• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Penilaian dan Pengelolaan Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri Berbasis Web: Studi Kasus Dinas Kesehatan Kota Salatiga T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Penilaian dan Pengelolaan Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri Berbasis Web: Studi Kasus Dinas Kesehatan Kota Salatiga T1 Full text"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Aplikasi Penilaian dan Pengelolaan

Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri

Berbasis

Web

(Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kota Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Karlina Heti Hardayanti (672013095)

Nina Setiyawati, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)

5

(6)

Perancangan Aplikasi Penilaian dan Pengelolaan

Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri

Berbasis

Web

(Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kota Salatiga)

1) Karlina Heti Hardayanti, 2) Nina Setiyawati, S.Kom., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. O. Notohamidjojo 1-10, Salatiga 50714, Indonesia

Email: 1) 672013095@student.uksw.edu, 2) nina.setiyawati@staff.uksw.edu

Abstrak

Dinas Kesehatan Kota Salatiga melakukan proses penilaian status gizi balita berdasarkan standar antropometri sesuai keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010. Dinas Kesehatan dibantu oleh Puskesmas untuk pencatatan data penimbangan balita. Sebagian data balita dicatat Puskesmas dan diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk diolah menjadi data status gizi. Dengan cara kerja seperti ini mengakibatkan integrasi data status gizi balita dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan belum baik. Pada penelitian ini dilakukan perancangan aplikasi penilaian dan pengelolaan status gizi balita berbasis web yang digunakan untuk sarana penentuan status gizi balita serta pengelolaan data gizi dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang terintegrasi. Aplikasi ini berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan Javascript serta dilengkapi Bootstrap untuk tampilan yang

responsive dan Highchart untuk pembuatan grafik rekapitulasi data status gizi berdasarkan kelurahan dan posyandu. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pencatatan data status gizi dan hasil rekapitulasi data dapat digunakan oleh Dinas Kesehatan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam menangani gizi balita di Kota Salatiga.

Kata Kunci: Status Gizi Balita, Antropometri, Integrasi Data, PHP, Javascript

Abstract

City Health Department Salatiga has conducted the process of toddler nutrition status based on anthropometry standard corresponded to Ministry of Health Republic of Indonesia no: 1995/MENKES /SK /XII /2010. The Health Department is assisted by Community Health Centre recording toddler weighing data . The most toddler data which is recorded by Community Health Centre is submitted to Health Department to be processed into nutrient status data. By this way, it has made inefficient integration of toddler nutrition status data from Community Health Centre and Health Department. Research on designing web-based assessment application and management of toddler nutrition status that are used to determine toddler nutrition status and integrated data management from Community Health Centre and Health Department. This web-based application uses the programming language PHP and Javascript. It is equipped by Bootstrap to responsive web and by Highchart to make chart of recapitulation of nutrition status data based on administrative village and integrated service post. The application is expected to assist recording nutrition status data and data recapitulation result can be used by Health Department as a decision reference in handling toddler nutrition in Salatiga.

Keywords: Toddler Nutrition Status, Anthropometry, Integrated Data, PHP, Javascript

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

(7)

1 1. Pendahuluan

Pemenuhan gizi pada anak balita merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita merupakan periode perkembangan yang rentan gizi. Balita merupakan kelompok masyarakat yang mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan zat-zat gizi lebih besar dari kelompok umur lainnya sehingga balita paling mudah menderita kelainan gizi [1]. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga pun telah melakukan proses penilaian

status gizi balita berdasarkan standar antropometri sesuai keputusan Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010. Data balita didapat dari kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) di 23 kelurahan di Kota Salatiga dengan posyandu atau kunjungan ke rumah-rumah balita. Kemudian data tersebut diolah oleh DKK menjadi informasi status gizi yang dipantau setiap bulan berdasarkan kelurahan.

Gambar 1 Persentase Balita Ditimbang Kota Salatiga Tahun 2006-2013 [2]

Dari Gambar 1 dapat dilihat perbandingan jumlah balita yang ditimbang dengan jumlah balita keseluruhan. Tahun 2013 jumlah balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita dari keseluruhan balita sebanyak 12.252 (74.48%) [2]. Dari banyaknya data penimbangan balita, DKK Salatiga dibantu oleh Puskesmas untuk mencatat data tersebut. Sebagian data balita dicatat Puskesmas dan diserahkan kepada DKK untuk diolah menjadi data status gizi. DKK mencatat dan mengelola semua data status gizi menggunakan aplikasi Pemantauan Status Gizi (PSG) pada Microsoft Office Excel. Cara penggunaannya yaitu terdapat satu file sebagai master, file master tersebut berisi fungsi untuk menentukan dan merekapitulasi status gizi balita berdasarkan kelurahan yang digunakan untuk pencatatan dan

pengelolaan data dalam satu bulan, sehingga untuk mengelola data status gizi, dan

pembuatan rekapitulasi bulan yang baru petugas perlu menyalin file master yang

kosong, selanjutnya data status gizi di bulan yang baru disimpan menjadi file yang

berbeda dari bulan sebelumnya.

