• Tidak ada hasil yang ditemukan

Enumerasi Mikroorganisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Enumerasi Mikroorganisme"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

B

BIIOO 3300227711 PPTTAA

PRAKTIKUM

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI 20112011/2012/2012 Dra.

Dra. SITARESMI, SITARESMI, M.Sc. M.Sc. FMIPA FMIPA UIUI Drs. IMAN SANTOSO, M.Ph!.

Drs. IMAN SANTOSO, M.Ph!.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ENUMERASI MIKROORGANISME ENUMERASI MIKROORGANISME N NAAMMAA " " MMUU##AAMMAAD D KK##AAEERRUULLLLOO## N NPPMM " " 00$$00%%%%3322$$&&33 K KEELLOOMMPPOOKK " " IIIII I ''TTIIGGAA( ( BB T

TAANGGNGGAL AL PRAPRAKTIKTIKUMKUM " " 1% 1% NO)NO)EMBEMBER ER 20120111 A

ASSIISSTTEENN " N" NUUR R EEL L FFAADD##IILLAA SE*LA

SE*LA FENINAFENINA

UNI)ERSITAS INDONESIA UNI)ERSITAS INDONESIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA#UAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA#UAN ALAM

DEPARTEMEN BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI DEPOK  DEPOK  2011 2011

(2)

1 1 ENUMERASI MIKROORGANISME ENUMERASI MIKROORGANISME II.. TTUU++UUAANN 1.

1. MempraMempraktikan ktikan teknik teknik enumeenumerasi rasi mengmenggunakgunakan an metodemetode Total Plate CountTotal Plate Count (TPC).

(TPC). 2.

2. MengetMengetahui caahui cara mengra menghitunhitung mikrg mikroorgoorganisme anisme dalam sudalam susu densu dengangan menggunakan metode

menggunakan metode Total Plate CountTotal Plate Count (TPC).(TPC).

IIII.. TTEEOORRII

Perhitungan jumlah mikroorganisme dalam satu wila

Perhitungan jumlah mikroorganisme dalam satu wilayah disebutyah disebut enumerasi.

enumerasi. numerasi numerasi mikroorganisme mikroorganisme dilakukan dilakukan terhadap terhadap sampel sampel yangyang didapatkan

didapatkan dari lindari lingkungan. gkungan. numerasi numerasi dapat ber!undapat ber!ungsi gsi menge"aluasi dmenge"aluasi di"ersitasi"ersitas komunitas mikroorganisme atau jumlah kuantitati! dari satu mikroorganisme komunitas mikroorganisme atau jumlah kuantitati! dari satu mikroorganisme

tertentu# mengetahui kualitas keamanan bahan pangan# penentuan kualitas air serta tertentu# mengetahui kualitas keamanan bahan pangan# penentuan kualitas air serta indikator pencemaran.

indikator pencemaran. $asil perhitungan enum$asil perhitungan enumerasi juga dapat erasi juga dapat dijadikandijadikan

%n!ormasi terbentuk le"el kontaminasi oleh logam# toksikan organik atau patogen. %n!ormasi terbentuk le"el kontaminasi oleh logam# toksikan organik atau patogen. &umlah mikroorganisme yang terdapat suatu media sangat ber"ariasi# tergantung &umlah mikroorganisme yang terdapat suatu media sangat ber"ariasi# tergantung dari jenis media tersebut dan ko

dari jenis media tersebut dan kondisi lingkungan. ndisi lingkungan. &umlah mikroorgan&umlah mikroorganismeisme tersebut dapat dihitun

tersebut dapat dihitung secara langsung g secara langsung maupun tidak maupun tidak langsung langsung ('andjar('andjar dkk.

dkk.12 *+, Maier12 *+, Maier dkk.dkk. 2--- 21*).2--- 21*).

numerasi mikroorganisme dapat dilakukan secara

numerasi mikroorganisme dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung maupun tidak  langsung.

langsung. ecara langsung dapat menecara langsung dapat menggunakan ruang hituggunakan ruang hitung ataupun preparatng ataupun preparat olesan.

olesan. ecara tidak langsung dapecara tidak langsung dapat dilakukan menggunat dilakukan menggunakan turbidometer#akan turbidometer# analisis kimia# "olume total#

analisis kimia# "olume total# berat kering# kultur tabung putar# ataupunberat kering# kultur tabung putar# ataupun total platetotal plate count 

count . . Penghitungan secara lanPenghitungan secara langsung dilakukan gsung dilakukan tanpa dikulturkan tanpa dikulturkan terlebihterlebih dahulu# langsung

dahulu# langsung dihitung di bdihitung di bawah mikroskop. awah mikroskop. Penghitungan secara tidakPenghitungan secara tidak langsung biasanya memerlukan pengkulturan terlebih dahulu# minimal

langsung biasanya memerlukan pengkulturan terlebih dahulu# minimal 2/ jam2/ jam (0rock  Madigan 11 *-*1-, 'andjar

(0rock  Madigan 11 *-*1-, 'andjar dkk dkk . 12 *).. 12 *).

1 1

(3)

2

&umlah mikroorganisme yang ada di dalam suatu bahan sangat ber"ariasi# tergantung dari jenis bahan itu sendiri dan kondisi lingkungannya. &umlah

mikroorganisme tersebut dapat dihitung dengan beberapa cara# yaitu 3. ecara 4angsung

1. 5uang hitung (counting chamber )

4arutan yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam ruang hitung

haemocytometer  yang telah diketahui "olumenya# kemudian dengan menghitung mikroorganisme yang terdapat pada kotakkotak yang ada di dalam

haemocytometer  dan mengalikannya dengan "olumenya# maka jumlah mikroorganisme per ml sample dapat diketahui.

2. Preparat olesan ( smear count )

Cara tersebut dilakukan dengan membuat preparat oles dari sejumlah "olume tertentu dari larutan sampel dan disebarkan di atas gelas objek dalam luas tertentu pula. elanjutnya preparat olesan ini di!iksasi dan diberi pengecatan dengan larutan cat# dan dihitung di bawah mikroskop. &umlah mikroorganisme  per ml sampel dapat diketahui dengan mengetahui luas bidang pandang

mikroskop dan jumlah mikroorganisme yang ada dalam bidang te rsebut. ('andjar dkk. 12 *+).

0. ecara Tidak 4angsung 1. Turbidometer 

Penghitungan mikroorganisme dilakukan dengan cara mengukur

 persentase cahaya yang melewati larutan yang diperiksa. Persentase cahaya yang lewat merupakan perbandingan langsung dari konsentrasi sel yang dinyatakan dengan 67 (Optical Density).

2. Cara kimia

Cara tersebut mengukur jumlah senyawa yang karakteristik di dalam sel# seperti nitrogen dan 783# kemudian dengan menggunakan suatu standar# dapat dihitung protoplasma selnya.

*. Cara "olume total

Cara tersebut dilakukan dengan mengukur "olume total dari endapan sel yang telah disentri!us.

(4)

*

4arutan yang diperiksa disentri!us# kemudian endapannya dikeringkan dan ditimbang.

9. :ultur tabung putar 

ampel yang akan diperiksa diencerkan terlebih dahulu# selanjutnya dimasukkan ke dalam medium agar yang telah dicairkan. ecara aseptik# agar yang telah diinokulasi dituang ke dalam tabung kultur yang besar# kemudian

diputar dengan alat pemutar listrik sehingga medium agar tersebar merata. :oloni yang tumbuh setelah tabung diinokulasikan dihitung# sehingga dapat diketahui  jumlah mikroorganisme per ml sampel.

;. Total Plate Count  (TPC)

ampel yang akan diperiksa diencerkan sampai konsentrasi tertentu# kemudian diambil sejumlah "olume tertentu dari pengenceran itu dan

diinokulasikan secara tuang ( pour plate) di atas medium. etelah diinkubasikan# ambil cawan petri yang mempunyai pertumbuhan koloni antara *-*--. &umlah mikroorganisme per 1 ml sampel dapat diperoleh dengan membagi jumlah koloni terhitung dengan "olume sampel yang diinokulasikan dan dibagi dengan

 pengenceran yang digunakan. ('andjar  dkk. 12 */-).

Metode yang dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah mikroorganisme di dalam suatu bahan yang dapat dibedakan atas beberapa kelompok yaitu

1. Perhitungan massa secara langsung a. <olumetrik  

 b. 'ra"imetrik 

c. :ekeruhan (turbidimeter)

2. Perhitungan massa secara tidak langsung

a. 3nalisis komponen sel (protein# 783# 3TP)

 b. 3nalisis produk katabolisme (metabolit primer# metaolit sekunder) c. 3nalisis konsumsi nutrien (karbon# 8# 62# as. 3mino)

*. Perhitungan jumlah sel

a. $itungan mikroskopik    b. $itungan cawan

(5)

/

c.  Most Probable Number  (MP8) (=ardia> 12 11+, Maier dkk. 2--- 219)

:elebihan metode enumerasi secara langsung yaitu cepat dan murah namun terdapat beberapa kelemahan yaitu

1. elsel yang telah mati tidak dapat dibedakan dengan selsel yang masih hidup sehingga keduanya akan terhitung.

