Perancangan Aplikasi Penilaian dan Pengelolaan
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri
Berbasis
Web
(Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kota Salatiga)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Karlina Heti Hardayanti (672013095)
Nina Setiyawati, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
5
Perancangan Aplikasi Penilaian dan Pengelolaan
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri
Berbasis
Web
(Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kota Salatiga)
1) Karlina Heti Hardayanti, 2) Nina Setiyawati, S.Kom., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. O. Notohamidjojo 1-10, Salatiga 50714, Indonesia
Email: 1) 672013095@student.uksw.edu, 2) nina.setiyawati@staff.uksw.edu
Abstrak
Dinas Kesehatan Kota Salatiga melakukan proses penilaian status gizi balita berdasarkan standar antropometri sesuai keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010. Dinas Kesehatan dibantu oleh Puskesmas untuk pencatatan data penimbangan balita. Sebagian data balita dicatat Puskesmas dan diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk diolah menjadi data status gizi. Dengan cara kerja seperti ini mengakibatkan integrasi data status gizi balita dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan belum baik. Pada penelitian ini dilakukan perancangan aplikasi penilaian dan pengelolaan status gizi balita berbasis web yang digunakan untuk sarana penentuan status gizi balita serta pengelolaan data gizi dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang terintegrasi. Aplikasi ini berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan Javascript serta dilengkapi Bootstrap untuk tampilan yang
responsive dan Highchart untuk pembuatan grafik rekapitulasi data status gizi berdasarkan kelurahan dan posyandu. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pencatatan data status gizi dan hasil rekapitulasi data dapat digunakan oleh Dinas Kesehatan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam menangani gizi balita di Kota Salatiga.
Kata Kunci: Status Gizi Balita, Antropometri, Integrasi Data, PHP, Javascript
Abstract
City Health Department Salatiga has conducted the process of toddler nutrition status based on anthropometry standard corresponded to Ministry of Health Republic of Indonesia no: 1995/MENKES /SK /XII /2010. The Health Department is assisted by Community Health Centre recording toddler weighing data . The most toddler data which is recorded by Community Health Centre is submitted to Health Department to be processed into nutrient status data. By this way, it has made inefficient integration of toddler nutrition status data from Community Health Centre and Health Department. Research on designing web-based assessment application and management of toddler nutrition status that are used to determine toddler nutrition status and integrated data management from Community Health Centre and Health Department. This web-based application uses the programming language PHP and Javascript. It is equipped by Bootstrap to responsive web and by Highchart to make chart of recapitulation of nutrition status data based on administrative village and integrated service post. The application is expected to assist recording nutrition status data and data recapitulation result can be used by Health Department as a decision reference in handling toddler nutrition in Salatiga.
Keywords: Toddler Nutrition Status, Anthropometry, Integrated Data, PHP, Javascript
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
1 1. Pendahuluan
Pemenuhan gizi pada anak balita merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita merupakan periode perkembangan yang rentan gizi. Balita merupakan kelompok masyarakat yang mengalami siklus pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan zat-zat gizi lebih besar dari kelompok umur lainnya sehingga balita paling mudah menderita kelainan gizi [1]. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga pun telah melakukan proses penilaian
status gizi balita berdasarkan standar antropometri sesuai keputusan Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010. Data balita didapat dari kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) di 23 kelurahan di Kota Salatiga dengan posyandu atau kunjungan ke rumah-rumah balita. Kemudian data tersebut diolah oleh DKK menjadi informasi status gizi yang dipantau setiap bulan berdasarkan kelurahan.
Gambar 1 Persentase Balita Ditimbang Kota Salatiga Tahun 2006-2013 [2]
Dari Gambar 1 dapat dilihat perbandingan jumlah balita yang ditimbang dengan jumlah balita keseluruhan. Tahun 2013 jumlah balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita dari keseluruhan balita sebanyak 12.252 (74.48%) [2]. Dari banyaknya data penimbangan balita, DKK Salatiga dibantu oleh Puskesmas untuk mencatat data tersebut. Sebagian data balita dicatat Puskesmas dan diserahkan kepada DKK untuk diolah menjadi data status gizi. DKK mencatat dan mengelola semua data status gizi menggunakan aplikasi Pemantauan Status Gizi (PSG) pada Microsoft Office Excel. Cara penggunaannya yaitu terdapat satu file sebagai master, file master tersebut berisi fungsi untuk menentukan dan merekapitulasi status gizi balita berdasarkan kelurahan yang digunakan untuk pencatatan dan
pengelolaan data dalam satu bulan, sehingga untuk mengelola data status gizi, dan
pembuatan rekapitulasi bulan yang baru petugas perlu menyalin file master yang
kosong, selanjutnya data status gizi di bulan yang baru disimpan menjadi file yang
berbeda dari bulan sebelumnya.
2
membuka satu per satu rekapitulasi data setiap bulan dan saat melakukan pencarian data pun akan membutuhkan waktu yang relatif lama.
