PSAK
Agenda
PSAK eff 2018
PSAK eff 2018
PSAK sd 2017
PSAK sd 2017
Diskusi
Diskusi
PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018 ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020
PSAK eff 2017
NO STATUS
1 PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017
2 PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017
3 PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1 Jan 2017
4 PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017
5 Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan – eff 1 Jan 2017
PSAK 2
PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
•
Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
•
Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
•
Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
•
Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung
informasi yang lebih berguna
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan
(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau
operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal
dan akhir kas dan setara kas.
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan nonkas. (44A)
• Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam
paragraf 44A, entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing; d) perubahan pada nilai wajar; dan
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas dimana arus
kas atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain itu, persyaratan
pengungkapan pada 44A juga diterapkan untuk perubahan pada aset keuangan (contoh, aset yang melindung nilai liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa depan, dari aset keuangan tersebut, termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan. 44C.
• Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf 44A adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang diidentifikasikan dalam paragraf 44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka entitas
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh
paragraf 44A secara gabungan dengan pengungkapan perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan20X1 Arus Kas Akuisisi Sewa Baru
20X2
Pinjaman jangka Panjang 2.080 500 400 2.980
Liabilitas sewa - (180) - 1.800 1.620
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1 Arus
Kas Perubahan non kas 20X2 Akuisisi Valas Nilai
wajar
Pinjaman jangka Panjang 44.000 (2.000) - - - 42.000
Pinjaman jangka pendek 20.000 (1.000) - 400 - 19.400
Liabilitas sewa 8.000 (1.600) 600 - - 7.000
Aset yang dimiliki untuk
lindung nilai pinj jk Panjang (1.350) 300 - - (50) (1.100)
Jumlah liabilitas dari aktivitas
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
Aset Tidak Lancar
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Pengertian Aset Tetap
•
Definisi
Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1.
Dimiliki untuk
digunakan
dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
Tidak berlaku untuk
Hak penambangan Reservasi tambang
Ciri
►
“
Used in operations
” and not
for resale.
►
Long-term
in nature and
usually depreciated.
►
Possess
physical substance
.
Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap
PSAK 16 – Amandemen 2015
•
digunakan dalam produksi atau penyediaan
produk agrikultur;
•
diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
•
memiliki kemungkinan yang sangat jarang
untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali
untuk penjualan sisa yang insidental
(incidental scrap).
Tanaman produktif
(bearer plants)
PSAK 16 – Amandemen 2015
Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas
yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan
PSAK 16 – Amandemen 2015
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2018,
maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L– 81M.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo
laba awal pada periode penyajian terawal.
Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk
PSAK 16 – Penyesuaian 2015
• Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten
dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya disesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; atau
• Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat
bruto aset.
Mengklarifikasi bahwa ketika entitas menggunakan
model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai
aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan
mengalir
ke entitas; dan
b) Biaya perolehan
aset dapat
diukur
secara andal
.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan
jumlah tercatat dari
aset yang diserahkan.
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur
sebesar
nilai wajar
kecuali
:
–
Tidak memiliki
substansi komersial
,
atau
–
Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan
tidak dapat diukur
Dismantling Cost
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.
Example Example
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
Dr Aset Tetap 324,94 milyar
Cr Kas 300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1
Cr Beban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr Aset Tetap 324,94 milyar
Cr Kas 300 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Cr Beban bunga 1,497 milyar
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Cost Model
Revaluation Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Cost Model
Revaluation Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Biaya perolehan – dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi,
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
Frekuensi Penilaian
•
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
•
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan
perlu dilakukan.
•
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi
secara tahunan.
Revaluation Model
Revaluation Model
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal
neraca.
Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal
neraca.
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model
Revaluation Model
Akumulasi penyusutan pada
tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
•
proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan
harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
•
eliminasi
.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian
aset dinaikkan menjadi nilai
revaluasi
Akumulasi penyusutan pada
tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
•
proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan
harga perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
•
eliminasi
.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian
aset dinaikkan menjadi nilai
Revaluation Model
Metode Proporsional
Metode Proporsional Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
1/1/2012 Aset tetap 4.000,000 Kas 4.000,000 31/12/2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 2.000,000
Akumulasi Penyusutan 400.000* Surplus Revaluasi 1.600.000
*(4.800.000 - 3.200.000) / 3.200.000) x 800.000 = 400.000
Revaluation Model
Metode Eliminasi
Metode Eliminasi Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Peralatan senilai 4.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 4.800.000.
Example Example
1/1/ 2012 Aset tetap 4.000,000
Kas 4.000,000 31/12/ 2012 Beban Penyusutan 800.000
Akumulasi Penyusutan 800.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 800.000 Aset Tetap 800.000
Aset Tetap 1.600,000
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model
Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
– Diakui sebagai keuntungan pembalikan penurunan
nilai jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Revaluation Model
Revaluation Model
Revaluation Model
•
Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke
sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
•
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring
dengan penggunaan aset oleh Entitas
(partially realized)
saat penyusutan
–
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau
nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui
Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba
Revaluation Model
Example
Example
•
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 4.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
3.400.000
Cr – Aset Tetap
3.400.000
Dr – Aset Tetap
1.400.000
Revaluation Model
Example
Example
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 4.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
3.400.000
Cr – Aset Tetap
3.400.000
Dr – Aset Tetap
1.400.000
Revaluation Model
Example
Example
•
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp3.400.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000
Cr – Aset Tetap
3.400.000
Dr – Rugi Revaluasi
600.000
Revaluation Model
Example
Example
•
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.400.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.400.000
Cr – Aset Tetap 3.400.000
Dr – Rugi Revaluasi 200.000
Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli mesin dengan harga
100.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan
metode revaluasi
• Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn.
• Pada 31 Desember 2010 direvaluasi sebesar
96.000
• Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011.
Contoh
Contoh
Dr Aset tetap 100,000 Cr Kas 100,000
Dr Aset tetap 100,000
Cr Kas 100,000
Dr Beban Penyusutan 20,000
Cr Akumulasi Penyusutan 20,000
Dr Beban Penyusutan 20,000
Cr Akumulasi Penyusutan 20,000
Dr Akumulasi Penyusutan 20,000 Cr Aset tetap 4,000
Cr Surplus Revaluasi 16,000
Dr Akumulasi Penyusutan 20,000
Cr Aset tetap 4,000
Cr Surplus Revaluasi 16,000
Revaluation Model
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan (96K/4) 24,000
Cr Akumulasi Penyusutan 24,000 Dr Surplus Revaluasi 4,000
Cr Saldo Laba 4,000
Dr Beban Penyusutan (96K/4) 24,000
Cr Akumulasi Penyusutan 24,000
Dr Surplus Revaluasi 4,000
Cr Saldo Laba 4,000
1.1.2010
31.12.2011
Revaluasi Pajak – Bultek 11
• Obyek pajak selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, hanya selisih lebih bukan Revaluasi dalam konsep penilaian kembali yang dapat
beroptensi untung atau rugi.
• Revaluasi pajak jika menggunakan SAK ETAP dapat dicatat menurut akuntansi karena SAK ETAP menyatakan Revaluasi aset tetap
diperkenankan sepanjang sesuai dengan ketentuan pemerintah (dalam kasus ini adalah ketentuan pajak).
• Revaluasi pajak menurut PSAK, entitas dapat memilih:
– Revaluasi untuk tujuan pajak hasil Revaluasi tidak diakui dalam laporan keuangan, hanya nilai pajaknya yang dicatat sebagai beban. Akan muncul pajak tangguhan.
– Revaluasi untuk tujuan pajak dan akuntansi akan diakui dalam laporan keuangan nilai aset dan perhitungan pajak juga mengikuti nilai yang direvaluasi. Kemungkinan hanya di awal karena saat akuntansi direvaluasi belum tentu pajak memperkenankan hanya untuk tujuan akuntansi
Penyusutan
• Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).
Penyusutan
Penyusutan
Cost Model
Cost Model
Revaluation Model
Revaluation Model
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku
Penyusutan
•
Metode penyusutan yang digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi polakonsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh
entitas
.– Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan sebagai
perubahan estimasi.
– Metode penyusutan yang didasarkan
pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu aset adalah tidak tepat - 2015
Penyusutan
Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan
umur manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.
Badan
SPT Pajak
Penghasilan
Beban yang dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal Kredit pajak
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24)
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Pajak Perusahaan
Memotong PPh 21 atas gaji
Dipotong
Pajak oleh pihak lain saat menerima
penghasilan Dipotong
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
•
Beban pajak adalah jumlah dari :
–
Pajak kini
–
Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
penghitungan pajak penghasilan
•
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto,
kecuali secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak
dan induk)
•
Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK
Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
Pajak Tangguhan: Aset / Liabilitas Beban/Pendapatan
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE – Tax Planning atau
Definisi
•
Aset pajak tangguhan
adalah jumlah pajak
penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode
masa depan sebagai akibat adanya:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.
Pengakuan pajak kini
•
Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus
diakui sebagai
liabilitas
.
•
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai
aset
.
•
Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai
aset
.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan untuk memulihkan pajak = aset
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan (PPh 29)
Pajak kini
•
Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada
periode tersebut:
– Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT hanya
atas laba dari induk perusahaan
– Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
– Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen
dari inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
– Pajak yang telah dibayarkan namun menurut
ketentuan pajak tidak boleh sebagai kredit pajak
Pajak Tangguhan
•
Pada saat entitas memiliki
Laba sebelum pajak >
Penghasilan kena pajak
ada pengakuan pajak menurut
akuntansi sehingga diakui
beban pajak tangguhan dan
kewajiban pajak tangguha
n.
•
Pada saat entitas memiliki
Laba sebelum pajak <
Penghasilan kena paja
k
pajak yang dibayarkan lebih
besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui
aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.
•
Perusahaan memiliki
kerugian
dapat dikompensasikan
di masa mendatang
manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi
Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan
.
Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak
Belum Dimanfaatkan (
Unused Tax Credits)
•
Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi
pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum
dimanfaatkan apabila besar kemungkinan laba kena
pajak masa depan akan memadai untuk dimanfaatkan
dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit
pajak belum dimanfaatkan.
•
Pertimbangan laba kena pajak memadai ??
– Otoritas pajak yang sama
– Entitas akan mendapat laba kena pajak sebelum daluwarsa – Rugi karena kasus tidak berulang
– Perencanaan pajak sehingga kompensasi dapat
Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan
Tidak Diakui
•
Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai
kembali aset pajak tangguhan.
•
Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui
sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak
masa depan akan tersedia untuk dipulihkan.
•
Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian
meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan
laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada
periode masa depan sehingga aset pajak tangguhan
Perlakuan Pajak Penghasilan Final
• Pajak final yang dikenakan atas penghasilan (bukan pendapatan)
merupakan skope PSAK 46 karena PSAK 46 hanya mengatur pajak atas penghasilan bukan atas pendapatan.
– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan neto masuk ruang lingkup PSAK 46
– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan bruto / pendapatan tidak masuk ruang lingkup PSAK 46, sehingga diakui sebagai beban operasi bukan beban pajak
penghasilan basic conclusion IASB
• Konsekuensinya perusahaan yang pengenaan pajaknya final atas pendapatan memasukkan pajak yang dibayarkan bukan sebagai beban pajak penghasilan tetapi sebagai komponen beban.
• Kondisi tersebut mungkin menimbulkan interpretasi keliru karena terkesan perusahaan tidak membayar pajak padahal beban pajak
Amandemen 2016
•
Eksistensi perbedaan temporer
–
menglarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat
Amandemen 2016
•
Penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
– menglarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak
akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
– Jika peraturan pajak membatasi sumber laba kena pajak yang dapat
Amandemen 2016
• Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap laba kena pajak masa depan (Paragraf 29(a(i)))
– Paragraf 29(a(i)) dalam ED Amandemen PSAK 46 mensyaratkan bahwa
pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.
• Pemulihan aset yang melebihi jumlah tercatatnya (Paragraf 29A)
– Paragraf 29A dalam ED Amandemen PSAK 46 menglarifikasi bahwa
estimasi kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat
mencakup pemulihan beberapa aset yang melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000 dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000 dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Pendapatan
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
260.000
Beban yang boleh dikurangkan
Laporan Keuangan (PSAK)
Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan
Tahun Laporan yang diperlkan 2011
2012
2013
Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar 3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar dibandingkan menurut akuntansi.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak
Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan 850.000 900.000 – 50.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Liabilitas pajak tangguhan 200.000
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000
(diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar
5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
20X1 20X2 20X3 20X4
Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - 500 Beban (manfaat) pajak
tangguhan (2.000) 500 750 750
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis
milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
Tujuan dan ruang Lingkup
•
Ruang Lingkup mencakup:
a. Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants); b. Produk agrikultur pada titik panen; dan
c. Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.
•
Tidak diterapkan
a.
Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b.
Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur
c.
hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d.
aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah
Hasil Transformasi Biologis
•
pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau
perbaikan kualitas hewan atau tanaman),
•
degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan
kualitas hewan atau tanaman), atau
•
prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman
•
hidup tambahan); atau
perubahan aset melalui
Pengakuan
entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu;
besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan
yang terkait dengan aset biologis tersebut akan
mengalir ke entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat
diukur secara andal.
Pengukuran
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya
perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.
Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat
pengakuan awal aset biologis pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual aset biologis
Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal produk agrikultur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal – Par 30
• Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara
andal.
• Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal
aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan.
• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal, entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual.
• Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki
Pengungkapan
Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode:
pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis.
Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.
• sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset
biologis; dan
• ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik: • setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir
periode; dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.
Pengungkapan
keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;
jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset biologis; dan
Pengungkapan
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan • perubahan lain.
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan • perubahan lain.
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah
tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode
berjalan.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal
deskripsi dari aset biologis tersebut;
penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan • penyusutan.
keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:
• deskripsi dari aset biologis tersebut;
• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara
andal; dan
• dampak dari perubahan tersebut.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.
Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu. Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
Laporan Posisi Keuangan
[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.
31 Des 2011 31 Des 2010
Aset tidak lancar
Ternak sapi perah - belum menghasilkan1) 52.060 47.730 Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Nilai wajar susu yang diproduksi 518.240
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ternak sapi perah 39.930
558.170
Persediaan yang digunakan (137.523)
Biaya pegawai (127.283)
Beban penyusutan (15.250)
Beban operasi lainnya (197.092)
(477.148)
Laba operasi 81.022
Pajak penghasilan (43.194)
Laba komprehensif tahun berjalan 37.828
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas Operasi
• Penerimaan kas dari penjualan susu 498.027
• Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah 97.913
• Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan (460.831)
• Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah (23.815)
111.294
Pengungkapan
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar
518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar
518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.
Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan).
Kebijakan Akuntansi Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan).
Pengungkapan
Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570
Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050
(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.
Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20X1
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1 459.570
Kenaikan karena pembelian 26.250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15.350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) 24.580 Penurunan karena penjualan (100.700)
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1 425.050
(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.
Pengungkapan
Strategi manajemen risiko keuangan
• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak
derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan
manajemen risiko keuangan yang aktif.
Strategi manajemen risiko keuangan
• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi
bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak
derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan
manajemen risiko keuangan yang aktif.
