• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 16,12 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 12,47 triliun.

 Kinerja Ekonomi Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II-2016 yang diukur berdasarkan perkembangan PDRB pada triwulan II-2016 dibanding triwulan I-2016 tumbuh sebesar 0,88 persen (q-to-q). Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2015 juga mengalami pertumbuhan, yaitu sebesar 2,26 persen (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dari Triwulan I hingga Triwulan II Tahun 2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 1,99 persen (c-to-c).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 secara y-on-y dari sisi produksi dipengaruhi oleh pertumbuhan kinerja pada sebagian besar lapangan usaha yang menunjukkan tren positif. Hanya dua lapangan usaha saja yang mengalami penurunan yaitu pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang terkoreksi sebesar negatif 6,23 persen dan Jasa Perusahaan sebesar negatif 5,88 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran dipengaruhi oleh pertumbuhan komponen Ekspor Luar Negeri dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang masing-masing mengalami pertumbuhan yang cukup siginifikan sebesar 22,98 persen dan 22,53 persen.

No. 071/08/64/Th.XVIX, 5 Agustus 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

K

ALIMANTAN

U

TARA

T

RIWULAN

II

-

2016

EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2016 :

PERTUMBUHAN Y ON Y 2,26 PERSEN DAN Q TO Q 0,88 PERSEN

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Triwulan I-II Tahun 2016 (c-to-c)

Dari sisi produksi, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dari Triwulan I hingga Triwulan II Tahun 2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 1,99 persen (c-to-c). Kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja sebagian besar lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yang positif. Hanya dua lapangan usaha saja yang mengalami kontraksi yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar negatif 7,54 persen dan Jasa Perusahaan sebesar negatif 5,53 persen. Walaupun Lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian merupakan lapangan usaha

(2)

21.92 19.27 12.68 11.17 10.38 (6.23) 4.53 3.27 4.65 7.10 (10) (5) 0 5 10 15 20 25

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha, Triw.2-2016 (y-on-y)

Distribusi Laju Pertumbuhan

0.93 0.80 0.72 0.68 0.46 0.37 0.21 (1.89) (0.02) administrasi pertanian Lainnya industri perdagangan konstruksi transportasi pertambangan jasa perusahaan

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha, Triw.2-2016 (y-on-y)

Total PDRB) dan mengalami kontraksi sebesar 7,54 persen, namun Lapangan Usaha lainnya masih mengalami pertumbuhan yang positif sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dari Triwulan I hingga Triwulan II-2016 masih positif. Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 18,25 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan II-2015 (y-on-y)

Secara year-on-year (y-on-y) perekonomian Provinsi Kalimantan Utara pada triwulan II-2016 mengalami pertumbuhan sebesar 2,26 persen. Jika diamati menurut lapangan usaha, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan II-2016 dipengaruhi oleh peningkatan kinerja sebagian besar lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian

dan lapangan usaha Jasa Perusahaan yang masih mengalami kontraksi masing-masing sebesar negatif 6,23 persen dan negatif 5,88 persen. Meskipun lapangan usaha pertambangan dan penggalian merupakan lapangan usaha yang dominan sedang mengalami kontraksi, namun sebagian besar lapangan usaha lainnya mampu tumbuh secara positif sehingga hal tersebut sudah mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara secara keseluruhan sehingga masih mengalami

pertumbuhan yang positif. Sebagai gambaran, lapangan usaha yang tumbuh positif secara signifikan diantaranya adalah Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang

(3)

(6) (4) (2) 0 2 4 6

Triw.2'15 Triw.3'15 Triw.4'15 Triw.1'16 Triw.2'16

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB Secara Q-to-Q

PDRB Pertanian

Pertambangan Industri

Konstruksi

tumbuh sebesar 18,38 persen, merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan lapangan usaha lainnya.

Jika diamati sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan II-2016 secara y-on-y, ternyata sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,93 persen, disusul oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menyumbang sekitar 0,80 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara. Lapangan usaha Industri Pengolahan juga memberi andil yang cukup besar yaitu sekitar 0,68 persen. Sebaliknya lapangan usaha yang menjadi penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada Triwulan II-2016 adalah lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang memberi andil sebesar negatif 1,89 persen, dan lapangan usaha jasa perusahaan dengan andil sebesar negatif 0,02 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan I-2016 (q-to-q)

Secara quarter to quarter (q-to-q), laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara pada triwulan II-2016 tumbuh sebesar 0,88 persen setelah pada Triwulan I-2016 terkoreksi sebesar negatif 1,33 persen. Pertumbuhan pada Triwulan II-2016 ini didukung oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 3,10 persen. Lapangan Usaha Industri Pengolahan dalam pembentukan PDRB mempunyai kontribusi sekitar 10,38 persen sehingga pertumbuhannya berdampak secara signifikan terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Utara. Lapangan usaha lain yang juga tumbuh

secara signifikan adalah Administrasi Pemerintah , Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 16,44 persen. Pertumbuhan pada lapangan usaha tersebut merupakan yang tertinggi pada pada triwulan II-2016 ini. Sedangkan Lapangan Usaha lainnya yang juga memiliki andil yang dominan

terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara mengalami kontraksi seperti Lapangan Usaha

Pertambangan dan Penggalian sebesar negatif 1,49 persen, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan sebesar negatif 0,55 persen, serta Lapangan Usaha Kontruksi yang terkoreksi sebesar

negatif 1,25 persen.

(4)

18.67 35.68 20.12 11.84 22.98 0.13 2.84 22.53 (5.00) 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 Ekspor LN PMTB Pengeluaran Konsumsi RT Konsumsi Pemerintah

Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen, Triwulan II-2016 (y-on-y)

Share Y-on-Y

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Triwulan I-II Tahun 2016 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Triwulan I hingga Triwulan II tahun 2016 sebesar 0,88 persen (c-to-c) salah satunya dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja investasi yang digambarkan oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 5,43 persen. Selain itu, didukung pula oleh pertumbuhan pada komponen net ekspor antar daerah dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang masing-masing tumbuh sekitar 32,80 persen dan 19,91 persen. Komponen Pengeluaran Konsumsi rumah tangga juga mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 2,85 persen. Sedangkan salah satu komponen yang cukup dominan namun memberi andil dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi adalah komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami kontraksi sebesar negatif 17,83 persen. Karena sebagian besar komponen-komponen dari sisi pengeluaran masih tumbuh positif, walaupun komponen Ekspor Luar Negeri masih terkontraksi, maka secara keseluruhan sudah mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi secara kumulatif di tahun ini sehingga mengalami pertumbuhan ekonomi yang masih positif. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh positif dan merupakan komponen yang paling mendominasi dalam pembentukan PDRB Kalimantan Utara (sekitar 35,68 persen).

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan II-2015 (y-on-y)

Kinerja ekonomi Kalimantan Utara pada Triwulan II-2016 yang tumbuh sebesar 2,26 persen dibandingkan triwulan II-2015 dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja pada sebagian besar komponen pembentuk PDRB Kalimantan Utara yang dominan seperti Komponen Ekspor Luar Negeri, Komponen PMTB, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, dan Komponen Konsumsi Pemerintah.

Kinerja ekonomi Kalimantan Utara pada Triwulan II-2016 yang dibandingkan triwulan II-2015 (y-on-y) mampu tumbuh positif dipengaruhi

oleh pertumbuhan komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 22,89 persen, didukung pula oleh kontribusi komponen ini sebesar 18,67 persen terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Utara. Kondisi ini

(5)

(100.00) (50.00) 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00

Triw.I'15 Triw.II'15 Triw.III'15 Triw.IV'15 Triw.I'16 Triw.II'16

Grafik 5. Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Pengeluaran Secara Q-to-Q

Ekspor LN PMTB

Pengeluaran Konsumsi RT Konsumsi Pemerintah

mengindikasikan bahwa Kalimantan Utara mengalami surplus perdagangan yang dilakukan dengan Luar Negeri pada Triwulan II tahun 2016 ini. Sedangkan komponen Net Ekspor Antar Daerah dan komponen Perubahan Inventori mengalami kontraksi masing-masing sebesar negatif 14,28 persen dan negatif 64,09 persen.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada Triwulan II-2016 dari sisi pengeluaran (y-on-y), komponen Ekspor Luar Negeri memberi andil terhadap pertumbuhan sebesar 4,71 persen, diikuti andil komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 1,69 persen. Sebaliknya komponen Net Ekspor antar daerah memberi andil negatif 2,92 persen dan diikuti oleh andil Komponen Perubahan Inventori sebesar negatif 1,86 persen pada PDRB Kalimantan Utara semakin membuat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara menjadi agak melambat namun masih positif.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan I-2016 (q-to-q)

Ekonomi Kalimantan Utara triwulan II-2016 mengalami pertumbuhan sebesar 0,88 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan pada komponen pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh signifikan sebesar 115.19 persen. Selain itu didukung oleh peningkatan kinerja pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yaitu masing-masing sebesar 1,37 persen dan 13,57 persen. Sebaliknya ada beberapa komponen yang terkoreksi, dimana terjadi pula penurunan pada dua komponen yang dominan terhadap pembentukan PDRB Kalimantan

Utara dari sisi pengeluaran pada triwulan ini yaitu komponen Ekspor Luar Negeri yang terkoreksi sebesar negatif 2,78 persen dan Komponen PMTB yang terkoreksi sebesar negatif 1.85 persen.

(6)

-2.44 0.90 8.09 0.24 0.88 4.21 5.72 3.98 -1.30 2.26 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Grafik 6. Laju Pertumbuhan Ekonomi Pulau Kalimantan,

Triwulan II - 2016 q-to-q y-on-y Kalimantan Barat 16.30 Kalimantan Tengah 11.53 Kalimantan Selatan 15.35 Kalimantan Timur 50.04 Kalimantan Utara 6.78

GRAFIK 7. STRUKTUR EKONOMI PULAU KALIMANTAN, TRIWULAN II-2016

C.

PDRB PULAU KALIMANTAN

Kinerja perekonomian di Pulau Kalimantan secara umum pada Triwulan II- 2016 tumbuh sebesar 1,13 persen dibandingkan triwulan II-2015 (y-on-y).

Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), kinerja ekonomi Pulau Kalimantan mengalami pertumbuhan sebesar 1,02 persen. Jika diamati secara spasial, pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun 2016 dibanding triwulan yang sama tahun

sebelumnya menempatkan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi dibanding wilayah lainnya di Pulau Kalimantan yaitu sebesar 5,72 persen, diikuti Kalimantan Barat (4,21 persen), Kalimantan Selatan (3,98 persen) dan Kalimantan Utara (2,26 persen). Sebaliknya Provinsi Kalimantan Timur mengalami kontraksi sebesar negatif 1,30 persen. Namun jika dilihat struktur perekonomian Pulau Kalimantan pada Triwulan II-2016, Provinsi Kalimantan Timur masih mendominasi dalam pembentukan PDRB Pulau Kalimantan yaitu sebesar 50,04 persen, diikuti Kalimantan Barat sebesar 16,30 persen, Kalimantan Selatan sebesar 15,35 persen, Kalimantan Tengah sebesar 11,53 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 6,78 persen.

(7)

Tabel 1

PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw.II-2015 Triw.I-2016 Triw.II-2016 Triw.II-2015 Triw.I-2016 Triw.II-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.752.964,8 2.996.786,0 3.105.474,3 2.151.269,7 2.261.117,5 2.248.668,8 B Pertambangan dan Penggalian 4.434.242,5 3.524.546,1 3.533.565,2 3.697.011,4 3.519.081,2 3.466.704,7 C Industri Pengolahan 1.590.891,3 1.523.703,7 1.673.251,8 1.165.688,5 1.210.938,5 1.248.468,2

D Pengadaan Listrik , Gas 6.906,9 7.141,4 7.545,6 7.107,3 6.935,3 7.236,4

E Pengadaan Air 9.542,6 9.826,3 10.202,4 8.080,6 8.389,3 8.567,0

F Konstruksi 1.870.432,1 2.028.191,4 2.043.436,1 1.386.141,5 1.449.622,8 1.431.443,4 G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.583.276,9 1.739.914,6 1.800.286,3 1.202.842,0 1.249.034,2 1.258.729,6 H Transportasi dan Pergudangan 976.190,4 1.050.039,3 1.085.256,1 717.001,8 735.750,6 742.346,6 I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 222.730,2 240.284,0 252.825,1 147.685,5 156.023,5 160.746,0 J Informasi dan Komunikasi 344.628,5 363.316,4 374.235,6 326.647,6 340.303,1 348.380,5

K Jasa Keuangan 181.490,6 200.692,4 206.339,3 136.663,0 142.066,6 144.321,7

L Real Estate 139.243,4 144.437,0 146.377,4 121.774,2 122.086,8 122.476,9

M,N Jasa Perusahaan 45.936,8 44.276,9 44.549,7 35.966,8 34.479,3 33.852,3

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 890.280,8 915.052,3 1.105.513,4 617.325,7 627.617,2 730.795,2

P Jasa Pendidikan 380.033,3 413.936,8 441.890,0 286.340,6 294.558,6 306.057,3

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 144.543,5 166.971,2 178.721,7 121.363,7 132.901,1 139.093,6 R,S,

T,U Jasa Lainnya 88.436,3 100.929,6 107.778,2 65.420,6 69.803,6 72.180,5

(8)

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan II Tahun 2016 (Persen)

Lapangan Usaha Q-to-Q Y-on-Y

Sumber Pertumbuhan

Y-on-Y Triw.I-2016 Triw.II-2016 Triw.II-2015 Triw.II-2016 Triw.II-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,10 (0,55) (0,10) 4,53 0,80

B Pertambangan dan Penggalian (5,11) (1,49) (0,42) (6,23) (1,89)

C Industri Pengolahan 1,39 3,10 0,30 7,10 0,68

D Pengadaan Listrik , Gas (10,42) 4,34 0,00 1,82 0,00

E Pengadaan Air 2,04 2,12 0,00 6,02 0,00

F Konstruksi 1,33 (1,25) (0,15) 3,27 0,37

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (0,69) 0,78 0,08 4,65 0,46

H Transportasi dan Pergudangan 0,16 0,90 0,05 3,53 0,21

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 1,03 3,03 0,04 8,84 0,11

J Informasi dan Komunikasi 1,31 2,37 0,07 6,65 0,18

K Jasa Keuangan 1,06 1,59 0,02 5,60 0,06

L Real Estate 0,87 0,32 0,00 0,58 0,01

M,N Jasa Perusahaan (1,06) (1,82) (0,01) (5,88) (0,02)

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (13,73) 16,44 0,83 18,38 0,93

P Jasa Pendidikan (1,42) 3,90 0,09 6,89 0,16

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,90 4,66 0,05 14,61 0,15

R,S,

T,U Jasa Lainnya 1,47 3,41 0,02 10,33 0,06

(9)

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015 dan Triwulan I-II Tahun 2016

(Persen)

Lapangan Usaha 2015

2016 Triw. I Triw. II

(1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 17,61 19,37 19,27

B Pertambangan dan Penggalian 28,05 22,78 21,92

C Industri Pengolahan 9,73 9,85 10,38

D Pengadaan Listrik , Gas 0,04 0,05 0,05

E Pengadaan Air 0,06 0,06 0,06

F Konstruksi 12,02 13,11 12,68

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10,40 11,25 11,17

H Transportasi dan Pergudangan 6,29 6,79 6,73

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 1,44 1,55 1,57

J Informasi dan Komunikasi 2,19 2,35 2,32

K Jasa Keuangan 1,19 1,30 1,28

L Real Estate 0,89 0,93 0,91

M,N Jasa Perusahaan 0,29 0,29 0,28

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,81 5,91 6,86

P Jasa Pendidikan 2,48 2,68 2,74

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,95 1,08 1,11

R,S,

T,U Jasa Lainnya 0,57 0,65 0,67

(10)

Tabel 4

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (Juta Rupiah)

