• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Telaah Biologi SMP yang diampu oleh Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A.

dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd.

Oleh :

1. Ety Yunita Sari (15320043)

2. Novia Septiarini (15320048) 3. Nur Sukhairivia (15320049) 4. Ni Putu Chandra Kusuma (15320059) 5. Sara Visia Yustin (15320063)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Sistem Reproduksi pada Manusia”

yang disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Telaah Biologi SMP yang diampu Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A. dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd.

Makalah ini berisi tentang sistem reproduksi pada pria dan wanita, perkembangan embrio, hormon reproduksi, dan penyakit

(2)

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah kami mampu menambah ilmu untuk pembaca dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin.

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Metro , 17 September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR GAMBAR...iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulisan Makalah ...3

BAB II PEMBAHASAN A. Sistem Reproduksi pada Pria...4

B. Sistem Reproduksi pada Wanita...8

C. Perkembangan Embrio...14

D. Hormon Reproduksi...15

E. Penyakit Menular Seksual...16 BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem Reproduksi Pria...4

Gambar 2. Struktur Sperma...7

Gambar 3. Spermatogenesis...8

Gambar 4. Sistem Reproduksi Wanita...8

Gambar 5. Oogenesis...11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

نن ييطط ني مط نن انسن نيلط اي قن ليخن أندن بنون,ههقنلنخن ئن ييشن لل كه نن سن حي ان ىي ذط للان نمم ةنلنلن سه ني مط ههلنسي نن لن عنجن ملثه ○

نن ييهطمل ءنانمل انمل لل ييلطقن .ةندنإطفيلنايون رنانصن بيلن ايون عنميسللا منكهلن لنعنجنون ,هطحطويرر نيمط هطييفط خنفنننون ههيهووسن ملثه ○

نن ويرهكه شي تن

Artinya:

7. Dan segala sesuatu yang dicptakan-Nya dibuat-Nya dengan sebaik-baiknya, dan dimulainya mencipyakan manusia dari tanah.

8. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina.

9. Kemudian Ia membentuknya dan meniupkan kedalamnya sebagian dari ruh-Nya, dan dijadikannya untuk kamu pendengaran,penglihatan dan hati (pikiran dan perasaan).

Sedikit sekali kamu bersyukur. (QS. As-Sajdah ayat 7-9)

Ayat tersebut mengisyaratkan adanya proses penciptaan manusia dalam alam arham (masa kehamilan), yang diawali dengan

(4)

“sulalah min tin”, kemudian “menjadi nutfah, ‘alaqah, mudghah,

‘izaman, lahman dan khalqan”. Penciptaan manusia, berasal dari sulalah min tin, artinya saripati tanah, yaitu inti zat-zat yang ada dalam tubuh wanita dalam bentuk ovum dan dalam diri laki-laki dalam bentuk sperma. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma, atau zygote, disebut nutfah. Setelah terjadi pembuahan, zygote berjalan secara perlahan melalui tuba fallopi, menuju rahim. Setelah menempel di dinding rahim, berubah menjadi ‘alaqah. Istilah

‘alaqah, biasa diterjemahkan dengan segumpal darah. Penggunaan istilah ‘alaqah oleh al-Qur’an sangat tepat, karena posisi zygote menggantung di dinding rahim. ‘Alaqah juga berarti sesuatu yang menggantung. Proses berikutnya, berubah menjadi mudghah, yang bentuknya seperti sekerat daging, kemudian tumbuh tulang (‘izamaman) tulang dibungkas daging (lahman), selanjutnya menjadi khlaqan akhar (makhluk janin, yang sudah berbeda dengan kondisi awal terjadinya manusia). Kemudian Allah meniupkan ruh dalam janin.

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak atau bereproduksi. Perkembangbiakan adalah upaya makhluk hidup menghasilkan keturunan untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hal ini berkaitan dengan perkembangan struktur tubuh dan penyesuaian terhadap kondisi lingkungannya. sistem reproduksi pada manusia memiliki struktur, fungsi, dan proses yang kompleks.

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, yang mana individu baru terbentuk diawali dengan bersatunya sel kelamin pria

(5)

(sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan atas organ reproduksi pria dan organ reproduksi perempuan.

Sistem reproduksi pada manusia merupakan salah satu materi biologi SMP kelas IX. Standar kompetensinya yaitu memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia, sedangkan kompetensi dasarnya yaitu mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia. Jadi sebagai calon guru biologi, kita perlu memahami dan menelaah materi biologi SMP, salah satunya yaitu materi sistem reproduksi pada manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem reproduksi pada pria?

