• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

5

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Waloeya (2012:1)mengatakan bahwa:

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komputer. Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini, setiap pengguna komputer yang terjaring di dalamnya akan dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya komputer lainnya seperti media penyimpanan, printer, dan lain-lain. Jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area atau wilayah (Waloeya :2), beberapa jenisnya yaitu :

1. Local Area Network ( LAN )

Menurut Waloeya (2012:6)mengatakan bahwa “Jaringan LAN merupakan jaringan yang memhubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan, missal laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet” .

Sumber :www.goesmart.com/index.php/umum/show_materi/4/587/3/10/92 Gambar II.1 Local Area Network

(2)

2. Metropolitan Area Network( MAN )

Menurut Madcoms (2013:6) mengatakan bahwa :

Metropolitan Area Network adalah jaringan komputer yang memiliki area lebih besar dari LAN, biasanya antar wilayah dalam satu provinsi.Jaringan MAN menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. Jika suatu instansi atau perusahaan memiliki cabang dalam kota atau provinsi dengan jarak 10-50 km, dan setiap cabang saling berhubungan untuk bertukar data dan informasi, maka jaringan ini disebut jaringan MAN.

Penggunaan jaringan MAN biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seperti :

a. Perbankan b. Perguruan tinggi c. Minimarket

Perusahaan-perusahaan diatas membutuhkan data yang terintregasi dari berbagai terminal di tempat yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh, sehingga kantor pusat dapat melakukan pengontrolan dan koordinasi bersama di setiap cabangnya. Ini berarti pimpinan dari perusahaan tersebut dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan para pimpinan di setiap cabangnya tanpa perlu pergi ke setiap kantor cabang untuk memberikan perintah dan memberikan pengumuman.

(3)

Sumber :http://artikeljaringankomputer.com/wp-content/uploads/2013/09/Skema-Jaringan-Komputer-MAN.jpg

Gambar II.2 Metropolitan Area Network

3. Wide Area Network ( WAN )

Menurut Waloeya, (2012:7) mengatakan bahwa “Jaringan WAN merupakan jaringan dengan cakupan sseluruh dunia, missal jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi” .

Sumber :http://orbit-computer-solutions.com/wp-content/uploads/2015/10/wan.png Gambar II.3 Wide Area Network

(4)

2.2. Topologi Jaringan

Menurut Sopandi (2006:38) mengatakan bahwa “Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut”.

Berikut jenis-jenis topolog jaringan : 1. Topologi Bus

Menurut Wahana Komputer (2014:98) mengatakan bahwa :

Topologi Bus Merupakan topologi dimana semua perangkat keras terhubung melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup.Masing-masing ujung kabel menggunakan perangkat terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan akan diterima dan diproses, jika tidak maka informasi akan diabaikan.

Keuntungan topologi bus :

a. Topologi ini dapat diorganisir sebagai jaringan peer-to-peer atau client-server.

b. Memerlukan biaya relatif lebih sedikit.

c. Kecepatan pengiriman data lebih cepat karena data berjalan searah. Kelemahan topologi bus :

a. Tidak andal untuk jaringan berkecepatan tinggi.

b. Bila salah satu komputer mengalami gangguan jaringan maka komputer lainnya juga ikut mengalami gangguan juga.

(5)

Sumber :http://ahmadarib.com/wp-content/uploads/2014/12/topologi-jaringan-bus.jpg Gambar II.4 Toplogi Bus

2. Topologi Ring

Menurut (Sopandi 2006:40) mengatakan bahwa “Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair )”.

Keuntungan Topologi Ring : a. Lebih hemat kabel.

b. Tidak akan mengalami tabrakan pengiriman data (collision), karena di satu waktu hanya satu node yang bisa mengirimkan data/ data mengalir dalam satu arah.

c. Setiap komputer memiliki hak akses yang sama terhadap token sehingga tidak ada komputer yang memonopoli jaringan.

(6)

Kelemahan topologi ring :

a. Peka kesalahan, tiap node pada jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga jika di suatu node ditemukan gangguan maka semua jaringan akan mengalami gangguan.

b. Jika terjadi kerusakan di jaringan topologi ring sulit untuk diatasi.

c. Jika Ingin menambah komputer atau mengurangi komputer dapat mengacaukan jaringan.

d. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang. e. Pengembangan jaringan lebih kaku.

Sumber:www.temukanpengertian.com/2013/08/pengertian-topologi-cincin-ring.html Gambar II.5 Topologi Ring

3. Topologi Star

Menurut Wahana komputer (2014:101) “Pada topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengaturan dan pengendali komunikasi data. Namun, perangkat lain terhubung dengan perangkat pengendali, sehingga pengiriman data melalui perangkat pengendali”.

(7)

Keuntungan topologi star :

a. Akses ke stationlain (client atau server) cepat.

b. Dapat menerima workstation baru selama port di central node (hub/switch) tersedia.

c. Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.

d. Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi pada jaringan.

e. Mendukung user yang banyak dibanding topologi Bus maupun Ring. Kelemahan topologi star :

a. Jika hub rusak, seluruh jaringan akan berhenti.

b. Jumlah terminal terbatas, tergantung port yang ada pada hub.

c. Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

Sumber : www.ipcolombia.com/asset_cap/foto_capacitacion_34.jpg Gambar II.6 Topolgi Star

(8)

4. Topologi Mesh

Menurut Wahana Komputer (2014:102) mengatakan bahwa “Jenis topologi mesh merupakan gabungan dari berbagai jenis topologi yang lain (disesuaikan dengan kebutuhan). Biasannya digunakan pada jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node di dalamnya.Hal ini karena setiap perangkat dihubungkan dengan perangkat lainnya”.

Keuntungan Topologi Mesh:

a. Keamanan yang dapat dikatakan baik. b. Besar bandwith yang cukup lebar.

c. Tidak perlu khawatir mengenai tabrakan data.

d. Pengiriman dan pemrosesan data yang terbilang cepat.

Kelemahan Topologi Mesh:

a. Biaya pemasangan yang besar.

b. Biaya yang cukup mahal karena menggunakan banyak kabel dan port. c. Instalasi dan konfigurasi yang rumit dan sulit.

(9)

Sumber : www.artikelsiana.com/2015/04/mesh-kelebihan-kekurangan-topologi-mesh-jala.html

Gambar II.7 Topologi mesh

5. Topologi Tree

Menurut Wahana Komputer (2014:100) mengatakan bahwa “Topologi tree merupakan generalisasi dari topologi bus. Pada topologi ini, media transmisi berupa kabel yang bercabang tanpa loop tertutup. Topologi tree selalu dimulai pada titik yang disebut headend, dimana satu atau beberapa kabel berasal dari headend”.

Keuntungan Topologi Tree:

a. Scalable, level-level dibawah level utama dapat menambahkan node baru dengan mudah.

b. Koneksi terjadi secara point to point.

c. Manajemen mudah karena mudah melakukan identifikasi dan isolasi kesalahan dalam jaringan.

(10)

Kelemahan Topologi Tree :

a. Pada area yang luas sulit untuk melakukan perawatan jaringan. b. Dapat terjadi tabrakan file data (collision).

c. Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel dari pada topologi lain.

d. Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan rusak.

e. Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan

Sumber :http://ztekno.com/topologi-tree-kelebihan-dan-kekurangan-jaringan/

(11)

2.3. Perangkat Keras Jaringan

Menurut Madcoms (2013:13) mengatakan bahwa “Salah satu faktor penting dalam pembuatan jaringan komputer adalah dengan adanya perangkat atau hardware yang mendukung untuk membuat jaringan komputer”. Adapun perangkat apa saja yang harus disiapkan untuk membangun sistem jaringan komputer adalah sebagai berikut :

1. Modem

Menurut Waloeya (2012:16) mengatakan bahwa “Modem berasal dari singkatan modulator demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa ( carrier) agar siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik”. Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital akan diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirmkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Saat ini modem digunakan untuk jalur komunikasi internet.

Ada beberapa jenis modem berdasarkan fisiknya, yaitu : a. Modem Internal

modem internal dipasangkan pada bagian dalam CPU, missal pada slot PCI (pada motherboard tertentu sudah dilengkapi dengan modem dari pabriknya).

(12)

Sumber :www.bloggersragen.com/2012/08/pengertian-modem-internal.html Gambar II.9 Modem Internal

b. Modem Eksternal

Modem Eksternal dipasang pada bagian luar CPU, umumnya dipasangkan pada serial port atau USB pada CPU.

Sumber :www.a1usedcomputers.com.au/products/modems/MODEM056.jpg Gambar II.10 Modem Eksternal

(13)

2. Kabel Jaringan

Menurut Waloeya (2012:1) mengatakan bahwa “Sebuah jaringan komputer harus dihubungkan dengan beberapa kabel di dalamnya”. Menurut bahan bakunya ada beberapa kategori kabel, yaitu :

a. Kabel Coaxial

Kabel ini terdiri dari dua kabel yang diselubungi dua titngkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindugi serabut konduktor ysng menutup bagian atasnya untuk perlindungan dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan, bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir.

