• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Deteksi Dini Kebakaran Berbasis Wireless Sensor Network Menggunakan Mikrokontroler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Deteksi Dini Kebakaran Berbasis Wireless Sensor Network Menggunakan Mikrokontroler"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1Sistem Alarm Kebakaran Addressable

Sistem Addressable kebanyakan digunakan untuk instalasi fire alarm di

gedung bertingkat, seperti hotel, perkantoran, mall dan sejenisnya. Perbedaan

dengan system konvensional adalah dalam hal address (alamat). Pada system

ini setiap detektor memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas

ID dirinya. Jadi titik kebakaran sudah diketahui dengan pasti, karena panel

bisa menginformasikan deteksi berasal dari detektor yang mana. Sedangkan

sistem konvensional hanya menginformasikan deteksi berasal dari zone atau

loop, tanpa bisa memastikan detektor mana yang mendeteksi, sebab 1 loop

atau zone bias terdiri dari 5 bahkan 10 detektor, bisa lebih. Kelemahan dari

sistem ini adalah harga instalasi alarm yang lebih mahal di banding sistem alarm

kebakaran konvensional.

2.2Arduino Nano

Arduino nano adalah sebuah board mikrokontroler yang bersifat open

source, dimana desain skematik dan PCB berifat open source.

Mikrokontroler itu sendiri adalah suatu chip atau IC (Integrated circuit)

yang bisa diprogram menggunakan komputer. Program yang direkam

bertujuan agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memperoses dan

kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan (Purnomo, 2015).

Perangkat ini banyak digunakan dan dikembangkan oleh pemula

maupun profesional. Dengan menggunakan board ini para pemula akan mudah

mempelajari pengendalian mikrokontroler sedangkan bagi profesional

pembuatan prototipe atau implementasi menjadi lebih mudah. Bahasa

(2)

Gambar 1.1 Arduino Nano

(https://www.arduino.cc/en/uploads/Main/ArduinoNanoFr

ont_3_sm.jpg)

2.3Sensor Alarm Kebakaran

Sensor adalah alat yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisika

atau kimia menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan

rangkaian listrik (Hiskia, 2007). Ada banyak sekali macam sensor,

antara lain sensor gerak, sensor gas, sensor cahaya, sensor kelembapan

dan sebagainya. Dalam membuat sistem alarm kebakaran dibutuhkan

sensor yang dapat mendeteksi indikator kebakaran. Berikut ini adalah

beberapa jenis sensor alarm kebakaran.

2.3.1Sensor Gas (MQ 2)

Sensor gas MQ2 merupakan sensor yang biasanya digunakan untuk

mengetahui kualitas udara atau untuk mengetahui kandungan yang

terjadi dalam udara. Sensor ini dapat mendeteksi gas diantaranya:

propane, methane, alcohol, LPG, i-butane, hydrogen, smoke. Jika

sensor mendeteksi gas tersebut di udara dengan tingkat konsentrasi

tertentu maka sensor akan mengidentifikasi gas tersebut sebagai gas.

(3)

2.3.2Sensor Suhu (DHT11)

Sensor suhu merupakan alat yang digunakan untuk merubah besaran suhu

menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Sensor

ini dipergunakan sebagai pembanding dari sensor gas agar alat tidak

memberikan false alarm. Memiliki respon pembacaan yang cepat dan

anti-interference.

Gambar 1.3 Sensor DHT 11

(https://blog.wikifotos.org/wp-content/uploads/2011/08/dht11_pins.jpg)

2.4Modul Wifi

Modul esp8266 merupakan SOC (system on chip) dengan stack protokol

TCP/IP yang telah terintegrasi, sehingga dan mudah diakses menggunakan

mikrokontroler melalui komunikasi serial 802.11 b/ g/ n Wi-Fi Direct (P2P).

Modul Wifi Esp8266 dapat berfungsi sebagai host maupun sebagai modul

transfer data dalam jaringan Wi-Fi.

(4)

2.5Basic4Android

Basic4Android adalah development tool sederhana yang powerful untuk

membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa

VisualBasic dengan tambahan dukungan untuk objek. Basic4Android adalah

aplikasi Android native/asli dan tidak ada extraruntime seperti di Visual

Basic yang ketergantungan file msvbvm60dll, pemograman oleh

Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan pada file)

(Seagrave,2013).

2.6Visual Basic

Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk

membuat aplikasi yang berbasis grafis (GUI Graphical User Interface) dan

Visual Basic sangat disukai oleh penggunanya karena fasilitas pemrograman

yang disediakan sangat banyak serta sangat terbuka dam penambahan

komponen. Visual Basic IDE (Integrited Development Environtment)

merupakan suatu ruang lingkup kerja yang menyediakan kemudahan bagi

programmer untuk dapat menghasilkan aplikasi yang cepat, baik pada proses

perancangan input maupun output aplikasi (Sihombing & Manalu, 2011).

2.7UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah Bahasa pemodelan untuk

sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek (Nugroho,

2010). UML ini berfungsi untuk membantu para developer untuk

menggambarkan alur dari sebuah sistem yang akan dibangun, gambaran

mengenai alur sistem tersebut akan terwakili oleh simbol-simbol yang ada

dalam diagram – diagram.

2.7.1.Use case diagram

Use case pada dasarnya merupakan unit fungsionalitas koheren

yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor

dan sistem (Nugroho, 2010). Kegunaan use case sesungguhnya adalah

(5)

sedang dikembangkan. Berikut adalah beberapa simbol di dalam use case

diagram :

(6)

2.7.2.Activity diagram

Activity diagram sesungguhnya merupakan bentuk khusus dari state machine

yang bertujuan memodelkan komputasi-komputasi dan aliran-aliran kerja yang

terjadi dalam sistem / perangkat lunak yang sedang dikembangkan (Nugroho,

2010).

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang

mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Berikut adalah beberapa simbol di dalam activity diagram :

(7)

2.7.3.State diagram

State diagram mendeskripsikan obyek berupa state state yang dimilikinya,

kejadian-kejadian, yang dapat berlangsung beserta transisi yang terjadi

(Hariyanto, 2004). Diagram state menyediakan sebuah cara untuk

memodelkan bermacam – macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah

obyek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelas – kelas

dan relasinya, sedangkan dalam diagram state digunakan untuk memodelkan

tingkah laku dinamik sistem. Berikut adalah beberapa simbol di dalam state

diagram :

Tabel 2.3.Tabel simbol state diagram

2.7.4.Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam

sistem (Sholiq, 2006). Diagram kelas mengandung informasi dan tingkah laku

segala sesuatu yang berkaitan dengan informasi tersebut. Adapun kegunaan dari

class diagram adalah sebagai berikut (Hariyanto, 2004) :

1. Mengelompokkan obyek – obyek menjadi kelas – kelas berarti

mengabstraksikan masalah yang sedang dihadapi.

(8)

sekali per instan kelas (obyek).

Sensor yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

sensor asap dan sensor suhu

LM35D.

digunakan adalah sensor

(9)

Wireless Sensor

Network Prototype

Sebagai Fire

Detector

Menggunakan

ArduinoUno

Arsyad Ramadhan,

dan

Sayidino Aqli

2015

menggunakan sensor gas dan

suhu yang terhubung ke

arduino dengan

Gambar

Gambar 1.1 Arduino Nano
Gambar 1.4 Modul wifi esp8266
Tabel 2.1.Tabel simbol dalam use case diagram
Tabel 2.2.Tabel simbol activity diagram
+3

Referensi

Dokumen terkait

Film pembelajaran sastra yang dikemas dalam cerita berjudul Suara Tiga Hati adalah inovasi yang bisa menjadi jembatan solusi antara pemenuhan kebutuhan media pembelajaran

Apabila intensitas cahaya berada dalam kisaran yang optimum untuk pertumbuhan serta perkembangan tanaman, dan tanaman tersebut mendapatkan perlakuan yang baik, maka akan diperoleh

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standar Operasional Prosedur Monitoring dan Evaluasi serta Penetapan Penerima Hibah Daerah Pada Biro

Pastikan settingan Network pada server, adapter 1 adalah bridge dan tipenya harus disesuaikan dengan LAN yang akan diakses klien, 2. Tutup Xambro dan chrome, 3. buka kembali Xambro.

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi. Kementerian Pendidikan

1. Runtung Sitepu, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, yang telah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu LSL yang memiliki pengaruh terhadap perilaku pencegahan HIV-AIDS adalah tingkat pendidikan (p=0,002), status

Ruang Wakil Rektor I, Ruang Wakil Rektor II, Ruang Kepala BUPK (Biro Umum Perencanaan dan Keuangan) dan Ruang BAKK. (Biro Akademik Kemahasiswaan dan