• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pelayanan Nasabah Pada PT. Axa Financial Indonesia Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pelayanan Nasabah Pada PT. Axa Financial Indonesia Cabang Medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun

spiritual dalam suasana kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan

dinamis, baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Semangat pancasila

seperti dikemukakan di atas terdapat pula dalam fungsi asuransi yaitu sebagai

tempat melimpahkan resiko yang akan datang.

Hal ini jelas dapat dilihat dalam pasal 1 Undang-Undang no. 2 tahun 1992

tentang usaha perasuransian, dimana asuransi adalah perjanjian antara dua pihak

atau lebih, dimana pihak penanggung yang mengikat diri kepada tertanggung,

dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin

akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu pembayaran yang didasarkan

atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Belakangan ini, banyak liputan dari media cetak maupun media elektronik

tentang rangkaian kecelakaan yang terjadi di seantero Indonesia. Tidak jarang,

selain merenggut jiwa, kecelakaan tersebut juga mengakibatkan korban

harus menjalani rawat inap. Selain membuat rasa duka, musibah tersebut sudah

tentu membutuhkan besaran finansial yang tidak sedikit guna memulihkan

kesehatan para korban. Berawal dari kejadian itu, setiap keluarga setidaknya

(2)

langkah- langkah protektif. Langkah protektif yang diambil dalam setiap

keluarga ialah hendaknya menanam investasi di dalam asuransi, dimana hasil

dari investasi tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan yang tidak terduga.

Fenomena asuransi di negeri ini semakin menarik untuk dicermati, dengan

masuknya perusahan-perusahan multinasional semakin menambah ketatnya

persaingan memperebutkan pasar. Sebagai salah satu Negara dengan populasi

penduduk terbesar didunia, jumlah penduduk Indonesia saat ini, yaitu 203,4 juta

jiwa (sensus penduduk tahun 2000) yang diproyeksikan meningkat menjadi 220

juta jiwa pada tahun 2006 dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,25%

(BPS 2003). Tentu saja Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi

perkembangan bisnis asuransi. Saat ini, jumlah pemegang polis asuransi di

Indonesia kurang lebih dua belas juta jiwa. Bandingkan dengan populasi

penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa. Ini artinya di Indonesia

hanya sekitar enam persen. Sedangkan jumlah tertanggung (menjadi nasabah)

mencapai 24 juta jiwa, atau sekitar 10-12 persen dari total penduduk Indonesia.

Terdiri tertanggung (polis) individu sebanyak delapan juta jiwa dan 24 juta jiwa

polis kumpulan.

Kenyataan diatas membuat para pebisnis asuransi tertantang merambah

konsumen di Indonesia. Jika pada awalnya bisnis Asuransi sebagian besar

banyak dilakoni oleh pengusaha lokal, sekarang marak perusahaan-perusahaan

asuransi besar dunia menanamkan modalnya di Indonesia.

Perusahaan-perusahan aliansi tersebut secara agresif menggarap pasar di tanah air. Berbagai

strategi dilancarkanguna menggaet konsumen. Hal ini terlihat dari semakin

(3)

asuransi karena dianggap tidak menguntungkan, maka sekarang produk asuransi

dipadukan dengan produk investasi yang cukup menggiurkan calon nasabah.

Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat

potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri

keuangan, selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia

bahwa asuransi jiwa merupakan pasar yang masih terbuka lebar. Dengan

demikian tidak ada alasan bagi industri asuransi, terutama asuransi jiwa tidak

berkembang. Tetapi kenyataannya, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia

berasuransi masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kondisi di negara

lain. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, baru sekitar 2,5% atau 5,5 juta

jiwa yang mengikuti program asuransi jiwa. Dari jumlah 5,5 juta itu pun

masih disangsikan, apakah mereka mengikuti program asuransi individual atas

dasar kesadaran, atau karena persyaratan atas suatu transaksi tertentu, atau

karena kebijakan pemerintah, sehingga asuransi hanya dianggap sebagai

pengeluaran tambahan yang menambah beban hidup, tidak penting dan kurang

bermanfaat. Selain itu faktor pendapatan masyarakat juga menjadi kendala

untuk dapat memanfaatkan asuransi.

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan proteksi diri dan

harta bendanya, kini industri asuransi mulai dilirik oleh masyarakat.

Kesadaran masyarakat terhadap asuransi terus tumbuh dengan kondisi

ekonomi yang mendukung masyarakat untuk dapat mengalokasikan

sebagian pendapatannya untuk membeli polis asuransi jiwa untuk

melindungi diri dan keluarga atas penghasilan akibat berbagai resiko

(4)

akumulasi dana untuk keperluan tertentu seperti penyediaan dana darurat,

portofolio investasi secara umum, dan penyediaan dana pendidikan bagi anak,

pemeliharaan kesehatan dan kebutuhan keuangan hari tua. Hal ini dapat dilihat

dari data yang dikutip dari Press Release AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa

Indonesia) Kwartal 1 2007, yang menyatakan bahwa industri asuransi jiwa

nasional mencatat pertumbuhan pendapatan premi asuransi yang signifikan

pada triwulan pertama 2007 dengan total pendapatan premi asuransi jiwa

pada periode ini mencapai Rp. 8,65 triliun atau tumbuh sebesar 62%

dibandingkan periode yang sama 2006 senilai Rp 5,35 triliun. Perusahaan yang

bergerak dalam industri asuransi saat ini ada 95 perusahaan asuransi umum dan

43 perusahaan asuransi jiwa, salah satunya adalah BNI Life, BRIngin Life,

Megalife, Axa, Manulife, Asuransi Takaful, dll.

Setiap perusahaan pasti ingin memberikan pelayanan terbaik kepada

nasabah baru untuk mendorong nasabah tersebut memilih produk mereka

sehingga perusahaan memperoleh loyalitas dr nasabah. Loyalitas nasabah

merupakan harapan setiap perusahaan. Loyalitas nasabah sangat menunjang

kelangsungan perusahaan untuk perkembangan dalam jangka panjang. Loyalitas

nasabah tergantung dari apa yang telah dilihat dan dirasakan oleh nasabah,

sehingga nasabah dapat memberikan tanggapan yang positif dan negatif terhadap

perusahaan tersebut. Kualitas sistem pelayanan menjadi faktor pertimbangan bagi

nasabah, untuk menentukan apakah dia akan loyal ataukah tidak loyal. Sementara

kepuasan juga menjadi faktor utama pertimbangan bagi nasabah, karena kepuasan

merupakan rasa senang yang dirasakan oleh nasabah terhadap sistem pelayanan

(5)

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, menuntut perusahaan untuk

meningkatkan pelayanan profesionalisme sesuai dengan bidangnya masing-

masing. Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

perusahaan untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas

atas apa yang mereka telah dapatkan dari perusahaan. Banyak cara yang dapat

dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, salah

satunya dengan memberikan kesan/citra yang baik dalam hal produk maupun

pelayanan kepada konsumen.

PT. Axa Financial Indonesia cabang Medan bagian dari Axa Financial

Indonesia merupakan perusahaan asuransi jiwa yang seluruh sahamnya dimiliki

oleh Axa Group. Axa Financial Indonesia merupakan perusahaan asuransi

terbesar di dunia, peringkat pertama kategori World Largest Corporation dari

Fortune Global 500 Edisi Juli 2008. Axa Financial Indonesia berdiri sejak

tahun 1993, terus bertumbuh menjadi perusahaan asuransi jiwa yang dipercaya

oleh lebih dari 36.000 nasabah di seluruh Indonesia. AXA Financial Indonesia

berhasil menghantarkan agen terpilih sebagai nominasi Agent Of The Year 2007

TOP Policy 2007, Top Income 2007 dan Top Premium 2007. Top Agent Award

(TAA) 2008 yang merupakan ajang bergengsi dari Asosiasi Asuransi Jiwa

Indonesia ini, yang bertujuan memberikan penghargaan terhadap agen-agen

terbaik di dunia asuransi jiwa Indonesia. Suatu prestasi yang sangat baik bahwa

AXA Financial Indonesia berhasil mendapatkan nominasi hampir di seluruh

kategori acara. Ini merupakan bahwa sistem pelayanan yang diterapkan para

(6)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penyusunan tugas

akhir ini penulis tertarik mengambil judul “SISTEM PELAYANAN NASABAH

PADA PT AXA FINANCIAL INDONESIA CABANG MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang menjadi permasalahan dari penulisan Tugas Akhir

ini adalah untuk mengetahui :

1. Bagaimana Sistem Pelayanan Nasabah pada PT AXA Financial Indonesia

Cabang Medan ?

2. Apakah Sistem Pelayanan Nasabah pada PT AXA Financial Indonesia

Cabang Medan sudah berjalan dengan baik ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memberi manfaat antara lain :

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memahami mengenai sistem

pelayanan wajib pajak yang baik secara teoritis maupun secara praktek.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama

masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi di

lapangan, diharapkan juga dapat melatih kemampuan menganalisis dan

(7)

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi tentang

sistem pelayanan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Timur.

3. Bagi Pembaca

Sebagai sumber atau acuan dalam penyusunan tugas-tugas yang ada serta

dapat dijadikan bahan referensi yang sangat membantu dalam penyusunan

Tugas Akhir.

E. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.

1. Jadwal Survei/Observasi

Penelitian dilakukan pada PT AXA Finansial Indonesia Cabang Medan Jl.

Sudirman No 31A Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal survey/observasi ini dapat

dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini :

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi

No. Kegiatan

September 2013 Oktober 2013 I II III IV I II III IV

1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan Dosen Pembimbing

3 Pengumpulan Data

4 Penulisan Tugas Akhir

(8)

2. Rencana Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Permasalahan C. Maksud dan Tujuan D. Rencana Penulisan

1. Jadwal survey / observasi 2. Rencana Isi

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas B. Struktur Organisasi C. Uraian Pekerjaan D. Kinerja Terkini

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelayanan B. Mengenal Nasabah C. Lembaga Asuransi

D. Aktivitas Pelayanan Nasabah PT. Axa Financial Cabang Medan

(9)

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

001017 UNIVERSITAS RIAU 0001016501 NETTI HERAWATI Model Pendidikan Gizi Berbasis Pangan Lokal dan Makanan Tradisional bagi Anak Usia Dini STRANAS. 001017 UNIVERSITAS RIAU

[r]

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Penelitian Kompetitif Nasional ke perguruan tinggi yang dilaksanakan bulan Nopember 2013 oleh Direktorat Penelitian dan

[r]

001008 UNIVERSITAS DIPONEGORO 0001037106 ISTADI Rekayasa Teknologi Reaktor Plasma untuk Produksi Biodiesel dari Minyak Tumbuhan Melalui Proses Elektro-Katalisis HIKOMR. 002003

stimulasi dini dengan perkembangan kemandirian pada anak pra sekolah usia 36-48 bulan di PAUD Aisyiyah, Desa Waung, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk dengan pola hubungan

Kajian tentang bagaimana cara dan pendekatan KPK dalam membanteras korupsi dan apa hubung kaitnya dengan merealisasikan urus tadbir baik, di mana letak kelemahan dan bagaimana

Batuan ultrabasa terdiri atas harzburgit, dunit, serpentinit, piroksinit, gabro dan basal; singkapannya tersebar, terdapat di daerah satuan morfologi perbukitan, dapat