• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan Tembakau Deli (Nicotiana Tabacum L.) Terhadap Intensitas dan Dosis Pemberian Pupuk Organik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan Tembakau Deli (Nicotiana Tabacum L.) Terhadap Intensitas dan Dosis Pemberian Pupuk Organik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tembakau Deli

Dalam USDA (2014) tanaman tembakau memiliki klasifikasi sebagai

berikut: Kingdom: Plantae ; Subkingdom : Tracheobionta ;

Superdivision : Spermatophyta ; Division : Magnoliophyta ;

Class : Magnoliopsida ; Subclass : Asteridae ; Ordo : Solanales ;

Famili : Solanaceae ; Genus : Nicotianae ; Spesies : Nicotina tabacum L.

Akar tanaman tembakau dalamnya (panjang akar) berkisar antara

50-75 cm, dan pada bagian-bagian batang yang ditutpi dengan tanah akan

timbul atau tumbuh akar serabut ( Depari, 1976).

Batang tanaman tembakau berbentuk agak bulat, batangnya agak

lunak tetapi kuat; makin ke ujung semakin kecil. Ruas-ruas batang

mengalami penebalan yang ditumbuhi daun; batang tanaman tidak bercabang

atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun juga

ditumbuhi tunas yang disebut tunas ketiak daun. Diameter batang sekitar 5

cm. Fungsi batang, selain sebagai tempat tumbuh daun dan organ-organ

lainnya juga untuk jalan pengangkutan zat hara (makanan) dari akar ke daun

dan sebagai jalan menyalurkan zat asimilasi keseluruh bagian tanaman

(Gunawan, 2004).

Bagian terpenting dari tanaman tembakau adalah daun. Daun

tembakau sangat bervariasi, ada yang berbentuk ovalis, oblongus,

orbicularis, dan ovatus. Daun-daun tersebut mempunyai tangkai yang

menempel langsung pada bagian batang. Jumlah daun yang dapat

(2)

daun akan tetapi pada kondisi pertumbuhan yang tidak sesuai dengan syarat

tumbuh tembakau jumlah daun tanaman hanya mencapai 24 helai. Ukuran

(besar kecilnya) daun dan tebal tipisnya juga berbeda-beda, tergantung jenis

daun, varietas yang ditanam, kesuburan tanah, dan pengelolaan

(Ditjenbun, 2005).

Bakal buah terletak di atas dasar bunga dan mempunyai 2 ruang yang

membesar. Setiap ruang mengandung bakal biji anatrop yang banyak sekali.

Bakal buah ini dihubungkan oleh sebatang tangkai putik dengan sebuah

kepala putik diatasnya (Nasution, 2008).

Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran yang kecil,

didalamnya banyak berisi biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam setiap

gram biji berisi 12.000 butir biji. Tiap-tiap batang tembakau dapat

menghasilkan rata- rata 25 gram biji. Kira-kira 3 minggu sesudah

pembuahan, buah tembakau telah jadi masak, biji dari buah tembakau yang

baru dipungut kadang-kadang belum dapat berkecambah bila disemaikan,

sehingga biji-biji tembakau perlu mengalami masa istirahat atau dormansi

kira-kira 2-3 minggu untuk dapat berkecambah. Untuk dapat memperoleh

kecambah yang baik sekitar 95% biji yang dipetik harus sudah masak dan

telah disimpan dengan baik dengan suhu yang kering (Nasution, 2008).

Syarat Tumbuh Iklim

Tanaman tembakau dapat tumbuh cepat ditempat yang suhunya

panas. Suhu yang diperkirakan optimum untuk pertumbuhan berkisar antara

(3)

dapat dipindahkan ke pertanaman, maka didaerah yang dingin diperlukan

umur 60-75 hari. Demikian pula bila didaerah yag panas tanaman sudah

mencapai kemasakannya pada umur ± 2 bulan, maka didaerah yang dingin

kemasakan baru mencapai setelah 3-4 bulan, sedangkan kualitasnya kurang

begitu baik (Hartana, 1978)

Daerah pertanaman tembakau deli mempunyai kelembaban relatif

yang tinggi sebagai akibat curah hujan yang banyak dengan pembagian yang

teratur. Angka kelembaban relatif rata-rata 75-80 % serta suhu rata-rata ±

270C merupakan kondisi ideal untuk menjamin persedian air yang cukup

untuk tanaman sehingga akan menghasilkan tembakau yang tipis dan ringan

(Hartana, 1978)

Suhu juga sangat berpengaruh terhadap tanaman tembakau. Suhu

berpengaruh terhadap tanaman tembakau terutama pada masa pembibitan

dan masa menjelang panen. Menurut Gunawan (2004) pada masa

perkecambahan suhu optimal antara 23,90C- 26,70C perkecambahan dan

pertumbuhan lambat sekali, demikian juga apabila suhu diatas 350C akan

mematikan benih di persemaian. Suhu juga berpengaruh terhadap waktu

panen tembakau. Tembakau mulai dipanen umur 100-120 hari dan pada

suhu rata-rata 26,70C dapat dipanen pada umur 80-90 hari sesudah tanam.

Tanaman tembakau juga sangat tergantung dengan air. Masalah air

sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman tembakau. Curah

hujan yang dibutuhkan antara tembakau yang satu dengan yang lainnya tidak

sama. Misalnya tembakau Deli menghendaki curah hujan berkisar antara

(4)

tembakau harus dapat mendapatkan siram air hujan sebanyak 1500 – 2000

mm. Untuk pengelolahan tembakau cerutu mulai pengolahan tanah sampai

pemetikan daun yang diinginkan dibutuhkan 4 bulan kering. Jenis tembakau

cerutu biasanya dipetik pada waktu musim hujan sedang pengolahan tanah

dan penanamannya di usahakan pada waktu musim kemarau

(Simbolon, 2007).

Angin juga merupakan unsur iklim yang mempengaruhi terhadap

tanaman tembakau. Angin yang kencang secara terus-menerus selama

tembaau berada di pertanaman mengakibatkan respirasi yang lebh aktif.

Angin yang terlalu kencang dapat mengakibatkan robohnya tanaman serta

kerusakan pada gudang pengering. Di Deli, angin bahorok yang panas sangat

ditakuti karena dapat mengakibatkan layunya pertanaman tembakau dalam

waktu yang singkat (Hartana,1978).

Tanah

Setiap jenis tembakau menghendaki jenis tanah yang berbeda, namun

ada syarat khusus yang dikehendaki oleh setiap jenis tembakau. Menurut

Nasution (2008), tembakau cerutu dataran rendah seperti tembakau Deli

menghendaki tanah yang banyak mengandung humus. Cerutu dataran tinggi

seperti Besuki menghendaki tanah subur yang berasal dari gunug berapi.

Tembakau Deli banyak di tanam pada tanah yang berwarna hitam berdebu

dengan kandungan humus 16% dan pH 5-5,6

Tembakau deli sangat cocok untuk tanah aluvial dan andosol. Tan ah

alluvial memiliki ketersediaan air tanah dan kemantapan agregat tanah yang

(5)

tukar katio (KTK) berasal dari bahan bahan sumber hara tanaman.

Disamping itu bahan organik adalah sumber energi dari sebagian besar

organism tanah dalam memainkan peranannya bahan organik sangat

dibutuhkan oleh sumber dan susunannya. Derajat kemasaman tanah yang

baik untuk tanaman tembakau deli adalah yang memiliki pH 5,0- 5,6

(Silaban, 2013).

Tembakau dapat ditanam pada ketinggian tempat dari permukaan laut

yang sangat berbeda seperti Bodjonegoro, Klaten, Dieng, Garut dan

tempat-tempat lainnya. Tembakau cerutu di Klaten ditanam pada tempat-tempat 120-300 m

dpl, sedangkan di daerah Deli terdapat ditempat-tempat diantara 120-200 m

dpl dan di Besuki 80-550 m dpl ( Soedarmanto dan Achmad, 2001).

Tinggi tempat penanaman tembakau di dataran rendah, sedang, dan

dataran tinggi, tembakau dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan

varietasnya. Tembakau bawah naungan akan dapat tumbuh baik pada

ketinggian ± 145 m di atas permukaan air laut (Yulaikah, dkk, 2005).

Pupuk Organik

Pupuk adalah setiap bahan organik ataupun anorganik, alam atau buatan,

mengandung satu atau lebih unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

normal tanaman yang dapat diberikan kepada tanah atau tanaman yang dapat

diaplikasikan melalui daun atau bagian tanaman lainnya dan merupakan kunci

dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan

unsur yang habis terisap tanaman (Damanik, dkk, 2010).

Bahan/pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi

(6)

dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik

dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat

mencegah degradasi lahan (litbang, 2006).

Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan

melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik. Kandungan unsur hara

dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis pupuk ini mempunyai

manfaat lain yaitu dapat memperbaiki sifat – sifat fisik tanah seperti permeabilitas

tanah, tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation – kation tanah

(Roidah, 2013).

Pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan

organik daripada kadar haranya nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda

dengan pupuk anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan

pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik. Pembenah

tanah atau soil ameliorant menurut SK Mentan adalah bahan-bahan sintesis atau

alami, organik atau mineral (Litbang, 2006).

Pupuk organik Ferre Soil mengandung hara makro diantaranya N 3%,

P2O5 6,3%, K2O 4%, S 3%, MgO4%, Ca 24% sedangkan hara mikro

diantaranya ialah Fe 9247ppm, Mn 1401ppm, Cu 218ppm, Zn 577ppm. Pupuk

Ferre Soil juga mengandung C-organik 17%, Humat 4% dan terdapat mikroba

penyubur antara lain Azetobacter Sp., Bacillus Sp., Rhizobium Sp., Tricoderma

Sp., Azospirillum Sp., dan Mycorrhyza (soil self management brosur, 2012).

Humat adalah humus yang terbentuk sebagai hasil perombakan bahan

organik secara biologis dan tersimpan dalam waktu jutaan tahun yang lalu. Asam

(7)

asam amino, gula amino, peptida dan senyawa alifatik yang saling terikat.

Manfaat asam humat ialah a) meningkatkan kapasitas pengikatan air, b)

memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dan c) Efisiensi pemupukan dan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi yaitu dengan menggunakan metode data flow diagram yang dilanjutkan dengan membuat diagram konteks, diagram zero,

[r]

Salah satu alternatifnya adalah menggunakan dBase III+ yaitu sebuah program database yang dibuat oleh perusahan Ashton Tate untuk memudahkan merancang pembuatan database

[r]

misi, program, dan atau informasi lainnya yang dipasang untuk keperluan kampanye pemilu yang bertujuan untuk mengajak orang memilih peserta pemilu dan atau

Lulusan SMA/SMK/MA/Paket C dan telah memperoleh sertifikat pelatihan sebagai pengelola pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C yang dilakukan oleh Jurusan

(2) Tambahan kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara berjenjang dengan memperhatikan klas desa berdasarkan hasil pemutakhiran data tanah kas desa