• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem endokrin pada materi manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem endokrin pada materi manusia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA MANUSIA

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia

Oleh

MUZAKIRUDDIN 1206103010048

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hidup yang kompleks. Baik dari morfologi, anatomi hingga fisiologinya. Semua itu bertujuan untuk keseimbangan kerja dari sistem organ tersebut. Meninjau balik dari organisasi kehidupan sistem organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang saling mendukung dan sinergis dalam melakukan kerjanya.

Anatomi dan fisiologi adalah ilmu dalam bidang kesehatan/kedokteran yang mempelajari di dalamnya anatomi dan fisiologi metabolisme tubuh, anatomi dan fisiologi sistem saraf, anatomi dan fisiologi sistem digestif, anatomi dan fisiologi payudara, otak, panggul, dan bagian tubuh lainnya. ilmu anatomi tubuh manusia ini wajib dikuasi oleh mahasiswa bidang kedokteran khususnya, keperatan serta kebidanan. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan hubungan antara bagian-bagian tubuh. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi bagian-bagian tubuh dan tubuh secara keseluruhan. Beberapa pengkhususan di dalam setiap ilmu ini adalah sebagai berikut.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah 1. Bagaimana struktur sistem Endokrin pada manusia ? 2. Bagaimana fungsi dari sistem Endokrin pada manusia ? 3. Bagaimana mekanisme sistem Endokrin pada manusia ? 1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana struktur sistem Endokrin pada manusia ? 2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi dari sistem Endokrin pada manusia ? 3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme sistem Endokrin pada manusia ?

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini manjadi rujukan bagi mahasiswa, memberikan informasi kepada berbagai elemen, masyarakat, siswa dan lain-lain sehingga lebih memahami tentang sistem tubuh dan cara kerja sistem tersebut.

(4)

SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin merupkan suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin atau yang lebih sering dikenal dengan kelenjar buntu (sekresi secara internal) akan mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah dan cairan limfe. Hasil sekresi tersebut beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati saluran (duktus). Adapun hasil dari sekresi disebut dengan hormon. Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin. Sistem endokrin bekerja sama dengan sistem saraf yang mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Oleh karena itu, kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon (Syarifuddin, 2002:200).

Sisrtem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar, seperti tiroid, tapi juga terdiri atas kelenjar yang ada di dalam suatu organ tertentu, seperti testis, ovarium, dan jantung. Sistem endokrin menggunakan hormon untuk mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh (Parker.2009: 104).

1. KELENJAR HIPOFISA

Kelenjar hipofisis merupakan suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak fossa pituitari os sfenoid, besarnya kira-kira 10x13x6 mm dan beratnya sekitar 0,5 gram. Fungsi hipofise dapat diatur oleh susunan saraf pusat melalui menjadi satu, yaitu lobus anterior dan lobus posterior (Parker.2009: 106).

1. Lobus anterior

(5)

a. Somatotropik hormon (growth hormon/GH)

Hormon pertumbuhan yang berfungsi merangsang pertumbuhan tulang, jaringan lemak dan veisera penting pada individu yang masih muda untuk pertumbuhan. Growth hormon (gambar 2) mempengaruhi berbagai metabolisme dalam tubuh seperti berikut:

 Metabolisme protein merangsang pembentukan kolagen.

 Metabolisme elektrolit menahan N, P, Ca, K dan Na dengan cara meningkatkan absorbsi ion Ca diseluruh pencernaan, menurunkan eksresi ion ca dan ion K lewat ginjal.

 Metabolisme karbohidrat memilikiefek diabetogenik karena meningkatkan pengelepasan glukosa dari sel hati dan menurunkan kepekaan sel terhadap insulin.

 Metabolisme lemak menimbulkan kadar asam lemak bebas dalam plasma darah.

b. Hormon tirotropik (thyroid stimulating hormon/TSH)

Mengendalikan kelenjar tiroid (gambar 2) dalam menghasilkan tiroksin. Fugsinya menstimulus pembesaran tiroid, menambah ambilan yaodium dan menambah sintesis trioglobulin (Syarifuddin, 2002:204).

c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH)

Mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal (Syarifuddin, 2002:204).

d. Hormon gonadotropin

Hormon gonadrotropin (gambar 2) menghasilkan :

 Follicle stimulating hormone (FSH), merangsang perkembangan folikel de Graf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa pada testes meragsang gametogenesis pria (Syarifuddin, 2002:205).

 Luitizing hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium yang mempengaruhi luteinisasi pada wanita dan pada pria disebut sebagai interestisial stimulating (ICSH) yang mempengaruhi produksi testosteron dalam testis (Syarifuddin, 2002:205).

e. Prolaktin

(6)

lahir, setelah persalinan kadar prolaktin mulai menurun. Sekresi prolaktin (gambar 2) diatur dan diawasi oleh hipotalamus (Syarifuddin, 2002:205).

f. Melancyte stimulating hormone (MSH)

Dihasilkan oleh hipofise pars intermedius dan didapati pada manusia dalam fase kihidupan fetus. MSH (gambar 2) dan proses fisiologinya berperan terhadap kulit (Syarifuddin, 2002:205).