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirancanglah Penilaian dan
Pengelolaan Status Gizi Balita Berbasis Web di Salatiga yang diharapkan dapat
mendukung integrasi data status gizi dari Puskesmas dan DKK serta membantu pencatatan data penimbangan, pengolahan data penimbangan menjadi status gizi, dan pengelolaan dalam pembuatan rekapitulasi data status gizi berdasarkan kelurahan dan posyandu disajikan dalam bentuk tabel dan grafik interaktif yang digunakan oleh pihak DKK Salatiga sebagai acuan pengambilan keputusan dalam menangani gizi balita di Kota Salatiga. Penilaian dan pengelolaan status gizi balita
berbasis web di DKK Salatiga dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP
(Hypertext Prepocessor) dan Javascript.
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Pemantauan Tumbuh
Kembang Balita pada Posyandu Menggunakan Metode Z Score Berbasis Web
(Studi Kasus: Posyandu Durian 8 Kel. Subangjaya Kota Sukabumi)” membahas
metode z-score untuk menghitung status gizi balita yang akurat karena sesuai
dengan standar kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI dan WHO. Sistem ini berguna memberi informasi tentang kesehatan kepada masyarakat luas pentingnya memperhatikan tumbuh kembang balita. Hasil sistem tersebut adalah data status
gizi balita yang dari perhitungan z-score [3].
Pada penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Status Gizi
Balita Menggunakan Metode Antropometri (Studi Kasus : Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumba Barat)” membahas tentang perhitungan status gizi balita dengan metode antropometri sehingga dapat membantu pelaporan data balita, laporan data puskesmas, dan laporan penimbangan status gizi BB/U. Laporan
tersebut disajikan dalam bentuk grafik FusionChart [4].
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, maka dilakukan penelitian yang membuat rekapitulasi data lebih mendalam dengan merekap jumlah data status gizi balita per bulan berdasarkan kelurahan dan posyandu di Kota Salatiga yang
disajikan dengan tabel dan grafik menggunakan Highchart. Selain itu, terdapat
persentase status gizi balita meliputi BB/U, TB/U, dan BB/TB yang dituangkan
dalam bentuk Pie Chart sehingga memudahkan petugas menganalisa gizi balita
Salatiga. Sistem yang digunakan oleh petugas gizi DKK dan Puskesmas Salatiga ini terdapat data posyandu yang dibuat dinamis sehingga apabila terdapat posyandu baru, posyandu baru tersebut tetap masuk dalam rekapitulasi data dalam grafik posyandu.
Highchart adalah library chating berdasarkan Javascript bertujuan untuk
meningkatkan aplikasi web dengan menambahkan kemampuan chating interaktif.
Highchart menyediakan grafik garis, grafik spine, grafik daerah, grafik batang,
diagram lingkaran dan sebagainya. Fitur yang menonjol dari Highchart antara
lain: bekerja seemlessly di semua browser utama, mendukung multitouch pada
platform berbasis layar sentuh, gratis untuk gunakan atau open source,
mempunyai library yang ringan, dan konfigurasi sederhana menggunakan json
3
Penilaian status gizi balita diperlukan standar antropometri yang mengacu
pada Standar World Health Organization (WHO 2005). Antropometri sendiri
berasal dari kata antropos (tubuh) dan metros (ukuran) yang berarti anthropometri
(ukuran tubuh). Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi [6]. Standar ini banyak digunakan untuk mengukur status gizi anak. Adapun parameter antropometri antara lain: umur, panjang badan/tinggi badan, dan berat badan [7]. Indeks penilaian status gizi untuk balita antara lain: berat badan menurut umur (BB/U), panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U), serta berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) [8].
Kategori dan ambang batas status gizi balita berdasarkan indeks adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks [9]
Contoh penilaian status gizi balita sebagai berikut :
Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-laki [9] Umur
(bulan)
Berat Badan (Kg)
-3SD -2SD -1SD Median 1SD 2SD 3SD
6 5.7 6.4 7.1 7.9 8.8 9.8 10.9
Standar Panjang Badan menurut Umur (PB/U) Anak Laki-laki [9] Umur
(bulan)
Panjang Badan (cm)
-3SD -2SD -1SD Median 1SD 2SD 3SD
4
Standar Panjang Badan menurut Berat Badan (PB/BB) Anak Laki-laki [9] Panjang
Badan(cm)
Berat Badan (Kg)
-3SD -2SD -1SD Median 1SD 2SD 3SD
52.0 2.9 3.2 3.5 3.8 4.1 4.5 5.0
Diketahui balita berjenis kelamin laki-laki berumur 6 bulan memiliki berat badan 4.1 dan panjang badan 52 cm, sehingga status gizi balita tersebut yaitu :
- Status Gizi BB/U : Gizi Buruk
- Status Gizi PB/U : Sangat Pendek
- Status Gizi PB/BB : Normal
Berdasarkan tabel standar BB/U, balita tersebut berat badannya berada dibawah -3SD sehingga berat badan menurut umurnya dinilai Gizi Buruk. Berdasarkan tabel standar PB/U, balita tersebut panjang badannya berada dibawah -3SD sehingga panjang badan menurut umurnya dinilai Sangat Pendek. Kemudian berdasarkan tabel standar PB/BB, balita tersebut berat badannya berada di 1SD dari panjang badan sehingga panjang badan menurut berat badannya dinilai Normal.
3. Metode dan Perancangan Sistem
Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu: 1) Identifikasi Masalah dan Pencarian Data Lapangan. 2) Perancangan Sistem. 3) Pembuatan Sistem. 4) Pengujian Sistem. 5) Penulisan Laporan Hasil Penelitian.
Gambar 2 Tahap Penelitian [10]
5
antropometri penilaian status gizi anak serta hasil analisa kebutuhan DKK dalam rangka menunjang penilaian status gizi balita Salatiga.
Tahap kedua, ketiga dan keempat dilakukan perancangan sistem
menggunakan metode prototyping. Model Prototyping adalah salah satu metode
pengembangan perangkat lunak yang dibuat dengan pendekatan aspek desain,
fungsi dan user-interface. Penentuan tujuan umum dilakukan oleh developer dan
user untuk mengetahui gambaran dan kebutuhan pada perangkat lunak yang akan
dibangun [11]. Bagan mengenai PrototypingModel dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Prototyping Model [11]
Penilaian dan Pengelolaan Status Gizi Balita Berbasis Web di Salatiga
terdiri dari dua siklus prototyping model. Tahap-tahap yang dilakukan dalam
prototyping model pada siklus pertama sebagai berikut : (1) Listen to customer
Tahap pertama didapatkan bahwa kebutuhan sistem antara lain: aplikasi dapat diakses oleh petugas gizi DKK dan Puskesmas serta menampilkan halaman
utama web yang terdiri beberapa pilihan (menambah data status gizi yang
didalamnya terdapat fungsi untuk menilai status gizi balita dan merekapitulasi data) dan tampilan data status gizi balita.
(2) Build/Revise mock-up
Tahap build meliputi tahap perancangan dan pengimplementasian aplikasi.
Penilaian status gizi balita menggunakan metode antropometri dan perancangan
sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language) disertai relasi antar
tabel dan arsitektur sistem. Aplikasi web diimplementasikan menggunakan bahasa
pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan Javascript.
Perancangan Penilaian dan Pengelolaan Status Gizi Balita Berbasis Web di
Salatiga dibuat dalam bentuk diagram UML (Unified Modeling Language)
meliputi use case diagram dan activity diagram. Use Case Diagram adalah
diagram yang menggambarkan keterlibatan aktor dalam pemakaian sistem beserta
peran yang dimiliki aktor dalam sistem [10]. Use Case Diagram sistem yang akan
6
Gambar 4 Use Case Diagram
Pada Gambar 4 terlihat bahwa terdapat dua aktor yaitu administrator gizi DKK dan petugas Puskesmas serta beberapa interaksi yang dapat dilakukan oleh kedua aktor tersebut. Interaksi yang dapat dilakukan oleh administrator gizi DKK adalah mengelola dan melihat data (posyandu dan status gizi balita), serta melihat rekapitulasi data status gizi, mencetak dan mengunduh semua grafik hasil rekapitulasi data berdasarkan keluharan atau posyandu. Sedangkan petugas Puskesmas hanya dapat mengelola dan melihat data (posyandu dan status gizi
balita). Pengelolaan data meliputi insert, update, delete, dan search data.
Perancangan diagram kedua yaitu activity diagram yang ditunjukkan pada
Gambar 5.
Gambar 5 Activity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang menjelaskan aktivitas administrator gizi DKK dan sistem saat pertama kali dijalankan hingga selesai [11]. Tahap awal
7
lain data status gizi balita, data posyandu, dan rekap data. Administrator DKK
dapat melakukan manipulasi data yang terdiri dari insert, update, delete, search,
dan view data. Tahap akhir adalah logout untuk menutup sistem setelah
melakukan berbagai aktivitas dari menu yang ada didalamnya.
Gambar 6 Relasi Database
Gambar 6 menunjukkan relasi antar tabel. Terdapat empat tabel yang saling berelasi yaitu tabel kelurahan, posyandu, balita, dan gizi. Tabel kelurahan berelasi dengan tabel posyandu, tabel posyandu berelasi dengan tabel balita, dan tabel balita berelasi dengan tabel gizi. Setiap relasi antar tabel pada Gambar 6
menunjukkan relasi one to many yaitu setiap baris data pada tabel pertama
dihubungkan satu atau lebih baris data tabel kedua.
Gambar 7 Arsitektur Sistem
Gambar 7 menunjukkan arsitektur sistem. Arsitektur sistem merupakan struktur terkait dengan pemetaan komponen-komponen fisik aplikasi. Hal ini termasuk lokasi komponen-komponen dalam jaringan [12].
(3) Customer test drives mock-up
8
berdasarkan kelurahan dan posyandu serta grafik perbandingan status gizi menurut BB/U, TB/U, dan BB/TB.
Pada siklus pertama masih didapatkan kebutuhan tambahan sehingga perlu
dilakukan siklus berikutnya. Tahap-tahap yang dilakukan dalam prototyping
model pada siklus kedua sebagai berikut : (1) Listen to customer
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus pertama didapatkan
bahwa kebutuhan DKK Salatiga bertambah yaitu halaman web juga menampilkan
grafik setiap rekapitulasi data status gizi berdasarkan kelurahan dan posyandu serta grafik perbandingan status gizi menurut BB/U, TB/U, dan BB/TB.
(2) Build/Revise mock-up
Pada tahap ini dilakukan penambahan grafik berdasarkan kelurahan dan posyandu serta grafik perbandingan status gizi menurut BB/U, TB/U, dan BB/TB
yang dibangun menggunakan Highchart.
(3) Customer test drives mock-up
Pada tahap ini pengujian prototype dilakukan dengan blackbox testing untuk
melihat fungsionalitas dari aplikasi yang telah dibuat dan sudah tidak didapatkan tambahan lagi.
4. Hasil Implementasi dan Pembahasan
Aplikasi ini mempunyai dua pengguna yaitu petugas Puskesmas dan petugas gizi DKK Salatiga sebagai administrator. Kota Salatiga terdapat enam Puskesmas diantaranya yaitu Puskesmas Kalicacing, Mangunsari, Tegalrejo, Cebongan, Sidorejo Lor, dan Puskesmas Sidorejo Kidul. Sehingga juga terdapat enam
petugas puskesmas yang menggunakan aplikasi web penilaian dan pengelolaan
status gizi balita di Salatiga. Petugas Puskesmas mempunyai tugas yaitu membantu DKK dalam pencatatan data status gizi sehingga hanya dapat memasukkan data status gizi balita berdasarkan wilayah kerja Puskesmas. Administrator gizi DKK mempunyai hak akses untuk mengelola seluruh data status gizi balita dan posyandu, serta melihat rekapitulasi data dan grafik berdasarkan kategori status gizi balita.
9
Administrator dan petugas Puskesmas melakukan login pada halaman tersebut.
Halaman data status gizi balita untuk petugas Puskesmas setelah melakukan login
ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9 Halaman Data Status Gizi Balita Puskesmas
Gambar 9 menunjukkan halaman data status gizi balita di wilayah Puskesmas Kalicacing yang menampilkan data gizi dan posyandu dari wilayah kerja yaitu Kelurahan Dukuh dan Kalicacing. Adapun wilayah kerja dari Puskesmas yang lain diantaranya yaitu Puskesmas Mangunsari: Kelurahan Mangunsari dan Kecandran; Puskesmas Tegalrejo: Kelurahan Tegalrejo, Kumpulrejo, dan Randuacir; Puskesmas Cebongan: Kelurahan Cebongan, Noborejo, dan Ledok; Puskesmas Sidorejo Lor: Kelurahan Sidorejo Lor, Salatiga, Blotongan, Pulutan, Bugel, dan Kauman Kidul; serta Puskesmas Sidorejo Kidul: Kelurahan Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Gendongan, Sidorejo Kidul, Kalibening, Tingkir Lor, dan Tingkir Tengah. Halaman data status gizi balita
untuk administrator setelah melakukan login ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10 Halaman Data Status Gizi Balita Administrator DKK
10
Gambar 11 Halaman Tambah Data Status Gizi
11
Kode Program 1 Menentukan Status Gizi BB/U dan TB/U
Kode Program 1 berisi kondisi nilai jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan yang mempengaruhi nilai status gizi BB/U dan TB/U. Baris 1
digunakan untuk mengecek kondisi apakah value jenis kelamin sama dengan
Laki-laki, jika hasilnya true maka masuk ke Baris 2. Baris 2 dilakukan
pengecekan kembali apakah value umur sama dengan 6, jika hasilnya true maka
masuk ke Baris 3. Baris 3 digunakan untuk mengecek apakah value berat badan
maka pada Baris 8 status gizi BB/U diberikan nilai Gizi Baik. Baris 9 dilakukan
pengecekan apakah nilai berat badan lebih besar dari 9.8, jika bernilai true maka
pada Baris 10 status gizi BB/U diberikan nilai Gizi Lebih.
Setelah dilakukan pengecekan dalam menentukan nilai status gizi BB/U, dilakukan pengecekan untuk menentukan nilai status gizi TB/U. Baris 11 digunakan untuk pengecekan apakah nilai tinggi badan lebih kecil dari 61.2, jika
hasilnya bernilai true maka masuk ke Baris 12. Dengan kondisi jenis kelamin
sama dengan Laki-laki dan umur sama dengan 6 maka Baris 12 digunakan untuk memberikan nilai status gizi TB/U yaitu Sangat Pendek. Baris 13 dilakukan pengecekan kembali apakah tinggi badan lebih besar sama dengan 61.2 dan lebih
kecil dari 63.3, jika bernilai true maka pada Baris 14 status gizi TB/U diberikan
nilai Pendek. Baris 15 digunakan pengecekan apakah tinggi badan lebih besar
sama dengan 63.3 dan lebih kecil sama dengan 71.9, jika bernilai true maka pada
Baris 16 status gizi TB/U diberikan nilai Normal. Baris 17 dilakukan pengecekan
apakah nilai tinggi badan lebih besar dari 71.9, jika bernilai true maka pada Baris
18 status gizi TB/U diberikan nilai Tinggi. Setelah dilakukan pengecekan dalam menentukan nilai status gizi TB/U, dilakukan pengecekan untuk menentukan nilai status gizi BB/TB yang ditunjukan pada Kode Program 2.
1.if (jns_kelamin == "Laki-laki" ) {
10. document.hitung.sg_bbu.value="Gizi Lebih"; }
11. if (pb_tb < 61.2 ) {
12. document.hitung.sg_tbu.value="Sangat Pendek"; }
13. else if ((pb_tb >= 61.2) && (pb_tb < 63.3)) {
14. document.hitung.sg_tbu.value="Pendek"; }
15. else if ((pb_tb >= 63.3) && (pb_tb <= 71.9) ) {
16. document.hitung.sg_tbu.value="Normal"; }
17. else if (pb_tb > 71.9) {
12
Kode Program 2 Menentukan Status Gizi BB/TB
Pada Kode Program 2 berisi kondisi nilai jenis kelamin, tinggi badan, dan berat badan yang mempengaruhi nilai status gizi BB/TB. Baris 19 digunakan
untuk mengecek kondisi apakah value jenis kelamin sama dengan Laki-laki, jika
hasilnya true maka masuk ke Baris 20. Baris 20 dilakukan pengecekan kembali
apakah value tinggi badan sama dengan 52, jika hasilnya true maka masuk ke
Baris 21. Baris 21 digunakan untuk mengecek apakah value berat badan lebih
kecil dari 2.9, jika hasilnya true maka masuk ke Baris 22. Dengan kondisi jenis
kelamin sama dengan Laki-laki dan tinggi badan sama dengan 52 maka Baris 22 digunakan untuk memberikan nilai status gizi BB/TB yaitu Sangat Kurus. Baris 23 dilakukan pengecekan kembali apakah berat badan lebih besar sama dengan
2.9 dan lebih kecil dari 3.2, jika bernilai true maka pada Baris 24 status gizi
BB/TB diberikan nilai Kurus. Baris 25 digunakan pengecekan apakah berat badan
lebih besar sama dengan 3.2 dan lebih kecil sama dengan 4.5, jika bernilai true
maka pada Baris 26 status gizi BB/TB diberikan nilai Normal. Baris 27 dilakukan
pengecekan apakah nilai berat badan lebih besar dari 4.5, jika bernilai true maka
pada Baris 28 status gizi BB/TB diberikan nilai Gemuk.
Penilaian status gizi balita pada Gambar 11 secara manual dilihat dari tabel
standar antropometri sesuai keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 dengan disesuaikan pada kategori dan ambang batas status gizi dari Tabel 1 sebagai berikut :
Standar Berat Badan menurut Umur (BB/U) Anak Laki-laki [9] Umur
Standar Panjang Badan menurut Umur (TB/U) Anak Laki-laki [9] Umur
Standar Panjang Badan menurut Berat Badan (BB/TB) Anak Laki-laki [9] Panjang
Status gizi balita berjenis kelamin laki-laki berumur 6 bulan memiliki berat badan 4.1 dan panjang badan 52 cm pada Gambar 11 dapat dinilai sebagai berikut:
19.if (jns_kelamin == "Laki-laki" ) {
13
- Status Gizi BB/U : Gizi Buruk
- Status Gizi TB/U : Sangat Pendek
- Status Gizi BB/TB : Normal
Berdasarkan tabel standar BB/U, balita tersebut berat badannya berada dibawah -3SD sehingga berat badan menurut umurnya dinilai Gizi Buruk. Berdasarkan tabel standar TB/U, balita tersebut panjang badannya berada dibawah -3SD sehingga panjang badan menurut umurnya dinilai Sangat Pendek. Kemudian berdasarkan tabel standar BB/TB, balita tersebut berat badannya berada di 1SD dari panjang badan sehingga panjang badan menurut berat badannya dinilai Normal.
