BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar Br Beellaakkaanngg
Typphus Abdominalis atau yang lebih dikenal dengan demam tifoid Typphus Abdominalis atau yang lebih dikenal dengan demam tifoid at
atau au titifefes s dadalalam m babahahasa sa kikita ta adaadalalah h susuatatu u penpenyayakikit t ininfefeksksi i akakut ut yayangng men
menyeryerang ang usuusus s halhalus us yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h bakbakterteri i SalSalmonmonellella a tytyphiphi.. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang Penyakit ini bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan orang tua, laki-laki maupun wanita.
dewasa dan orang tua, laki-laki maupun wanita.
Penyakit demam tifoid ini mendunia, artinya terdapat di seluruh dunia. Penyakit demam tifoid ini mendunia, artinya terdapat di seluruh dunia. Tetapi lebih banyak di negara sedang berekembang di daerash tropis, seperti Tetapi lebih banyak di negara sedang berekembang di daerash tropis, seperti Ind
Indonesonesia. ia. PenPenyakyakit it tiftifus us mermerupaupakan kan endeendemik mik di di IndIndonesonesia. ia. PenPenyakyakit it iniini terma
termasuk suk penyakpenyakit menular, yang it menular, yang mudah menyeranmudah menyerang g banyabanyak k orang, sehinggaorang, sehingga dapat menimbulkan wabah.
dapat menimbulkan wabah.
Di Indonesia, diperkirakan angka kejadian penyakit ini adalah 300 – Di Indonesia, diperkirakan angka kejadian penyakit ini adalah 300 – 810
810 kasus per kasus per 100.000 penduduk/100.000 penduduk/tahun. Insiden tertinggtahun. Insiden tertinggi i didapadidapatkan padatkan pada anak
anak-an-anak. ak. OraOrang ng dewdewasa asa sersering ing menmengalgalami ami infinfekseksi i rinringan gan dan dan semsembuhbuh sendiri lalu menjadi
sendiri lalu menjadi kebal. kebal. Insiden penderita berumur Insiden penderita berumur anak usia 12 – 13 anak usia 12 – 13 tahuntahun ( 70% – 80% ), pada usia 30 – 40 tahun
( 70% – 80% ), pada usia 30 – 40 tahun (10%-20%) dan diatas usia pada anak (10%-20%) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun sebanyak ( 5%-10%) .
12-13 tahun sebanyak ( 5%-10%) .
Terjadinya penyakit yang merupakan penyakit ini tidak memandang Terjadinya penyakit yang merupakan penyakit ini tidak memandang mus
me
melalalului i mamakakanan nan yayang ng tetercrcememarar. . KaKadadang ng kebkeberersisihan han mamakankanan an kukurarangng terjamin. Oleh karena itu kita harus memperhatikan kualitas makanan. bukan terjamin. Oleh karena itu kita harus memperhatikan kualitas makanan. bukan dari segi harga, tapi dari susunan menu, kehigienisan dan sanitasi makanan. dari segi harga, tapi dari susunan menu, kehigienisan dan sanitasi makanan. 1
1..22 PPeerruummuussaan Mn Maassaallaahh a.
a. MahasMahasiswa iswa belum belum memahmemahami dami definiefinisi dsi dari ari thypothypoid fid fever ever b.
b. MahasMahasiswa biswa belum melum memahami emahami anatomanatomi fisii fisiologi ologi thypothypoid feid fever ver c.
c. MahasMahasiswa iswa belum belum memahmemahami tami tentang entang etioletiologi togi thypoihypoid fed fever ver d.
d. MahasMahasiswa iswa belum belum memahmemahami tami tanda daanda dan gejn gejala tala thypoihypoid fevd fever er e.
e. MahasMahasiswa biswa belum melum memahami emahami patofpatofisioisiologi dalogi dan patofn patoflow thlow thypoid ypoid fever fever f.
f. MahasMahasiswa iswa belum belum memahmemahami ami pemerpemeriksaan iksaan diagnodiagnostik stik dan pdan penunjaenunjangng g.
g. MahMahasiasiswa belswa belum memaum memahami pehami penatnatalaalaksaksanaan mednaan medisis h
h.. MMaahahassiisswa wa bebelluum m mmeemmaahhaammi i pepennggkkaajjiiaan n ddatata a ddaassar ar aassuuhhaann keperawatan
keperawatan i.
i. MahMahasiasiswa beswa belum melum memahmahami anaami analislisa data dan dia data dan diagnoagnosa kepesa keperawrawataatann j
j.. MaMahahasisiswswa a bebelulum m mememamahahami mi rerencncanana a dadan n titindndakakan an kekepeperarawawatatann thypoid fever
thypoid fever k.
k. MahMahasiasiswa beluswa belum memahm memahami evalami evaluasuasi keperai keperawatwatan pada pasiean pada pasien n yanyangg terkena thypoid fever
terkena thypoid fever 1
1..33 TTuujjuuaann
Dalam makalah ini penulis merumuskan tujuan menjadi dua bagian yaitu Dalam makalah ini penulis merumuskan tujuan menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus antara lain yaitu :
tujuan umum dan tujuan khusus antara lain yaitu : 1
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan nyata tentang pelaksanaan Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan nyata tentang pelaksanaan pr
proseoses s asuasuhan han kepekeperawrawataatan n pada pada kliklian an yanyang g menmengalgalami ami ganggangguaguan n didi sistem pencernaan : thipoid fever pada Tn “A” di IRNA penyakit dalam sistem pencernaan : thipoid fever pada Tn “A” di IRNA penyakit dalam sayap B RS.Muhammadiyah palembang.
sayap B RS.Muhammadiyah palembang. 2.
2. TuTujjuauan n khkhusususus a.
a. MaMampmpu u memengngkakaji ji mamasasalalah h klklieien n dedengngan an memelalakukukakan n pependndekekatatan an yayangng sistematis untuk mengumpulkan data dan selajutnya merumuskan diagnosa sistematis untuk mengumpulkan data dan selajutnya merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan data yang di peroleh
keperawatan sesuai dengan data yang di peroleh b
b.. MaMampmpu u memererencncananakakan an titindndakakan an kekepeperarawawatatan n beberdrdasasararkakan n didiagagnonosasa keperawatan
keperawatan yang telah dirumyang telah dirumuskan dan menetapkan tujuan seruskan dan menetapkan tujuan serta kriterianta kriterian hasil yang akan di capai .
hasil yang akan di capai . c.
c. MaMampmpu mu melelakaksasananakakan tn tinindadakakan kn kepepererawawatatan an sesesusuai ai dedengngan an yayang ng tetelalahh direncanakan dan memberikan alternatif pemecahan masalah bagi klien direncanakan dan memberikan alternatif pemecahan masalah bagi klien d.
d. MaMampmpu u memengngevevalaluauasi si hahasisil l yayang ng tetelalah h didicapcapai ai beberdrdasasararkan kan tutujajaun un dadan n krkrititereriaia yang telah ditetapkan.
yang telah ditetapkan. 1
1..44 MMeettooddee Pe
Penynyususununan an mamakakalalah h inini i memenggnggununakaakan n ststududi i pupuststakaka a dedengngan an cacarara m
meemmbabacca a bbukukuu--bbuukku u yyaanng g bbeerrkkaaiittaan n ddeennggaan n tteemmaa. . MMeencncaarri i dadann mengumpulkan bahan-bahan atau sumber dari internet,Menyusun kerangka mengumpulkan bahan-bahan atau sumber dari internet,Menyusun kerangka makalah, Mengembangkan kerangka makalah, Mengevaluasi hasil makalah makalah, Mengembangkan kerangka makalah, Mengevaluasi hasil makalah
BAB II BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2 2..11 DDeeffiinniissii Ti
Tifofoid id dadan n parparatatififoioid d adadalalah ah pepenynyakakit it ininfefeksksi i akakut ut ususus us halhalusus.. Paratifoid biasanya lebih ringan dan menunjukan gambaran klinis yang sama, Paratifoid biasanya lebih ringan dan menunjukan gambaran klinis yang sama, atau menyebabkan enteritis akut. Sinonim dengan tifoid adalah typoid and atau menyebabkan enteritis akut. Sinonim dengan tifoid adalah typoid and p
pararatatypyphohoid id fefevever, r, enenteteriric c fefeverver, , tytyphphus us anand d parparatatypypus us ababdodomiminalnalisis.. (Soeparman, 1999, Edisi II, Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI)
(Soeparman, 1999, Edisi II, Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI) Tifo
Tifoid id merupamerupakan penyakit infeksi yang kan penyakit infeksi yang terjterjadi pada adi pada usus halus yangusus halus yang dis
disebabebabkan kan oleoleh h salsalmonmonellella a thythypiipii, , penypenyakiakit t ini ini dapdapat at ditditulaularkarkan n melmelalualuii mak
makan, an, mulmulut ut ataatau u minminumauman n yanyang g terterkontkontamiaminasi nasi oleoleh h kumkuman an salsalmonmonellellaa thypii. (Hidayat Alimul Azis.A, 2006, Edisi I, Pengantar Ilmu Keperawatan thypii. (Hidayat Alimul Azis.A, 2006, Edisi I, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta, Salemba Medika)
Anak, Jakarta, Salemba Medika)
Demam tifoid, enteric fever ialah penyakit infeksi akut yang biasanya Demam tifoid, enteric fever ialah penyakit infeksi akut yang biasanya men
mengenagenai i salsalurauran n penpencercernaanaan n dendengan gan gejgejala ala demdemam am yanyang g leblebih ih dardari i satsatuu minggu
minggu, , gangguan pada gangguan pada pencernpencernaan, aan, dan dan gangguagangguan n kesadakesadaran ran (Ngas(Ngastiyatiyah,h, 2005, Edisi II, Perawatan Anak Sakit, Jakarta, EGC)
2
2..22 AAnnaattoommi Di Daan Fn Fiissiioollooggii
Saluran gastrointestinal adalah jalur (panjang total 23-26 kaki) yang Saluran gastrointestinal adalah jalur (panjang total 23-26 kaki) yang berjalan dari mulut melalui esophagus, lambung, dan usus sampai anus.