2. elsel yang berukuran sangat kecil sangat sukar dilihat dibawah mikroskop sehingga terkadang selsel tersebut tidak terhitung.

*. :etelitian dipertinggi dengan cara membuat suspensi yang cukup tinggi misalnya jumlah sel bakteri minimal 1-;sel?ml. $al tersebut

disebabkan dalam setiap bidang pandang yang diamati harus terdapat sejumlah sel yang dapat dihitung.

/. Metode tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur

mikroorganisme di dalam bahan pangan yang banyak mengandung ekstrak makanan. $al tersebut dapat mengganggu perhitungan sel

( =ardia> 12 12*12/).

Metode turbiditas atau spektro!otometri memiliki kelebihan#yaitu dapat dilakukan dengan cepat# sedangkan kerugiannya adalah materi selain

mikroorganisme dapat ikut dalam perhitungan. Metode TPC merupakan cara yang paling sensiti! untuk menentukan jasad renik karena memiliki beberapa kelebihan yaitu

1. Perhitungan dilakukan atas sel yang masih hidup 2. 0eberapa jenis jasad renik dapat dihitung sekaligus.

*. Metode tersebut dapat digunakan untuk isolasi dan identi!ikasi asad renik yang mempunyai penampakan pertumbuhan spesi!ik.

:ekurangan metode tersebut yaitu

1. $asil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya karena  beberapa sel yang berdekatan mungkin akan membentuk koloni.

2. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin dapat menghasilkan nilai yang berbeda.

*. Mikroorganisme yang akan dihitung harus dapat ditumbuhkan dalam medium padat# membentuk koloni yang kompak dan jelas.

(6)

9

/. @aktu inkubasi lama sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung. ( =ardia> 12 12*A12/, Mc:ane  :andell 1; 12112*).

Total plate count (TPC) dilakukan dengan cara menghitung jumlah colony  forming unit (C=B) yang terbentuk. Colony forming unit (C=B) adalah koloni

yang terbenty dari satu sel yang ditumbuhkan. Mikroorganisme yang dihitung hanya yang masih hidup. &umlah mikroorganisme per "olume sampel dapat diperoleh dengan membagi jumlah colony forming unit atau C=B terhitung dengan "olume sampel yang diinkubasi dan dibagi dengan pengenceran yang digunakan. Prinsip dari metode Total Plate Count (TPC) adalah sel

mikroorganisme yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar akan

 berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskopik (umarsih 2--*  1+)

:emampuan teknis yang harus dikuasi yaitu pengenceran dan menuang hasil pengenceran tersebut ke cawan Petri. Cawan yang dipilih untuk perhitungan koloni yaitu cawan yang mengandung *-*-- koloni mikroorganisme. $asil yang diperoleh melalui metode tersebut bukan merupakan pertumbuhan satu sel mikroorganisme melainkan kumpulan sel yang membentuk suatu koloni yang  biasanya disebut sebagai colony forming unit  (C=B) ($adioetomo 1+9 /).

Cara penanaman dalam metode tersebut dapat dibedakan atas dua cara yaitu metode tuang ( pour plate) dan metode permukaan ( surface spread plate). Metode tuang ( pour plate)# jumlah dari pengenceran yang dikehendaki (misalnya % ml atau -#1 ml) dimasukkan kedalam cawan Petri# kemudian ditambahkan agar cair steril yang telah didinginkan (/9-oC) sebanyak 192- ml dan diratakan dengan cara menggoyanggoyang cawan Petri secara perlahan. Metode permukaan ( surface  spread plate) terlebih dahulu dibuat agar kemudian sebanyak -#1 ml sampel yang

telah diencerkan dipipet pada permukaan agar tersebut dan diratakan dengan  spatel drygalski yang steril. &umlah koloni dengan metode Total Plate Count 

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Σ C=B? ml sampel D Σ C=B terhitung

"olume yang diinokulasi E pengenceran

(7)

;

Pengenceran dilakukan dengan menambahkan suatu pelarut kedalam

substrat sehingga konsentrasi substratnya menurun. Pengenceran ber!ungsi untuk mempermudah pengamatan koloni pada suatu sampel. &umlah koloni yang

tumbuh harus berkisar antara *- *--. $al tersebut dimaksudkan agar memenuhi syarat statistik serta mengurangi kesalahan dalam perhitungan ($adioetomo 1+9 /, Madigan dkk . 1 19).

usu merupakan minuman bergi>i tinggi. 0ahanbahan yang terkandung dalam susu akan menentukan kualitas susu. Bmumnya air susu mengandung +#29F air# /#+F laktosa (glukosa dan galaktosa)# *#+F lemak# 2#+F kasein# -#F albumin# dan -#;9F garamgaram mineral (7widjoseputro 2--* 1;91;;).