(8)

2

membuka satu per satu rekapitulasi data setiap bulan dan saat melakukan pencarian data pun akan membutuhkan waktu yang relatif lama.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirancanglah Penilaian dan

Pengelolaan Status Gizi Balita Berbasis Web di Salatiga yang diharapkan dapat

mendukung integrasi data status gizi dari Puskesmas dan DKK serta membantu pencatatan data penimbangan, pengolahan data penimbangan menjadi status gizi, dan pengelolaan dalam pembuatan rekapitulasi data status gizi berdasarkan kelurahan dan posyandu disajikan dalam bentuk tabel dan grafik interaktif yang digunakan oleh pihak DKK Salatiga sebagai acuan pengambilan keputusan dalam menangani gizi balita di Kota Salatiga. Penilaian dan pengelolaan status gizi balita

berbasis web di DKK Salatiga dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP

(Hypertext Prepocessor) dan Javascript.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Pemantauan Tumbuh

Kembang Balita pada Posyandu Menggunakan Metode Z Score Berbasis Web

(Studi Kasus: Posyandu Durian 8 Kel. Subangjaya Kota Sukabumi)” membahas

metode z-score untuk menghitung status gizi balita yang akurat karena sesuai

dengan standar kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI dan WHO. Sistem ini berguna memberi informasi tentang kesehatan kepada masyarakat luas pentingnya memperhatikan tumbuh kembang balita. Hasil sistem tersebut adalah data status

gizi balita yang dari perhitungan z-score [3].

Pada penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Status Gizi

Balita Menggunakan Metode Antropometri (Studi Kasus : Dinas Kesehatan

Kabupaten Sumba Barat)” membahas tentang perhitungan status gizi balita dengan metode antropometri sehingga dapat membantu pelaporan data balita, laporan data puskesmas, dan laporan penimbangan status gizi BB/U. Laporan

tersebut disajikan dalam bentuk grafik FusionChart [4].

Berdasarkan penelitian yang sudah ada, maka dilakukan penelitian yang membuat rekapitulasi data lebih mendalam dengan merekap jumlah data status gizi balita per bulan berdasarkan kelurahan dan posyandu di Kota Salatiga yang

disajikan dengan tabel dan grafik menggunakan Highchart. Selain itu, terdapat

persentase status gizi balita meliputi BB/U, TB/U, dan BB/TB yang dituangkan

dalam bentuk Pie Chart sehingga memudahkan petugas menganalisa gizi balita

Salatiga. Sistem yang digunakan oleh petugas gizi DKK dan Puskesmas Salatiga ini terdapat data posyandu yang dibuat dinamis sehingga apabila terdapat posyandu baru, posyandu baru tersebut tetap masuk dalam rekapitulasi data dalam grafik posyandu.

Highchart adalah library chating berdasarkan Javascript bertujuan untuk

meningkatkan aplikasi web dengan menambahkan kemampuan chating interaktif.

Highchart menyediakan grafik garis, grafik spine, grafik daerah, grafik batang,

diagram lingkaran dan sebagainya. Fitur yang menonjol dari Highchart antara

lain: bekerja seemlessly di semua browser utama, mendukung multitouch pada

platform berbasis layar sentuh, gratis untuk gunakan atau open source,

mempunyai library yang ringan, dan konfigurasi sederhana menggunakan json

(9)

3

Penilaian status gizi balita diperlukan standar antropometri yang mengacu

pada Standar World Health Organization (WHO 2005). Antropometri sendiri

berasal dari kata antropos (tubuh) dan metros (ukuran) yang berarti anthropometri

(ukuran tubuh). Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi [6]. Standar ini banyak digunakan untuk mengukur status gizi anak. Adapun parameter antropometri antara lain: umur, panjang badan/tinggi badan, dan berat badan [7]. Indeks penilaian status gizi untuk balita antara lain: berat badan menurut umur (BB/U), panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U), serta berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) [8].

Kategori dan ambang batas status gizi balita berdasarkan indeks adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks [9]

Contoh penilaian status gizi balita sebagai berikut :

Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-laki [9] Umur

(bulan)

Berat Badan (Kg)

-3SD -2SD -1SD Median 1SD 2SD 3SD

6 5.7 6.4 7.1 7.9 8.8 9.8 10.9

Standar Panjang Badan menurut Umur (PB/U) Anak Laki-laki [9] Umur

(bulan)

Panjang Badan (cm)

-3SD -2SD -1SD Median 1SD 2SD 3SD

(10)

4

Standar Panjang Badan menurut Berat Badan (PB/BB) Anak Laki-laki [9] Panjang

Badan(cm)

Berat Badan (Kg)

-3SD -2SD -1SD Median 1SD 2SD 3SD

52.0 2.9 3.2 3.5 3.8 4.1 4.5 5.0

Diketahui balita berjenis kelamin laki-laki berumur 6 bulan memiliki berat badan 4.1 dan panjang badan 52 cm, sehingga status gizi balita tersebut yaitu :

- Status Gizi BB/U : Gizi Buruk

- Status Gizi PB/U : Sangat Pendek

- Status Gizi PB/BB : Normal

Berdasarkan tabel standar BB/U, balita tersebut berat badannya berada dibawah -3SD sehingga berat badan menurut umurnya dinilai Gizi Buruk. Berdasarkan tabel standar PB/U, balita tersebut panjang badannya berada dibawah -3SD sehingga panjang badan menurut umurnya dinilai Sangat Pendek. Kemudian berdasarkan tabel standar PB/BB, balita tersebut berat badannya berada di 1SD dari panjang badan sehingga panjang badan menurut berat badannya dinilai Normal.