Gambar 2 Hormon pada lobus anterior Sumber: Sloane, 2003:205

2. Lobus Posterior

Menghasilkan ADH dan oksitosin yang disintesis oleh sel-sel saraf dalam hipotalamus, dibawa di sepanjang akson dan disimpan dalam neurohipofisis untuk dilepas ke ujung akson. Masing-masing hormon disekresi oleh sekelompok neuron yang terpisah (Sloane, 2003:208).

1. ADH atau vasopresin, disintesis dalam neuron nukleus supraoptik hipotalamus.

a. Efek fisiologis

(7)

 Meningkatkan tekanan darah dengan merangsang kontraksi pembuluh darah perifer.

b. Kendali sekresi

Pelepasan ADH diatur melalui perubahan osmolaritas darah dan perubahan volume serta tekanan darah.

 Peningkatan konsentrasi cairan tubuh atau penurunan volume darah menyebabkan sekresi ADH.

 Penurunan konsentrasi cairan tubuh atau peningkatan volume darah menyebabkan inhibisi ADH.

 Pelepasan ADH diinhibisi (kehilangan air) oleh alkohol dan kafein.  Pelepasan ADH distiulus oleh nyeri, kecemasan dan trauma selain

itu juga disebabkan oleh obat-obatan sepert nikotin, morfin dan

 Menstimulasi kotraksi sel-selotot polos uterus selama senggama dan saat persalinan serta kelahiran pada ibu hamil.

 Menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mamae pada ibu menyusui dengan menstimulus sel-sel mioepitelial disekitar alveoli kelenjar mame

b. Kendali sekresi

 Pengisapan payudara, desahan napas atau suara seorang bayi atau stimulus puting atau areola pada iu yang menyusuimengakibatkan stimulus saraf hipotalamus yang mengsekresi oksitosin dan keluarnya air susu (refleksi keluar air susu).

 Penghambatan pelepasan oksitosin dan air susu oleh stres emosional.

(8)

Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan dengan keempat kelenjar kecil paratiroid menempel di “sayap” sisi paling belakang. Hormon yang dihasilkan tiroid memiliki berbagai efek pada proses kimia tubuh, meliputi pengaturan berat tubuh, tingkat penggunaan energiglukosa darah, dan frekuensi denyut jantung (Parker.2009: 107).

1. KELENJAR TIROID A. Morfologi

Menurut Sloane (2003:208) kelenjar tiroid:

1. Terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui sebuah ismus yang sempit.

2. Folikel merupakan unit fungsional kelenjar tiroid

3. Rongga folikel berisi koloid, tersusun dari protein globular troglobulin (bentuk cadangan hormon tiroid yang berfungsi dalam sintesis hormon tiroid).

4. Sel parafolikular yang berjumlah sedikit yang mensekresi kalsitonin.

B. Pembentukan, penyimpanan dan pelepasan hormon tiroid 1. Sekresi kelenjar tiroid (Sloane, 2003:209):

a. Tiroksin atau tetraiodotironin (T4), mencapai 90% dari seluruh sekresi kelenjar tiroid.

(9)

2. Iodium yang tertelan bersama makanan dibawa aliran darah menuju kelenjar tiroid. Oleh sel folikular iodium dipisahkan dari darah serta mengubahnya menjadi molekul iodium dengan tirosin untuk membentuk monoiodotirosi dan diioditirosin (Sloane 2003:209).

a. Dua molekul diioditirosin membentuk T4.

b. Satu molekul monoiodotirosi dan datu molekul diioditirosin membentuk T3.

3. T3 dan T4 disimpan dalam bentuk tiroglobulin selama berminggu-minggu. Hormon tiroid dilepas karena dipengaruhi TSH, enzim proteolisis memisahkan hormon dari tiroglobulin selanjutnya hormon berdifusi dan masuk ke dalam pembuluh darah (Sloane 2003:209).

C. Efek Fisiologis

Menurut Sloane (2003:209), efek fisiologis dari tiroid, yaitu: 1. Meningkatkan laju metabolik

2. Pertumbhan dan maturasi normal tulang, gigi, jaringan ikat dan jarigan saraf. D. Kendali sekresi

1. Tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus (Sloane 2003:209). 2. Faktor yang mempengaruhi laju TRH dan TSH yaitu kadar hormon tiroid

yang bersirkulasi dan laju metabolik tubuh (Sloane 2003:209). E. Abnormalitas sekresi

1. Hipotiroidisme, pada orang dewasa menyebabkan miksedema dan pada anak kecil menyebabkan kretinisme (Sloane 2003:210).

2. Hipertiroidisme dapat menyebabkan penyakit Grave.

3. Pembesaran kelenjar tiroid sampai dua atau tiga kali lipat mengakibatkan gondok (Sloane 2003:210).

2. KELENJAR PARATIROID A. Morfologi

Terdapat dua jenis sel dalam kelenjat paratiroid: sel utama (mensekresi hormon paratiroid (PTH)) dan sel oksifilik (tahapperkembangan sel chief) (Sloane 2003:210).

