• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Integrasi Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Integrasi Informasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SOSIALISASI CIRI-CIRI

KEASLIAN UANG RUPIAH TERHADAP

CITRA BANK INDONESIA

(STUDI PADA : PESERTA UNDANGAN

SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG

RUPIAH)

Reni Fransisca

Bhernadetta Pravita W., S.Sos., M.Si

Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530

Fransisca9191@gmail.com

ABSTRACT

Purpose of this research is to determine the relationship and the influence of socialization for the characteristics of Rupiah’s authenticity (information integration) toward the image of Bank

Indonesia (corporate image). The theories used in this research are information integration theory that the part of socialization theory and used corporate image theory. The method used is

quantitatively using a simple regression analysis to test the hypothesis.

Keywords: Socialization, The Characteristics of Rupiah’s Authenticity, Information Integration, Corporate Image.

ABSTRAK

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah (integrasi informasi) terhadap citra Bank Indonesia

(citra perusahaan). Teori-teori yang digunakan adalah teori integrasi informasi yang merupakan bagian dari teori sosialisasi dan menggunakan teori citra perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi sederhana

untuk menguji hipotesis penelitiannya.

Kata kunci: Sosialisasi, Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah, Integrasi Informasi, Citra Perusahaan.

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia masih diresahkan dengan uang Rupiah palsu yang beredar di masyarakat. Dunia politik, bisnis dan ekonomi yang beragam jenisnya memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar, dan ini dapat membuat manusia untuk menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan besar tersebut, salah satunya adalah melakukan kejahatan dengan media uang palsu.

Dengan masih adanya peredaran uang palsu tersebut, maka dapat memberikan pengaruh dan dampak negatif bagi masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan juga bagi negara secara nasional. Dampak bagi negara secara nasional adalah terganggunya stabilitas ekonomi negara dan krisis kepercayaan dari negara asing. Dampak bagi masyarakat adalah terganggunya kesejahteraan dan kelangsungan hidup mereka, karena tidak dapat dipungkiri bahwa uang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Uang Rupiah palsu disebarkan dengan bermacam-macam modus, seperti menyebarkannya pada suatu kesempatan dalam kampanye politik, investasi bisnis, sampai dengan menyebarkan uang palsu ke dalam lingkungan masyarakat melalui toko-toko kecil yang tidak memiliki alat pendeteksi uang palsu, sehingga pelaku kejahatan dapat dengan mudah menyebarkan uang palsu.

Uang Rupiah palsu memang dibuat semirip mungkin dengan uang yang aslinya, sehingga tidak jarang masyarakat sering terkelabuhi dengan kemiripan tersebut. Masyarakat membutuhkan suatu lembaga yang dianggap memiliki keprofesionalan untuk mensosialisasikan mengenai cara membedakan uang Rupiah palsu dengan yang asli melalui ciri-ciri khusus yang dimiliki uang Rupiah. Sosialisasi yang dilakukan lembaga dengan baik dan jelas dapat memperdalam pengetahuan masyarakat dari informasi yang diterimanya. Informasi mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah ini dapat mengubah sikap masyarakat karena manfaat yang diterimanya. Masyarakat akan lebih waspada dengan adanya uang palsu dengan menerapkan cara membedakan uang Rupiah palsu dengan yang asli, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dalam menerima uang Rupiah dan kesejahteraan masyarakat serta stabilitas ekonomi negara dapat terjaga dengan baik.

Manfaat dari sosialisasi yang dilakukan dengan baik oleh lembaga dapat membuat masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap lembaga tersebut. Persepsi positif ini muncul karena lembaga tersebut dianggap memiliki kepedulian dan tanggungjawab untuk membantu masyarakat dalam mengatasi ketegangan atau konflik yang terjadi dalam lingkungannya. Persepsi positif ini merupakan aset bagi tokoh atau lembaga untuk membentuk citra yang positif juga dari masyarakat.

Salah satu lembaga yang memiliki tanggungjawab dalam mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah adalah Bank Indonesia. Selaku bank sentral, Bank Indonesia mensosialisasikan suatu informasi yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai cara membedakan uang Rupiah yang asli dengan yang palsu. Sosialisasi yang diberikan oleh Bank Indonesia adalah Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah dengan metode Dilihat, Diraba dan Diterawang, atau yang biasa disebut dengan CIKUR 3D.

Perumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia? 2. Seberapa besar pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia.

Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh antara sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia.

Ha : Terdapat pengaruh antara sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia.

Integrasi Informasi

Teori integrasi informasi merupakan teori tentang pengorganisasian pesan atau informasi. Semua informasi memiliki potensi untuk mempengaruhi sikap seseorang, tetapi derajat bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi sikap dipengaruhi oleh (Gama dan Widarwati, 2008: 70):

(3)

a. Valensi atau tujuan, yang berarti sejauh mana suatu informasi mendukung apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dapat dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang tersebut sebelumnya.

b. Bobot penilaian, yang berkaitan dengan tingkat kredibilitas informasi tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi tersebut sebagai suatu kebenaran, maka orang tersebut akan memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu.

Citra Perusahaan

Citra merupakan kesan, perasaan dan gambaran publik terhadap perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Terdapat empat indikator atau komponen dalam penilaian citra, yaitu (Soemirat dan Ardianto, 2010: 111-116):

1. Persepsi adalah hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan.

2. Kognisi adalah keyakinan individu terhadap suatu stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti stimulus tersebut.

3. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan.

4. Sikap adalah bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai.

Kerangka Pikir

Gambar 1 Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe riset eksplanatif bersifat assosiatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Riset eksplanatif ialah suatu penelitian untuk mencari sebab akibat dan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sifat assosiatif bermaksud menjelaskan hubungan (korelasi) antar-variabel. Dalam menganalisa data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan hitungan statistika. Dalam pengerjaan penghitungan ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS 20,0 for windows.

Dalam penelitian kuantitatif, dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas.

Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek atau fenomena yang diriset disebut populasi (Kriyantono, 2012: 153). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta undangan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah yang merupakan bagian dari warga Papanggo, RT 11, RW 05, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan total penduduk yang didata mendapat undangan sosialisasi dari Bank Indonesia sudah diketahui sebanyak 70 orang (berdasarkan data Bank Indonesia pada Mei 2012). Populasi ini dipilih untuk dilakukan penelitian dengan alasan, karena pada tahun 2012 warga Papanggo melakukan

Teori Integrasi Informasi (X)

1. Valensi/ tujuan 2. Bobot penilaian (Littlejohn dan Foss, 2008:

75-78) Citra (Y) 1. Persepsi 2. Kognisi 3. Motivasi 4. Sikap

(Sumber: Soemirat dan Ardianto, 2010:

(4)

pengaduan kepada Bank Indonesia mengenai salah satu anggotanya yang telah menerima uang palsu, kemudian warga Papanggo meminta Bank Indonesia untuk melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah. Untuk itu, 70 orang dari warga ini dipilih untuk dijadikan parameter pengaruh terhadap citra Bank Indonesia.

Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik nonprobability sampling yang digunakan untuk menentukan sampel adalah teknik sampling

jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2012: 84-85).

Penelitian menggunakan seluruh jumlah populasi untuk dijadikan sebagai sampel, yaitu berjumlah 70 orang.

Analisis Regresi Linier Sederhana

Perhitungan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah (teori integrasi informasi) terhadap citra Bank Indonesia (teori citra perusahaan) dilakukan dengan menggunakan uji analisis regresi sederhana lalu dengan melihat nilai signifikansinya dalam menguji hipotesis penelitian. Analisis regresi linear sederhana digunakan jika terdapat data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu. Rumus regresi linear sederhana (Kriyantono, 2012 : 184) adalah :

Keterangan :

Y = variabel tidak bebas (subjek dalam variabel tidak bebas/dependen yang diprediksi) X = variabel bebas (subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu) a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka menjadi penurunan.

Nilai a dihitung dengan rumus:

α = ΣY(ΣX²) – ΣX ΣXY nΣX² - (ΣX)²

Nilai b dihitung dengan rumus:

b = nΣXY – ΣX ΣXY nΣX² - (ΣX)²

Operasionalisasi Konsep

Tabel 1 Operasionalisasi Konsep

Variabel Indikator Deskriptor No. Pernyataan Ukuran Skala Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah (X) Sosialisasi CIKUR 3D memberikan informasi yang dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai uang palsu.

1

(5)

Valensi atau Tujuan

Sosialisasi CIKUR 3D memberikan informasi yang dapat memberikan kesadaran mengenai pentingnya mengenali ciri-ciri uang Rupiah yang asli.

2

Sosialisasi CIKUR 3D memberikan informasi yang dapat membantu untuk terhindar dari kejahatan uang palsu.

3

Sosialisasi memberikan informasi yang membantu untuk dapat menerapkan metode 3D pada uang dengan baik.

4

Informasi yang diperoleh dari sosialisasi CIKUR 3D membuat hidup merasa aman dalam bertransaksi uang.

5

Bobot Penilaian

Sosialisasi CIKUR 3D memberikan informasi yang meyakinkan untuk terhindar dari uang palsu.

6

Sosialisasi memberikan informasi yang jelas mengenai CIKUR 3D.

7

Memahami informasi dari sosialisasi CIKUR 3D dengan baik.

8

Sosialisasi CIKUR 3D memberikan informasi yang memiliki kredibilitas baik.

9

Citra Bank Indonesia

(Y)

Persepsi

Memiliki persepsi bahwa Bank Indonesia dapat memberikan sosialisasi CIKUR 3D dengan baik.

1

Interval Likert

Memiliki persepsi bahwa Bank Indonesia cepat tanggap dalam menanggapi permintaan warga untuk diadakan sosialisasi CIKUR 3D.

2

Memiliki persepsi bahwa Bank Indonesia memberikan sosialisasi CIKUR 3D untuk memenuhi kebutuhan warga.

3

Kognisi

Mengetahui bahwa Bank Indonesia melakukan sosialisasi CIKUR 3D sebagai salah satu bentuk peranannya bagi Negara.

4

Mengetahui bahwa Bank Indonesia melakukan sosialisasi CIKUR 3D untuk mengedukasi masyarakat.

(6)

Mengetahui bahwa Bank Indonesia melakukan sosialisasi CIKUR 3D dengan sepenuh hati dan profesional.

6

Motivasi

Motivasi untuk lebih mengenal Bank Indonesia setelah adanya

sosialisasi CIKUR 3D. 7 Motivasi untuk membantu

Bank Indonesia meneruskan sosialisasi CIKUR 3D.

8

Motivasi untuk menjalin hubungan baik dengan Bank Indonesia setelah diadakannya sosialisasi CIKUR 3D.

9

Sikap

Bangga dengan Bank Indonesia karena CIKUR 3D yang disosialisasikan bermanfaat bagi kehidupan.

10

Merasa senang dengan Bank Indonesia yang peduli terhadap masyarakat karena melakukan sosialisasi CIKUR 3D.

11

Kesan positif yang timbul kepada Bank Indonesia karena diadakannya sosialisasi CIKUR 3D.

12

HASIL DAN BAHASAN

Hasil Uji Validitas

Tabel 2 Hasil Uji Validitas

Variabel x y

r tabel r hitung > r tabel = valid, dengan r tabel = 0,235

Hasil 9 pernyataan memiliki r hitung > 0,235, maka hasilnya dapat dikatakan valid 12 pernyataan memiliki r hitung > 0,235, maka hasilnya

dapat dikatakan valid

Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel x y

Cronbach’s Alpha

Koefisien Cronbach’s Alpha > 0,6 = reliabel

Hasil Mendapatkan angka 0,719 yang artinya > 0,6, maka dapat dikatakan hasilnya reliabel Mendapatkan angka 0,829 yang artinya > 0,6, maka dapat dikatakan hasilnya reliabel

(7)

Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi

Tabel 4 Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,603a ,363 ,354 3,63449

R adalah koefisien korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS 20, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi linier yang dihasilkan antara variabel sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah (X) dengan variabel citra Bank Indonesia (Y) sebesar 0,603. Berdasarkan nilai tersebut, koefisien korelasi antara 0,60 - 0,799 dikatakan kuat (Sugiyono, 2012: 184). Hal ini menunjukkan bahwa variabel sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan variabel citra Bank Indonesia.

R2 disebut koefisien determinasi. Berdasarkan tabel hasil koefisien determinasi dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,363. Hal ini berarti bahwa variabel independen atau sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah dapat menjelaskan 36,3% variasi variabel dependen atau citra Bank Indonesia, sedangkan sisanya sebesar 63.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana dan Uji Hipotesis

Tabel 5 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19,127 4,987 3,835 ,000 Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah ,820 ,132 ,603 6,228 ,000 Y = 19,127 + 0.820X

Nilai beta sebesar 0,820 artinya pengaruh positif yang diberikan dari sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah citra Bank Indonesia adalah sebesar 0,820. Angka tersebut mempunyai arti bahwa setiap naiknya intensitas sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebesar 1% akan menaikkan citra Bank Indonesia sebesar 82,0%. Jadi, untuk penelitian selanjutnya dapat meramalkan nilai citra Bank Indonesia dengan menggunakan persamaan di atas.

Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh antara sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia.

Ha : Terdapat pengaruh antara sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia.

Tingkat Signifikansi :

Tingkat signifikansi menggunakan 0,05. Signifikansi 0,5 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian, dan digunakan dalam penelitian ilmu sosial.

Kriteria Pengujian:

Jika Sig > 0,5 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika Sig < 0,5 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(8)

Keputusan :

Sig < 0,5 yaitu 0,000 < 0,5 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan :

Oleh karena Sig < 0,5 yaitu 0,000 ≤ 0,5, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa terdapat pengaruh sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Hasil uji t memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0.05 sehingga keputusannya adalah Ho ditolak. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terhadap citra Bank Indonesia. Adapun hubungan keduanya memiliki hubungan yang kuat dan positif.

2. Berdasarkan tabel hasil koefisien determinasi dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0.363. Hal ini berarti bahwa variabel sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah memiliki pengaruh sebesar 36,3% terhadap variabel citra Bank Indonesia, sedangkan sisanya sebesar 63.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Saran

A. Saran Akademis

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel dengan wilayah yang lainnya, sehingga dapat diperbandingkan persepsi masyarakat atau warga dari beberapa tempat tersebut dan juga dengan penelitian ini.

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel selain sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah yang dapat memengaruhi citra Bank Indonesia, karena citra Bank Indonesia dapat dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

B. Saran Praktis

Sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah diketahui memiliki pengaruh terhadap citra Bank Indonesia, namun untuk indikator dalam variabel sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah terdapat dua pernyataan yang memiliki nilai rata-rata cenderung rendah, yaitu pada pernyataan “Sosialisasi CIKUR 3D memberikan informasi yang meyakinkan saya untuk terhindar dari uang palsu” dan pernyataan ”Saya memahami informasi dari sosialisasi CIKUR 3D dengan baik” dengan nilai rata-rata atau mean mendekati 3. Ini dapat diasumsikan bahwa peserta undangan sosialisasi cirri-ciri keaslian uang Rupiah yang merupakan bagian dari warga Papanggo belum cukup mendapatkan pemahaman yang meyakinkan dari sosialisasi CIKUR 3D, maka untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak Bank Indonesia perlu memberikan sosialiasi yang lebih intensif dan berulang terhadap warga Papanggo dan juga masyarakat lainnya untuk memberikan keyakinan dan pemahaman yang lebih jelas dan mendalam mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah tersebut.

REFERENSI

Antonacopoulou, E. P., & Pesqueux, Y. (2010). The Practice of Socialization and the Socialization of Practice. Journal of Society and Business, 5 (1), 1746-5680, diakses 19 Juli 2013.

Bank Indonesia. (2011). Profil Bank Indonesia. Dipetik Februari 26, 2013, dari http//:www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/profil/.

Bank Indonesia. (2011). Sistem Pembayaran di Indonesia. Dipetik Maret 20, 2013, dari http://www.bi.go.id/web/id/.

Febriani, P. D. (2012). Pengaruh Sosialisasi Program Wisata Kuliner Taman Sari Square terhadap

Pembentukkan Citra Masyarakat Kota Serang. Skripsi S1, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

Serang.

Gama, B., & Widarwati, N. T. (2008). Hubungan antara Kampanye Kandidat Kepala Daerah dan Perilaku Pemilih Partisipasi Politik Wanita. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2 (1), diakses 19 Juli 2013.

