LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)
DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)
1
1.. DDEEFFIINNIISSII
Den
Dengue gue HaeHaemormoragiagic c FevFever er (DH(DHF) F) adaadalah lah penypenyakiakit t demdemam am akut akut yanyangg disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
419).
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah infeksi akut yang disebabkan Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Arbovirus (arthropod
oleh Arbovirus (arthropodborn born virusvirus) ) dan dan ditulditularkan arkan melalmelalui ui gigitgigitan an nyamunyamuk k Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. (Ngastiyah, 1995
Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. (Ngastiyah, 1995 ; 341).; 341).
2
2.. EETTIIOOLLOOGGII 1
1.. VViirruus s ddeenngguuee
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus den
dengugue e titipe pe 1,1,2,3 2,3 dan dan 4 4 keekeempmpat at titipe pe vivirurus s dedengngue ue tetersrsebuebut t teterdrdapapat at didi Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster baik yang berasal dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster
Ki
Kidndneyey) ) mamaupuupun n sesel l – – sesel l ArArththroropodpoda a mimisasalnlnya ya sesel l aeaedes des AlAlbopbopicictutus.s. (Soedarto, 1990; 36).
(Soedarto, 1990; 36).
2
2.. VVeekkttoorr
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu nyamuk
yaitu nyamuk aedes aegyptiaedes aegypti, nyamuk , nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensisaedes albopictus, aedes polynesiensis da
dan n bebebeberarapa pa spspesesieies s lalain in memerurupapakakan n vevektktor or yayang ng kukurarang ng beberprpereranan ber
berperperan.an.infinfekseksi i dengdengan an salsalah ah satsatu u serserotiotipe pe akan akan menmenimbimbulkulkan an antantiboibodidi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terha
terhadap dap serotserotipe ipe jenis yang jenis yang lainnlainnyaya (Arief Mansjoer (Arief Mansjoer &Suproha&Suprohaita; 2000;ita; 2000; 420).
420).
Nyamuk Aedes Aegypti maupun Aedes Albopictus merupakan vektor Nyamuk Aedes Aegypti maupun Aedes Albopictus merupakan vektor p
penuenulalararan n vivirurus s dedengungue e dadari ri pependenderirita ta kekepapada da ororanang g lalaininnynya a memelalaluluii gig
gigitaitannynnya a nyanyamuk muk AedAedes es AegyAegyeti eti mermerupakupakan an vektvektor or pentpenting ing di di daedaerahrah per
tersebut berperan dalam penularan. Nyamuk Aedes berkembang biak pada tersebut berperan dalam penularan. Nyamuk Aedes berkembang biak pada genangan Air bersih yang terdapat bejana – bejana yang terdapat di dalam genangan Air bersih yang terdapat bejana – bejana yang terdapat di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang pohon di dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air lubang pohon di dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih alami lainnya ( Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai bersih alami lainnya ( Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari. (Soedarto, 1990 ; 37).
dan senja hari. (Soedarto, 1990 ; 37).
3
3.. HHoosstt
Jika seseoran
Jika seseorang g mendapmendapat at infeksinfeksi i dengue untuk dengue untuk pertampertama a kalinkalinya ya makamaka ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika virus dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika ses
seseoreorang ang yanyang g perpernah nah menmendapdapatkatkan an infinfekseksi i virvirus us dengdengue ue tiptipe e tertertententutu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dengan pula mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama kalinya terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta. jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta.
(Soedarto, 1990 ; 38). (Soedarto, 1990 ; 38).
3.
3. PPATATOFOFISISIOIOLOLOGIGI
IInnffeekkssi i VViirruus s DDeenngguuee PeerrbP baannyyaak k ddiirri i ddi i hheeppaar r
Terbentuk
Terbentuk komplek komplek antigen-antibodi antigen-antibodi HepatomegaliHepatomegali
M
Meennggaakkttiivvaassi si siisstteem km koommpplleemmeenn MMuuaall--MMuunnttaahh
PGE
PGE22 HiHipopottalalamamusus DiDillepepasaskakan n C3C3a a dadan n C5C5a a ((pepeptptiidada) ) PPererububahahan an nunuttrrisisii
kurang dari kebutuhan kurang dari kebutuhan
tubuh tubuh Melepaskan histamine
Melepaskan histamine
P
Peenininnggkakattaan n ssuuhhuu PPeerrmmeeaabibilliittaas s mmeemmbrbraan n mmeenniinngkgkaatt tubuh tubuh Kebocoran plasma Kebocoran plasma Hipovolemia Hipovolemia R
Reenjnjaattaan n hhiippoovvololeemmi i ddaan n hhiippootteensnsii KKeerruussaakkaann endotel
endotel
pembuluh darah pembuluh darah
Kekurangan volume cairanKekurangan volume cairan Agregasi Trombosit Agregasi Trombosit
K
Ke e eekkssttrraavvaasskkuulleerr TTrroommbboossiittooppeenniia a MMeerraannggssaanng g ddaann Mengaktivasi Mengaktivasi faktor pembekuan faktor pembekuan
Efusi
Efusi pleura pleura dan dan asites asites Dalam Dalam jangka jangka waktu waktu lamalama menurun dan terjadi menurun dan terjadi
DIC DIC
Gangguan Gangguan pertukaran pertukaran gas gas PerdarahanPerdarahan
Intoleransi activity Intoleransi activity Gangguan Gangguan perfusi perfusi jaringanjaringan Hipoksia jaringan
Hipoksia jaringan
Asidosis
Asidosis MMeettaabboolliikk KKeemmaattiiaann
Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan virtemia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan complement sehingga terjadi virtemia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan complement sehingga terjadi komplek imun Antibodi – virus pengaktifan tersebut akan membetuk dan komplek imun Antibodi – virus pengaktifan tersebut akan membetuk dan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan merang
merangsang sang PGEPGE22 di di HipotHipotalamualamus s sehinsehingga gga terjterjadi adi termtermo o regulregulasi asi instainstabilbil
yaitu hipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na
yaitu hipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na++ dan air sehinggadan air sehingga
te
terjrjadi adi hihipopovolvolememi. i. HiHipopovolvolememi i jujuga ga dadapat pat didisesebababkbkan an penpeniningkagkatktkanan permeabilitas dinding pembuluh darah yang menyebabkan kebocoran palsma. permeabilitas dinding pembuluh darah yang menyebabkan kebocoran palsma. Adanya komplek imun antibodi – virus juga menimbulkan Agregasi trombosit Adanya komplek imun antibodi – virus juga menimbulkan Agregasi trombosit
sehing
sehingga ga terjterjadi adi gangguagangguan n fungsfungsi i tromtrombositbosit, , tromtrombositbositopeni, openi, coagulcoagulopati.opati. Ketiga hal tersebut menyebabkan perdarahan berlebihan yang jika berlanjut Ketiga hal tersebut menyebabkan perdarahan berlebihan yang jika berlanjut ter
terjadjadi i shoshock ck dan dan jikjika a shoshock ck tidtidak ak terterataatasi si terterjadjadi i HipHipoxioxia a jarjaringingan an dandan akhir
akhirnya nya terjaterjadi di AsidAsidosis metabolik. Asidosis metabolik osis metabolik. Asidosis metabolik juga juga disebadisebabkanbkan karena kebocoran plasma yang akhirnya tejadi perlemahan sirkulasi sistemik karena kebocoran plasma yang akhirnya tejadi perlemahan sirkulasi sistemik sehingga perfusi jaringan menurun jika tidak
sehingga perfusi jaringan menurun jika tidak teratasi terjadi hipoxia jaringan.teratasi terjadi hipoxia jaringan. Masa virus dengue
Masa virus dengue inkubainkubasi 3-15 si 3-15 hari, rata-rahari, rata-rata 5-8 ta 5-8 hari. Virus hanyahari. Virus hanya dap
dapat at hihidudup p dadalalam m sesel l yayang ng hihidupdup, , sesehihingngga ga haharurus s bebersrsaiaing ng dedengngan an sesell man
manusiusia a terterutautama ma daldalam am kebukebutuhtuhan an proproteitein. n. PerPersaisaingan ngan tertersebsebut ut sansangatgat terga
tergantung pada ntung pada daya tahan daya tahan tubuh manusia.stubuh manusia.sebagai reaksi terhadap ebagai reaksi terhadap infekinfeksisi terjadi (1) aktivasi sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilaktosin terjadi (1) aktivasi sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilaktosin ya
yang ng memenynyebebababkan kan penpeniningkagkatatan n pepermrmiaiabibililitatas s kakapipileler r sesehihingngga ga teterjrjadiadi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke ekstravaskular, (2) agregasi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke ekstravaskular, (2) agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibatnya akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda fungsi trombosit sebagai akibatnya akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda dar
dari i sumsumsum tulansum tulang g dan dan (3) kerus(3) kerusakan sel akan sel endendoteotel l pempembulbuluh uh dardarah ah akanakan merangsang atau mengaktivasi faktor pembekuan.
merangsang atau mengaktivasi faktor pembekuan. Ke
Kettiiga ga ffakakttor or ttererssebebut ut akakan an mmenenyeyebababkbkan an ((1) 1) pepeniningngkakattanan p
perermimiababililititas as kakapipileler; r; (2(2) ) kelkelaiainan nan hehemomoststasasisis, , yayang ng didisesebabbabkakan n ololeheh vaskulopati; trombositopenia; dan kuagulopati
vaskulopati; trombositopenia; dan kuagulopati (Arief Mansjoer &Suprohaita;(Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
2000; 419).
4.
4. MANMANIFESIFESTASTASI KLII KLINIS INIS INFENFEKSI VKSI VIRUIRUS DENS DENGUEGUE
5
5.. DDeemmaamm De
Demamam m teterjrjadadi i sesecacara ra memendandadadak k beberlrlanangsgsung ung seselalama ma 2 2 – – 7 7 hahariri kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan ber
berlanlangsugsung ng demdemam, am, gejgejala ala – – gejgejala ala kliklinik nik yanyang g tidtidak ak spespesifsifik ik mismisalnalnyaya anoreksia. Nyeri punggung , nyeri tulang dan persediaan, nyeri kepala dan anoreksia. Nyeri punggung , nyeri tulang dan persediaan, nyeri kepala dan rasa lemah dapat menyetainya. (Soedarto, 1990
rasa lemah dapat menyetainya. (Soedarto, 1990 ; 39).; 39). 6
6.. PPeerrddaarraahhaann Pe
Perdrdararan an bibiasasananya ya teterjrjadadi i papada da hahari ri ke ke 2 2 dadan n 3 3 dardari i dedemamam m dadann umumnya terjadi pada kulit dan dapat berupa uji tocniguet yang positif mudah umumnya terjadi pada kulit dan dapat berupa uji tocniguet yang positif mudah terj
terjadi perdarahan pada adi perdarahan pada tempatempat t fungsfungsi i vena, petekia dan vena, petekia dan purpurpurpura. ( a. ( SoedarSoedarto,to, 1990 ; 39). Perdarahan ringan hingga sedang dapat terlihat pada saluran cerna 1990 ; 39). Perdarahan ringan hingga sedang dapat terlihat pada saluran cerna b
bagiagian an atatas as hihinggngga a memenynyebebabkabkan an hahaemematatememesesisis. . (N(Nelelsoson, n, 1991993 3 ; ; 29296)6).. Per
Perdardarahaahan n gasgastrotrointintestestinainat t biabiasansanya ya di di dahudahului lui dengdengan an nyenyeri ri perperut ut yanyangg hebat. (Ngastiyah, 1995 ; 349).
7.
7. HeHepapattomomegegalalii Pad
Pada a perpermulmulaan aan dardari i demdemam am biabiasansanya ya hathati i sudsudah ah terterabaaba, , mesmeskipkipunun pada anak yang kurang gizi hati juga sudah. Bila terjadi peningkatan dari pada anak yang kurang gizi hati juga sudah. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegali dan hati teraba kenyal harus di perhatikan kemungkinan akan hepatomegali dan hati teraba kenyal harus di perhatikan kemungkinan akan tejadi renjatan pada penderita . (Soederita, 1995 ; 39).
tejadi renjatan pada penderita . (Soederita, 1995 ; 39). 8.
8. ReRenjnjatatan an (S(Syoyok)k) Pe
Permrmululaan aan sysyok ok bibiasasanyanya a teterjrjadadi i padpada a hahari ri ke ke 3 3 sesejajak k sasakikitntnyaya pen
penderderitaita, , dimdimulaulai i dengdengan an tantanda da – – tantanda da kegkegagalagalan an sirsirkulkulasi asi yaiyaitu tu kulkulitit le
lembmbab, ab, didingngin in papada da ujujung ung hihidudung, ng, jajari ri tatangangan, n, jajari ri kakaki ki sesertrta a sisiananososisis di
disesekikitatar r mumululut. t. BiBila la sysyok ok teterjrjadadi i papada da mamasa sa dedemamam m mamaka ka bibiasasananyaya menunjukan prognosis yang buruk. (soedarto ; 39).
menunjukan prognosis yang buruk. (soedarto ; 39).
9.
9. KKLALASISIFIFIKKASASI DHI DHFF
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) dibagi menjadi 4 derajat (WHO, 1997) yaitu :
dibagi menjadi 4 derajat (WHO, 1997) yaitu : a.
a. DeDerrajajat at II : D: Dememam am dedengngan an ttesest rt rumumplple le leeeed pd pososiittifif.. b
b.. DeDerarajajat It III : Der: Derajajat I diat I disesertrtai deai dengangan pern perdadararahan shan spopontntan dian dikulkulit atit atau peau perdrdararahahanan lain.
lain. c.
c. DeDerarajajat It IIIII : Dit: Ditememukukan kegan kegagaagalalan sirkn sirkululasasi, yaii, yaitu nadtu nadi cepai cepat dan lemt dan lemah, teah, tekakananann nadi menurun/ hipotensi disertai dengan kulit dingin lembab dan pasien menjadi nadi menurun/ hipotensi disertai dengan kulit dingin lembab dan pasien menjadi gelisah.
gelisah. d.
d. DeDerarajajat t IVIV : Sy: Syocock berk berat deat dengangan nadn nadi yani yang tidg tidak teak teraraba dan teba dan tekakananan darn darah tiah tidak dak dapat diukur.
dapat diukur.
10.
10. TANDA TANDA DAN DAN GEJALAGEJALA
Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya, tanda Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya, tanda dan gejala lain adalah :
dan gejala lain adalah :
-- Hati membesar, Hati membesar, nyeri spontan nyeri spontan yang diperkuat yang diperkuat dengan reaksi perabaan.dengan reaksi perabaan. -- AsAsititeses
-- CairaCairan dalam ronn dalam rongga pleurgga pleura ( kanan )a ( kanan )
-- EnsephEnsephalopatalopati : kejang, gelisai : kejang, gelisah, sopor koma.h, sopor koma.
-- GejGejala kliniala klinik k lailain n yaiyaitu tu nyenyeri ri epiepigasgasstrstriumium, , munmuntah tah – – munmuntahtah, , diadiare re maumaupunpun obstipasi dan kejang – kejang. (Soedarto, 1995 ; 39).
obstipasi dan kejang – kejang. (Soedarto, 1995 ; 39).
11.
11. PEMERPEMERIKSAAN DIKSAAN DAN DIAGAN DIAGNOSANOSA
Untuk mendiagnosis Dengue Haemoragic Fever (DHF) dapat dilakukan Untuk mendiagnosis Dengue Haemoragic Fever (DHF) dapat dilakukan pemeriksaan dan didapatkan gejala seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga pemeriksaan dan didapatkan gejala seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga
dapat ditegakan dengan pemeriksaan laboratorium yakni : dapat ditegakan dengan pemeriksaan laboratorium yakni :
Trombositopenia (< 100.000 / mm
Trombositopenia (< 100.000 / mm33) , Hb dan PCV meningkat (> 20%)) , Hb dan PCV meningkat (> 20%)
leukopenia (mungkin normal atau leukositosis), isolasi virus, serologis (UPF IKA, leukopenia (mungkin normal atau leukositosis), isolasi virus, serologis (UPF IKA, 1994).
1994).
Pemeriksaan serologik yaitu titer CF (complement fixation) dan anti bodi Pemeriksaan serologik yaitu titer CF (complement fixation) dan anti bodi HI (Haemaglutination ingibition) (Who, 1998 ; 69), yang hasilnya adalah
HI (Haemaglutination ingibition) (Who, 1998 ; 69), yang hasilnya adalah
Pada infeksi pertama dalam fase akut titer antibodi HI adalah kurang dari Pada infeksi pertama dalam fase akut titer antibodi HI adalah kurang dari 1/20 dan akan meningkat sampai < 1/1280 pada stadium rekovalensensi pada 1/20 dan akan meningkat sampai < 1/1280 pada stadium rekovalensensi pada infeksi kedua atau selanjutnya, titer antibodi HI dalam fase akut > 1/20 dan akan infeksi kedua atau selanjutnya, titer antibodi HI dalam fase akut > 1/20 dan akan meningkat dalam stadium rekovalensi sampai lebih dari pada 1/2560.
meningkat dalam stadium rekovalensi sampai lebih dari pada 1/2560. Apa
Apabilbila a tittiter er HI HI padpada a fafase se akuakut t > > 1/11/1280 maka 280 maka kadkadang titerang titernya dalamnya dalam stadium rekonvalensi tidak naik lagi. (UPF IKA, 1994 ;
stadium rekonvalensi tidak naik lagi. (UPF IKA, 1994 ; 202)202)
Pada renjatan yang berat maka diperiksa : Hb, PCV berulangkali (setiap Pada renjatan yang berat maka diperiksa : Hb, PCV berulangkali (setiap jam atau 4-6 jam apabila sudah menunjukan tanda perbaikan) faal haemostasis jam atau 4-6 jam apabila sudah menunjukan tanda perbaikan) faal haemostasis
x-foto dada, elektro kardio gram, kreatinin
foto dada, elektro kardio gram, kreatinin serum.serum.
Dasar diagnosis Dengue Haemoragic Fever (DHF)WHO tahun 1997: Dasar diagnosis Dengue Haemoragic Fever (DHF)WHO tahun 1997: Klinis:
Klinis:
--
Demam tinggi dengan mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.Demam tinggi dengan mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.--
Menifestasi perdarahan petikie, melena, hematemesis (test rumple leed).Menifestasi perdarahan petikie, melena, hematemesis (test rumple leed).--
Pembesaran hepar.Pembesaran hepar.--
Syock yang ditandai dengan nadi lemah, cepat, tekanan darah menurun,Syock yang ditandai dengan nadi lemah, cepat, tekanan darah menurun,akral dingin dan sianosis, dan gelisah. akral dingin dan sianosis, dan gelisah. Laboratorium:
Laboratorium:
--
Trombositopenia (< 100.000/ uL) dan terjadi hemokonsentrasi lebih dariTrombositopenia (< 100.000/ uL) dan terjadi hemokonsentrasi lebih dari20%. 20%.
12.
12. DIAGNDIAGNOSA OSA BANDINBANDINGG
1.
1. BeBelulum / tm / tananpa pa rerenjnjatatan :an : 1
1.. CCaammppaak k 2.
2. InInfefeksksi i babaktktereri i / / vivirurus s lalain in (t(tononsisilo lo fafariringngititisis, , demdemam am dadari ri kekelolompmpok ok pnyakit exanthem, hepatitis, chikungunya)
pnyakit exanthem, hepatitis, chikungunya) 2
2.. DDeengngaan n rreennjjaattaann 1.
1. DeDemamam m ttipipoioidd 2.
2. RenRenjatjatan sepan septitik olek oleh kumah kuman gran gram negam negatif ltif lainain 3
3.. DDeengngaan pen perrddaarraahhaann 1
1.. LLeeuukkiimmiiaa 2.
4
4.. DDeennggaan n kkeejjaanngg Ensefalitis Ensefalitis meningitis meningitis
13.
13. PENCEGPENCEGAHAN DAN PEMBERAHAN DAN PEMBERANTASANTASANAN
Pemberantasan Dengue Haemoragic Fever (DHF) seperti juga penyakit Pemberantasan Dengue Haemoragic Fever (DHF) seperti juga penyakit menular laibn didasarkan atas meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes menular laibn didasarkan atas meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes dan manusia. Karena sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terdapat dan manusia. Karena sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terdapat virus itu maka
virus itu maka pemberpemberantasantasan an ditujditujukan ukan pada manusia terutama pada pada manusia terutama pada vektorvektornya.nya. (Soemarmo, 1998 ; 56)
(Soemarmo, 1998 ; 56)
Prinsip tepat dalam pencegahan DHF (Sumarmo, 1998 ; 57) Prinsip tepat dalam pencegahan DHF (Sumarmo, 1998 ; 57) 1)
1) mamanfnfaataatkakan n perperubaubahahan n kekeadaadaan an nynyamamuk uk akakibibat at penpengagaruruh h alalamamiaiah h dedengnganan melaksanakan pemberantasan pada
melaksanakan pemberantasan pada saat hsedikit terdapatnya DHF / DSSsaat hsedikit terdapatnya DHF / DSS 2)
2) mememumututuskskan an lilingkngkararan an pepenulnulararan an dedengangan n memenahnahan an kepkepadadatatan an vevektktor or papadada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita veremia.
tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita veremia. 3)
3) MeMengungusasahahakakan n pempemberberanantatasasan n vevektktor or di di puspusat at daedaerarah h penpengagambmbararan an yayaitituu sekolah dan RS, termasuk pula daerah penyangga sekitarnya.
sekolah dan RS, termasuk pula daerah penyangga sekitarnya. 4)
4) MenMengusgusahakahakan pembean pemberanrantastasan vektoan vektor di r di semsemua daeraua daerah berpoth berpotensensi penuli penularaarann tinggi
tinggi
Menurut Rezeki S, 1998 : 22, Menurut Rezeki S, 1998 : 22, Pem
Pemberberantantasaasan n penpenyakyakit it DengDengue ue HaemHaemoraoragic gic FevFever er (DH(DHF) F) ini ini yanyang g palpalinging p
penentiting ng adadalalah ah upupayaya a memembmbasasmi mi jejentntik ik nynyamamuk uk pepenunulalararan n diditetempmpatat perindukannya dengan melakukan “3M” yaitu
perindukannya dengan melakukan “3M” yaitu 1)
1) MeMengngururas as tetempmpat at – – tatampmpet et pepenanampmpunungagan n aiair r sesecacara ra teteraratutur r sesekukurarang ng – – kurangnya sxeminggu sekali atau menaburkan bubuk abate ke dalamnya
kurangnya sxeminggu sekali atau menaburkan bubuk abate ke dalamnya 2)
2) MenMenutuutup rap rapat pat – ra– rapat pat temtempat pat penpenampampung aung air ir dandan 3)
3) MenMengubuguburkarkan / n / menmenyinyingkigkirkarkan barann barang kaleng kaleng bekas yag bekas yang dapang dapat menamt menampunpungg air hujan seperti
air hujan seperti →→dilanjutkan di baliknya.dilanjutkan di baliknya.
14.
14. PENATAPENATALAKSALAKSANAANNAAN
Pad
Pada a dasdasarnarnya ya pengpengobaobatan tan paspasien ien DenDengue gue HaemHaemoraoragic gic FevFever er (DH(DHF)F) bersifat simtomatis dan suportif (Ngastiyah, 12995 ; 344)
bersifat simtomatis dan suportif (Ngastiyah, 12995 ; 344)
Dengue Haemoragic Fever (DHF) ringan tidak perlu dirawat, Dengue Dengue Haemoragic Fever (DHF) ringan tidak perlu dirawat, Dengue Haemoragic Fever (DHF) sedang kadang – kadang tidak memerlukan perawatan, Haemoragic Fever (DHF) sedang kadang – kadang tidak memerlukan perawatan, apabi
apabila orang tua dapat diikutla orang tua dapat diikutsertsertakan dalam pengawaakan dalam pengawasan san penderipenderita di rumahta di rumah dengan kewaspadaan terjadinya syok yaitu perburukan gejala klinik pada hari 3-7 dengan kewaspadaan terjadinya syok yaitu perburukan gejala klinik pada hari 3-7 sakit ( Purnawan dkk, 1995 ; 571)
Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 1994 ; Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 1994 ; 203) yaitu: Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan 203) yaitu: Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang) atau kejang–kejang.
kurang) atau kejang–kejang. Pa
Panas nas 3-3-5 5 hahari ri didisesertrtai ai nynyereri i peperurut, t, pepembmbesesararan an hahati ti ujuji i totornrniqiquetuet positif/negatif, kesakitan, Hb dan Ht/PCV meningkat, Panas disertai perdarahan, positif/negatif, kesakitan, Hb dan Ht/PCV meningkat, Panas disertai perdarahan,
Panas disertai renjatan. Panas disertai renjatan.
Sedangkan penatalaksanaan Dengue Haemoragic Fever (DHF) menurut Sedangkan penatalaksanaan Dengue Haemoragic Fever (DHF) menurut UPF IKA, 1994 ; 203 – 206 adalah.
UPF IKA, 1994 ; 203 – 206 adalah. 1.
1. BeBelulum atm atau tau tananpa rpa renenjajatatan:n: Grade I dan II
Grade I dan II
Hiperpireksia (suhu 40
Hiperpireksia (suhu 4000C atau lebih) diatasi dengan antipiretika dan “surfaceC atau lebih) diatasi dengan antipiretika dan “surface ccoooolliinngg””. . AAnnttiippiirreettiik k yyaanng g daapd paat t ddiibbeerriikkaan n iiaallaah h ggoolloonnggaann asetaminofen,asetosal tidak boleh diberikan
asetaminofen,asetosal tidak boleh diberikan Umur 6 – 12 bulan : 60 mg / kaji, 4 kali sehari Umur 6 – 12 bulan : 60 mg / kaji, 4 kali sehari Umur 1 – 5 tahun : 50 – 100 mg, 4 sehari Umur 1 – 5 tahun : 50 – 100 mg, 4 sehari
Umur 5 – 10 tahun : 100 – 200 mg, 4 kali sehari Umur 5 – 10 tahun : 100 – 200 mg, 4 kali sehari Umur 10 tahun keatas : 250 mg, 4 kali sehari Umur 10 tahun keatas : 250 mg, 4 kali sehari Terapi cairan
Terapi cairan 1)
1) InInfufus cais cairaran n riringenger lakr laktatat dengt dengan dosan dosis 75 ml / kg is 75 ml / kg BB / hari unBB / hari untutuk anak k anak dengan BB
dengan BB < 10 kg atau 50 ml < 10 kg atau 50 ml / kg / kg BB / hari unBB / hari untuk anak detuk anak dengan BB <ngan BB < 10 10 kg bersama – sama di berikan minuman oralit, air bauh susu 10 10 kg bersama – sama di berikan minuman oralit, air bauh susu secukupnya
secukupnya 2)
2) UnUntutuk k kakasusus s yayang ng memenununjnjukukan an gegejajala la dedehihidrdrasasi i didisasararanknkan an miminunumm sebanyak – banyaknya dan sesering mungkin.
sebanyak – banyaknya dan sesering mungkin. 3)
3) ApApabiabila anak tidla anak tidak ak susuka minuka minum m sasama sekama sekali sebali sebaikiknynya a jujumlmlah ah cacairiranan inf
infus us yanyang g harharus us dibdiberierikan kan sessesuai uai dendengan gan kebukebutuhtuhan an caicairan ran pendpenderieritata dalam kurun waktu 24 jam yang diestimasikan sebagai berikut :
dalam kurun waktu 24 jam yang diestimasikan sebagai berikut :
•
• 100 ml/Kg BB/24 jam, untuk anak dengan BB < 25 Kg100 ml/Kg BB/24 jam, untuk anak dengan BB < 25 Kg •
• 75 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 26-30 kg75 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 26-30 kg •
• 60 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 31-40 kg60 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 31-40 kg •
• 50 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 41-50 kg50 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 41-50 kg •
• Obat-obatan lain : antibiotika apabila ada infeksi lain, antipiretik Obat-obatan lain : antibiotika apabila ada infeksi lain, antipiretik
untuk anti panas, darah 15 cc/kgBB/hari perdarahan hebat. untuk anti panas, darah 15 cc/kgBB/hari perdarahan hebat. 2.
2. DeDengngan an ReRenjnjatatan an ;; Grade III
Grade III 1.
Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan nad
nadi i terteraba aba dendengan gan frefrekuekuensi nsi kurkurang ang dardari i 120/120/mnt mnt dan dan akrakral al hanghangat)at) lanjutkan dengan Ringer Laktat 10 mL/KgBB/1jam. Jika nadi dan tensi lanjutkan dengan Ringer Laktat 10 mL/KgBB/1jam. Jika nadi dan tensi stabil lanjutkan infus tersebut dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan stabil lanjutkan infus tersebut dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan kebutuhan cairan dalam kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah kebutuhan cairan dalam kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai masuk dibagi dengan sisa waktu ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai untuk mengatas
untuk mengatasi i renjarenjatan ). tan ). PerhiPerhitungan kebutuhatungan kebutuhan n cairacairan n dalam 24 dalam 24 jmjm diperhitungkan sebagai berikut :
diperhitungkan sebagai berikut :
100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg 100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg 75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dng berat badan 26-30 Kg. 75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dng berat badan 26-30 Kg. 60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg. 60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg. 50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg. 50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg. 2.
2. ApabApabilila satu ja satu jam setam setelaelah pemah pemakaikaian caian cairan RL 2ran RL 20 mL/0 mL/Kg BB/Kg BB/1 jam ke1 jam keadaaadaann tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut memperoleh plasma atau plasma ekspander (dextran maka penderita tersebut memperoleh plasma atau plasma ekspander (dextran L atau yang lainnya) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang L atau yang lainnya) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang maksimal 30 mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum maksimal 30 mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum mem
membai bai dildilanjanjutkautkan n caicairan ran RL RL sebsebanyanyk k kebkebutuutuhan han caicairan ran selselama ama 24 24 jamjam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi sisa waktu setelah dapat mengatasi dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi sisa waktu setelah dapat mengatasi renjatan.
renjatan. 3.
3. ApaApabibila satla satu u jajam m sesetetelalah h pepembmbereriaian n cacairiran Rinan Ringer Lager Laktktat 10 at 10 mLmL/K/Kg g BBBB/ 1/ 1 jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan nadi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut harus memperoleh nadi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut harus memperoleh plasma atau plasma ekspander (dextran L atau lainnya) sebanyak 10 Ml/Kg plasma atau plasma ekspander (dextran L atau lainnya) sebanyak 10 Ml/Kg BB/ 1 jam. Dan dapat diulang maksimal 30 mg/Kg BB dalam kurun waktu 24 BB/ 1 jam. Dan dapat diulang maksimal 30 mg/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam.
jam.
15.
15. ASUHAASUHAN KN KEPERAWEPERAWATANATAN 1
1.. PPEENNGGKKAAJJIAIANN 1
1.. IIDDEENNTTIITTAASS
--
UmUmurur: : DHDHF F memerurupapakakan n pepenynyakakit it dadaererah ah trtropopik ik yayang ng seseriringngmen
menyebyebabkabkan an kemkematiatian an padpada a anakanak, , remremaja aja dan dan dewdewasa asa (Ef(Effenfendy,dy, 1995).
1995).
--
JenJenis is kelkelamiamin: n: secsecara ara keskeselueluruhruhan an tidtidak ak terterdapadapat t perperbedabedaan an padpadaapender
penderita DHF. ita DHF. TetapTetapi i kematkematian lebih ian lebih serinsering g diteditemukan pada mukan pada anak anak perempuan daripada anak laki-laki.
--
Tempat tinggal: penyakit ini semula hanya ditemukan di beberapaTempat tinggal: penyakit ini semula hanya ditemukan di beberapakota besar saja, kemudian menyebar kehampir seluruh kota besar di kota besar saja, kemudian menyebar kehampir seluruh kota besar di Indonesia, bahkan sampai di pedesaan dengan jumlah penduduk yang Indonesia, bahkan sampai di pedesaan dengan jumlah penduduk yang padat dan dalam waktu
padat dan dalam waktu relatif singkat.relatif singkat.
2.
2. KKELELUHUHAN AN UTUTAMAMAA
Pen
Penderderita ita menmengelgeluh uh badabadannynnya a panapanas s (pe(peninningkatgkatan an suhsuhu u tubtubuh) uh) saksakitit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.
kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun.
3.
3. RIWRIWAYAAYAT PET PENYNYAKAKIT SIT SEKEKARARANANGG
Sering terdapat riwayat sakit kapala, nyeri otot dan pegal pada seluruh Sering terdapat riwayat sakit kapala, nyeri otot dan pegal pada seluruh b
badadan, an, papananas. s. SaSakikit t papada da sasaat at memenenelalan, n, lelemamah, h, nynyereri i ululu u hathati, i, mumualal,, muntah dan penurunan nafsu makan.
muntah dan penurunan nafsu makan.
4.
4. RIWRIWAYAAYAT PENT PENYAYAKIKIT TERT TERDADAHUHULULU
Tidak ada hubungan antara penyakit yang pernah diderita dahulu dengan Tidak ada hubungan antara penyakit yang pernah diderita dahulu dengan p
penenyayakikit t DHDHF F yayang ng didialalamami i sesekakararangng, , tetetatapi pi kalkalau au dadahulhulu u pepernrnahah menderita DHF, penyakit itu bisa terulang dengan
menderita DHF, penyakit itu bisa terulang dengan strain yang berbeda.strain yang berbeda.
5.
5. RIWRIWAYAAYAT PET PENYNYAKAKIT KIT KELELUAUARGRGAA
Penyakit ini
Penyakit ini tidak ada hubungan dengan faktor tidak ada hubungan dengan faktor genetik dari ayah genetik dari ayah atau ibu.atau ibu. Riwayat adanya penyakit DHF didalam keluarga yang lain (yang tinggal Riwayat adanya penyakit DHF didalam keluarga yang lain (yang tinggal di
didadalalam m sasatu tu rurumamah h atatau au bebeda da rurumamah h dedengngan an jajararak k rurumamah h yayangng be
berderdekatkatan) an) sansangat gat menmenententukan ukan karkarena ena penpenyakyakit it ini ini dapadapat t ditditulaularkarkann melalui gigitan nyamuk aides aigepty.
melalui gigitan nyamuk aides aigepty.
6.
6. RIWRIWAYAT AYAT KESKESEHAEHATAN TAN LINLINGKUGKUNGANGANN
DHF ditularkan oleh 2 jenis nyamuk, yaitu 2
DHF ditularkan oleh 2 jenis nyamuk, yaitu 2 nyamuk aedes:nyamuk aedes:
--
AedeAedes s aigaigeptepty: y: MerMerupakupakan an nyanyamuk muk yanyang g hidhidup up di di daedaerah rah trotropispisterutama hidup dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu pada terutama hidup dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu pada tem
tempat pat penpenampampungaungan n air air berbersihsih, , sepseperterti i kalkaleng eng bekabekas, s, ban ban bekbekas,as, tem
tempat pat air minum air minum burburung ung yanyang g jarjarang ang digdigantanti i airairnyanya, , bak bak manmandidi jarang dibersihkan. Dengan jarak terbang nyamuk + 100 meter.
jarang dibersihkan. Dengan jarak terbang nyamuk + 100 meter.
--
Aedes albapictus.Aedes albapictus.7.
7. RIWRIWAYAAYAT TT TUMUMBUBUH KH KEMEMBABANGNG
1.
1. RRiwiwayayat Tat Tumumbubuh Keh Kemmbabangng
Teori Kepribadian anak Menurut Teori Psikoseksual
Teori Kepribadian anak Menurut Teori PsikoseksualSigmund FreudSigmund Freud
Kepribadian ialah hasil perpaduan antara pengaruh lingkungan dan Kepribadian ialah hasil perpaduan antara pengaruh lingkungan dan b
bawawaaaan, n, kukualalititas as tototatal l prprililakaku u inindidivividu du yayang ng tatampmpak ak dadalalamm menyesuaikan diri secara unit dengan lingkungannya.
menyesuaikan diri secara unit dengan lingkungannya.
Tiori kepribadian yang dikemukakan oleh ahli psikoanlisa Sigmund Tiori kepribadian yang dikemukakan oleh ahli psikoanlisa Sigmund freud (1856 - 1939). Meliputi tahap-tahap :
a.
a. FaFase se ororalal, u, usisia aa antntarara 0 a 0 - - 1111//22TahunTahun b
b.. FaFase se ananalal, u, usisia aa antntarara 1a 111//22- 3 Tahun- 3 Tahun c.
c. FaFase se FaFalilik, k, ususia ia anantatara ra 3 - 3 - 5 T5 Tahahunun d.
d. FaFase se LaLateten, un, usisia aa antntarara 5 - a 5 - 12 12 TaTahunhun e.
e. FaFase se GeGeninitatal, l, ususia ia anantatara ra 12 12 - 1- 18 T8 Tahuahunn
Tahap perkembangan anak menurut Teori Psikososial
Tahap perkembangan anak menurut Teori PsikososialErik Erikson.Erik Erikson.
