antar elemen dalam jaringan”, maksudnya antar sentral atau antara sentral dengan
terminal pelanggan (namun dalam pengertian umum, termnologi signaling lebih ditujukan kepada antar sentral).
“membangun hubungan (call set-up), mengawasi saluran (supervision) dan membubarkan hubungan (path disconnection)” adalah merupakan fungsi utama dari signaling. Dalam sistem pensinyalan moderen seperti Common Channel Signaling (CCS7), disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti manajemen jaringan
SISTEM TELEKOMUNIKASI 17
Klasifikasi Signaling
Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal
CAS (Channel Associated Signaling) = pensinyalan kanal yang bersesuaian
Tiap kanal voice memiliki 1 kanal signaling masing-masing secara exclusive (associated), dg menggunakan kanal fisik yg sama tetapi terpisah secara logika/timing berbeda
CCS (Common Channel Signaling) = pensinyalan kanal bersama
Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh banyak kanal voice secara bersama (common). Umumnya secara fisik terpisah
Signaling Berdasarkan Fungsi
Line signal /supervisory signal (sinyalpengawasan) = sinyal-sinyal yang berfungsi untuk : memonitor (kondisi/status) & mengontrol line/saluran
Contoh fungsi monitor : idle, blocking dsb
Contoh fungsi kontrol : clear forward, force release, seizure dsb
Register signal : sinyal-sinyal yang berfungsi membawa informasi tentang : nomor telepon tujuan/asal, kelas/kategori pemanggil, kondisi bebas/sibuknya yang dipanggil dan sinyal-sinyal pengontrol sinyal forward.
Signaling Berdasarkan Metode Penyaluran
Berdasarkan metode penyalurannya, proses signaling terbagi menjadi empat, yaitu :
1) Link-by-link.
Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral asal dilakukan melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-by-link) hingga sentral tujuan.
2) End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 18
3) Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link
4) Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link dimana informasi sinyal yang dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).
Signaling Pada Saluran Pelanggan Analog
SISTEM TELEKOMUNIKASI 19
Klasifikasi signaling pada saluran pelanggan
Pada proses signaling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat dua metode dialing, yaitu decadic pulse dan DTMF.
– Pengiriman Sinyal
Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital. Teknik/metode pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital ini disebut PCM (Pulse Code Modulation).
– PCM (Pulse Code Modulation)
Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya
saja
Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling
2. Quantisasi
3. Pengkodean
SISTEM TELEKOMUNIKASI 20
Untuk mengirimkan informasi dalam suatu sinyal, tidak perlu seluruh sinyal ditransmisikan, cukp diambil sampelnya saja
Sampling : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan.
Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]
fs > 2 fi
fs = Frekuensi sampling
fi = Frekuensi informasi/sumber (yang disampling)
CCITT : fs = 8000 Hz
fi = 300 – 3400 Hz (Sinyal Bicara)
Artinya sinyal telepon disampling 8000 kali per detik
Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation)
Dalam sampling yang dipentingkan adalah periode sampling bukan lebar pulsa sampling.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 21
– Quantisasi
Proses Pemberian harga terhadap sinyal PAM; yang besarnya – kecilnya disesuai dengan harga tegangan pembanding terdekat
Setiap pulsa akan diletakan kedalam suatu polaritas positif atau polaritas negatif Setiap polaritas dibagi menjadi beberapa segment/sub segment(interval)
– Companding
Sebelum dikuantisasi, amplitudo sinyal kecil diperbesar dan amplitudo sinyal besar diperkecil. Operasi yang dilakukan disebut sebagai kompresi (comp) dan ekspansi (exp), yang disebut dengan companding
– Coding / Pengkodean
Pengkodean adalah proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke
bentuk kode digital biner.
Pemrosesan dilakukan secara elektronik oleh perangkat encoding menjadi 8 bit word
PCM yang merepresentasikan level hasil kuantisasi yang sudah ditentukan yaitu dari
–127 sampai dengan +127 interval kuantisasi.
Bit paling kiri dari word PCM jika = 1 menyatakan level positif dan jika = 0 berarti level negatif.
Pengkodean menghasilkan total 256 beda sampling (256 subsegmen) yang
memerlukan 8 bit (28 = 256)
M S S S A A A A 7 6 5 4 3 2 1 0
Teknologi R2 Signaling
Pada sistem ini terdapat 2 jenis sinyal, yaitu :
a. Line Signaling
b. Interregister Signaling
Line Signaling
Line signaling adalah sinyal yang berfungsi sebagai pengawas. Ada bermacam-macam line signaling sesuai dengan fungsinya, yaitu :
SISTEM TELEKOMUNIKASI 22
– Sinyal clear-forward
– Sinyal forward transfer
– Sinyal seizing-acknowledgement
– Sinyal answer
– Sinyal clear-back
– Sinyal release-guard
– Sinyal blocking
Interregister Signaling
Interregister signaling adalah sinyal-sinyal pengontrol call set-up. Ada 2 jenis sinyal ini dan dibedakan berdasarkan arahnya, yaitu sinyal arah maju (forward) dan arah mundur (backward). Sedangkan berdasarkan responnya terhadap forward sinyal dibagi menjadi Semi-compelled Multifrequency Code (SMFC) signaling dan Compelled Multifrequency Code. Dalam hal ini yang digunakan di Indonesia adalah SMFC.
Kombinasi Multifrekuensi
SISTEM TELEKOMUNIKASI 23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fungsi dasar switching adalah penyambungan (interconnection), pengendalian (control), deteksi adanya permintaan sambungan, menerima informasi, mengirim informasi, mengadakan test sibuk, dan mengawasi pembicaraan.
Perkembangan perangkat switching dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem manual dan sistem otomat.
Terdapat tiga teknik switching dalam telekomunikasi, yaitu circuit switch, paket switch, dan message switch.
Sinyal analog adalah sinyal pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal tersebut menjadi kombinasi ututan bilangan 0 dan 1 secara terputus-putus (discrete) untuk proses pengiriman informasi yang mudah, cepat dan akurat.
Proses yang harus dilalui dalam metode pengubahan sinyal analog menjadi digital adalah melalui beberapa tahapan, yaitu : sampling, quntizing, coding, dan multiplexing.
Pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 24
DAFTAR PUSTAKA
Chein, Thomas M and Liu, Stephen S, ATM Switching System, Artech House, Boston
London 1995
Russel, Travis, “Signaling System #7”, Mc Grawhill Telecommunication, 1998
http://www.scribd.com/doc/59577946/Bab-3-Signaling-Dan-Switching
http://cizta-welcomemyfriend.blogspot.com/2009/12/pengertian-switch.html
http://uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html
http://www.slideshare.net/snmpsimamora/switching-and-signalling-technique-1443356
http://wahyunurjaman.blogspot.com/2011/09/signaling.html
http://www.artikata.com/arti-166931-signaling.html
http://rizkyblog.com/info/pengertian-signaling-sentral/