BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Barata Indonesia (Persero) didirikan pada tahun 1971. PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam 3 bidang usaha yaitu Foundry (Pengecoran), Metalworks (manufaktur peralatan industri), dan Proyek EPC (Engineering Procurement dan Construction) berbasis manufaktur.
PT. Barata Indonesia (Persero) pada awal berdirinya berpusat di Surabaya dan kemudian dilakukan relokasi kantor dan pabrik ke Gresik. Perusahaan ini telah membangun beberapa cabang yang terdapat di Medan, Cilegon dan Tegal. Objek penelitian penulis dilakukan di PT. Barata Indonesia (Persero) cabang Medan yang terletak di Jalan Gatot Subroto Km 7,5 No.273, Medan, Sumatera Utara.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Barata Indonesia (Persero) cabang Medan ini bergerak dalam bidang usaha manufaktur peralatan industri. Produk yang dihasilkan yaitu:
1. Hydro Mechanicals contohnya watergates, penstock, turbine, dan lain-lain. 2. Process Industry contohnya crane, kiln, heat exchanger, tankage, pressure
3. Sugar cane factory contohnya evaporator, vacuum pan, juice heater, dan lain-lain.
Produk diproduksi berdasarkan Engineering To Order. Konsumen akan menyediakan spesifikasi dari produk yang diinginkannya dan berdasarkan spesifikasi tersebut perusahaan akan membuat desain produk, menyediakan bahan yang dibutuhkan, membuat komponen-komponen yang dibutuhkan, dan merakit komponen menjadi produk yang dipesan.
2.3. Sistem Pemasaran
2.4. Organisasi dan Manajemen
2.4.1. Struktur Organisasi
General Manager
2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan sesuai dengan jabatannya diuraikan sebagai berikut.
1. GeneralManager
General manager bertugas untuk:
a. Memimpin, membina, merencanakan, mengkordinir, dan mengelola serta mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan sehingga menjadi suatu unit yang berhasil guna, berdaya guna, dan menguntungkan.
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan komersial dengan jalan membina hubungan dengan para langganan dan calon langganan serta membina promosi/penjualan sedemikian rupa, sehingga sasaran pesanan dapat tercapai.
c. Membina kegiatan dan kelancaran perencanaan dan pengendalian produksi dari segi persiapan bahan, tenaga kerja, mesin-mesin dan peralatan serta pengendaliannya dengan sebaik-baiknya.
d. Mengembangkan, mengarahkan, dan menyempurnakan cara-cara kerja dalam usaha peningkatan pengendalian kualitas dan daya guna.
e. Membina kegiatan-kegiatan produksi untuk mewujudkan kelancaran jalannya produksi sehingga hasil produksi dapat selesai pada waktunya dengan kualitas yang baik dan memuaskan pemakai.
f. Menjaga dan memelihara mesin-mesin serta peralatannya dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan kemacetan produksi.
h. Mengarahakan kebijaksanaan pembiayaan.
i. Memimpin, membina, dan mengendalikan seluruh pegawai. j. Mewujudkan ketenangan dan kegairahan kerja.
k. Menjamin keamanan pegawai, instalasi, dan dokumen perusahaan.
l. Menempatkan pegawai didasarkan pada “the right man on the right place.” m. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan membina keterampilan kerja
pekerja.
n. Memelihara hubungan baik dengan organisasi pegawai. o. Memelihara hubungan baik dengan instansi-instansi setempat. p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan direksi. q. Membuat laporan berkala kepada direksi.
2. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi bertugas untuk:
a. Mengatur semua fasilitas produksi agar berada dalam keadaan baik dan sehat serta siap untuk dipakai.
b. Mengusahakan agar pesanan masuk dapat dikerjakan dengan memanfaatkan fasilitas produksi secara optimal sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
c. Membuat rencana biaya produksi dan melaksanakan pengendalian produksi untuk menurunkan unit cost perusahaan.
e. Menyusun dan mengajukan rencana kebutuhan tenaga kerja di bengkel/proyek.
f. Membina dan memelihara tata tertib dan disiplin kerja, kondisi dan kegairahan kerja serta mengawasi keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel dan proyek.
g. Memelihara dan meningkatkan keterampilan kerja.
h. Membina, mengkordinir, dan mengawasi aktivitas bengkel dan seluruh proyek-proyek order yang ada di bawahnya.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager. j. Membuat laporan berkala kepada generalmanager.
3. Bagian P.P.P
Bagian P.P.P bertugas untuk:
a. Mempelajari dan menelaah gambar kerja serta menyusun master scheduling.
b. Membuat perencanaan sebaik-baiknya meliputi persiapan kerja, penyediaan/pengadaan bahan-bahan, peralatan, yaitu mesin dan jam kerja serta cara-cara pengerjaan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk pelaksanaan produksi.
d. Melaksanakan pengendalian dengan cara mengamati terus menerus proses produksi dan proyek untuk menjamin agar sesuai jadwal dan mutu yang telah ditetapkan.
e. Mengumpulkan data realiasi penggunaan bahan-bahan, alat peralatan, jam mesin, dan jam orang yang diperlukan untuk pengawasan, penyusunan standar produksi, serta laporan/statistik dan penyusunan RKAP.
f. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian produksi.
h. Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi. 4. Bagian Operasi dan Pabrik
Bagian operasi dan pabrik bertugas untuk:
a. Menyusun jadwal pemeriksaan, reparasi pemeliharaan dan perbaikan secara berkala terhadap mesin, jaringan listrik, sarana transportasi pabrik, kendaraan dinas, alat peralatan dan bangunan gedung, kantor, pabrik, dan rumah instansi.
b. Melaksanakan sebaik mungkin teknik-teknik, cara-cara dan metode-metode kerja yang telah ditetapkan untuk meningkatkan daya guna proses reparasi pemeliharaan.
d. Mengadakan kordinasi serta melaksanakan lankah-langkah perbaikan dengan bagian-bagian terkait atas kebutuhan reparasi pemeliharaan.
e. Secara berkala melakukan inspeksi untuk meneliti keadaan dan kondisi mesin-mesin, alat peralatan listrik, trasnportasi, dan bangunan baik kantor, rumah instansi maupun pabrik.
f. Memimpin dan mengawasi aktivitas pegawai yang berada di bawahnya. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
produksi.
h. Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi. 5. Bagian Bengkel dan Produksi
Bagian bengkel dan produksi bertugas untuk:
a. Melaksanakan sebaik mungkin penggunaan tenaga kerja, bahan baku dan bahan penolong, mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya dalam lantai produksi.
b. Melaksanakan sebaik mungkin teknik-teknik, cara-cara dan metode-metode kerja yang telah ditetapkan untuk meningkatkan daya guna.
c. Mengawasi secara teratur setiap tahapan proses pelasanaan pekerjaan dalam bengkel agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
d. Memelihara tata tertib dan disiplin kerja, kondisi dan kegairahan kerja, serta mengawasi keselamatan kerja dalam lantai produksi.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh tukang yang ada di bawahnya. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian
g. Membuat laporan berkala kepada kepala bagian produksi. 6. Kepala Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran bertugas untuk:
a. Mengusahakan agar data untuk keperluan pemasaran dapat dikumpulkan dan diolah sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh pesanan.
b. Melaksanakan usaha-usaha untuk memperoleh pesanan yang cukup guna menjamin kesibukan yang optimal bagi aparat produksi yang ada.
c. Melakukan kegiatan promosi penjualan dan purna jual.
d. Membiana hubungan baik dengan pemesan dan calon pemesan.
e. Mengushakan agar bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan untuk produksi dapat disediakan tepat pada waktunya, terjamin mutunya, dan dengan harga yang wajar.
f. Membina, mengkordinir, dan mengawasi aktivitas seluruh urusan yang ada di bawahnhya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager. 7. Bagian Administrasi Pemasaran
Bagian administrasi pemasaran bertugas untuk:
a. Menyiapkan surat penawaran/tender, kartu penerimaan pesanan, memberitahukan pesanan selesai, pembuatan berita acara dan lain kegiatan surat menyurat di bidang pemasaran.
c. Menghimpun kalkulasi awal, menyimpan surat-menyurat mengenai pesanan yang masuk maupun yang keluar.
d. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang ada di bawahnhya.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian pemasaran.
8. Bagian Sales Engineer
Bagian sales engineer bertugas untuk:
a. Mengikuti secara terus-menerus keadaan terakhir dari harga, macam tipe dan barang-barang hasil produksi dan jasa perusahaan.
b. Mempelajari order-order yang masuk.
c. Melakukan perhitungan kalkulasi awal dan harga penawaran. d. Melakukan kegiatan promosi penjualan dan purna jual.
e. Meneliti kemauan pengerjaan pesanan di bengkel agar sesuai jadwal penyerahan.
f. Menyiapkan dan melengkapi surat-surat penawaran.
g. Mengirim hasil produksi kepada pemesan serta membuat berita acara serah terima.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian pemasaran.
9. Bagian Estimator
Bagian estimator bertugas untuk:
b. Melakukan perhitungan kalkulasi awal dan harga penawaran.
c. Mengumpulkan data tentang harga bahan, upah dan komponen lainnya dari barang-barang yang diproduksi perusahaan.
d. Menetapkan jadwal penyerahan hasil produksi kepada pemesan.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang ada di bawahnhya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh kepala bagian pemasaran.
10. Bagian Administrasi Keuangan dan Personalia & Umum
Bagian administrasi keuangan dan personalia & umum bertugas untuk: a. Menyusun RAPB perusahaan.
b. Melaksanakan dan mengendalikan anggaran pendapatan dan belanaja perusahaan.
c. Mengusahakan agar administrasi keuangan dan pembukuan dapat terlaksana secara tertib, lengkap, tepat waktu, konkrit dan konsisten.
d. Melakukan usaha pengumpulan dana dan mengatur rencana pengeluaran dana.
e. Menyiapkan semua laporan berkala bidang administasi keuangan tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan perusahaan.
f. Melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan daya guna dan tertib administrasi order.
h. Mengusahakan agar kebutuhan tenaga kerja dapat dipenuhi sesuai dengan persyaratan.
i. Menyelenggarakan administrasi mutasi dan dokumentasi serta mengolah data personil.
j. Menyelenggarakan kondisi lingkungan kerja yang baik agar terwujud ketenangan dan kegairahan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja secara personil, instalasi/material dan bahan-bahan keterangan/dokumen.
k. Melakukan usaha-usaha peningkatan kemampuan kerja pegawai sesuai carrier planning.
l. Mengusahakan agar tata tertib dan disiplin kerja dapat dipelihara dan ditingkatkan.
m. Membina dan memelihara hubungan baik dengan organisasi pegawai, instansi pemerintah/swasta dan militer.
n. Membina, mengkordinir dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang ada di bawahnya.
o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager. 11. Bagian Keuangan
Bagian keuangan bertugas untuk:
a. Melakukan segala kegiatan untuk mengumpulkan dana serta mengatur pelaksanaan dan penggunaannya (cash flow).
c. Mengawasi pelaksanaan pembayaran dan administrasi gaji, upah dan hutang piutang.
d. Menyelesaikan masalah perbankan dan pajak.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai di bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi keuangan dan personalia & umum.
12. Bagian Akutansi
Bagian akutansi bertugas untuk:
a. Melaksanakan sistem dan prosedur pembukuan sesuai dengan pedoman direksi.
b. Memeriksa dan memberi kode pada bukti-bukti pembukuan memorial (tentang bahan masuk, bahan keluar, jam oran dan jam mesin, rekening koran dan lain-lain bukti intern perusahaan).
c. Mengawasi dan membimbing pelaksanaan administrasi persediaan kantor serta mengusahakan penyesuaiannya dengan administrasi persediaan gudang.
d. Mengumpulkan dan mengolah data biaya order dan kemajuan fisik.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi keuangan dan personalia & umum.
13. Bagian Personalia & Umum
a. Mempersiapkan dan memproses penerimaan tenaga kerja baru. b. Menyelenggarakan administrasi personil dan pelayanan personil.
c. Mengatur, merencanakan dan menyelenggarakan masalah kamtib dan saran-saran pengamatan yang dibutuhkan.
d. Mempersiapkan daftar gaji personil.
e. Menghimpun dan memelihara data personil.
f. Mengurus dan menyelesaikan masalah-masalah kecelakaan kerja.
g. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di bawahnya.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi keuangan dan personalia & umum.
14. Bagian Teknologi
Bagian teknologi bertugas untuk:
a. Mengadakan penelitian terhadap substitusi material yang mudah didapat di dalam negeri.
b. Mengadakan evaluasi kerusakan mesin, menyempurnakan desain produk dengan membuat perinciannya, baik untuk kalkulasi awal maupun untuk gambar-gambar suku cadang yang akan diproduksi.
c. Merencanakan peralatan/modifikasi yang disesuaikan dengan permintaan pemesan.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager. 15. Bagian Pengendalian Kualitas
Bagian pengendalian kualitas bertugas untuk;
a. Mengadakan pemeriksaan yang bersifat fisik dan kimiawi terhadap bahan-bahan dan bahan penolong yang akan digunakan dalam proses produksi.
b. Melakukan pengamatan pada unit-unit kerja terhadap barang-barang yang sedang dalam proses pengerjaan.
c. Menyelenggarakan pengkajian yang bersifat fisik, mekanis dan kimiawis terhadap barang-barang hasil produksi sebelum diserahkan kepada pemesan.
d. Mengadakan analisa terhadap barang-barang hasil produksi yang belum memenuhi persyaratan dan memberikan saran-saran pemecahannya. e. Melakukan penelitian dan usaha-usaha pengembangan mutu.
f. Membina, mengkordinir, dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager. 16. Bagian Logistik
Bagian logistik bertugas untuk:
a. Menyusun kode-kode barang persediaan.
c. Menyusun laporan barang masuk dan barang keluar.
d. Mengatur pengadaan stok opname persediaan barang dan alat. e. Mempelajari dan meneliti hasil stok opname.
f. Menyusun daftar permintaan dan pengadaan barang/alat.
g. Melaksanakan pembelian bahan peralatan dan kebutuhan lain-lain sesuai permintaan dan menaati sistem dan prosedur yang berlaku.
h. Mengatur dan melaksanakan sistem administasi logistik yang baik. i. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh general manager. 17. Bagian Sekretariat
Bagian sekretariat bertugas untuk:
a. Menyelenggarakan agenda, ekspedisi surat-surat masuk/keluar, memelihara arsip-arsip/dokumentasi dna pengetikan surat-surat.
b. Mengurus kebutuhan, alat-alat tulis kantor, alat-alat kantor, telepon, telex, dan perpustakaan yang dibutuhkan di kantor.
c. Mengurus dan mengatur penyelenggaraan rapat-rapat serta menghimpun dokumentasi rapat-rapat yang diadakan oleh perusahaan.
d. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang ada di bawahnya.
18. Bagian Kamtib
Bagian kamtib bertugas untuk:
a. Mengatur tugas penjagaan keamanan istalasi maupun pabrik, meliputi keamanaan personil, materiil, dan keterangan termasuk sarana dan prasarana, harta kekayaan dan kegiatan.
b. Mengatur ketertiban lalu lintas orang, barang dan kendaraan yang keluar dan masuk kompleks perusahaan.
c. Merencanakan dan menyelenggarakan sarana-sarana keamanan, termasuk pencegahan serta penanggulangan terhadap bahaya kriminalitas dan kebakaran.
d. Mengadakan penyelidikan dan pemeriksaan pendahuluan yang perlu, apabila terjadi suatu tindak pidana di dalam kompleks perusahaan.
e. Menyelenggarakan administrasi bidang keamanan yang tertib.
f. Memimpin dan mengawasi kegiatan satpam, hansip perusahaan dan seluruh pegawai yang ada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh general manager. 19. Bagian Skrining
Bagian skrining bertugas untuk:
a. Melakukan skrining pegawai dalam lingkungan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melaksanakan kebijaksanaan general manager dalam rangka pelaksanaan hasil skrining pegawai.
d. Mengadakan hubungan dengan bakorstranasda setempat sebagai instansi yang berwenang untuk mendapatkan bimbingan teknis bidang skrining personil.
e. Menyelenggarakan administrasi tim skrining yang baik.
f. Memimpin dan mengawasi aktivitas pegawai yang ada di bawahnya. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh general manager.
2.5. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.5.1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja tetap di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan saat ini adalah sebanyak 47 orang. Pekerja di bagian produksi merupakan tenaga kerja borongan yang dapat dipanggil kapan saja apabila terdapat proyek atau order yang akan dikerjakan. Jumlah tenaga kerja borongan ini besarnya tergantung pada proyek atau order yang akan dikerjakan. Rincian jumlah tenaga kerja tetap di PT Barata Indonesia (Persero) Medan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rincian Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT Barata Indonesia (Persero)Medan
No. Jabatan Jumlah
1 General Manager 1
2 Kepala Bagian Produksi 1
3 Kepala Bagian Pemasaran 1
4 Kepala Bagian Administrasi dan
Personalia Umum 1
5 Bagian P.P.P 4
Tabel 2.1. Rincian Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT Barata Indonesia (Persero) Medan(Lanjutan)
No. Jabatan Jumlah
7 Bagian Bengkel dan Produksi 3 8 Bagian Administrasi dan Pemasaran 6
9 Bgaian Sales Engineering 1
10 Bagian Estimator 2
11 Bagian Keuangan 3
12 Bagian Akutansi 1
13 Bagian Personalia dan Umum 2
14 Bagian Teknologi 3
15 Bagian Pengendalian Kualitas 4
16 Bagian Sekretariat 1
Jam kerja di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Jam Kerja di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan
Hari Jam Kerja (WIB) Istirahat (WIB)
Senin-Kamis 08.00-17.00 12.00-13.30
Jumat 08.00-17.00 12.00-14.00
2.6. Proses Produksi
Proses produksi yang akan diuraikan adalah proses produksi yang dilakukan di lantai produksi (workshop) PT. Barata Indonesia (Persero) Medan.
2.6.1. Standar Mutu Bahan
Bahan yang digunakan di PT. Barata Indonesia (Persero) Medan telah memiliki standar mutu yang disesuaikan dengan Standard of The American Society for Testing and Materials (Standard ASTM) dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bahan baku yang dipesan sesuai spesifikasi yang diminta pelanggan, sesuai jumlah yang dipesan pihak perusahaan, dan tidak cacat serta lulus pemeriksaan oleh bagian pengendalian kualitas.
2.6.2. Standar Mutu Produk
Spesifikasi dan standar mutu dari masing-masing produk yang dihasilkan PT. Barata Indonesia (Persero) Medan bervariasi berdasarkan pada keinginan konsumen saat memberikan order. Pihak PT. Barata Indonesia (Persero) Medan akan memproduksi produk dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan oleh konsumen sehingga perusahaan tidak memiliki standar mutu produk yang tetap karena produknya variatif.
2.6.3. Bahan yang Digunakan
2.6.3.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat suatu produk yang memiliki persentase paling besar dibandingkan bahan-bahan lainnya dan yang akan mengalami perubahan fisik maupun kimia dan langsung ikut dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi. Bahan baku yang digunakan PT. Barata Indonesia (Persero) Medan yaitu plat besi dan besi silinder.
2.6.3.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi dalam rangka meningkatkan mutu produk dimana bahan ini juga merupakan bagian dari produk. Bahan tambahan yang digunakan PT. Barata Indonesia (Persero) Medan yaitu:
1. Pasir silika dan cat yang digunakan untuk melapisi permukaan produk. 2. Baut dan mur yang digunakan untuk menghubungkan komponen.
2.6.3.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dengan tujuan untuk memperlancar proses produksi namun tidak tampak pada hasil akhir. Bahan penolong yang digunakan PT. Barata Indonesia (Persero) Medan yaitu:
1. Kapur besi yang digunakan untuk membuat pola dan menandai dimensi produk.
2.6.4. Uraian Proses
Uraian proses produksi vertical sterilizer pada PT. Barata Indonesia (Persero) Medan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses cutting
Proses cutting terbagi menjadi dua bagian yaitu gas cutting dan cutting profil. Proses gascutting dan cutting profil dilakukan setelah dibuat sketsa atau pola gambar dalam bentuk garis atau titik-titik sesuai gambar teknik untuk setiap komponen dari suatu produk. Proses gas cutting dilakukan dengan menggunakan mesin gas cutting dengan bantuan gas oksigen dan acetylene sedangkan proses cutting profil dilakukan dengan menggunakan mesin potong profil.
2. Proses rolling
Proses rolling atau pengerolan adalah proses pembentukan benda kerja secara melingkar. Proses rolling dilakukan dengan mesin rolling dimana terdapat satu set rol yang berputar dan menekan benda kerja sehingga terjadi perubahan bentuk atau membentuk lingkaran.
3. Proses drilling
4. Proses turning
Proses turning atau bubut dilakukan dengan mesin bubut. Mesin bubut yang digunakan terbagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut kecil dan mesin bubut besar. Proses turning merupakan proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Proses ini memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
5. Proses shaping
Proses shaping dilakukan dengan menggunakan mesin skrap dengan tujuan untuk menghaluskan permukaan benda. Proses ini dilakukan setelah proses cutting. Proses kerjanya ialah dengan menempatkan benda kerja pada pada plat penjepit kemudian pisau akan bergerak maju-mundur menyayat benda kerja.
6. Proses bending
7. Proses milling
Proses milling dilakukan dengan menggunakan mesin milling. Proses milling terjadi ketika benda kerja dijepit di meja mesin milling dan terjadi pemakanan benda kerja oleh suatu pisau yang berputar yang akibat terjadinya gesekan antara pisau dan benda kerja. Hal ini dapat terjadi karena material penyusun pisau tersebut mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja. 8. Proses grinding
Proses grinding dilakukan dengan mesin gerinda tangan. Proses grinding terjadi ketika terjadi penghalusan bagian permukaan benda kerja karena adanya gesekan antara benda kerja dengan batu gerinda. Proses grinding dilakukan supaya bagian yang disambungkan dapat menyatu dengan baik saat proses welding.
9. Proses assembling
Proses assembling dilakukan dengan cara pengelasan dengan mesin trafo las. Proses ini berkaitan dengan melelehkan kawat las mengenai bagian benda kerja yang akan disatukan. Sebelum dilakukan pengelasan terlebih dahulu dilakukan setting atau fit up untuk memastikan kesesuaian ukuran. Pengelasan dilakukan dengan dua tahap yaitu tack welding (mengantisipasi kesalahan dimensi) dan full welding.
10. Proses sandblasting
permukaan logam bersih dari semua jenis pengotor seperti debu, karat dan pengotor lainnya, serta memiliki kekasaran permukaan yang merata.
11. Proses painting