3ir susu mengandung protein# karbohidrat# lemak# "itamin# dan mineral. 3ir susu sapi merupakan minuman yang sangat baik bagi manusia dan juga merupakan substrat tumbuh yang sangat baik bagi mikroorganisme (p$ sekitar ;#+). usu akan segera terkontaminasi setelah keluar dari tubuh sapi. Terdapat !lora normal pada saluran air susu# namun hal tersebut bukan merupakan sumber utama kontaminasi. :ontaminasi utama tersebut dapat berasal dari peralatan yang digunakan dalam memerah susu# pekerja# ataupun lingkungan kandang ('andjar dkk . 12 9, <olk  @heeler 1- 22).

usu sebagai minuman yang bergi>i ternyata merupakan medium kultur yang baik bagi mikroorganisme karena memiliki reaksi netral dan memiliki bu!!er  yang baik. usu mengandung banyak air, gula# yang dapat di!ermentasikan oleh  banyak mikroorganisme, >at makanan yang mengandung nitrogen# termasuk  berbagai macam protein, dan berbagai macam "itamin dan mineral (arles dkk .

19; *2-).

Mikro!lora normal yang terdapat dalam susu dapat dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan tipe biokimia# respon suhu# dan tingkat patogenisitas. 0erdasarkan tipe biokimianya# bakteri dibagi menjadi dua kelompok# yaitu 1. 0akteri asam laktat homo!ermentati!# merupakan kelompok bakteri yang

menghasilkan asam laktat dari !ermentasi karbohidrat.

2. 0akteri asam laktat hetero!ermentati!# merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan asam asetat # asam laktat# etanol# dan C62 dari !ermentasi karbohidrat.

(8)

Contoh bakteri !amili 4actobacillaceae dan treptococcaceae (bakteri 'ram  positi!# bentuk batang# mikroaero!il?anaerob) (<olk  @heeler 1- 2*).

Mikroorganisme dalam susu dapat dibagi menjadi / (empat) kelompok  berdasarkan respon terhadap suhu lingkungan# yaitu

1. Psikro!ilik (kryo!ilik) (-A*-6C),  Pseudomonas# Alcaligenes. 2. Meso!ilik (29A*6C), bakteri coliform.

*. Termo!ilik (99A;-6C) dan termodurik.

(Pelc>ar  Chan 1+1 ;  ;*-, Madigan dkk . 1 *21).

0erdasarkan tingkat patogenisitas# mikroorganisme dibedakan menjadi dua kelompok# yaitu mikroorganisme nonpatogen dan patogen. Contoh

mikrooganisme non patogen adalah Escherichia coli# sedangkan mikroorganisme yang patogen adalah Mycobacterium tuberculosis.

(Pelc>ar  Chan 1+1 ;#;2#;*-).

Mikroorganisme yang umum ditemukan pada susu sapi adalah

treptococcus lactis# treptococcus cremori# serta beberapa !actobacillus seperti  !. casei# !. acidophilus# !. plantarum# dan !. bre"is. 0akteri tersebut

mem!ermentasikan karbohidrat dalam air susu menjadi asam laktat yang akan menurunkan p$ susu. 5asa asam pada air susu menunjukkan adanya akti"itas mikroorganisme. 3pabila p$ menurun hingga mencapai /#9 kasein dalam air susu akan menggumpal (<olk  @heeler 1- 2*).

0akteri lain yang mungkin terdapat pada susu sapi murni (tidak

dipasteurisasi) adalah Micrococcus# Pseudomonas# taphylococcus# dan #acillus. :andungan mikroorganisme dalam air susu menggambarkan tingkat kesehatan sapi# kondisi produksi# maupun cara penyimpanan susu. Penghitungan

mikroorganisme dalam air susu digunakan teknik total plate count ('andjar dkk . 12 9, <olk  @heeler 1- 2*).

usu dapat dipreser"asi dalam rangka mencegah menjaga kualitas susu itu sendiri. alah satu cara adalah dengan pasteurisasi. Pasteurisasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara# yaitu

1. Pasteurisasi high$temperature short$time ($TT) Pemanasan susu selama 19 detik dengan temepratur 1#;GC.

(9)

+

2. Pasteurisasi lo%$temperature long time (4T4T) Pemanasan susu selama *-menit dengan temperature ;2#GC.

(0lack 1 ;+)

elain pasteurisasi# preser"asi susu dapat dilakukan dengan berbagai cara# diantaranya adalah

1. &ltra 'igh Temperature (B$T) Pemanasan susu selama * detik pada

temperatur +#+GC. usu B$T dapat disimpan dalam kemasan aseptic selama ; (enam) bulan.

