• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Barret, J.R. (2007). Diet & Nutrition : Hyperactive Ingredients?. Environ Health Perspect. 115 (12) : 578

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Barret, J.R. (2007). Diet & Nutrition : Hyperactive Ingredients?. Environ Health Perspect. 115 (12) : 578"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Asrik, (2009). Zat Additif pada Makanan. Diakses dari http://www.asrik.com/index.php/kimia/139-zat-aditif-pada-makanan tanggal 11 Juni 2015.

Azizah, (2013). Walikota Minta Pengawasan Jajanan Aanak Sekolah. Diakses dari http://pemkomedan.go.id/new/berita-wali-kota-minta-pengawasan-jajanan-anak-sekolah-di.html# tanggal 14 Januari 2016.

Badan POM RI. (2013). Peraturan Kepala BPOM RI No. 37 Tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pewarna. Jakarta : BPOM RI.

Badan POM RI. (2014). Peraturan Kepala BPOM RI No. 4 Tahun 2014 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis. Jakarta: BPOM RI.

Barret, J.R. (2007). Diet & Nutrition : Hyperactive Ingredients?. Environ Health Perspect. 115 (12) : 578

Cahyadi, W. (2009). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Cakrawati, D., & Mustika, N.H. (2012). Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta.

Carolina, (2011). Diabetes. Diakses dari ahlidiabetes.com tanggal 22 januari 2016.

Dalimunthe, I. (2010). Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Skripsi. Medan : Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Deman. (1980). Principles Of Food Chemistry. New York : Van Nostrand Reinhold Company.

Departemen Hukum dan HAM RI. (2012). Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Jakarta : Departemen Hukum dan HAM RI.

(2)

Departemen Hukum dan HAM RI. (2013). Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri RI dan Kepala BPOM RI nomor 43 tahun 2013. Jakarta : Departemen Hukum dan HAM RI.

Departemen Kesehatan RI. (1998). Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan (BTM). Jakarta : Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. (2012). Permenkes RI No. 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : Depkes RI.

Djarismawati, Sugiharti, dan Nainggolan, R. (2004). Pengetahuan dan Perilaku Pedagang Cabe Merah Giling dalam Penggunaan Rhodamin B di Pasar Tradisional di DKI Jakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan. 3(1): 7-12.

Dokumen Tips, (2011). Bahan Pemanis Buatan. Diakses dari http://dokumen.tips/documents/bahan-pemanis-buatan.html tanggal 14 Januari 2016.

Elmatris. (2008). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Zat Pewarna pada Keripik Sanjai Balado yang Beredar di Bukittinggi. Majalah Kedokteran Andalas. 32(1): 71-77.

Enie, A. B. (2006). Bahan Tambahan Pangan dalam Industri Minuman: Jenis, Penggunaan dan Keamanannya. Semarang: Pusat Informasi Industri Pangan.

Eufic, (2008). Artificial Food Colour Make Kids Hiperactive. Diakses dari www.eufic.org/article/hyperactivity-artificial-food-colour tanggal 22 Januari 2016.

Fardiaz, S. (2001). Analisis Bahaya dan Titik Kendali Kritis. Editor: Hardinsyah dan Rimbawan. Analisis Bahaya dan Pencegahan Keracunan Pangan (hal 9-19). Jakarta : Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia, Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PAPTI) dan Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Proyek CHN-3, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2000.

Ginting, J.B. (2004). Analisis Kandungan Siklamat pada Minuman Limon yang Dijajakan di Beberapa Pasar Kota Medan Tahun 2004. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Halo Sehat, (2015). Bahaya Sakarin Untuk Kesehatan. Diakses dari http://halosehat.com/farmasi/aditif/bahaya-sakarin-untuk-kesehatan tanggal 14 Januari 2016.

(3)

Hardinsyah, dan Fadilla, M. (2001). Analisis Bahaya dan Pencegahan Keracunan Pangan. Editor: Hardinsyah dan Rimbawan. Analisis Bahaya dan Pencegahan Keracunan Pangan (hal 1-7). Jakarta : Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia, Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PAPTI) dan Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Proyek CHN-3, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2000.

Irianto, K. dan Waluyo, K. (2007). Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : CV Yrama Widya.

Kakariawaty. (2010). Pemeriksaan dan Penetapan Kadar Zat Pewarna Rhodamin B pada Saus dan Kerupuk di Kota Medan. Skripsi. Medan : Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Karunia, F.B. (2013). Kajian Penggunaan Zat Adiktif Makanan (Pewarna dan Pemanis) pada Kudapan Bahan Pangan Lokal di Pasar Kota Semarang. Food Science and Culinery Education Journal. 2 (2) :72-78.

Lestari, D. (2011). Analisis Adanya Kandungan Pemanis Buatan (Sakarin dan Siklamat) pada Jamu Gendong di Pasar Gubug Grobogan. Skripsi. Semarang : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

Lu, F.C. (2006). Toksikologi Dasar. Jakarta : UI-Press.

Lubis, H. (2009). Analisa Penggunaan Zat Pewarna Sintetis pada Saus Cabe yang Dipasarkan di Pasar Sentral dan Pasar Simpang Limun Kota Medan Tahun 2009. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Luthana, K. Y. (2008). Sakarin. Diakses dari

http://yongkikastanyaluthana.wordpress.com tanggal 17 Juli 2015.

Medan Bisnis Daily, (2011). BBPOM Sumut : 5 persen Makanan Mengandung Pemanis Buatan. Diakses dari http://www.medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2011/08/18/48690/bbpo m_sumut_5persen_makanan_mengandung_pemanis_buatan/ tanggal 14 Januari 2016.

Metro Siantar, (2015). Awas Saus Berbahan Pewarna Tekstil. Diakses dari http://www.metrosiantar.com/2015/03/14/181341/awas-saus-berbahan-pewarna-tekstil tanggal 14 Januari 2016.

Munte, M.S. (2003). Analisis Penggunaan Sakarin dan Siklamat pada Manisan Buah yang Dijajakan di Pasar Petisah Kota Medan Tahun 2003. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

(4)

Napitupulu, L. H. (2006). Analisa Zat warna dan Pemanis Buatan pada Es Krim yang Dijajakan di Beberapa Pasar Kota Medan Tahun 2005. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Nordqvist, C., (2007). Childhood Hyperactive Behaviors Exacerbated By Food Additives And Artificial Color. Diakses dari www.medicalnewstoday.com/articles tanggal 22 Januari 2016.

Purba, E. R. (2009). Analisis Zat Pewarna pada Minuman Sirup yang Dijual di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Poerwadarminta, W..S. (1985). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Salma, (2010). Bahaya Efek Samping Pewarna Buatan. Diakses dari Majalahkesehatan.com/bahaya-efek-samping-pewarna-buatan tanggal 8 Januari 2016.

Salma, (2012). Pemanis Buatan Cenderung Meningkatkan Berat Badan. Diakses dari http://majalah kesehatan.com/pemanis-buatan-cenderung-meningkatkan-berat-badan tanggal 14 Januari 2016.

Siagian, A. (2008). Teknologi Pangan dan Gizi. Diktat. Medan : Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

Simatupang, H. (2009). Analisa Penggunaan Zat Pemanis Buatan pada Sirup yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Medan Tahun 2009. Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Situmeang, B. I.W. (2010). Penetapan Kadar Sakarin dalam Minuman Ringan Limun Secara Kromatografi Cair kinerja Tinggi. Tugas Akhir. Medan : Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Syafei, C., (2010). Menkopolhukam Tidak Ada Siaga. Diakses dari http://waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=8066:menko-polhukam-tidak-ada-siaga-satu&catid=38:nasional tanggal 14 Januari 2016.

Syah, D., Utama, S. dan Mahrus, Z. (2005). Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Bogor : Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Thamrin, Z., Sirajuddin, S. dan Zakaria. (2014). Analisis Zat Pemanis Buatan (Sakarin dan Siklamat) pada Pangan Jajanan di SD Kompleks Lariangbangi Kota Makassar. Makassar : Politeknis Kesehatan Bagian Gizi.

(5)

Wariyah, C. dan Dewi, S. H. C. (2013). Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY. Agritech. 33(2) : 146-153.

Walford, J. (1980). Development in Food Colours-1. England : Applied Science Publisher Ltd.

. (1984). Developments in Food Colours-2. New York : Elseveir Applied Science Publisher Ltd.

Whitaker, J. (1996). Whitaker’s Guide to Natural Healing. California : Prima Publishing.

Wikipedia, (2008). Saus. Diakses dari http://id.wikipedia.org tanggal 11 Juni 2015.

Wikipedia, (2013). Universiti Sumatera Utara. Diakses dari : http://ms.m.wikipedia.org/wiki/Universiti_Sumatera_Utara tanggal 8 Januari 2016.

Wikipedia, (2015). Universitas Sumatera Utara. Diakses dari : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Universitas_Sumatera_Utara tanggal 8 Januari 2016.

Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Yuliarti, N. (2007). Awas! Bahaya di Balik Lezatnya Makanan. Yogyakarta : Andi.

Referensi

Dokumen terkait

Animasi ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber informasi bagi para animator yang ingin membangun sebuah

It consТsts of a drug contaТner (funnel) as sТmТlТtude of tСe moutС, a porous tube as sТmТlТtude of tСe GI tract, a separatТng funnel (wТll be fТlled wТtС resТn) as

Masalah dari penulisan ini bagaimana cara untuk membangun sebuah server intranet dengan biaya yang rendah tetapi dapat berfungsi dengan optimal dan dapat ,melayani kebutuhan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak daun lima spesies Cucurbitaceae dengan menggunakan dua metode pengujian antioksidan yaitu metode

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membuat aplikasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, tujuan dari penulisan ini adalah untuk membantu dan mempermudah siswa-siswi

Surat penugasan ini diberikan untuk dipergunakan dan dilaksanakan sebaik- baiknya.. Yogyakart\ 23 September

[r]

PERINGKAT AKREDITASI    KESEIMBANGAN ANTARA FOKUS PENILAIAN KE-LAYAKAN DAN KINERJA SEKOLAH/MADRASAH KESEIMBANGAN ANTARA PENILAIAN INTERNAL DAN EKSTERNAL KESEIMBANGAN HASIL