• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM MODUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM MODUL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

KOMPETENSI :

PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

BIDANG KEAHLIAN :

TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI

PROGRAM KEAHLIAN :

TEKNIK JARINGAN AKSES PELANGGAN

YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM

MODUL

UNTUK KALANGAN SENDIRI

(2)

Kata Pengantar

Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional mengenai Tujuan Pendidikan Nasional (pasal 3) dan Penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

SMK sebagai lembaga pendidikan kejuruan berkepentingan untuk ikut andil mensukseskan pendidikan nasional dengan berbagai pola dan strategi pengembangan. Salah satu pola pengembangannya adalah melalui Kurikulum SMK Edisi 2004.

Kurikulum SMK Edisi 2004 memiliki karakteristik yang berbeda dari kurikulum SMK sebelumnya, dimana pendidikan kecakapan hidup yang diperkaya dengan pelatihan berbasis kompetensi dan diperkuat dengan pelatihan berbasis produksi diharapkan dapat mengantarkan peserta diklat mencapai cita-citanya. Baik cita-citanya sebagai teknisi yang siap kerja maupun wirausaha di bidang telekomunikasi.

Salah satu sistem yang disiapkan untuk mempermudah peserta diklat dan instruktur dalam mengimplementasikan Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul-modul pemelajaran yang disusun sistemik mengikuti kompetensi yang akan ditempuh oleh peserta diklat.

Dengan diterapkannya sistem leveling dan sertifikasi di SMK, maka kualitas muatan modul-modul pemelajarannya pun ditingkatkan ke standar yang berlaku secara nasional dan internasional.

Modul-modul pemelajaran ini diterbitkan dalam versi cetakan (hardcopy) dengan demikian diharapkan peserta diklat dapat mengikuti kegiatan-kegiatan belajar dengan mudah dan menyenangkan.

Selamat belajar! Purwokerto, Juni 2006 Penyusun,

(3)

Kata Pengantar ………

Bab I Pendahuluan A. Deskripsi

B. Diagram Pencapaian Kompetensi

Bab II Pemelajaran A. Kriteria Unjuk KErja B. Lingkup Belajar

C. Materi Pokok Pembelajaran

- Sikap

- Pengetahuan

- Ketrampilan

D. Uraian Materi (dilengkapi dengan evaluasi dan tugas)

Lembar Kerja / Job Sheet / Laporan

Penutup

(4)

Bab I - Pendahuluan

Modul yang berjudul Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah merupakan modul yang ke – 12 dari modul – modul yang disediakan di Program Keahlian Teknik Jaringan Akses Pelanggan.

Dalam Modul ini, Kompetensi yang dipelajar adalah sebagai berikut :

BIDANG KEAHLIAN : Teknik Telekomunikasi

PROGRAM KEAHLIAN : Teknik Jaringan Akses Pelanggan

KOMPETENSI : Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah

KODE : L

JAM PEMBELAJARAN : 200 jam

MATERI POKOK PEMBELAJARAN SUB KOMPETE NSI KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP

BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

L.1. Menguasai Konstruksi Jaringan akses fiber optik atas tanah Menguasai : Konstruksi Fiber optic berdasarkan manual book Konstruksi dan Instalasi jaringan akses Fiber optic

Kecermata n dalam memaham i konstruksi dan instalasi

Konstruksi kabel Fiber optic Fiber optic Single mode Fiber optic Multi mode Karakteristik fiber optic Perangkat kirim Perangkat terima Photo dioda Dioda laser

 Membuat konstruksi kabel fiber optik

L.2. Menguasai penyambu ngan jaringan akses fiber optik atas tanah Penyambungan kabel fiber optic sesuai manual book Penyambungan kabel fiber optic atas tanah Hati hati, cermat dan teliti dalam menyamb ung kabel fiber optik atas tanah

•Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah

•Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah

•Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah

Penyambungan kabel fiber optik atas tanah L.3. Menguasai instalasi jaringan akses fiber optik atas tanah Perkembangan Fiber Optic baik di dunia maupun di Indonesia dipelajari berdasarkan pada manual book yang berlaku Mempelajari teori Fisika Optic Perangkat terminal Fiber optic Pemasangan Perkembangan teknologi Fiber Optic di dunia dan Indonesia serta Teori Fisika Optic Dasar-dasar Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic dan petunjuk pelaksanaan Kecermata n dalam memaham i perkemba ngan teknologi fiber optic dan teori fisika Optic Kecermata n dalam memaham i dasar-dasar perencana n jaringan

Perkembangan Fiber optic di dunia

Perkembangan Fiber optic di dunia

Keuntungan dan kerugian Fiber Optic

Propagasi udara dalam medium Hukum pemantulan cahaya Hukum pembiasan cahaya Pemasangan kabel udara

fiber optic

Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU) Konfigurasi sistem jaringan

akses fiber optic

Persyaratan teknis jaringan

Menguasai dasar propagasi cahaya dalam medium Menguasai hukum Pemantulan cahaya Menguasai hukum Pembiasan cahaya Memasang kebel

(5)

MATERI POKOK PEMBELAJARAN SUB KOMPETE NSI KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP

BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

kabel Fiber optic sesuai manual book Menguasai dasar-dasar perencanaan sesuai dengan manual book yang telah ditetapkan akses fiber optic dan petunjuk pelaksana annya

akses fiber optic

Rancangan jaringan akses fiber optic

Design jaringan akses fiber optic

 Teknologi dan power budget

L.4. Menguasai Pemelihara an jaringan akses fiber optik atas tanah Prosedur pemeliharaan diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku pada buku user manual Prinsip kerja

alat ukur OTDR dipelajari sesuai dengan buku user manual Pedoman menangani gangguan dipelajari sesuai dengan buku user manual Identifikasi prosedur baku pemeliharaan jaringan akses fiber optic Peralatan OTDR dan buku pedoman prinsip kerja Sarana Instalasi jaringan akses fiber optic lengkap dengan data-data kabel dan pedoman penanganan gangguan Kecermat an dalam menggun akan peralatan OTDR Kecermat an dalam menanga ni ganggua n pada jaringan akses fiber optic Kecermat an dalam memaha mi prosedur pemeliha raan jaringan akses fiber optic

Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic

Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic

Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima Pemeliharaan perangkat HFC Penggunaan OTDR untuk

menentukan jenis gangguan Penggunaan OTDR untuk

menentukan letak gangguan Penggunaan OTDR untuk

menentukan redaman kabel Penggunaan OTDR untuk

menentukan sambungan kabel

Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel Pembongkaran dan

pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Pembongkaran dan

pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Pembongkaran dan

pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic Penyambungan ulang kabel

fiber optic

Terminasi ulang kabel fiber optic

Menerapkan pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan

pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan

pemeliharaan terminal kirim dan terima Menerapkan pemeliharaan perangkat HFC Menggunakan alat ukur untuk: Menentukan jenis gangguan Menentukan letak gangguan Menentukan redaman kabel Menentukan sambungan kabel Menentukan panjang kabel Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Membongkar dan

memasang kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Membongkar dan

memasang kembali sambungan kabel fiber optic Menyambung ulang

kabel fiber optic Melakukan terminasi

(6)

MATERI POKOK PEMBELAJARAN SUB KOMPETE NSI KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP

BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

L.5. Menguasai keselamat an kerja jaringan akses fiber optik atas tanah Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan jaringan akses fiber optic Penghayat an akan pentingny a keselamat an dan kesehatan kerja  Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja

 Norma, standard dan sistem keselamatan kerja  Kesehatan kerja

 Peralatan keselamatan kerja  Keselamatan kerja pada

instalasi fiber optic

Menerapkan prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja Pertolongan kecelakaan kerja pada instalasi kabel fiber optic

Sedang Pembagian Jam Pembelajaran Kompetensi Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah adalah sbb :

BIDANG KEAHLIAN : Teknik Telekomunikasi

PROGRAM KEAHLIAN : Teknik Jaringan Akses Pelanggan

KOMPETENSI : Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah

KODE : L

JAM PEMBELAJARAN : 200 jam

SUB KOMPETENSI PENGETAHUAN JAM

L.1.

