• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN KINERJA REVISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN KINERJA REVISI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I DEFINISI DEFINISI A. Kinerja A. Kinerja

Kinerja adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang Kinerja adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh pegawai per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan dicapai oleh pegawai per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja. Kinerja pada dasarnya bergantung pada 3 hal yaitu kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja. Kinerja pada dasarnya bergantung pada 3 hal yaitu kemampuan, keinginan dan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu dapat kemampuan, keinginan dan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berhubungan dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berhubungan dengan kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, sifat

dengan kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, sifat

 – 

 – 

sifat seseorang, meliputi sikap, sifatsifat seseorang, meliputi sikap, sifat

 – 

 – 

sifatsifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Faktor eksternal yaitu faktor 

latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Faktor eksternal yaitu faktor 

 – 

 – 

faktor yangfaktor yang mempengaruhi kinerja yang berasal dari lingkungan, meliputi peraturan ketenagakerjaan, keinginan mempengaruhi kinerja yang berasal dari lingkungan, meliputi peraturan ketenagakerjaan, keinginan  pelanggan,

 pelanggan, pesaing, pesaing, kondisi kondisi ekonomi, ekonomi, kebijakan kebijakan organisasi, organisasi, kepemimpinan, kepemimpinan, tindakantindakan

 – 

 – 

tindakan rekantindakan rekan kerja jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

kerja jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

B. Penilaian kinerja B. Penilaian kinerja

Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja pegawai yang dilaksanakan Penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja pegawai yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan perusahaan. Penilaian kinerja dapat secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang ditentukan perusahaan. Penilaian kinerja dapat dilihat dari hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam dilihat dari hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Analisis atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Analisis kinerja perludilakukan terusmenerus melalui proses komunikasi pegawai dengan pimpinan/penilai. kinerja perludilakukan terusmenerus melalui proses komunikasi pegawai dengan pimpinan/penilai. Evaluasi kinerja send

Evaluasi kinerja sendiri merupakan alat yang iri merupakan alat yang paling paling baik untuk baik untuk menentukan apakah menentukan apakah karyawan telahkaryawan telah memberikan

memberikan hasil kerja hasil kerja yang yang memadai dan memadai dan melaksanakan aktivitaskinerja melaksanakan aktivitaskinerja sesuai dengan sesuai dengan standarstandar kinerja dan membuat rekomendasi perbaikan.

(2)

C. Penilaian Kinerja Radiologi

Staf Radiologi dalam hal ini Radiografer kesehatan adalah sumber daya manusia yang penting dan utama dalam pekerjaan Radiologi sehari-hari. Radiografer kesehatan adalah staf yang sehari-hari  berhubungan dengan diagnose penunjang, bahkan terkadang harus melakukan verifikasi hasil ketika dokter tidak di tempat. Oleh karena itu, dalam menjaga validitas dan mutu hasil pemeriksaan,  pengetahuan dan ketrampilan Radiografer kesehatan harus mendapatkan perhatian khusus.

Penilaian kinerja Radiografer kesehatan adalah proses mengevaluasi tingkat pencapaian hasil seorang Radiografer kesehatan dalam melakukan pekerjaannya jika dibanding dengan standar atau indikator yang telah ditetapkan, secara kuantitatif maupun kualitatif dalam kurun waktu tertentu sehingga dapat diketahui seberapa produktifitas analis tersebut.

Penilaian kinerja Radiografer kesehatan ini dilakukan oleh kepala instalasi Radiologi minimal setiap tahun untuk melakukan evaluasi hasil kerja Radiografer supaya prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan bisa berjalan sebaik-baiknya dan Radiografer kesehatan bisa ditempatkan dan diberi kewenangan untuk mengerjakan prosedur Radiologi di bagian yang sesuai dengan kompetensinya.

D. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Radografer

Tujuan penilaian kinerja Radiografer adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi, atau tingkat keberhasilan atau kegagalan seorang Radiografer dalam melaksanakan tugas/jabatan yang menjadi tanggung jawabnya. Penilaian kinerja merupakan factor kunci untuk mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Sedangkan manfaat dari penilaian kinerja Radiografer kesehatan, yaitu :

1. Memperoleh informasi terutama tentang kegiatan, apakah telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan memberikan umpan balik

2. Mempertanggung jawabkan tugas/kegiatan yang telah dilakukan

3. Sebagai bahan untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan program/kegiatan dan tindak lanjut dari aktifitas monitoring.