Esofa
Esofagus gus terlterletak etak di di mediasmediastinum rongga tinum rongga toraktorakal, al, anteranterior ior terhaterhadapdap tu
tulalang ng pupunggnggunung g dan dan posposteteririor or teterhrhadadap ap trtrakakea ea dadan n jajantntunung. g. PaPanjnjanangg esophagus kira-kira 25 cm menjadi distensi bila makana
esophagus kira-kira 25 cm menjadi distensi bila makana n mlewatinya.n mlewatinya.
Lambung ditempatkan dibagian atas abdomen sebelah kiri dari garis Lambung ditempatkan dibagian atas abdomen sebelah kiri dari garis tengah tubuh, tepat dibawah diafragma kiri. Lambung adalah suatu kantung tengah tubuh, tepat dibawah diafragma kiri. Lambung adalah suatu kantung yang dapat
yang dapat berdiberdistensstensi i dengankdengankapasitapasitas as kira-kkira-kira 1500 ira 1500 ml. Lambung dapat ml. Lambung dapat didi bag
bagi i ke ke daldalam am empempat at bagbagian ian : : karkardia (jaladia (jalan n masmasuk)uk), , funfundusdus, , korkorpuspus, , dandan pylorus.
pylorus.
Usus halus adalah segmen paling panjang dari saluran gastrointestinal Usus halus adalah segmen paling panjang dari saluran gastrointestinal yang jumlah panjangnya kira-kira dua per tiga dari panjang total saluran. yang jumlah panjangnya kira-kira dua per tiga dari panjang total saluran. Bagian ini membalik dan melipat diri yang memungkinkan kira-kira 7000 cm Bagian ini membalik dan melipat diri yang memungkinkan kira-kira 7000 cm area permukaan untuk sekresi dan absorpsi. Usus halus dibagi kedalam 3 area permukaan untuk sekresi dan absorpsi. Usus halus dibagi kedalam 3 bagian:
bagian:
1. Duodenum (bagian atas) 1. Duodenum (bagian atas) 2. Jejunum (bagian tengah) 2. Jejunum (bagian tengah) 3. Ileum (bagian bawah) 3. Ileum (bagian bawah)
Pertemuan antara usus halus dan besar terletak dibagian bawah kanan Pertemuan antara usus halus dan besar terletak dibagian bawah kanan duodenum. Ini disebut sekum. Pada pertemuan ini yaitu katup ileosekal, yang duodenum. Ini disebut sekum. Pada pertemuan ini yaitu katup ileosekal, yang berfungsi untuk mengontrol pasase isi usus kedalam usus besar dan mencegah berfungsi untuk mengontrol pasase isi usus kedalam usus besar dan mencegah
ref
reflukluks s bakbakterteri i ke ke daldalam am usuusus s halhalus. us. PadPada a temtempat pat ini ini terterdapdapat at apeapendindiksks veriformis.
Usu
Usus s besbesar ar terterdirdiri i dardari i segsegmen men aseasendenden n pada pada sissisi i kankanan an abdoabdomenmen,, segmen transversum yang memanjang dari abdomen atas kanan ke kiri, dan segmen transversum yang memanjang dari abdomen atas kanan ke kiri, dan segmen desenden pada sisi kiri abdomen. Bagian ujung dari usus besar terdiri segmen desenden pada sisi kiri abdomen. Bagian ujung dari usus besar terdiri dari dua bagian: kolon sigmoid dan rectum.
dari dua bagian: kolon sigmoid dan rectum. Rectum berlanjut pada anus.
Rectum berlanjut pada anus.
2
2..33 EEttiioollooggii
Salmonella typhii, Salmonella paratyphii A, Salmonella paratyphii B, Salmonella typhii, Salmonella paratyphii A, Salmonella paratyphii B, S. Paratyphii C .
S. Paratyphii C .
2.4
2.4 Tanda dan GejalaTanda dan Gejala
Masa tunas demam tifoid berlansung 10 sampai 14 hari. Gejala-gejala Masa tunas demam tifoid berlansung 10 sampai 14 hari. Gejala-gejala yang timbul amat bervariasi, perbedaan ini tidak saja antara berbagai bagian yang timbul amat bervariasi, perbedaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia, tetapi juga di daerah yang sama dari waktu ke waktu. Selain itu, dunia, tetapi juga di daerah yang sama dari waktu ke waktu. Selain itu, gambaran penyakit bervariasi dari penyakit ringan yang tidak terdiagnosa, gambaran penyakit bervariasi dari penyakit ringan yang tidak terdiagnosa, sampai gambara
sampai gambaran n penyakpenyakit yang it yang khas dengan khas dengan komplkomplikasi dan ikasi dan kematikematian. Halan. Hal ini menyebabka
ini menyebabkan n bahwa seorang ahli bahwa seorang ahli yang sudah sangat berpengalamyang sudah sangat berpengalaman an punpun dapat mengalami kesulitan untuk membuat diagnosa klinis tifoid.
dapat mengalami kesulitan untuk membuat diagnosa klinis tifoid. 1.
1. DemamDemam, pada kasus y, pada kasus yang khas demang khas demam berlanam berlansung 3 mingsung 3 minggu, bersigu, bersifatfat febris remiten
febris remiten dan suhu tidak tdan suhu tidak tinggi sekali. Selaminggi sekali. Selama minggu pertama, suhua minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik tiap hari, biasanya menurun pada pagi hari tubuh berangsur-angsur naik tiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua pasien dan meningkat pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua pasien
terus berada dalam keadaan demam, pada minggu ketiga suhu berangsur terus berada dalam keadaan demam, pada minggu ketiga suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga. 2.
2. GangguaGangguan pada salurn pada saluran penceran pencernaan, pada mulnaan, pada mulut terdaut terdapat panas berpat panas berbaubau tid
tidak ak sedsedap, ap, bibbibir ir kerkering ing dan dan pecapecah-peh-pecah cah (ra(ragadegaden). n). LidLidah ah tertertuttutupup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya kemerahan, jarang selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya kemerahan, jarang diser
disertai tremor. Pada tai tremor. Pada abdomen dapat ditemukan keadaan abdomen dapat ditemukan keadaan perut kembungperut kembung (meteorismus). Hati dan limpa membesar disertai nyeri pada perabaan. (meteorismus). Hati dan limpa membesar disertai nyeri pada perabaan. Bi
Biasasananya ya seseriring ng teterjrjadadi i kokonsnstitipapasi si tetetatapi pi jujuga ga dadapapat t didiarare e atatauau no
normrmalal.g.gananggugguan an keskesadaadararan, n, umumumumnynya a kekesasadadararan n paspasieien n memenunururunn walaupun tidak dalam yaitu apatis sampai samnolen, jarang terjadi spoor, walaupun tidak dalam yaitu apatis sampai samnolen, jarang terjadi spoor, koma, atau
koma, atau gelisah gelisah gejala tgejala tersebut mersebut mungkin terdapat ungkin terdapat gejala laigejala lainnya. Padannya. Pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola, yaitu bintik-bintik punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola, yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan pada minggu pertama
Fatofisiologi Dan Patoflow Fatofisiologi Dan Patoflow
Makanan
Makanan tercemar tercemar masuk masuk kemulut kemulut dilambung dilambung sebagian sebagian basilbasil Salmonella
Salmonella typhosa typhosa musnah musnah oleh oleh asam asam lambunlambun Ragaden,
Ragaden, coated coated tongue tongue melalui melalui pembuluh pembuluh Sebagian Sebagian masuk masuk ke ke usususus limfe
limfe halus halus halus halus dan dan basil basil diserapdiserap anoreksia
anoreksia Bakteriemia
Bakteriemia masuk masuk ke ke dalam dalam peredaran peredaran melepaskan melepaskan endotoksinendotoksin darah
darah
menstimulasi sintesis menstimulasi sintesis Basil
Basil menyebar menyebar sampai sampai di di organ-organ organ-organ utamautama keseluruh
keseluruh tubuh tubuh (Hati (Hati dan dan Limfa)Limfa)
Terjadi pelepasan Terjadi pelepasan Terutama
Terutama kedalam kedalam basil basil berkembang berkembang biak biak zat zat pirogenpirogen kelenjer limfoid
kelenjer limfoid usus halus usus halus
organ-organ
organ-organ membesar membesar inflamasi inflamasi lokallokal disertai nyeri pada perabaan
disertai nyeri pada perabaan menimbulkan tukak
menimbulkan tukak
Jaringan meradang Jaringan meradang Berbentuk
Berbentuk lonjong lonjong pada pada Nyeri Nyeri ResResti ti komplikasikomplikasi mukosa
mukosa diatas diatas plak plak (cedera) (cedera) HistaminHistamin Peyeri
Peyeri
Mengakibatkan
Mengakibatkan perdarahan perdarahan hipotalamushipotalamus Nyeri
Nyeri saat saat makan makan dan dan perforasi perforasi usususus
Peningkatan panas Peningkatan panas anoreksia melena anoreksia melena gangguan thermoregulasi gangguan thermoregulasi gangguan
gangguan pemenuhan pemenuhan intake intake berkurangberkurang Nutrisi
Nutrisi
malaise
2.