Eri
Eriksokson n menmengemgemukakukakan an bahwbahwa a daldalam am tahtahap-ap-tahtahap ap perperkemkembanbangangan manusia mengalami 8 fase yang saling terkait dan
manusia mengalami 8 fase yang saling terkait dan berkesinambungan.berkesinambungan. a.
a. BaBayi yi (o(oraral) l) ususia ia 0 0 - - 1 1 TaTahuhunn b
b.. UsUsia bia berermamain (in (AnaAnal ) yl ) yakakni 1 ni 1 - 3 T- 3 Tahahunun c.
c. UsUsia pia prarasesekokolalah (Ph (Phahallllicic) ya) yakni kni 3 - 6 T3 - 6 Tahahunun d.
d. UsUsia sia sekekololah (ah (lalatetentnt) ya) yakni kni 6 - 12 t6 - 12 tahahunun e.
e. ReRemamaja (ja (GeGeninitatal) yl) yaknakni 12 i 12 tatahuhun len lebibihh f.
f. ReRemamaja ja akakhihir r dadan dn dewewasasa a mumudada g
g.. DDeewwaassaa h
h.. DDeewwaassa a aakkhhiir r
T TUUGGAAS S PPEERRKKEEMMBBAANNAAGGAANN BBIILLA A TTUUGGAASS PERMKEMBANGAN PERMKEMBANGAN TIDAK TERCAPAI TIDAK TERCAPAI Bayi
Bayi (0 - (0 - 1 t1 tahun)ahun)
−
− Rasa percaya mencapai harapan,Rasa percaya mencapai harapan, −
− DapDapat at memenghnghadadapi api frfrusustrtrasasi i daldalam am jujumlmlahah
kecil kecil
−
− Mengenal ibu sebagai orang lain dan berbedaMengenal ibu sebagai orang lain dan berbeda
dari diri sendiri. dari diri sendiri.
−
− Tidak percayaTidak percaya
Usia bermain (1 - 3 Tahun) Usia bermain (1 - 3 Tahun)
−
− Perasaan otonomi.Perasaan otonomi. −
− Mencapai keinginanMencapai keinginan −
− Memulai kekuatan baruMemulai kekuatan baru −
− Menerima kenyataan dan prinsip kesetiaanMenerima kenyataan dan prinsip kesetiaan
−
− Malu dan ragu-raguMalu dan ragu-ragu
Usia pra sekolah ( 3 - 6 Tahun) Usia pra sekolah ( 3 - 6 Tahun)
−
− Perasaan inisiatif mencapai tujuanPerasaan inisiatif mencapai tujuan −
− Menyatakan diri sendiri dan lingkunganMenyatakan diri sendiri dan lingkungan −
− Membedakan jenis kelamin.Membedakan jenis kelamin.
−
− Rasa bersalah.Rasa bersalah.
Usia sekolah ( 6 - 12 Tahun) Usia sekolah ( 6 - 12 Tahun)
−
− Perasaan berprestasiPerasaan berprestasi
Rasa rendah diri Rasa rendah diri
−
− Dapat menerimDapat menerima a dan melaksanakdan melaksanakan an tugas daritugas dari
orang tua dan guru orang tua dan guru Remaja ( 12 tahun lebih) Remaja ( 12 tahun lebih)
−
− Rasa identitasRasa identitas −
− MeMencncapapai ai kekesesettiiaaaan n yyanang g memenunujju u papadada
pemahaman heteroseksual. pemahaman heteroseksual.
−
− Memilih pekerjaanMemilih pekerjaan −
− Mencapai keutuhan kepribadianMencapai keutuhan kepribadian
Difusi identitas Difusi identitas
Remaja akhir dan dewasa muda Remaja akhir dan dewasa muda
−
− Rasa keintiman dan solidaritasRasa keintiman dan solidaritas −
− Memperoleh cinta.Memperoleh cinta. −
− Mampu berbuat hubungan dengan lawan jenis.Mampu berbuat hubungan dengan lawan jenis. −
− Belajar menjadi kreatif dan produktif.Belajar menjadi kreatif dan produktif.
−
− IsolasiIsolasi
Dewasa Dewasa
−
− Perasaan keturunanPerasaan keturunan −
− Memperoleh perhatian.Memperoleh perhatian. −
− BBeellaajjaar r kkeetteerraammppiillaan n eeffeekkttiif f ddaallaamm
berkomunikasi dan merawat anak berkomunikasi dan merawat anak
−
− MeMengnggagantntunungkgkan an minaminat t akakttiififitatas s papadada
keturunan keturunan
−
− Absorpsi diri dan stagnasiAbsorpsi diri dan stagnasi
Dewasa akhir Dewasa akhir
−
− Perasaan integritasPerasaan integritas −
− Mencapai kebijaksanaanMencapai kebijaksanaan
−
− keputusasaankeputusasaan
8.
8. RIRIWAWAYAYAT IT IMUMUNINISASASISI
Anak usia pre sekolah sudah
Anak usia pre sekolah sudah harus mendapat imunisasi lengkap antara lainharus mendapat imunisasi lengkap antara lain : BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak.
: BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak.
9.
9. RIRIWWAYAYAT NAT NUTUTRIRISISI
Keb
Kebutuutuhan han kalkalori ori 4-6 4-6 tahtahun un yaiyaitu tu 90 90 kalkaloriori/kg/kg/ha/hari.ri.PemPembatabatasan san kalkaloriori unt
untuk uk umuumur r 1-6 1-6 tahtahun un 900-900-1300 1300 kalkaloriori/ha/hari. ri. UntUntuk uk perpertamtambahbahan an berberatat badan ideal menggunakan rumus 8 + 2n.
badan ideal menggunakan rumus 8 + 2n.
Status Gizi Status Gizi== ××101000%% BBideal BBideal BBSekarang BBSekarang
Klasifikasinya sebagai berikut : Klasifikasinya sebagai berikut :
Gizi buruk kurang dari 60%Gizi buruk kurang dari 60%
Gizi kurang 60 % - <80 %Gizi kurang 60 % - <80 %
Obesitas lebih dari 120 %Obesitas lebih dari 120 %
10.
10. DAMPADAMPAK HK HOSPITALOSPITALISASIISASI
Sumber stressor : Sumber stressor : 1
1.. PPeerrpipissaahhaann a.
a. ProProtes tes : pe: pergirgi, me, menennendangdang, me, menangnangisis b.
b. Putus Putus asa : asa : tidak tidak aktifaktif, menar, menarik dirik diri, depi, depresi, resi, regreregresisi c.
c. MenMenerierima : tertma : tertariarik dengak dengan lingn lingkunkungan, ingan, interteraksaksii 2.
2. KeKehihilalangngan an kokontntrorol l : : keketetergrganantutungngan an fifisisik, k, peperurubabahahan n rurutitininitatas,s, ketergantungan, ini akan menyebabkan anak malu, bersalah dan takut. ketergantungan, ini akan menyebabkan anak malu, bersalah dan takut. 3.
3. PerPerluklukaan tubaan tubuh : konkruh : konkrit teit tentantang penyng penyebaebab sakib sakit.t. 4.
4. LingkLingkungan ungan baru, baru, memulmemulai ai sosiasosialisalisasi si lingklingkungan.ungan.
2.
2. PEMPEMERIKERIKSAASAAN FISIN FISIK / PENK / PENGKAGKAJIAN PJIAN PERSERSISTEISTEMM
1.
1. SiSiststem em PePernrnapaapasasan n / / ReRespspirirasasii Ses
Sesak, ak, perperdardarahan ahan melmelalui alui hidhidung ung (ep(epististaksaksis)is), , perpernapnapasaasan n dandangkalgkal,, tac
tachyphypneanea, , perpergergerakaakan n dada dada simsimetretris, is, perperkuskusi i sonsonor, or, padpada a ausauskulkultastasii terdengar ronchi, effusi pleura (crackless).
terdengar ronchi, effusi pleura (crackless). 2.
2. SiSiststem em CaCardrdioiovavaskskululer er Pada grade I
Pada grade I : : uji tourniquet uji tourniquet positif, trpositif, trombositipenia, perdarahan spontanombositipenia, perdarahan spontan dan hemokonsentrasi.Pada grade II disertai perdarahan spontan di kulit dan hemokonsentrasi.Pada grade II disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain. Pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi yaitu atau perdarahan lain. Pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi yaitu nad
nadi i cepcepat dan at dan lemlemah (tachah (tachycaycardirdia),a),tektekanan nadi sempianan nadi sempit, t, hiphipoteotensinsi,, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, kulit dingin dan lembab.Pada cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, kulit dingin dan lembab.Pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur. 3.
3. SiSiststem em PePersrsyayararafafan / n / neneururolologiogi
Pada grade I dan II kesadaran compos mentis. Pada grade III dan IV Pada grade I dan II kesadaran compos mentis. Pada grade III dan IV gel
gelisaisah, reweh, rewel, cengel, cengeng ng → apati→ apatis → s → soposopor → r → comcoma. Grada. Grade 1 e 1 samsampaipai dengan IV dapat terjadi kejang, nyeri kepala dan nyeri di berbagai bagian dengan IV dapat terjadi kejang, nyeri kepala dan nyeri di berbagai bagian tubuh, penglihatan fotopobia dan nyeri di belakang bola mata.
tubuh, penglihatan fotopobia dan nyeri di belakang bola mata. 4.
4. SiSiststem em peperrkekemimihahann
Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam terutama pada Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam terutama pada grade II
grade III, akan mengunI, akan mengungkapkan nygkapkan nyeri saat eri saat kencinkencing, kencing berg, kencing berwarnawarna merah.
merah. 5.
5. SiSiststem Peem Pencncerernanaan / Gaan / Gaststroroininteteststininalal
Perdarahan pada gusi, Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri Perdarahan pada gusi, Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri te
tekakan n papada da epepigigasastrtrikik, , pepembmbesesararn n lilimpmpa, a, pepembmbesesararan an papada da hahatiti (hepat
abd
abdomeomen n tertereganegang, g, penupenurunrunan an nafnafsu su makmakan, an, muamual, l, munmuntahtah, , nyenyeri ri saasaatt menelan, dapat muntah darah (hematemesis), berak darah (melena).
menelan, dapat muntah darah (hematemesis), berak darah (melena). 6
6.. SSiisstteem im inntteeggumumeenn Te
Terjrjadi adi pepeniningngkakatatan n susuhu hu tutubuh buh (D(Dememamam), ), kukulilit t kerkerining g dadan n ruruamam makulopapular
makulopapular
3.
3. DIDIAGAGNONOSA SA KEKEPEPERAWRAWATATANAN
1.
1. PePeniningkngkatatan an susuhu hu tutububuh h (H(Hipiperertetermrmi) i) berberhubhubunungan gan dedengangan n prprososes es ininfefeksksii virus dengue (viremia).
virus dengue (viremia). 2.
2. ReResisiko ko dedeffiisisit t vovollumume e cacaiiraran n beberrhuhububungngan an dedengngan an pipindndahahnynya a cacaiirarann intravaskuler ke ekstravaskuler
intravaskuler ke ekstravaskuler 3.
3. ResResiko syiko syok hypook hypovolvolemiemik berhuk berhubungbungan dengan dengan perdan perdaraarahan yanhan yang berleg berlebihbihan,an, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler 4.
4. ResResiko ganiko gangguagguan pemenn pemenuhan keuhan kebutbutuhan nutuhan nutrisrisi kurani kurang dari kebg dari kebutuutuhan tubhan tubuhuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekwat akibat mual dan nafsu berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekwat akibat mual dan nafsu
makan yang menurun. makan yang menurun. 5.
5. ResResiko teriko terjadjadinyinya cidera cidera (perdaa (perdarahrahan) beran) berhubuhubungan denngan dengan penugan penurunrunan factan factor- or-fakto pembekuan darah ( trombositopeni )
fakto pembekuan darah ( trombositopeni ) 6.
6. KeKececemmasasan an beberrhuhububungngan an dedengngan an kokondndiisi si klkliien en yyanang g mememmbuburruk uk dadann perdaahan
perdaahan 7.
7. KurKurang peang pengengetahtahuan beuan berhurhubungbungan denan dengan kugan kuranrangya igya infonformarmasi.si.
4.
4. INTINTERERVEVENSNSI & I & RARASIOSIONANALL
1.
1. PePeniningkngkatatan an susuhu hu tutububuh h (H(Hipiperertetermrmi) i) berberhubhubunungan gan dedengangan n prprososes es ininfefeksksii virus dengue (viremia).
virus dengue (viremia). Tuj
Tujuan uan : : SuhSuhu u tubtubuh uh nornormal mal kemkembalbali i setsetelaelah h menmendapadapatkatkan n tintindakdakanan perawatan.
perawatan.
Kriteria hasil : Suhu tubuh antara 36 – 37, membran mukosa basah, nadi Kriteria hasil : Suhu tubuh antara 36 – 37, membran mukosa basah, nadi dalam batas normal (80-100 x/mnt), Nyeri otot hilang.
dalam batas normal (80-100 x/mnt), Nyeri otot hilang. Intervensi :
Intervensi : a.
a. BeBeririkan kan kokompmpreres (s (aiair bir biasasa / a / krkranan).). Ras
Rasionional al : : KomKomprepres s dindingin gin akaakan n terterjadjadi i pempemindindahaahan n panpanas as secsecaraara konduksi
konduksi b
b.. BeBeririkan / kan / anjanjururkakan n papasisien untuen untuk k babanynyak minak minum 1500um 1500-2-2000 cc/000 cc/hahariri ( sesuai toleransi )
( sesuai toleransi )
Rasional : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat evaporasi. Rasional : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat evaporasi. c.
menyerap keringat pada klien. menyerap keringat pada klien.
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah Rasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh. menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh. d.
d. ObsObservervasi iasi intantake dan ouke dan outputput, tat, tanda vinda vital ( stal ( suhuuhu, nadi, nadi, teka, tekanan danan darah )rah ) tiap 3 jam sekali atau lebih sering.
tiap 3 jam sekali atau lebih sering. Ras
Rasionional al : : MenMendetdetekseksi i dindini i kekukekuranrangan gan caicairan ran serserta ta menmengetgetahuahuii ke
keseseimimbabangngan an cacairiran an dadan n elelekektrtrololit it dadalalam m tutububuh. h. TaTandnda a vivitatall merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien. e.
e. KoKollababororasasi i : : pepemmbeberriaian n cacaiirran an iintntrravavenena a dadan n pepemmbeberirian an obobatat antipiretik sesuai program.
antipiretik sesuai program.
Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tub
tubuh uh yanyang g titingginggi. . ObaObat t khuskhususnusnyauyauntuntuk k menmenuruurunkankan n suhsuhu u tubtubuhuh pasien.
pasien. 2.
2. ReResisiko ko dedeffiisisit t vovollumume e cacaiiraran n beberrhuhububungngan an dedengngan an pipindndahahnynya a cacaiirarann intravaskuler ke ekstravaskuler.
intravaskuler ke ekstravaskuler. Tu
Tujujuan an : : TiTidadak k teterjrjadadi i dedevivisisit t vovoumume e cacairiran an / / TiTidadak k teterjrjadadi i sysyok ok hipovolemik.
hipovolemik.
Kriteria : Input dan output seimbang, Vital sign dalam batas normal (TD Kriteria : Input dan output seimbang, Vital sign dalam batas normal (TD 100/70 mmHg, N: 80-120x/mnt), Tidak ada tanda presyok, Akral hangat, 100/70 mmHg, N: 80-120x/mnt), Tidak ada tanda presyok, Akral hangat, Capilarry refill < 3 detik, Pulsasi kuat.
Capilarry refill < 3 detik, Pulsasi kuat. Intervensi :
Intervensi : a.
a. ObObseservrvas vias vitatal sil sign tign tiap 3 jaap 3 jam/m/lelebih sbih sereriningg Ras
Rasionional al : : VitVital al sigsign n memmembantbantu u menmengidgidententifiifikaskasi i flfluktuktuasuasi i caicairanran intravaskuler
intravaskuler b
b.. ObObseservrvasasi i capcapilillalary ry ReRefifillll
Rasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer Rasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer c.
c. ObObseservrvasasi i inintatake dan ke dan ououtptputut. . CaCatatat t jujumlmlahah, , wawarnrna, konsa, konsententrarasisi, , BJBJ urine.
urine.
Rasional : Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan BJ Rasional : Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan BJ diduga dehidrasi.
diduga dehidrasi. d.
d. AnjAnjurkurkan untan untuk miuk minum 15num 1500-00-2000 m2000 ml /hal /hari (ri (sessesuai tuai toleoleranransisi)) Rasional : Untuk memenuhi kabutuhan cairan tubuh peroral Rasional : Untuk memenuhi kabutuhan cairan tubuh peroral e.
e. KolKolaboraborasi : Pasi : Pembemberierian caian cairan iran intrntraveavena, plna, plasmasma atau da atau daraarah.h.
Rasional : Dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh, untuk mencegah Rasional : Dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh, untuk mencegah terjadinya hipovolemic syok.
terjadinya hipovolemic syok. 3.
3. ResResiko Syiko Syok hypook hypovolvolemiemik berhubk berhubungaungan dengan dengan perdan perdarahrahan yang beran yang berleblebihaihan,n, pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik Kriteria : Tanda Vital dalam batas normal Kriteria : Tanda Vital dalam batas normal Intervensi :
Intervensi : a.
a. MoMoninitotor kr keaeadadaan an umumum um papasisienen
Raional ; Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama Raional ; Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama sa
saat at teterdrdi i peperdrdararahahanan. . PePerarawawat t sesegegera ra memengngetetahahui ui tatandnda-a-tatandndaa presyok / syok
presyok / syok b.
b. ObsObservervasi asi vitvital sal sign ign setsetiap iap 3 j3 jam aam atau tau leblebihih Ra
Rasisiononal al : : PePerarawawat t peperlrlu u teterurus s memengongobabaseservrvasasi i vivitatal l sisign gn untuntuk uk memastikan tidak terjadi presyok / syok
memastikan tidak terjadi presyok / syok c.
c. JeJelalaskskan an papada da papasisien en dadan n kekeluluararga ga tatandnda a peperdrdararahahanan, , dadan n sesegegerara laporkan jika terjadi perdarahan
laporkan jika terjadi perdarahan
Rasional : Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda Rasional : Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda perdarahan dapat segera diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat perdarahan dapat segera diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat
dapat segera diberikan. dapat segera diberikan. d.
d. KoKolalaborborasasi : Pemi : Pemberberiaian cain cairaran intn intraravevenana
Rasional : Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan Rasional : Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan cairan tubuh secara hebat.
cairan tubuh secara hebat. e.
e. KoKolalaborborasasi : pei : pememeririksksaaaan : HB, Pn : HB, PCVCV, tr, tromombobo
Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang dialami pasien dan untuk acuan melakukan tindakan lebih lanjut.
dialami pasien dan untuk acuan melakukan tindakan lebih lanjut. 4.
4. ResResiko ganiko gangguagguan pemenn pemenuhan keuhan kebutbutuhan nutuhan nutrisrisi kurani kurang dari kebg dari kebutuutuhan tubhan tubuhuh berhu
berhubungan dengan intake bungan dengan intake nutrinutrisi yang si yang tidak adekuat akibat mual tidak adekuat akibat mual dan nafsudan nafsu makan yang menurun.
makan yang menurun.
Tujuan : Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi Tujuan : Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi Krit
Kriteria : eria : Tidak ada Tidak ada tanda-tanda-tanda malnutrtanda malnutrisi, tidak isi, tidak terjterjadi penurunan beratadi penurunan berat badan, Nafsu makan meningkat, porsi makanan yang disajikan mampu badan, Nafsu makan meningkat, porsi makanan yang disajikan mampu
dihabiskan klien, mual dan muntah berkurang. dihabiskan klien, mual dan muntah berkurang. Intervensi :
Intervensi : a.
a. KajKaji rii riwaywayat nuat nutritrisi, si, tertermasmasuk mauk makanakanan yan yang ding disuksukaiai Ra
Rasisiononal al : : MeMengngididenentitififikaskasi i dedefifisisienensisi, , memendnduga uga kekemumungkngkininanan intervensi
intervensi b.
b. ObsObservervasi asi dan dan catcatat at masmasukaukan mn makanakanan an paspasienien
Rasional : Mengawasi masukan kalori/kualitas kekurangan konsumsi Rasional : Mengawasi masukan kalori/kualitas kekurangan konsumsi makanan
makanan c.
c. TiTimbmbang Bang BB tiB tiap hap harari (bi (bilila mea memumungngkikinknkan )an ) Ra
intervensi. intervensi. d.
d. BeBeririkan / kan / AnAnjujurkrkan pada klan pada klieien n ununtutuk k mamakakanan sednan sedikikit namit namun serun seriningg dan atau makan diantara waktu makan
dan atau makan diantara waktu makan Ra
Rasisiononal al : : MaMakakanan nan sesedidikikit t dadapat pat memenunururunkankan n kekelelemamahan han dadann meningkatkan masukan juga mencegah distensi gaster.
meningkatkan masukan juga mencegah distensi gaster. e.
e. BeBeririkakan dan dan Ban Bantntu oru oral hal hygygieienene..
Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan masukan peroral Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan masukan peroral f.
f. HiHindndarari makai makananan yang men yang merarangngsasang (peng (pedadas / s / asasamam) dan men) dan mengagandundungng gas.
gas.
Rasional : : Mencegah terjadinya distensi pada lambung yang dapat Rasional : : Mencegah terjadinya distensi pada lambung yang dapat menstimulasi muntah.
menstimulasi muntah. g.
g. JeJelalaskskan pada kliean pada klien n dan keldan keluaruarga ga tetentntanang g pepentntining g nunutrtrisisi/ makai/ makananann bagi proses penyembuhan.
bagi proses penyembuhan. h.
h. SaSajijikakan man makakananan dan dalalam kem keadadaaaan han hangangat.t. i.
i. AnjAnjurkurkan pan pada ada kliklien uen untuntuk mk menaenarik rik nafnafas as daldalam am jikjika mua mual.al. j.
j. KolKolaboraborasi asi daldalam am pempemberberian ian diediet lt lunak unak dan dan renrendah dah serserat.at. k.
k. ObsObservervasi pasi porsorsi maki makan klian klien, been, berat brat badaadan dan ken dan keluhluhan klian klien.en. 5.
5. ReResisiko ko teterjrjadadi i peperdrdararahaahan n beberhrhububungungan an dendengagan n pepenunururunanan n fafactctoror-f-faktaktor or pembekuan darah ( trombositopeni ).
pembekuan darah ( trombositopeni ).
Tujuan : Tidak terjadi perdarahan selama dalam masa perawatan. Tujuan : Tidak terjadi perdarahan selama dalam masa perawatan.
Kriteria : TD 100/60 mmHg, N: 80-100x/menit reguler, pulsasi kuat, tidak Kriteria : TD 100/60 mmHg, N: 80-100x/menit reguler, pulsasi kuat, tidak ad
ada a perperdadararahahan n spsponontatan n (g(gususi, i, hihidudung, ng, hemhematatememesesis is dadan n memelelenana),), trombosit dalam batas normal (150.000/uL).
trombosit dalam batas normal (150.000/uL). Intervensi :
Intervensi : a.
a. AnjAnjurkurkan padan pada klia klien unten untuk bauk banyanyak istk istirairahat that tirairah barih baring ( bedng ( bedresrest )t ) Rasional : Aktifitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan Rasional : Aktifitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.
terjadinya perdarahan. b
b.. BeBeririkan penjkan penjelelasasan an kekepapada da klklieien n dadan n kekeluluararga tentga tentanang g babahahaya yangya yang dap
dapat at titimbumbul l akiakibat bat dardari i adaadanya nya perperdardarahaahan, n, dan dan anjanjurkurkan an untuntuk uk se
segergera a memelalaporporkakan n jijika ka adada a tatanda nda perperdadararahahan n sesepepertrti i di di gugusisi,, hi
hidudung(ng(epiepiststakaksisis)s), , berberak ak dadararah h (m(melelenena)a), , atatau au mumuntntah ah dardarahah (hematemesis).
(hematemesis).
Rasional : Keterlibatan pasien dan keluarga dapat membantu untuk Rasional : Keterlibatan pasien dan keluarga dapat membantu untuk penaganan dini bila terjadi perdarahan.
penaganan dini bila terjadi perdarahan. c.
c. AnAntitisisipapasi si adadananya ya peperdrdararahahan an : : gugunanakakan n sisikakat t gigigi gi yayang ng lulunanak,k, peli
pelihara hara keberskebersihan mulut, ihan mulut, berikberikan an tekanatekanan n 5-10 menit 5-10 menit setisetiap ap selesselesaiai ambil darah dan Observasi tanda-tanda perdarahan serta tanda vital ambil darah dan Observasi tanda-tanda perdarahan serta tanda vital
(tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan). (tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan).
Rasional : Mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut. Rasional : Mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut. d.
d. KoKolalaborborasasi i dadalalam m pempemererikiksasaan an lalaborboratatororiuium m sesecacara ra beberkrkalala a (d(dararahah lengkap).
lengkap). e.
e. MonMonititor tandor tanda-ta-tandanda penura penurunan trunan trombombosiosit yang dit yang disersertai ttai tanda klanda kliniinis.s. Rasional : Penurunan trombosit merupakan tanda adanya kebocoran Rasional : Penurunan trombosit merupakan tanda adanya kebocoran pembuluh darah yang pada tahap tertentu dapat menimbulkan pembuluh darah yang pada tahap tertentu dapat menimbulkan
tanda-tanda klinis seperti epistaksis, ptike. tanda klinis seperti epistaksis, ptike. f.
f. MoMoninitotor tr trorombmbososit it sesetitiap ap hahariri
Rasional : Dengan trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui Rasional : Dengan trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kebocoran pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang tingkat kebocoran pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang dialami pasien.
dialami pasien. g.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1999).
Carpenito, Lynda Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan..
Edisi 2
Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. . (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.Jakarata. Car
Carpenipenito, to, LynLynda da JuaJuall. ll. (20(2000.)00.).. Bu Buku ku SakSaku u DiaDiagnognosa sa KepKeperawerawataatan. n. EdiEdisi si 88.. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta. Doenges, Marilynn E. (1999).
Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3 Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. (terjemahan).. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta. Engram, Barbara. (1998).
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. VolumeVolume 2
2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta., (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Lon
Long, g, BarBarbarbara a C. C. (19(1996)96).. P Peraerawawatatan n MeMedidikakal l BeBedahdah. . VoVolulume me I I . . (ter(terjemahajemahan).n). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung. Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung. Mansjoer, Arif & Suprohaita. (2000).
Mansjoer, Arif & Suprohaita. (2000). Kapita Slekta Kedokteran Jilid II Kapita Slekta Kedokteran Jilid II . Fakultas. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius. Jakarta.
Kedokteran UI : Media Aescullapius. Jakarta. Ngastiyah (1997).
Ngastiyah (1997). Perawatan Anak Sakit Perawatan Anak Sakit . Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.. Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta. Soepar
Soeparman. man. (1987)(1987).. Il Ilmu mu PenPenyakyakit it DalDalam am JilJilid id I I EdiEdisi si kedkedua.ua. PenerPenerbit bit FKUIFKUI.. Jakarta.
Jakarta. Soetjiningsih. (1995).
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak Tumbuh Kembang Anak . . PenPenerberbit it buku buku KedKedoktokteraeran n EGCEGC,, Jakarta.
Jakarta. Suharso Darto (1994).
Suharso Darto (1994). Pedom Pedoman an DiagnoDiagnosis dan sis dan Terapi Terapi . F.K. Universitas Airlangga.. F.K. Universitas Airlangga. Surabaya.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN DHF PADA AN. DENGAN DHF PADA AN.
DI RUANG PAV V RUMKITAL Dr. RAMELAM SURABAYA DI RUANG PAV V RUMKITAL Dr. RAMELAM SURABAYA
II.. PPEENNGGKKAAJJIIAANN
II.. IIDDEENNTTIITTAAS S KKLLIIEENN
Nama
Nama : : An. An. “A”“A” JJeenniis s KKeellaammiinn : : LLaakkii--llaakkii Tem
Tempat Tapat Tangganggal Lahl Lahirir : Bany: Banyumaumas, 27 Js, 27 Januanuari 2ari 2005005 U
Ummuurr : : 4 4 ttaahhuunn A
Annaak k kkee : : II N
Naamma a AAyyaahh : : TTnn. . ““AA”” N
Naamma a IIbbuu : : NNyy. . ““SS”” P
Peennddiiddiikkaan n AAyyaahh : : SSMMUU P
Peennddiiddiikkaan n IIbbuu : : SSMMUU P
Peekkeerrjjaaaan n AAyyaahh : : TTNNI I AALL P
Peekkeerrjjaaaan n IIbbuu : : IIRRTT A
Aggaammaa : : IIssllaamm S
Suukkuu :: JJaawwaa A
Allaammaatt : : TTrroossoobboo, , SSiiddooaarrjjoo T
Taannggggaal l MMRRSS : 08 : 08 DDeesseemmbbeer r 22000099 Diagnosa
Diagnosa Medis Medis : : DHFDHF S
Suummbbeer Ir Innffoorrmmaassii : K: Klliieen dn daan on orraanng tg tua ua kklliieenn.. P
Peengngkkaajjiiaan n ttaannggggaall : : 09 09 DDeesseemmbbeer r 22000099
II
II.. RIRIWAWAYAYAT KEPT KEPERERAWAWATATANAN 1.
1. RiRiwawayayat Ket Kepeperarawawatatan Sen Sekakararangng
1)
1) KeKeluluhan Uthan Utamama a :I:Ibu klibu klien menen mengatgatakakan anakan anaknynya a papananas s dadan n titidak madak mauu makan
makan 2)
2) LaLama kma keleluhuhan : an : SeSejajak 4 hak 4 hari ri yayang lng lalaluu 3)
3) AkiAkibat bat timtimbulbulnya nya kelkeluhauhan : An : Anak nak tamtampak lpak lemaemahh 4)
4) FaktoFaktor yar yang meng memperbmperberat : erat : Klien Klien serinsering menag menangis ngis dan tidan tidak madak mau maku makan.an. 5)
5) UpUpayaya a ununtutuk k memengngatatasasi i : : IbIbu u klklieien n tetelalah h memengngomomprpres es ananakaknynya a dadann memberi obat penurun panas yang di jual di toko dekat rumah, tapi karma memberi obat penurun panas yang di jual di toko dekat rumah, tapi karma panas tidak turun, kemudian oleh ibu klien dibawa ke UGD Rumah Sakit panas tidak turun, kemudian oleh ibu klien dibawa ke UGD Rumah Sakit Dr. Ramelan Surabaya, pada tanggal 8 Desember 2009 dengan keluhan Dr. Ramelan Surabaya, pada tanggal 8 Desember 2009 dengan keluhan pa
untuk menjalani rawat inap. untuk menjalani rawat inap.
2.
2. RiRiwawayat yat KeKepeperawrawatatan an SebSebelelumumnyanya
1)
1) * * PrPrenenatatal : al : SeSelalama hamima hamil l ibibu u titidadak k pepernrnah sakiah sakit, mint, minum obatum obat-o-obatbatanan maupun minum jamu-jamua
maupun minum jamu-jamuan. n. Tidak mempunyai penyakit DM, Tidak mempunyai penyakit DM, TBC,TBC, Hipertensi dan alergi obat.
Hipertensi dan alergi obat.
* Natal : Anak lahir pada usia kehamilan 9 bulan, dengan berat badan lahir * Natal : Anak lahir pada usia kehamilan 9 bulan, dengan berat badan lahir 3400 gram, panjang badan 50 cm, ditolong bidan. Lahir spontan langsung 3400 gram, panjang badan 50 cm, ditolong bidan. Lahir spontan langsung menangis, warna kulit merah.Tidak ada penyulit dalam persalinan.
menangis, warna kulit merah.Tidak ada penyulit dalam persalinan. *
* Post-Post-Natal : Natal : PerkePerkembangan dan mbangan dan pertupertumbuhan sampai anak mbuhan sampai anak berumuberumur 4r 4 tahun berjalan normal.
tahun berjalan normal. 2
2)) TTumumbbuh uh kkeemmbbaanngg:: 3)
3) Tahap Tahap tumbuh tumbuh kembang kembang anak Uanak Usia sia praseprasekolah kolah (Phal(Phallic) lic) yakni yakni 3 - 3 - 6 Tahu6 Tahunn
PertumbuhanPertumbuhan
Klien seora
Klien seorang anak ng anak laki-laki-laki berumulaki berumur 4 r 4 tahun dengan berat badan 14 tahun dengan berat badan 14 Kg.Kg. Menurut keluarga, klien adalah anak yang penurut, klien memiliki banyak Menurut keluarga, klien adalah anak yang penurut, klien memiliki banyak tem
teman an dirdirumaumah. h. KetKetika ika kliklien en diadiajak jak bicbicara ara oleoleh h tim tim keskesehatehatan, an, baibaik k p
pererawawat at mamaupuupun n dokdokteter r sesertrta a tetenanaga ga kekesesehahatatan n lalaininnynya, a, klklieien n mamauu menjawab dan tampak tidak merasa takut. Ketika akan dilakukan suatu menjawab dan tampak tidak merasa takut. Ketika akan dilakukan suatu tindakan pertama klien merasa takut tetapi kemudian setelah diberikan tindakan pertama klien merasa takut tetapi kemudian setelah diberikan pe
penjenjelaslasan an kliklien en mau mau dildilakuakukan kan titindakndakan, an, walwalaupaupun un rasrasa a taktakut ut masmasihih tampak.
tampak.
PerkembanganPerkembangan
Psikososial ; klien belum sekolah, termasuk anak yang patuh di rumah, Psikososial ; klien belum sekolah, termasuk anak yang patuh di rumah, klien suka bermain dengan teman-temannya, hubungan dengan teman klien suka bermain dengan teman-temannya, hubungan dengan teman sebaya baik.
sebaya baik.
Psikoseksual : klien punya banyak teman sebayanya, anak senang bila Psikoseksual : klien punya banyak teman sebayanya, anak senang bila dikasih banyak mainan, anak merasa senang bila main bola.
dikasih banyak mainan, anak merasa senang bila main bola. 4)
4) ImuImunisnisasiasi : Ibu k: Ibu klielien mengn mengataatakan mekan mendandapatpatkan imkan imuniunisassasi leni lengkagkap : BCG,p : BCG, Polio 3x, DPT 3x Campak 1x
Polio 3x, DPT 3x Campak 1x dan Hepatitis 3x.dan Hepatitis 3x. 5)
5) DaDampmpak hospak hospititalialisasasi : si : AnAnak ak tatakut padkut pada a susuntntikikan an dadan n kekeluluararga ga memerarasasa cemas karena anaknya masuk ke RS dan menangis terus.
cemas karena anaknya masuk ke RS dan menangis terus. 6
6)) SSttaattuus s ggiizzii ::
Ibu klien mengatakan bahwa klien sangat sulit makannya, serta minum Ibu klien mengatakan bahwa klien sangat sulit makannya, serta minum susu juga sangat sulit, kadang-kadang klien mau minum susu hanya susu susu juga sangat sulit, kadang-kadang klien mau minum susu hanya susu co
coklklat at dadan n titidadak k sesetitiap ap hahariri. . IbIbu u klklieien n memengngatatakakan an babahwhwa a susudadahh membeikan vitamin untuk nafsu makan tetapi tetap makannya sangat sulit. membeikan vitamin untuk nafsu makan tetapi tetap makannya sangat sulit. Kadang-kadang tidak mau makan. Kalau sudah tidak mau makan ibu klien Kadang-kadang tidak mau makan. Kalau sudah tidak mau makan ibu klien
tidak pernah memaksakan untuk makan. Ibu klien mengatakan bahwa tidak pernah memaksakan untuk makan. Ibu klien mengatakan bahwa sudah berusaha menawarhan makanan yang disukai. Sejak MRS klien sudah berusaha menawarhan makanan yang disukai. Sejak MRS klien sulit makan, klien mengeluh mual dan merasa ingin muntah.BB sebelum sulit makan, klien mengeluh mual dan merasa ingin muntah.BB sebelum MRS 16 kg, setelah MRS 14 kg.
MRS 16 kg, setelah MRS 14 kg.
Umur 1-6 tahun : BB Normal =Umur (tahun)
Umur 1-6 tahun : BB Normal =Umur (tahun) x 2 + 8x 2 + 8 = 4x 2 +8
= 4x 2 +8 = 16 kg = 16 kg Jadi berat badan klien kurang dari normal. Jadi berat badan klien kurang dari normal.
3.
3. RiRiwawayayat Kt Kesesehehatatan an KeKeluluarargaga
1)
1) KomKomposposisi keisi kelualuarga : Klirga : Klien meruen merupakapakan anak tunn anak tunggaggal dan tingl dan tinggal bergal bersamsamaa kedua orang tuanya.
kedua orang tuanya. GENOGRAM
GENOGRAM
: laki-laki / perempuan meninggal : laki-laki / perempuan meninggal : laki-laki / perempuan hidup : laki-laki / perempuan hidup
: Garis keturunan : Garis keturunan : Garis perkawinan : Garis perkawinan : Pasien : Pasien
--- ---- : Tinggal : Tinggal satu rumahsatu rumah
2)
2) LiLingngkunkungagan run rumamah dah dan kon komumuninitatas :s : Men
Menuruurut t ibu ibu kondkondisi isi linlingkungkungan gan rumrumah ah cukcukup up berbersihsih, , seksekitaitar r rumrumahah terdapat sungai kecil, bak mandi dikuras setiap seminggu 1 kali. Menurut terdapat sungai kecil, bak mandi dikuras setiap seminggu 1 kali. Menurut ibu lingkungan wilayah rumah klien pernah di
ibu lingkungan wilayah rumah klien pernah di fogging fogging tapi sudah setahuntapi sudah setahun yang lalu, setelah itu belum pernah di
yang lalu, setelah itu belum pernah di fogging fogging lagi. Tinggal dalam lagi. Tinggal dalam satusatu rumah dengan jumlah penghuni 3 Orang.
rumah dengan jumlah penghuni 3 Orang. 3)
3) PenPendiddidikaikan dan dan pn pekerekerjaajaan ann anggotggota kea kelualuarga rga :: Kli
Klien en belbelum um berberseksekolaolah h dan dan tahtahun un depadepan n berberencaencana na untuntuk uk seksekolaolah h didi Taman Kanak-kanak.