Sunber :http://tech.dbagus.com/fungsi-kabel-coaxial-beserta-kelebihan-dan-kelemahan

(14)

b. Kabel UTP / Unshielded Pair

Kabel Unshielded Twisted Pair ( UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon.kabelUTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnanya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modulator 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapt beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkatLAN dilengkapi dengan RJ-45.

sumber :http://tech.dbagus.com/wp-content/uploads/2015/08/Kelebihan-dan-Kekurangan-Kabel-UTP.jpg

Gambar II.12 Kabel UTP

Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LANyaitu straight trough cable dan crossover cable. Perbedaanya staright cable dipakai unutk menghubungkan beberapa unit melalui perantara konsentrator (hub/switch) maupun repeater,

(15)

sedangkan crossover cable digunakan untik media komunikasi antar komputer (tanpa hub/switch) atau dalam kasus tertentu berguna untuk menghubungkan hub ke hub.

Adapun cara pemasangan kabel UTP model straight trough :

Sumber : http://emerer.com/wp-content/uploads/2015/02/9-Cara-Crimping-dan-

Pasang-Konektor-RJ-45-pada-Kabel-UTP-LAN-model-Straight-serta-Cross-emerer.com-.png

Gambar II.13 straight trough

Adapun cara pemasangan kabel UTP model crossover cable :

Sumber : http://emerer.com/wp-content/uploads/2015/02/9-Cara-Crimping-dan-

Pasang-Konektor-RJ-45-pada-Kabel-UTP-LAN-model-Straight-serta-Cross-emerer.com-.png

(16)

c. KabelSTP / Shielded Twisted Pair

Shielded Twisted Pair adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Pada kael itu terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan data dan digunakan pada jaringan.Token-Ring IBM. Kabel STP hamapir sema dengan kabel UTP, tetapi kawatnya hanya lebih besar dan diselubungi denganlapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi.

Sumber :http://gudangkabel.com/97-large_default/belden-1421-kabel-stp-strended-.jpg Gambar II.15 Kabel STP

d. Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru, yaitu terbuat dari glas optic. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut core, dan dikelilingi lapisan cladding, buffercoating, material penguat dan pelindung luar. Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya.

(17)

.

Sumber :http://www.kabellistrik.com/blog/tentang-kabel-fiber-optic/ Gambar 11.16 Kabel Fiber Optik

3. Router

Menurut Dede Sopandi (2006:24) “Sebuah router menjadwal data antara LAN yang berbeda dan berbagai jaringan seperti pengendalian jalur jaringan”. Sebuah router harus dapat memadukan protocol LAN yang berbeda, Netware dan DECnet misalnya, dan komputer pusat. Biasanya ini dilakukan dengan menggunakan protocol ketiga pada LAN yang dihubungkan dengan protocol yang sudah ada.Hanya ada satu protocol yang dapat melakukannya yaitu Transmission Control Protocol / Internert Protocol (TCP/IP).TCP/IP didukung oleh hampir semua enis komputer dari PC sampai Mainframe, dan TCP/IP menyediakan emulasi dan fasilitas file transfer.

(18)

Sumber :http://www.linksys.com/us/c/wireless-routers/ Gambar II.17 Router

4. Switch

Menurut Madcoms (2013:23) Switchadalah “perangkat jaringan komputer yang digunakan unutk mengatur bandwidth di jaringan berukuran besar”. Namun, dikarenakan harganya yang semakin murah switch mulai digunakan di jaringan rumah kecil.Switch lebih canggih dibandingkan hub karenanya switch makin sering dipakai sebagai pengganti hub. Switch memiliki kemampuan untuk mengendalikan penggunaan bandwidth di jaringan. Switch dapat mengontrol aliran data menggunakan alamat MAC address (alamat fisik kartu jaringan) yang diletakan di tiap paket data. Switch membagi jaringan ke sebuah identitas yang disebut Virtual LAN (VLAN). Pembagian jaringan ke VLAN ini bias digunakan untuk mengefisiensikan penggunaan bandwidth.