2.55 PePememeririkakasasaan an DiDiagagnonoststic ic DaDan n PePenununjnjanangg a.
a. PePememerikriksaasaan n leuleukoskositit Walau
Walaupun pun menurumenurut t buku-bubuku-buku ku disebudisebutkan bahwa tkan bahwa tifoitifoid d terdaterdapatpat leucop
leucopenia enia dan dan limplimpositoositosis sis relatrelative, ive, tetaptetapi i kenyatkenyataan aan leukopleukopeni eni tidaktidaklahlah ser
sering ing dijdijumpumpai. ai. PadPada a kebkebanyanyakaakan n kaskasus us titifoifoid, d, jumjumlah lah leuleukoskosit it padapada sed
sedian ian dardarah ah teptepi i berberada ada daldalam am batbatas-as-batbatas as nornormalmal, , malmalahan ahan kadakadang- ng-kadang terdapat leukositosis, walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi kadang terdapat leukositosis, walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi sek
sekundunder. er. OleOleh h karkarena ena itu itu pempemerieriksaksaan an jumjumlah lah leuleukoskosit it tidtidak ak berbergunaguna untuk diagnosis tifoid.
untuk diagnosis tifoid. b.
b. BiBiakakan dan dararahah Bia
Biakan kan dardarah ah pospositiitif f memmemastastikaikan n titifoifoid, d, tettetapi api biabiakan kan NegNegaraara neg
negatiative ve tidtidak ak menmenyiyingkingkirkarkan n tiftifoidoid. . Hal Hal ini ini disdisebabebabkan kan karkarena ena hashasilil biakan darah tergantung pada beberapa factor, antara lain :
biakan darah tergantung pada beberapa factor, antara lain : 1
1.. TTeehhnniik k pepemmeerriikkssaaaan n llaabboorraattoorriiuumm..HHaassiil l ppememeerriikkssaaaan n ssaattuu la
laboboraratotoririum um beberbrbededa a dedengngan an yayang ng lalainin, , mamalalahahan n hahasisil l sasatutu laboratorium bisa berbeda dari waktu kewaktu. Hal ini disebabkan laboratorium bisa berbeda dari waktu kewaktu. Hal ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media biakan yang digunakan.
oleh perbedaan teknik dan media biakan yang digunakan.
Karena jumlah kumam yang berada dalam darah hanya sedikit, yaitu Karena jumlah kumam yang berada dalam darah hanya sedikit, yaitu kurang dari 10 kuman/ml darah, maka untuk jeperluan pembiakan, kurang dari 10 kuman/ml darah, maka untuk jeperluan pembiakan, pada penderita dewasa diambil 5-10 ml darah dan pada anak-anak 2-5 pada penderita dewasa diambil 5-10 ml darah dan pada anak-anak 2-5 ml. bila darah yang dibiakan terlalu sedikit hasil biakan bisa negative, ml. bila darah yang dibiakan terlalu sedikit hasil biakan bisa negative, terut
Selain itu darah tersebut harus lansung ditanam pada media biakan Selain itu darah tersebut harus lansung ditanam pada media biakan sewaktu berada di sisi penderita dan lansung dikirim ke laboratorium. sewaktu berada di sisi penderita dan lansung dikirim ke laboratorium. Wakt
Waktu u pengambpengambilan darah paling baik ilan darah paling baik adalah saat demam tinggi padaadalah saat demam tinggi pada waktu bakterimia berlansung.
waktu bakterimia berlansung. 2
2.. SSaaaat t ppeemmeerriikkssaaan an sselelaamma a peperrjjaallaannaan n pepennyyaakkiitt. . PPaadda a ttiiffooiidd biakan darah terhadap S. typhii terutama positif pada minggu pertama biakan darah terhadap S. typhii terutama positif pada minggu pertama penyakit dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya. Pada waktu penyakit dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya. Pada waktu
kambuh biakan darah bisa positif lagi. kambuh biakan darah bisa positif lagi. 3
3.. VVaakkssiinnaassi di di mi maassa la laammppaauu.. Vak
Vaksinsinasi asi terterhadahadap p tiftifoid oid di di masmasa a lamlampau pau menmenimimbulbulkan kan antantiboibodydy dal
dalam am dardarah ah penpenderderitaita. . AntAntiboibody dy ini ini dapdapat at menmenekaekan n baktbakterierimiamia,, sehingga biakan darah mungkin negativ.
sehingga biakan darah mungkin negativ. 4
4.. PPeenngogobbaattan an ddeennggaan on obbaat t aantntiimmiikkrroobaba.. Bi
Bila la pependndereritita a sesebelbelum um pempembibiakakan an dardarah ah susudadah h memendndapapat at obobatat antimikroba pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan antimikroba pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil biakan mungkib negative.
hasil biakan mungkib negative. c.
c. ReReakaksi Wsi Wididalal
Reaksi widal adalah
Reaksi widal adalah suatusuatu reaksi aglutinasi antara antigen danreaksi aglutinasi antara antigen dan antibody (agglutinin) yang spesifik terhadap salmonella terhadap dalam antibody (agglutinin) yang spesifik terhadap salmonella terhadap dalam serum penderita tifoid, juga pada orang yang pernah ketularan salmonella serum penderita tifoid, juga pada orang yang pernah ketularan salmonella dan pada oraang yang pernah di vaksinasi terhadap tifoid.
Ant
Antigigen en yayang ng didigugunaknakan an papada da rereakaksi si wiwidadal l adadalalah ah sususpspenensisi salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Maksud salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Maksud reaksi widal adalah untuk menentukan adanya agglutinin dalam serum reaksi widal adalah untuk menentukan adanya agglutinin dalam serum penderita yang disangka menderita tifoid.
penderita yang disangka menderita tifoid. Aki
Akibabat t ininfefeksksi i ololeh eh S. S. tytyphphiiii, , penpendederirita ta memembmbuauat t antantibibododyy (agglutinin), yaitu :
(agglutinin), yaitu : 1.
1. AggAgglutlutiniinin O, n O, yanyang dibuat karg dibuat karena ransena ransangangan antian antigen O gen O (be(berasrasal darial dari tubuh kuman).
tubuh kuman). 2.
2. AgAgglglututininin in H, H, kakarerena na raransnsanangagan n anantitigegen n H H (b(bererasasal al dadari ri flflagagelellala kuman).
kuman). 3.
3. AgAgglglututininin Vi, karin Vi, karenena a raransnsanangagan n anantitigen Vi (begen Vi (berarasasal dari sil dari simpmpaiai kuman)
kuman)
Dari ketiga agglutinin tersebut hanya agglutinin O dan H yang Dari ketiga agglutinin tersebut hanya agglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk diagnosis, makn tinggi titernya, mangkin besar ditentukan titernya untuk diagnosis, makn tinggi titernya, mangkin besar kemung
kemungkinan penderita menderita tifoid. Pada kinan penderita menderita tifoid. Pada infekinfeksi si yang aktif, yang aktif, titetiter r reaksi widal akan meningkat pada pemerikasaan ulang yang dilakukan reaksi widal akan meningkat pada pemerikasaan ulang yang dilakukan selang paling sedikit lima hari.
selang paling sedikit lima hari.
2
2..66 PPaannaattaallaakkssaannaaaan n MMeeddiiss
Pasien yang dirawat dengan diagnosis observasi tifoid harus dianggap Pasien yang dirawat dengan diagnosis observasi tifoid harus dianggap dan
dan dipdiperlerlakuakukan kan lanlansunsung g sebsebagaagai i paspasien ien tiftifoid oid dan dan dibdiberierikan kan penpengobagobatantan sebagai berikut:
1.
1. IsolIsolasi asi pasiepasien, dn, desinfesinfeksi eksi pakaiapakaian dan dan ekn eksretsreta.a. 2.
2. PerPerawatawatan an yanyang g baibaik k untuntuk menghiuk menghindarndari i komkompliplikaskasi, mengii, mengingangat t saksakitit yang
yang lama, lama, lemah, lemah, anoreksia, anoreksia, dan dan lain-lain.lain-lain. 3.
3. IsIstitirarahahat t seselalama ma demdemam am sasampmpai ai dendengagan n dua mindua minggggu u sesetetelalah h susuhuhu norma
normal l kembalkembali i (ist(istirahairahat t totaltotal), ), kemudikemudian an boleh duduk; boleh duduk; jika tidak jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan di ruangan.
panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan di ruangan. 4.
4. DiDietet. . MaMakakananan n haharurus s memengnganandundung g cucukup cairkup cairanan, , kakalolori ri dadan n titinggnggii protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak protein. Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meransang dan tidak menimbulkan gas. Susu dua gelas sehari. Bila meransang dan tidak menimbulkan gas. Susu dua gelas sehari. Bila kes
kesadaradaran an paspasien ien menmenuruurun n di di berberikaikan n makmakan an caicair, r, melmelalui alui sonsondede la
lambmbunung. g. JiJika ka kekesasadadararan n dan dan nanafsfsu u mamakakan n anaanak k babaik ik dadapat pat jujugaga diberikan makanan lunak.
diberikan makanan lunak. 5.
5. ObaObat piliht pilihan adalaan adalah kloramh klorampenipenikolkol, , keckecualuali jika pasii jika pasien tidak cocoen tidak cocok k da
dapapat t didibeberirikakan n obaobat t lalaininnynya a sesepepertrti i kotkotririmomoksksazoazol. l. PePembmbereriaiann klorampenikol dengan dosis tinggi, yaitu 100mg/kgBB/hari (maksimal klorampenikol dengan dosis tinggi, yaitu 100mg/kgBB/hari (maksimal 2
2 grgram am peperhrharari)i), , didiberberikikan an 4 4 kakali li sesehahari ri peper r ororal al atatau au inintrtravavenaena.. Pemberian klorampenikol dengan dosis tinggi tersebut mempersingkat Pemberian klorampenikol dengan dosis tinggi tersebut mempersingkat wa
waktktu u peperarawatwatan an dadan n memencncegegah ah rerelalapsps. . EfEfek ek nenegatgatififnynya a adadalalahah mun
mungkigkin n pempembenbentuktukan an zat zat antanti i kurkurang ang karkarena ena basbasil il terterlallalu u cepcepatat dimusnakan.
6.
6. Bila tBila terdapaerdapat komplt komplikasiikasi, terap, terapi disesi disesuaikan duaikan dengan penengan penyakityakitnya. Bilnya. Bilaa terj
terjadi dehidrasi dan adi dehidrasi dan asidiasidisis diberikan cairan secara sis diberikan cairan secara intrintravena danavena dan sebagainya.
15 15
BAB III
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TIFOID FEVER
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TIFOID FEVER
Pengkajian Pengkajian
Pada pengkajian dengan tifoid dapat ditemukan timbulnya demam yang khas Pada pengkajian dengan tifoid dapat ditemukan timbulnya demam yang khas yang berlansung selama kurang lebih tiga minggu dan menurun pada pagi hari serta yang berlansung selama kurang lebih tiga minggu dan menurun pada pagi hari serta meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan menurun, bibir kering dan meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan menurun, bibir kering dan pecah- pecah, lidah kotor dan ujung dan tepinya kemerahan, adanya meteorismus, terjadi pecah, lidah kotor dan ujung dan tepinya kemerahan, adanya meteorismus, terjadi pembesaran hati dan limfa, adanya konstipasi dan bahkan tidak terjadi komplikasi pembesaran hati dan limfa, adanya konstipasi dan bahkan tidak terjadi komplikasi seperti apatis sampai samnolen, adanya bradikardia, kemungkinan terjadi komplikasi seperti apatis sampai samnolen, adanya bradikardia, kemungkinan terjadi komplikasi seperti perdarahan pada usus halus, adanya perforasi usus, peritonitis, peradangan seperti perdarahan pada usus halus, adanya perforasi usus, peritonitis, peradangan pada meningen, bronchopneumonia, dan lain-lain.
pada meningen, bronchopneumonia, dan lain-lain. Pa
Pada da pepememeririksksaaaan n lalaboboraratotoririum um dapdapat at diditetemumukakan n leleucoucopepeninia a dedengangann limfositosis relative, pada kultur empedu ditemukan kuman pada darah, urine, feces, limfositosis relative, pada kultur empedu ditemukan kuman pada darah, urine, feces, dan uji serologis widal menunjukan kenaikan pada titer antibody O lebih besar atau dan uji serologis widal menunjukan kenaikan pada titer antibody O lebih besar atau sama dengan 1/200 dan H: 1/200.(Hidayat Alimul Aziz. A. 2006, Edisi I, Pengantar sama dengan 1/200 dan H: 1/200.(Hidayat Alimul Aziz. A. 2006, Edisi I, Pengantar Ilmu Keperawatan
Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta, Anak, Jakarta, Salemba Medika)Salemba Medika)..
Diagnosa /Masalah Keperawatan Diagnosa /Masalah Keperawatan
Dia
Diagnosgnosa a ataatau u masmasalaalah h kepekeperawrawataatan n yanyang g terterjadjadi i padpada a anak anak dengdengan an tiftifoidoid adalah sebagai berikut:
aa.. KKuurraanng ng nuuttrriissii.. b
b.. HHiippeerrtteerrmmiiaa.. c.
c. RiRisisiko ko teterjrjadi adi kokompmplilikaskasi i (c(cedederera)a) d.
d. GaGangngguguan an elelimimiinanassi i BABABB ee.. GGaanngggguauan n rrasasa a nnyyaammaann Rencana Tindakan Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Kurang Nutrisi (Kurang dari kebutuhan) Kurang Nutrisi (Kurang dari kebutuhan)
Kekurangan nutrisi ini dapat disebabkan adanya asupan yang tidak Kekurangan nutrisi ini dapat disebabkan adanya asupan yang tidak adekuat oleh karena
adekuat oleh karena menurmenurunnya nafsu makan unnya nafsu makan akibat proses patoloakibat proses patologis, makagis, maka tujuan keperawatannya diarahkan pada terpenuhinya kebutuhan nutrisi anak. tujuan keperawatannya diarahkan pada terpenuhinya kebutuhan nutrisi anak.
IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL Tingkatkan intake makanan melalui:
Tingkatkan intake makanan melalui:
MMeenngguurraannggi i ggaanngggguuaan n ddaarrii lingkungan seperti berisik dan lingkungan seperti berisik dan lain-lain.
lain.
JaJaga ga kekeberbersisihahan n ruruanangan gan (b(bararanang- g- b
bararanang g seseperperti ti spspututumumpotpot, , ururininalal tidak berada dekat tempat tidur.
tidak berada dekat tempat tidur.
Berikan obat sebelum makan jika adaBerikan obat sebelum makan jika ada indikasi
indikasi
Jaga kebersihan mulut pasien. Jaga kebersihan mulut pasien.
Bantu pasien jika tidak mampu. Bantu pasien jika tidak mampu.
Car
Cara a khuskhusus us untuntuk uk menmeningingkatkatkankan nafsu makan.
nafsu makan.
Mul
Mulut ut yanyang g berbersih sih menmeningingkatkatkankan nafsu makan.
nafsu makan.
Membantu pasien makan. Membantu pasien makan.
Sa
Sajijikakan n mamakakananan n yayang ng mumudadah h didicecernrna,a, dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikit-sedikit tapi sering.
sedikit-sedikit tapi sering.
Selingi makan dengan minum. Selingi makan dengan minum.
Hindar
Hindari i makanamakanan n yang banyak yang banyak menganmengandungdung gas.
gas.
Me
Meniningngkakatktkan an seselelera ra mamakakan n dadann intake makan.
intake makan.
Memudahkan makanan masuk. Memudahkan makanan masuk.
Mengurangi rasa nyaman. Mengurangi rasa nyaman.
Hipertermia Hipertermia
Ter
Terjadjadinyinya a HipHipertertermermia ia ini ini dapdapat at disdisebaebabkan bkan oleoleh h adanadanya ya reareaksiksi kuman salmonell
kuman salmonella a typhotyphosa sa yang masuk yang masuk kedalakedalam m tubuh. Untuk tubuh. Untuk mengatmengatasinyasinyaa adal
adalah ah dengdengan an tujtujuan uan memmemperpertahtahankaankan n kondkondisi isi suhsuhu u tubtubuh uh daldalam am batbatasas normal dengan cara menurunkannya.
normal dengan cara menurunkannya.
IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL
Mon
Monitoitor r perperubahubahan an suhsuhu u tubtubuh, uh, denydenyutut nadi.
nadi.
Lakukan tindakan yang dapat menurunkan Lakukan tindakan yang dapat menurunkan su
suhu hu tutububuh h sesepepertrti i lalakukukakan n kokompmpreress hangat, berikan pakaian tipis dan mudah hangat, berikan pakaian tipis dan mudah menyerap keringat.
menyerap keringat.
M
Moonniittoot t ttaannddaa--ttaanndda a vviittaal l ddaann obs
observervasi asi kemkemajuajuan an penpenuruurunan nan suhsuhuu tubuh.
tubuh.
K
Koommpprrees s hhaannggaat t ddaappaat t tteerrjjaaddii vasodi
vasodilatalatasi si pembulpembuluh uh darah darah sehingsehinggaga memudahkan suhu tubuh keluar.
memudahkan suhu tubuh keluar. Pa
Pakakaiaian n yayang ng titipipis s dadan n memenynyererapap k
Libatkan keluarga dalam perawatan serta Libatkan keluarga dalam perawatan serta aajjaarri i ccaarra a mmeennuurruunnkkaan n ssuuhhu u ddaann mengevaluasi perubahan suhu tubuh. mengevaluasi perubahan suhu tubuh.
Berikan ventilasi yang adekuat. Berikan ventilasi yang adekuat.
Anjurkan untuk banyak/ sering minum. Anjurkan untuk banyak/ sering minum.
penguapan. penguapan.
Me
Meniningngkakattkakan n pepengngetetahahuauan n agagar ar keluarga lebih kooperatif.
keluarga lebih kooperatif.
Membatu memberikan rasa nyaman Membatu memberikan rasa nyaman
Mem
Membantbantu u daldalam am menmenuruurunkan nkan suhsuhuu tubuh.
tubuh.
Risiko terjadi komplikasi (cedera) Risiko terjadi komplikasi (cedera)
Risiko
Risiko terjadi cedera dalam hal ini adalah adanya komplikasi lebihterjadi cedera dalam hal ini adalah adanya komplikasi lebih lan
lanjut jut dardari i tiftifoid oid ini ini sepseperterti i adaadanya nya perperdardarahanahan, , perperforforasiasi, , tuktukak ak daerdaerahah mukosa yang dapat mengganggu system dalam tubuh oleh karena kemampuan mukosa yang dapat mengganggu system dalam tubuh oleh karena kemampuan kuman dalam merusak system serta adanya penurunan daya tahan tubuh. kuman dalam merusak system serta adanya penurunan daya tahan tubuh. Tuj
Tujuan uan dardari i renrencana cana kepekeperawrawataatan n adaadalah lah menmencegacegah h terterjadjadinyinya a komkompliplikaskasii lebih lanjut.
lebih lanjut.
IINNTTEERRVVEENNSSII RARASSIIOONNAALL Ber
Berikaikan n ististirairahat hat yanyang g cukucukup p selselamaama demam, dan lakukan mobilisasi setelah demam, dan lakukan mobilisasi setelah du
dua a mimingnggu gu bebebabas s papananas s mumulalai i dadariri duduk.
duduk.
Monitor adanya tanda komplikasi Monitor adanya tanda komplikasi
Mer
Merupaupakan kan salsalah ah satsatu u tintindakadakan n untuntuk uk menceg
mencegah ah terjterjadinyadinya a komplkomplikasi ikasi lanjlanjutut pada penyakit tifoid.
pada penyakit tifoid.
Dapat menentukan tindakan selanjutnya Dapat menentukan tindakan selanjutnya
Cek vital sign setiap empat jam. Cek vital sign setiap empat jam.
