• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada PD Aneka dan Jasa Sumetera Utara (PD AIJ) Unit Percetakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada PD Aneka dan Jasa Sumetera Utara (PD AIJ) Unit Percetakan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan semakin pesat disegala bidang termasuk bidang industri. Perusahaan secara kompetitif bersaing agar tetap survive dengan kondisi tersebut. Kepuasan konsumen merupakan hal penting agar perusahaan dapat tetap survive. Untuk itu perusahaan harus dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dalam perusahaan manufaktur, ketepatan waktu pengiriman barang kepada konsumen serta mutu suatu produk sangat penting karena hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Ketepatan pengiriman barang kepada konsumen sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang tersedia tepat waktu, sehingga proses pengambilan keputusan pengadaan bahan baku yang tepat merupakan suatu aktivitas yang penting dalam perusahaan.

(2)

PD AIJ belum memiliki sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku terkomputerisasi. Pembelian/pengadaan bahan baku dilakukan berdasarkan penaksiran dan pemesanan pembelian bahan baku dilakukan saat stok bahan baku di gudang telah menipis bahkan habis atau saat pihak gudang merasa perlu menambah jumlah persediaan bahan baku tertentu. Jumlah bahan baku yang dipesan juga hanya berdasarkan taksiran dimana sering terjadi perbedaan penaksiran dengan jumlah bahan baku yang diperlukan sehingga sering terjadi kekurangan atau bahan baku berlebih.

Proses pembelian bahan baku dalam sebuah industri erat kaitannya dengan proses produksi yang nantinya juga akan berkaitan dengan produknya. Itulah sebabnya proses pembelian dalam sebuah industri adalah sebuah bagian yang penting dalam keseluruhan produksi yang dampaknya juga dapat dirasakan secara langsung terhadap perusahaan. Jika sebuah perusahaan memiliki proses pembelian yang baik maka akan berdampak kepada produk yang kemudian akan berdampak kepada keuangan perusahaan (Jefry, 2007).

(3)

Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang berbasis/ berbantuan komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur (Morton dalam Turban, 2005).

Agus Lahinta dalam penelitiannya (2009) menuliskan bahwa aplikasi DSS banyak digunakan dalam berbagai bidang karena dibangun untuk mendukung solusi terhadap suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. Dalam sistem DSS yang memegang peranan penting adalah pengambil keputusan karena sistem hanya menyediakan alternatif keputusan, sedangkan keputusan akhir tetap ditentukan oleh decision maker (pengambil keputusan).

Perencanaan pengadaan bahan baku yang dilakukan secara komputerisasi memberikan perhitungan yang lebih tepat, penghematan waktu yang lebih besar, dan pengambilan keputusan yang cepat. Penggunaan sistem komputerisasi pada perusahaan manufaktur dapat dilihat pada penelitian Anton Setiawan Hanggowibowo (2009) mengenai perancangan sistem pendukung keputusan dalam mengontrol persediaan barang sehingga mengurangi biaya persediaan dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pengontrol Persediaan Barang dengan Economic Order Quantity“ dan Ibnu Faisal (2010) mengenai penerapan

(4)

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui perihal pentingnya sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku dalam suatu perusahaan. Untuk itu penulis mengambil penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada PD Aneka Industri dan Jasa (PD AIJ) Unit Percetakan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu belum adanya sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku terkomputerisasi dimana pembelian hanya berdasarkan intuisi atau perkiraan, adanya perbedaan hasil perkiraan jumlah bahan baku dengan jumlah bahan yang dibutuhkan sehingga diperlukan perancangan sistem pendukung keputusan pada PD AIJ.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu membuat rancangan sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku di PD Aneka Industri dan Jasa.

Tujuan khusus yang akan dicapai dari penelitian ini yaitu: 1. Merancang model pengambilan keputusan pengadaan bahan baku.

(5)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi peneliti

Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah, menambah keterampilan dan pengalaman dalam menganalisis masalah serta memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja.

2. Bagi pihak perusahaan

Sistem pendukung keputusan yang dirancang dapat bermanfaat sebagai sarana program kerja yang efektif pada pelaksanaan proses produksi untuk mengurangi biaya persediaan.

3. Bagi universitas

Menjadi tambahan literatur yang dapat dijadikan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui tentang perencanaan dan pengendalian persediaan berbasis komputer.

1.5 Batasan Penelitian dan Asumsi penelitian

Untuk mempermudah pemecahan masalah, perlu disusun beberapa batasan dan asumsi yang berkaitan dengan permasalahan. Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Hasil rancangan sistem pendukung keputusan ditujukan untuk penggunaan terbatas pada bagian pembelian.

(6)

3. Perancangan sistem pendukung keputusan dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Struktur organisasi, tugas, dan tanggung jawab telah memadai dan tidak dianalisis dalam rangka pengembangan rancangan sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku.

2. Tidak ada perubahan proses produksi selama penelitian berlangsung. 3. Selama penelitian berlangsung, tidak terjadi perubahan aliran informasi. 4. Bahan baku selalu tersedia tepat waktu.

5. Sales Order dan Jadwal Produksi sudah diketahui.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Tugas akhir ini terdiri dari 7 bab yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

(7)

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Memuat secara singkat mengenai sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, organisasi dan manajemen serta proses produksi PD AIJ (Aneka Industri dan Jasa).

BAB III : LANDASAN TEORI

Berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. Sumber teori atau literatur yang digunakan dapat berupa buku-buku, jurnal penelitian dan draft tugas sarjana mahasiswa yang pernah mengangkat topik permasalahan yang sama.

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan tugas akhir.

BAB V : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi data yang diperoleh dari penelitian serta perancangan sistem dengan metode yang dipilih untuk membantu pemecahan masalah di perusahaan.

BAB VI : PEMBAHASAN

(8)

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu juga Shyam-Sunder dan Myers (1994) mengklaim bahwa pecking order theory lebih unggul penjelasannya dalam perilaku perusahaan dibandingkan teori trade off

Melihat proses pemberdayaan sebagai suatu proses yang relatif terus berjalan sepanjang usia manusia yang diperoleh dari pengalaman individu tersebut dan bukan

Pada penelitian sebelumnya (Arita, Susila. 2009), dilakukan terhadap kinerja dari batch reactor dan fixed bed reactor yang digunakan untuk memproduksi biodiesel

Tingkat risiko bencana banjir di Desa Tangguh Bencana Kecamatan Mojolaban terdapat variasi kelas yaitu: Desa Tegalmade adalah rendah, di Desa Laban tergolong sedang, dan

Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kecamatan Kraksaan untuk mewujudkan tujuan adalah Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Dalam Mewujudkan

We used 32 SPOT 5 images of 2007 along with an outdated LUC cartography at scale 1:100,000 obtained by visual interpretation of a Landsat image dated 2003 (Figure 3).. Image

- Menemukan bahwa relevansi nilai perusahaan yang mengkapitalisasi R&D lebih tinggi daripada yang tidak mengkapitalisasinya serta laba dan nilai buku berpengaruh positif dan

Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis