Definisi dan implementasi dalam bank syariah untuk akad-akad
1. Murabahah
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Dalil yang menjadi landasan murabahah adalah QS. An-Nissa’: 29, Al-Baqarah: 275 dan beberapa hadits Rasulullah Saw.
Rukun dari murabahah ada 3, yaitu adanya Transaktor (pihak yang bertransaksi); Obyek murabahah; dan Ijab dan kabul.
Sedangkan syaratnya adalah Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah; kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan; kontrak harus bebas riba; Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian; dan Penjual harus
menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya: jika pembelian dilakukan secara utang. Jadi di sini terlihat adanya unsur
keterbukaan.
Dalam perbankan syariah, murabahah mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di semua bank Islam. Dan di negara Indonesia sendiri dikenal dengan jual beli Murabahah atau Murabahah Kepada
Pemesanan Pembelian (KPP); Murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah.
- Ada tiga model atau tipe penerapan jual beli murabahah di
perbankan.Pertama, tipe konsisten terhadap fiqih muamalah. Dalam tipe ini bank membeli
dahulu barang yang akan dibeli oleh nasabah setelah ada perjanjian sebel umnya. Setelah barang dibeli atas nama bank kemudian dijual ke nasabah dengan harga perolehanditambah margin keuntungan sesuai kesepakatan bank dan nasabah. Kedua, miripdengan tipe yang pertama, tapi
perpindahan kepemilikan langsung dari supplier kepadanasabah, sedangkan pembayaran dilakukan bank langsung kepada
penjual pertama/supplier. Ketiga, bank melakukan perjajian murabahah dengan nasabah,