Menguasai Konstruksi Jaringan akses fiber optik atas tanah

 Konstruksi kabel Fiber optic  Fiber optic Single mode  Fiber optic Multi mode  Karakteristik fiber optic  Perangkat kirim  Perangkat terima  Photo dioda  Dioda laser 40 JAM L.2. Menguasai penyambungan jaringan akses fiber optik atas tanah

• Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah

• Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah

• Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah

(7)

SUB KOMPETENSI PENGETAHUAN JAM

L.3.

Menguasai instalasi jaringan akses fiber optik atas tanah

 Perkembangan Fiber optic di dunia  Perkembangan Fiber optic di dunia  Keuntungan dan kerugian Fiber Optic  Propagasi udara dalam medium  Hukum pemantulan cahaya  Hukum pembiasan cahaya

 Pemasangan kabel udara fiber optic

 Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU)

 Konfigurasi sistem jaringan akses fiber optic  Persyaratan teknis jaringan akses fiber optic  Rancangan jaringan akses fiber optic  Design jaringan akses fiber optic

 Teknologi dan power budget

50 JAM

L.4.

Menguasai Pemeliharaan jaringan akses fiber optik atas tanah

Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima Pemeliharaan perangkat HFC

Penggunaan OTDR untuk menentukan jenis gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan letak gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan redaman kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan sambungan kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel

Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah

Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah

Pembongkaran dan pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic Penyambungan ulang kabel fiber optic

Terminasi ulang kabel fiber optic

40 JAM

L.5.

Menguasai keselamatan kerja jaringan akses fiber optik atas tanah

 Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja  Norma, standard dan sistem keselamatan kerja  Kesehatan kerja

 Peralatan keselamatan kerja

 Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic

(8)

A. Diagram pencapaian Kompetensi Menguasai Sistem Telekomunikasi

Keterangan :

A. Menggambar Teknik

B. Merakit Komponen Elektronika Analog C. Merakit Komponen Elektronika Digital D. Mengoperasikan Sistem Telekomunikasi

E. Mengoperasikan Perangkat Telekomunikasi Konsumen F. Mengoperasikan Jaringan Akses Tembaga Atas Tanah G. Mengoperasikan Jaringan Akses Tembaga Bawah Tanah H. Mengoperasikan Sistem Duct

I. Mengoperasikan IKR/G J. Mengoperasikan xDSL

K. Membuat Perencanaan Dasar Jaringan Akses

L. Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah M. Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Bawah Tanah

N. Mengoperasikan Jaringan Akses Radio Tetap (Fixed Wireless Telephone) O. Mengoperasikan Jaringan Akses Radio Bergerak (GSM , CDMA)

TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III

A B C D I L N O 3 4 5 6 E J K M H G F

(9)

Bab II - Pemelajaran

KOMPETENSI : Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah

KODE : L

JAM PEMBELAJARAN : 200 jam

A. Kriteria Unjuk Kerja

• Konstruksi Fiber optic berdasarkan manual book

• Penyambungan kabel fiber optic sesuai manual book

 Perkembangan Fiber Optic baik di dunia maupun di Indonesia dipelajari berdasarkan pada manual book yang berlaku

 Mempelajari teori Fisika Optic  Perangkat terminal Fiber optic

 Pemasangan kabel Fiber optic sesuai manual book

 Menguasai dasar-dasar perencanaan sesuai dengan manual book yang telah ditetapkan  Prosedur pemeliharaan diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku pada buku

user manual

 Prinsip kerja alat ukur OTDR dipelajari sesuai dengan buku user manual  Pedoman menangani gangguan dipelajari sesuai dengan buku user manual  Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

B. Lingkup Belajar

 Konstruksi dan Instalasi jaringan akses Fiber optic  Penyambungan kabel fiber optic atas tanah

 Perkembangan teknologi Fiber Optic di dunia dan Indonesia serta Teori Fisika Optic

 Dasar-dasar Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic dan petunjuk pelaksanaan  Identifikasi prosedur baku pemeliharaan jaringan akses fiber optic

 Peralatan OTDR dan buku pedoman prinsip kerja

 Sarana Instalasi jaringan akses fiber optic lengkap dengan data-data kabel dan pedoman penanganan gangguan

(10)

 Prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan jaringan akses fiber optic

C. Materi Pokok Pembelajaran - Sikap

• Kecermatan dalam memahami konstruksi dan instalasi

• Hati hati, cermat dan teliti dalam menyambung kabel fiber optik atas tanah

• Kecermatan dalam memahami perkembangan teknologi fiber optic dan teori fisika Optic

• Kecermatan dalam memahami dasar-dasar perencanan jaringan akses fiber optic dan petunjuk pelaksanaannya

• Kecermatan dalam menggunakan peralatan OTDR

• Kecermatan dalam menangani gangguan pada jaringan akses fiber optic

• Kecermatan dalam memahami prosedur pemeliharaan jaringan akses fiber optic

• Kecermatan dalam menggunakan peralatan OTDR

• Kecermatan dalam menangani gangguan pada jaringan akses fiber optic

• Kecermatan dalam memahami prosedur pemeliharaan jaringan akses fiber optic

• Penghayatan akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja

- Pengetahuan

• Konstruksi kabel Fiber optic

• Fiber optic Single mode

• Fiber optic Multi mode

• Karakteristik fiber optic

• Perangkat kirim

• Perangkat terima

• Photo dioda

• Dioda laser

• Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah

• Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah  Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah  Perkembangan Fiber optic di dunia

 Perkembangan Fiber optic di dunia

 Keuntungan dan kerugian Fiber Optic

(11)

 Hukum pemantulan cahaya

 Hukum pembiasan cahaya

 Pemasangan kabel udara fiber optic

 Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU)

 Konfigurasi sistem jaringan akses fiber optic  Persyaratan teknis jaringan akses fiber optic  Rancangan jaringan akses fiber optic  Design jaringan akses fiber optic  Teknologi dan power budget

 Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic  Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic  Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima

 Pemeliharaan perangkat HFC

 Penggunaan OTDR untuk menentukan jenis gangguan  Penggunaan OTDR untuk menentukan letak gangguan  Penggunaan OTDR untuk menentukan redaman kabel  Penggunaan OTDR untuk menentukan sambungan kabel  Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel

 Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah  Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah  Pembongkaran dan pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic

 Penyambungan ulang kabel fiber optic  Terminasi ulang kabel fiber optic

 Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja  Norma, standard dan sistem keselamatan kerja  Kesehatan kerja

 Peralatan keselamatan kerja

 Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic

- Ketrampilan

 Membuat konstruksi kabel fiber optik

 Penyambungan kabel fiber optik atas tanah Membaca blok / gambar sirkit pesawat GSM  Menguasai dasar propagasi cahaya dalam medium

(12)

 Menguasai hukum Pembiasan cahaya  Memasang kebel udara Fiber Optic

 Menerapkan pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic

 Menerapkan pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic

 Menerapkan pemeliharaan terminal kirim dan terima

 Menerapkan pemeliharaan perangkat HFC

Menggunakan alat ukur untuk:  Menentukan jenis gangguan  Menentukan letak gangguan  Menentukan redaman kabel  Menentukan sambungan kabel  Menentukan panjang kabel

 Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah  Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah  Membongkar dan memasang kembali sambungan kabel fiber optic

 Menyambung ulang kabel fiber optic

 Melakukan terminasi ulang kabel fiber optic

 Menerapkan prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja  Pertolongan kecelakaan kerja pada instalasi kabel fiber optic

(13)

PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

Penyambungan kabel serat optik terdapat dua cara yaitu :

• Mekanik

• Pemanasan Peralatan :

No Nama Peralatan Fungsi

A. Khusus

1. Lupsheat Cutter Mengupas kulit kabel 2. Fibre Stripper Mengupas coating 3. Fibre Cleaver Memotong serat optik 4. Adaptor & Torque Wrench Mengencangkan 5. Fusion Splicer Pemanasan/peleburan 6. Tensioning member Mengencangkan mof 7. Re-opening tool Membuka tutup sambungan