4. Menentukan kompetensi pekerjaan dan meningkatkan kinerja dengan menilai dan mendorong hubungan yang baik diantara pegawai dalam hal ini analis kesehatan.

5. Menghargai pengembangan staf dan memotivasi radiografer kearah pencapaian kualitas yang tinggi.

6. Menggiatkan konseling dan bimbingan dari manajer.

(3)

Penilaian kinerja secara membangun dapa tuntuk melihat prestasi yang dicapai oleh Radiografer, kekurangan Radiografer yang menghambat kinerja, dan prestasi-prestasi yang dapat dikembangkan.

E. Metode penilaian kinerja analis kesehatan

Metode penilaian kinerja harus dirancang supaya penilaian dapat bersifat objektif, mengurangi  bias, valid, empiris, sensitif, dan sistematis. Penilaian kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan system rating yang relevan, pengukuran dapat bersifat subjektif (dinilaiolehdirisendiri) atau objektif (dinilaioleh orang lain). Metode atau teknik penilaian kinerja dapat digunakan dengan pendekatan  berorientasi masalalu (retrospective) dan masa depan ( prospective).

Untuk penilaian kinerja Radografer RS Bhayangkara Tulungagung dilakukan oleh Kepala Instalasi Radiologi. Penilaian ini dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu prosedur apa yang akan dievaluasikan, dengan melihat standar kompetensi Radiografer. Kemudian dibuat check-list evaluasi dengan melihat SPO yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kepala Instalasi mengawasi  bagaimana Radiografer kesehatan melaksanakan pekerjaannya setiap hari. Pada akhir tahun, kepala instalasi ini kemudian menilai hasil kerja Radiografer kesehatan dalam satu tahun. Penilaian kinerja tenaga instalasi Radiologi diwujudkan dalam bentuk angka antara 0-100.

(4)

BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan ini diterapkan kepada semua Radiografer di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung.

(5)

BAB III

TATA LAKSANA

A. Kebijakan

1. Evaluasi dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu prosedur apa yang akan dievaluasikan dengan melihat standar kompetensi Radiografer. Kemudian Kepala Instalasi Radiologi membuat check-list evaluasi dengan melihat SPO yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2. Sebelum dilakukan penilaian, rumah sakit wajib memberikan pemberitahuan mengenai tata cara  pengisian form dan kepentingan dari penilaian kinerja Radiografer secara terbuka dalam bentuk

sosialisasi terhadap Radiografer di Instalasi Radiologi RS Bhayangkara Tulungagung. 3. Setiap Radiografer akan dibekali log book yang harus diisi tiap hari.

4. Kepala instalasi Radiologi setiap hari melakukan penilaian dan pembimbingan terhadap kerja Radiografer kesehatan.

5. Pada akhir bulan, kepala instalasi ini kemudian merekap kinerja Radiografer selama satu  bulan dalam form penilaian bulanan. Kepala instalasi mengisi formulir dalam bentuk check list, dengan merekap untuk masing-masing butir kegiatan dari logbook yang diisi kepada setiap Radiografer

6. Pada akhir tahun, hasil evaluasi setiap bulan kemudian direkapitulasi di hasil evaluasi tahunan oleh Kepala Instalasi, dan diberi kesimpulan untuk direkomendasikan di bagian apa Radiografer harus bekerja.

7. Form penilaian kinerja setiap Radiografer kemudian di serahkan kepada bagian urmin

B. Kewajiban danTanggung Jawab 1. Seluruh Staf Rumah Sakit

a. Bekerja sama dengan Radiografer terkait untuk meningkatkan pelayanan medik

 b. Mengingatkan apabila terdapat kekurangan dalam pelayanan Radiologi kepada pasien.