Penilaian status gizi balita diambil data yang sama pada Gambar 11 dengan
menggunakan Microsoft Excel ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 12 Penilaian Status Gizi Balita pada Microsoft Excel
Berdasarkan perbandingan penilaian status gizi pada aplikasi web yang
ditunjukkan Gambar 11, pada Microsoft Excel yang ditunjukkan pada Gambar 12,
dan penilaian status gizi balita secara manual untuk nilai data yang sama (balita berjenis kelamin laki-laki, berumur 6 bulan, berat badan 4.1 kg, dan panjang badan 52 cm) didapatkan tiga hasil status gizi BB/U, TB/U, dan BB/TB yang juga sama yang ditandai dengan garis merah dan ketiganya sesuai dengan standar antropometri dari keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010.
Selain tambah data status gizi, administrator dapat menggunakan menu rekapitulasi data untuk melihat rekapitulasi data dan grafik hasil rekapitulasi data. Pada menu tersebut terdapat perbandingan persentase status gizi menurut tiga indeks yang digunakan untuk menilai status gizi balita yang ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 13 Persentase Status Gizi BB/U, TB/U, dan BB/TB Balita di Kota Salatiga
14
Gambar 14 Rekapitulasi Data Gizi Buruk Berdasarkan Bulan dan Tahun
Dari Gambar 14 dapat dilihat jumlah data gizi buruk di Salatiga berdasarkan bulan dan tahun yang disertai grafik untuk mengetahui data gizi buruk setiap tahun. Pada halaman ini terdapat pilihan kelurahan dan posyandu untuk melihat rekapitulasi data gizi buruk yang masih dikelompokkan berdasarkan kelurahan dan posyandu. Rekapitulasi data gizi buruk berdasarkan kelurahan dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Rekapitulasi Data Gizi Buruk Berdasarkan Kelurahan
15
Gambar 16 Rekapitulasi Data Gizi Buruk Berdasarkan Posyandu
Pada Gambar 16 dapat dilihat data gizi buruk berdasarkan posyandu juga direkapitulasi menurut bulan dan tahun. Rekapitulasi data gizi buruk berdasarkan kelurahan dan posyandu juga disertai grafik untuk mengetahui tingkat gizi buruk berdasarkan kelurahan maupun posyandu.
Tampilan web ini dibangun menggunakan Bootstrap. Bootstrap adalah
sebuah library framework CSS yang dibuat khusus untuk bagian pengembangan
front-end website. Bootstrap juga merupakan salah satu framework HTML, CSS dan Javascript yang paling populer di kalangan web developer yang digunakan
untuk mengembangkan sebuah website yang responsive [13]. Kode program
dalam pemanggilan library Bootstrap untuk membuat tampilan web yang
responsive dapat dilihat pada Kode Program 3.
Kode Program 3 Memanggil File CSS library Bootstrap untuk Tampilan Responsive
Kode Program 3 menunjukkan Baris 29 digunakan dalam pemanggilan file
bootstrap-responsive.min.css yang disediakan library Bootstrap. File tersebut
menyediakan komponen class interface untuk mengatur halaman web supaya
dapat menyesuaikan halaman web pada device yang digunakan. Tampilan aplikasi
web penilaian dan pengelolaan status gizi balita yang responsive ditunjukkan pada
Gambar 17.
Gambar 17 Tampilan Responsive Halaman Data Status Gizi Administrator DKK
16
Gambar 17 menunjukkan tampilan responsive web dari halaman data status
gizi administratror DKK dari device Apple iPad dengan orientasi portrait.
Pembuatan grafik dalam aplikasi ini memanfaatkan Highchart. Highchart
adalah library charting menggunakan bahasa pemrograman Javascript. Dalam
penggunaan Highchart, terdapat tiga script library yang perlu dimasukkan
diantaranya yaitu jquery.min.js, highchart.js, dan exporting.js. Contoh
penggunaanya dalam membuat grafik status gizi balita pendek berdasarkan tahun dapat dilihat pada Kode Program 4.
Kode Program 4 Membuat Grafik Status Gizi Balita Pendek Berdasarkan Tahun
Pada Kode Program 4 menunjukkan fungsi dalam pembuatan grafik status gizi balita pendek berdasarkan tahun. Baris 30 berisi deklarasi variabel grafik
dengan nama tbu_pendek. Baris 31 berisi deklarasi fungsi jQuery. Baris 32 berisi
variabel tbu_pendek yang dideklarasikan fungsi Highchart. Baris 33 berisi lokasi
grafik diletakkan dalam div class pendek. Baris 35 berisi tipe grafik yaitu column.
Baris 36 berisi judul grafik yang dibuat. Baris 39 berisi kategori pada X-Axis grafik yaitu tahun. Baris 42 berisi judul dari Y-Axis grafik yaitu jumlah balita
pendek. Baris 43 dilakukan konfigursi series yaitu array data yang ditampilkan
dalam grafik. Baris 46 digunakan untuk memasukkan file koneksi.php supaya
terhubung dengan database. Baris 47 sampai dengan 49 berisi query untuk
mendapatkan data tahun dari join tb_gizi dan tb_balita dengan kondisi status gizi
TB/U bernilai Pendek serta dikelompokkan berdasarkan tahun. Pada Baris 50,
hasil fungsi mysql_fetch_array dari hasil query mysql pada baris sebelumnya
17
ditampung dalam variabel ret. Baris 51 berisi deklarasi variabel tahun yang
didalamnya berisi array data tahun dalam variabel ret. Baris 52 sampai dengan 55
berisi query untuk mendapatkan data jumlah balita dari join tb_gizi dan tb_balita
dengan status gizi TB/U bernilai Pendek serta dikelompokkan berdasarkan tahun.
