• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah sistem endokrin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah sistem endokrin"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

System merupakan berbagai organ yang bersatu dalam menjalankan suatu fungsi dan kerja yang sama. Hal inilah yang akan saya bahas dalam makalah ini.

Pengaturan beberapa proses fisiologis melibatkan kerjasama struktural dan fungsional antara sistem endokrin dan sisem saraf. Banyak organ dan jaringan endokrin memiliki sel-sel saraf khusus, yang disebut sel-sel neurosekresi yang mensekresikan hormon. Bahkan hewan yang sangat berbeda seperti serangga dan vertebrata mempunyai sel-sel neurosekresi dalam otaknya yang mensekresikan hormon kedalam darah. Beberapa zat kimia mempunyai fungsi baik sebagai sistem hormon endokrin maupun sebagai sinyal dalam system saraf.

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (duictless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.

Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.

(2)

Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Berbagai makhluk hidup mempunyai hormon untuk mengkoordinasikan kegiatan dalam tubuhnya, seperti pada insecta, Echinodermata, dan mamalia. Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk digunanakn di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam tubuh.

Hormon merupakan senyawa kimia khusus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu. terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat adalah: Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah menuju penkreas untuk menimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus, diangkut kekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana Anatomi dan Fisisologi Sistem Endokrin ?

2. Apa fungsi Sistem Endokrin ?

3. Bagaimana Klasifikasi dalam hal Struktur Kiminya ? 4. Bagaimana Karakteristik Sistem Endokrin ?

5. Bagaimana pengendalian hormon secara umum? 6. Apa saja Klasifikasi hormon?

7. Apakah fungsi hormon utama Sistem Endokrin? 8. Bagaiman patofisiologi hormon secara umum?

1.3 Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah :

1. Agar mahasiswa dapat memahami Anatomi & Fisiologi dari Sistem Endokrin sehingga mempermudah dalam mempelajari patofisiologi dari system endokrin.

2. Untuk lebih mengetahui tentang sistem kelenjar endokrin dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalamnya.

3. Untuk memahami pengertian dari sistem endokrin dan untuk mengetahui macam-macam sistem endokrin pada manusia

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.

Endokrinologi merupakan cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya. Hormon merupakan satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik. Hormon disekresikan langsung oleh khusus yaitu yang ada pada kelenjar endokrin, hormon berupa senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, fungsinya pengatur metabolism jaringan.

Sistem endokrin bekerja sama secara kooperatif dengan sistem saraf dan disebut dengan sistem neuroendokrin yang memiliki fungsi kendali dan koordinasi pada hewan. Perbedaan cara kerja antara sistem endokrin dan sistem saraf yaitu pada sistem endokrin cara kerjanya dengan menggunakan transmisi kimia dan waktu respons lambat. Sedangkan pada sistem saraf cara kerjanya yaitu dengan menggunakan transmisi elektrik dan waktu respons yang cepat.

Efek hormon pada tubuh hewan yaitu, kelenjar endokrin mensekresikan hormon dan hormon tersebut akan ditangkap/diterima oleh organ sasaran melalui reseptor khusus, dan apabila ikatannya sudah tepat, maka akan mengaktivasi enzim di sel dan diperantai oleh duta kedua, maka metabolisme dan fungsi sel sasaran akan

(5)

aktif dan memberikan efek biologis untuk menunjang aktivitas kehidupan yaitu berupa perkembangan, pertumbuhan, peredaran darah, denyut jantung, osmoregulasi, komposisi darah, regenerasi, pengeluaran, reproduksi, dan pergantian kulit.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin

Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler.

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.

Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapi dari sel-sel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.

Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkan hormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus.

(6)

Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari :

1. Kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl)

Terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak. Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hipotalamus (bagian dari otak).

Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi.

Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus yaitu : a. Lobus anterior ( adenohipofise )

menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain. Contoh hormon antara lain:

• hormon somatrotopik, mengendalikan pertumbuhan tubuh

• hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin

• hormon ACTH ( adrenokortikotropik ), menegndalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal b. Lobus posterior ( neurohipofise )

lobus ini mengeluarkan 2 jenis hormon anatar lain:

• hormon ADH (anti diuretik hormone) = mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos. ADH disebut juga sebagai hormon pituitrin

(7)

• hormon oksitosin = merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise tulang spenoid.

2. Kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok

Terletak di leher bagian depan. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.

Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak di sebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Letak, di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.

Fungsi kelenjar tiroid adalah:

1. bekerja sebagai perangsang proses oksidasi 2. mengatur penggunaan oksidasi

3. mengatur pengeluaran CO2

4. metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan 5. pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Hipofungsi akan menyebabkan penyakit kretinisme dan penyakit miksedema sedangkan, hiperfungsi akan menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.

(8)

3. Kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl)

Dekat kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, berjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid.

Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.

Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “.

fungsi umum kelenjar paratiroid adalh: a. mengatur metabilisme fosfor

b. mengatur kadar kalsium darah

hipofungsi akan menyebabkan penyakit tetani sedangkan, hiperfungsi akan menyebabkan kelainan-kelainan seperti: sakit pada tulang, kadar kalsium darah meningkat, dan kelemahan pada oto-otot

4. Kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl)

Terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan. Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan tengah (medulla). Bagian cortexmenghasilkan hormon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan. Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.

(9)

5. Pulau Langerhans (islets of langerhans)

Terletak di dalam jaringan kelenjar pankreas. Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan honnon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn darah. Gangguan produksi honnon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus.

6. Kelenjar kelamin (gonarl)

Ada 2 kelenjar yaitu: kelenjar testika dan kelenjar ovarika a. kelenjar testika

Terdapat pada laki-laki terletak pada skortum menghasilkan hormon “ testosteron “. Fungsi testosteron adalah:

1. menentukan sifat kejantanan 2. menghasilkan sel mani

3. mengontrol pekerjaan seks sekunder laki-laki (kumis, jakun, jenggot, dll)

b. kelenjar ovarika

Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kana uterus,menghasilkan hormon progesteron dan estrogen. fungsinya adalah:memberikan sifat kewanitaan (pinggul yang besar, payudara yang besar, dll

Selain itu ada beberapa organ endokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon yakni :

(10)

Kelenjar Hormon Zat lain yang dihasilkan Pankreas Insulin, glukagon Enzim pencernaan

Testis Testosteron Sel sperma

Ovarium Estrogen, progesteron Sel telur / ovum

2.3 Fungsi Sistem Endokrin

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang

2. Menstimulasi urutan perkembangan 3. Mengkoordinasi sistem reproduktif 4. Memelihara lingkungan internal optimal

5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

2.4 Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya

1. Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis.,dopamin,norepinefrin, epinefrin)

2. Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.

(11)

Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.

Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut:

1. sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan menurun pada malam hari.

2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.

3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.

Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.

Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.

2.6. Pengendalian Endokrin

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.

Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya

(12)

jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar Hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.

Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu.

Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.

Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.

2.7 Klasifikasi hormon

1. Hormon perkembangan : hormon yangmemegang peranan di dalam perkembangandan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad. 2. Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh

bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin. 3. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi

endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).

4. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.

2.8 Hormon Utama Sistem Endokrin

(13)

menghasilkan

Aldosteron Kelenjar adrenal Membantu keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium

Antidiuretik(vasopresin) Kelenjar Hipofisa 1. Menyebabkan ginjal menahan air bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah

Kartikosteroid Kelenjar adrenal memiliki efek yang luas diseluruh tubuh

1. Anti peradangan mempertahankan kadar gula darah,tekanan darah kekuatan otot

2. Membantu mengendalikan tekanan darah

Kartikotropin Kelenjar Hipofisa Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh korteks adrenal

Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah

Estrogen Indung telur Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita

Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah

Hormon pertumbuhan Kelenjar Hipofisa Mengendalian pertumbuhan & perkembangan

2. Meningkatkan pembentukan protein

Insulin Pankreas Menurunkan kadar gula darah

(14)

glukosa,protein & lemak di seluruh tubuh

LH (Luteinizing Hormone)

FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Kelenjar Hipofisa Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan

sperma &

smentum,pematangan sel telur,siklus menstruasi)

Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara & bahkan mungkin sifat kepribadian

Oksitosin Kelenjar Hipofisa Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara

Hormon Paratiroid Kelenjar Paratiroid Mengendalikan pembentukan tulang

Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat progesteron indung telur

Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yang telah dibuahi

4. Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu Polaktin Kelenjar Hipofisa Memulai & mempertahankan

pembentukan susu di kelenjar susu

(15)

Hormon Tiroid Kelenjar Tiroid Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolisme

TSH (Tyroid-Stimulating Hormone)

Kelenjar Hipofisa Merangsang pembentukan & pelepasan kelenjar tiroid

Aktivasi Sel-Sel Target :

Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda : Pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan, kedua yaitu mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akanmengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (misalnya enzim, steroid). Substansi inimempengaruhi reaksi dan proses selular.

2.9 Patofisiologi Hormon Secara Umum

Hormon berperan mengatur dan mengontrol fungsi organ. Pelepasannya bergantung pada perangsangan atau penghambatan melalui faktor yang spesifik. Hormon dapat bekerja di dalam sel yang menghasilkan hormone itu sendiri (autokrin), mempengaruhi sel sekirtar (parakrin), atau mencapai sel target di organ lain melalui darah (endokrin).

Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor dan memperlihatkan pengaruhnya melalui berbagai mekanisme transduksi sinyal selular. Hal ini biasanya melalui penurunan faktor perangsangan dan pengaruhnya menyebabkan

(16)

berkurangnya pelepasan hormon tertentu, berarti terdapat siklus pengaturan dengan umpan balik negatif. Pada beberapa kasus, terdapat umpan balik positif (jangka yang terbatas), berarti hormon menyebabkan peningkatan aktifitas perangsangan sehingga meningkatkan pelepasannya. Istilah pengontrolan digunakan bila pelepasan hormon dipengaruhi secara bebas dari efek hormonalnya. Beberapa rangsangan pengontrolan dan pengaturan yang bebas dapat bekerja pada kelenjar penghasil hormon.

Berkurangnya pengaruh hormon dapat disebabkan oleh gangguan sintesis dan penyimpanan hormon. Penyebab lain adalah gangguan transport di dalam sel yang mensintesis atau gangguan pelepasan. Defisiensi hormon dapat juga terjadi jika kelenjar hormon tidak cukup dirangsang untuk memenuhi kebutuhan tubuh, atau jika sel penghasil hormon tidak cukup sensitive dalam bereaksi terhadap rangsangan, atau jika sel panghasil hormon jumlahnya tidak cukup (hipoplasia, aplasia).

Berbagai penyebab yang mungkin adalah penginaktifan hormon yang terlalu cepat atau kecepatan pemecahannya meningkat. Pada hormon yang berikatan dengan protein plasma, lama kerja hormon bergantung pada perbandingan hormon yang berikatan. Dalam bentuk terikat, hormon tidak dapat menunjukkan efeknya, pada sisi lain, hormon akan keluar dengan dipecah atau dieksresi melalui ginjal.

Beberapa hormon mula-mula harus diubah menjadi bentuk efektif di tempat kerjanya. Namun, jika pengubahan ini tidak mungkin dilakukan, misalnya defek enzim, hormon tidak akan berpengaruh. Kerja hormon dapat juga tidak terjadi karena target organ tidak berespons (misal, akibat kerusakan pada reseptor hormone atau kegagalan transmisi intra sel) atau ketidakmampuan fungsional dari sel atau organ target .

Penyebab meningkatnya pengaruh hormon meliputi, yang pertama peningkatan pelepasan hormon. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh rangsangan tunggal yang berlebihan. Peningkatan sensitivitas, atau terlau banyak jumlah sel penghasil hormon (hyperplasia, adenoma). Kelebihan hormon dapat juga disebabkan

(17)

oleh pembentukan hormon pada sel tumor yang tidak berdiferensiasi diluar kelenjar hormonnya (pembentukan hormon ektopoik).

Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau diinaktifkan terlalu lambat, missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau hati). Pemecahan dapat diperlambat dengan meningkatnya hormon ke protein plasma, tetapi bagian yang terikat dengan protein.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.

Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.

(18)

hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu. terdapat hormon setempat dan hormon umum.

Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari :

1. Kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak.

2. Kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan.

3. Kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah.

4. Kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan.

5. Pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas. 6. Kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Referensi

Dokumen terkait

Para mahasiswa yang telah mengumpulkan jumlah sks yang diperlukan, dapat memenuhi persyaratan index prestasi yang ditetapkan jurusan dan berminat menempuh penyelesaian tugas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi petani yang melakukan alih fungsi lahan di daerah penelitian, mengetahui faktor-faktor

Laboratorium akuntansi terdapat perangkat komputer yang sering digunakan siswa untuk praktik akuntansi/komputerisasi akuntansi. Program yang disediakan sudah

Pertimbangan perlunya arahan kebijakan dan strategi dalam operasionalisasi rencana tata ruang antara lain: adanya persoalan koordinasi kebijakan publik khususnya dengan

Obat tradisional adalah ramuan bahan alami yang belum dimurnikan, berasal dari tumbuhan, hewan, dan, mineral, yang digunakan untuk pengobatan pada pelayanan kesehatan

Dalam strukur Pemerintahan Desa, kedudukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah sejajar dengan unsur Pemerintah Desa bahkan mitra kerja dari Kepala Desa, hal

Kupu-kupu merupakan bagian dari biodiversitas yang harus dijaga kelestariannya. Kupu-kupu memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Secara ekologis kupu-kupu memberikan sumbangan

Dengan menggunakan gunting ini, pengangkatan lesi pada skin tag dengan jumlah yang banyak dapat dilakukan dengan cepat dengan efek ketidaknyamanan yang kecil, tehnik