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga
Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak diharuskan dalam PSAK 69
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan adalah sebagai berikut:
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1 100 Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1 70 Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1 108 Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1 72 Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December
20X1 80
Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1 105 Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1 111 Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1 120
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100) 1000
Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108) 108
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan harga:
10 × (105 – 100) 50
1 × (111 – 108) 3
1 × (72 – 70) 2 55
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan fisik:
10 × (120 – 105) 150
1 × (120 – 111) 9
1 × (80 – 72) 8
1 × 70 70 237
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011
11 × 120 1320
1 × 80 80 1400
Ilustrasi
• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007. Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan:
– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007 200 – Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007 212
– Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007 230
• Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari
hewan-hewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200) 1,000
– Pembelian 212
– Perubahan nilai wajar (the balancing figure) 168 – Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230) 1,380
Ilustrasi Jurnal 1
Keterangan Debit Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000
Beban operasi 60.000.000
Kas 60.000.000
Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000
Kas 120.000.000
Penjualan 120.000.000
Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000
Aset biologis* 30.000.000
Pendapatan* 30.000.000
Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode
sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan. Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan tetap sesuai PSAK
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan Debit Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Aset biologis 100.000.000
Kas 100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis 30.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 30.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Aset biologis 40.000.000
Kas 40.000.000
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan Debit Kredit
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas 200.000.000
Penjualan 200.000.000
Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000
Harga pokok penjualan 170.000.000
Aset biologis 170.000.000
Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan 10.000.000
Kas 10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan Debit Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Beban operasi 100.000.000
Kas 100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis 130.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 130.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi 40.000.000
Kas 40.000.000
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan Debit Kredit
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi 40.000.000
Kas 40.000.000
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas 200.000.000
Pendapatan 200.000.000
Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan 10.000.000
Kas 10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000
Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000 Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000
Ilustrasi Jurnal 3
Keterangan Debit Kredit
Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000
Aset biologis* 50.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis ) 50.000.000
Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 50.000.000
Aset biologis 50.000.000
Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2
Biaya operasi 70.000.000
Kas 70.000.000
Ilustrasi Jurnal 2
Keterangan Debit Kredit
Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,
Kas 150.000.000
Pendapatan 150.000.000
Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000
Beban penjualan 10.000.000
Kas 10.000.000
Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah
150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000
Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000 Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000
Ilustrasi
• Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:
Beban operasi 500.000 Kas500.000
• Entitas menjual produk
Kas 1.000.000
Penjualan 1.000.000
• Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen Aset biologis 300.000
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
• Jurnal balik
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000 Aset biologis300.000
• Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual : Kas 800.000
Penjualan 800.000
• Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun sebelumnya.
PSAK 1
Laporan Keuangan - 2013
•
PSAK 1
Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Identifikasi laporan keuangan
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan Karakteristik umum
Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK
Kelangsungan usaha Dasar akrual
Material dan agregasi
Saling hapus
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan 2013
Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.
Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan :
– memberikan informasi
mengenai:
– posisi keuangan,
– kinerja keuangan
– arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna
Komponen Laporan Keuangan
a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;
e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif
sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B
• Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode
sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
• Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan
keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.
• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.
• Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam
Informasi Komparatif - Tambahan
• Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
• Informasi komparatif terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
• Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).
• Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan keuangan saat menyajikan informasi komparatif tambahan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian
kembali, retrospektif atau reklasifikasi
• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode komparatif sebagai tambahan laporan keuangan komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.
• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada: a. akhir periode berjalan;
Penghasilan Komprehensif Lain
•
Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan
dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak
diakui dalam laba rugi sebagaimana disyaratkan atau
diizinkan oleh SAK
•
Komponen penghasilan komprehensif:
– Selisih revaluasi aset tetap
– Pengukuran kembali program imbalan pasti
– Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan – Perubahan nilai investasi available for sales
Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain
• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
• Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan
penghasilan komprehensif lain
• Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas perubahan
ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.
• Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;
– Surplus revaluasi aset tetap direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi atau ketika aset dijual
– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria tidak direklasifkasi.
• Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
– Keuntungan/kerugian dari available for sale jika dijual direklasifiksai ke laba rugi – Cash flow hedge keuntungan/kerugian yang efektif kontrak berakhir L/R – Translasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang
fungsional yang berbeda dengan induk / pusat