• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah skizoafektif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah skizoafektif"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Gan

Ganggugguan an skiskizoazoafekfektif tif adaadalah lah kelakelainainan n menmental tal yanyang g ranrancu cu yanyang g ditditandandai ai dendengangan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif. Penyebab adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif. Penyebab gangguan skizoafektif tidak diketahui, tetapi empat model konseptual telah dikembangkan. gangguan skizoafektif tidak diketahui, tetapi empat model konseptual telah dikembangkan. Gangguan dapat berupa tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood. Gangguan skizoafektif  Gangguan dapat berupa tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood. Gangguan skizoafektif  mungkin merupakan tipe psikosis ketiga yang berbeda, yang bukan merupakan gangguan mungkin merupakan tipe psikosis ketiga yang berbeda, yang bukan merupakan gangguan skizofrenia maupun gangguan mood. Keempat dan yang paling mungkin, bahwa gangguan skizofrenia maupun gangguan mood. Keempat dan yang paling mungkin, bahwa gangguan ski

skizoazoafektfektif if adaadalah lah kelkelompompok ok heteheterogrogen en ganganggugguan an yanyang g menmenetap etap ketketiga iga kemkemungungkinkinanan  pertama.

 pertama.11

Pada gangguan Skizoafektif gejala klinis berupa gangguan episodik gejala gangguan Pada gangguan Skizoafektif gejala klinis berupa gangguan episodik gejala gangguan moo

mood d maumaupun pun gejagejala la skiskizofzofrenireniknyknya a menmenonjonjol ol daldalam am epiepisodsode e penpenyakyakit it yanyang g samsama, a, baibaik k  secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari. ila gejala skizofrenik dan secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari. ila gejala skizofrenik dan manik menonjol pada episode penyakit yang sama, gangguan disebut gangguan skizoafektif  manik menonjol pada episode penyakit yang sama, gangguan disebut gangguan skizoafektif  tipe manik. !an pada gangguan skizoafektif tipe depresif, gejala depresif yang menonjol. tipe manik. !an pada gangguan skizoafektif tipe depresif, gejala depresif yang menonjol.""

Gejala yang khas pada pasien skizofrenik berupa waham, halusinasi, perubahan dalam Gejala yang khas pada pasien skizofrenik berupa waham, halusinasi, perubahan dalam  berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana perasaan baik itu  berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana perasaan baik itu

manik maupun depresif. manik maupun depresif.",#",#

Kriteria diagnostik gangguan skizoafektif berdasarkan !S$%&'%(), merupakan suatu Kriteria diagnostik gangguan skizoafektif berdasarkan !S$%&'%(), merupakan suatu  produk

 produk beberapa beberapa re*isi re*isi yang yang mencoba mencoba mengklarifikasi mengklarifikasi beberapa beberapa diagnosis, diagnosis, dan dan untuk untuk  memastikan bahwa diagnosis memenuhi kriteria baik episode manik maupun depresif dan memastikan bahwa diagnosis memenuhi kriteria baik episode manik maupun depresif dan menentukan lama setiap episode secara tepat.

menentukan lama setiap episode secara tepat.11

Pada setiap

Pada setiap diagndiagnosis banding gangguan psikotikosis banding gangguan psikotik, , pemerikpemeriksaan medis saan medis lengklengkap ap harusharus dilakukan untuk menyingkirkan penyebab organik. Semua kondisi yang dituliskan di dalam dilakukan untuk menyingkirkan penyebab organik. Semua kondisi yang dituliskan di dalam diagnosis banding skizofrenia dan gangguan mood perlu dipertimbangkan. Sebagai suatu diagnosis banding skizofrenia dan gangguan mood perlu dipertimbangkan. Sebagai suatu kelompok, pasien dengan gangguan skizoafektif mempunyai prognosis di pertengahan antara kelompok, pasien dengan gangguan skizoafektif mempunyai prognosis di pertengahan antara  prognosis

 prognosis pasien pasien dengan dengan skizofrenia skizofrenia dan dan prognosis prognosis pasien pasien dengan dengan gangguan gangguan mood. mood. SebagaiSebagai suatu kelompok, pasien dengan gangguan skizoafektif memiliki prognosis yang lebih

suatu kelompok, pasien dengan gangguan skizoafektif memiliki prognosis yang lebih  buruk  buruk  dar

daripaipada da paspasien ien dendengan gan ganganggugguan an depdepresiresif f maumaupun pun ganganggugguan an bipbipolaolar, r, tettetapi api memmemilikilikii  prognosis yang lebih baik daripada pasien den

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Gangguan Skizoafektif mempunyai gambaran baik skizofrenia maupun gangguan afektif. Gangguan skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang jelas dan pada saat  bersamaan juga memiliki gejala gangguan afektif yang menonjol. Gangguan skizoafektif 

terbagi dua yaitu, tipe manik dan tipe depresif.1,#

Sejarah

!i tahun 1+1# George . Kirby dan pada tahun 1+"1 -ugust och keduanya menggambarkan pasien dengan ciri campuran skizofrenia dan gangguan afektif mood/. Karena pasiennya tidak mengalami perjalanan demensia prekoks yang memburuk, Kirby dan och mengklasifikasikan mereka di dalam kelompok psikosis manic%depresif 0mil Kraepelin. !i tahun 1+## acob Kasanin memperkenalkan istilah 2gangguan skizoafektif3 untuk suatu gangguan dengan gejala skizofrenik dan gejala gangguan mood yang bermakna. Pasien dengan gangguan ini juga ditandai oleh onset gejala yang tiba%tiba, seringkali pada masa remajanya. Pasien cenderung memiliki tingkat fungsi premorbid yang baik, dan seringkali suatu stressor yang spesifik mendahului onset gejala. )iwayat keluarga pasien sering kali terdapat suatu gangguan mood. Kasanin percaya bahwa pasien memiliki suatu  jenis skizofrenia. !ari 1+## sampai kira%kira tahun 1+45, pasien yang gejalanya mirip dengan gejala pasien%pasien Kasanin secara ber*ariasi diklarifikasi menderita gangguan skizoafektif, skizofrenia atipikal, skizofrenia dalam remisi, dan psikosis sikloid.6

Epidemiologi

Pre*alensi seumur hidup dari gangguan skizoafektif adalah kurang dari 1 persen, kemungkinan dalam rentang 5,7 sampai 5,8 persen. 9amun, angka tersebut adalah angka  perkiraan, karena di dalam praktik klinis diagnosis gangguan skizoafektif sering kali digunakan jika klinisi tidak yakin akan diagnosis. Pre*alensi gangguan telah dilaporkan lebih rendah pada laki%laki dibandingkan para wanita: khususnya wanita yang menikah: usia onset untuk wanita adalah lebih lanjut daripada usia untuk laki%laki seperti juga pada skizofrenia.

(3)

;aki%laki dengan gangguan skizoafektif kemungkinan menunjukkan perilaku antisosial dan memiliki pendataran atau ketidaksesuaian afek yang nyata.

Etiologi

Sulit untuk menentukan penyebab penyakit yang telah berubah begitu banyak dari waktu ke waktu. !ugaan saat ini bahwa penyebab gangguan skizoafektif mungkin mirip dengan etiologi skizofrenia. <leh karena itu teori etiologi mengenai gangguan skizoafektif   juga mencakup kausa genetik dan lingkungan.

Penyebab gangguan skizoafektif adalah tidak diketahui, tetapi empat model konseptual telah diajukan.

1. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe skizofrenia atau suatu tipe gangguan mood.

". Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi bersama%sama dari skizofrenia dan gangguan mood.

#. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe psikosis ketiga yang berbeda, tipe yang tidak berhubungan dengan skizofrenia maupun suatu gangguan mood.

6. Kemungkinan terbesar adalah bahwa gangguan skizoafektif adalah kelompok  gangguan yang heterogen yang meliputi semua tiga kemungkinan pertama. Sebagian  besar penelitian telah menganggap pasien dengan gangguan skizoafektif sebagai suatu

kelompok heterogen.

Tanda dan ejala

Pada gangguan Skizoafektif gejala klinis berupa gangguan episodik gejala gangguan mood maupun gejala skizofreniknya menonjol dalam episode penyakit yang sama, baik secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari. ila gejala skizofrenik dan manik menonjol pada episode penyakit yang sama, gangguan disebut gangguan skizoafektif tipe manik. !an pada gangguan skizoafektif tipe depresif, gejala depresif yang menonjol."

Gejala yang khas pada pasien skizofrenik berupa waham, halusinasi, perubahan dalam  berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana perasaan baik itu

manik maupun depresif.",#

Gejala klinis berdasarkan pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa PP!G% &&&/=# arus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas dan biasanya dua gejala atau

(4)

a/ 2thought echo3 > isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya tidak keras/, dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda : atau 2thought insertion or withdrawal 3 > isi yang asing dan luar  masuk ke dalam pikirannya insertion/ atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya withdrawal /: dan 2thought broadcasting 3> isi pikirannya tersiar keluar  sehingga orang lain atau umum mengetahuinya:

 b/ 2delusion of control 3 > waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar: atau 2delusion of passivitiy3 > waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar: tentang 3dirinya3 > secara jelas m erujuk  kepergerakan tubuh ? anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus/. 2delusional perception3 > pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang  bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.

c/ alusinasi -uditorik= Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap  perilaku pasien, atau mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri diantara berbagai suara yang berbicara/, atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

d/ @aham%waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak  wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik  tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain/.

e/ alusinasi yang menetap dan panca%indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang  jelas, ataupun disertai oleh ide%ide berlebihan over-valued ideas/ yang menetap, atau

apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan%bulan terus menerus. f/ -rus pikiran yang terputus break / atau yang mengalami sisipan interpolation/, yang

 berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak rele*an, atau neologisme.

g/ Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh%gelisah excitement /, posisi tubuh tertentu posturing/, atau fleksibilitas cerea, negati*isme, mutisme, dan stupor.

h/ Gejala%gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial: tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.

-danya gejala%gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik  prodromal /. arus ada suatu perubahan

(5)

yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan overall quality/ dan beberapa aspek   perilaku pribadi  personal behavior /, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan,

tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri  self-absorbed attitude/ dan penarikan diri secara sosial.

Diagnosis

Konsep gangguan skizoafektif melibatkan konsep diagnostik baik skizofrenia maupun gangguan mood, beberapa e*olusi dalam kriteria diagnostik untuk gangguan skizoafektif  mencerminkan perubahan yang telah terjadi di dalam kriteria diagnostik untuk kedua kondisi lain.

Kriteria diagnostik utama untuk gangguan skizoafektif (abel 1/ adalah bahwa pasien telah memenuhi kriteria diagnostik untuk episode depresif berat atau episode manik yang  bersama%sama dengan ditemukannya kriteria diagnostik untuk fase aktif dari skizofrenia.

!isamping itu, pasien harus memiliki waham atau halusinasi selama sekurangnya dua minggu tanpa adanya gejala gangguan mood yang menonjol. Gejala gangguan mood juga harus ditemukan untuk sebagian besar periode psikotik aktif dan residual. Pada intinya, kriteria dituliskan untuk membantu klinisi menghindari mendiagnosis suatu gangguan mood dengan ciri psikotik sebagai suatu gangguan skizoafektif.

Ta!el "# Kriteria Diagnosti$ %nt%$ angg%an S$i&oafe$tif 'DS()I*+ Kriteria Diagnosti$ Unt%$ angg%an S$i&oafe$tif 

-. Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana, pada suatu waktu. (erdapat baik episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode campuran dengan

gejala yang memenuhi kriteria - untuk skizofrenia.

,atatan- 0pisode depresif berat harus termasuk kriteria -1= mood terdepresi. . Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama sekurangnya " minggu tanpa adanya gejala mood yang menonjol.

A. Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode mood ditemukan untuk sebagian  bermakna dari lama total periode aktif dan residual dari penyakit.

!. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu medikasi/ atau suatu kondisi medis umum.

Sebutkan tipe:

(6)

suatu manik 

suatu episode campuran dan episode depresif berat/

Tipe depresif- jika gangguan hanya termasuk episode depresif berat.

(abel dari !S$%&', !iagnostic and Statistical $anual of $ental !isorders. 0d. 6.

!S$%&' juga membantu klinisi untuk menentukan apakah pasien menderita gangguan skizoafektif, tipe bipolar, atau gangguan skizoafektif, tipe depresif. Seorang pasien diklasifikasikan menderita tipe bipolar jika episode yang ada adalah dari tipe manik atau suatu episode campuran dan episode depresif berat. Selain itu, pasien diklasifikasikan menderita tipe depresif.7

Pada PP!G%&&&, gangguan skizoafektif diberikan kategori yang terpisah karena cukup sering dijumpai sehingga tidak dapat diabaikan begitu saja. Kondisi%kondisi lain dengan gejala%gejala afektif saling bertumpang tindih dengan atau membentuk sebagian penyakit skizofrenik yang sudah ada, atau di mana gejala%gejala itu berada bersama%sama atau secara  bergantian dengan gangguan%gangguan waham menetap jenis lain, diklasifikasikan dalam kategori yang sesuai dalam B"5%B"+. @aham atau halusinasi yang tak serasi dengan suasana  perasaan mood/ pada gangguan afektif tidak dengan sendirinya menyokong diagnosis

gangguan skizoafektif.

Ta!el .# Pedoman Diagnosti$ angg%an S$i&oafe$tif !erdasar$an PPDJ)III

• !iagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala%gejala

definitif adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan simultaneously/, atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode  penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode  penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik 

atau depresif.

• (idak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia

dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyaki yang berbeda.

• ila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah

mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis B"5.6 !epresi Pasca%skizofrenia/. eberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif   berulang, baik berjenis manik B"7.5/ maupun depresif B"7.1/ atau

(7)

episode manik atau depresif B#5%B##/

B"7.5 Gangguan skizoafektif tipe manic Pedoman !iagnostik

• Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manic yang tunggal maupun

untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe manic.

• -fek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak 

 begitumenonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak.

• !alam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua,

gejalaskizofrenia yang khas sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, B"5.%  pedomandiagnostic a/ sampai d/

Diagnosis Banding

Semua kondisi yang dituliskan di dalam diagnosis banding skizofrenia dan gangguan mood perlu dipertimbangkan di dalam diagnosis banding gangguan skizoafektif. Pasien yang diobati dengan steroid, penyalahgunaan amfetamin dan phencyclidine PAP/, dan beberapa  pasien dengan epilepsi lobus temporalis secara khusus kemungkinan datang dengan gejala skizofrenik dan gangguan mood yang bersama%sama. !iagnosis banding psikiatrik juga termasuk semua kemungkinan yang biasanya dipertimbangkan untuk skizofrenia dan gangguan mood. !i dalam praktik klinis, psikosis pada saat datang mungkin mengganggu deteksi gejala gangguan mood pada masa tersebut atau masa lalu. !engan demikian, klinisi  boleh menunda diagnosis psikiatrik akhir sampai gejala psikosis yang paling akut telah

terkendali.1,#

Perjalanan Pen/a$it dan Prognosis

Sebagai suatu kelompok, pasien dengan gangguan skizoafektif mempunyai prognosis di pertengahan antara prognosis pasien dengan skizofrenia dan prognosis pasien dengan gangguan mood. Sebagai suatu kelompok, pasien dengan gangguan skizoafektif memiliki  prognosis yang jauh lebih buruk daripada pasien dengan gangguan depresif, memiliki  prognosis yang lebih buruk daripada pasien dengan gangguan bipolar, dan memiliki  prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan skizofrenia. Generalitas tersebut telah didukung oleh beberapa penelitian yang mengikuti pasien selama dua sampai lima tahun setelah episode yang ditunjuk dan yang menilai fungsi sosial dan pekerjaan, dan juga  perjalanan gangguan itu sendiri.

(8)

!ata menyatakan bahwa pasien dengan gangguan skizoafketif, tipe bipolar, mempunyai prognosis yang mirip dengan prognosis pasien dengan gangguan bipolar & dan  bahwa pasien dengan premorbid yang buruk: onset yang perlahan%lahan: tidak ada faktor   pencetus: menonjolnya gejala pskotik, khususnya gejala defisit atau gejala negatif: onset yang

awal: perjalanan yang tidak mengalami remisi: dan riwayat keluarga adanya skizofrenia. ;awan dari masing%masing karakeristik tersebut mengarah pada hasil akhir yang baik. -danya atau tidak adanya gejala urutan pertama dari Schneider tampaknya tidak meramalkan  perjalanan penyakit.

@alaupun tampaknya tidak terdapat perbedaan yang berhubungan dengan jenis kelamin pada hasil akhir gangguan skizoafektif, beberapa data menyatakan bahwa perilaku  bunuh diri mungkin lebih sering pada wanita dengan gangguan skizoafektif daripada laki%laki dengan gangguan tersebut. &nsidensi bunuh diri di antara pasien dengan gangguan skizoafektif diperkirakan sekurangnya 15 persen.

PENATALAKSANAAN

$odalitas terapi yang utama untuk gangguan skizoafektif adalah perawatan di rumah sakit, medikasi, dan inter*ensi psikososial. Prinsip dasar yang mendasari farmakoterapi untuk  gangguan skizoafektif adalah bahwa protokol antidepresan dan antimanik diikuti jika semuanya diindikasikan dan bahwa antipsikotik digunakan hanya jika diperlukan untuk   pengendalian jangka pendek. ika protokol thymoleptic tidak efektif di dalam mengendalikan

gejala atas dasar berkelanjutan, medikasi antipsikotik dapat diindikasikan. Pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe bipolar, harus mendapatkan percobaan lithium, carbamazepine (egretol/, *alproate !epakene/, atau suatu kombinasi obat%obat tersebut jika satu obat saja tidak efektif.7

Psi$ofarma$a

S$i&oafe$tif0 Episode (ani$ ' fase a$%t + Kriteria akut yaitu

1. (otal skor  Positive and Negative Symptom Scale- xcited !omponent "# P$NSS-!% yaitu P6> gaduh gelisah: P4> permusuhan: G6> ketegangan: G8> ketidakkooperatifan: G16> buruknya pengendalian impuls minimal satu butir skornya 6 atau lebih.

". Kategori nilai the agitation-!almness valuation Scale # $!S% adalah 1 atau " 1> agitasi berat yaitu meningkatnya akt*itas fisik banyaknya pembicaraan, dapat terjadi

(9)

kekerasan fisik bila diminta diam pasien tidak dapar mengontrol agitasinya, memerlukan  perhatian aau super*ise terus menerus atau perlu pengikatan: "> agitasi sedang yaitu  peningkatan akti*itas fisik derajat sedang , banyak bicara dan mungkin mengancam secara *erbal, tidak ada kekerasan fisik, dapat mengontrol tanda%tanda agitasi bila diminta, memerlukan super*isi atau perawatan standar/

#. 9ilai &oung 'ania rating Scale # &'(S% adalah "5 dan dua butir skornya 6 yaitu iritabilitas, pembicaraan, &si, dan perilaku agresif.

6. 9ilai 6 pada !linical )lobal *mpression- severity of illness #!)*-S*% psikofarmaka+

Inje$si

<lanzapine "C 7%15 mg? hari dengan diazepam "C15mg?hari

1ral

(erapi kombinasi =

1. <lanzapine 1C"5%#5 mg?hari atau risperidone "C1%#mg?hari atau Duetiapine hari & "55mg/, hari && 655mg/, hari &&& E55mg/ dan seterusnyaz atau aripirazol 1C15%#5 mg?hari.

". ;ithium Karbonat "C655 mg, dinaikkan sampai kisaran terapeutik 5,8%1," m0D?;+  biasanya dicapai dengan dosis lithium karbonat 1"55%1855 mg?hari, atau di*alproat

dengan dosis #C"75 mg? hari atau konsentrasi plasma 75%1"7 mikrog?;/

#. ;orazepam #C 1%"mg?hari bila perlu

Psi$oterapi

!apat diberikan psikoterapi indi*idual, jarang dilakukan terapi kelompok ,karena biasanya mereka sering tidak nyaman dan kurang mampu bertoleransi dalam terapi kelompok terutama  bila dengan pasien yang beraneka ragam diagnosisnya. ila akan dilakukan, lebih baik pada  pasien yanzg dirawat inap, bukan saat rawat jalan. Psikiterapi indi*idual yang dapat diberikan  berupa psikoterapi suportif, client centered therapy, atau terapi perilaku. Psikoterapi suportifnya sebaiknya yang berfokus pada akti*itas sehari%hari. !apat juga dibahas tentang

(10)

relasi pasien dengan orang%orang terdekatnya. Ketrampilan sosial dan okupasional juga  banyak membantu agar pasien dapat beradaptasi kembali dalam kehidupan sehari%harinya.

BAB III

KESI(PULAN

Gangguan skizoafektif merupakan suatu gangguan jiwa yang gejala skizofrenia dan gejala afektif terjadi bersamaan dan sama%sama menonjol. Pre*alensi gangguan telah dilaporkan lebih rendah pada laki%laki dibandingkan para wanita: khususnya wanita yang menikah: usia onset untuk wanita adalah lebih lanjut daripada usia untuk laki%laki seperti juga  pada skizofrenia. (eori etiologi mengenai gangguan skizoafektif mencakup kausa genetik dan lingkungan. (anda dan gejala klinis gangguan skizoafektif adalah termasuk semua tanda dan gejala skizofrenia, episode manik, dan gangguan depresif. !iagnosis gangguan skizoafektif  hanya dibuat apabila gejala" definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif bersama%sama menonjol pada saat yang bersamaan, atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, dalam episode yang sama. Sebagian diantara pasien gangguan skizoafektif mengalami episode

(11)

You're Reading a Preview

Unlock full access with a free trial.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Sampel kulit singkong pada tahap pendahuluan didelignifikasi untuk menghilangkan lignin karena lignin merupakan polimer yang memiliki dinding yang kokoh sehingga dapat

Rahmi Yuniarti, Wifqi Azlia dan Ratih Ardia S (2015) Penerapan Sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HCCP) Pada Proses Pembuatan Kripik Tempe Mengidentifikasi

Akibat adanya overlaping antara reaksi kurkumin dan radikal superoksid dengan diformasan pada panjang gelombang 687 nm, maka metode ini tidak bisa digunakan untuk

Pelaksanaan HBKB di Jakarta Pusat tepatnya di jalan Suryopranoto menyimpulkan bahwa pemantauan kualitas udara pada saat HBKB menunjukkan hasil yang tidak terlalu

9) Biaya total (total cost) merupakan jumlah biaya variabel dan biaya tetap dalam satu kali proses produksi, dihitung dalam satuan (Rp/periode produksi). 10) Harga

Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah kepemimpinan (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) sebagai variabel intervening, sedangkan Kinerja Karyawan (Y1)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam M1 yaitu tanah + pupuk kandang sapi + pupuk kandang kambing dengan perbandingan 2:4:1 memberikan hasil

Bahan belajar ini memuat materi yang terkait dengan konsep Interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013. Manfaat