BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Umum Perusahaan
PT. Bintang Persada Satelit bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Perusahaan beroperasi di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Hamid/Jalan Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan dengan luas area sekitar kurang lebih 1,5 Hektar yang terdiri dari beberapa bangunan untuk mesin produksi, gudang produk, dan gudang bahan baku. Untuk kantor pemasarannya sendiri berada di Jalan Sutomo Ujung Medan.
Pada Tahun 2002, PT. Bintang Persada Satelit didirikan dan mulai beroperasi pada Tahun 2003. Pada awalnya, President Director PT Bintang Persada Satelit bapak Susanto Lim hanya membuka pabrik parabola lengkap dengan receivernya. Tetapi dengan beberapa pertimbangan dari pihak manajemen maka diputuskan tidak memproduksi receivernya. Dan seiring dengan berkembangnya usaha ini, PT Bintang Persada Satelit ini mengembangkan bisnis produksi kereta sorong.
2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha
yang dihasilkan tergantung dari permintaan pelanggan dan didukung oleh ketersediaan sumber daya, baik itu bahan maupun fasilitas lainnya yang mendukung kegiatan produksi.
2.3 Lokasi Perusahaan
PT. Bintang Persada Satelit terletak di Jalan Raya Medan Delitua yaitu Jalan Brigjend Hamid/Jalan Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan. PT. Bintang Persada Satelit memiliki areal seluas ± 1,5 Hektar.
2.4 Uraian Proses
2.4.1 Proses Pembuatan Disc
Pada proses ini, disk dibuat melalui beberapa tahapan untuk menjadi sebuah disc yang dapat digunakan. Tahapan-tahapan dalam membuat disc adalah sebagai berikut:
1. Pemotongan rangka disc
Pembuatan rangka disc terdiri dari beberapa tahapan, antara lain: a. Pemotongan aluminium hollow
Bahan baku pembuat rangka disc yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft.
b. Roll aluminium hollow
Hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian
c. Pengeboran aluminium hollow
Aluminium hollow yang sudah dipotong dibor setelah selesai di-roll. Bor terdiri dari bor 1 dan bor 3. Proses pengeboran bor 1 digunakan untuk menyatukan mounting sedangkan pengeboran bor 3 digunakan untuk menyatukan parabola.
d. Pengelasan aluminium hollow
Aluminium hollow disatukan setelah selesai dibor dengan menggunakan mesin las hingga membentuk rangka disc parabola.
2. Pembuatan mesh
Pembuatan mesh terdiri dari beberapa tahapan, antara lain : a. Pembentukan jaring mesh
Bahan baku pembuat mesh yaitu aluminium coil dibentuk menggunakan mesin pembuat mesh. Lempengan aluminium coil dibentuk hingga menjadi lembaran jaring-jaring mesh.
b. Proses roll mesh
Setelah menjadi jaring-jaring mesh kemudian dimasukkan ke dalam mesin
roll agar permukaanya menjadi rata. c. Proses pemotongan mesh
Setelah diroll, mesh tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin potong dan dipotong menjadi dua bagian yang akan berbentuk menjadi
3. Pemotongan plat strip
Plat strip dipotong menggunakan mesin potong plat strip. Plat strip merupakan lembaran dari aluminium yang digunakan untuk menyatukan disc dengan
mesh. Lembaran ini digunakan sebagai alas sebelum diberikan paku tembak untuk menyatukan rangka disc dan mesh tersebut.
4. Penyatuan komponen disc
Tahapan selanjutnya adalah penyatuan rangka disc, mesh dan plat strip. Mesh
disusun diatas rangka disc kemudian plat strip digunakan sebagai bantalan paku tembak yang menyatukan antara mesh dan rangka disc.
2.4.2 Proses Pembuatan Mounting
Pada proses pembutan mounting ada beberapa tahapan. Tahapan-tahapan dalam membuat mounting adalah sebagai berikut :
1. Cetak dan pon
Proses cetak dan pon yaitu proses mencetak berbagai komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mounting dan proses pengepresan. Berbagai komponen seperti piring atas, piring bawah, dan tutup botol dicetak dan dipon agar dapat digabungkan nantinya.
2. Pemotongan plat besi
Badan mounting dibuat dari bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm. yang dipotong hingga membentuk badan mounting.
Bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm dibentuk menjadi kran hidrolik, dan tiang hidrolik.
4. Pembuatan tiang fokus
Bahan baku pembuat tiang fokus adalah pipa besi ukuran 3/4 x 1 mm x 5,7 m yang dipotong sesuai ukuran spesifikasi parabola yang akan dibuat.
5. Pengelasan
Komponen yang telah selesai dikerjakan di atas kemudian dilas untuk menyatukan semua komponen hingga membentuk sebuah badan mounting. 6. Galvanis
Pada proses ini komponen mounting digalvanis yaitu dengan cara memasukkannya ke dalam larutan Hcl.
7. Gerinda Mounting
Dilakukan penggerindaan pada bagian mounting yang masih kasar, sehingga bekas proses pemotongan menjadi lebih halus.
8. Perakitan