2. Canned condensed milk  usu dikondensasikan dan dikemas dalam kaleng. usu diolah kembali dengan menambahkan "olume air yang sesuai.

(0lack 1 ;+)

usu yang telah dipreser"asi pada umumnya steril. Meski susu steril

 bebas dari mikroorganisme# dengan proses pemanasan# proses strerilisasi merubah rasa dari susu. 0eberapa bahan kimiawi juga terkadang digunakan untuk susu. Penambahan hidrogen peroksida dapat menurunkan suhu dari susu serta

membunuh mikroorganisme patogen. Meski demikian# hidrogen peroksida tidak dapat membunuh co$bacteria sehingga penggunaan hidrogen peroksida tidak lagi dapat digunakan (0lack 1 ;+).

III. #ASIL PENGAMATAN

$asil TPC dalam bentuk table pengamatan.

I). PEMBA#ASAN

Pada praktikum enumerasi mikroorganisme# kali ini susu digunakan sebagai bahan ujinya. usu yang seharusnya dalam keadaan steril tidak mungkin dapat dijumpai adanya mikroorganisme yang tumbuh# tetapi susu  juga merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.

:etika susu ditemukan adanya pertumbuhan mikroorganisme maka dapat di indikasikan terkontaminasi dari lingkungan luar. umbersumber

(10)

1. :elenjar susu. usu biasanya steril saat disekresikan oleh sapi. aluran saluran susu dari sapi yang sehat dan normal# mengandung !lora

tertentu yang tumbuh diantara pengambilan susu dan mengontaminasi susu sebelum diperah.

2. Bdara. Pada kondisi normal berbagai macam mikroorganisme di udara kandang atau tempat lain berperan besar dalam proses kontaminasi. *. 5ambut dan kulit sapi. 0eberapa bendabenda asing yang dapat jatuh ke

dalam susu antara lain rambut# tanah# dan kotoran sapi. :ontaminasi dari hal tersebut dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan kulit dan rambut sapi tersebut.

/. Pemerah susu. 0iasanya sedikit sekali kontaminasi disebabkan oleh  pemerah secara langsung# namun cara ia memerah dapat memungkinkan

kontaminasi dari sumbersumber lain.

9. 4alat. Mikroorganisme yang disebarkan lalat tidak begitu banyak# namun dapat mengandung mikroorganisme seperti dari kelompok koli!orm# klostridial# dan lainlain.

;. Peralatan. 7ari semua sumber kontaminasi susu oleh mikroorganisme#  penggunaan alat yang tidak bersih merupakan sumber kontaminan yang  paling sering.

(arles dkk. 19;*21)

Metode pengawetan dan sterilisasi untuk menghambat pertumbuhan ataupun akti"itas mikroorganisme# bahkan untuk membunuh mikroorganisme merugikan yang terdapat dalam susu# antara lain

1. Melalui temperatur rendah

0er!ungsi menghambat pertumbuhan dan akti"itas mikroorganisme sekaligus memperlambat pertambhan jumlahnya. Misalnya pada susu yang didinginkan pada suhu 19#9H C akan menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme yang lambat. usu yang didinginkan pada suhu 1-H C lebih e!ekti! dalam

menghentikan pertumbuhan bakteri# dan metode ini akan mengawetkan susu dalam waktu yang lama (arles dkk . 191 *29).

(11)

1-2. Melalui temperatur tinggi a. Pasteurisasi

Pada tahun 1+;*# 4ouis Pasteur# seorang Prancis# mencoba memanaskan anggur buatannya sendiri pada sushu +-H I -H C. ternyata pemanasan tersebut  berhasil mengurangi sejumlah besar bakteri perusak dan bakteri patogen# sehingga

dapat memperpanjang masa simpan anggur terssebut. $asil percobaan tersebut akhirnya dikembangkan untuk memperpanjang masa simpan susu yang dikenal sebagai proses pasteurisasi (anjaya 1- /  9).

:etentuan persyaratan susu pasteurisasi di %ndonesia adalah uji torch negati!# uji !os!atase negati!# jumlah bakteri yang dapat dibiakkan adalah 29---C=B?ml susu# dan tidak boleh ditemukan bakteri kelompok koli!orm (: 7irjen Peternakan 8o. 1?:pts?7eptan?+*).

0erbagai jenis suhu dan waktu pemanasan susu menurut (nternational  Dairy )ederation digolongkan sebagai pemanasan pasteuriasasi# yaitu pemanasan  pada suhu ;2#+H C selama *- menit, 1#H C selama 19 detik, dan ultra

 pasteurisasi atau ultra high temperature heat treatment  (B$T) yang terjadi pada suhu 1*+H C selama 2 detik. :husus bagi olahan susu yang ditambahkan bahan  pemanis membutuhkan pemanasan lebih tinggi yaitu 2#+H C dari suhu minimal  pasteurisasi (ulli"an dkk . 11 *1).

 b. "aporasi

Merupakan proses pemanasan pada suhu dimana ;-F airnya telah diuapkan dalam sebuah "akum. usu dihomogenisasikan# didinginkan#

dimasukkan ke dalam kaleng# dan siterilisasikan dengan cara pemanasan. pora  bakteri yang bertahan pada proses pemanasan mungkin menyebabkan

 penggembungan kaleng# koagulasi# dan rasa pahit (=ra>ier  @ostho! 1++ 2/).

c. :ondensasi

Prosesnya hampir menyerupai e"aporasi dimana ;-F air dari susu segar atau skim milk die"aporasikan# tetapi susu kondensasi ditambahkan gula (=ra>ier  @ostho! 1++ 29).

(12)

11

numerasi atau penghitungan mikroorganisme pada susu dilakukan dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Metode tersebut

dilakukan dengan cara mengencerkan sampel yang akan diperiksa. Pertamatama# sampel susu dipipet sebanyak 1 ml kemudian dituangkan pada wadah yang berisi  ml akuades steril# lalu di"orteks. Campuran tersebut merupakan pengenceran 1-2. :emudian ambil 1 ml dari campuran tersebut dan tuangkan pada wadah yang berisi  ml akuades steril# lalu di"orteks. Campuran tersebut merupakan  pengenceran 1-/. :emudian hal yang sama ambil 1 ml larutan 1-/# kemudian

tuangkan 1 ml pada wadah yang berisi  ml akuades# campuran pada  ml akuades# campuran tersebut merupakan pengenceran 1-9. :emudian hal yang sama dilakukan untuk mendapatkan larutan dengan pengenceran 1-;# 1-# dan 1- +.

Pengenceran tersebut dilakukan agar sampel tidak terlalu pekat sehingga  jumlah koloni mikroorganisme tidak terlalu banyak dan padat sehingga akan

mempermudah proses perhitungan. Pengenceran dilakukan untuk memperoleh  jumlah koloni yang sesuai atau tepat (Madigan dkk .1 19;19). Pengenceran

yang dilakukan kelompok %%% 0 untuk perhitungan adalah pengenceran 1- ;# 1- dan 1-+ dan dilakukan pengulangan sebanyak dua kali atau pada dua cawan petri. Masing I masing pengenceran tersebut diambil dengan pipet hisap sebanyak -#1 ml kemudian dituang ke atas cawan petri yang berisi medium (metode spread  plate) dan diratakan dengan spatel drygalski. $al tersebut bertujuan untuk

meratakan ke seluruh bagian cawan petri yang berisi medium. <olume suspensi tidak boleh lebih dari -#1 ml karena akan menyebabkan suspensi terendam

sehingga kemungkinan ada koloni yang bergabung saat terbentuk# hal itu akan menyulitkan perhitungan.

$asil pengamatan yang didapat pada percobaan# beberapa tidak sesuai dengan literatur. eharusnya# koloni mikroorganisme yang terdapat pada  pengenceran yang semakin tinggi# maka akan semakin sedikit jumlahnya#

sedangkan hasil yang didapatkan pada salah satu cawan petri (pengenceran 1-)  justru sebaliknya# diduga adanya kontaminasi dari lingkungan luar pada saat

(13)

12

melakukan pekerjaan pengenceran secara bergantian dan kerja praktikan yang kurang aseptis# sehingga banyak terjadi kontaminasi.

:euntungan yang dimiliki oleh metode Total Plate Count (TPC) dalam  penentuan jumlah mikroorganisme antara lain adalah 

1. 4arutan yang diencerkan dapat dihitung dengan !iltrasi.

2. Penghitungan hanya pada sel?koloni hidup sehingga lebih akurat. (Mc:ane  :andell 1; 121122).

:erugian metode metode Total Plate Count (TPC) dalam penentuan  jumlah mikroorgasnisme# antara lain adalah

1. $anya dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme yang tumbuh pada medium yang digunakan.

2. Memerlukan waktu inkubasi sehingga rawan terhadap proses kontaminasi yang dapat mengacaukan penentuan jumlah mikroorganisme.

*. Tidak dapat digunakan untuk menghitung jumlah koloni yang menempel# mikroorganisme pada medium buatan ataupun mikroorganisme yang memiliki  pertumbuhan lambat.

(Mc:ane  :andell 1; 12212*).

). KESIMPULAN

1. &umlah koloni mikroorganisme dapat dihitung dengan metode Total Plate

Count  (TPC) yang dilakukan dengan cara pengenceran kemudian dilakukan

metode sebar ( spread method ).

2. &umlah koloni mikroorganisme berbanding terbalik dengan banyaknya

 pengenceran yang dilakukan.

)I. DAFTAR AUAN

0lack# &. '. 1. Microbiology* Principles and e+plorations. /th ed. &ohn @illey  ons# %nc.# 8ew Jork EEi" K +; hlm.

0rock# T.7.  M.T. Madigan. 11.  #iology of microorganisms. ;th ed. Prentice $all# %nc.# nglewood Cli!!s EiE K +/ hlm.

(14)

1*

7widjoseputro# 7. 2--*. Dasar$dasar mikroorganisme. Penerbit 7jambatan# &akarta Eii K 21/ hlm.

=ardia># . 12. Mikrobiologi pangan ( . PT 'ramedia Pustaka Btama# &akarta  Eii K *-+ hlm.

=ra>ier# %..# @.C.  7.C. @ostho!!. 1+/.  )ood microbiology. /th ed. Mc'raw $ill 0ook Company# 8ew Jork E"i K 9* hlm.

'andjar# %# %. 5. :oentjoro# @. Mangunwardoyo  4. oebagya. 12.  Pedoman  praktikum mikrobiologi dasar . &urusan 0iologi =M%P3 B%# 7epok "ii K

+ hlm.

$adioetomo# 5. . 1+9.  Mikrobiologi dasar dalam praktek  Teknik dan  prosedur dasar laboratorium. PT 'ramedia# &akarta Ei K 1;1 hlm.

Madigan# M.T.# &.M. Martinko#  &. Parker. 1. #iology of microorganisms. +th ed. Prentice $all %nternational# 8ew &ersey E"iii K +; hlm.

Maier# 5.M.# Pepper# %.4.#  C.P. 'erba. 2---.  En"ironmental microbiology. 3cademic Press# an 7iego EiE K 9+9 hlm.

Mc:ane# 4.  &. :andell. 1;. Microbiology Essential and application. 2nd ed. Mc'raw $ill# %nc.# 8ew Jork EE"iii K +/* hlm.

Pelc>ar# M.&.  .C.. Chan.1+1. Elements of microbiology. Mc'raw$ill %nternational 0ook Company# 3uckland "i K ;+ hlm.

anjaya# 3.@. 1-. Pengamatan kualitas susu pasteurisasi di D,( -akarta#  #ogor # dan #andung . Thesis 2&urusan ains <eteriner %P0# 0ogor "i K

9; hlm.

arles# @.0.# @.C. =ra>ier# &.0. wilson  .'. :night. 191.  Microbiology#  general and applied . 2nd ed. $arpers  0rother# 8ew Jork iE K /1 hlm. ulli"an# 5.&.T.# .=. Tierney# 5.0. 4arkin# 5ead &r.#  &.T Peeler. 11. Thermal

resistence o! certain oncogenic "iruses suspended in milk and milk  products. American ociety for Microbiology. 22(*) *19  *2-.

umarsih# . 2--*. #uku Aar Mikologi. &urusan %lmu Tanah =akultas Pertanian BP8 <eteran# Jogyakarta 11; hlm.

<olk# @.3.  M.T. @heeler. 1-. Mikrobiologi dasar . Terj. dari #asic

(15)

1/ LAMPIRAN ampel :el Pengencer  an L M6 2/ jam L M6/+ 3 0 3 L M6 :et L M6 :et L M6 :et L ampel tidak  dimasa k  % 1-/ 1-9 1-; 1+* 1 1 :oloni  putih 1*+ 2* -Terdapat 1 koloni kuning 1+ 2* * %% 1-9 1-; 1- 12 2  3da yg menyat u :oloni  putih 9   3da yg menyatu #koloni putih dan kuning# =p 1-; :ontaminasi kapang 1 koloni *-2 1 %%% 1-; 1- 1-+ / *--1    / *--2 Putih  berlen dir  ampel dimasa k  %< 1-* 1-/ 1-9 /*;  9--:ontam inasi kapang  pada =p 1-9   N N 2 N :apan g < 1-/ 1-9 1-;    :oloni  putih    :oloni putih# =p1-91 koloni  besar#/ koloni kecil 2 1 1 Tabel 1. $asil pengamatan enumerasi mikroorganisme pada susu sapi segar 

(16)

19 <% 1-9 1-; 1-   *--:oloni  putih  1 .*--:oloni putih 1 2 *--:oloni  putih

'ambar 1. numerasi pengenceran 1-; Oumber 7okumentasi pribadi.

(17)

1;

'ambar 2. numerasi pengenceran 1- Oumber 7okumentasi pribadi.

'ambar *. numerasi pengenceran 1-+ Oumber 7okumentasi pribadi.

(18)

1

'ambar /. Proses "orte+

Oumber 7okumentasi pribadi.

'ambar 9. numerasi pengenceran 1-;# 1-# dan 1-+ Oumber 7okumentasi pribadi.

(19)

1+

'ambar ;. erial dilution Oumber 'andjar 12 ;-.

PER#ITUNGAN

Penghitungan hasil enumerasi mikroorganisme oleh kelompok %%% 0

5umus

Σ C=B? ml sampel D Σ C=B terhitung

"olume yang diinokulasi E pengenceran

7iketahui

ampel susu yang digunakan 1- m4# "olume inokulum -#1 m4.

&umlah koloni D ratarata dari jumlah pada cawan petri 3 dan 0 (data duplo).

1. C=B (colony forming unit ) dalam 1- m4 sampel susu a. Pengenceran 1-;

(20)

1  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo × E jumlah sampel D-#1 1-Q ; 2  ) -/ ( − × + m! E 1- m4 D 2E1-+ C=B • /+ jam  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo × E jumlah sampel D-#1 1-Q ; 2  ) 1 / ( − × + m! E 1- m4 D 2#9E1-+ C=B b. Pengenceran 1- • 2/ jam  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo × E jumlah sampel D -#1 1-Q C 2  ) - *--( − × + > m! E 1- m4 D 1#9E1-11 C=B • /+ jam  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo × E jumlah sampel D -#1 1-Q C 2  ) - *--( − × + > m! E 1- m4 D 1#9E1-11 C=B c. Pengenceran 1-+ • 2/ jam  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo × E jumlah sampel D -#1 1-Q + 2  ) -1 ( − × + m! E 1- m4 D -#9E1-1- C=B • /+ jam  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo × E jumlah sampel D -#1 1-Q + 2  ) 1 1 ( − × + m! E 1- m4 D 1E1-1- C=B

2. :isaran C=B?m4 sampel susu a. Pengenceran 1-;  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo ×  D-#1 1-Q ; 2  ) 1 / ( − × + m!  D 2#9E1- C=B?m4 b. Pengenceran 1-  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo ×  D -#1 1-Q C 2  ) - *--( − × + > m!  D 1#9E1-1- C=B?m4 c. Pengenceran 1-+  fp ulum /olumeinok  ni  -umlahkolo ×  D -#1 1-Q + 2  ) 1 1 ( − × + m!  D 1E1- C=B?m4 d. :isaran

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Spora hasil ayakan tadi diambil 1 gram ditambahkan dengan air steril sebanyak 9 ml dan Sunvit (zat perata) 1 ml dimasukan kedalam gelas ukur dan ditambahkan air steril

Masing-masing suspensi pengenceran ditanam dengan metode tuang (pour plate) atau sebar (spread plate). Bakteri akan bereproduksi pada medium agar dan membentuk koloni setelah

Isolasi bakteri pembentuk histamin dilakukan dengan mengambil 0,1 mL dari larutan pengenceran 10 -1 dan dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian niven agar

Pada metode ini media agar steril yang belum membeku (temperature tidak lebih dari 45 0 c) Kedalam cawan petri steril yang mengandung suspense mikroba pada volume

Polieugenol steril dengan berat tertentu dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah berisi medium dan masing-masing isolat bakteri secara aseptis, kemudian cawan

Metode hitungan cawan sebar dilakukan dengan cara sebanyak 0,1 mL larutan fisiologis hasil pengenceran 10 -7 diambil dengan mikropipet dan diteteskan pada cawan

Kemudian suspensi bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus masing-masing dimasukkan kedalam cawan petri yang telah disterilisasi sebelumnya sebanyak 0.1

g) pipet ukur 1 mL steril dengan skala 0,1 mL dilengkapi bulb atau pipettor; dan h) cawan Petri gelas/plastik (berukuran minimal 15 mm x 90 mm), steril. Masukkan ke dalam