3. Metode dan Perancangan Sistem

Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu: 1) Identifikasi Masalah dan Pencarian Data Lapangan. 2) Perancangan Sistem. 3) Pembuatan Sistem. 4) Pengujian Sistem. 5) Penulisan Laporan Hasil Penelitian.

Gambar 2 Tahap Penelitian [10]

(11)

5

antropometri penilaian status gizi anak serta hasil analisa kebutuhan DKK dalam rangka menunjang penilaian status gizi balita Salatiga.

Tahap kedua, ketiga dan keempat dilakukan perancangan sistem

menggunakan metode prototyping. Model Prototyping adalah salah satu metode

pengembangan perangkat lunak yang dibuat dengan pendekatan aspek desain,

fungsi dan user-interface. Penentuan tujuan umum dilakukan oleh developer dan

user untuk mengetahui gambaran dan kebutuhan pada perangkat lunak yang akan

dibangun [11]. Bagan mengenai PrototypingModel dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Prototyping Model [11]

Penilaian dan Pengelolaan Status Gizi Balita Berbasis Web di Salatiga

terdiri dari dua siklus prototyping model. Tahap-tahap yang dilakukan dalam

prototyping model pada siklus pertama sebagai berikut : (1) Listen to customer

Tahap pertama didapatkan bahwa kebutuhan sistem antara lain: aplikasi dapat diakses oleh petugas gizi DKK dan Puskesmas serta menampilkan halaman

utama web yang terdiri beberapa pilihan (menambah data status gizi yang

didalamnya terdapat fungsi untuk menilai status gizi balita dan merekapitulasi data) dan tampilan data status gizi balita.

(2) Build/Revise mock-up

Tahap build meliputi tahap perancangan dan pengimplementasian aplikasi.

Penilaian status gizi balita menggunakan metode antropometri dan perancangan

sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) disertai relasi antar

tabel dan arsitektur sistem. Aplikasi web diimplementasikan menggunakan bahasa

pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan Javascript.

Perancangan Penilaian dan Pengelolaan Status Gizi Balita Berbasis Web di

Salatiga dibuat dalam bentuk diagram UML (Unified Modeling Language)

meliputi use case diagram dan activity diagram. Use Case Diagram adalah

diagram yang menggambarkan keterlibatan aktor dalam pemakaian sistem beserta

peran yang dimiliki aktor dalam sistem [10]. Use Case Diagram sistem yang akan

(12)

6

Gambar 4 Use Case Diagram

Pada Gambar 4 terlihat bahwa terdapat dua aktor yaitu administrator gizi DKK dan petugas Puskesmas serta beberapa interaksi yang dapat dilakukan oleh kedua aktor tersebut. Interaksi yang dapat dilakukan oleh administrator gizi DKK adalah mengelola dan melihat data (posyandu dan status gizi balita), serta melihat rekapitulasi data status gizi, mencetak dan mengunduh semua grafik hasil rekapitulasi data berdasarkan keluharan atau posyandu. Sedangkan petugas Puskesmas hanya dapat mengelola dan melihat data (posyandu dan status gizi

balita). Pengelolaan data meliputi insert, update, delete, dan search data.

Perancangan diagram kedua yaitu activity diagram yang ditunjukkan pada

Gambar 5.

Gambar 5 Activity Diagram

Activity diagram adalah diagram yang menjelaskan aktivitas administrator gizi DKK dan sistem saat pertama kali dijalankan hingga selesai [11]. Tahap awal

(13)

7

lain data status gizi balita, data posyandu, dan rekap data. Administrator DKK

dapat melakukan manipulasi data yang terdiri dari insert, update, delete, search,

dan view data. Tahap akhir adalah logout untuk menutup sistem setelah

melakukan berbagai aktivitas dari menu yang ada didalamnya.

Gambar 6 Relasi Database

Gambar 6 menunjukkan relasi antar tabel. Terdapat empat tabel yang saling berelasi yaitu tabel kelurahan, posyandu, balita, dan gizi. Tabel kelurahan berelasi dengan tabel posyandu, tabel posyandu berelasi dengan tabel balita, dan tabel balita berelasi dengan tabel gizi. Setiap relasi antar tabel pada Gambar 6

menunjukkan relasi one to many yaitu setiap baris data pada tabel pertama

dihubungkan satu atau lebih baris data tabel kedua.

Gambar 7 Arsitektur Sistem

Gambar 7 menunjukkan arsitektur sistem. Arsitektur sistem merupakan struktur terkait dengan pemetaan komponen-komponen fisik aplikasi. Hal ini termasuk lokasi komponen-komponen dalam jaringan [12].

(3) Customer test drives mock-up

(14)

8

berdasarkan kelurahan dan posyandu serta grafik perbandingan status gizi menurut BB/U, TB/U, dan BB/TB.

Pada siklus pertama masih didapatkan kebutuhan tambahan sehingga perlu

dilakukan siklus berikutnya. Tahap-tahap yang dilakukan dalam prototyping

model pada siklus kedua sebagai berikut : (1) Listen to customer

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus pertama didapatkan

bahwa kebutuhan DKK Salatiga bertambah yaitu halaman web juga menampilkan

grafik setiap rekapitulasi data status gizi berdasarkan kelurahan dan posyandu serta grafik perbandingan status gizi menurut BB/U, TB/U, dan BB/TB.

(2) Build/Revise mock-up

Pada tahap ini dilakukan penambahan grafik berdasarkan kelurahan dan posyandu serta grafik perbandingan status gizi menurut BB/U, TB/U, dan BB/TB

yang dibangun menggunakan Highchart.

(3) Customer test drives mock-up

Pada tahap ini pengujian prototype dilakukan dengan blackbox testing untuk

melihat fungsionalitas dari aplikasi yang telah dibuat dan sudah tidak didapatkan tambahan lagi.

4. Hasil Implementasi dan Pembahasan

Aplikasi ini mempunyai dua pengguna yaitu petugas Puskesmas dan petugas gizi DKK Salatiga sebagai administrator. Kota Salatiga terdapat enam Puskesmas diantaranya yaitu Puskesmas Kalicacing, Mangunsari, Tegalrejo, Cebongan, Sidorejo Lor, dan Puskesmas Sidorejo Kidul. Sehingga juga terdapat enam

petugas puskesmas yang menggunakan aplikasi web penilaian dan pengelolaan

status gizi balita di Salatiga. Petugas Puskesmas mempunyai tugas yaitu membantu DKK dalam pencatatan data status gizi sehingga hanya dapat memasukkan data status gizi balita berdasarkan wilayah kerja Puskesmas. Administrator gizi DKK mempunyai hak akses untuk mengelola seluruh data status gizi balita dan posyandu, serta melihat rekapitulasi data dan grafik berdasarkan kategori status gizi balita.

(15)

9

Administrator dan petugas Puskesmas melakukan login pada halaman tersebut.

Halaman data status gizi balita untuk petugas Puskesmas setelah melakukan login

ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9 Halaman Data Status Gizi Balita Puskesmas

Gambar 9 menunjukkan halaman data status gizi balita di wilayah Puskesmas Kalicacing yang menampilkan data gizi dan posyandu dari wilayah kerja yaitu Kelurahan Dukuh dan Kalicacing. Adapun wilayah kerja dari Puskesmas yang lain diantaranya yaitu Puskesmas Mangunsari: Kelurahan Mangunsari dan Kecandran; Puskesmas Tegalrejo: Kelurahan Tegalrejo, Kumpulrejo, dan Randuacir; Puskesmas Cebongan: Kelurahan Cebongan, Noborejo, dan Ledok; Puskesmas Sidorejo Lor: Kelurahan Sidorejo Lor, Salatiga, Blotongan, Pulutan, Bugel, dan Kauman Kidul; serta Puskesmas Sidorejo Kidul: Kelurahan Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Gendongan, Sidorejo Kidul, Kalibening, Tingkir Lor, dan Tingkir Tengah. Halaman data status gizi balita

untuk administrator setelah melakukan login ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 10 Halaman Data Status Gizi Balita Administrator DKK

(16)

10

Gambar 11 Halaman Tambah Data Status Gizi

(17)

11

Kode Program 1 Menentukan Status Gizi BB/U dan TB/U

Kode Program 1 berisi kondisi nilai jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan yang mempengaruhi nilai status gizi BB/U dan TB/U. Baris 1

digunakan untuk mengecek kondisi apakah value jenis kelamin sama dengan

Laki-laki, jika hasilnya true maka masuk ke Baris 2. Baris 2 dilakukan

pengecekan kembali apakah value umur sama dengan 6, jika hasilnya true maka

masuk ke Baris 3. Baris 3 digunakan untuk mengecek apakah value berat badan

maka pada Baris 8 status gizi BB/U diberikan nilai Gizi Baik. Baris 9 dilakukan

pengecekan apakah nilai berat badan lebih besar dari 9.8, jika bernilai true maka

pada Baris 10 status gizi BB/U diberikan nilai Gizi Lebih.

Setelah dilakukan pengecekan dalam menentukan nilai status gizi BB/U, dilakukan pengecekan untuk menentukan nilai status gizi TB/U. Baris 11 digunakan untuk pengecekan apakah nilai tinggi badan lebih kecil dari 61.2, jika

hasilnya bernilai true maka masuk ke Baris 12. Dengan kondisi jenis kelamin

sama dengan Laki-laki dan umur sama dengan 6 maka Baris 12 digunakan untuk memberikan nilai status gizi TB/U yaitu Sangat Pendek. Baris 13 dilakukan pengecekan kembali apakah tinggi badan lebih besar sama dengan 61.2 dan lebih

kecil dari 63.3, jika bernilai true maka pada Baris 14 status gizi TB/U diberikan

nilai Pendek. Baris 15 digunakan pengecekan apakah tinggi badan lebih besar

sama dengan 63.3 dan lebih kecil sama dengan 71.9, jika bernilai true maka pada

Baris 16 status gizi TB/U diberikan nilai Normal. Baris 17 dilakukan pengecekan

apakah nilai tinggi badan lebih besar dari 71.9, jika bernilai true maka pada Baris

18 status gizi TB/U diberikan nilai Tinggi. Setelah dilakukan pengecekan dalam menentukan nilai status gizi TB/U, dilakukan pengecekan untuk menentukan nilai status gizi BB/TB yang ditunjukan pada Kode Program 2.

1.if (jns_kelamin == "Laki-laki" ) {

10. document.hitung.sg_bbu.value="Gizi Lebih"; }

11. if (pb_tb < 61.2 ) {

12. document.hitung.sg_tbu.value="Sangat Pendek"; }

13. else if ((pb_tb >= 61.2) && (pb_tb < 63.3)) {

14. document.hitung.sg_tbu.value="Pendek"; }

15. else if ((pb_tb >= 63.3) && (pb_tb <= 71.9) ) {

16. document.hitung.sg_tbu.value="Normal"; }

17. else if (pb_tb > 71.9) {

(18)

12

Kode Program 2 Menentukan Status Gizi BB/TB

Pada Kode Program 2 berisi kondisi nilai jenis kelamin, tinggi badan, dan berat badan yang mempengaruhi nilai status gizi BB/TB. Baris 19 digunakan

untuk mengecek kondisi apakah value jenis kelamin sama dengan Laki-laki, jika

hasilnya true maka masuk ke Baris 20. Baris 20 dilakukan pengecekan kembali

apakah value tinggi badan sama dengan 52, jika hasilnya true maka masuk ke

Baris 21. Baris 21 digunakan untuk mengecek apakah value berat badan lebih

kecil dari 2.9, jika hasilnya true maka masuk ke Baris 22. Dengan kondisi jenis

kelamin sama dengan Laki-laki dan tinggi badan sama dengan 52 maka Baris 22 digunakan untuk memberikan nilai status gizi BB/TB yaitu Sangat Kurus. Baris 23 dilakukan pengecekan kembali apakah berat badan lebih besar sama dengan

2.9 dan lebih kecil dari 3.2, jika bernilai true maka pada Baris 24 status gizi

BB/TB diberikan nilai Kurus. Baris 25 digunakan pengecekan apakah berat badan

lebih besar sama dengan 3.2 dan lebih kecil sama dengan 4.5, jika bernilai true

maka pada Baris 26 status gizi BB/TB diberikan nilai Normal. Baris 27 dilakukan

pengecekan apakah nilai berat badan lebih besar dari 4.5, jika bernilai true maka

pada Baris 28 status gizi BB/TB diberikan nilai Gemuk.

Penilaian status gizi balita pada Gambar 11 secara manual dilihat dari tabel

standar antropometri sesuai keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 dengan disesuaikan pada kategori dan ambang batas status gizi dari Tabel 1 sebagai berikut :

Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-laki [9] Umur

Standar Panjang Badan menurut Umur (TB/U) Anak Laki-laki [9] Umur

Standar Panjang Badan menurut Berat Badan (BB/TB) Anak Laki-laki [9] Panjang

Status gizi balita berjenis kelamin laki-laki berumur 6 bulan memiliki berat badan 4.1 dan panjang badan 52 cm pada Gambar 11 dapat dinilai sebagai berikut:

19.if (jns_kelamin == "Laki-laki" ) {

(19)

13

- Status Gizi BB/U : Gizi Buruk

- Status Gizi TB/U : Sangat Pendek

- Status Gizi BB/TB : Normal

Berdasarkan tabel standar BB/U, balita tersebut berat badannya berada dibawah -3SD sehingga berat badan menurut umurnya dinilai Gizi Buruk. Berdasarkan tabel standar TB/U, balita tersebut panjang badannya berada dibawah -3SD sehingga panjang badan menurut umurnya dinilai Sangat Pendek. Kemudian berdasarkan tabel standar BB/TB, balita tersebut berat badannya berada di 1SD dari panjang badan sehingga panjang badan menurut berat badannya dinilai Normal.

Penilaian status gizi balita diambil data yang sama pada Gambar 11 dengan

menggunakan Microsoft Excel ditunjukkan pada Gambar 12.

Gambar 12 Penilaian Status Gizi Balita pada Microsoft Excel

Berdasarkan perbandingan penilaian status gizi pada aplikasi web yang

ditunjukkan Gambar 11, pada Microsoft Excel yang ditunjukkan pada Gambar 12,

dan penilaian status gizi balita secara manual untuk nilai data yang sama (balita berjenis kelamin laki-laki, berumur 6 bulan, berat badan 4.1 kg, dan panjang badan 52 cm) didapatkan tiga hasil status gizi BB/U, TB/U, dan BB/TB yang juga sama yang ditandai dengan garis merah dan ketiganya sesuai dengan standar antropometri dari keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010.

Selain tambah data status gizi, administrator dapat menggunakan menu rekapitulasi data untuk melihat rekapitulasi data dan grafik hasil rekapitulasi data. Pada menu tersebut terdapat perbandingan persentase status gizi menurut tiga indeks yang digunakan untuk menilai status gizi balita yang ditunjukkan pada Gambar 12.

Gambar 13 Persentase Status Gizi BB/U, TB/U, dan BB/TB Balita di Kota Salatiga

(20)

14

Gambar 14 Rekapitulasi Data Gizi Buruk Berdasarkan Bulan dan Tahun

Dari Gambar 14 dapat dilihat jumlah data gizi buruk di Salatiga berdasarkan bulan dan tahun yang disertai grafik untuk mengetahui data gizi buruk setiap tahun. Pada halaman ini terdapat pilihan kelurahan dan posyandu untuk melihat rekapitulasi data gizi buruk yang masih dikelompokkan berdasarkan kelurahan dan posyandu. Rekapitulasi data gizi buruk berdasarkan kelurahan dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15 Rekapitulasi Data Gizi Buruk Berdasarkan Kelurahan

(21)

15

Gambar 16 Rekapitulasi Data Gizi Buruk Berdasarkan Posyandu

Pada Gambar 16 dapat dilihat data gizi buruk berdasarkan posyandu juga direkapitulasi menurut bulan dan tahun. Rekapitulasi data gizi buruk berdasarkan kelurahan dan posyandu juga disertai grafik untuk mengetahui tingkat gizi buruk berdasarkan kelurahan maupun posyandu.

Tampilan web ini dibangun menggunakan Bootstrap. Bootstrap adalah

sebuah library framework CSS yang dibuat khusus untuk bagian pengembangan

front-end website. Bootstrap juga merupakan salah satu framework HTML, CSS dan Javascript yang paling populer di kalangan web developer yang digunakan

untuk mengembangkan sebuah website yang responsive [13]. Kode program

dalam pemanggilan library Bootstrap untuk membuat tampilan web yang

responsive dapat dilihat pada Kode Program 3.

Kode Program 3 Memanggil File CSS library Bootstrap untuk Tampilan Responsive

Kode Program 3 menunjukkan Baris 29 digunakan dalam pemanggilan file

bootstrap-responsive.min.css yang disediakan library Bootstrap. File tersebut

menyediakan komponen class interface untuk mengatur halaman web supaya

dapat menyesuaikan halaman web pada device yang digunakan. Tampilan aplikasi

web penilaian dan pengelolaan status gizi balita yang responsive ditunjukkan pada

Gambar 17.

Gambar 17 Tampilan Responsive Halaman Data Status Gizi Administrator DKK

(22)

16

Gambar 17 menunjukkan tampilan responsive web dari halaman data status

gizi administratror DKK dari device Apple iPad dengan orientasi portrait.

Pembuatan grafik dalam aplikasi ini memanfaatkan Highchart. Highchart

adalah library charting menggunakan bahasa pemrograman Javascript. Dalam

penggunaan Highchart, terdapat tiga script library yang perlu dimasukkan

diantaranya yaitu jquery.min.js, highchart.js, dan exporting.js. Contoh

penggunaanya dalam membuat grafik status gizi balita pendek berdasarkan tahun dapat dilihat pada Kode Program 4.

Kode Program 4 Membuat Grafik Status Gizi Balita Pendek Berdasarkan Tahun

Pada Kode Program 4 menunjukkan fungsi dalam pembuatan grafik status gizi balita pendek berdasarkan tahun. Baris 30 berisi deklarasi variabel grafik

dengan nama tbu_pendek. Baris 31 berisi deklarasi fungsi jQuery. Baris 32 berisi

variabel tbu_pendek yang dideklarasikan fungsi Highchart. Baris 33 berisi lokasi

grafik diletakkan dalam div class pendek. Baris 35 berisi tipe grafik yaitu column.

Baris 36 berisi judul grafik yang dibuat. Baris 39 berisi kategori pada X-Axis grafik yaitu tahun. Baris 42 berisi judul dari Y-Axis grafik yaitu jumlah balita

pendek. Baris 43 dilakukan konfigursi series yaitu array data yang ditampilkan

dalam grafik. Baris 46 digunakan untuk memasukkan file koneksi.php supaya

terhubung dengan database. Baris 47 sampai dengan 49 berisi query untuk

mendapatkan data tahun dari join tb_gizi dan tb_balita dengan kondisi status gizi

TB/U bernilai Pendek serta dikelompokkan berdasarkan tahun. Pada Baris 50,

hasil fungsi mysql_fetch_array dari hasil query mysql pada baris sebelumnya

(23)

17

ditampung dalam variabel ret. Baris 51 berisi deklarasi variabel tahun yang

didalamnya berisi array data tahun dalam variabel ret. Baris 52 sampai dengan 55

berisi query untuk mendapatkan data jumlah balita dari join tb_gizi dan tb_balita

dengan status gizi TB/U bernilai Pendek serta dikelompokkan berdasarkan tahun.

Pada Baris 56, hasil fungsi mysql_fetch_array dari hasil query_jumlahpada baris

sebelumnya ditampung dalam variabel data. Baris 57 berisi deklarasi variabel jum

yang didalamnya berisi array data jumlah balita dalam variabel data. Pada Baris

59 ditampilkan data tahun dari variabel tahun. Baris 60 menampilkan data jumlah

balita dari variabel jumlah dalam bentuk array.

Highchart menyediakan library exporting.js untuk mencetak dan

mengunduhgrafik dalam beberapa format yaitu png, jpeg, pdf, maupun svg. Kode

progam mengenai fungsi export PDF ditunjukkan pada Kode Program 5.

Kode Program 5 Fungsi Export Grafik menjadi PDF

Kode Program 5 menunjukkan fungsi export grafik menjadi bentuk PDF.

Baris 62 berisi deklarasi variabel g sebagai fungsi dari Highchart. Baris 63

dilakukan deklarasi variabel v untuk mendapatkan pilihan dari Highchart. Baris

64 dilakukan pemanggilan pilihan exporting dengan tipe image atau png yang

dilemparkan ke url untuk modul server melakukan konversi dengan lebar gambar

yang dihasilkan adalah 800. Baris 66 sampai 69 berisi deklarasi button dengan

nama exportButton yang akan dilemparkan ke fungsi exportChart dengan tipe

aplikasi PDF ketika diklik. Contoh grafik yang diunduh dalam format pdf ditunjukkan pada Gambar 18.

Gambar 18 Grafik dalam Bentuk PDF

(24)

18

Gambar 18 merupakan hasil grafik status gizi buruk berdasarkan kelurahan

di Kota Salatiga dalam bentuk PDF. File ini bermanfaat untuk arsip DKK sebagai

acuan pengambilan keputusan dalam menangani permasalahan gizi di Salatiga.

Pada tahap pengujian dilakukan dengan dua pengujian yaitu blackbox

testing dan pengujian terhadap pengguna. Pengujian blackbox adalah pengujian terhadap fungsi dengan implementasinya bertujuan untuk mengetahui apakah

fungsi sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau masih terdapat bug [14].

Hasil pengujian blackbox ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Pengujian Blackbox

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada Tabel 2, dapat dilihat status

pengujian setiap fungsi valid. Dari pengujian pada Tabel 2 disimpulkan bahwa

sistem ini berjalan baik dan sesuai dengan fungsi yang diterapkan.

Pengujian kedua dilakukan dengan cara pengujian terhadap pengguna dengan cara menyebar kuesioner ke lima belas responden calon pengguna aplikasi. Pengujian hanya dilakukan pada lima belas responden karena lima belas responden ini lah yang akan menjadi pengguna aplikasi dan mempunyai kewenangan menjalankan tugas dalam hal penilaian status gizi balita yaitu terdiri

Fungsi yang

Update User Mengubah username dan

password

Mengisi form dengan benar

Salah mengisi form

Mengisi form dengan benar

Salah mengisi form

Berhasil hapus data Sukses hapus data Valid

Lihat Rekap

Memilih pilihan print atau

(25)

19

dari dua belas petugas Puskesmas (setiap Puskesmas terdapat dua calon pengguna) dan tiga calon pengguna dari petugas gizi DKK Salatiga. Pengujian ini mempunyai lima pertanyaan, pada setiap pertanyaannya mempunyai nilai, adapun nilai yang digunakan diantaranya sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S) dan sangat setuju (SS). Hasil uji pengguna dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil Uji Pengguna

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Tampilan aplikasi sudah baik (warna tampilan sudah sesuai, ukuran huruf sudah cukup, dan

5 Aplikasi web penilaian status gizi balita memudahkan DKK dan Piskesmas dalam memantau gizi balita di wilayah kerja masing-masing

12 3 0 0 0

Tabel 3 menunjukan hasil dari wawancara lima belas responden yang sudah dilakukan terhadap petugas Puskesmas dan petugas gizi DKK Salatiga. Hasil pengujian menunjukan bahwa 33,33% koresponden menyatakan setuju dan 66,67% menyatakan sangat setuju bahwa tampilan aplikasi sudah baik, pernyataan informasi status gizi balita sudah lengkap menunjukan 13,33% menyatakan setuju dan 86,67% menyatakan sangat setuju, perhitungan status gizi balita sudah akurat dan sesuai menunjukan 26.67% koresponden menyatakan setuju dan 73.33% menyatakan sangat setuju, data status gizi balita dari Puskesmas dan DKK sudah terintegrasi dengan baik menunjukan 26,67% koresponden menyatakan setuju, 66,67% menyatakan sangat setuju, dan 6,67% koresponden menyatakan netral,

aplikasi web penilaian status gizi balita memudahkan DKK dan Puskesmas dalam

memantau gizi balita di wilayah kerja masing-masing menunjukan 80% koresponden menyatakan sangat setuju dan 20% koresponden menyatakan setuju.

5. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, aplikasi web penilaian dan

pengelolaan status gizi balita di Salatiga dibangun dengan menggunakan bahasa

(26)

20

Dalam penilaian status gizi balita menggunakan standar antropometri berdasarkan

keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

1995/MENKES/SK/XII/2010. Dengan adanya standar antropometri tersebut, maka penilaian status gizi balita pada aplikasi ini sudah akurat dan sesuai

ketentuan. Pembuatan tampilan pada aplikasi web penilaian dan pengelolaan

status gizi menggunakan Bootstrap. Bootstrap menyediakan kumpulan komponen

class interface yang dapat menciptakan tampilan yang menarik dan responsive.

Pembuatan grafik data status gizi balita menggunakan Highchart. Highchart

menyediakan fitur untuk mendukung berbagai macam bentuk grafik, aplikasi ini

membuat column dan pie chart.

Hasil pengujian pada pengguna, menunjukan 66.67% menyatakan sangat

setuju bahwa tampilan aplikasi web penilaian dan pengelolaan status gizi balita

sudah baik, 86,67% menyatakan informasi status gizi balita sudah lengkap, perhitungan status gizi balita sudah akurat dan sesuai menunjukkan 73,33% menyatakan sangat setuju, data status gizi balita dari Puskesmas dan DKK sudah terintegrasi dengan baik menunjukan 66,67% menyatakan sangat setuju serta

dengan adanya aplikasi web penilaian status gizi balita memudahkan DKK dan

Puskesmas dalam memantau gizi balita di wilayah kerja masing-masing menunjukan 80% menyatakan sangat setuju.

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengembangkan aplikasi web

penilaian dan pengelolaan status gizi balita dapat ditambahkan hak akses dengan seluruh petugas posyandu. Hasil rekapitulasi data status gizi balita dapat

dikembangkan menjadi informasi yang dapat dilihat masyarakat di dalam web.

6. Daftar Pustaka

[1] Dianingrum, Melia, dkk. 2014, Penentuan Status Gizi Balita Berbasis Android Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) (Determination of Nutritional Status of Children Using Android Based Analytical Hierarchy Process (AHP)), STMIK Amikom Purwokerto Vol. III No. 1.

[2] Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013.

[3] Nuraeni, En, dkk. 2014, Sistem Informasi Pemantauan Tumbuh Kembang Balita pada Posyandu Menggunakan Metode Z Score Berbasis Web (Studi Kasus: Posyandu Durian 8 Kel. Subangjaya Kota Sukabumi), Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Sukabumi.

[4] Sonbait, Victor Noldi B., dkk. 2013, Perancangan Sistem Informasi Status Gizi Balita Menggunakan Metode Antropometri (Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat), Fakultas Teknologi Informasi Universitas Satya Wacana Salatiga.

[5] Siswanto, Ifnu Andi, dkk. 2016, Aplikasi Visualisasi Data Mahasiswa dan Dosen dengan Memanfaatkan Highchart (Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya), Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Vol 5 No 2.

[6] Murti, Fajri Hardhita, dkk. Aplikasi Berbasis Web untuk Pemantauan Status Gizi dan Tumbuh Kembang Anak Berdasarkan Data Antropometri, Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.

[7] Fidiantoro, Nungki, dkk. 2013, Model Penentuan Status Gizi Balita di Puskesmas,

(27)

21

[8] Handayani, Siti, dkk. 2012, Perbandingan Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri BB/U dan BB/TB pada Posyandu di Wilayah Binaan Poltekkes Surakarta, Kementrian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Vol 1 No 12.

[9] Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian Kesehatan

RI. 2012, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

[10] Oetari, Farisa, dkk. 2014, Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Bencana Menggunakan Metode ECLAC (Economic commission for Latin America and Caribbean) (Studi Kasus Erupsi Gunung Merapi 2010 di Kab. Boyolali), Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Vol 11 No 2.

[11] Hartono, Andhika, dkk. 2014, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Media Pembelajaran Bahasa Pemrograman Pascal pada Platform Android, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Vol 11 No 2. [12] Utomo, Tri, dkk. 2014, Sistem Informasi Penyuluhan Posyandu Berbasis Web

Mobile. Dinamika Informatika Vol 6 No 2.

[13] Ilamsyah, dkk. 2015, Implementasi Bootstrap pada Sistem Informasi Perpustakaan untuk Meningkatkan Pelayanan Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja.

STMIK RAHARJA.

Gambar

Gambar 1 Persentase Balita Ditimbang Kota Salatiga Tahun 2006-2013 [2]
Tabel 1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks [9]
tabel standar PB/U, balita tersebut panjang badannya berada dibawah -3SD sehingga panjang badan menurut umurnya dinilai Sangat Pendek
tabel dan arsitektur sistem. Aplikasi webpemrograman PHP ( diimplementasikan menggunakan bahasa Hypertext Prepocessor) dan Javascript
+7

Referensi

Dokumen terkait

landasan perspektif insider dan outsider mereka diplot dalam sebuah kontinum sebagai berikut: jika dibuat diagram untuk menggambarkan peran mereka yang

Pada hasil validasi dari ahli bidang studi sains anak usia dini, validator menganggap isi LKA sudah sesuai dengan indikator pembelajaran sains dan tidak perlu

[r]

Buah labu yang dimakan secara mentah lebih baik kerana seluruh kandungan vitaminnya dapat diserap oleh tubuh badan berbanding dengan buah labu yang telah dimasak yang boleh

We in our study obtained usage data via crowd-sensing and context information (social, professional, geographic) and users’ perception via a questionnaire on the sensing application

Oleh karena itu, makalah ini mengupas mengenai pandangan Islam dan perbandingannya dengan moneter konvensional mengenai dalam rangka menjaga keadilan, ketentraman,

(prestasi siswa dalam mengerjakan soal cerita) materi lingkaran pada kelas. VIII di MTsN Polosari Ngunut Tulungagung adalah

● Allow Users To Edit Data In This Field By Using A Datasheet Or Properties Page This option allows the data in this field both to be displayed in a column and to be edited