Libatkan keluarga dalam perawatan dan Libatkan keluarga dalam perawatan dan ajari c
ajari cara melara melakukan akukan perawaperawatan sectan secaraara aseptic
aseptic
Je
Jelalasskakan n ffakaktotor r ririsisiko ko yayang ng dadapapatt menyebabkan komplikasi lanjut.
menyebabkan komplikasi lanjut.
Monitor faktor resiko. Monitor faktor resiko.
M
Meenniinnggkkaattkkaan n peenp nggeettaahhuuaan n aaggaar r keluarga kebih kooperatif.
keluarga kebih kooperatif.
A
Aggaar r ppaassiieen n ddaan n kkeelluuaarrgga a ddaappaatt menghindari faktor risiko.
menghindari faktor risiko. ..
Gangguan eliminasi BAB
Gangguan eliminasi BAB
Gangguan eliminasi BAB ini disebabkan oleh intake dan output
Gangguan eliminasi BAB ini disebabkan oleh intake dan output
yang tidak seimbang, kurangnya makan makanan yang berserat yang
yang tidak seimbang, kurangnya makan makanan yang berserat yang
dapat menyebabkan perubahan struktur feases menjadi keras.
dapat menyebabkan perubahan struktur feases menjadi keras.
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
An
Anju
jurk
rkan
an pa
pasi
sien
en un
untu
tuk
k ma
maka
kan
n
makanan yang banyak mengandung
makanan yang banyak mengandung
se
sera
rat
t ya
yang
ng da
dapa
pat
t me
memp
mper
ermu
muda
dah
h
feases untuk dikeluarkan
feases untuk dikeluarkan
Mon
Monito
itor
r ada
adanya
nya per
peruba
ubahan
han sta
status
tus
Agar tidak terjadi kesulitan dalam
Agar tidak terjadi kesulitan dalam
BAB
BAB
De
nutrisi
nutrisi
Kolaborasi dengan keluarga dalam
Kolaborasi dengan keluarga dalam
monitor aktivitas pasien
monitor aktivitas pasien
JJeellaassk
kaan
n
k
keep
paad
da
a
p
paassiieen
n
d
daan
n
k
keellu
uaarrg
ga
a
tteen
nttaan
ng
g
p
peen
nttiin
ng
gn
ny
yaa
menjaga kesehatan fekal
menjaga kesehatan fekal
st
stat
atus
us nu
nutr
tris
isi,
i, ke
kebu
butu
tuha
han
n nu
nutr
tris
isii
pasien terpenuhi
pasien terpenuhi
Agar keluarga dapat memantau apa
Agar keluarga dapat memantau apa
yang menyebabkan kesulitan BAB
yang menyebabkan kesulitan BAB
Agar kesehatan pasien tetap terjaga
Agar kesehatan pasien tetap terjaga
Gangguan rasa nyaman
Gangguan rasa nyaman
Gangguan rasa nyaman pada pasien thypoid ini dapat disebabkan
Gangguan rasa nyaman pada pasien thypoid ini dapat disebabkan
oleh adanya im
oleh adanya imflamasi jaringan, infeksi
flamasi jaringan, infeksi virus
virus salmonella thyposa
salmonella thyposa yang
yang
mengakibatkan nyeri pada abdomen pasien.
mengakibatkan nyeri pada abdomen pasien.
Intervensi
Rasional
Ciptakan posisi yang nyaman bagi
Ciptakan posisi yang nyaman bagi
pasien
pasien
Identifikasi penyebab terjadinya
Identifikasi penyebab terjadinya
gangguan rasa nyaman
gangguan rasa nyaman
Kolaborasi dengan keluarga dalam
Kolaborasi dengan keluarga dalam
aktivitas pasien
aktivitas pasien
Membatasi pengunjung
Membatasi pengunjung
Agar nyeri yang dialami dapat
Agar nyeri yang dialami dapat
diatasi
diatasi
Gangguan rasa nyaman yang
Gangguan rasa nyaman yang
dialami dapat ditanggulangi
dialami dapat ditanggulangi
Memonitor dan membatasi kegiatan
Memonitor dan membatasi kegiatan
pasien
pasien
Agar pasien dapat mengontrol
Agar pasien dapat mengontrol
emosi dalam suasana yang sepi
emosi dalam suasana yang sepi
BAB IV
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn”A” ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn”A”
DENGAN KASUS SISTEM PENCERNAAN : TYPHOID DI IRNA ATAS DENGAN KASUS SISTEM PENCERNAAN : TYPHOID DI IRNA ATAS
PENYAKIT DALAM PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PLAJU PALEMBANG RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PLAJU PALEMBANG
PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS
Pengkajian
Pengkajian tgl. tgl. :11 :11 januari januari 20112011 T
Taannggggaal l MMRRSS ::110 j0 jaannuuaarri 2i 2001111 Ruang/Kelas
Ruang/Kelas :PDL :PDL Sayap Sayap B/ B/ 1B-11B-1
JJaamm ::1122::330 0 WWIIBB N Noo. . RRMM : 0: 00011007766 D Dxx. . MMaassuukk ::TTYYPPHHOOIIDD I I d d e e n n t t i i t t a a s s N
Naammaa ::TTnn..’’AA’’ JJeenniis s KKeellaammiinn : : LL//PP U
Ummuurr ::338 8 ttaahhuun n SSttaattuus s PPeerrkkaawwiinnaann : : KKaawwiinn A
Aggaammaa ::IIssllaamm PPeennaanngggguunng g BBiiaayyaa ::AAsskkeess P
Peennddiiddiikkaann ::SS11 P
Peekkaarryyaaaann ::--S
Suukkuu//BBaannggssaa : : IInnddoonneessiiaa A
Allaammaatt ::
R R i i w w a a
y y a a t t S S a a k k i i t t d d a a n n K K e e s s e e h h a a t t a a n n K
Keelluuhhaan n uuttaammaa ::DDeemmaam m sseellaamma a 6 6 hhaarrii R
Riiwwaayyaat t ppeennyyaakkiit t ssaaaat t iinnii ::kklliieen n mmaassuuk k RRS S ddeennggaan n kkeelluuhhaan n bbaaddaan n tteerraassaa panas, pusing kepala,
panas, pusing kepala,
mual dan muntah, panas tubuh 39
mual dan muntah, panas tubuh 39 derajatderajat celcius
celcius P
Peennyyaakkiit t yyaanng g ppeerrnnaah h ddiiddeerriittaa : : mmaaaag g ( ( ggaassttrriittiis s )) Penyakit
Penyakit yang yang pernah pernah diderita diderita keluarga keluarga : : tidak tidak adaada R
Riiwwaayyaat t AAlleerrggi i : : yyaa ttiiddaakk JJeellaasskkaann
Observasi dan pemeriksaan fisik (RoS:
Observasi dan pemeriksaan fisik (RoS: Review of System Review of System)) K
Keeaaddaaaan n UUmmuum m :: bbaaiik k sseeddaanng g lleemmaahh KKeessaaddaarraan n :: Ta
Tandnda a vivitatal l TDTD:1:14040/8/80 0 mmmmHg Hg NaNadidi: : 8787x/x/menmenitit SuSuhu hu babadadan:n:3939,5 ,5 C C RRRR:1:18/8/memeninitt
Maslah
Maslah : : HipertermiHipertermi
P P e e r r n n a a f f a a s s a a
n n B B 1 1 ( ( B B r r e e a a t t h h ) ) P
Poolla a nnaaffaas s iirraammaa: : TTeerraattuurr TTiiddaak k tteerraattuur r
JJeenniiss DDiissppeenniiaa KKuussmmaauull Ceyne StokesCeyne Stokes Lain-lain:Lain-lain: S
Suuaarra a nnaaffaass:: vveessiikkuulleerr SSttrriiddoor r Wheezing Wheezing RochiRochi Lain-lain:
Lain-lain: S
Seessaak k nnaaffaass YYaa TTiiddaakk BBaattuuk k yya a TTiiddaak k
Masalah
K K a a r r d d i i o o v v
a a s s k k e e r r B B 2 2 ( ( B B l l o o o o d d ) )
IIrraamma a jjaannttuunngg:: RReegguullaarr IIrreegguullaar r SS11//SS2 2 ttuunnggggaall YYaa Tidak
Tidak N
Nyyeerri i ddaaddaa:: YYa a TTiiddaak k B
Buunnyyi i jjaannttuunngg:: NNoorrmmaall MMuurrmmuurr GGaalllloopp LLaaiinn--llaaiinn CRT:
CRT: < < 3 3 detik detik > > 3 3 detik detik A
Akkrraall: : HHaannggaatt PPaannaass DiinDnggiin n kkeerriinngg DDiinnggiinn Basah
Basah
Masalah : tidak ada masalah
Masalah : tidak ada masalah keperawatankeperawatan
P P e e r r s s y y a a r r a a t t a a n n B B 3 3 ( ( B B r r a a i i n n ) ) P P e e n n g g i i n n d d e e r r a a a a n n G
GCCSS EEyyee: : 44 VVeerrbbaall; ; 55 MMoottoorriik k ; ; 66 TToottaall:: 15
15 R
Reefflleekks s ffiissiioollooggiiss PPaatteellllaa TTrriicceeppss BBiicceepp llaaiinn--llaaiinn:: R
Reefflleekks s ppaattoollooggiiss BBaabbiinnsskkyy BBuuddzziinnsskky y KKeerrnniigg llaaiinn--llaaiinn Lain-lain:
Lain-lain:
IIssttiirraahhaatt//ttiidduurr: 6 : 6 jjaamm//hhaarrii GGaanngggguuaan n ttiidduurr: t: tiiddaak k Masalah : Tidak ada masalah
Masalah : Tidak ada masalah keperawatankeperawatan Penglihatan (Mata)
Penglihatan (Mata) P
Puuppiill IIssookkoorr AAnniissookkoorr llaaiinn--llaaiinn S
Seelleerraa//KKoonnjjuunnggttiivvaa :: AAnneemmiiss IIkktteerruuss llaaiinn--llaaiinn Lain-lain
Lain-lain
Pendengaran/Telinga Pendengaran/Telinga G
Gaanngggguuaan n ppaannddaannggaan :n : YYaa TTiiddaakk JJeellaasskkaann:: Lain-lain