2. Bagaimana sistem reproduksi pada wanita?

3. Bagaimana proses perkembangan embrio manusia?

4. Apa saja hormon reproduksi pada manusia?

5. Apa saja penyakit menular seksual pada manusia?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui dan memahami sistem reproduksi pada pria dan wanita.

2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan embrio manusia.

3. Untuk mengetahui dan memahami hormon reproduksi pada manusia.

4. Untuk mengetahui dan memahami penyakit menular seksual pada manusia.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Sitem Reproduksi pada Pria 1. Organ Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari organ reproduksi bagian luar dan organ reproduksi bagian dalam. Organ reproduksi bagian luar terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan organ reproduksi bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, kelenjar prostat, vesikula seminalis dan uretra. Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada saat usia 9-15 tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.

Gambar 1. Sistem Reproduksi Pria (sumber: http://dosenbiologi.com)

a. Penis

Penis tersusun dari jaringan otot, jaringan spons, pembuluh darah, dan jaringan saraf. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif

(7)

saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine, saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai saluran pengeluaran sperma dan urine.

a. Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya, pada cuaca panas skrotum akan membesar dan kendur, akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

b. Testis

Testis merupakan tempat pembentukan sperma dan beberapa jenis hormon kelamin jantan (androgen). Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis disebut spermatogenesis. Testis terletak di dalam skrotum atau kantung pelir yang berfungsi untuk mengatur suhu tests agar sesuai dalam pembentukan sperma.

c. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens.

Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan sperma.

(8)

d. Vas Deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis.

Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

e. Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.

f. Vesikula Seminalis

Veskula seminalis berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis

g. Uretra

Uretra merupakan saluran kantung kemih yang berhubungan dengan vasa deferensia. Sperma keluar dari penis melalui uretra.

2. Sperma

Pada usia remaja (sekitar usia 12–13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen

(air mani) terdapat kurang

lebih 200 – 500 juta sperma.

Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan), dan ekor (flagela). Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari kompleks golgi. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur. Pada bagian

(9)

tengah terdapat mitokondria sebagai tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi yang digunakan oleh sperma dapat bergerak aktif. Bagian ekor berupa flagela yang merupakan alat bergerak sperma.

Gambar 2. Struktur Sperma (http://smartpromil.com)

3. Proses Pembentukan Sperma

Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis.

Spermatogenesis tejadi di dalam testis. Di dalam tetis terdapat sel kelamin pemula yang disebut sel spermatogonium.

Spermatogonium bersifat diploid (2n) atau jumlah kromosom rangkap dua. Setelah individu mencapai masa untuk berkembang biak, sel spermatogonium akan membelah berulang-ulang secara mitosis, sehingga dihasilkan banayk sel spermatogonium. Sebagian dari sel-sel spermatogonium tersebut terus membelah secara mitosis, sedangkan sebagian yang lain membesar menjadi spermatosit primer yang bersifat diploid (2n). Kemudian spermatosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis II menghasilkan 4 sel spermatid. Masing-masing

(10)

spermatid memiliki ukuran yang sama dan bersifat haploid (n). Sel- sel spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa atau sperma, peristiwa ini disebut spermiogenesis.

Gambar 3. Spermatogenesis

(Sumber: http://biologi-sma-rahul.blogspot.co.id)

B. Sitem Reproduksi pada Wanita 1. Organ Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita juga terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).

Gambar 4. Sistem Reproduksi Wanita (Sumber: http://www.bukupedia.net)

Referensi

Dokumen terkait

+ KONTROL INTUITIF DAN ANTARMUKA PENGGUNA YANG SEDERHANA UNTUK PENGOPERASIAN YANG MUDAH + ALAT YANG TEPAT UNTUK BERBAGAI JENIS PENGGUNAAN DENGAN BIAYA KEPEMILIKAN YANG HEMAT..

Pada beberapa sungai besar yang berada di zona peman- faatan (Kali Sanen, Bandealit dan Suka- made) pada bulan Agustus menunjukkan kondisi aliran masih kontinyu dan keada- an

Pengendalian gulma dengan menggunakan gasrok/landak lebih efisien dari pada..

merupakan proses penentuan apakah model konseptual dapat merefleksikan sistem nyata dengan tepat. MODEL SISTEM KONSEP validasi

This command causes the IWF to transmit one or more lines of information text, determined by the manufacturer, which is intended to permit the user of the IWF to identify the

terhadap pelepah sawit dapat meningkatkan konsentrasi N-NH3 44,25% di dalam in vitro fermentasi, kecernaan bahan kering 20,0'7% dan kecernaan bahan orsanik 2244%. DAFTAR

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tingkat vegetasi dan informasi tingkat suhu permukaan pada tahun 2013 dan 2015 di Kabupaten Blora,