2. Kepala Instalasi Radiologi

a. Memastikan seluruh staf di Instalasi Radiologi memahami adanya penilaian kinerja Radiografer.

 b. Memotivasi Radiografer untuk melakukan poin poin penilaian dengan sebaik mungkin. c. Melakukan penilaian dan pembimbingan terhadap kinerja Radiografer sehari-hari. d. Mengisi form penilaian kinerja Radiografer pada akhir bulan dan akhir tahun.

(6)

e. Merekap penilaian kinerja Radiografer

f. Membuat kesimpulan untuk merekomendasikan di bagian apa Radiografer harus  bekerja.

3. Staff Administrasi

a. Mengumpulkan form penilaian kinerja Radiografer kesehatan setiap tahun.

4. Kepala Rumah Sakit

a. Memantau dan memastikan panduan penilaian kinerja Radiografer dikelola dengan baik oleh Kepala Instalasi Radiologi.

 b. Menilai form evaluasi tahunan bagi setiap Radiografer.

c. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan kinerja Radiografer dan melakukan revisi  bila terdapat perubahan.

C. Prosedur

1. Prosedur Pengisian Form

a) Radiografer mengisi catatan harian, dalam hal ini berupa log book setiap hari sesuai dengan apa yang dilakukan hari tersebut

 b) Kepala Instalasi dari masing masing staf tenaga Radiologi mengisi identitas dalam form , yaitu identitas dari staf Radiologi, identitas pejabat penilai, dan identitas atasan pejabat penilai

c) Pengisian menggunakan tinta hitam dan apabila kotak yang disediakan tidak cukup, dapat diberi tanda untuk ditulis diarea yang tersedia di luar kotak.

d) Penjelasan masing masing kolom penilaian : 1. Kolom pertama berisi nomor item

2. Kolom kedua berisi item unsur kegiatan yang dinilai. Terdiri dari nomor a s ampai dengan h 3. Kolom ketiga berisi nilai. Nilai ini ditulis dalam bentuk angka dan sebutan.

4. Kolom keempat berisi keterangan e) Penjelasan dari baris atau item penilaian :

1. Kesetiaan : menilai loyalitas terhadap RS Bhayangkata TK III Tulungagung dan kepedulian terhadap lingkungan pekerjaan

2. Prestasi kerja : menilai prestasi kerja, ketelitian, dan hubungan dengan pelanggan internal/eksternal

3. Tanggungjawab : menilai bagaimana staf bertanggung jawab terhadap tugasnya 4. Ketaatan : mennilai kedisiplinan waktu kerja dan penampilan.

(7)

6. Kerjasama : menilai kemampuan staf Radiologi dalam bekerjasama dengan staf lain

7. Prakarsa : menilai kemampuan staf Radiologi dalam berinisiatif, berinovasi, dan berkreatifitas dalam bekerja.

8. Kepemimpinan : menilai kemampuan staf Radiologi dalam manajerial dan kepemimpinan

f) Kepala instalasi/ kepala unit menilai masing masing poin penilaian. Kriteria penilaian dari setiap unsure penilaian adalah sebagai berikut:

(1) Kedisiplinan

50 - 59 = Tidak menunjukkan kedisiplinan sesuai dengan tata tertib yang telah ditentukan RS Bhayangkara Tulungagung

60

 – 

75 = Telah menunjukkan kedisiplinan sesuai dengan tata tertib yang telah ditentukan RS Bhayangkara Tulungagung , tetapi disertai  banyak pelanggaran

76

 – 

84 = Telah menunjukkan kedisiplinan sesuai dengan tata tertib yang telah ditentukan RS Bhayangkara Tulungagung , tetapi disertai sedikit  pelanggaran

85

 – 

90 = Menunjukkan kedisiplinan sesuai dengan tata tertib yang telah ditentukan RS Bhayangkara Tulungagung , tetapi disertai minimal atau tanpa pelanggaran.

(2) Tanggung jawab

50

 – 

59 = Menunjukkan keengganan untuk bekerja yang menjadi tanggung  jawabnya.

60

 – 

75 = Kadang-kadang lalai terhadap tugas yang telah diberikan. 76

 – 

84 = Melakukan pekerjaan penuh tanggung jawab tapi belum

menunjukkan perhatian terhadap tugas kelompok.