B. Umum

Gergaji Memotong kabel

Cutter Mengupas isolasi

Obeng Mengencangkan mof

Material Penyambungan Serat Optik :

• Kabel serat optik

• Alkohol kadar minimal 95 %

• Tissue

• Sleve/conector

• Penyambung Kabel Optik

• Main sleve atas/bawah

• Clamp

• Clamping bar atas/bawah

(14)

• Tension member clamp

• Busing with bounding wire

• Sealing type • Sealing cord • Tissu • Sarung tangan • Pita ukur • PVC tape

B. PENGOPERASIAN FUSION SPLICER (SUMITOMO TYPE 35 SE)

• Digunakan untuk menyambungkan serat optik (selubung luar 80 sampai dengan 150 µm). Pengoperasian menggunakan catuan 85 sampai dengan 265 Volt AC atau 12 Volt DC

• Yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian alat penyambungan adalah :

• Jangan menyentuh elektroda karena mempunyai tegangan 6000 Volt.

• Pasang ground ke main body selama alat digunakan

• Peralatan dalam keadaan kering

• Jangan memberi minyak pada bagian apa saja dari alat tersebut

• Hindari dari debu dan kotoran

• Jangan menggunakan gas freon karena dapat menimbulkan gas berbahaya pada saat discharge

(15)

Fusion Splacer terdiri dari 2 bagian atau panel yaitu : Panel bagian atas

Panel Bagian Samping Kanan

SELECT NEXT VX 4 VY 3 ZR 2 ZL 1 MSX 5 MSY 6 MRR 7 CLR 8 9 0 • = FOCUS UP FOCUS DOWN ARC FILED CHANGE HEATER SET RESET SET KEYBOARD SWITCH

Gambar. 3.1. Panel Bagian Atas

DC 12V OUT VIDEO OUT RS-232-C DC 8 A 3A DC IN- 12 V GND AC - IN AC OFF POWER SWITCH AC PROTECTOR DC

(16)

Fungsi dan bagian dari Fusion Splacer Sumitomo : Panel Bagian Atas

1. SET : switch awal untuk operasi otomatis

2. RESET : switch untuk mengembalikan ke posisi awal atau membatalkan 3. HEATER SET : untuk mengoperasikan Heater (pemanas selongsong) dan

dilengkapi lampu indikator

4. SELECT : memilih/mengaktifkan item pada menu

5. NEXT : untuk menentukan langkah selanjutnya sesuai dengan yang ada pada menu

6. FOKUS UP/DOWN : untuk memindahkan fokus naik/turun 7. ARC : untuk mengaktifkan peleburan ulang

8. FIELD CHANGE : mengganti layar X – Y atau Y – X

9. KEY SWITCH : untuk operasi manual dari pemilihan fungsi memilih parameter untuk setiap mode

Panel Bagian Samping Kanan

1. AC – IN : Terminal untuk menyambungkan peralatan dengan catuan AC 2. DC – IN : terminal untuk menyambungkan alat dengan catuan DC 3. AC PROTECTOR : untuk memutuskan circuit pada saat reset ditekan 4. DC PROTECTOR : untuk memutuskan circuit pada saat reset ditekan

5. RS 232 C : terminal untuk menyambungkan alat dengan PC seri telekomunikasi 6. POWER SWITCH : untuk mematikan alat, AC Power ON dan DC

7. GND : terminal untuk menyambungkan alat dengan grounding

8. VIDEO OUT : untuk menyambungkan alat dengan TV monitor, Video atau Video printer

9. DC12 VOLT OUT : output 12 V DC untuk mencatu lengkapan lain bila diperlukan

(17)

2 m

PROSES PENYAMBUNGAN 1. Penyambungan serat

• Pengupasan kabel dengan panjang serat ± 2 m

• Pengupasan selubung serat dengan Fiber Stripper

• Bersihkan ujung serat dengan tissu yang dibasahi alkohol/bisa juga mengggunakan colognet tissu.

• Potong ujung serat dengan Fiber Cleaver dengan disisakan ± 1,5 cm – 2 cm

• Pengecekan potongan serat optik pada splicing machine

• Penyambungan serat optik dengan peleburan (Fusion Splacer) 2. Penyambungan kabel optik

•Kupas PE luar kabel sepanjang ± 1m dengan Lupsheet Cutter

•Belah PE dalam menjadi 2 bagian dengan kedalaman ± 4 cm

•Masukkan Bousing with Boundering wire ke dalam belahan PE

•Pasang kedua klem hingga menjepit bousing dan kencangkan dengan kunci sock

•Amplas kulit kabel dan bersihkan dengan tissu basah sesuai ukuran

•Pasang sealing tape pertama pada bagian yang sudah diamplas

V GROVE

(18)

•Pasang Rubber end block menutup sealing tape pertama. Pasang sealing tape 2 pada bagian atas Rubber end block lalu ikat dengan stainless steel

•Potong spacer/slotted ± 45 mm dan strength member ± 75 cm

•Pasang tension member clamp pada strength member

•Pasang penyangga tray pada kedua ujung kabel

•Penyambungan serat dan pemanasan sleeve

•Pengaturan fiber pada tray

•Tutup dengan fiber cover dan pasang clamping bar bagian atas

•Pasang bounding wire dan kencangkan semua baut

•Tutup sambungan dengan clousure / main sleeve

C. METODA TERMINASI KABEL OPTIK

Terminasi kabel serat optik dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

• Cable Termination Frame (CTF)

• Cable Termination Box (CTB)

• Terminasi kabel optik secara langsung Penjelasan :

Cable Termination Frame (CTF)

• Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan End Closure, pig tail dan konektor. Sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam end closure.

• Bila konektor yang terpasang didalam kabinet adalah 96 buah, maka jumlah sambungan serat optik juga 96 buah.

• Metoda terminasi CTF mempunyai kapasitas besar, tetapi harganya lebih mahal dibandingkan dengan cara terminasi yang lainnya. Terminasi model CTF terlihat pada gambar 3.3

(19)

• Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan pig tail dan konektor ( tanpa menggunakan end closure ).

• Dengan demikian terminasi CTB lebih murah dibandingkan dengan terminasi CTF. Metoda ini sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam box atau kabinet dimana didalamnya juga terpasang konektor-konektor.

• Metoda terminasi ini mempunyai kapasitas yang lebih kecil dibandingkan dengan terminasi CTF. Terminasi model CTB diperlihatkan pada gambar 14.

Terminasi kabel optik secara langsung

• Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan konektor (tanpa menggunakan pig tail dan end closure).

• Dengan demikian dari segi ekonomis, terminasi ini adalah termurah dibandingkan dengan terminasi model lain.. Dalam metoda ini kualitas asembling konektor pada setiap serat optik harus memenuhi standar loss konektor yaitu 0,5dB. Sehingga diperlukan pengalaman didalam asembling konektor, karena sangat sulit mencapai nilai standar loss konektor tersebut.

MH Duct scaning Cable vault Kantor telepon pannel pig tail CTB cabinet ruang equipment fiber optik (pig tail) rak kabel splicing cable snaft

(20)

Prosedur Terminasi Kabel Optik

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan terminasi kabel optik :

• Penangan kabel optik pada saat membuat lengkungan tidak boleh melebihi bending radius kabel yang diijinkan.

• Jaga kebersihan adaptor dan konektor dari debu dan kotoran

• Hati-hati jangan mengganggu kabel dan peralatan transmisi yang sedang beroperasi. Prosedur Pekerjaan Terminasi

Persiapan

Pemasangan kabel optik di dalam ruang sentral

transmisi

Merakit kabinet CTF

Menyambung serat optik dengan pig tail

Perapian

(21)

Penjelasan : 1. Persiapan

• Supervisor dan staf memastikan rencana kerja pada hari itu.

• Supervisor dan staf mendiskusikan faktor keselamatan kerja pada pelaksanaan konstruksi dan cara mencegah bahaya yang mungkin terjadi.

• Memasang kabel optik diruang sentral transmisi. Pekerjaan instalasi kabel optik diruang transmisi meliputi :

• Penarikan kabel dari cable chamber ke ruang transmisi.

• Instalasi kabel pada rak kabel di ruang transmisi

• Untuk menghindari kabel dari kerusakan, bending radius diposisi sudut harus diperhatikan

2. Merakit cabinet (CTB)

Pekerjaan merakit kabineet harus mengikuti buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik. Merakit cabinet terdiri dari :

• Pemasangan braket

• Pemasangan cabinet

• Pemasangan coupling/adapter 3. Menyambung serat optik dengan pig tail

• Bila penyambungan menggunakan alat sambung fusion splicer maka fiber holder berukuran 250 µm digunakan untuk memegang serat, sedangkan fiber holder berukuran 900 µm digunakan untuk memegang pig tail.

• Setelah penyambungan selesai, titik sambung harus dilindungi dan dipasang selongsong sambungan (sleve), kemudian sleve diletakkan didalam tray dan disimpan didalam cabinet (CTB).

4. Pig tail dibuat slack dan disimpan didalam CTB

Menghubungkan ujung konektor pigtail dengan konektor yang terpasang pad adaptor, pastikan bahwa adaptor dan konektor dalam kondisi bersih.

5. Perapihan

(22)

• Pembersihan adaptor dan konektor, gunakan gas duster serta tissu yang dibasahi dengan alkohol

• Pemasangan label, setiap label yang dipasang di Cabinet (CTB) harus menunjukkan nama kabel, jumlah serat, nama rute kabel dan sebagainya.

D. PENGETESAN DAN PENCATATAN

Pengetesan

Tujuan Pengetesan :

• Untuk mengukur mutu optik kabel setelah diinstalasi, meliputi :

• Mengukur redaman serat

• Mengukur redaman sambungan

• Mengetahui apakah ada serat yang rusak atau putus

• Anggaran daya saluran Cara Pengetesan

• Pengetesan dilaksanakan pada setiap span kabel optik yang dipasang dan dimulai dari ujung terminal/sentral secara berurutan ke arah ujung serat lainnya

• Agar pengetesan tersebut dapat dilakukan secara berurutan maka penyambungan kabel harus dilakukan dalam urutan yang sama dengan pengetesan

Alat Pengetesan

• OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) untuk pengetesan saluran. Besar redaman dan fisik serat

• Power Meter untuk menghitung anggaran daya saluran Pencatatan

Bertujuan untuk mengadministrasikan :

• Letak dan nomor manhole atau tiang

• Letak dan nomor SSK

• Jumlah dan panjang kabel serat, jumlah serat pada tiap kabel

Referensi

Dokumen terkait

Pakan merupakan bahan makanan yang dapat dimakan oleh ternak baik tercerna sebagian atau seluruhnya serta tidak mengganggu kesehatan ternak. 

a. Tanah negara yang masih kosong atau murni, Tanah negara murni adalah tanah negara yang dikuasai secara langsung dan belum dibebani suatu hak apapun. Tanah hak yang habis

Sedangkan pada percobaan penentuan bilangan penyabunan, sesuai dengan SNI 01-3741-1995 kualitas minyak goreng yang baik dapat dilihat dari angka penyabunan yaitu

Sekiranya produk bercampur atau diproses dengan bahan-bahan lain, atau sesuatu pembaikan dilakukan, pernyataan di dalam helaian data keselamatan ini tidak boleh diguna pakai

Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang

Negara BUMN dan kontrak manajemen yang telah ditandatangani (khusus untuk Calon Direksi anak perusahaan), Direksi mengajukan Calon Direksi atau Calon Komisaris anak

Pupuk organik cair dapat dibuat dari bahan- bahan organik berbentuk cair dengan cara mengomposkan dan memberi aktivator pengomposan sehingga dapat dihasilkan pupuk organik

Berdasarkan fenomena yang terjadi diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh hubungan antara Current Ratio , Return On Assets terhadap pengungkapan