Lain-lain
Penciuman (hidung) Penciuman (hidung) B
Beennttuukk :: NNoorrmmaall TTiiddaakk JJeellaasskkaann:: G
Gaanngggguuaan n ppeenncciiuummaann :: yyaa TTiiddaakk JJeellaasskkaann:: Lain-lain
Lain-lain
Masalah : Tidak ada masalah
P P e e r r k k e e m m i i h h a a n n B B 4 4 ( ( B B l l a a d d d d e e r r ) ) K
Keebbeerrssiihhaann:: BBeerrssiih h KKoottoor r U
Urriinn: : JJuummllaahh: : ccc//hc hrr: : WWaarrnna a BBaauu:: Alat bantu (kateter, dan lain-lain):
Alat bantu (kateter, dan lain-lain): Kandung
Kandung kencing: kencing: Membesar Membesar Ya Ya Tidak Tidak Nyeri
Nyeri tekan tekan Ya Ya Tidak Tidak Gangguan
Gangguan Anuria Anuria Oliguria Oliguria RetensiRetensi IInnkkoonnttiinneennssiiaa NNuukkttuurriiaa IInnkkoonnttiinneennssiiaa lain-lain
lain-lain
Masalah : tidak ada masalah keperawatan Masalah : tidak ada masalah keperawatan
P P e e n n c c e e r r n n a a a a n n B B 5 5 ( ( B B o o w w e e l l ) ) N
Naaffssu u mmaakkaan n :: BBaaiikk MeenM nuurruunn FFrreekkuueennssii x/hari
x/hari P
Poorrssi i mmaakkaann :: HHaabbiiss TiidT daakk KKeett: : sseetteennggaah h ppoorrssii M
Miinnuumm : : 880000000 c0 ccc//hhaarrii JJeenniiss Mulut dan tenggorokan
Mulut dan tenggorokan M
Muulluut t :: BeerrssiihB h KKoottoor r BBeerrbbaauu M
Muukkoossa a LLeemmbbaab b KKeerriinngg SSttoommaattiittiiss T
Teennggggoorrookkaan n SSaakkiit t mmeenneellaann//nnyyeerri i tteekkaann KKeessuulliittaan n mmeenneellaann P
Peemmbbeessaarraan n ttoonnssiill llaaiinn--llaaiinn:: A
Abbddoommeen n ppeerruutt TTeeggaanngg KKeemmbbuunng g AAsscciitteess Nyeri tekan Nyeri tekan Lokasi: Lokasi: Peristaltik Peristaltik P
Peemmbbeessaarraannhheeppaarr YYaa TTiiddaakk P
Peemmbbeessaarraannlliieenn YYaa TTiiddaakk B
Buuaanng g aaiir r bbeessaar r 2 2 xx//hhaarrii TTeerraattuurr:: YYaa TTiiddaak k K
Koonnssiisstteen n ; ; ccaaiirr BBaauu: : yyaa WaarrnW naa: : kkuunniinng g mmuuddaa Lain-lain
Lain-lain
Masalah :Perubahan pola nutrisi Masalah :Perubahan pola nutrisi
M M u u l l k k u u l l o o s s k k e e l l e e t t a a l l / / I I n n t t e e g g u u m m e e n n B B 6 6 ( ( B B o o n n e e ) ) K
Keemmaammppuuaan n ppeerrggeerraakkaan n sseennddii:: BBeebbaass TTeerrbbaattaass Kekuatan otot:
Kekuatan otot: Kulit
Kulit W
Waarrnna a kkuulliitt IIkktteerruuss ssiiaannoossiiss KKeemmeerraahhaann Pucat
Pucat Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi T
Tuurrggoorr BBaaiikk SSeeddaanngg JJeelleek k O
Oddeemmaa:: AAdda a TTiiddaak k aaddaa LLookkaassii Lain-lain
Lain-lain
Masalah :Tidak ada masalah keperawatan Masalah :Tidak ada masalah keperawatan
E E n n d d o o k k r r i i n n T
Tyyrrooiidd MMeemmbbeessaar r YYaa TTiiddaak k H
Hiippeerrgglliikkeemmiia a YYaa TTiiddaak k H
Hiippoogglliikkeemmiia a YYaa TTiiddaak k L
Luukkaaggaannggrreenn YYaa TTiiddaakk Lain-lain
Lain-lain
Masalah :Tidak ada masalah keperawatan Masalah :Tidak ada masalah keperawatan
P P e e r r s s . . H H i i g g i i e e n n
e e
M
Maannddi i ::2 2 xx//hhaarrii SSiikkaat t ggiiggi i 2 2 xx//hhaarrii K
Keerraammaass ::2 2 xx//hhaarrii MMeemmoottoonng g kkuukkuu::11x x sseemmiinngggguu G
Gaanntti i ppaakkaaiiaann : : 2 2 xx//hhaarrii
Masalah :Tidak ada masalah Masalah :Tidak ada masalah
P P i i s s k k - o o - s s o o s s i i - o o
- s s p p i i r r i i t t u u a a l
l Orang yang paling dekat: IstriOrang yang paling dekat: Istri
Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar :Baik Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar :Baik Kegiatan ibadah: baik
Kegiatan ibadah: baik Konsep
Konsep diri: diri: baik baik
Masalah : Tidak ada masalah
Data penunjang (Lab, Foto, USG, dan
Data penunjang (Lab, Foto, USG, dan lain-lain)lain-lain)
-- Hb Hb 13,8 13,8 gram/dl gram/dl L L 13.2- 13.2- 17.3 17.3 g/dl P g/dl P 11.7 11.7 – – 15.5 15.5 g g /dl/dl -- Leokosit Leokosit 3500/mm3 3500/mm3 4000 4000 – – 11000 11000 / / cmmcmm
-- Trombosit 189000 Trombosit 189000 150000 – 150000 – 400000 400000 / / ulul -- Widal (Widal (+) +) 1/320 1/320 tipe tipe HH
Terapi : Terapi :
1.
1. IVFD RL, gtt IVFD RL, gtt 20 tetes/ 20 tetes/ menit menit makromakro 2.
2. Sanmol tablet 3x 1 tablet per hariSanmol tablet 3x 1 tablet per hari 3.
3. Ranitidin tablet 2x1 tablet per hariRanitidin tablet 2x1 tablet per hari 4.
4. Colsancetine inj 2 x 1 per hariColsancetine inj 2 x 1 per hari 5.
5. NeNeororadadex ex 1 x 1 1 x 1 tatablbletet
Pengambil Data / Perawat Pengambil Data / Perawat
_____________________ _____________________
ANALISA MASALAH ANALISA MASALAH Nama : Tn. “A” Nama : Tn. “A” Umur : 36 th Umur : 36 th D DAATTAA EETTIIOOLLOOGGII MMAASSAALLAAHH Ds. Pasien mangatakan Ds. Pasien mangatakan badannya panas badannya panas
Do. Pasien tampak gelisah Do. Pasien tampak gelisah
-- KKU U lleemmaahh -- BBiibbiir r kkeerriinngg -- AAkkrraal l hhaannggaatt TTV TTV -- TTD D : : 114400//8800 -- RRRR: : 2200xx//mmeenniitt -- NN= = 8877xx//mmeenniitt -- SSuuhhu u 3399,,55 Ds. Keluarga pasien Ds. Keluarga pasien mengatakan Pasien mengatakan Pasien tidak nafsu makan, tidak nafsu makan, mual & muntah mual & muntah Do.
Do. KU KU lemahlemah -- PPoorrssi i mmaakkaann
setengah porsi , 3 setengah porsi , 3 sdm sdm -- MMuuaall, , mmuunnttaah h 3 3 xx hr hr
-- LLiiddaah h kkoottoor r -- MMuulluut t ppaahhiitt
Infeksi bakteri Infeksi bakteri Kesaluran cerna Kesaluran cerna Proses inflamasi Proses inflamasi
Produksi panas meningkat Produksi panas meningkat
Hipertermi Hipertermi Infeksi bakteri Infeksi bakteri Tekanan intrasastritik Tekanan intrasastritik Intake in adekuat Intake in adekuat
Nutrisi kurang dari Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
Peningkatan suhu tubuh Peningkatan suhu tubuh
(Hipertermi) (Hipertermi)
Perubahan nutrisi kurang Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh dari kebutuhan tubuh
Ds. Pasien mengatakan Ds. Pasien mengatakan
susah buang air besar susah buang air besar Do. Keadaan umum
Do. Keadaan umum tampak gelisah tampak gelisah -- SSuussaag g BBAABB -- AAbbddoommeenn kembung kembung Ds. Pasien mengatakan Ds. Pasien mengatakan
suhu tubuh tidak suhu tubuh tidak turun
turun
Do. Suhu tubuh 39,5 Do. Suhu tubuh 39,5
-- MMuuaal l & & mmuunnttaah h 33 x hr
x hr
-- PPaassiieen n ttaammppaak k gelisah gelisah Ds. Keluarga klien Ds. Keluarga klien mengatakan pasien mengatakan pasien sering berdiam diri sering berdiam diri Do. Keadaan umum pasien Do. Keadaan umum pasien
lemah lemah
Intake dan output Intake dan output
berkurang berkurang
Kurang makan makanan Kurang makan makanan banyak mengandung serat banyak mengandung serat
Terjadi pengerasan pada Terjadi pengerasan pada
feses feses
Defekasi (susah BAB) Defekasi (susah BAB)
Peningkatan suhu tubuh Peningkatan suhu tubuh
Intake cairan in adekuat Intake cairan in adekuat
Resiko kekurangan cairan Resiko kekurangan cairan
Defekasi Defekasi
Penurunan fungsi anus Penurunan fungsi anus
Trauma fisik Trauma fisik
Perubahan pola BAB Perubahan pola BAB
Resiko kekurangan Resiko kekurangan
volume cairan volume cairan
Resiko tinggi trauma fisik Resiko tinggi trauma fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
1. HiperHipertermi (termi (peningpeningkatan sukatan suhu tubuh hu tubuh di ambadi ambang batang batas normas normal) berhl) berhubunganubungan dengan infeksi virus salmonella thyposa
dengan infeksi virus salmonella thyposa 2.
2. KetidKetidakseimakseimbangan bangan nutrinutrisi ksi kurang urang dari dari kebutuhkebutuhan tan tubuhubuh 3.
3. PerubaPerubahan polhan pola BAB a BAB berhubberhubungan denungan dengan prgan proses poses peradaneradangan pada gan pada dindidindingng usus halus
usus halus 4.
4. ResikResiko kehio kehilangan langan cairacairan berhn berhubungan ubungan dengan dengan mual mual dan mdan muntahuntah 5.
PERENCANAAN KEPERAWATAN PERENCANAAN KEPERAWATAN NO NO DIAGNOSADIAGNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN PERENCANAAN PERENCANAAN T
Tuujjuuuuaann IINNTTEERRVVEENNSSI I ((NNIICC)) RRAASSIIOONNAALL 1 1 2. 2. Hipertermi Hipertermi berhubungan dengan berhubungan dengan infeksi virus infeksi virus salmonella thyposa salmonella thyposa Ketidak seimbangan Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
Dalam rentang waktu 3x24 jam suhu tubuh Dalam rentang waktu 3x24 jam suhu tubuh menurun
menurun NOC : NOC :
-- ThTherermomoreregugulalatitionon Dengan criteria hasil: Dengan criteria hasil:
-- SuSuhu hu tubtubuh uh dadalam lam renrentantang ng normormalal -- NadNadi di dan an RR RR dadalam lam renrentantang ng normormalal -- TidTidak aak ada pda peruerubabahan han wawarna rna kulkulit dit danan
tidak ada rasa pusing tidak ada rasa pusing
Setelah dilakukan tindakan selama 3x24jam Setelah dilakukan tindakan selama 3x24jam mual, muntah dapat diatasi
mual, muntah dapat diatasi NOC :
NOC :
-- FFlluueennccee -- HHyyddrraattiioonn
-- NuNutritritiotion stn statuatus: fos: food aod and fnd fluiluid ind intaktakee Dengan kriteria hasil:
Dengan kriteria hasil:
-- FFeveveer r trtreaeatmtmenentt -- VViittaal sl siiggnn monitoring monitoring -- NNuuttrriittiioonn management management -- NNuuttrriittiioonn monitoring monitoring
-- SuSuhu thu tububuh duh dapapatat dikontrol dengan dikontrol dengan baik
baik
-- TaTandanda-ta-tanda vinda vitaltal dapat kembali dapat kembali normal normal -- DDaappaatt meningkatkan meningkatkan kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi pasien terpenuhi 3.
3. Perubahan pola BABPerubahan pola BAB berhubungan dengan berhubungan dengan proses peradangan proses peradangan pada usus halus pada usus halus
-- MeMempmpertertahahankankan uan urinrine oue outputput set sesuasuaii dengan usia dan berat badan
dengan usia dan berat badan
-- TD, TD, suhsuhu tuu tubuh buh dadalam lam babatas btas bataatas nos normarmall -- TidTidak ak ada ada tantandada-ta-tanda nda dedehidhidrasrasi,i,
elastisitas tu
elastisitas turgor rgor kulit baikulit baik k
-- MeMembmbranrane mue mukokosa lsa lemembab bab tidtidak aak ada rda rasaasa haus yang berlebihan
haus yang berlebihan
Dalam waktu 2x24 jamkebutuhan nutrisi Dalam waktu 2x24 jamkebutuhan nutrisi terpenuhi mual & muntah berkurang terpenuhi mual & muntah berkurang NOC:
NOC:
-- NuNutritritiotion Sn Stattatus us : F: Fooood ad and nd FluFluidid management
management Dengan Kriteria hasil Dengan Kriteria hasil
-- FFlluuiidd management management Mencegah Mencegah terjadinya terjadinya dehidrasi, dehidrasi, mempertahankan mempertahankan intake dan output intake dan output cairan
3. 3.
4. 4.
Perubahan pola BAB Perubahan pola BAB berhubungan dengan berhubungan dengan proses peradangan proses peradangan pada usus halus pada usus halus
Resiko kehilangan Resiko kehilangan
-- MeMempmpertertahahankankan uan urinrine oue outputput set sesuasuaii dengan usia dan berat badan
dengan usia dan berat badan
-- TD, TD, suhsuhu tuu tubuh buh dadalam lam babatas btas bataatas nos normarmall -- TidTidak ak ada ada tantandada-ta-tanda nda dedehidhidrasrasi,i,
elastisitas tu
elastisitas turgor rgor kulit baikulit baik k
-- MeMembmbranrane mue mukokosa lsa lemembab bab tidtidak aak ada rda rasaasa haus yang berlebihan
haus yang berlebihan
Dalam waktu 2x24 jamkebutuhan nutrisi Dalam waktu 2x24 jamkebutuhan nutrisi terpenuhi mual & muntah berkurang terpenuhi mual & muntah berkurang NOC:
NOC:
-- NuNutritritiotion Sn Stattatus us : F: Fooood ad and nd FluFluidid management
management Dengan Kriteria hasil Dengan Kriteria hasil
-- AdAdanyanya pea peninningkgkataatan bern berat baat badadan sen sesuasuaii dengan tujuan
dengan tujuan
-- BerBerat bat badadan ian ideadeal sel sesuasuai dei dengngan tan tinginggigi badan
badan
-- MaMampmpu mu menengidgidententifiifikakasi ksi kebuebutuhtuhanan nutrisi
nutrisi
-- TidTidak ak ada ada tantandada-ta-tanda nda mamalnulnutritrisisi
-- FFlluuiidd management management Mencegah Mencegah terjadinya terjadinya dehidrasi, dehidrasi, mempertahankan mempertahankan intake dan output intake dan output cairan
cairan
-- MMeenncceeggaahh
5. 5.
cairan berhubungan cairan berhubungan dengan mual, muntah dengan mual, muntah
Risiko tinggi trauma Risiko tinggi trauma fisik berhubungan fisik berhubungan dengan inflamasi dengan inflamasi
-- TidTidak teak terjarjadi pedi penunurunrunan ban beraerat badt badan yan yanangg berarti
berarti
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 24 jam Setelah dilakukan tindakan selama 1x 24 jam pola BAB dapat kembali normal
pola BAB dapat kembali normal NOC :
NOC :
-- KnKnowowleledgdge : pe : perersosonanal sal safefetyty -- SaSafetfety by behehaviavior : or : phphysiysicacal inl injurjuryy Dengan kriteria hasil:
Dengan kriteria hasil:
-- MeMempmperertatahahanknkan an popola la BABABB Selama 2x24 jam trauma fisik dapat Selama 2x24 jam trauma fisik dapat ditanggulangi ditanggulangi -- IImmppaaccttiioonn management management -- EnEnvviriroonnmmeenntatall management management safety safety terjadi
terjadi konstipakonstipasisi
-- mmeenncceeggaahh distensi distensi abdomen abdomen
5. 5.
cairan berhubungan cairan berhubungan dengan mual, muntah dengan mual, muntah
Risiko tinggi trauma Risiko tinggi trauma fisik berhubungan fisik berhubungan dengan inflamasi dengan inflamasi
-- TidTidak teak terjarjadi pedi penunurunrunan ban beraerat badt badan yan yanangg berarti
berarti
Setelah dilakukan tindakan selama 1x 24 jam Setelah dilakukan tindakan selama 1x 24 jam pola BAB dapat kembali normal
pola BAB dapat kembali normal NOC :
NOC :
-- KnKnowowleledgdge : pe : perersosonanal sal safefetyty -- SaSafetfety by behehaviavior : or : phphysiysicacal inl injurjuryy Dengan kriteria hasil:
Dengan kriteria hasil:
-- MeMempmperertatahahanknkan an popola la BABABB Selama 2x24 jam trauma fisik dapat Selama 2x24 jam trauma fisik dapat ditanggulangi
ditanggulangi NOC : NOC :
-- BBowoweel ell eliimmininatatioionn -- HHyyddrraattiioonn
Dengan kriteria hasil Dengan kriteria hasil
-- MeMempmperertatahahanknkan bean bentntuk feuk fesesess
-- IImmppaaccttiioonn management management -- EnEnvviriroonnmmeenntatall management management safety safety terjadi
terjadi konstipakonstipasisi
-- mmeenncceeggaahh distensi distensi abdomen abdomen
-- BebBebas das dari kari ketietidak dak nyanyamamanan nan konkonstistipaspasii
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N
Namama pa pasasieienn : : TnTn.”.”A”A” U
Ummuurr : : 338 8 tthhnn Jen
Jenis is kelkelamiaminn : l: lakiaki-la-lakiki
Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan Tanggal & Tanggal & Waktu Waktu Tindakan Tindakan Keperawatan Keperawatan Evaluasi Evaluasi (Respon)
(Respon) Paraf Paraf Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
12 januari 2011
12 januari 2011 •• Nutrition Nutrition management management Mandiri Mandiri S Seelliinnggi pi paassiieenn S : klien mengatakan S : klien mengatakan nafsu makan nafsu makan masih menurun masih menurun O: keadaan umum O: keadaan umum pasien lemah pasien lemah Fredi, Fredi,
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N
Namama pa pasasieienn : : TnTn.”.”A”A” U
Ummuurr : : 338 8 tthhnn Jen
Jenis is kelkelamiaminn : l: lakiaki-la-lakiki
Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan Tanggal & Tanggal & Waktu Waktu Tindakan Tindakan Keperawatan Keperawatan Evaluasi Evaluasi (Respon)
(Respon) Paraf Paraf Ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
12 januari 2011
12 januari 2011 •• Nutrition Nutrition management management Mandiri Mandiri -- SSeelliinnggi pi paassiieenn makan dengan makan dengan minum minum
-- AAnnjjuurrkkaan n ppaassiieenn makan makanan makan makanan yang banyak yang banyak mengandung mengandung protein dan protein dan vitamin C vitamin C -- MMoonniittoor jr juummllaahh nutrisi dan nutrisi dan kandungan kalori kandungan kalori Kolaborasi Kolaborasi
-- KoKollaabbororaassi i ddeenngagann ahli gizi untuk ahli gizi untuk menentukan menentukan jumlah kalori dan jumlah kalori dan
nutrisi yang nutrisi yang dibutuhkan pasien dibutuhkan pasien • • Nutrition Nutrition monitoring monitoring Mandiri Mandiri -- BBB B ppaassiieen n ddaallaamm batas normal batas normal
-- KaKajji i kkeelluuhhaan n mmuuaall,, muntah
muntah
-- MMoonniittoor r aaddaannyyaa
S : klien mengatakan S : klien mengatakan nafsu makan nafsu makan masih menurun masih menurun O: keadaan umum O: keadaan umum pasien lemah pasien lemah A: masalah teratasi A: masalah teratasi Sebagian Sebagian P : intervensi P : intervensi Dilanjutkan Dilanjutkan S : klien mengatakan S : klien mengatakan nafsu makannya nafsu makannya normal normal O: keadaan umum O: keadaan umum baik baik A: masalah teratasi A: masalah teratasi sebagian sebagian P : intervensi P : intervensi Dilanjutkan Dilanjutkan Fredi, Fredi,
Hipertermi Hipertermi berhubungan berhubungan
dengan infeksi virus dengan infeksi virus salmonella thyposa salmonella thyposa 14 januari 2011 14 januari 2011 berat badan berat badan
-- MMooninittor or kkaalloorri i dadann intake nutrisi intake nutrisi Kolaborasi
Kolaborasi
-- MMeemmoonniittoor r ppuussaatt kemerahan dan kemerahan dan kekeringan kekeringan jaringan jaringan konjungtiva konjungtiva •
• Fever treatmentFever treatment Mandiri
Mandiri
-- MMeemmoonniittoor sr suuhhuu sesering mungkin sesering mungkin -- MMeemmoonniittoor r IIWWLL -- SSeelliimmuutti i ppaassiieenn -- KKoommpprrees ps paassiieenn
pada lipat paha pada lipat paha
dan aksila dan aksila Kolaborasi Kolaborasi -- BBeerriikkaann pengobatan untuk pengobatan untuk mengatasi mengatasi penyebab demam penyebab demam -- BBeerriikkan an ccaaiirraann
intravena intravena
-- KoKollababororasasi i dedengnganan dokter dalam dokter dalam pemberian obat pemberian obat untuk mengatasi untuk mengatasi demam demam • • TemperatureTemperature regulation regulation Mandiri Mandiri -- MMeemmoonniittoor sr suuhhuu minimal tiap 2 jam minimal tiap 2 jam sekali
sekali
-- MMeemmoonniittoor ar addaannyyaa tanda-tanda tanda-tanda S : klien mengatakan S : klien mengatakan badannya panas badannya panas O: Keadaan umum O: Keadaan umum lemah lemah A: masalah teratasi A: masalah teratasi sebagian sebagian P : intervesi P : intervesi Diteruskan Diteruskan S : klien mengatakan S : klien mengatakan badannya tidak badannya tidak panas lagi panas lagi O: keadaan umum O: keadaan umum Baik Baik A: masalah teratasi A: masalah teratasi P : intervensi P : intervensi Dihentikan Dihentikan Fredi Fredi
Resiko kekurangan Resiko kekurangan cairan berhubungan cairan berhubungan dengan maul dan dengan maul dan muntah muntah 14 januari 2011 14 januari 2011 hipertermi hipertermi -- SSeelliimmuutti i ppaassiieenn
untuk mencegah untuk mencegah hilangnya hilangnya kehangatan tubuh kehangatan tubuh Kolaborasi Kolaborasi
-- KoKollaabbororaassi i ddeenngagann dokter dalam dokter dalam pemberian obat pemberian obat antipiretik antipiretik •
• Vital signVital sign monitoring monitoring Mandiri Mandiri -- MMeemmoonniittoor r TTDD,, Nadi, dan RR Nadi, dan RR -- MMeennccaattaat t aaddaannyyaa
fluktuasi tekanan fluktuasi tekanan darah
darah
-- MMeemmoonniittoor r kualitas dari nadi kualitas dari nadi -- MMeemmoonniittoor r frekuensi dan frekuensi dan irama nafas irama nafas Kolaborasi Kolaborasi
-- KoKollababororasasi i dedengnganan tim medis tentang tim medis tentang adanya penyebab adanya penyebab perubahan vital perubahan vital sign sign •
• Fluid managementFluid management Mandiri
Mandiri
-- PPeerrttaahhaannkkaann
catatan intake dan catatan intake dan output yang akurat output yang akurat -- AnAnjjuurrkkaan n ppaassiieenn
banyak minum banyak minum S: klien mengatakan S: klien mengatakan kepalanya terasa kepalanya terasa pusing pusing O:keadaan umum O:keadaan umum lemah lemah A:masalah teratasi A:masalah teratasi sebagian sebagian P :intervensi P :intervensi Diteruskan Diteruskan S : klien mengatakan S : klien mengatakan keadaanya keadaanya membaik membaik O: keadaan umum O: keadaan umum membaik membaik A: masalah teratasi A: masalah teratasi P : intervensi P : intervensi Dihentikan Dihentikan Fredi Fredi
Perubahan pola Perubahan pola BAB berhubungan BAB berhubungan dengan proses dengan proses peradangan pada peradangan pada
dinding usus halus dinding usus halus
Risiko tinggi Risiko tinggi trauma fisik trauma fisik berhubungan berhubungan dengan imflamasi dengan imflamasi Kolaborasi Kolaborasi
-- KoKollaabbororaassi i ddeenngagann dengan keluarga
dengan keluarga tentang aktivitas klien tentang aktivitas klien Mandiri
Mandiri
-- MMeenncciippttaakkaann lingkungan yang lingkungan yang senyaman mungkin senyaman mungkin bagi pasien bagi pasien -- MMeennggoonnttrrooll lingkungan dari lingkungan dari kebisingan kebisingan
-- BBeerri i ppeennjjeellaassaann pada psien dan pada psien dan
keluarga bahwa terjadi keluarga bahwa terjadi perubahan status
perubahan status kesehatan pada pasien kesehatan pada pasien Kolaborasi
Kolaborasi
-- BBeerrkkoollaabboorraassii dengan tim dokter dengan tim dokter dalam pemberian obat dalam pemberian obat therapy
therapy
Mandiri Mandiri
-- MMeemmoonniittoor r ttaannddaa dan gejala konstipasi dan gejala konstipasi -- MMeemmoonniittoor br biissiinngg usus usus -- DDoorroonngg pemasukan intake pemasukan intake cairan cairan
-- KoKonnssuullttasasi i dedennggaann dokter tentang dokter tentang penurunan dan penurunan dan peningkatan bising peningkatan bising usus usus Kolaborasi Kolaborasi
-- KoKollaabbororaassi i ddeenngagann
S : klien S : klien mengatakan mengatakan BAB sudah BAB sudah teratur kembali teratur kembali O: keadaan umum O: keadaan umum baik baik A: masalah teratasi A: masalah teratasi P : intervensi P : intervensi Dihentikan Dihentikan S : klien mengatakan S : klien mengatakan badannya terasa badannya terasa sehat sehat O: keadaan umu O: keadaan umu baik baik A: masalah teratasi A: masalah teratasi P : intervensi P : intervensi dihentikan dihentikan Fredi Fredi Fredi Fredi
dokter dalam dokter dalam pemberian laktasi pemberian laktasi BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan a.
a. TTififoioid d dadan n paparratatiiffoioid d adadalalah ah pepenynyakakiit t iinfnfekeksi si akakut ut ususus us hahallusus.. Parat
Paratifoiifoid d biasanbiasanya lebih ya lebih ringaringan n dan menunjukan gambaran klinis yangdan menunjukan gambaran klinis yang sam
sama, a, ataatau u menmenyebyebabkaabkan n ententerieritis tis akuakut. t. SinSinonionim m dendengan gan titifoifoid d adaadalahlah ty
typoipoid d anand d papararatytyphophoid id fefeverver, , enenteteriric c fefevever, r, tytyphphus us anand d papararatytypuspus abdominalis.(Soeparman, 1999, Edisi II, Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, abdominalis.(Soeparman, 1999, Edisi II, Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI)
FKUI) b.
b. TifTifoid meoid meruprupakaakan penyn penyakiakit infet infeksi yksi yang teang terjarjadi pada usdi pada usus halus halus yanus yangg disebabkan oleh salmonella thypii, penyakit ini dapat ditularkan melalui disebabkan oleh salmonella thypii, penyakit ini dapat ditularkan melalui makan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman salmonella makan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman salmonella thypii. (Hidayat Alimul Azis.A, 2006, Edisi I, Pengantar Ilmu Keperawatan thypii. (Hidayat Alimul Azis.A, 2006, Edisi I, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta, Salemba Medika)
Anak, Jakarta, Salemba Medika) c.
c. DemDemam tifam tifoidoid, ente, enteric feric fever iaver ialah penlah penyakyakit init infekfeksi akusi akut yang bit yang biasaasanyanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu