• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Dalam Memberikan Layanan Kepada Nasabah Pada Pt. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Universitas Sumatera Utara (Kcp Usu) Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Dalam Memberikan Layanan Kepada Nasabah Pada Pt. Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu Universitas Sumatera Utara (Kcp Usu) Chapter III IV"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Perbankan

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “System” yang berarti

kesatuan. Dilihat dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang

bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode, prosedur,

teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu

kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama.

Untuk lebih mengetahui tentang sistem berikut ini beberapa pengertian

sistem menurut para ahli yaitu :

Menurut Jogiyanto (2005:2) sistem adalah kumpulan-kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan teretentu, yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Sedangkan

menurut Sutabri (2012-6) sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu. Selain itu menurut Sutarman (2012:13) sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam

satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah sekumpulan elemen, unsur yang saling terkait untuk mencapai suatu

(2)

Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah

sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.

Gambar 3.2 Konsep sederhana dari sebuah sistem.

Sumber : Sutabri (2005:21)

Sistem sendiri dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang ,

diantaranya sebagai berikut :

a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan

yang tidak tampak secara fisik. Misalnya saja pada sebuah sistem

teologi yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara Tuhan

dengan manusia.

b. Sistem fisik yaitu merupakan sistem yang ada secara fisik dan

dapat dilihat dengan mata. Sebagai contoh sistem yang ada pada

komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi, dan lain

sebagainya.

c. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam

bukan karena buatan manusia .

d. Sistem buatan merupakan sistem yang terjadi melalui rancangan

atau campur tangan manusia didalamnya. Misalnya sistem

komputer, sistem transportasi sistem tersebut terjadi karena

dijalankan oleh manusia.

(3)

e. Sistem tertentu merupakan sistem yang operasinya dapat

dipredikdi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagian dapat

dideteksi dengan pasti .Misalnya sistem komputer karena sistem

operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

f. Sistem tak tentu yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur-unsur probabilitas.

g. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan

dengan lingkungan yang ada diluar sistem. Sistem ini tidak

berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar sistem

tersebut. Dalam kenyataan tidak ada sistem yang tertutup tetapi

hanya saja relatif tertutup, yaitu sistem yang mempunyai masukan

dan keluaran tertentudan tidak terpengaruh lingkungan luar .

h. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan

lingkungan luar dan dapat terpengaruh oleh keadaan yang ada pada

lingkungan luar .Sistem terbuka ini menerima masukan atau input

dari subsistem lain serta menghasilkan keluaran atau output untuk

subsistem yang lain juga .Informasi ibarat darah yang mengalir di

dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini penting di

dalam suatu organisasi.

(http://nitayulianti95.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-sistem-sistem-lingkaran.html)

Menurut sudut pandang klasifikasi sistem diatas, penulis melihat

(4)

beberapa sistem yaitu sistem fisik, sistem buatan, sistem tertentu, dan sistem

yang relatif tertutup. Hal ini disebabkan karena PT. Bank SUMUT Kantor

Cabang Pembantu USU dalam segala aktifitasnya menggunakan sistem yang

ada pada komputer dan dilakukan harus dengan campur tangan manusia selain

itu segala aktifitas perbankannya dapat diprediksi berdasarkan program yang

dijalankan tetapi informasi yang berada di dalam sistemnya bersifat rahasia

pihak bank dan nasabah yang bersangkutan. Sehingga masukan dan keluaran

dari sistem yang digunakan oleh PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu

USU harus tersaring dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar.

Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi

kerdil, luruh, dan akhirnya berakhir. Informasi dapat didefinisikan sebagai

berikut :

Menurut Kadir (2002:31)) informasi adalah data yang telah diproses

sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang

menggunakan data tersebut. Sedangkan menurut McLeod (2012:8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya. Selain itu, menurut Sutabri (2012:22) informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk

(5)

Ada beberapa jenis-jenis informasi antara lain sebagai berikut:

(http://www.definisi-pengertian.com/2015/03/definisi-dan-pengertian-informasi.html)

a. Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan adalah Informasi

berdasarkan materi dan kegunaan informasi

b. Informasi berdasarkan format penyajian adalah Informasi yang

berdasarkan bentuk penyajian, misalnya berupa tulisan teks, foto

dan lain sebagainya.

c. Informasi berdasarkan lokasi adalah Informasi berdasarkan lokasi,

peristiwa berlangsung yaitu informasi dari dalam negeri dan

informasi dari luar negeri.

d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah Informasi

berdasarkan bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan,

olahraga, music, sastra dan budaya.

Dari pengertian sistem dan informasi yang telah dikemukakan maka

dapat didefinisikan bahwa sistem informasi adalah :

Menurut Muhyuzir (2001:8) sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi

sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung

sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi penerimanya.

(6)

yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi

untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gondodiyoto (2007:26) sistem informasi adalah kumpulan elemen-elemen atau sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan

secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hierarki tertentu dan

bertujuan mengolah data menjadi informasi. Dan menurut Oetomo (2006:36) sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama

lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk mengintegrasi data, memproses

dan menyimpan serta mendistribusikan informasi tersebut.

Dari beberapa definisi sebelumnya maka, dapat disimpulkan bahwa

“sistem informasi adalah data yang dimiliki manusia atau yang sudah diproses

melalui kejadian manusia/ mesin terpadu (terintergrasi) untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi organisasi manajemen dan pengambilan

keputusan dalam sebuah organisasi yang diketahui dan digunakan dalam

pengumpulan data dan berperan dalam pengambilan keputusan pada saat ini

dan masa yang akan datang”.

Secara umum manfaat Sistem Informasi dapat dikategorikan sebagai

berikut:

1. Manfaat Berwujud (tangible benefit)

Yaitu sebuah sistem informasi yang dibangun dan

dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud

yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui

(7)

perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang

berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya

penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar

yang baru.

Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak

hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi

harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh

manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang

baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya,

mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi perusahaan.

Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan

setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan

yang diambil pun dapat lebih cepat. Sedangkan dari sisi

pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas

pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan

dalam perusahaan, pengurangan biaya operasional,

pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan

yang tidak terlalu mahal. Contoh dari pengurangan jumlah

sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi

(8)

2. Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)

a. Peningkatan kepuasan nasabah

Dengan menerapkan sistem informasi

penjualan/transaksi yang lebih cepat dalam pemrosesan dan

kemudahan pemasukan datanya, hal ini akan memberi

kesan tersendiri bagi nasabah yang tidak perlu menunggu

lama ketika bertransaksi di Bank maupun Asuransi syariah

sehingga menimbulkan kepuasan nasabah.

b. Peningkatan kepuasan karyawan

Perusahaan yang menyediakan sistem absensi yang

terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA

maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang

lebih akurat dan benar. Sehingga tidak ada lagi masalah

ketidakpuasan karyawan karena kesalahan perhitungan

managemen dalam memasukkan daftar insentif karyawan

secara manual. Hal ini juga berlaku misalkan untuk

perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier,

pendidikan dan latihan.

c. Peningkatan mutu dan jumlah informasi

Penerapan sistem informasi yang baik tentunya

akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data

yang dikelola oleh database yang berkualitas serta

(9)

proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara

otomatis oleh mesin komputer.

d. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan

keputusan sangat bergantung kepada informasi yang

mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut. Hal

tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat

menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan

dapat diambil setiap saat.

e. Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional

Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional

maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang

dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat

dicapai karena dipangkasnya rantai birokrasi dalam

perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang

baik.

f. Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal

Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus

didukung oleh sistem jaringan komunikasi data elektronik

yang handal juga. Dengan penerapan sistem informasi yang

baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar

perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif

(10)

g. Peningkatan mutu perencanaan

Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis

sehingga diperlukan dukungan informasi yang memadai

dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan

tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai

sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi

basisnya.

h. Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan

Dengan sistem informasi yang dibangun dan

dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam

lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau.

Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada

peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan

yang terjadi di dalam perusahaan.

(https://tsuaibatulaslamiyah.wordpress.com/2008/06/13/ma

nfaat-sistem-informasi-bagi-perbankan/)

Dari teori yang telah diuraikan, dapat dilihat beberapa manfaat

sistem informasi yang didapatkan oleh PT. Bank SUMUT Kantor Cabang

Pembantu USUini sangatlah banyak dan masuk dalam kategori manfaat

berwujud dan manfaat tidak berwujud. Hal ini dapat dilihat mulai dari

manfaat berwujud seperti pergerakan pendapatan yang diraih oleh PT.

Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU di tahun 2016 dan 2017 ini

(11)

penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat I “Finance” Bank

BPD, Modal Inti Rp. 1 Triliun dari Enonomuc Review dan Perbanas

Institute serta banyak penghargaan – penghargaan lainnya yang didapatkan PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU atas

pencapaian pendapatan yang melebihi targetnya. Sedangkan manfaat tidak

berwujudnya dapat dilihat melalui peningkatan kepuasan nasabah dan

karyawan, mutu dan jumlah informasi, tingkat efiensinya seperti

meningkatnya jumlah nasabah tabungan, deposito maupun kredit. Penulis

dapat mengatakan manfaaat tidak berwujud ini berdasarkan pengharagaan

– penghargaan yang diperoleh oleh PT. Bank SUMUT Kantor Cabang

Pembantu USU.

Menurut Bossone (2001), ada beberapa karakteristik yang

membedakan bank dengan perusahaan non-bank, adalah sebagai berikut:

1. Bank menciptakan likuiditas dalam bentuk bank’s own liabilities atau surat utang yang dibuat untuk peminjam. Bank tidak

melanjutkan likuiditas yang sudah ada, tetapi menambah likuiditas

sistem setiap saat bank mengadakan kredit baru kepada perusahaan

melalui penciptaan deposit. Sedangkan non-bank financial

intermediaries bertindak sebagai capital market intermediaries yang

mengumpulkan likuiditas yang sudah ada (bank deposit) dari savers

dengan long position dan menginvestasikannya pada investor dengan

(12)

2. Bank memberikan pengetahuan pada peminjamnya (borrowers)

tentang operasi harian, kebutuhan likuiditas, aliran pembayaran, juga

faktor jangka pendek dan pengembangan product market.

(www.blogNya_Nyun_karakteristikperbankan.com)

2. Penerapann Sistem Informasi yang Digunakan pada Pelayanan PT.

Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU

Secara umum sistem informasi yang digunakan pada jasa

perbankan yang ada di Indonesia secara garis besar terbagi menjadi dua

fungsi yaitu:

a. Operation Suport System Function

Yaitu sistem informasi manajemen yang menerapkan

fungsi Transaction Processing System yang biasanya

digunakan untuk memproses transaksi produk perbankan

seperti pinjaman (loans), penyimpanan uang baik berupa

tabungan, deposito maupun giro serta jasa-jasa perbankan

lainnya.

b. Management Suport System Function

Yaitu sistem informasi manajemen yang menerapkan

fungsi Manajement Information System yang digunakan

dalam rangka menyediakan informasi yang diperlukan bagi

(13)

Pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU

menggunakan kedua fungsi sistem informasi yaitu Operation Suport

System Function untuk memproses segala transaksi yang dilakukan

nasabah di PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU baik itu

transaksi tabungan, deposito hingga pinjaman dan jasa perbankan lainnya.

Selain itu fungsi lainnya adalah Management Suport System Function

yang digunakan PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU untuk

pengambilan keputusan dan perencanaan bagi setiap level manajemen.

Dalam terminologinya framework yang digunakan di bisnis

perbankan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Core Banking System (CBS)

Core banking system (CBS) adalah aplikasi inti yang

merupakan jantung dari sistem perbankan yang biasanya

digunakan untuk memproses kredit, tabungan, informasi

debitur hingga berbagai layanan perbankan lainnya.

2. Banking Delivery System (BDS)

Banking delivery system (BDS) adalah fasilitas

delivery dimana nasabah bisa melakukan akses terhadap

produk dan jasa bank. Contoh delivery system dibagi menjadi

2 yaitu:

1. Self service terminal

(14)

 Call Center (Phone Banking)

 Mobile Banking

2. Non-Self Service Terminal

 Branch Teller System

Dalam menjalankan aktifitas usahanya, PT. Bank SUMUT Kantor

Cabang Universitas Sumatera Utara juga telah mengembangkan dan

menggunakan Sistem Informasi Manajemen dengan cukup baik. Pada

kesempatan ini, penulis akan membahas beberapa sistem informasi

yang di gunakan dalam divisi pelayanan nasabah PT. Bank SUMUT

Kantor Cabang Pembantu USU yaitu beberapa sistem yang termasuk

dari golongan Core Banking System (CBS) yaitu OLIB’s dan sistem yang termasuk dalam golongan Banking Delivery System (BDS) yaitu

OTRS, MMBS, e-Cardmen, ATM, Mobile Banking dan phone

Banking. Dalam setiap pembahasan materi tersebut akan dijelaskan

manfaat dari penerapan sistem informasinya.

1. OLIB’s (On-Line Information Banking System)

OLIB’s adalah sistem yang digunakan oleh pelaksana

(pegawai) untuk melakukan kegiatan bank mulai dari membuat

customer base nasabah yang membuka rekening nasabah,

verifikasi, serta berbagai aktivitas perbankan yang

(15)

Sistem ini merupakan golongan dari Core Banking

System (CBS) dimana sistem ini merupakan sistem utama yang

digunakan PT.Bank SUMUT untuk melakukan pelayanan

terbaik pada nasabah yang langsung datang ke bank untuk

melakukan transaksi.

Pada penerapannya OLIB’s ini juga merupakan sistem

yang digunakan untuk mengakomodir data transaksi nasabah

dan menympan informasi nasabah. Aman dan terlindungi,

sistem ini dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis untuk

kerahasiaan data nasabah dan hanya pegawai di PT. Bank

SUMUT memiliki akun di sistem ini. Prosedur penerapan

sistem ini juga telah sesuai dengan prosedur penggunaan

sistem informasi perbankan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

2. OTRS (Online Ticket Responbility System)

OTRS adalah sistem yang digunakan PT. Bank SUMUT

KCP USU untuk memberikan pelayanan kepada nasabah

dalam mendukung proses keluhan nasabah dengan cepat

terkait pelayanan maupun produk perbankan. Seperti penarikan

uang menggunakan ATM yang tidak terdebet di buku rekening

pada saat nasabah tersebut mencek serta mendebetkan ke buku

(16)

Sistem ini merupakan golongan dari Banking Delivery

System (BDS) dimana sistem ini merupakan sistem penjunjang

untuk melayani nasabah yang digunakan PT.Bank SUMUT

untuk melakukan pelayanan terbaik pada nasabah yang akan

memberikan keluhan dana saran kepada PT. Bank SUMUT.

Penyelesaian dari keluhan nasabah harus melalui system OTRS

ini untuk di kirim hingga ditindaklanjuti oleh divisi terkait.

3. MMBS (Multy Platform Mobile Banking System)

MMBS adalah sistem pendukung yang digunakan

untuk pendaftaran SMS Banking. Sistem MMBS ini juga

termasuk kedalam sistem DBS yang merupakan delivery

sistem perbankan.

SMS Banking adalah layanan perbankan yang dapat

digunakan nasabah untuk bertransaksi perbankan melalui SMS

di ponsel nasabah. Dengan pengetikan kode transaksi yang

dibutuhkan, jawaban akan diterima dalam bentuk SMS atau

transaksi dapat dilakukan dengan aplikasi m-Banking.

Nasabah tidak dapat menggunakan SMS Banking jika

belum mendaftarkan secara langsung pada Customer Service di

perbankan. Cara nasabah untuk mendaftarkan SMS Banking

yang ada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU

(17)

deposito nasabah PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu

USU dengan kode akses melalui Handphone *141*117#. Hal

ini memudahkan nasabah untuk tidak harus dating dan

mengantri di PT.Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu

USU.

4. E-Cardment (Enterpris Card Management)

E-Cardment adalah sistem yang digunakan khusus

untuk pelayanan kartu ATM. Sistem e-cardment ini juga

termasuk kedalam sistem DBS yang merupakan delivery

sistem perbankan.

Sistem ini merupakan sistem yang hanya mengelola

segala hal yang berhubungan dengan kartu ATM. Seperti

pembukaan kembali pin ATM yang telah terblokir. Dengan

cara nasabah melaporkan ATM yang telah diblokir dan

customer service memprosesnya di sistem ini.

Proses perbaikan atau penggantian pin ATM yang

terblokir yang yang dilakukan customer service PT.Bank

SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU selanjutnya adalah

meminta kelengkapan data nasabah seperti fotokopi KTP dan

fotokopi buku tabungan nasabah lalu customer service

mengirim pesan melalui surat di sistem e-Cardment ini kepada

(18)

baru agar dapat diberikan ke nasabah. Biasanya nasabah harus

menunggu paling lama 3 hari untuk mendapatkan pin dan

ATM baru. Karena PT. Bank SUMUT belum memiliki mesin

penggantian pin ATM secara otomatis dari sistem yang tidak

perlu menunggu lama.

Pada dasarnya penerapan sistem informasi yang digunakan oleh

pegawai pada bagian pelayanan PT. Bank SUMUT ini telah sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia. Selain itu pegawai PT. Bank SUMUT Kantor

Cabang Pembantu USU ini telah diberikan pelatihan sebelumnya dalam

penggunaan setiap sistem ini agar tidak mengalami kesalahan saat terjun

langsung menggunakan sistem untuk melayani nasabah. Terlebih lagi pada

saat pelatihan penggunaan sistem tersebut pegawai juga telah diuji secara

langsung tingkat profesionalismenya dengan memberikan tes sebelum

dilakukan penempatan.

(19)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penerapan semua sistem informasi pada PT. Bank SUMUT Kantor

Cabang Pembantu USU dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada dasarnya penerapan sistem informasi telah sesuai standart

Bank Indonesia hanya saja PT. Bank SUMUT Kantor Cabang

Pembantu USU masih terus dan giat mengembangkan dan

menerapkan sistem informasi yang lebih baru dan efektif terutama

pada sistem memulihan pin ATM.

2. Sistem informasi yang digunakan di PT. Bank SUMUT KCP USU

secara garis besar terbagi menjadi dua fungsi yaitu: Operation

Suport System Function dan Management Suport System

Function.

3. PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Universitas Sumatera

Utara menggunakan framework sistem sebagai berikut Core

Banking System (CBS) berupa sistem OLIB’s dan Banking

Delivery System (BDS) yaitu system OTRS, MMBS dan

(20)

B. Saran

1. Untuk mendukung penerapan sistem informasi pada pelayanan nasabah

PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU haruslah

meningkatkan sistem informasi yang digunakan agar dapat memberikan

pelayanan yang dapat meningkatkan kepuasan nasabah.

2. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, PT Bank SUMUT

harus dapat menambah kualitas pelayanan ke yang lebih baik dan lebih

cepat. Terutama dalam Banking Delivery System bagian self terminal

service, hal ini dikarenakan sikap nasabah saat ini banyak yang

menginginkan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat tanpa mengantri di

bank.

3. Bagi penulis, jika ingin meneliti penerapan yang sama disarankan untuk

menamabah periode waktu penelitian sehingga dapat diketahui lebih

jauh tingkat penerapan sistem informasi terhadap pelayanannya serta

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persembahkan dengan itu, berdasarkan persetujuan minjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain, pihak peminjam

Malinau (DAK). Bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Direktur/Direktris atau yang mewakili untuk melakukan konfirmasi Administrasi, Alat dan Personil Inti, serta

Syarifudin Amir, 2007, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Perdana Media Cetakan ke 2, Jakarta.. Saleh K.Wanljik,

Hasil penelitian dengan judul hubungan perilaku berkendara dan jarak tempuh dengan kejadian ISPA pada mahasiswa Unair berusia lebih dari 18 tahun yang berkunjung ke PLK Kampus

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaturan hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian penggunaan kartu kredit dalam transaksi perdagangan dan mengkaji asas

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel 5 dapat di lihat bahwa peran keluarga inti yang mendukung mayoritas memiliki bayi dengan status imunisasi dasar lengkap