85

 – 

90 = Melakukan pekerjaan penuh tanggung jawab baik secara individu sesuai tugas yang diberikan maupun tugas kelompok.

(3) Ketaatan

50

 – 

59 = Tidak menunjukkan ketaatan waktu datang dan pulang, Tidak pernah terlihat berpakaain sesuai ketentuan Rumah Sakit

60

 – 

75 = Sering melakukan keterlambatan dalam 1 (satu) bulan lebih dari 3 (tiga) kali, Sering tidak rapi dan masih sering diingatkan oleh atasannya

(8)

76

 – 

84 = Pernah melakukan keterlambatan datang atau belum waktunya pulang sudah pulang dalam 1 (satu) bulan kurang dari 3 (tiga) kali.Sudah menunjukkan kerapiannya tapi sekali-kali masih perlu pembinaan 85 - 90 = Menunjukkan ketaatannya dalam memenuhi jam baik datang dan

 pulang,Setiap saat menunjukkan kerapiannya

(4) Kejujuran

50

 – 

59 = Dalam bekerja sering menunjukkan tidak jujur Mempunyai catatan yang kurang baik atas sikap/perilakunya baik secara pribadi atau pada organisasi.

60

 – 

75 = Dalam bekerja hanya hal-hal tertentu yang jujur, tetapi hal lain masih sering tidak jujur. Ada catatan yang kurang baik atas sikap, perilaku  baik secara pribadi atau pada organisasi tetapi sudah menunjukkan

sikap untuk berubah ke yang baik.

76

 – 

84 = Tidak jujur karena dalam keadaan tertentu saja, tetapi jarang sekali kejadiannya Memiliki catatan yang kurang baik tetapi sudah berubah menjadi oleh pihak manapun

85

 – 

90 = Selalu menunjukkan kejujuran dalam bekerja Tidak memiliki catatan/predikat khusus (tercela) oleh atasan langsung baik secara  pribadi ataupun dalam organisasi.

(5) Kerjasama

50 - 59 = Sukar diajak kerjasama dengan tim atau kelompok kerja atau anggota lain

60 - 75 = Hanya bekerja tertentu yang menunjukkan mau bekerjasama

76

 – 

84 = Menunjukkan kerjasama tapi kurang optimal bantuannya

85

 – 

90 = Mudah bekerjasama pada sasaran yang baik dengan menyenangkan  bagi anggota kelompok kerja di sekitarnya

(9)

(6) Prakarsa

50

 – 

59 = Harus ada pengawasan dengan ketat, Tidak memiliki sikap dan kemampuan untuk melakukan inovasi dan kreativitas dalam melaksanakan tugas (pada pekerjaan rutin)

60

 – 

75 = Dalam mengerjakan tugas kemampuannya masih perlu dilakukan  pengawasan,Baru menunjukkan sikap untuk melaksanakan inovasi,

tetapi belum melakukan kegiatan (action)

76

 – 

84 = Mengerjakan tugasnya sudah mandiri tapi hal-hal tertentu masih perlu  bimbingan. Menunjukkan sikap dan perilaku untuk inovasi tetapi

hasilnya belum optimal.

85

 – 

90 = Mengerjakan tugasnya dengan menunjukkan ketrampilan yang standar dan hasilnya baik. Menunjukkan sikap dan perilaku inovasi dan

hasilnya bermanfaat untuk organisasi

g. Hasil penilaian dari setiap unsur kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah unsur penilaian untuk mendapatkan nilai rata-rata.

h. Setelah akhir tahun, dilakukan perekapan dan ditandatangani oleh staf yang  bersangkutan dan pejabat penilai terkait

i. Hasil penilaian kinerja kemudian dikoreksi oleh karumkit dan dilakukan evaluasi

 j. Form penilaian kemudian diserahkan ke staf administrasi dalam bentuk asli (sebelumnya difotokkopi oleh staf non medis untuk arsip pribadi).

(10)

BAB IV DOKUMENTASI

Penilaian Kinerja Staf Non Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara TK III Tulungagung

Tahun 20__ Instalasi /Unit : A. Identitas 1 YANG DINILAI a. N a m a b. N I P

c. Pangkat Golongan Ruang d. Jabatan

2. PENILAI a. N a m a b. N I P

c. Pangkat Golongan Ruang d. Jabatan

3. ATASAN PENILAI a. N a m a b. N I P

c. Pangkat Golongan Ruang d. Jabatan

(11)

B. Kriteria Penilaian 4 PENILAIAN

UNSUR YANG DINILAI

NILAI KETERANGAN ANGKA SEBUTAN a. Kedisiplinan b. Tanggung Jawab c. Ketaatan d. Kejujuran e. Kerjasama f. Prakarsa JUMLAH NILAI RATA-RATA 8 KETERANGAN LAIN-LAIN

(12)

Penilaian Kinerja Radiologi

Rumah Sakit Bhayangkara TK III Tulungagung

Tahun 20__

Nama analis : SUGENG RIANTO Amd, Rad KOMPETENSI

DAN

KEWENANGAN BUTIR KEGIATAN

1. Melaksanakan radiografi alat gerak atas / Extrimitas atas

2. Melaksanakan radiografi alat gerak bawah / Extrimitas bawah

3. Melaksanakan radiografi perut / abdomen.

4. Melaksanakan radiografi dada / thorax

5. Melaksanakan radiografi tulang belakang / Columna Vertebralis

6. Melaksanakan radiografi kepala / schedel

7. Melaksanakan radiografi wajah / Facial bone

8. Melaksanakan radiografi tulang panggul / Pelvis

9. Melaksanakan radiografi saluran perkencingan / Tr Urinarius

10. Melaksanakan radiografi thoracolumbal.

11. Melaksanakan radiografi lumbosacral.

12. Melaksanakan radiografi cruris

13. Melaksanakan radiografi pedis

14. Melaksanakan penyimpanan alat-alat radiologi

15. Melaksanakan pemeriksaan rujukan ke laboratorium untuk melengkapi  pemeriksaan yang belum ada

(13)

16. Melaksanakan pemeriksaan rujukan ke laboratorium untuk melengkapi  pemeriksaan yang belum ada

17. Melakukan pemeriksaan radiologi dengan alat CT-SCAN

18. Melakukan pengelolaan radiologi

19. Mengevaluasi mutu foto rontgen

20. Melakukan identifikasi foto rontgen

21. Melakukan tindakan proteksi radiasi baik petugas maupun penderita /  pasien

22. Melakukan penyelenggaraan pelayanan radiologi baik pengumpulan,  penyusunan, pengolahan, dan penganalisa radiologi

23. Mengevaluasi kinerja praktek diri sendiri

24. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah radiographer

25. Meningkatkan mutu radiografer

Tulungagung, Desember 2015

Mengetahui, KETUA KOMITE KREDENSIAL

……….

Radiografer yang dinilai,

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan pemodelan penilaian kinerja LKP yang sesuai, maka dapat digunakan logika fuzzy untuk menghasilkan nilai di masing-masing variabel penilaian yaitu: pemasaran,

Untuk menentukan pemodelan penilaian kinerja LKP yang sesuai, maka dapat digunakan logika fuzzy untuk menghasilkan nilai di masing-masing variabel penilaian yaitu:

Manajemen penilian kinerja guru merupakan program yang dijalankan di MTs Nurul Islam Juwangi. Penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh kepala madrasah di laksanakan

Berbagai upaya telah dilakukan RS Bhayangkara Medan untuk meningkatkan kinerja perawat, seperti memberikan insentif secara berkala kepada perawat, memberikan kesempatan kepada

Untuk menentukan pemodelan penilaian kinerja LKP yang sesuai, maka dapat digunakan logika fuzzy untuk menghasilkan nilai di masing-masing variabel penilaian yaitu:

Penelitian ini bertujuan menentukan bobot kepentingan masing-masing variabel dan subkriterianya untuk penilaian kinerja reverse logistics di Departemen Produksi

Untuk menentukan penilaian kinerja pegawai dengan algoritma SAW maka langkah yang harus dilakukan adalah membuat kriteria dan bobot seperti pada Tabel 4(a). sesuai dengan

Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi puskesmas 2.. Tujuan Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas