TRADISI LISAN
MANGUPA HORJA GODANG
MASYARAKAT ADAT ANGKOLA
DISERTASI
Oleh
YUSNI KHAIRUL AMRI
128107012/ LNG
Program Doktor (S3) Linguistik
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TRADISI LISAN
MANGUPA
HORJA GODANG
MASYARAKAT ADAT ANGKOLA
DISERTASI
Oleh
YUSNI KHAIRUL AMRI
128107012/ LNG
PROGRAM DOKTOR (S3) LINGUISTIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
TRADISI LISAN
MANGUPA
MASYARAKAT ADAT ANGKOLA
DISERTASI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam Program Doktor Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara di bawah pimpinan Rektor USU Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.,M.Hum
untuk dipertahankan di hadapan sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara
Oleh
YUSNI KHAIRUL AMRI
NIM: 128107012
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Judul Disertasi : TRADISI LISAN MANGUPA
MASYARAKAT ADAT ANGKOLA
Nama Mahasiswa : Yusni Khairul Amri Nomor Pokok : 12810712
Program Studi : Doktor (S3) Linguistik
Menyetujui Komisi Pembimbing
Prof. T. Silvana Sinar, MA., Ph.D. Promotor
Dr. Syahron Lubis, M.A. Drs. Muhammad Takari, M.Hum.Ph.D. Co-Promotor Co-Promotor
Ketua Program Studi Dekan
Tanggal Lulus:
HASIL PENELITIAN DISERTASI INI TELAH DISETUJUI UNTUK DI UJI DALAM SIDANG TERBUKA DAN DITERIMA OLEH
PROGRAM STUDI LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Oleh Promotor
Prof. T. Silvana Sinar, MA., Ph.D
Ko-Promotor
Dr. Syahron Lubis, M.A. Drs. Muhammad Takari, M.Hum.Ph.D
Mengetahui,
Ketua Program Studi Linguistik
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi) Tanggal:
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Pemimpin Sidang:
Prof. Dr. Runtung Sitepu,SH.,M.Hum (Rektor USU)
Ketua : Prof. T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D. (USU Medan)Anggota : Dr. Syahron Lubis, M.A. (USU Medan)
TIM PROMOTOR
Prof. T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D.
Dr. Syahron Lubis, M.A..
TIM PENGUJI LUAR KOMISI
Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.
Prof. Hamzon Situmorang, M.S. Ph.D.
Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.
ABSTRAK
Performansi tradisi lisan mangupa horja godang adat Angkola (patobang anak atau
haroan boru), tradisi lisan mangupa horja godang sebagai nasihat hidup berumah tangga dengan bermohon kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini, dipercaya oleh komunitas adat untuk mengembalikan semangat ke badan (paulak tondi tu badan).
Desertasi ini berjudul “Tradisi Lisan Mangupa horja godang Masyarakat Adat
Angkola” sebagai objek kajian adalah: performansi tradisi lisan mangupa horja godang
adat Angkola, kemudian dilakukan analisis performansi, indeksikalitas, partisipasi pada teks, koteks, dan konteks, kemudian melihat fungsi serta makna, meretas nilai dan norma, kearifan lokal serta upaya membuat model dan merevitalisasi tradisi mangupa horja godang sebagai model pelestarian adat Angkola.
Penganalisisan data digunakan antropolinguistik sebagai jalan masuk pada tradisi
mangupa horja godang digunakan teori antropolinguistik duranti diketahui tradisi lisan dipakai teori perspektif Folley, Ong, dan Finnegan untuk mengkaji teks, ko-teks, dan konteks. Kemudian mengkaji isi dengan melihat nilai kearifan lokal kemudian dilakukan upaya merevitalisasi pola performansi tradisi lisan mangupa horja godang adat Angkola sebagai model pelestarian. Metode yang digunakan melakukan survey, wawancara dengan informan kunci, sumber data primer pada upacara mengupa dan data sekunder dengan mengumpulkan data lapangan, menganalisis data.
Hasil analisis data performansi tradisi lisan mangupa horja godangdengan mempersiapkan: a) bahan pangupa, b) tempat upacara, c) menentukan posisi tempat
duduk, dan d) gilir pemberian kalimat nasihat „hata sipaingot‟. Temuan nilai kearifan
lokal yaitu: a) hubungan manusia dengan Sang Khalik. b) makna hidup manusia, bersilaturahim dengan sanak keluarga dan masyarakat, c) hubungan manusia dengan alam sekitarnya, d) hubungan manusia dengan waktu, e) nasihat agar rajin dan giat berusaha, hemat, dan taat beragama (pekerjaan/ karya), f) nasihat agar rukun damai (menjadi keluarga sakinah); g) nilai estetis kerendahan hati, kesantunan berbahasa adat, harapan agar perkawinan sekali seumur hidup; i) nilai dan makna filosofis adat bahan
pangupa, j) masyarakat adat Angkola mensejajarkan adat dengan agama „ombar do adat
dohot ibadat‟ k) terjadinya pergeseran waktu pelaksanaan tradisi mangupa; l) penabalan gelar harajaon (gelar matobang) kepada pengantin dan keluarga suhut, m) pengantin yang belum melakukan upacara adat (maradat) tetap memiliki hutang adat berlaku sepanjang adat yang wajib dibayar sampai mereka memiliki rezeki.
ABSTRACT
Performance indigenous oral traditions mangupa horja godang Angkola (patobang anak or haroan boru), mangupa horja godang oral tradition as advice from households with supplication to Allah, God Almighty. This tradition, it is believed by the indigenous communities to restore vigor to the body (paulak tondi tu badan).
Dissertation is titled "Oral Tradition Mangupa horja godang Indigenous Angkola" as the object of study are: the performance of the oral tradition mangupa horja godang customary Angkola, then do performance, indeksicality,, particypant, analysis of text, contexts, and context, paved the fungtion, meaning, values of local wisdom and efforts to, model, revitalize the tradition mangupa horja godang as a model for preservation of indigenous Angkola ,
Analyzing data used antropolinguistik as the entrance to the theory of antropolinguistik Duranti mangupa horja godang used to be known oral tradition used Folley theory perspective, Ong, and Finnegan to examine the text, co-text and context. Then assess the contents by looking at the value of local knowledge then made efforts to revitalize the performance patterns of indigenous oral traditions mangupa horja godangAngkola as a model of conservation. The method used did a survey, interviews with key informants, a source of primary data at a ceremony mengupa and secondary data by collecting data, analyzing data.
The results of data analysis findings of local moral values, namely: a) the human relationship with the Creator (relational of god). b) the meaning of human life (human nature) bersilaturahim with relatives and communities, c) human relationship with the natural surroundings (man nature), d) human relationship with time (time), e) Advice to be industrious and enterprising, thrifty, and religious (job / work), f) advice that the pillars of peace (being a harmonious family); g) the aesthetic value of humility, politeness customary, the expectation that the marriage of a lifetime; i) The value and significance of indigenous philosophical pangupa material, j) Indigenous peoples Angkola align with religious customs ( 'ombar do custom dohot worship' k) occurrence of shifting the execution time mangupa horja godang tradition; l) coronation harajaon title (title matobang) to the bride and family Suhut, m) The bride and groom are not traditional ceremonies (maradat) still has effect throughout the customs debt that must be paid customs until they have sustenance.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya disertasi
ini dapat diselesaikan penulis. Disertasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan pada Program Doktor Linguistik di Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini membahas tentang: Tradisi Mangupa horja godang
Masyarakat Adat Angkola, dari perspektif kajian, tradisi lisan, analisis dilakukan
pada teks, koteks, dan konteks. Pada sumber data mangupa horja godang adat
Angkola selanjutnya hasil analisis data tradisi lisan mangupa horja godang adat
Angkola dikaji secara mendalam untuk mendapatkan nilai-nilai kearifan lokal
yang terdapat pada tradisi lisan tersebut. Dari pendalamaan kearifan lokal tradisi
mangupa horja godang tersebut diperoleh beberapa temuan tentang ideologi
masyarakat Angkola dalam memandang adat, bahwa adat dapat sejajar dengan
agama dan terbentuknya kelompok Islam lokal, di samping itu menurut
pandangan masyarakat adat Angkola bila belum melakukan tradisi adat,
masyarakat adat masih memiliki hutang adat. Dari temuan ini, didisain revitalisasi
tradisi mangupa horja godang sebagai bentuk pewarisan budaya adat Angkola.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu sangat diharapkan saran dan masukan yang konstruktif sehingga tulisan
ini lebih baik.
Medan, 22 Februari 2017
Penulis,
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan secara materil, moril, dan spiritual sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan pada program studi doktor linguistik pada Fakultas
Ilmu Budaya (FIB) Universita Sumatera Utara (USU). Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor USU, Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., MH. yang telah
memberikan kesempatan kepada saya mengikuti pendidikan Program Doktor
pada Sekolah Pascasarjana USU.
2. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, melalui Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si. yang telah memberikan beasiswa BPPS
Kajian Tradisi Lisan (KTL) kepada penulis sehingga dapat menimba ilmu di
Universitas Sumatera Utara.
3. Prof. Dr. Todung Mulia Lubis, SH, LL.M. sebagai Ketua Majelis Wali
Amanat Universitas Sumatera Utara yang juga Bapak Uda yang telah
memberikan motivasi dan dukungan selama ini hingga dapat menyelesaikan
studi di Program Doktor Bidang Linguistik di Universitas Sumatera Utara.
4. Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Pusat yaitu, Ibu Dr. Pudentia, MPSS. dan
sekretaris Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Pusat Ibu Prof. T. Silvana Sinar, M.A.,
Ph.D. dan Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Daerah Sumatera Utara Bapak
Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. yang telah memberi kesempatan untuk
5. Direktur Sekolah Pascasarjana USU, Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.
yang telah memberi perhatian dan kesempatan begitu pula dukungan selama
mengikuti pendidikan Program Doktor Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara (USU).
6. Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) Bapak
Dr. Budi Agustono, M.S. yang telah memberi kesempatan begitu pula
dukungan selama mengikuti pendidikan Program Doktor Linguistik USU.
7. Ibunda Prof. T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D., selaku Ketua Program Studi
Linguistik dan Sekretaris Program Studi Linguistik, Ibu Dr. Nurlela, M.Hum.,
yang telah memberikan bimbingan selama mengikuti pendidikan hingga
selesai pada Program Studi Doktor Linguistik di Universitas Sumatera Utara
(USU).
8. Promotor, Ibunda Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D., Co-Promotor: Prof. Dr.
Syahron Lubis, MA. dan Co-Promotor Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,
Ph.D, yang telah memberikan cakrawala pengetahuan, waktu, bimbingan,
bantuan, motivasi, dan semangat selama penulisan dan penyelesaian disertasi,
sehingga memperlancar selesainya disertasi ini
9. Dosen Mata kuliah Tradisi Lisan Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. Prof.
Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D., Dr. Pudentia, MPSS, Drs. Muhammad
Takari, M.Hum., Ph.D. dan tim yang telah memberikan wawasan tentang
kajian Tradisi Lisan dan Tradisi Lisan Nusantara sebagai potensi yang
terabaikan yang memiliki kearifan lokal, yang merupakan kajian pada
10.Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S., Prof. Hamzon Situmorang, M.S.,
Ph.D., Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si., Dr. Namsyah Hot Hasibuan,
M.Ling sebagai Tim Penguji mulai dari ujian proposal, ujian seminar hasil
(sidang terbuka), ujian meja hijau (sidang tertutup), dan ujian promosi. dengan
bimbingan, kritik, dan saran konstruktif yang telah diberikan membuat
disertasi ini layak disebut sebagagi sebuah penelitian disertasi.
11.Bapak Prof. Ir. Moehammed Nawawiy Loebis, M.Phil, Ph.D selaku
Koordinator Kopertis Wilayah I Sumatera Utara dengan Surat Nomor:
138/K1.1.1/TT/2012, dan Penugasan belajar dari Ketua STKIP Tapanuli
Selatan „Padangsidimpuan‟, dan Ketua Yayasan Al-Iman „Padangsidimpuan‟
Bapak H. Syahrul Hadi Lubis yang telah memberikan Surat Penugasan belajar.
12.Dosen pengajar di Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana USU Ibu
Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D., Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.,
Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., Prof. Hamzon Situmorang, M.S, Ph.D.,
Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si., Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,
Ph.D., Prof. Dr. Aron Meko Mbete, Prof. Haron Daud, M.A. Ph.D., Prof. Dr.
Busmin Gurning, Bapak Rustam Amir Effendi, M.A., Ph.D., Dr. Eddy Setia,
M.Ed.,TESP., Drs. Nurman Ahmad, M.Sc., Ibu Dr. Dwi Widayati, M.Hum.,
Dr. Gustianingsih, M. Hum., Dr. Thirayana Zein, M.A., Dr. Nurlela, M.Hum.,
Dr. Syarfina, M.Hum. yang memberikan ilmu pengetahuan serta membuka
wawasan dan cakrawala berpikir sesuai dengan konsep berpikir ilmiah,
semoga jasa para pengajar dibalas Allah SWT sebagai amal jariah yang tidak
13.Ketua STKIP Tapanuli Selatan „Padangsidimpuan‟ Bapak Drs. Muhammad
Nau Ritonga, MM. dan mantan Ketua STKIP Tapanuli Selatan
„Padangsidimpuan‟ Bapak Mara Amin Harahap, S.Pd., M.Hum., dan yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba pengetahuan di
Universitas Sumatera Utara.
14.Bapak Sutan Tinggi Barani, Bapak Sorimuda Harahap, Bapak Mahyuddin
Hasibuan, Bapak Mara Gading Harahap, Basa Sahala Harahap sebagai
informan yang telah memberikan data dan kesempatan kepada peneliti dan
bekerja sama untuk mencari data tradisi adat Angkola.
15.Semua rekan Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU
S2/S3 2009/2010, 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013, 2014/2015 yang tidak
dapat disebutkan namanya satu persatu semoga sukses untuk kita semua dalam
mengembangkan karir dan kehidupan, terutama bidang linguistik dan tradisi
lisan.
16.Kedua orang tua, ayahanda Musouf Lubis (alm) dan ibunda Siti Zahara
Nasution (almh), abanganda Yunan Helmi Lubis dan Yusri Mushar Lubis,
kakanda Dra. Yusraini Lubis, S.Sos., M.Pd., Muhammad Fauzan Lubis,
Yusmelina Wardah Lubis, S.Pd, abang, kakak, dan adik-adik yang telah
memberikan semangat untuk menyelesaikan Pendidikan di Universistas
Sumatera Utara.
17.Istri tercinta Dian Marisha Putri Nainggolan, S.S., M.Si. dan anak-anak
tercinta yang selalu disayangi Eka Zhaki Safira Lubis, Zwei Rayyan Fath
Lubis, Yafie Al-Buchori Lubis, merekalah yang telah memberikan dorongan
18.Kepada Ridwan Kamil, yang telah mengedit jurnal, sehingga dimuat di
European Journal of English Language and Literature Studies Vol.4, No.3,
pp.49-59, April 2016, Published by European Centre for Research Training
and Development UK (www.eajournals.org) 13 Duncan Rd Gillingham Kent
ME7 4LA United Kingdom (UK) dan Dr. Herlina Surbakti sebagai salah satu
syarat akademik bagi semua calon doktor di Universitas Sumatera Utara.
Semoga keikhlasan ini membawa berkah bagi kehidupan.
19.Kepada Ibu Nila Sakura, Ibu Yuni, dan Mbak Kartini yang senantiasa
melancarkan urusan administrasi di Prodi Linguistik USU, semoga senantiasa
dilancarkan segala urusan.
20.Seluruh pihak yang pernah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, saya berharap semoga semua kebaikan yang diberikan kepada
penulis oleh berbagai pihak mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT, Amin.
Medan, 22 Februari 2017
Penulis,
RIWAYAT HIDUP
Nama : Yusni Khairul Amri
Tempat/Tgl.Lahir : Medan, 22 April 1967
Agama : Islam
Alamat : Jalan S.M. Raja/ Makmur Gg. Sibaganding No. 5
Padangsidimpuan Selatan, Provinsi Sumatera Utara
Pekerjaan : Dosen Kopertis Wilayah I Dpk pada STKIP Tapsel
Istri : Dian Marisha Putri Nainggolan, S.S., M.Si.
Anak : Eka Zhaki Safira Lubis
Zwei Rayyan Fath Lubis
Yafie Al-Buchori Lubis
Riwayat :
Pendidikan
1. SD Islam Azizi Medan (1980)
2. SMP Negeri 15 Medan (1983)
3. SMA Negeri 10 Medan (1986)
4. S-1 IKIP Negeri Medan (1993)
5. S-2 Universitas Sumatera Utara (2009-2011)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
RIWAYAT HIDUP ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Batasan Masalah ... 11
1.3 Rumusan Masalah ... 12
1.4 Tujuan Penelitian ... 13
1.5 Manfaat Penelitian ... 13
1.6 Penjelasan Istilah ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP, DAN KERANGKA TEORETIK ... 20
2.1 Kajian Pustaka ... 20
2.2 Kerangka Konsep dan Kerangka Teoretik ... 26
2.2.1 Tradisi lisan ... 28
2.2.2 Kerangka Kajian Tradisi lisan ... 32
2.2.3.1 Performansi ... 42
2.2.3.2 Indeksikalitas ... 52
2.2.3.3 Partisipasi ... 69
2.2.4 Teks, Koteks, dan Konteks ... 69
2.2.5 Fungsi dan Makna ... 78
2.2.6 Nilai-nilai dan Norma ... 79
2.2.7 Kearifan Lokal ... 83
2.2.8 Revitalisasi ... 88
BAB III METODE PENELITIAN ... 97
3.1 Metode Penelitian ... 97
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 98
3.2.1 Wilayah Kota Padangsidimpuan ... 98
3.2.2 Peta Wilayah Kebudayaan Angkola ... 102
3.2.3 Bahasa dan Kesenian Masyarakat Angkola ... 109
3.2.4 Lokasi Penelitian ... 118
3.2.5 Waktu Penelitian ... 120
3.3 Sumber Data ... 120
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 122
3.5 Metode Analisis Data ... 124
BAB IV PERFORMANSI TRADISI LISAN MANGUPA HORJA GODANG ADAT ANGKOLA ... 127
4.2 Jenis-jenis Mangupa Adat Angkola ... 132
4.3 Persiapan Tradisi Mangupa Adat Angkola ... 138
4.4 Performansi Tradisi Mangupa horja godang adat Angkola ... 142
4.4.1 Tokoh-tokoh Adat (Performer) Upacara Mangupa ... 144
4.4.1.1 Pemimpin Upacara Mangupa (Performer) ... 144
4.4.1.2 Partisipan Upacara Mangupa (Participant) ... 148
4.4.1.3 Audiens Upacara Mangupa (Audiens) ... 149
4.4.2 Tahapan Performansi Tradisi Mangupa horja godang adat Angkola ... 152
4.5 Paparan Data Performansi Upacara Mangupa horja godang adat Angkola ... 155
4.5.1 Pembukaan Upacara Mangupa horja godang adat Angkola .. 155
4.5.2 Performansi Upacara Mangupa horja godang adat Angkola .. 158
4.5.2 Penutup Performansi Upacara Mangupa horja godang adat Angkola ... 177
4.6 Waktu dan Tempat Tradisi Mangupa horja godang adat Angkola ... 179
4.6.1 Waktu Upacara MangupaHorja Godang Adat Angkola ... 179
4.6.2 Tempat Upacara MangupaHorja Godang Adat Angkola ... 180
4.7 Indeksikalitas Bahan dan Alat (media) Pangupa Adat Angkola ... 181
4.7.1 Bahan-Bahan Pangupa ... 181
4.7.3 Cara Menata Bahan dengan alat-alat Upacara Mangupa ... 185
4.8 Partisipan ... 189
4.9 Pemberian Gelar Adat ... 192
BAB V TEKS, KOTEKS, DAN KONTEKS TRADISI LISAN MANGUPA
HORJA GODANG ADAT ANGKOLA ... 196
5.1 Teks Tradisi Mangupa horja godang adat Angkola ... 196
5.1.1. Teks Mangupa yang Isinya Mengucapkan Pujian kepada
Tuhan Yang Maha Esa ... 197
5.1.2 Teks Mangupa yang Isinya Doa agar sehat-sehat dan Ucapan
Selamat Berumah Tangga ... 200
5.1.3 Teks Mangupa yang isinya agar Hidup Rukun dan Damai
(Menjadi Keluarga sakinah) ... 205
5.1.4 Teks Mangupa yang Isinya Berupa Nasihat agar
Bersilaturahim dengan Sanak Keluarga dan Masyarakat ... 226
5.1.5 Teks Mangupa yang Isinya agar Taat Beragama ... 233
5.1.6 Teks Mangupa yang Isinya agar diberi Anak yang Saleh dan
Saleha ... 242
5.1.7 Teks dalam Performansi Mangupa ang Isinya agar Rajin dan
Giat Berusaha ... 247
5.1.8 Teks dalam Performansi Mangupa horja godangyang Isinya
agar
Hemat dalam Menggunakan Uang ... 253
5.2.1 Bahan Pangupa yang Berasal dari Hewan ... 261
5.2.2 Bahan Pangupa yang Berasal dari Tumbuhan ... 271
5.2.3 Bahan Pangupa yang Berasal dari Alam ... 284
5.3 Konteks Mangupa Horja Godang Adat Angkola ... 287
5.3.1 Konteks Budaya Mangupa sebagai Keyakinan Masyarakat dan Doktrin ... 288
5.3.2 Konteks Situasi Upacara Mangupa Adat Angkola ... 290
5.3.3 Konteks Penyajian Upacara Mangupa horja godang biasanya Menyertakan Hewan sebagai Bahan Upacara ... 295
5.3.4 Konteks Sosial Tradisi Mangupa Adat Angkola ... 298
5.3.5 Konteks Ideologi Tradisi Mangupa adat Angkola... 302
BAB VI FUNGSI, MAKNA, DAN NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI LISAN MANGUPA HORJA GODANG ADAT ANGKOLA ... 306
6.1 Fungsi dan Makna Tradisi Lisan Mangupa Horja Godang Adat Angkola ... 306
6.1.1 Tradisi Lisan Mangupa Berfungsi sebagai Proyeksi Angan-angan Kolektif untuk Mendapatkan Gelar adat ... 307
6.1.2 Tradisi Lisan Mangupa horja godang sebagai Alat Legitimasi Pranata Kebudayaan untuk menambah Keturunan dan Menjaga Hubungan dengan Alam ... 312
Pendidikan untuk Menghargai Waktu, Giat Berusaha, Hemat,
dan Taat Beragama dengan Menjalin Hubungan dengan Yang
Maha Kuasa dan Sesama Manusia ... 319
6.1.4 Tradisi Lisan Mangupa horja godang Berfungsi sebagai Alat
Pemaksa Atau Pengontrol agar Norma Masyarakat Selalu
Dipatuhi untuk Tidak Korupsi ... 335
6.2 Makna Tradisi Lisan Mangupa horja godang adat Angkola... 336
6.2.1 Makna Filosofis Adat Bahan Pangupa adat Angkola yang
Berasaldari Hewan ... 337
6.2.2 Makna Filosofis Adat Bahan Pangupa adat Angkola yang
Berasal dari Tumbuhan ... 346
6.2.3 Makna Filosofis Adat dan Bahan Pangupa adatAngkola
yang Berasaldari Alam ... 355
6.3 Nilai-Nilai dan Norma Tradisi Mangupa horja godang adat Angkola 358
6.3.1 Nilai-Nilai dan Norma Tradisi Mangupa horja godang ... 358
6.3.1.1 Nilai Estetis Tradisi Lisan Mangupa Horja Godang .. 360
6.3.1.2 Nilai Kesantunan Berbahasa Adat Angkola... 364
6.3.2 Norma Tradisi Lisan Mangupa horja godang Adat Angkola .... 368
6.3.2.1 Norma Tradisi Lisan Mangupa Hubungan Manusia
dengan Sang Khalik ... 368
6.3.2.2 Norma Bersilaturahim dengan Sanak Keluarga dan