Pada Baris 56, hasil fungsi mysql_fetch_array dari hasil query_jumlahpada baris
sebelumnya ditampung dalam variabel data. Baris 57 berisi deklarasi variabel jum
yang didalamnya berisi array data jumlah balita dalam variabel data. Pada Baris
59 ditampilkan data tahun dari variabel tahun. Baris 60 menampilkan data jumlah
balita dari variabel jumlah dalam bentuk array.
Highchart menyediakan library exporting.js untuk mencetak dan
mengunduhgrafik dalam beberapa format yaitu png, jpeg, pdf, maupun svg. Kode
progam mengenai fungsi export PDF ditunjukkan pada Kode Program 5.
Kode Program 5 Fungsi Export Grafik menjadi PDF
Kode Program 5 menunjukkan fungsi export grafik menjadi bentuk PDF.
Baris 62 berisi deklarasi variabel g sebagai fungsi dari Highchart. Baris 63
dilakukan deklarasi variabel v untuk mendapatkan pilihan dari Highchart. Baris
64 dilakukan pemanggilan pilihan exporting dengan tipe image atau png yang
dilemparkan ke url untuk modul server melakukan konversi dengan lebar gambar
yang dihasilkan adalah 800. Baris 66 sampai 69 berisi deklarasi button dengan
nama exportButton yang akan dilemparkan ke fungsi exportChart dengan tipe
aplikasi PDF ketika diklik. Contoh grafik yang diunduh dalam format pdf ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 18 Grafik dalam Bentuk PDF
18
Gambar 18 merupakan hasil grafik status gizi buruk berdasarkan kelurahan
di Kota Salatiga dalam bentuk PDF. File ini bermanfaat untuk arsip DKK sebagai
acuan pengambilan keputusan dalam menangani permasalahan gizi di Salatiga.
Pada tahap pengujian dilakukan dengan dua pengujian yaitu blackbox
testing dan pengujian terhadap pengguna. Pengujian blackbox adalah pengujian terhadap fungsi dengan implementasinya bertujuan untuk mengetahui apakah
fungsi sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau masih terdapat bug [14].
Hasil pengujian blackbox ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Pengujian Blackbox
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada Tabel 2, dapat dilihat status
pengujian setiap fungsi valid. Dari pengujian pada Tabel 2 disimpulkan bahwa
sistem ini berjalan baik dan sesuai dengan fungsi yang diterapkan.
Pengujian kedua dilakukan dengan cara pengujian terhadap pengguna dengan cara menyebar kuesioner ke lima belas responden calon pengguna aplikasi. Pengujian hanya dilakukan pada lima belas responden karena lima belas responden ini lah yang akan menjadi pengguna aplikasi dan mempunyai kewenangan menjalankan tugas dalam hal penilaian status gizi balita yaitu terdiri
Fungsi yang
Update User Mengubah username dan
password
Mengisi form dengan benar
Salah mengisi form
Mengisi form dengan benar
Salah mengisi form
Berhasil hapus data Sukses hapus data Valid
Lihat Rekap
Memilih pilihan print atau
19
dari dua belas petugas Puskesmas (setiap Puskesmas terdapat dua calon pengguna) dan tiga calon pengguna dari petugas gizi DKK Salatiga. Pengujian ini mempunyai lima pertanyaan, pada setiap pertanyaannya mempunyai nilai, adapun nilai yang digunakan diantaranya sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S) dan sangat setuju (SS). Hasil uji pengguna dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Uji Pengguna
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Tampilan aplikasi sudah baik (warna tampilan sudah sesuai, ukuran huruf sudah cukup, dan
5 Aplikasi web penilaian status gizi balita memudahkan DKK dan Piskesmas dalam memantau gizi balita di wilayah kerja masing-masing
12 3 0 0 0
Tabel 3 menunjukan hasil dari wawancara lima belas responden yang sudah dilakukan terhadap petugas Puskesmas dan petugas gizi DKK Salatiga. Hasil pengujian menunjukan bahwa 33,33% koresponden menyatakan setuju dan 66,67% menyatakan sangat setuju bahwa tampilan aplikasi sudah baik, pernyataan informasi status gizi balita sudah lengkap menunjukan 13,33% menyatakan setuju dan 86,67% menyatakan sangat setuju, perhitungan status gizi balita sudah akurat dan sesuai menunjukan 26.67% koresponden menyatakan setuju dan 73.33% menyatakan sangat setuju, data status gizi balita dari Puskesmas dan DKK sudah terintegrasi dengan baik menunjukan 26,67% koresponden menyatakan setuju, 66,67% menyatakan sangat setuju, dan 6,67% koresponden menyatakan netral,
aplikasi web penilaian status gizi balita memudahkan DKK dan Puskesmas dalam
memantau gizi balita di wilayah kerja masing-masing menunjukan 80% koresponden menyatakan sangat setuju dan 20% koresponden menyatakan setuju.
5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, aplikasi web penilaian dan
pengelolaan status gizi balita di Salatiga dibangun dengan menggunakan bahasa
20
Dalam penilaian status gizi balita menggunakan standar antropometri berdasarkan
keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1995/MENKES/SK/XII/2010. Dengan adanya standar antropometri tersebut, maka penilaian status gizi balita pada aplikasi ini sudah akurat dan sesuai
ketentuan. Pembuatan tampilan pada aplikasi web penilaian dan pengelolaan
status gizi menggunakan Bootstrap. Bootstrap menyediakan kumpulan komponen
class interface yang dapat menciptakan tampilan yang menarik dan responsive.
Pembuatan grafik data status gizi balita menggunakan Highchart. Highchart
menyediakan fitur untuk mendukung berbagai macam bentuk grafik, aplikasi ini
membuat column dan pie chart.
Hasil pengujian pada pengguna, menunjukan 66.67% menyatakan sangat
setuju bahwa tampilan aplikasi web penilaian dan pengelolaan status gizi balita
sudah baik, 86,67% menyatakan informasi status gizi balita sudah lengkap, perhitungan status gizi balita sudah akurat dan sesuai menunjukkan 73,33% menyatakan sangat setuju, data status gizi balita dari Puskesmas dan DKK sudah terintegrasi dengan baik menunjukan 66,67% menyatakan sangat setuju serta
dengan adanya aplikasi web penilaian status gizi balita memudahkan DKK dan
Puskesmas dalam memantau gizi balita di wilayah kerja masing-masing menunjukan 80% menyatakan sangat setuju.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengembangkan aplikasi web
penilaian dan pengelolaan status gizi balita dapat ditambahkan hak akses dengan seluruh petugas posyandu. Hasil rekapitulasi data status gizi balita dapat
dikembangkan menjadi informasi yang dapat dilihat masyarakat di dalam web.
6. Daftar Pustaka
[1] Dianingrum, Melia, dkk. 2014, Penentuan Status Gizi Balita Berbasis Android Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) (Determination of Nutritional Status of Children Using Android Based Analytical Hierarchy Process (AHP)), STMIK Amikom Purwokerto Vol. III No. 1.
[2] Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013.
[3] Nuraeni, En, dkk. 2014, Sistem Informasi Pemantauan Tumbuh Kembang Balita pada Posyandu Menggunakan Metode Z Score Berbasis Web (Studi Kasus: Posyandu Durian 8 Kel. Subangjaya Kota Sukabumi), Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Sukabumi.
[4] Sonbait, Victor Noldi B., dkk. 2013, Perancangan Sistem Informasi Status Gizi Balita Menggunakan Metode Antropometri (Studi Kasus: Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat), Fakultas Teknologi Informasi Universitas Satya Wacana Salatiga.
[5] Siswanto, Ifnu Andi, dkk. 2016, Aplikasi Visualisasi Data Mahasiswa dan Dosen dengan Memanfaatkan Highchart (Studi Kasus: Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya), Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Vol 5 No 2.
[6] Murti, Fajri Hardhita, dkk. Aplikasi Berbasis Web untuk Pemantauan Status Gizi dan Tumbuh Kembang Anak Berdasarkan Data Antropometri, Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.
[7] Fidiantoro, Nungki, dkk. 2013, Model Penentuan Status Gizi Balita di Puskesmas,
21
[8] Handayani, Siti, dkk. 2012, Perbandingan Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Antropometri BB/U dan BB/TB pada Posyandu di Wilayah Binaan Poltekkes Surakarta, Kementrian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Vol 1 No 12.
[9] Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian Kesehatan
RI. 2012, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
[10] Oetari, Farisa, dkk. 2014, Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Bencana Menggunakan Metode ECLAC (Economic commission for Latin America and Caribbean) (Studi Kasus Erupsi Gunung Merapi 2010 di Kab. Boyolali), Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Vol 11 No 2.
[11] Hartono, Andhika, dkk. 2014, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Media Pembelajaran Bahasa Pemrograman Pascal pada Platform Android, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Vol 11 No 2. [12] Utomo, Tri, dkk. 2014, Sistem Informasi Penyuluhan Posyandu Berbasis Web
Mobile. Dinamika Informatika Vol 6 No 2.
[13] Ilamsyah, dkk. 2015, Implementasi Bootstrap pada Sistem Informasi Perpustakaan untuk Meningkatkan Pelayanan Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja.
STMIK RAHARJA.