Herstein, R., Mitki, Y., & Jaffe, E. D. (2008). Communicating a new corporate image during privatization: the case of El Al airlines. Journal of Communication, 13 (4), 1356-3289, diakses 9 Mei 2013.

(9)

Joanne, Klossner. (2008). The Role of Legitimation in the Professional Socialization of Second-Year Undergraduate Athletic Training Students. Journal of Athletic Training, 43 (7), 1062-6050, diakses 23 Agustus 2013.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi (1 ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2008). Theories of Human Communication (9 ed.). USA: Thomson

Higher Education.

Maryati, K., & Suryawati, J. (2004). Sosiologi SMA untuk Kelas X. Jakarta: Esis.

Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Murdiyatmoko, J. (2007). Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung: Grafindo Media

Pratama.

Nova, F. (2011). CRISIS Public Relations: Strategi PR Menghadapi Krisis, Mengelola Isu, Membangun

Citra, dan Reputasi Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Nurjaman, K., & Umam, K. (2012). Komunikasi & Public Relations (1 ed.). Bandung: CV Pustaka Setia. Portal Kementrian BUMN. (2011). Beberapa Manfaat Membangun Citra Perusahaan (Corporate

Image). Diakses April 3, 2013, dari

http://www.bumn.go.id/ptpn5/galeri/beberapa-manfaat-membangun-citra-perusahaan-corporate-image/.

Pratama, A. P., Erdinaya, L. K., & Perbawasari, S. (2012). Hubungan Informasi Kartu Multiguna dengan Sikap RS Medika Lestari. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1 (1), diakses 16 Juli 2013.

Prihastiti, N., & Indah, Yatri. (2012). Analisis Pembentukan Citra Perusahaan Listrik Negara melalui Implementasi Community Relations. Jurnal Ilmu Sosiologi Pedesaan, 6 (1), diakses 5 Juni 2013. Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi (1 ed.). Yogyakarta & Jakarta: Graha Ilmu & Universitas Mercu

Buana.

Rush, M., & Althoff, P. (2005). Pengantar Sosiologi Politik (1 ed.). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sarwono, J. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan SPSS. Jakarta: PT Alex

Media Komputindo.

Soemirat, S., & Ardianto E. (2010). Dasar-dasar Public Relations (7 ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Steven, Walczak., & Dawn, Gregg. (2009). Factors Influencing Corporate Online Identity: A New Paradigm. Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research, 4 (13), 07181876, diakses 23 Agustus 2013.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (17 ed.). Bandung: CV Alfabeta. Widjaja, H. (2010). KOMUNIKASI: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.

RIWAYAT PENULIS

Reni Fransisca lahir di Bekasi pada 14 Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas

Gambar

Tabel 1 Operasionalisasi Konsep
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4 Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi  Model Summary b    Model  R  R  Square  Adjusted R Square  Std

Referensi

Dokumen terkait

(presumption of innocence) disebut dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan juga dalam penjelasan umum butir 3c KUHAP

Dari pelaksanaan program kerja PPL yang telah dilaksanakan dan hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa program PPL berjalan dengan baik. praktikan mendapat

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui perbedaan trust pasangan hubungan jarak jauh yang belum menikah (pacaran jarak jauh) dengan pasangan hubungan jarak jauh yang

Mekanisme pembentukan akar pada stek mahkota nanas yaitu hormon auksin akan memperlambat timbulnya senyawa-senyawa dalam dinding sel yang berhubungan dengan

Penelitian ini berdasarkan hasil perhi- tungan regresi menunjukan diantaranya bahwa tingkat independensi mengalami penurunan yang dikarenakan belum tentu bersikap

penelitian sebelumnya yaitu penelitian Leicht menyebutkan bahwa teknik ekstubasi sadar dengan atau tanpa lidokain intravena 1,5 mg/kgBB dengan jarak pemberian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi oksidasi minyak ikan tuna (Thunnus sp) selama penyimpanan dengan menentukan besarnya energi aktivasi (Ea) dan

Namun, beliau tidak dapat mencatat kata-kata yang menghina pemerintah dalam buku ,jadi beliau hanya menyampaikan secara tidak langsung dan mewariskan kepada anak