6.3.2.3 Norma Hubungan Manusia dengan Alam Sekitarnya .. 375
6.3.2.4 Norma Hubungan Manusia dengan Waktu ... 376
6.4 Kearifan Lokal Tradisi Mangupa horja godang adat Angkola ... 377
6.4.1 Kearifan Lokal Rajin dan Giat Berusaha ... 378
6.4.2 Kearifan Lokal agar Hemat dalam Menggunakan Uang ... 382
6.4.3 Kearifan Lokal Tradisi Lisan Mangupa yang isinya agar Taat Beragama ... 384
6.4.4 Kearifan Lokal Ucapan Selamat Berumah Tangga dan Nasihat agar Rukun Damai ... 388
6.4.4.1 Kearifan Lokal Upacara Mangupa untuk Menunjukkan Kasih Sayang Orang Tua ... 389
6.4.4.2 Kearifan Lokal Tradisi Mangupa agar Hidup Rukun dan Damai (Menjadi Keluarga sakinah) ... 392
BAB VII TEMUAN, MODEL PENELITIAN, DAN REVITALISASI TRADISI MANGUPA HORJA GODANG ADAT ANGKOLA ... 409
7.1 Temuan pada Tradisi Lisan Mangupa horja godang adat Angkola .. 409
7.1.1 Masyarakat Angkola yang Beragama Islam Memualai Kalimat Pembuka dengan Salam Berbahasa Arab dan Berbahasa Daerah Serta Menyampaikan Doa dan Harapan ... 409
7.1.3 Terjadinya Pergeseran Waktu Pelaksanaan Tradisi Mangupa ... 412
7.1.4 Penabalan Gelar Harajaon (Gelar Adat) kepada Pengantin dan Pengumuman Gelar Harajaon Keluarga Suhut Sihabolonan ... 413
7.1.5 Perkawinan Selalu Diawasi oleh Masyarakat dan Seluruh Kerabat, Kedua Mempelai jadi Objek Perhatian ... 414
7.1.6 Perkawinan Bertujuan Mempersatukan Dua Keluarga Besar dan Setiap Anak adalah Anak Semua Masyarakat Adat ... 415
7.1.7 Perkawinan Suami Istri dalam Pandangan Masyarakat Angkola Sekali Seumur Hidup ... 416
7.1.8 Pandangan Masyarakat Angkola: Pengantin yanng Belum Melakukan Tradisi Adat (Maradat) Tetap Memiliki Hutang Adat yang Wajib Dibayar Sampai Mereka Memiliki Rezeki ... 417
7.2 Model Penelitian Tradisi Lisan Mangupa horja godang adat Angkola ... 419
7.3 Revitalisasi Tradisi Mangupa horja godang adat Angkola ... 427
7.3.1 Penggalian Budaya (Keterhubungan „interconnection‟)... 429
7.3.2 Pengkajian Potensi Pengembangan (Kebernilaian „valuability‟) 431
7.3.3 Pewarisan Budaya (Keberlanjutan „continuity‟) ... 433
VIII SIMPULAN DAN SARAN ... 442
8.1 Simpulan ... 442
8.2 Saran ... 453
DAFTAR PUSTAKA ... 454
GLOSARIUM ... 462
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1 Klasifikasi Sepuluh Tanda yang Utama dari Peirce (Noth 1996:45)... 68
2 Rangkuman Tiga Trikotomi Tanda menurut Pierce………... 69
3 Performansi Performer, Partisipan, dan Audiens dalam Menyampaikan Hata Pangupa Pada Upacara Mangupa Adat Angkola... 142 4 Keterangan Gambar Posisi Tempat Duduk pada Tradisi Mangupa Adat Angkola ………...……….. 153 5 Hata Pangupa Ibu Mempelai Pria dan Suhut Sihabolonan dari kaum Ibu... 161
6 Hata Pangupa Bapak Mempelai Pria dan Suhut Sihabolonan dari kaum Bapak………... 167 7 Kata-kata Pangupa (Hata Pangupa)Harajaon………... 171
8 Kata-kata Pangupa (Hata Pangupa)Harajaon………... 172
9 Jawaban Pengantin atas Hata Pangupasemua Kalimat Nasihat…………... 176
10 Bahan-bahan yang digunakan sebagai Pangupa……… 181
11 Bahan-bahan yang digunakan sebagai Pangupa……… 183
12 Alat-alat yang digunakan di Lokasi sebagai Pangupa………... 185
13 Penabalan Gelar Harajaon Suhut Sihabolonan……….. 193
14 Teks Mangupa yang Isinya Mengucapkan Pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa………...
198
Harapan dapat Terwujud kepada Tuhan Yang Maha Esa…………... 198
16 Teks Mangupa yang Isinya Doa agar Seiya sehat dalam Berumah
tangga .………... 201
17 Teks Mangupa yang Isinya Doa agar Sehat-sehat ...……... 202
18 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya Doa agar Seiya sekata agar
Selamat dalam Berumah tangga ………....
203
19 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya Doa agar Hidup Rukun dan
Damai (menjadi Keluarga Sakinah) dengan Menggunakan Bahasa
Kiasan……….. .…... 206
20 Teks dalam Performansi Mangupa yang disampaikan Orang Tua (Laki-laki)
Isinya agar Hidup Rukun dan Damai (menjadi Keluarga Sakinah) dengan Menggunakan Kalimat Lugas………...
210
21 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya agar Hidup Rukun dan Damai (menjadi Keluarga Sakinah) dengan Menggunakan Contoh Konkret…………
217
22 Teks dalam Performansi Mangupa yang disampaikan Ompung (kakek) Isinya
agar Hidup Rukun dan Damai (menjadi Keluarga Sakinah) dengan
Menggunakan Contoh Konkret ………...
220
23 Teks Mangupa disampaikan Mora Isinya Doa agar Hidup Rukun dan Damai (menjadi Keluarga Sakinah) Menggunakan Contoh Konkret ………
221
24 Teks dalam Performansi Mangupa yang disampaikan Orang Tua yang Isinya
agar Bersilaturahim dengan Sanak Keluarga dan Masyarakat ………..
25 Teks dalam Performansi Mangupa Bersilaturahim dengan Sanak Keluarga dan Masyarakat ………..
230
26 Teks dalam Performansi Mangupa yang Maknanya Bersilaturahim dengan
Sanak Keluarga dan Masyarakat ………
231
27 Teks dalam Performansi Mangupa Bersilaturahim dengan Sanak Keluarga dan Masyarakat ………..
231
28 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya Taat Beragama ditandai
dengan Kalimat Salam Pembuka dan Salam Penutup...………….………
234
29 Teks dalam Performansi Mangupa Yang Isinya Taat Beragama ditandai
dengan Kalimat Salam Pembuka dan Salam yang Ditutup dengan Bahasa
Adat...
236
30 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya Taat Beragama ditandai
dengan Kalimat Harapan dan doa kepada Allah SWT (Tuhan Yang Maha
Esa)...
237
31 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya Taat Beragama ditandai
dengan Kalimat harapan dan doa kepada Allah SWT (Tuhan Yang
Maha Esa)... 240
32 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya agar diberi Anak yang Saleh
dan Saleha... 242
33 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya agar Diberi Anak yang Saleh
34 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya agar Rajin dan Giat
Berusaha... 247
35 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya agar Rajin dan Giat
Berusaha... 251
36 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya agar Hemat dalam
Menggunakan Uang... 253
37 Teks dalam Performansi Mangupa yang Isinya agar Hemat dalam
Menggunakan Uang... 255
38 Bahan-bahan Pangupa yang berasal dari hewan digunakan untuk Mangupa
Adat Angkola ………..………...
258
39 Bahan-bahan Pangupa yang berasal dari tumbuhan digunakan untuk
MangupaAdat Angkola ………..………...
259
40 Bahan-bahan Pangupa yang berasal dari alam digunakan untuk Mangupa
Adat Angkola ………..………...
260
41 Bahan-bahan Pangupa yang berasal dari hewan digunakan untuk Mangupa
Adat Angkola ………..………...
261
42 Pira Manuk (telur ayam) Trikotomi Benda Mangupa yang berasal dari
hewan.…..……….... 263
43 Manuk (ayam) Trikotomi Benda Mangupa yang berasal dari hewan.…..…….. 264
44 Horbo (kerbau) Trikotomi Benda Mangupayang berasal dari hewan.…..…… 265
46 Gulaen (ikan mas) Trikotomi Benda Mangupayang berasal dari hewan.……. 268
47 Ihan Adat (ikan jurung) Trikotomi Benda Mangupa yang berasal dari
hewan.…..……….... 268
48 Bahan-bahan Pangupa yang Berasal dari Hewan Digunakan untuk Mangupa
Adat Angkola………..
269
49 Bahan-bahan Pangupa yang Berasal dari Tumbuhan Digunakan untuk
MangupaAdat Angkola………..
272
50 Indahan (nasi putih) Trikotomi Benda Mangupa yang berasal dari
tumbuhan………... 273
51 Ulos (kain adat Batak dari kapas) Trikotomi Benda Pangupa yang berasal dari tumbuhan……….
275
52 Burangir (daun sirih„Piper Betle‟ Latin) Trikotomi Bahan Pangupa yang berasal dari tumbuhan.…...
276
53 Sontang(Daun Gambir „Uncaria Gambir‟ Latin) Trikotomi Bahan Pangupa
yang berasal dari Tumbuhan...………..………..
278
54 Timbako(tembakau „Nicotiana tabacum‟ Latin) Trikotomi Benda Mangupa
yang berasal dari Tumbuhan………... 279
55 Soda (Kapur Sirih) Trikotomi Bahan PangupaBerasal dari Tumbuhan…... 279
56 Pining (Pinang) Trikotomi Bahan PangupaBerasal dari Tumbuhan……….... 280
57 Amak lappisan (tikar pandan berlapis) Trikotomi Bahan Pangupa yang berasal dari Tumbuhan………
58 Anduri (Tampi) Trikotomi Bahan Pangupayang berasal dari Tumbuhan…... 283
59 Benda Adat pada Upacara MangupaAdat Angkola dari Tumbuhan…………. 284
60 Aek na Lan (Air Putih) Trikotomi Bahan Pangupa yang berasal dari Alam..… 285
61 Sira (Garam) Trikotomi Bahan Pangupayang berasal dari Alam………….… 286
62 Soda (Kapur Sirih) Trikotomi Bahan Pangupayang berasal dari Alam……… 287
63 Bahan-bahan Pangupa yang Berasal dari Hewan Digunakan untuk Mangupa
Adat Angkola………... 293
64 Bahan-bahan Pangupa yang Berasal dari Tumbuhan Digunakan untuk
MangupaAdat Angkola………...
294
65 Bahan-bahan Pangupa yang Berasal dari Alam Digunakan untuk Mangupa
Adat Angkola………...
294
66 Pembagian Daging Kerbau sebagai Landasan Yang dipakai pada Upacara Adat Angkola………...
298
67 Fungsi Tradisi Mangupa sebagai Sarana Menjaga Hubungan Manusia dengan Allah SWT ………..
330
68 Fungsi Tradisi Mangupa sebagai Sarana Bersilaturahim... 332
69 Makna Benda Pangupa yang Berasal dari Bagian Tubuh Kerbau (Horbo)
sebagai Bahan Mangupa... 341
70 Trikotomi Benda Mangupa yang Berasal dari Bagian Tubuh Kerbau (Horbo)
sebagai Bahan Mangupa... 342
72 Perbedaan warna amak lappisan (tikar pandan berlapis) anatara pengantin dengan amak lappisan (tikar pandan berlapis) harajaon adat………..
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1. Bahasa dan Konteks Sosial sebagai Semiotik Konstrual... 58
2. Hubungan Konteks Sosial dengan Konteks Bahasa pada teks mangupa... 59
3. Segitiga Semiotik. ... 66
4. Alur Penelitian Tradisi Lisan Upacara Mangupa Angkola... 94
5. Wilayah Kebudayaan Angkola... 106
6. Pengumpulan Data... 123
7. Analisis data ... ... 126
8. Setiap manusia memiliki hubungan antara jasad, ruh, dan tondi…..…………. 128
9. Kata-Kata yang menyanjung Raja Panyusunan Bulung 146 10. Pengaturan Tempat Duduk Tokoh adat (performer) pada Upacara Mangupa Sesuai dengan posisinya pada Dalihan Na Tolu... 155 11. Ibu mempelai pria memberikan burangir sampe-sampe (sirih) kepada mempelai perempuan... 155 12. Pengantin perempuan sedang mengambil bahan pangupa (pada upacara mambutong-butongi mangan) upacara adat Mangupa... 178 13. Pengantin pria sedang mengambil bahan pangupa (pada upacara mambutong-butongi mangan) pada upacara Mangupaadat Angkola ……..…….…………. 179 14. Bahan bahan pangupa yang diletakkan di hadapan pengantin……….……….. 183
16. Pemakaian kata-kata nasihat malo-malo ma ho pada kalimat mangupa
sebagai bentuk pemaknaan yang cukup luas... 228
17. Pengantin pria sedang mengambil bahan pangupa (pada upacara
mambutong-butongi mangan) pada upacara mangupa adat Angkola... 259
18. Pengantin dan Hewan Adat (Kerbau) yang Disembelih sebagai Syarat ‟lahanan na‟ Upacara mangupa Adat Angkola... 296
19. Pengantin dan Hewan Adat (Kerbau) yang Disembelih sebagai
Syarat ‟Lahanan Na‟ Upacara Mangupa Adat
Angkola... 296
20. Konteks Sosial sebagai Hubungan Vertikal dan Horizontal Kekerabatan pada
Komunitas Adat Angkola... 301
21. Konteks Sosial sebagai Hubungan Dalihan Na Tolu Vertikal dan Horizontal
Kekerabatan pada Komunitas Adat Angkola... 302
22. Kearifan Lokal Nasihat Dengan Menggunakan Kalimat Kiasan 394
23. Model Penelitian Tradisi Lisan Mangupa Adat Angkola... 426