Komponen Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw.II-2015 Triw.I-2016 Triw.II-2016 Triw.II-2015 Triw.I-2016 Triw.II-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2.991.145,0 3.197.257,1 3.242.754,8 2.105.090,9 2.135.522,9 2.164.777,4 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 140.319,9 127.202,4 146.383,5 96.508,1 84.619,1 96.103,5 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1.436.275,0 820.395,3 1.908.138,6 913.535,0 520.175,3 1.119.390,8 4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 5.326.727,5 5.815.449,6 5.751.319,2 3.897.087,0 3.976.016,4 3.902.291,9 5 Perubahan Inventori 1.077.724,5 425.274,4 409.045,1 353.180,3 132.772,3 126.840,2 6 Ekspor Luar Negeri 2.928.527,9 3.040.454,7 3.008.760,1 2.497.003,0 3.158.712,9 3.070.850,7

7 Impor Luar Negeri 263.439,1 292.140,7 261.231,2 164.109,1 177.382,5 149.893,1

8 Net Ekspor Antar Daerah 2.024.490,2 2.336.152,7 1.912.078,1 2.496.035,4 2.530.273,1 2.139.707,3

(11)

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan II Tahun 2016 (Persen)

Komponen

Q-to-Q Y-on-Y Pertumbuhan Sumber

Y-on-Y Triw.I-2016 Triw.II-2016 Triw.II-2015 Triw.II-2016 Triw.II-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga

0,09

1,37

3,59

2,84

0,49

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

(13,16)

13,57

7,48

(0,42)

(0,00)

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

(71,42)

115,19

10,35

22,53

1,69

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

4,62

(1,85)

9,89

0,13

0,04

5 Perubahan Inventori

1,93

(4,47)

19,94

(64,09)

(1,86)

6 Ekspor Luar Negeri

(15,94)

(2,78)

(41,02)

22,98

4,71

7 Impor Luar Negeri

(1,77)

(15,50)

(40,40)

(8,66)

(0,12)

8 Net Ekspor Antar Daerah

161,35

(15,44)

124,77

(14,28)

(2,92)

(12)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2015 dan Triwulan I-II Tahun 2016

(Persen)

Komponen 2015 2016

Triw. I Triw. II

(1) (2) (3) (4)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga

19,47

20,67

20,12

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT

0,86

0,82

0,91

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

10,96

5,30

11,84

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

33,66

37,59

35,68

5 Perubahan Inventori

4,05

2,75

2,54

6 Ekspor Luar Negeri

21,80

19,65

18,67

7 Impor Luar Negeri

2,07

1,89

1,62

8 Net Ekspor Antar Daerah

11,27

15,10

11,86

(13)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

M.Habibullah

(Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur)

Telepon: (0541) 732793; Fax: (0541) 201121

E-mail: bps6400@.bps.go.id, neraca6400@bps.go.id

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa   Lapangan Usaha, Triw.2-2016 (y-on-y)
Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi  Beberapa Komponen, Triwulan II-2016 (y-on-y)
Grafik 5. Pertumbuhan  Beberapa Komponen PDRB  Pengeluaran  Secara Q-to-Q
GRAFIK 7. STRUKTUR EKONOMI PULAU KALIMANTAN, TRIWULAN  II-2016

Referensi

Dokumen terkait

Yang tercakup dalam statistik perhubungan darat di sini adalah data panjang jalan yaitu semua jalan di Kabupaten Mamuju, baik dengan status wewenang pemerintah

Menurut comsky terdapat 4 penggolongan dalam aturan produksi, yang termasuk pada kategori Context sensitive: Panjang string ruas kiri harus lebih kecil atau sama dengan ruas

Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility ) berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan dalam melaksanakan

Data yang dikumpulkan untuk masing-masing sumber bioetanol: (a) nira batang yaitu hasil biomas batang (t/ha), kadar gula brix nira batang menggunakan refractometer, volume nira (per

Hubungan kerja antara pemerintah desa atau kelurahan, BPD, Camat, pemerintah kabupaten dengan masing-masing lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan sebagimana

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Ukuran Antropometrik Bayi Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi badan, berat badan ibu sebelum hamil, status gizi (yang

Judul penelitian ini adalah “Leksikon Tuturan Palang Pintu Betawi di Kampung Setu Babakan, DKI Jakarta (Kajian Antropolinguistik)” definisi operasional penelitian

Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai dalam Rusman (2012 : 62) bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, adalah sebagai berikut: