• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Bagi Debitur atas Eksekusi Objek Jaminan Fidusia Tanpa Sertifikat Dibawah Tangan (Studi Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Sumut)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Bagi Debitur atas Eksekusi Objek Jaminan Fidusia Tanpa Sertifikat Dibawah Tangan (Studi Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Sumut)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fidusia lahir dalam praktik hukum yang dituntun oleh yurisprudensi, baik

yurisprudensi di Negeri Belanda maupun yurisprudensi di Indonesia. Sebagai pranata

hukum yang lahir dari praktik, dan tidak mendapat pengaturan yang berarti dalam

peraturan perUndang-Undangan, maka tidak ada pengaturan dari segi prosedural dan

proses. Sebab yurisprudensi tentang fidusia tidak sampai mengatur tentang

prosedural dan proses tersebut. Karena itu, tidak mengherankan jika kewajiban

pendaftaran sebagai salah satu mata rantai dari prosedur lahirnya fidusia tidak diatur

sehingga tidak ada kewajiban pendaftaran tersebut bagi jaminan fidusia.

Ketidakadaan kewajiban pendaftaran tersebut sangat dirasakan dalam praktik

sebagai kekurangan dan kelemahan bagi pranata hukum fidusia ini. Sebab di samping

menimbulkan ketidakpastian hukum, absennya kewajiban pendaftaran jaminan

fidusia tersebut menyebabkan jaminan fidusia tidak memenuhi unsur publisitas,

sehingga susah dikontrol. Hal ini dapat menimbulkan hal-hal yang tidak sehat dalam

praktik, seperti adanya fidusia dua kali tanpa sepengetahuan krediturnya, adanya

pengalihan barang fidusia tanpa sepengetahuan kreditur, adanya eksekusi barang

jaminan fidusia paksa, adanya eksekusi jaminan fidusia tanpa sertifikat dan lain-lain.

Saat ini dalam praktik bisnis lembaga pembiayaan konsumen dengan objek

jaminan kendaraan bermotor yang terjadi selama ini menunjukkan adanya tindakan

(2)

pembiayaan konsumen sebagai kreditor dengan cara mengambil paksa barang

jaminan ditengah jalan ketika debitor konsumen tidak memenuhi kewajiban

membayar angsuran (wanprestasi). Tindakan hukum ini kurang mencerminkan

contoh perilaku hukum yang baik dan benar dalam melakukan eksekusi jaminan

sehingga dapat mencederai rasa keadilan dan kepastian hukum debitor pemberi

fidusia. bahkan terkadang pihak kreditur sering mengenyampingkan Hak-hak debitur

yang seharusnya harus diperhatikan oleh kreditur, hal-hal seperti ini jelas sangat

merugikan bagi debitur.

Pada awal berlakunya Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang

Jaminan Fidusia selanjutnya disingkat UUJF, para kreditor penerima fidusia masih

belum memiliki kesadaran hukum yang tinggi untuk mendaftarkan jaminan fidusia ke

kantor fidusia, dan kurang memahami makna momentum lahirnya kedudukan sebagai

kreditor prefrensi. Para pihak (kreditor dan debitor) hanya membuat prosedur jaminan

fidusia pada tahap pengikatan akta jaminan fidusia di kantor notaris atau cukup

dilakukan perjanjian pembiayaan konsumen saja. Keadaan ini kurang memberikan

perlindungan kepada kedua belah pihak, sehingga tidak memberikan kepastian

hukum. Realitas hukum menunjukkan masih sangat sedikit yang mendaftarkan

jaminan fidusia di kantor fidusia. Namun,hari demi hari kesadaran hukum para

pelaku usaha pembiayaan konsumen mulai meningkat dan terus akan meningkat

apalagi setelah adanya kebijakan pemerintah melalui kementerian hukum dan Ham

berupa Surat Edaran Dirjen Administrasi Hukum Umum tahun 2013 mengenai

Pemberlakuan sistem administrasi pendaftaran jaminan fidusia secara elektronik

(3)

dilakukan secara manual melainkan secara elektronik (Online System) dan Peraturan

Menteri Keuangan No.130/PMK.010/2012 Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia

bagi Perusahaan Pembiayaan yang Melakukan Pembiayaan Konsumen untuk

Kendaraan Bermotor dengan Pembebanan Jaminan Fidusia. Sejak keluarnya surat

menteri tersebut ditegaskan bagi perusahaan pembiayaan dilarang melakukan

penarikan benda jaminan fidusia berupa kendaraan bermotor apabila kantor

pendaftaran jaminan fidusia belum menerbitkan sertifikat jaminan fidusia dan

menyerahkannya kepada perusahaan pembiayaan. Jika kewajiban ini dilanggar oleh

perusahaan pembiayaan dikenakan sanksi administratif. hal ini bertujuan untuk

melindungi hak debitor atau pihak ketiga agar tidak dilanggar oleh kreditur .

Uraian di atas yang menjadi latar belakang penulis untuk menulis skripsi ini

dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Debitur Atas Eksekusi Jaminan Fidusia

Tanpa Sertifikat/Dibawah Tangan (Studi Kanwil Kementrian Hukum dan HAM

Sumut)

B. Perumusan Masalah

Permasalahan adalah merupakan persoalan yang harus dipecahkan.dengan

adanya rumusan masalah maka akan dapat ditelaah secara maksimal ruang lingkup

penelitian sehingga tidak mengarah pada pembahasan hal yang diluar permasalahan.

Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Prosedur Pendaftaran Jaminan Fidusia Di Kanwil Kementrian

(4)

2. Apakah Akibat Hukum Pelaksanaan Eksekusi Jaminan Fidusia tanpa sertifikat

(di bawah tangan)?

3. Bagaimanakah Perlindungan Hukum bagi Debitur Atas Eksekusi Objek

Jaminan Fidusia Tanpa Sertifikat (di bawah tangan)?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan skripsi ini

adalah :

1. Untuk menjelaskan prosedur pendaftaran jaminan fidusia di Kanwil

Kementrian Hukum dan HAM

2. Untuk menjelaskan akibat hukum pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia tanpa

sertifikat (di bawah tangan)

3. Untuk menjelaskan perlindungan hak debitur atas eksekusi objek jaminan

fidusia tanpa sertifikat (di bawah tangan)

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari hasil penulisan skripsi ini dapat dilihat dari teoretis dan secara

praktis yaitu :

1. Secara teoretis

a. Hasil penelitian akan menguatkan teori bahwa suatu norma hukum wajib

(5)

benar-benar diterapkan dan dilaksanakan , khususnya dalam hal ini adalah

pelaksanaan jaminan fidusia.

b. Hasil Skripsi ini diharapkan bisa sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa

khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam hal supaya bertambah

pengetahuan akan jaminan fidusia,eksekusinya dan arti pendaftaran serta

hak-hak para pihak yang harus diperhatikan serta akibat hukum eksekusi

jaminan fidusia tanpa sertifikat (dibawah tangan).

2. Secara praktis

a. Hasil penulisan ini dapat menjadi masukan bagi penerima jaminan fidusia

(Kreditur) sebagai pertimbangan dalam mendaftarkan jaminan fidusia yang

dimilikinya

b. Hasil penulisan skripsi ini juga sebagai masukan pengetahuan bagi pemberi

jaminan fidusia (debitur) untuk mengetahui bahwa ada hak-haknya sebagai

debitur yang dilindungi oleh hukum.

E.Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penulisan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian normatif

yang bersifat kualitatif yaitu metode yang mengacu pada norma-norma hukum yang

terdapat dalam perUndang-Undangan1.dalam penelitian ini yang dipergunakan ialah

merujuk pada sumber hukum yakni penelitian yang mengacu pada norma-norma

hukum yang terdapat dalam perangkat hukum.

1

(6)

Penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif analitis yaitu suatu penelitian yang

bertujuan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) tentang kondisi atau gejala yang

menjadi objek penelitian. setelah itu diadakan suatu telaah secara kritis, dalam arti

memberikan penjelasan-penjelasan atas fakta atau gejala tersebut, baik dalam

kerangka sistematisasi, maupun sinkronisasi dengan berdasarkan pada aspek yuridis.

dengan demikian akan menjawab objek permasalahan dalam penelitian.

2. Pendekatan Penelitian

Mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu hukum yang sedang

dicoba dicari jawabannya. penelitian ini sendiri akan menggunakan metode

pendekatan normatif atau Undang-Undang. Pendekatan ini dilakukan dengan

menelaah semua Undang-Undang dan regulasi yang bersangkutan dengan isu hukum

yang sedang menjadi objek penelitian.

Pendekatan normatif yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan yang

merupakan isu hukum yang diangkat dalam penelitian ini yaitu untuk meninjau

pelaksanaan peraturan perUndang-Undangan mengenai jaminan fidusia secara

langsung dalam masyarakat sudah sinkron atau sesuai dengan perintah peraturan

perUndang-Undangan atau belum khususnya dalam eksekusi jaminan fidusia.

3. Sumber Bahan

Bahan yang dicari berupa data sekunder yang terdiri dari :

a. Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang isinya mempunyai

kekuatan mengikat kepada masyarakat. Dalam penelitian ini antara lain,

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 42 tahun

(7)

9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan, Peraturan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor 130/Pmk.010/2012 Tentang Pendaftaran

Jaminan Fidusia bagi Perusahaan Pembiayaan yang Melakukan Pembiayaan

Konsumen untuk kendaraan Bermotor dengan pembebanan Jaminan

Fidusia, Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah republik

Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Tata cara Pendaftaran Jaminan

fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan fidusia, Surat Edaran Direktur

Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor 6 Tahun 2013 Tentang

Pemberlakuan sistem Administrasi Pendaftaran Jaminan fidusia Secara

Elektronik (online System).

b. Bahan Hukum sekunder yaitu bahan hukum yang isinya menjelaskan

mengenai bahan hukum primer. dalam Penelitian ini adalah

buku-buku,artikel,skripsi,jurnal,makalah dan internet.

4. Alat Pengumpulan Bahan

Untuk memperoleh Bahan dalam penelitian ini adapun teknik yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

studi kepustakaan dilakukan dengan menelaah semua literatur pustaka yang

berhubungan dengan topik penelitian baik bersifat normatif maupun yang

berupa hasil penelitian kalangan hukum.

b. Studi dokumen yaitu membaca,mempelajari, meneliti literatur,

dokemen-dokumen tertulis serta dokemen-dokumen-dokemen-dokumen lainnya yang relevan dengan

(8)

5. Analisis Bahan

Metode yang digunakan menganalisis bahan adalah analisis kualitatif, yaitu

bahan yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis

secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas dan hasilnya

tersebut dituangkan dalam dalam bentuk skripsi. Metode kualitatif dilakukan guna

mendapatkan bahan yang bersifat deskriftif analisis, yaitu bahan-bahan yang akan

diteliti dan dipelajari sesuatu yang utuh.2

F. Keaslian Penulisan

Berdasarkan pemeriksaan judul skripsi pada perpustakaan pusat USU dan

Perpustakaan Fakultas Hukum USU dan tidak ditemukan adanya judul penelitian

yang sama. Adapaun judul Tulisan ini adalah Perlindungan Hukum Bagi Debitur

Atas Eksekusi Jaminan fidusia Tanpa Sertifikat/dibawah tangan (Studi Kanwil

Kementrian Hukum dan HAM Sumut). Judul skripsi ini belum pernah ditulis dan

diteliti dalam bentuk yang sama, sehingga tulisan ini asli. atau dengan kata lain tidak

ada judul yang sama dengan judul skripsi mahasiswa Fakultas Hukum USU. dengan

demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap materi dari skripsi ini dan agar tidak

terjadi kesimpangsiuran dalam penulisan skripsi ini, maka penulis membaginya

dalam beberapa bab dan tiap bab dibagi lagi ke dalam sub-sub bab.

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

2

(9)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang latar belakang,

perumusan masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan,

Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN HUKUM TENTANG JAMINAN FIDUSIA

Bab ini berisikan tentang pengertian fidusia dan jaminan fidusia, subjek

dan objek Jaminan fidusia, asas hukum jaminan fidusia, tahapan proses

terjadinya jaminan fidusia dan berakhirnya jaminan fidusia.

BAB III : TINJAUAN HUKUM EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

Bab ini berisikan tentang pengertian eksekusi, Jenis-jenis eksekusi

jaminan fidusia, Asas eksekusi dan dasar hukum eksekusi. kemudian

Pengaturan Pelaksanaan Eksekusi Menurut Undang-Undang No.42

Tahun 1999, Menurut Peraturan Kapolri No.8 Tahun 2011 dan menurut

HIR/RBG.

BAB IV : PERLINDUNGAN HUKUM BAGI DEBITUR TERHADAP

EKSEKUSI OBJEK JAMINAN FIDUSIA TANPA SERTIFIKAT

Bab ini berisikan tentang Prosedur Pendaftaran Jaminan fidusia di

Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Sumut, Akibat Hukum atas

Eksekusi Jaminan fidusia tanpa sertifikat, dan Perlindungan Hak Debitur

(10)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini adalah merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, dimana

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kinerja para karyawan ini memerlukan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seperti kepemimpinan yang baik, motivasi yang tinggi, lingkungan kerja yang

Karena pengolahan tiket dengan menggunakan visual basic 6 yang beracuan di segala jenis pengolahan data, maka akan lebih mudah dalam pemrosesan datanya. Dan datanya akan tersusun

Arnida Wahyuni, dkk, Pengaruh Pengeluaran Modal, Penelitian dan Pengembangan, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan

Untuk mencapai tujuan proses bisnis perusahaan, maka diperlukan perencanaan strategis SI/TI untuk mengidentifikasi strategi dan teknologi yang digunakan sistem informasi

STUDI KOMPARATIF PENCUCIAN ALAT MAKAN DENGAN PERENDAMAN DAN AIR MENGALIR TERHADAP JUMLAH KUMAN PADA ALAT MAKAN DI WARUNG MAKAN BU AM GONILAN.. Disusun Oleh :

Stasiun 4 berada di muara sungai dan mempunyai sedimen dengan tekstur berupa lumpur berwarna hitam.Kandungan logam Ni lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain, hal ini

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada remaja tentang Gizi seimbang sehingga meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya gizi

PT Wilton Makmur Indonesia Tbk Komplek Harco Mangga Dua (Agung Sedayu), Block C No.5A Jl. (+62 21) 612 5583 Upon transfer of “Exploration and Evaluation Assets” into “Mines