• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001

(Mata Uang Indonesia)

PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

(2)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

31 DESEMBER 2002

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2001

Daftar Isi

Hal Laporan Auditor Independen

Neraca Konsolidasi….……… 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi……… 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi……… 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi………...……….. 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi……… 6-31

(3)

PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Aqua Golden Mississippi Tbk (“Perusahaan”) dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan IBIC Sendirian Berhad, Anak Perusahaan yang dikonsolidasi, yang jumlah aktivanya merupakan 6,66% pada tanggal 31 Desember 2002 serta jumlah penjualan bersihnya merupakan 2,41% untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, terhadap jumlah konsolidasi. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Anak Perusahaan tersebut, semata-mata didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Laporan keuangan konsolidasi PT Aqua Golden Mississippi Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya bertanggal 22 Maret 2002, berisi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut, dan mencakup paragraf penjelasan yang menjelaskan dampak kondisi ekonomi pada Perusahaan.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2002, hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Catatan 23 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap Perusahaan dan tindakan yang ditempuh serta rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan jumlahnya.

PRASETIO, SARWOKO & SANDJAJA

Drs. Ruchjat Kosasih NIAP 98.1.0068

(4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 2002 2001

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kas 2c, 3 29.505.166.081 23.041.295.101 Piutang

Usaha - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 582.753.041 pada tahun 2002 dan Rp 706.527.824 pada

tahun 2001 2d, 4

Pihak ketiga 6.896.830.976 7.676.238.398

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2e, 5, 19 150.026.190.331 179.518.475.116

Lain-lain 1.203.306.143 1.538.676.227

Persediaan 2f, 6, 7 7.560.763.746 9.129.042.794

Uang muka pembelian 275.666.788 459.021.612

Biaya dibayar di muka 230.675.887 205.506.301

Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 669.516.630

JUMLAH AKTIVA LANCAR 196.368.116.582 221.568.255.549

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2e, 5, 19 9.516.357.624 648.998.505

Aktiva tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 224.358.725.021 pada tahun 2002 dan Rp 171.388.572.715

pada tahun 2001 2g, 7 338.805.815.812 289.203.850.618 Uang muka pembelian aktiva tetap 353.948.194 1.789.738.893 Selisih lebih harga perolehan atas aktiva bersih

anak perusahaan - bersih 2h 221.872.500 246.525.000

Uang jaminan 128.100.595 139.533.765

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 349.026.094.725 292.028.646.781

(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Catatan 2002 2001

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

Pinjaman jangka pendek 2e,5, 8 - 45.000.000.000

Hutang

Usaha 9

Pihak ketiga 26.031.775.944 25.679.313.480

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2e, 5, 19 110.283.220.347 146.356.125.081

Lain-lain 1.603.742.606 15.198.772.090

Uang jaminan botol dan krat 2e, 5, 10 124.850.642.954 80.035.685.701

Hutang pajak 2l, 11 7.902.431.587 10.019.146.255

Biaya masih harus dibayar 3.995.137.029 2.565.358.992

Hutang dividen 151.252.423 126.665.162

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 274.818.202.890 324.981.066.761

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 2e, 5, 19 16.560.166.316 623.559.308 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2l, 11 21.558.098.003 15.624.184.175 Biaya pesangon, penghargaan dan ganti kerugian

karyawan yang masih harus dibayar 18 5.752.861.000 1.606.332.930

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 43.871.125.319 17.854.076.413

JUMLAH KEWAJIBAN 318.689.328.209 342.835.143.174

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 5.939.822.896 5.869.404.755

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 45.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh

-13.162.473 saham 12 13.162.473.000 13.162.473.000

Tambahan modal disetor - agio saham 8.624.230.550 8.624.230.550 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b 7.053.324.625 9.063.991.439 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2g 105.739.163 105.739.163

Saldo laba 191.819.292.864 133.935.920.249

JUMLAH EKUITAS 220.765.060.202 164.892.354.401

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 2002 2001

PENJUALAN BERSIH 2i, 5,14, 19 1.021.898.740.969 793.652.121.804

BEBAN POKOK PENJUALAN 2i, 5, 15, 19 897.845.808.598 694.646.713.753

LABA KOTOR 124.052.932.371 99.005.408.051

BEBAN USAHA 2i, 2j, 5, 16, 18, 19

Umum dan administrasi 29.673.005.368 23.605.557.424

Penjualan 9.555.149.672 8.319.702.857

Jumlah Beban Usaha 39.228.155.040 31.925.260.281

LABA USAHA 84.824.777.331 67.080.147.770

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Jasa bantuan teknik 5, 19 8.367.279.015 6.446.190.060

Laba penjualan aktiva tetap - bersih 2g 4.117.279.775 215.295.293

Laba selisih kurs - bersih 2k 527.880.295 99.265.659

Penghasilan bunga 338.588.230 651.267.395

Penghasilan sewa 5, 19 274.000.000 282.000.000

Beban bunga 17 (5.695.090.282) (5.940.856.761)

Lain-lain - bersih 5, 19 4.188.601.893 1.580.362.552

Penghasilan Lain-lain - Bersih 12.118.538.926 3.333.524.198

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 96.943.316.257 70.413.671.968

BEBAN PAJAK 2l, 11

Pajak kini 24.307.503.693 15.289.877.755

Pajak tangguhan 5.933.913.828 6.205.300.581

Jumlah Beban Pajak 30.241.417.521 21.495.178.336

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

YANG DIKONSOLIDASI 66.701.898.736 48.918.493.632

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b (591.980.486) (904.201.474)

LABA BERSIH 66.109.918.250 48.014.292.158

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Selisih Kurs karena

Tambahan Penjabaran Selisih

Modal Disetor - Laporan Penilaian Kembali

Catatan Modal Saham Agio Saham Keuangan Aktiva Tetap Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2001 13.162.473.000 8.624.230.550 9.379.037.411 105.739.163 92.502.864.591 123.774.344.715

Laba bersih - - - - 48.014.292.158 48.014.292.158

Dividen kas 13 - - - - (6.581.236.500 ) (6.581.236.500 )

Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan 2b - - (315.045.972 ) - - (315.045.972 )

Saldo 31 Desember 2001 13.162.473.000 8.624.230.550 9.063.991.439 105.739.163 133.935.920.249 164.892.354.401

Laba bersih - - - - 66.109.918.250 66.109.918.250

Dividen kas 13 - - - - (8.226.545.635 ) (8.226.545.635 )

Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan 2b - - (2.010.666.814 ) - - (2.010.666.814 )

Saldo 31 Desember 2002 13.162.473.000 8.624.230.550 7.053.324.625 105.739.163 191.819.292.864 220.765.060.202

(8)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2002 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 2002 2001

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 1.264.513.220.597 830.093.287.741 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (1.106.106.019.219) (684.840.992.838) Pembayaran kas untuk beban pabrikasi dan

beban usaha (38.590.293.280) (35.175.866.978)

Kas diperoleh dari aktivitas operasi 119.816.908.098 110.076.427.925 Pembayaran untuk:

Beban bunga (5.976.680.510) (5.666.729.168)

Pajak (46.922.733.216) (25.137.395.332)

Penerimaan penghasilan bunga 178.669.182 447.908.144

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 67.096.163.554 79.720.211.569

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aktiva tetap 7 5.438.227.725 219.906.001 Perolehan aktiva tetap (32.859.618.253) (66.169.494.495)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (27.421.390.528) (65.949.588.494)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan (pengurangan) bersih saldo akun dengan

pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19.054.510.546 (1.255.511.985) Pembayaran pinjaman jangka pendek 8 (45.000.000.000)

-Pembayaran dividen kas (8.462.662.005) (6.796.290.307)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (34.408.151.459) (8.051.802.292)

Pengaruh penjabaran selisih kurs atas

kas dan setara kas - bersih 1.197.249.413 128.917.942

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 6.463.870.980 5.847.738.725

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 23.041.295.101 17.193.556.376

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 29.505.166.081 23.041.295.101

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva tetap

(9)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Aqua Golden Mississippi Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie, S.H. No. 24 tanggal 23 Februari 1973. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/213/22 tanggal 19 Juni 1973 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Lindasari Bachroem, S.H. No. 25 tanggal 12 Mei 1997 dalam rangka penyesuaian terhadap Undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 Tahun 1995. Perubahan terakhir ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4579.HT.01.04.TH’97 tanggal 3 Juni 1997 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 84 Tambahan No. 4963 tanggal 21 Oktober 1997.

Perusahaan bergerak dalam industri air minum dalam kemasan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pulo Lentut No. 3 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari, Jawa Barat. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di pasar lokal dan ekspor. Proporsi antara penjualan lokal dan ekspor tahun 2002 masing-masing sebesar 98,92% dan 1,08%.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, adalah sebagai berikut:

Saham

Ditempatkan dan Nilai Nominal

Tanggal Kebijakan Perusahaan Disetor Penuh Per Saham

1 Maret 1990 Penawaran umum perdana sebesar

6.000.000 saham 6.000.000 1.000

13 Oktober 1994 Saham bonus dengan ketentuan satu (1) saham baru untuk setiap

dua (2) saham yang dimiliki 3.000.000 1.000

16 Oktober 1995 Saham bonus dengan ketentuan tiga (3) saham baru untuk setiap

sepuluh (10) saham yang dimiliki 2.700.000 1.000

8 Agustus 1997 Dividen saham dengan ketentuan satu (1) saham baru untuk setiap

delapan (8) saham yang dimiliki 1.462.473 1.000

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh 13.162.473

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

(10)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

1. U M U M (lanjutan)

c. Susunan Anak Perusahaan

Perusahaan mempunyai anak perusahaan berikut:

Persentase

Pemilikan Jumlah Aktiva

Mulai Beroperasi

Secara Aktivitas

Domisili Komersial % 2002 2001 Utama

IBIC Sendirian Berhad Brunei

Darussalam 1991 80,00 36.303.148.028 35.139.576.976 Industri air minum dalam kemasan

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan sampai dengan tanggal 6 Februari 2003 berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 21 Desember 2001 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

1. Lisa Tirto Utomo - Presiden Komisaris 1. Willy Sidharta - Presiden Direktur

2. R. Soekardi - Komisaris (Independen) 2. John Abdi - Direktur

3. Janto Utomo - Komisaris 3. Dra. Tanty Irawati - Direktur

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, Perusahaan memiliki masing-masing 1.214 dan 1.415 karyawan tetap.

Kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp 1.306.800.000 dan Rp 1.188.000.000 masing-masing pada tahun 2002 dan 2001.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih serta aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

(11)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang ada di luar negeri dengan persentase pemilikan sebesar 80%, yaitu IBIC Sendirian Berhad. Akun-akun IBIC Sendirian Berhad, Anak Perusahaan yang berkedudukan di Brunei Darussalam, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:

Akun-akun neraca - Kurs tengah pada tanggal neraca (B$ 1 menjadi Rp 5.154,31 dan Rp 5.620,97 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001).

Akun-akun laporan laba rugi - Kurs rata-rata selama tahun berjalan (B$ 1 menjadi Rp 5.181,37 pada tahun 2002 dan Rp 5.713,77 pada tahun 2001).

Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laporan laba rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang merupakan bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan telah dieliminasi.

Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.

c. Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan Anak Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

e. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method).

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

(12)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Aktiva Tetap

(1) Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap yang digunakan dan diperoleh sampai dengan tanggal 31 Desember 1978 telah dinilai kembali pada tahun 1979 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 109/KMK.04/1979 tanggal 27 Maret 1979, dikurangi akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dibukukan dalam akun “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” sebagai bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.

(2) Penyusutan aktiva tetap milik Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Mesin dan peralatan pabrik 10

Botol dan krat 4

Kendaraan 5

Peralatan dan perabot kantor 5

(3) Penyusutan aktiva tetap milik Anak Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan tarif sebagai berikut:

Bangunan 5% - 11,11%

Mesin dan peralatan pabrik 20%

Botol, krat dan dispenser 25%

Kendaraan 20%

Peralatan dan perabot kantor 10% - 15%

(4) Aktiva tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

(5) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

(6) Sesuai PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah” yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 1999, biaya perolehan tanah setelah tahun 1999 meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan, pematangan dan persiapan tanah sampai siap untuk digunakan termasuk biaya komisi. Biaya perolehan tanah sebelum tahun 1999 termasuk biaya notaris dan legal, pajak serta biaya perpanjangan izin hak atas tanah.

(7) Penurunan nilai aktiva tetap diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan pada saat terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva.

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Selisih Lebih Harga Perolehan atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan

Selisih lebih harga perolehan atas aktiva bersih Anak Perusahaan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

i. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan kepada pelanggan (FOB

shipping point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada

pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

j. Dana Pensiun

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran dana pensiun ditanggung Perusahaan sebesar 3% dan ditanggung karyawan sebesar 2% dari gaji pokok bulanan karyawan.

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs terakhir yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tahun berjalan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

2002 2001

Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 8.940,00 10.400,00

Dolar Brunei/Singapura (B$/Sin$) 1 5.154,31 5.620,97

Euro Eropa 1 9.369,65 9.188,42

Franc Perancis (FRF) 1 - 1.400,76

Kurs tersebut merupakan kurs rata-rata antara kurs beli dan kurs jual uang kertas dan/atau kurs transaksi yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.

l. Beban Pajak

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pencatatan dampak pajak dari pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatatnya, dan pengakuan serta pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan sebagai pengaruh pajak di masa yang akan datang untuk kejadian yang diakui dalam laporan keuangan, termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.

m. Pelaporan Segmen

Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

(14)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Pelaporan Segmen (lanjutan)

Perusahaan dan Anak Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha yaitu industri pembuatan air minum dalam kemasan, sehingga informasi segmen usaha tidak disajikan.

n. Laba Bersih Per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebanyak 13.162.473 saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

2002 2001

Kas

Rupiah 273.768.980 131.775.376

Dolar Brunei (B$ 1.770,45 pada tahun 2002

dan B$ 1.865,96 pada tahun 2001) 9.125.448 10.488.505 Dolar AS (AS$ 9.277,67 pada tahun 2002

dan AS$ 1.857,64 pada tahun 2001) 82.942.370 19.319.456

Sub-jumlah 365.836.798 161.583.337

Bank - Pihak ketiga

Standard Chartered Bank, Brunei

Rekening Dolar Brunei (B$ 669.841,77 pada tahun 2002 dan B$ 471.179,49

pada tahun 2001) 3.452.572.134 2.648.485.778

PT Bank Central Asia Tbk

Rekening Rupiah 2.836.748.623 578.228.361

Citibank N.A., Jakarta

Rekening Rupiah 220.747.780 19.336.565

Rekening Dolar AS (AS$ 85.798,63 pada tahun 2002 dan AS$ 48.625,45 pada

tahun 2001) 767.039.752 505.704.680

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta

Rekening Rupiah 609.495.781

-Rekening Dolar AS (AS$ 4.915,32) 43.942.961

-PT Bank Niaga Tbk

Rekening Rupiah 424.081.608 496.422.894

PT Bank UFJ Indonesia

Rekening Rupiah 13.320.289 29.138.288

Rekening Dolar AS (AS$ 9.750,67 pada tahun 2002 dan AS$ 45.654,08

pada tahun 2001) 87.170.990 474.802.432

Rekening Euro (Euro 2.655,81) 24.883.824

-PT Bank Negara Indonesia Tbk

(15)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

2002 2001

PT Bank Daiwa Perdania

Rekening Dolar AS (AS$ 1.889,36

pada tahun 2002 dan 2001) 16.890.878 19.649.344 Deutsche Bank, Jakarta

Rekening Rupiah - 22.617

Rekening Dolar AS (AS$ 20,40 pada tahun 2002 dan AS$ 56,67 pada

tahun 2001) 182.376 589.368

PT Bank Panin Tbk

Rekening Rupiah - 5.407.081

Rekening Dolar AS (AS$ 12.319,26) - 128.120.304

Sub-jumlah 8.570.865.137 4.930.498.667

Deposito berjangka - Pihak ketiga Standard Chartered Bank, Brunei

Dolar Brunei (B$ 205.185,04 pada tahun 2002

dan B$ 204.427,17 pada tahun 2001) 1.057.587.304 1.149.078.990 Dolar AS (AS$ 2.163.509,74 pada tahun 2002

dan AS$ 1.601.722,87 pada tahun 2001) 19.378.902.745 16.658.687.906 The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Ltd., Brunei

Dolar Brunei (B$ 25.604,61 pada tahun 2002

dan B$ 25.164,02 pada tahun 2001) 131.974.097 141.446.201

Sub-jumlah 20.568.464.146 17.949.213.097

Jumlah 29.505.166.081 23.041.295.101

Deposito berjangka dalam mata uang asing memperoleh bunga tahunan berkisar antara 0,325% sampai dengan 1,000% pada tahun 2002 dan antara 0,403% sampai dengan 1,750% pada tahun 2001.

4. PIUTANG USAHA

Piutang usaha terdiri dari:

2002 2001

Pihak ketiga

Piutang usaha Anak Perusahaan - berbagai pihak (B$ 1.046.428,45 pada tahun 2002 dan

B$ 1.000.532,33 pada tahun 2001) 5.393.616.624 5.623.959.063 Field Catering & Supplies Pte., Ltd., Singapura

(Sin$ 391.069,40 pada tahun 2002 dan

Sin$ 490.814,10 pada tahun 2001) 2.015.661.634 2.758.807.159

Chop Nam Huat, Brunei (Sin$ 13.640,40) 70.305.759

Jumlah 7.479.584.017 8.382.766.222

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 582.753.041 706.527.824

(16)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2002 2001

Sampai dengan 1 bulan 2.178.299.487 1.609.894.823

> 1 bulan - 3 bulan 4.671.255.643 6.020.200.993 > 3 bulan - 6 bulan 27.490.512 18.982.016 > 6 bulan - 1 tahun 33.472.604 28.225.363 > 1 tahun 569.065.771 705.463.027 Jumlah 7.479.584.017 8.382.766.222

Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2002 2001

Saldo awal tahun 706.527.824 764.108.062

Pembalikan penyisihan selama tahun berjalan (65.462.724) (69.997.968) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (58.312.059) 12.417.730

Saldo akhir tahun 582.753.041 706.527.824

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 5 dan 19)

PT Tirta Investama 150.026.190.331 179.518.475.116

Rincian umur piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2002 2001

Sampai dengan 1 bulan 95.716.546.105 95.869.103.853 > 1 bulan - 3 bulan 54.309.644.226 83.649.371.263

Jumlah 150.026.190.331 179.518.475.116

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang usaha.

(17)

5. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian air minum dalam kemasan termasuk penerimaan uang jaminan botol dan krat, pembelian botol dan sebagian bahan kemasan. Penentuan syarat pembelian dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada dasarnya sama dengan pihak ketiga.

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau

Jumlah Beban yang Bersangkutan (%)

2002 2001 2002 2001 Piutang Usaha PT Tirta Investama 150.026.190.331 179.518.475.116 27,51 34,95

Piutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Tirta Investama 8.607.521.657 - 1,58 -PT Tirta Sibayakindo 908.835.967 648.998.505 0,16 0,13 Jumlah 9.516.357.624 648.998.505 1,74 0,13 Hutang Usaha PT Tirta Investama 100.199.302.046 129.781.011.855 31,45 37,86 PT Tirta Sibayakindo 10.083.918.301 16.575.113.226 3,16 4,83 Jumlah 110.283.220.347 146.356.125.081 34,61 42,69

Uang Jaminan Botol dan Krat

PT Tirta Investama 122.759.508.461 77.943.526.941 38,52 22,73

Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Tirta Investama 16.560.166.316 623.559.308 5,20 0,18 Pembelian Botol PT Tirta Investama 28.271.430.548 51.237.915.526 12,41 27,73 Penjualan Bersih PT Tirta Investama 986.535.296.553 755.360.886.716 96,54 95,18

Pembelian Air Minum dalam Kemasan PT Tirta Investama 498.640.581.204 373.268.328.248 89,16 86,86 PT Tirta Sibayakindo 60.627.942.724 56.477.675.541 10,84 13,14 Jumlah 559.268.523.928 429.746.003.789 100,00 100,00

Pembelian Aqua Bulk

PT Tirta Investama 17.088.847 6.830.111.405 0,10 31,10

Jasa Manajemen

PT Tirta Investama 1.200.000.000 1.200.000.000 100,00 100,00

Jasa Bantuan Teknik

PT Tirta Investama 7.617.479.743 5.575.562.757 91,04 86,49

PT Tirta Sibayakindo 749.799.272 870.627.303 8,96 13,51

Jumlah 8.367.279.015 6.446.190.060 100,00 100,00

(18)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

5. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

(lanjutan)

Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau

Jumlah Beban yang Bersangkutan (%)

2002 2001 2002 2001 Beban Sewa PT Tirta Investama 93.000.000 93.000.000 0,03 0,04 Pendapatan Sewa PT Tirta Investama 274.000.000 282.000.000 100,00 100,00 Pendapatan Lain-lain PT Tirta Sibayakindo 58.162.500 58.162.500 1,36 3,68 PT Tirta Investama 36.000.000 36.000.000 0,84 2,28 Jumlah 94.162.500 94.162.500 2,20 5,96 Hubungan dan sifat saldo/transaksi antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Perusahaan Hubungan Sifat saldo/transaksi

PT Tirta Investama Pemegang saham Penjualan dan pembelian air minum dalam

kemasan, penjualan dan pembelian Aqua Bulk, penerimaan uang jaminan botol dan krat, pembelian botol dan sebagian bahan kemasan, jasa manajemen, sewa menyewa, jasa bantuan teknik dan pembayaran uang muka atas beban-beban

PT Tirta Sibayakindo Pemegang saham yang sama Pembelian air minum dalam kemasan, jasa bantuan teknik dan pembayaran uang muka atas beban-beban

6. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

2002 2001

Barang jadi 945.191.514 1.377.730.627

Barang dalam proses 8.844.617 10.344.617

Bahan baku 3.131.896.136 3.261.019.356

Bahan pembantu 2.742.866.215 3.997.344.413

Dispenser, guci keramik dan gelas 368.365.083 482.603.781

Persediaan dalam perjalanan 363.600.181

Jumlah 7.560.763.746 9.129.042.794

Persediaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan jumlah tertentu seperti dijelaskan pada Catatan 7.

(19)

6. PERSEDIAAN (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajamen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan persediaan usang.

7. AKTIVA TETAP

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Penambahan/ Pengurangan/

2002 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Tanah 5.993.332.700 - - 5.993.332.700

Bangunan dan prasarana 44.577.934.132 13.748.029.838 674.577.017 57.651.386.953 Mesin dan peralatan pabrik 201.711.357.117 66.327.495.943 1.790.023.506 266.248.829.554 Botol dan krat 154.862.642.950 54.605.723.699 8,782.343.826 200.686.022.823

Dispenser 653.315.956 - 58.642.646 594.673.310

Kendaraan 13.272.120.556 3.148.279.269 469.463.437 15.950.936.388 Peralatan dan perabot kantor 10.484.181.127 1.449.728.929 85.150.120 11.848.759.936 Sub-jumlah 431.554.884.538 139.279.257.678 11.860.200.552 558.973.941.664 Aktiva tetap dalam penyelesaian 29.037.538.795 88.445.072.993 113.292.012.619 4.190.599.169 Jumlah 460.592.423.333 227.724.330.671 125.152.213.171 563.164.540.833

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 11.907.082.227 2.539.567.959 362.524.150 14.084.126.036 Mesin dan peralatan pabrik 70.286.917.331 21.236.432.795 1.578.320.746 89.945.029.380 Botol dan krat 74.760.252.311 35.970.354.029 7.495.394.631 103.235.211.709

Dispenser 648.661.568 2.901.774 58.261.079 593.302.263

Kendaraan 7.619.256.863 1.724.544.207 389.020.048 8.954.781.022 Peralatan dan perabot kantor 6.166.402.415 1.445.730.409 65.858.213 7.546.274.611 Jumlah 171.388.572.715 62.919.531.173 9.949.378.867 224.358.725.021

Nilai Buku 289.203.850.618 338.805.815.812

Penambahan/ Pengurangan/

2001 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Tanah 5.464.252.700 529.080.000 - 5.993.332.700

Bangunan dan prasarana 29.956.522.838 14.621.411.294 - 44.577.934.132 Mesin dan peralatan pabrik 166.235.365.901 35.475.991.216 - 201.711.357.117 Botol dan krat 92.851.576.060 62.364.232.500 353.165.610 154.862.642.950

Dispenser 665.103.873 10.178.729 21.966.646 653.315.956

Kendaraan 9.726.433.664 3.710.803.392 165.116.500 13.272.120.556 Peralatan dan perabot kantor 8.616.897.310 2.034.611.273 167.327.456 10.484.181.127 Sub-jumlah 313.516.152.346 118.746.308.404 707.576.212 431.554.884.538

Aktiva tetap dalam penyelesaian 12.292.700 65.999.865.189 36.974.619.094 29.037.538.795 Jumlah 313.528.445.046 184.746.173.593 37.682.195.306 460.592.423.333

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 10.026.124.393 1.880.957.834 - 11.907.082.227 Mesin dan peralatan pabrik 52.681.999.881 17.604.917.450 - 70.286.917.331 Botol dan krat 52.374.924.187 22.716.655.762 331.327.638 74.760.252.311

Dispenser 657.022.778 13.554.012 21.915.222 648.661.568

Kendaraan 6.367.888.473 1.411.874.182 160.505.792 7.619.256.863 Peralatan dan perabot kantor 5.067.779.821 1.265.950.050 167.327.456 6.166.402.415 Jumlah 127.175.739.533 44.893.909.290 681.076.108 171.388.572.715

(20)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

7. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut:

2002 2001

Harga jual 5.438.227.725 219.906.001

Nilai buku 1.320.947.950 4.610.708

Laba penjualan aktiva tetap - bersih 4.117.279.775 215.295.293

Pembebanan penyusutan pada tahun 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:

2002 2001

Beban pokok penjualan 61.683.714.614 43.470.542.754

Beban umum dan administrasi 1.235.816.559 1.087.621.246

Jumlah 62.919.531.173 44.558.164.000

Rincian aktiva tetap dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut:

Persentase Akumulasi Estimasi

Penyelesaian (%) Biaya Penyelesaian

Bangunan dan prasarana:

Pabrik Bekasi 30 12.033.955 Maret 2003

Pabrik Citeureup 30 - 77,30 649.896.083 Maret 2003

Pabrik Mekarsari 20 - 98,63 428.417.262 Maret 2003

Mesin dan peralatan pabrik:

Pabrik Bekasi 30 - 40 24.632.088 Maret 2003

Pabrik Citeureup 20 - 50 2.029.024.882 Maret 2003

Pabrik Mekarsari 30 - 90 668.095.931 Maret 2003

Kendaraan

Pabrik Bekasi 25 6.295.000 Maret 2003

Pabrik Citeureup 25 89.887.127 Maret 2003

Pabrik Mekarsari 40 65.174.400 Maret 2003

Peralatan dan perabot kantor

Pabrik Bekasi 50 7.750.000 Maret 2003

Pabrik Citeureup 50 103.999.388 Maret 2003

Pabrik Mekarsari 50 105.393.053 Maret 2003

Jumlah 4.190.599.169

Pada tanggal 31 Desember 2001, aktiva tetap dalam penyelesaian merupakan biaya perolehan untuk perluasan fasilitas produksi Perusahaan di pabrik Mekarsari - Unit III (sebagian besar untuk bangunan dan mesin) yang telah selesai dikerjakan dan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap pada tahun 2002.

(21)

7. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Termasuk dalam penambahan (pengurangan) aktiva tetap, selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Anak Perusahaan sebesar (Rp 2.868.557.316) pada tahun 2002 dan Rp 506.770.446 pada tahun 2001.

Aktiva tetap tertentu dan persediaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 534.517.792.670 dan B$ 3.150.500 Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

Perusahaan memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut:

Nomor HGB Tanggal Berakhir HGB

HGB No. 1/Sukabumi, Jawa Barat 23 September 2023

HGB No. 2/Sukabumi, Jawa Barat 24 September 2024

HGB No. 3/Sukabumi, Jawa Barat 24 September 2024

HGB No. 45/Citeureup, Jawa Barat 17 Februari 2024

HGB No. 69/Bekasi, Jawa Barat 20 April 2013

HGB No. 91/Cakung, Jakarta Timur 29 Desember 2017 HGB No. 190/Pulogadung, Jakarta Timur 13 Mei 2028 HGB No. 191/Pulogadung, Jakarta Timur 13 Mei 2028 HGB No. 357/Citeureup, Jawa Barat 24 September 2027

HGB No. 387/Sukabumi, Jawa Barat 28 Mei 2031

HGB No. 388/Sukabumi, Jawa Barat 28 Mei 2031

HGB No. 389/Sukabumi, Jawa Barat 28 Mei 2031

HGB No. 1696/Pulogadung, Jakarta Timur 28 Desember 2014 HGB No. 3076/Menteng, Jakarta Pusat 25 Januari 2004

Manajamen berkeyakinan bahwa HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.

Pada tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan masih dalam proses pengalihan kepemilikan hak atas tanah tertentu yang diperoleh pada tahun 2001 ke dalam nama Perusahaan.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001.

Tanah tempat bangunan pabrik Anak Perusahaan didirikan, disewa dari Pemerintah Brunei untuk jangka waktu dua puluh (20) tahun sampai dengan tahun 2010.

8. PINJAMAN JANGKA PENDEK

Pada tanggal 31 Desember 2001, pinjaman jangka pendek terdiri dari:

PT Bank UFJ Indonesia 30.000.000.000

Citibank N.A., Jakarta 15.000.000.000

(22)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

8. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

Pada tanggal 7 November 2000, Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman revolving dengan PT Bank UFJ Indonesia. Pinjaman ini berlaku selama satu (1) tahun sampai dengan tanggal 7 November 2001 dan telah diperpanjang untuk setiap bulan berikutnya. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini yang dikenakan bunga tahunan berkisar antara 11,15% sampai dengan 12,15% pada tahun 2002 dan 11,65% sampai dengan 12,15% pada tahun 2001 dijamin dengan deposito berjangka milik PT Tirta Investama (TIV), pemegang saham, dalam jumlah yang sama.

Pada tanggal 3 Oktober 2000, Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman revolving dengan Citibank N.A., Jakarta. Pinjaman ini berlaku selama satu (1) tahun sampai dengan tanggal 3 Oktober 2001 dan telah diperpanjang untuk setiap bulan berikutnya. Pinjaman ini yang dikenakan bunga tahunan berkisar antara 11,40% sampai dengan 16,65% pada tahun 2002 dan 2001 dijamin dengan deposito berjangka milik TIV dalam jumlah yang sama.

Pinjaman tersebut di atas telah dilunasi masing-masing pada tanggal 18 Desember 2002 dan 23 Desember 2002.

9. HUTANG USAHA

Hutang usaha terdiri dari hutang kepada:

2002 2001

Pihak ketiga

PT Sinar Dunia Makmur 3.737.430.510 3.185.356.870

PT Polytama Propindo 2.334.614.700

-PT Bella Prima Perkasa 2.077.487.240 784.088.191

PT Aneka Packaging Industri 1.841.793.337

-PT Dainippon Printing 1.769.874.087 2.356.866.127

PT Salim Rengo Container 1.418.901.442 1.862.817.516

PT Petnesia Resinindo 1.257.250.500

-PT Stone Container Indonesia 1.156.747.653 2.368.445.822

PT Rapipact Asritama 952.840.612

-PT Petrokimia Nusantara Indonesia 793.585.045

-PT Dinito Jaya Sakti 696.370.267 597.254.411

PT Indra Graha Nusa Plasindo 555.323.600 985.015.300

PT Waitatiri Megah 516.429.640 593.901.640

PT SK Keris 456.987.960

-PT Toppan Sampoerna Indonesia 442.699.267 908.412.543

PT Clariant Indonesia 415.787.680

-PT Atlas Copco 373.611.540

-PT Artha Kartika Putra 372.877.266 332.056.465

PT Indo Datsun 361.346.205 1.564.300.159

PT Terus Jadi 350.300.573 318.760.810

PT Indoconverta Indah 207.894.536 331.874.849

PT Master Label 100.097.558 346.582.518

PT Kedaung Setia Corrugate 17.961.075 497.423.234

PT Supratama Aneka 14.960.323 670.861.425

PT Iglas - 3.738.202.710

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300 juta) 3.808.603.328 4.237.092.890

Sub-jumlah 26.031.775.944 25.679.313.480

(23)

9. HUTANG USAHA (lanjutan)

2002 2001

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 5 dan 19)

PT Tirta Investama 100.199.302.046 129.781.011.855 PT Tirta Sibayakindo 10.083.918.301 16.575.113.226 Sub-jumlah 110.283.220.347 146.356.125.081 Jumlah 136.314.996.291 172.035.438.561

Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2002 2001

Sampai dengan 1 bulan 61.034.030.890 62.280.249.150 > 1 bulan - 3 bulan 75.280.965.401 109.755.189.411

Jumlah 136.314.996.291 172.035.438.561

10. UANG JAMINAN BOTOL DAN KRAT

Akun ini merupakan uang jaminan botol dan krat dari PT Tirta Investama, distributor tunggal dan dari pelanggan Anak Perusahaan.

11. HUTANG PAJAK

Hutang pajak terdiri dari:

2002 2001 Pajak penghasilan Pasal 21 584.034.794 932.811.199 Pasal 23 34.895.476 104.752.147 Pasal 25 - Desember - 811.433.930 Pasal 29 4.442.912.110 5.299.960.764

Pajak pertambahan nilai - 516.002.318

Pajak penghasilan Anak Perusahaan 2.840.589.207 2.354.185.897

(24)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

11. HUTANG PAJAK (lanjutan) Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:

2002 2001

Laba sebelum beban pajak sesuai laporan laba rugi

konsolidasi 96.943.316.257 70.413.671.968

Ditambah (dikurangi)

Laba Anak Perusahaan (5.487.929.124) (6.451.056.083) Dividen kas yang diterima dari Anak Perusahaan 290.766.249 326.355.840 Amortisasi selisih lebih harga perolehan

atas aktiva bersih anak perusahaan 24.652.500 24.652.500

Laba komersial Perusahaan sebelum beban pajak 91.770.805.882 64.313.624.225 Beda temporer

Kesejahteraan karyawan 4.146.528.070 1.606.332.930

Laba penjualan aktiva tetap 496.866.405 (32.794.905)

Penyusutan (24.423.107.236) (22.261.294.488)

Beda tetap

Kesejahteraan karyawan 426.387.159 422.317.803

Sumbangan 194.391.910 253.912.633

Denda pajak 81.750.000 503.232.278

Penghasilan sewa yang pajaknya bersifat final (274.000.000) (282.000.000) Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final (159.918.789) (87.706.737)

Lain-lain 396.887.072 155.473.540

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan 72.656.590.473 44.591.097.279

Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2002 2001

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan

(dibulatkan) 72.656.590.000 44.591.097.000 Beban pajak kini

Perusahaan 21.779.477.000 13.359.829.100

Anak Perusahaan 2.528.026.693 1.930.048.655

Jumlah beban pajak kini sesuai laporan laba rugi

konsolidasi 24.307.503.693 15.289.877.755

Beban pajak kini - Perusahaan 21.779.477.000 13.359.829.100

(25)

11. HUTANG PAJAK (lanjutan)

2002 2001

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka

Pasal 22 901.669.267 327.010.417

Pasal 23 516.309.343 429.445.729

Pasal 25 15.918.586.280 7.303.412.190

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 17.336.564.890 8.059.868.336

Taksiran hutang pajak penghasilan - pasal 29 4.442.912.110 5.299.960.764

Jumlah taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 tersebut di atas sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang akan dilaporkan Perusahaan.

Pajak Tangguhan

Perhitungan beban pajak tangguhan atas beda temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, dengan menggunakan tarif pajak maksimum sebesar 30%, adalah sebagai berikut:

2002 2001 Perusahaan Aktiva tetap 7.177.872.249 6.687.200.460 Kesejahteraan karyawan (1.243.958.421) (481.899.879)

Beban pajak tangguhan - bersih 5.933.913.828 6.205.300.581

Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba sebelum beban pajak dan beban pajak sesuai laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002 dan 2001 adalah sebagai berikut:

2002 2001

Laba sebelum beban pajak sesuai laporan laba rugi

konsolidasi 96.943.316.257 70.413.671.968

Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku 29.065.494.877 21.106.601.590 Pengaruh pajak atas beda tetap:

Perusahaan

Kesejahteraan karyawan 127.916.148 126.695.341

Dividen kas yang diterima dari Anak Perusahaan 87.229.875 97.906.752

Sumbangan 58.317.573 76.173.790

Denda pajak 24.525.000 150.969.683

Amortisasi selisih lebih harga perolehan

atas aktiva bersih anak perusahaan 7.395.750 7.395.750 Penghasilan sewa yang pajaknya bersifat final (82.200.000) (84.600.000) Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final (47.975.637) (26.312.021)

Lain-lain 119.066.122 45.615.621

Anak Perusahaan 881.647.813 (5.268.170)

(26)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

11. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

2002 2001

Aktiva Pajak Tangguhan Perusahaan

Kesejahteraan karyawan 1.725.858.300 481.899.879

Kewajiban Pajak Tangguhan Perusahaan

Aktiva tetap (23.283.956.303) (16.106.084.054)

Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih (21.558.098.003) (15.624.184.175)

12. MODAL SAHAM

Pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, rincian pemegang saham dan pemilikan masing-masing adalah sebagai berikut:

2002

Jumlah Saham

Ditempatkan Persentase

Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan (%) Jumlah Modal

PT Tirta Investama 11.976.500 90,99 11.976.500.000

Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 1.185.973 9,01 1.185.973.000

Jumlah 13.162.473 100,00 13.162.473.000 2001 Jumlah Saham Ditempatkan Persentase

Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan (%) Jumlah Modal

PT Tirta Investama 9.917.313 75,35 9.917.313.000

Feddian Pte., Ltd., Singapura 2.059.187 15,64 2.059.187.000

Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 1.185.973 9,01 1.185.973.000

Jumlah 13.162.473 100,00 13.162.473.000

13. DIVIDEN KAS

Dalam rapat umum tahunan para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2002 dan 29 Juni 2001, para pemegang saham Perusahaan memutuskan pembayaran dividen kas untuk masing-masing periode dengan rincian sebagai berikut:

Periode Jumlah Per Saham

Deklarasi tahun 2002 untuk laba bersih tahun 2001 8.226.545.635 625 Deklarasi tahun 2001 untuk laba bersih tahun 2000 6.581.236.500 500

(27)

14. PENJUALAN BERSIH

Akun ini merupakan penjualan ekspor dan penjualan lokal kepada distributor dan pelanggan yang berasal dari produksi Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar Rp 453.329.119.481 pada tahun 2002 dan Rp 568.569.621.488 pada tahun 2001 dan dari produksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 568.569.621.488 pada tahun 2002 dan Rp 436.207.332.059 pada tahun 2001 (lihat Catatan 19b - Perjanjian Produksi).

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:

2002 2001

Lokal:

PT Tirta Investama (lihat Catatan 19) 986.535.296.553 755.360.886.716

Ekspor 10.777.659.309 12.746.854.162

Penjualan Anak Perusahaan 24.585.785.107 25.544.380.926

Jumlah 1.021.898.740.969 793.652.121.804

Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 986.535.296.553 dan Rp 755.360.886.716 atau 96,54% dan 95,18% masing-masing dari jumlah penjualan bersih tahun 2002 dan 2001.

15. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2002 2001

Bahan baku yang digunakan 16.545.652.517 21.962.456.291

Beban pabrikasi 321.677.561.451 242.494.004.591

Jumlah Beban Produksi 338.223.213.968 264.456.460.882 Persediaan barang dalam proses

Awal tahun 10.344.617 10.344.617

Akhir tahun (8.844.617) (10.344.617)

Beban Pokok Produksi 338.224.713.968 264.456.460.882 Persediaan barang jadi

Awal tahun 1.377.730.627 1.847.242.405

Pembelian (lihat Catatan 19b) 559.268.523.928 429.746.003.789 Barang contoh dan pemakaian sendiri (79.968.411) (25.262.696)

Akhir tahun (945.191.514) (1.377.730.627)

Beban Pokok Penjualan 897.845.808.598 694.646.713.753

Pembelian air minum dalam kemasan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 559.268.523.928 dan Rp 429.746.003.789 atau 100% dari jumlah pembelian air minum dalam kemasan masing-masing pada tahun 2002 dan 2001.

(28)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

15. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

Rincian pemasok dengan nilai pembelian melebihi 10% dari jumlah pembelian Perusahaan adalah sebagai berikut:

Persentase dari Jumlah

Jumlah Pembelian (%)

2002 2001 2002 2001

PT Sinar Dunia Makmur 21.384.653.226 13.703.237.900 23,46 13,32

PT Stone Container Indonesia 7.674.572.057 10.878.098.251 8,42 10,57

Jumlah 29.059.225.283 24.581.336.151 31,88 23,89

16. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

2002 2001

Beban Umum dan Administrasi

Gaji dan kesejahteraan karyawan (lihat Catatan 18) 17.029.581.023 12.164.345.625

Jasa tenaga ahli 2.126.529.868 1.003.640.277

Penyusutan 1.235.816.559 1.087.621.246

Pos dan telekomunikasi 1.216.587.069 1.179.544.726

Jasa manajemen (lihat Catatan 19) 1.200.000.000 1.200.000.000 Perbaikan dan pemeliharaan 1.094.177.048 1.472.130.994 Dana pensiun (lihat Catatan 18) 1.062.252.260 513.903.959

Asuransi 1.060.935.198 773.156.349

Sewa 705.630.002 775.359.672

Listrik dan air 666.011.911 528.614.835

Perjalanan 457.218.919 808.205.858

Alat tulis dan cetakan 226.459.534 300.517.521

Pajak dan perizinan 159.372.144 551.866.167

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300 juta) 1.432.433.833 1.246.650.195

Sub-jumlah 29.673.005.368 23.605.557.424 Beban Penjualan Pengangkutan 5.442.667.873 2.153.835.826 Ekspor 2.615.800.431 2.787.393.322 Promosi 862.947.096 1.100.312.355 Iklan 633.734.272 1.092.131.354

Kompensasi atas barang rusak - 1.186.030.000

Sub-jumlah 9.555.149.672 8.319.702.857

(29)

17. BEBAN BUNGA

Rincian beban bunga adalah sebagai berikut:

2002 2001

Pinjaman jangka pendek 5.681.312.501 5.940.856.761

Lain-lain 13.777.781

Jumlah 5.695.090.282 5.940.856.761

18. DANA PENSIUN

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Dana pensiun yang dibebankan ke usaha sebesar Rp 1.062.252.260 pada tahun 2002 dan Rp 513.903.959 pada tahun 2001.

Perusahaan mencatat penyisihan untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan sebesar Rp 4.146.528.070 dan Rp 1.606.332.930 masing-masing pada tahun 2002 dan 2001 sebagaimana ditentukan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di perusahaan. Penyisihan tahun 2002 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2002 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharma Konsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 30 Desember 2002 dengan menerapkan metode “Project Unit Credit Actuarial Cost” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

Tingkat diskonto 12,00% per tahun

Tingkat kenaikan gaji 10,00% per tahun

Tingkat pengembalian yang diharapkan 12,00% per tahun Sedangkan penyisihan tahun 2001 ditentukan berdasarkan perhitungan internal Perusahaan. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan kesejahteraan karyawan dalam laporan laba rugi konsolidasi. Akrual sehubungan dengan penyisihan ini sebesar Rp 5.752.861.000 dan Rp 1.606.332.930 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, disajikan sebagai “Biaya Pesangon, Penghargaan dan Ganti Kerugian Karyawan yang Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi.

19. PERJANJIAN Perjanjian Produksi

a. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Tirta Investama (TIV), pemegang saham dan sebagai produsen air minum kemasan merek “VIT”, untuk jangka waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 28 Februari 2005 dan secara otomatis dapat diperpanjang lagi untuk jangka waktu yang sama, dalam hal pemakaian tempat dan semua peralatan (tidak termasuk kemasan) yang digunakan oleh masing-masing pihak untuk memproduksi air minum dalam kemasan sesuai dengan mereknya masing-masing. Sebagai imbalan, masing-masing pihak berhak untuk menerima pendapatan untuk setiap liter hasil yang diproduksi dari masing-masing tempat sebesar Rp 50. Pembelian yang diakui Perusahaan berdasarkan perjanjian tersebut sebesar Rp 17.088.847 pada tahun 2002 dan Rp 6.830.111.405 pada tahun 2001, sedangkan penjualan berdasarkan perjanjian tersebut sebesar nihil pada tahun 2002 dan Rp 953.483.550 pada tahun 2001.

(30)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

19. PERJANJIAN (lanjutan) Perjanjian Produksi (lanjutan)

b. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama produksi dengan TIV dan PT Tirta Sibayakindo (TSI), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Sesuai perjanjian, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut setuju untuk memproduksi air minum dalam kemasan merek “AQUA” dan menjualnya kepada Perusahaan dengan harga yang telah disepakati bersama.

Jumlah pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut sebesar Rp 559.268.523.928 pada tahun 2002 dan Rp 429.746.003.789 pada tahun 2001.

Perjanjian Distribusi

Pada tanggal 4 Januari 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Tirta Investama (TIV) sebagai penyalur tunggal air minum dalam kemasan merek “AQUA” untuk jangka waktu satu (1) tahun dan secara otomatis dapat diperpanjang lagi (lihat Catatan 14).

Perjanjian Jasa Manajemen dan Jasa Bantuan Teknik

a. Pada tanggal 21 Januari 1999, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Tirta Investama (TIV), dimana TIV setuju untuk memberikan jasa manajemen yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan, pelatihan dan penerimaan karyawan, keamanan, hukum dan perizinan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun dan secara otomatis dapat diperpanjang lagi. Jasa manajemen yang dibebankan ke usaha sebesar Rp 1.200.000.000 pada tahun 2002 dan 2001.

b. Perusahaan mengadakan perjanjian kompensasi dengan TIV dan PT Tirta Sibayakindo (TSI) atas hilangnya pangsa pasar Perusahaan karena dihentikannya beberapa perjanjian tertentu pada tahun 1994. Penghasilan kompensasi atas hilangnya pangsa pasar Perusahaan sebesar Rp 94.162.500 pada tahun 2002 dan 2001 yang disajikan sebagai bagian “Penghasilan Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.

c. Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama bantuan teknik dengan TIV dan TSI untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Perusahaan setuju untuk memberikan bantuan teknik berupa standar produk, metode produksi, metode pengendalian mutu dan penyimpanan, spesifikasi peralatan produksi yang dipergunakan dan informasi lain yang diperlukan dengan memberikan pendidikan dan latihan agar dapat memproduksi air minum dalam kemasan merek “AQUA” yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan Perusahaan. Sebagai imbalan, Perusahaan menerima jasa bantuan teknik yang dihitung sebesar 1,5% dari penjualan bersih per bulan jika penjualan tersebut melebihi Rp 300.000.000. Jasa bantuan teknik yang dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasi sebesar Rp 8.367.279.015 pada tahun 2002 dan Rp 6.446.190.060 pada tahun 2001.

Perjanjian Sewa

a. Perusahaan, sebagai pihak yang menyewakan, juga mengadakan perjanjian sewa ruangan kantor dengan PT Tirta Investama (TIV). Sebagai imbalan, Perusahaan menerima sewa yang besarnya ditetapkan dalam perjanjian. Penghasilan sewa yang dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasi sebesar Rp 274.000.000 pada tahun 2002 dan Rp 282.000.000 pada tahun 2001.

(31)

19. PERJANJIAN (lanjutan) Perjanjian Sewa (lanjutan)

b. Perusahaan, sebagai pihak yang menyewa, juga mengadakan perjanjian sewa gudang di lokasi pabrik Citeureup dengan TIV. Sewa yang dibebankan ke usaha sebesar Rp 93.000.000 pada tahun 2002 dan 2001.

20. PERKARA PENGADILAN

Perusahaan, sebagai penggugat, melalui pengacaranya Prof. Mr. Dr. S. Gautama & Associates mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri terhadap beberapa pihak atas pemakaian merek dagang air minum dalam kemasan yang mempunyai persamaan merek dengan “AQUA”, dengan gugatan terakhir tanggal 19 November 2002. Dalam gugatan tersebut, Perusahaan diantaranya meminta agar pihak-pihak tersebut menghentikan pemakaian merek dagang yang disengketakan dan menarik semua produk air minum dalam kemasan yang bersangkutan dari peredaran.

Berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri pada tahun 1989, 1992, 2001 dan 2002, Pengadilan Negeri menolak gugatan atas perkara-perkara tersebut. Sehubungan dengan penolakan gugatan, Perusahaan melalui pengacaranya tersebut di atas, mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi untuk sebagian perkara dan kasasi kepada Mahkamah Agung untuk bagian perkara lainnya.

Pada tanggal 30 Maret 1992, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan kasasi Perusahaan dengan membatalkan putusan Pengadilan Negeri tersebut terhadap dua pihak tergugat. Dalam putusan tersebut dinyatakan bahwa Perusahaan adalah pemakai pertama atas merek dagang “AQUA” untuk jenis air minum dalam kemasan di Indonesia.

Pada tanggal 5 September 1994 dan 28 Juli 1995, Mahkamah Agung telah menolak peninjauan kembali yang diajukan oleh dua pihak tergugat.

Kemudian pada tanggal 18 November 1997, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan kasasi Perusahaan dengan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Semarang terhadap satu pihak tergugat.

Pada tanggal 6 Februari 2003, Perusahaan mempunyai empat perkara yang saat ini masih dalam pemeriksaan Mahkamah Agung dan tiga perkara yang saat ini masih dalam pemeriksaan Pengadilan Negeri.

21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:

Dolar AS Dolar Singapura Euro Eropa

Aktiva:

Kas dan setara kas 111.652,05 - 2.655,81

(32)

-CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2002

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2001 (Dinyatakan dalam Rupiah)

21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

Dolar AS Dolar Singapura Euro Eropa

Kewajiban:

Hutang lain-lain (28.162,09 ) -

-Biaya masih harus dibayar (46.707,87 ) - (18.184,97 )

Mata uang asing bersih - aktiva

(kewajiban) 36.782,09 404.709,80 (15.529,16 )

Setara dengan Rupiah berdasarkan

kurs pada tanggal neraca 328.831.885 2.085.999.769 (145.502.794 )

Pada tanggal 6 Februari 2003, kurs tengah dan/atau kurs transaksi yang diumumkan oleh Bank Indonesia adalah Rp 8.875 untuk AS$ 1, Rp 5.094,51 untuk Sin$ 1 dan Rp 9.569,59 untuk Euro 1. Jika posisi aktiva dan kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2002 dikonversi dengan kurs tengah pada tanggal 6 Februari 2003, jumlah aktiva bersih akan menurun sekitar Rp 29.697.382.

22. PELAPORAN SEGMEN

Ikhtisar hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

2002

Penyesuaian dan

Indonesia Brunei Eliminasi Konsolidasi

Penjualan bersih

Lokal 986.535.296.553 24.585.785.107 - 1.011.121.081.660

Ekspor 10.777.659.309 - - 10.777.659.309

Jumlah penjualan bersih 997.312.955.862 24.585.785.107 - 1.021.898.740.969 Beban pokok penjualan

Lokal 878.844.350.072 14.217.152.900 - 893.061.502.972

Ekspor 4.784.305.626 - - 4.784.305.626

Jumlah beban pokok penjualan 883.628.655.698 14.217.152.900 - 897.845.808.598 Laba kotor

Lokal 107.690.946.481 10.368.632.207 - 118.059.578.688

Ekspor 5.993.353.683 - - 5.993.353.683

Jumlah laba kotor 113.684.300.164 10.368.632.207 - 124.052.932.371 Laba usaha 78.600.464.778 5.853.452.658 370.859.895 84.824.777.331 Laba bersih 66.109.918.250 2.959.902.431 (2.959.902.431 ) 66.109.918.250 Aktiva 526.969.215.728 36.303.148.028 (17.878.152.449 ) 545.394.211.307 Kewajiban 313.257.480.818 6.819.217.229 (1.387.369.838 ) 318.689.328.209 Aktiva tetap setelah dikurangi

akumulasi penyusutan 333.771.046.425 5.034.769.387 - 338.805.815.812 Beban penyusutan 60.672.782.508 2.246.748.665 - 62.919.531.173

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa keterlaksanan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi kesetimbangan

Menurut Sugiyono (2007) Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik kuantitatif, suatu data

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c dan d di atas, dipandang perlu untuk melakukan perubahan atas Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Pada reaksi oksimerkurasi-demerkurasi yang di lakukan selama 20 menit yang dilakukan pada suhu kamar, pengadukan dilakukan menggunakan mixer, berdasarkan hasil analisis dengan

PRA RANCANGAN PABRIK KARAGINAN DENGAN BAHAN BAKU RUMPUT LAUT (EUCHEMA COTTONI sp) KAPASITAS

1) Jangan sekali-kali memberikan obat-obatan yang telah disiapkan orang lain, kecuali jelas ditugaskan kepada kita. 2) Perhatikan reaksi pasien setelah minum obat. 3) Mencatat

Penelitian ini difokuskan tentang Metode HATAM (Hafal Tanpa Menghafalkan) (Studi Analisis Strategi Guru dalam Mengatasi Interferensi Retroaktif Menghafal Al-Qur’an

Pada gagal jantung kiri, darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri mengalami hambatan, sehingga atrium kiri dilatasi dan hipertrofi. Aliran darah dari paru ke atrium kiri