• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan PSAK eff 2017 2018 15112017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan PSAK eff 2017 2018 15112017"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

PSAK

(2)

Agenda

PSAK eff 2018

PSAK eff 2018

PSAK sd 2017

PSAK sd 2017

Diskusi

Diskusi

(3)

PSAK eff 2018 - 2020

PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018 ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020

PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020

(4)

PSAK eff 2017

NO STATUS

1 PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

2 PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017

3 PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1 Jan 2017

4 PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017

5 Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan – eff 1 Jan 2017

(5)

PSAK 2

(6)

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar

untuk menilai kemampuan entias dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta menilai

kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus

kas tersebut.

Laporan arus kas menggambarkan perubahan

historis dalam kas dan setara kas yang

(7)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Metode yang dapat digunakan:

Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan

pengeluaran kas bruto diungkapkan;

Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi

transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur

penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung

informasi yang lebih berguna

(8)

Laporan Arus Kas

Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan

secara konsisten.

Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan

(alternatif)

Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi

(alternatif)

Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau

operasi (alternatif)

– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman

diungkapkan secara terpisah.

Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal

dan akhir kas dan setara kas.

(9)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

Mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan yang

memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun

perubahan nonkas. (44A)

Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam

paragraf 44A, entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:

a) perubahan dari arus kas pendanaan;

b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain;

c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing; d) perubahan pada nilai wajar; dan

(10)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas dimana arus

kas atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain itu, persyaratan

pengungkapan pada 44A juga diterapkan untuk perubahan pada aset keuangan (contoh, aset yang melindung nilai liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa depan, dari aset keuangan tersebut, termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan. 44C.

• Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf 44A adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang diidentifikasikan dalam paragraf 44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka entitas

(11)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh

paragraf 44A secara gabungan dengan pengungkapan perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas

(12)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

Catatan atas Laporan Keuangan

20X1 Arus Kas Akuisisi Sewa Baru

20X2

Pinjaman jangka Panjang 2.080 500 400 2.980

Liabilitas sewa - (180) - 1.800 1.620

(13)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

Catatan atas Laporan Keuangan

20X1 Arus

Kas Perubahan non kas 20X2 Akuisisi Valas Nilai

wajar

Pinjaman jangka Panjang 44.000 (2.000) - - - 42.000

Pinjaman jangka pendek 20.000 (1.000) - 400 - 19.400

Liabilitas sewa 8.000 (1.600) 600 - - 7.000

Aset yang dimiliki untuk

lindung nilai pinj jk Panjang (1.350) 300 - - (50) (1.100)

Jumlah liabilitas dari aktivitas

(14)
(15)

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK

Aset Tidak Lancar

Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

(16)

Pengertian Aset Tetap

Definisi

Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)

1.

Dimiliki untuk

digunakan

dalam produksi atau penyediaan

barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau

untuk tujuan administratif; dan

2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

Tidak berlaku untuk

Hak penambangan Reservasi tambang

Ciri

Used in operations

” and not

for resale.

Long-term

in nature and

usually depreciated.

Possess

physical substance

.

Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap

(17)

PSAK 16 – Amandemen 2015

digunakan dalam produksi atau penyediaan

produk agrikultur;

diharapkan untuk menghasilkan produk untuk

jangka waktu lebih dari satu periode; dan

memiliki kemungkinan yang sangat jarang

untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali

untuk penjualan sisa yang insidental

(incidental scrap).

Tanaman produktif

(bearer plants)

(18)

PSAK 16 – Amandemen 2015

Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.

Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas

yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan

(19)

PSAK 16 – Amandemen 2015

Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.

Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2018,

maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L– 81M.

Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.

Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo

laba awal pada periode penyajian terawal.

Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk

(20)

PSAK 16 – Penyesuaian 2015

Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten

dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau

Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat

bruto aset.

Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan

model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan

kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga

(21)

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai

aset jika dan hanya jika : (par 7)

a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis

di masa depan berkenaan dengan aset

tersebut akan

mengalir

ke entitas; dan

b) Biaya perolehan

aset dapat

diukur

secara andal

.

(22)

Pertukaran Aset

Biaya perolehannya diukur dengan

jumlah tercatat dari

aset yang diserahkan.

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur

sebesar

nilai wajar

kecuali

:

Tidak memiliki

substansi komersial

,

atau

Nilai wajar aset yang diterima dan

diserahkan

tidak dapat diukur

(23)

Dismantling Cost

PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.

Example Example

Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:

Dr Aset Tetap 324,94 milyar

Cr Kas 300 milyar

Kewajiban diestimasi 24,94 milyar

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1

Cr Beban bunga 1,497 milyar

Kewajiban diestimasi 1,497 milyar

Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr Aset Tetap 324,94 milyar

Cr Kas 300 milyar

Kewajiban diestimasi 24,94 milyar

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Cr Beban bunga 1,497 milyar

(24)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

Cost Model

Cost Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Sebagai kebijakan

akuntansinya, dan

Menerapkan kebijakan

(25)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model

Cost Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :

Biaya perolehandikurangi

Akumulasi penyusutan dan

Akumulasi rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :

Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada

tanggal revaluasi,

dikurangi

Akumulasi penyusutan dan

Akumulasi rugi penurunan nilai aset

(26)

Frekuensi Penilaian

Frekuensi revaluasi tergantung perubahan

nilai wajar dari suatu asset tetap.

Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara

material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan

perlu dilakukan.

Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar

secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi

secara tahunan.

(27)

Revaluation Model

Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara

reguler Untuk memastikan jumlah

tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal

neraca.

Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah

tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal

neraca.

(28)

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Akumulasi penyusutan pada

tanggal revaluasi diperlakukan

dengan metode:

proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan

harga perolehan dinaikkan secara

proporsional sehingga nilai bersih

aset sama dengan nilai revaluasi.

eliminasi

.

Nilai akumulasi depresiai ditutup

mengurangi nilai aset. Kemudian

aset dinaikkan menjadi nilai

revaluasi

Akumulasi penyusutan pada

tanggal revaluasi diperlakukan

dengan metode:

proporsional

Nilai akumulasi depresiasi dan

harga perolehan dinaikkan secara

proporsional sehingga nilai bersih

aset sama dengan nilai revaluasi.

eliminasi

.

Nilai akumulasi depresiai ditutup

mengurangi nilai aset. Kemudian

aset dinaikkan menjadi nilai

(29)

Revaluation Model

Metode Proporsional

Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

1/1/2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000

Akumulasi Penyusutan 800.000

31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000

Akumulasi Penyusutan 400.000* Surplus Revaluasi 1.600.000

*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000

(30)

Revaluation Model

Metode Eliminasi

Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 4.800.000.

Example Example

1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000

Kas 4.000,000 31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000

Akumulasi Penyusutan 800.000

31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000 Aset Tetap 800.000

Aset Tetap 1.600,000

(31)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Revaluation Model

Revaluation Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka

seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus

direvaluasi

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,

kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.

Diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan

nilai jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment.

• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

(32)

Revaluation Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke

sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.

Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring

dengan penggunaan aset oleh Entitas

(partially realized)

saat penyusutan

Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan

revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau

nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui

Laporan Laba Rugi.

Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba

(33)

Revaluation Model

Example

Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan

akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi

dan menghasilkan nilai Rp 4.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan

3.400.000

Cr – Aset Tetap

3.400.000

Dr – Aset Tetap

1.400.000

(34)

Revaluation Model

Example

Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi

penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan

nilai Rp 4.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan

penurunan Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan

3.400.000

Cr – Aset Tetap

3.400.000

Dr – Aset Tetap

1.400.000

(35)

Revaluation Model

Example

Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan

akumulasi penyusutan Rp3.400.000 dilakukan revaluasi dan

menghasilkan nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000

Cr – Aset Tetap

3.400.000

Dr – Rugi Revaluasi

600.000

(36)

Revaluation Model

Example

Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan

akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi

dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah

direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000

Cr – Aset Tetap 3.400.000

Dr – Rugi Revaluasi 200.000

Dr – Surplus Revaluasi 400.000

(37)

Revaluation Model

PT. Kenanga membeli mesin dengan harga

100.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan

metode revaluasi

Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn.

Pada 31 Desember 2010 direvaluasi sebesar

96.000

• Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011.

Contoh

Contoh

Dr Aset tetap 100,000 Cr Kas 100,000

Dr Aset tetap 100,000

Cr Kas 100,000

Dr Beban Penyusutan 20,000

Cr Akumulasi Penyusutan 20,000

Dr Beban Penyusutan 20,000

Cr Akumulasi Penyusutan 20,000

Dr Akumulasi Penyusutan 20,000 Cr Aset tetap 4,000

Cr Surplus Revaluasi 16,000

Dr Akumulasi Penyusutan 20,000

Cr Aset tetap 4,000

Cr Surplus Revaluasi 16,000

Revaluation Model

Revaluation Model

Dr Beban Penyusutan (96K/4) 24,000

Cr Akumulasi Penyusutan 24,000 Dr Surplus Revaluasi 4,000

Cr Saldo Laba 4,000

Dr Beban Penyusutan (96K/4) 24,000

Cr Akumulasi Penyusutan 24,000

Dr Surplus Revaluasi 4,000

Cr Saldo Laba 4,000

1.1.2010

31.12.2011

(38)

Revaluasi Pajak – Bultek 11

Obyek pajak selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya selisih lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang dapat

beroptensi untung atau rugi.

Revaluasi pajak jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat menurut akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset tetap

diperkenankan sepanjang sesuai dengan ketentuan pemerintah (dalam kasus ini adalah ketentuan pajak).

Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih:

– Revaluasi untuk tujuan pajak  hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan keuangan, hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul pajak tangguhan.

– Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi  akan diakui dalam laporan keuangan nilai aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang direvaluasi. Kemungkinan hanya di awal karena saat akuntansi direvaluasi belum tentu pajak memperkenankan  hanya untuk tujuan akuntansi

(39)

Penyusutan

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).

Penyusutan

Penyusutan

Cost Model

Cost Model

Revaluation Model

Revaluation Model

Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku

(40)

Penyusutan

Metode penyusutan yang digunakan:

Harus mencerminkan ekspektasi pola

konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh

entitas

.

Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan

Perubahan metode diperlakukan sebagai

perubahan estimasi.

Metode penyusutan yang didasarkan

pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu aset adalah tidak tepat - 2015

(41)

Penyusutan

Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan

umur manfaat suatu asset:

a) Perkiraan daya pakai;

b) Perkiraan tingkat keausan fisik;

c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.

Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015)

d) Pembatasan hukum atau yang serupa.

(42)
(43)

Badan

SPT Pajak

Penghasilan

Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak

X tarif pajak

Pajak terutang 1thn fiskal Kredit pajak

• Angsuran pajak (PPh25)

• Dipotong pihak lain (22,23)

• Pajak luar negeri (24)

Pajak kurang/lebih bayar (29/28

Pajak Perusahaan

Memotong PPh 21 atas gaji

Dipotong

Pajak oleh pihak lain saat menerima

penghasilan Dipotong

(44)

Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46

Beban pajak adalah jumlah dari :

Pajak kini

Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam

penghitungan pajak penghasilan

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto,

kecuali secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak

dan induk)

Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.

(45)

Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK

Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer

Pajak Tangguhan:Aset / LiabilitasBeban/Pendapatan

BOOK TAX GAP/ DFFERENCE – Tax Planning atau

(46)

Definisi

Aset pajak tangguhan

adalah jumlah pajak

penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode

masa depan sebagai akibat adanya:

a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan

c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal

peraturan perpajakan mengizinkan.

(47)

Pengakuan pajak kini

Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus

diakui sebagai

liabilitas

.

Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi

jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui

sebagai

aset

.

Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali

untuk memulihkan pajak kini dari periode

sebelumnya diakui sebagai

aset

.

• Beban Pajak Kini

• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28)

• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29)

• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan untuk memulihkan pajak = aset

• Beban Pajak Kini

• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28)

• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29)

(48)

Pajak kini

Pajak kini = semua pajak terutang atas

penghasilan yang diakui perusahaan pada

periode tersebut:

Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT hanya

atas laba dari induk perusahaan

Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final

Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen

dari inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas

Pajak yang telah dibayarkan namun menurut

ketentuan pajak tidak boleh sebagai kredit pajak 

(49)

Pajak Tangguhan

Pada saat entitas memiliki

Laba sebelum pajak >

Penghasilan kena pajak

ada pengakuan pajak menurut

akuntansi sehingga diakui

beban pajak tangguhan dan

kewajiban pajak tangguha

n.

Pada saat entitas memiliki

Laba sebelum pajak <

Penghasilan kena paja

k

pajak yang dibayarkan lebih

besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui

aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.

Perusahaan memiliki

kerugian

dapat dikompensasikan

di masa mendatang

manfaat tersebut diakui pada saat

kerugian tersebut terjadi

Aset pajak tangguhan dan

manfaat pajak tangguhan

.

(50)

Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak

Belum Dimanfaatkan (

Unused Tax Credits)

Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi

pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum

dimanfaatkan apabila besar kemungkinan laba kena

pajak masa depan akan memadai untuk dimanfaatkan

dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit

pajak belum dimanfaatkan.

Pertimbangan laba kena pajak memadai ??

Otoritas pajak yang sama

Entitas akan mendapat laba kena pajak sebelum daluwarsaRugi karena kasus tidak berulang

Perencanaan pajak sehingga kompensasi dapat

(51)

Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan

Tidak Diakui

Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai

kembali aset pajak tangguhan.

Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui

sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak

masa depan akan tersedia untuk dipulihkan.

Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian

meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan

laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada

periode masa depan sehingga aset pajak tangguhan

(52)

Perlakuan Pajak Penghasilan Final

Pajak final yang dikenakan atas penghasilan (bukan pendapatan)

merupakan skope PSAK 46 karena PSAK 46 hanya mengatur pajak atas penghasilan bukan atas pendapatan.

– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan neto masuk ruang lingkup PSAK 46

– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan bruto / pendapatan tidak masuk ruang lingkup PSAK 46, sehingga diakui sebagai beban operasi bukan beban pajak

penghasilan  basic conclusion IASB

• Konsekuensinya perusahaan yang pengenaan pajaknya final atas pendapatan memasukkan pajak yang dibayarkan bukan sebagai beban pajak penghasilan tetapi sebagai komponen beban.

Kondisi tersebut mungkin menimbulkan interpretasi keliru karena terkesan perusahaan tidak membayar pajak padahal beban pajak

(53)

Amandemen 2016

Eksistensi perbedaan temporer

menglarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat

(54)

Amandemen 2016

Penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan

menglarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak

akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.

Jika peraturan pajak membatasi sumber laba kena pajak yang dapat

(55)

Amandemen 2016

Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap laba kena pajak masa depan (Paragraf 29(a(i)))

Paragraf 29(a(i)) dalam ED Amandemen PSAK 46 mensyaratkan bahwa

pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.

Pemulihan aset yang melebihi jumlah tercatatnya (Paragraf 29A)

Paragraf 29A dalam ED Amandemen PSAK 46 menglarifikasi bahwa

estimasi kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat

mencakup pemulihan beberapa aset yang melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan

(56)

Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000 dan 280.000.

Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000 dan 280.000.

Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?

(57)

Pendapatan

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

260.000

Beban yang boleh dikurangkan

(58)

Laporan Keuangan (PSAK)

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan

Tahun Laporan yang diperlkan 2011

2012

2013

Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000

Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000

Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000

Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000

(59)

Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar 3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut akuntansi sebesar 800.000

2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar dibandingkan menurut akuntansi.

3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan menurut pajak.

Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo aset/liabilitas pajak tangguhan.

(60)

Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer

2013 Aset Pajak

Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan

Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000

Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000

Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000

Perbedaan sumbangan 400.000

Total penghasilan kena pajak 3.600.000

Pajak terutang (fiskal) 900.000

Pajak tangguhan 250.000 200.000

Jurnal

Beban Pajak penghasilan 850.000 900.000 – 50.000

Aset pajak tangguhan 250.000

Liabilitas pajak tangguhan 200.000

(61)

ILUSTRASI – kerugian fiskal

Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000

(diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama).

Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar

5.000.

Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

20X1 20X2 20X3 20X4

Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000

Beban pajak kini - - - 500 Beban (manfaat) pajak

tangguhan (2.000) 500 750 750

(62)

Tahun Jurnal

20X1 Aset pajak tangguhan 2.000

Manfaat pajak tangguhan 2.000

20X2 Beban pajak tangguhan 500

Aset pajak tangguhan 500

20X3 Beban pajak tangguhan 750

Aset pajak tangguhan 750

20X4 Beban pajak tangguhan 750

Aset pajak tangguhan 750

Beban pajak kini 500

Utang pajak kini 500

(63)
(64)

PSAK 69

Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan

panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.

Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.

Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis

milik entitas.

Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode

pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang

menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.

Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)

merupakan aset biologi.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur

(65)

Tujuan dan ruang Lingkup

Ruang Lingkup mencakup:

a. Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants); b. Produk agrikultur pada titik panen; dan

c. Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.

Tidak diterapkan

a.

Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur

b.

Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur

c.

hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif

d.

aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur

Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah

(66)

Hasil Transformasi Biologis

pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau

perbaikan kualitas hewan atau tanaman),

degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan

kualitas hewan atau tanaman), atau

prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman

hidup tambahan); atau

perubahan aset melalui

(67)

Pengakuan

entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu;

besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan

yang terkait dengan aset biologis tersebut akan

mengalir ke entitas; dan

nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat

diukur secara andal.

(68)

Pengukuran

Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar

dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya

perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika

(69)

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat

pengakuan awal aset biologis pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk

menjual aset biologis

Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal produk agrikultur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

(70)

Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal – Par 30

Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara

andal.

Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal

aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan.

• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal, entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual.

Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki

(71)

Pengungkapan

Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode:

pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis.

Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.

sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset

biologis; dan

ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir

periode; dan

keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.

(72)

Pengungkapan

keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;

jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset biologis; dan

(73)

Pengungkapan

keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual;

• kenaikan karena pembelian;

penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

penurunan karena panen;

kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;

selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan • perubahan lain.

keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual;

kenaikan karena pembelian;

penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;

• penurunan karena panen;

kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;

selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan • perubahan lain.

Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah

tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode

berjalan.

(74)

Pengungkapan Tambahan

Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur secara andal;

jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada;

metode penyusutan yang digunakan;

umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan

jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan

(75)

Pengungkapan Tambahan

Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

kerugian penurunan nilai;

pembalikan rugi penurunan nilai; dan • penyusutan.

keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:

deskripsi dari aset biologis tersebut;

penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara

andal; dan

dampak dari perubahan tersebut.

(76)

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang

dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.

Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang

dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.

Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu. Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

(77)

Laporan Posisi Keuangan

[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.

31 Des 2011 31 Des 2010

Aset tidak lancar

Ternak sapi perah - belum menghasilkan1) 52.060 47.730 Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan

(78)

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Nilai wajar susu yang diproduksi 518.240

Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual ternak sapi perah 39.930

558.170

Persediaan yang digunakan (137.523)

Biaya pegawai (127.283)

Beban penyusutan (15.250)

Beban operasi lainnya (197.092)

(477.148)

Laba operasi 81.022

Pajak penghasilan (43.194)

Laba komprehensif tahun berjalan 37.828

(79)

Laporan Arus Kas

Arus kas dari aktivitas Operasi

• Penerimaan kas dari penjualan susu 498.027

• Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah 97.913

• Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan (460.831)

• Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah (23.815)

111.294

(80)

Pengungkapan

Operasi dan kegiatan utama

Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar

518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.

Operasi dan kegiatan utama

Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar

518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.

(81)

Pengungkapan

Kebijakan Akuntansi Hewan ternak dan susu

Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling

menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan).

Kebijakan Akuntansi Hewan ternak dan susu

Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling

menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan).

(82)

Pengungkapan

Aset biologis

Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1

Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570

Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)

Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

Aset biologis

Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1

Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570

Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)

Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050

(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

(83)

Pengungkapan

Strategi manajemen risiko keuangan

Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari

perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak

derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan

manajemen risiko keuangan yang aktif.

Strategi manajemen risiko keuangan

• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi

bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak

derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan

manajemen risiko keuangan yang aktif.

(84)

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga

Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak diharuskan dalam PSAK 69

Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan adalah sebagai berikut:

Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1 100 Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1 70 Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1 108 Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1 72 Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December

20X1 80

Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1 105 Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1 111 Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1 120

(85)

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100) 1000

Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108) 108

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan harga:

10 × (105 – 100) 50

1 × (111 – 108) 3

1 × (72 – 70) 2 55

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan fisik:

10 × (120 – 105) 150

1 × (120 – 111) 9

1 × (80 – 72) 8

1 × 70 70 237

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011

11 × 120 1320

1 × 80 80 1400

(86)

Ilustrasi

• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007. Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan:

Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007 200Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007 212

Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007 230

Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari

hewan-hewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:

Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200) 1,000

Pembelian 212

Perubahan nilai wajar (the balancing figure) 168Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230) 1,380

(87)

Ilustrasi Jurnal 1

Keterangan Debit Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000

Beban operasi 60.000.000

Kas 60.000.000

Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000

Kas 120.000.000

Penjualan 120.000.000

Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000

Aset biologis* 30.000.000

Pendapatan* 30.000.000

Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode

sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan. Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan tetap sesuai PSAK

(88)

Ilustrasi Jurnal 2a

Keterangan Debit Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000

Aset biologis 100.000.000

Kas 100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000

Aset biologis 30.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 30.000.000

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000

Aset biologis 40.000.000

Kas 40.000.000

(89)

Ilustrasi Jurnal 2a

Keterangan Debit Kredit

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000

Kas 200.000.000

Penjualan 200.000.000

Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000

Harga pokok penjualan 170.000.000

Aset biologis 170.000.000

Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000

Beban penjualan 10.000.000

Kas 10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000

(90)

Ilustrasi Jurnal 2b

Keterangan Debit Kredit

Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000

Beban operasi 100.000.000

Kas 100.000.000

Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000

Aset biologis 130.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 130.000.000

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000

Beban operasi 40.000.000

Kas 40.000.000

(91)

Ilustrasi Jurnal 2b

Keterangan Debit Kredit

Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000

Beban operasi 40.000.000

Kas 40.000.000

Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000

Kas 200.000.000

Pendapatan 200.000.000

Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000

Beban penjualan 10.000.000

Kas 10.000.000

Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000

Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000 Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000

(92)

Ilustrasi Jurnal 3

Keterangan Debit Kredit

Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000

Aset biologis* 50.000.000

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis ) 50.000.000

Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2

Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 50.000.000

Aset biologis 50.000.000

Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2

Biaya operasi 70.000.000

Kas 70.000.000

(93)

Ilustrasi Jurnal 2

Keterangan Debit Kredit

Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,

Kas 150.000.000

Pendapatan 150.000.000

Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000

Beban penjualan 10.000.000

Kas 10.000.000

Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah

150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000

Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000 Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000

(94)

Ilustrasi

Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:

Beban operasi 500.000 Kas500.000

Entitas menjual produk

Kas 1.000.000

Penjualan 1.000.000

• Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen Aset biologis 300.000

Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000

• Jurnal balik

Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000 Aset biologis300.000

• Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual : Kas 800.000

Penjualan 800.000

• Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun sebelumnya.

(95)

PSAK 1

(96)

Laporan Keuangan - 2013

PSAK 1

Penyajian Laporan Keuangan

Komponen

Tanggung jawab laporan keuangan

Identifikasi laporan keuangan

 Laporan Posisi Keuangan

Laporan Laba Rugi dan

Penghasilan

Komprehensif Lain

 Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan

Keuangan Karakteristik umum

 Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Kelangsungan usahaDasar akrual

 Material dan agregasi

Saling hapus

(97)

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan

Latar Belakang Perubahan 2013

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat

Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009

Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.

(98)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi

keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Tujuan laporan keuangan :

– memberikan informasi

mengenai:

– posisi keuangan,

– kinerja keuangan

– arus kas entitas

yang bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna

(99)

Komponen Laporan Keuangan

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif

sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu

kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

(100)

Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B

Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode

sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.

Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan

keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.

Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.

Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam

(101)

Informasi Komparatif - Tambahan

Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.

Informasi komparatif terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.

Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).

Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan keuangan saat menyajikan informasi komparatif tambahan.

(102)

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian

kembali, retrospektif atau reklasifikasi

• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode komparatif sebagai tambahan laporan keuangan komparatif minimum jika:

a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan

b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada: a. akhir periode berjalan;

(103)
(104)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan

dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak

diakui dalam laba rugi sebagaimana disyaratkan atau

diizinkan oleh SAK

Komponen penghasilan komprehensif:

Selisih revaluasi aset tetap

Pengukuran kembali program imbalan pasti

Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuanganPerubahan nilai investasi available for sales

(105)

Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain

Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan

b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.

(106)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan

penghasilan komprehensif lain

Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas perubahan

ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.

Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;

– Surplus revaluasi aset tetap  direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi atau ketika aset dijual

– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria  tidak direklasifkasi.

• Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Keuntungan/kerugian dari available for sale jika dijual direklasifiksai ke laba rugiCash flow hedge keuntungan/kerugian yang efektif kontrak berakhir L/RTranslasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang

fungsional yang berbeda dengan induk / pusat

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang diperoleh, didapatkan beberapa Gambaran minuman Tradisional Jawa barat dari segi sejarah,tata cara menghidangkan maupun rasa lalu

Jumlah butіr pada varіabеl Faktor Prіbadі (X3 ) іalah sеbanyak еmpat butіr. Darі kееmpat butіr tеrsеbut, butіr pеrtama іalah butіr yang mеmіlіkі rata

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian doktrinal bahwa norma hukum didefinisikan dalam perspektif tatanan kaidah hukum tertulis

Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung &gt; F tabel berarti secara simultan kedua variabel independen (pengendalian internal dan resiko bisnis) berpengaruh

untuk hidup adalah hak yang melekat pada setiap individu yang tidak dapat dirampas dan dikurangi ( non-derogable rights ) oleh siapapun, atas nama apapun dan

Sehingga dalam pandangan ekonomi konvensional dirumuskan bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang

Hubungan antara status Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), status anemia dengan prestasi belajar anak Sekolah Dasar di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara

Nilai nitrogen anorganik yang mengalami perubahan paling besar dari awal penelitian sampai dengan akhir penelitian adalah reaktor A6 yang pada awal penelitian sebesar 0,66% dan