(10)

1. PTH mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat melalui peningkatan kalsium dalam darah dan menurunkan fosfat dalam darah (Sloane 2003:210) 2. PTH meningkatkan mekanisme kalsium darah melalui tiga mekanisme, yaitu

(Sloane 2003:210):

a. PTH menstimulus osteoklas menyebabkan pengeluaran kalsium dari tualang ke cairan ekstraseluler.

b. PTH secara tidak langsung meningkatkan absorbsi kalsium intestinal dan menguarangi kalsium dalam feses.

c. PTH menstimulus reansorpsi kalsium dari tubulus ginjaluntuk menggantikan fosfor, sehingga menurunkan kalsium dalam urine dan meningkatkan kalsium dalam darah.

C. Pengendali sekresi

1. Penurunan kalsium dalam darah menyebabkan meningkatnya sekresi PTH. 2. Alsitoninberantagonis langsung dengan PTH dan menurunkan kalsium

darah.

D. Abnormalitas sekresi

1. Hipersekresi, mengakibatkan peningkatan aktivitas osteoklas, resorpsi tulang dan deklasifikasi dan pelemahan tulang (Sloane 2003:211).

2. Hiposekresi,mengakibatkan penurunan kalsiun dalam darah (Sloane 2003:211).

3. KELENJAR ADRENAL

(11)

A. Morfologi

Masig-masing kelenjar adrenal terdiri dari (Sloane 2003:211): 1. Korteks mensekresikan steroid

2. Medula mensekresihormon medular B. Hormon

1. Hormon medular, meliputi (Sloane 2003:211):

a. Epinefrin, menyebabkan frekuensi jantung, metabolisme dan konsumsioksigen meningkat serta kadar gula darah menigkat melalui stimulus glikogenolisis pada hati dan simpanan glikogen otot.

b. Norepinefrin, menigkatkan terkanan darah dan menstimulus otot jantung.

2. Horon kortikal adrenal a. Mineralokortikoid

Aldosteron, mengatur keseibangan air dan elektrolit melalui pengemdalian kadar natrium dan kalium darah (Sloane 2003:211).

b. Glukokortikoid, hormon yang terpenting adalah kortisol (Sloane 2003:211)

1) Glukokortikoid mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak untuk cadangan molekul, meningkatkan sintesis glukosa, meningkatkan penguraian lemak dan protein.

2) Sekresi glukokortikoid melalui kendali ACTHdalam mekanisme umpan balik negatif. Stimulus dapat berupa stres fisik atau emosional.

(12)

C. Abnormal sekresi

a. Hiposekresi dapat menyebabkan penyakit addison.

b. Hipersekresi, bergantung pada jenis sel dalam korteks adrenal yang mensekresi hormon dalam julah yang besar.

4. KELENJAR PINEAL

A. Morfologi

1. Kelenjar epifisis terbentuk dari jaringan saraf dan terletak dilangit-langit ventrikel ketiga otak (Sloane 2003:214).

2. Seiring bertambahnya usia, kelenjar mengakumulasi cadangan kalsium (Sloane 2003:214).

B. Sekresi

Kelenjar pinela (epifisis) berupa melatonin, yang memiliki efek (Sloane 2003:214):

a. Pada binatang mempengaruhi fungsi kelenjar endokrin, korteks adrenaldan gonad.

b. Pada manusia melatonin memiliki efek inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan menghambat produksi melanin.

C. Pengendali

1. Intensitas dan durasi cahaya lingkungan (Sloane 2003:214).

(13)

5. Kelenjar Timus A. Morfologi

Terletak dibagian posterior toraks terhadap sternumdan melapisi bagian atas jantung. Seiring pertambahan usia kelenjar ini mengecil (Sloane 2003:214).

B. Hormon

Hormon yang dihasilkan timosin (Sloane 2003:214).

C. Fungsi timosin

1. Mengendalikan sistem imun dependen timus dengan menstimulus diferensiasi dan poliferasi sel limfosit T (Sloane 2003:214).

Berperan dalam penyakit immunodefisiensi kongentalyaitu letidak mampuan total dalam memproduksi anti bodi (Sloane 2003:214).

6. PANKREAS

Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan didalam sel yang disebut asini, tapi juga mempunyai fungsi endokrin. Diantara jaringan asini terdapat sekitar satu juta kumpulan yang disebut pulau Langerhans. Pulau langerhans sel penghasil hormon yang terlibat dalam kendali glukosa (gula darah), sumber energi dalam tubuh. Sel beta menghasilkan hormon insulin, yang memacu pengambilan glukosa oleh sel dan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen untuk disimpan didalam hati. Dengan cara ini insulin menurunkan kadar glukosa darah.hormon lain, glukagon , dihasilkan di sel alfa yang bekerja berlawanan, yaitu meningkatkan kadar glukosa darah. Sel delta membentuk somastostatin, yang mengatur sel alfa dan beta (Parker.2009: 107).

HORMON

(14)

dihasilkan langsung disekresikan ke pembuluh darah ke organ tujuan. Hormon melakukan kegiatan yang spesifik, yakni mengatur proses metabolisme dari organ tujuan (Syarifuddin, 2002:200).

Struktur Kimiawi Hormon

Struktur kimiawi hormon dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Derivat asam amino

Dikeluarkan oleh kelenjar buntu yang berasal dari jarigan nervus medula supraren dan neurohipofisis, adapun yang tergolong dalam hormon ini yaitu epiferin dan norepinefrin hasil modifikasi dari asam aminotriosin (Syarifuddin, 2002:201).

2. Peptida/derivat peptida

Dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan pencernaan. Peptida bersirkulasi bebas dalam lebih kurang 2-10 menit (Syarifuddin, 2002:201). 3. Steroid

Mempunyai inti cyclo-pentano perihidro phenantren yang dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium (Syarifuddin, 2002:201).

4. Asam lemak

Hormon prostaglandin merupakan satu-satunya hormon yang termasuk kategori ini yang merupakan bio sintesis dari dua asam lemak, yaitu asam lemak arachidonic dan di-homo-gama-linoletik (Syarifuddin, 2002:202).

5. Hormon perkembangan

Hormon yang memegang peranan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan biologi reproduksi, mulai dari kandungan sampai usia remaja. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad (Syarifuddin, 2002:202).

6. Hormon metabolisme

Proses hemeostatis gula dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon seperti glukagon dan katekolamin (Syarifuddin, 2002:202).

7. Hormon trofik

Hormon yang dihasilkan struktur khusus dalam pengaturan fungsi kelenjar endokrin, yaitu kelenjar hipofisis (Syarifuddin, 2002:202).

8. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral

(15)

darah dan meningkatnya sekresi kalsium, fosfor, natrium, kalium dan magnesium melalui ginja (Syarifuddin, 2002:202).

9. Hormon pengatur sistem kardiovaskuler

Epinefrin yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal bagi medula. Pada jantung mengakibatkan peningkatan konduksi dan kontraksi jantug (Syarifuddin, 2002:202).

Gambar 1. Sistem endokrin Sumber: googleimage.com KERJA HORMON

1. PEMICU HORMON

(16)

2. MEKANISME KENDALI HORMON

Dari sifat kimianya, ada dua jenis utama hormon, yang terdiri atas molekul protein dan amino dan yang terdiri atas molekul steroid. Kedua kelompok ini secara keseluruhan bekerja dengan cara serupa. Mereka berperan secara biokimiawi untuk mengubah tingkat pembentukkan zat tertentu, biasanya dengan meninggalkan atau memproduksi enzim yang mempercepat pertumbuhan zat tertentu (Parker.2009: 108).

3. MEKANISMA UMPAN BALIK

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Parker. Steve. 2009. Ensklopedia Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga. Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Gambar

Gambar 2 Hormon pada lobus anterior
Gambar 1. Sistem endokrin Sumber: googleimage.com

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel

Pertimbangan perlunya arahan kebijakan dan strategi dalam operasionalisasi rencana tata ruang antara lain: adanya persoalan koordinasi kebijakan publik khususnya dengan

Ukuran partikel semakin kecil cenderung menaikkan nilai tegangan putus, semakin kecil ukuran partikel yang digunakan menghasilkan produk dapat meningkatkan kualitas

Pengendalian gulma dengan menggunakan gasrok/landak lebih efisien dari pada..

Pada kegiatan penutup, guru menanyakan kembali pada siswa mengenai membaca teks berita, menyimpulkan pembelajaran tanpa melibatkan siswa, merefleksi kegiatan yang

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah pengunaan detergents test kits digital untuk pengukuran kadar senyawa aktif LAS dan ABS agar didapatkan data yang lebih

Peserta UKA adalah peserta sertifikasi guru kuota tahun 2012 yang ditetapkan Kementerian Agama Pusat (Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam). Koordinator

Sedangkan antibiotik spektrum sempit hanya dapat mempengaruhi salah satunya (Tortora dkk., 2010). Adapun mekanisme kerja obat antimikroba diantaranya : 1)