(19)

sumber :http://cdn-data.motu.com/site/images/avb/avb-switch-front-angle-hero1.png Gambar II.18 Switch

5. Access Poiint

Menurut Madcoms (2013:27) mengatakan bahwa “Apabila di jaringan kabel ada hub dan switch, maka di teknologi jaringan wireless dibutuhkan perangkat yang disebut wireless access point”. access point berfungsi identik dengan hub dan bridge.Jika bridge hanya mem-forward paket tanpa menganalisis atau mengatur rutenya lagi. Dengan access point kita bias menambahkan jaringan wireless ke jaringan wireless lain atau bahkan ke jaringan berkabel lainnya tanpa perlu menambah perangkat lain. Kebanyakan access point memiliki antena yaitu konektor eksternal yang memudahkan sinyal dari komputer terhubung ke acces point. Access point juga dilengkapi dengan fitur keamanan, yaitu adanya enkripsi dan fasilitas untuk mecegah komputer-komputer tertentu agar tidak bias mengakses jaringan. Kita bias mem-blacklist beberapa komputer berdasarkan alamat MAC address dari kartu jaringanya.

(20)

Sumber :http://www.cisco.com/c/en/us/products/wireless/aironet-600-series-officeextend-access-point/index.html

Gambar II.19 Access Point

6. NIC (Network Inteface Card)

Menurut Iwan Sofana (2011:75) mengatakan bahwa “NIC (Network Inteface Card) merupakan perangkat keras utama yang harus ada disetiap komputer”. NIC(Network Inteface Card) bertugas melakukan penyesuaian tegangan dan arus listrik yang keluar/masuk komputer. Informasi yang melalui media penghantar dapat dikirim/diterima oleh komputer berkat keberadaan NIC(Network Inteface Card).

Sumber :www.windmilltrading.com/images-prods/compex%2010-100%20NIC.jpg Gambar II.20 NIC (Network Inteface Card)

(21)

7. Konektor

Menurut Madcoms (2010:12) Konektor adalah “perangkat yang digunakan sebagai penghubung kabel”. Konektor terpasang pada ujung-ujung kabel.Jenis konektor harus disesuaikan dengan jenis kabel yang dipergunakan”.

a. KonektorRJ 45 (Registered Jack)

Merupakan konektor yang digunakan untuk jenis kabel UTP.

Sumber : http://emerer.com/cara-crimping-dan-pasang-konektor-rj-45-pada-kabel-utp-lan-model-straight-serta-cross/

Gambar II.21 Konektor RJ 45

b. Konektor ST (Straight Tip)

Merupakan konektor yang digunakan untuk jenis kabel fiber optic.Bentuk konek ST hampir mirip dengan konektor BNC. Konektor ini umum digunakan untuk single mode maupun multi mode.

(22)

Sumber :http://www.instalasijaringan.com/Harga_Network/Network_Price_All/amp-utp-fiber-optic.htm

Gambar II.22 Konektor ST

2.4. Perangkat Lunak Jaringan 1. Mikrotik RouterOS

Menurut Hernita P (2012:1) Mikrotik RouterOS merupakan “OS berbasis linux yang didesain khusus sebagai router”. Mikrotik memiliki berbagai macam fitur perutean seperti firewall,pengaturan trafik atau QoS, akses poin nirkabel, hotspot, dan sebagainya. Mikrotik dapat diinstal di PC sehingga PC tersebut dapat berfungsi sebagai router.Namun kini mikrotik membuat berbagai macam perangkat keras sendiri berupa router yang disebut RouterBoard.RouterBoard bias dibilang memiliki keunggulan dari sisi harga yang sangat terjangkau namun sangat andal sehingga sangat cocok digunakan.

(23)

Sumber :http://rizkyagung.net/wp-content/uploads/2012/10/Install-Mikrotik1.jpg Gambar II.23 Mikrotik RouterOS

2. Winbox

Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server mikrotik kita dalam mode GUI.Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI yang menggunakan winbox ini kita mengkonfigurasi mikrotik melalui komputer client.

Sumber :http://www.mikrotik.org.pl/skin/screeny/10.jpg Gambar II.24 Winbox

(24)

3. GNS3

GNS3 adalah software simulasi jaringan komputer berbasis GUI yang mirip dengan Cisco Packet Tracer.Namun pada GNS3memungkinkan simulasi jaringan yang komplek, karena menggunakan operating system asli dari perangkat jaringan seperti cisco dan juniper.

Sumber : Dokumen pribadi Gambar II.25 GNS3

4. Manajemen bandwidth

Menurut Towidjojo (2013:93) mengatakan bahwa :

Dalam mengelola jaringan, sangat penting untuk mengendalikan pemakaian bandwidth yang akan digunakan oleh komputer user. Jika anda tidak mengendalikannya, makaakan terjadi pemakain bandwidth secara berlebihan oleh satu atau beberapa user. Pemakain yang berlebihan tersebut akan menyebabkan komputer user-user yang lain tidak lagi mendapatkan alokasi bandwidth. Pada akhirnya, jaringan anda tidak dapat memberikan layanan secara maksimal kepada seluruh user yang ada. Keadaan ini akan bertambah parah jika jaringan anda hanya memiliki alokasi bandwidth internet yang terbatas dan pengguna jaringan anda rakus akan aktifitas download file-fie besar dari internet.

Router memiliki fitur Queue yang dapat melakukan pengatur alokasi bandwidth bagi setiap komputer user. Dengan menerapkan manajemen bandwidth, maka anda sudah melakukan usaha perbaikan terhadap kualitas layanan di jaringan (Quality OfService).

(25)

Quality Of Service atau QoS akan memberikan jaminan alokasi bandwidth minimum pada seiap komputer user di dalam jaringan, sehingga setiap komputer user tidak perlu khawatir akan tidak kebagian bandwidth.

Dalam menjalankan Queue, Router MikroTik memiliki du acara, yaitu:

a. Queue Simple, cara ini merupakan cara termudah untuk melakukan pengaturanbandwidth, diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakain bandwidth upload dan downloadpada setiap user. b. Queue Tree, cara ini relative lebih rumit, namun dapat melakukan

pembatasanbandwidth berdasarkan group bahkan secara hirarki. Anda harus menggunakan fitur mangle pada firewall jika akan menggunakan Queue Tree.

Sumber :http://mikrotik.co.id/images/artikel/Simple-queue/6.Perbandingan-Prior.png Gambar II.26 Metode simple queue

(26)

2.5. TCP/IP DAN SUBNETING 2.5.1. TCP/IP

Menurut Eko Priyo Utomo (2011:24) TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang melakukan fungsi komunikasi data antar komputer dalam sebuah LAN atau WAN. Masing-masing protokol mempunyai tanggungjawab sendiri sehingga tugasnya menjadi jelas dan sederhana karena protokol yang satu tidak harus perlu mengetahui cara kerja protokol yang lain. Sepanjang dapat melakukan komunikasi dengan baik, maka protokol tersebut telah dapat menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.

TCP/IP terdiri dari emapat lapisan kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Network Interface Layer, bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisik berupa kabel, serat optic, atau bisa gelombang radio. Protokol ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang bisa dimengerti oleh komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

b. Internet Layer, bertanggung jawab dalam proses pegiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat 3 macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP.

c. Transport layer, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protokol tersebut adalah TCP(transmission control protocol) dan UDP (user datagram protokol).

(27)

d. Application layer, terletak pada semua aplikasi yang menggunakan protokolTCP/IP ini. Lapisan ini melayani permintaan pemakai untuk mengirim dan menerima data. Data ini kemudian disampaikan ke lapisan transportuntuk diproses lebih lanjut.

Sumber :http://media.wiley.com/Lux/15/288315.image0.jpg Gambar II.27 Lapisan protokol TCP/IP

Secara sederhana TCP/IP adalah sebuah protokol untuk mengalamati komputer-komputer dalam suatu jaringan dengan aturan nomor tertentu yang disebut nomor NET-ID dan nomor HOST-ID memakai aturan w.x.y.z. NET-ID adalah alamat jaringan, dan HOST-ID adalah alamat komputer dalam jaringan tersebut.

Contoh : IP Address 192.168.1.2 Subnet Mask 255.255.255.0

Pada cotoh IP Address diatas yang disebut sebagai w adalah 192, x adalah 168, y adalah 1, dan z adalah 2. Dalam hal ini yang difungsikan sebagai NET-ID adalah

(28)

w,x,y yang bernilai 192.168.1 karena subnet mask nya 255. Sedangkan z yang bernilai 2 difungsikan sebagai Host-ID karena subnet mask-nya 0.

Pembagian kelas jaringan dalam protokol TCP/IP ditunjukan pada tabel II.1 berikut ini :

Tabel II.1. Contoh Pembagian kelas jaringan

Kelas W X Y Z Net-ID Host-ID

A IP Address 1-126 0-255 0-255 0-255 w z,y,z Subnet Mask 255 0 0 B IP Address 128-191 0-255 0-255 0-255 w,x y,z Subnet Mask 255 0 0 C IP Address 192-223 0-255 0-255 0-255 w,x,y z Subnet Mask 255 0 0 0

(29)

Menurut Eko Priyo Utomo (2011:32) IP Address berdasarkan perkembanganya dibagi menjadi dua yaitu :

a. IPv4( Internet Protocol versi 4 )

Merupakan Ip Address yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen berukuran 8 bit.

b. IPv6(Internet Protocol version 6)

Merupakan Ip Address yang terdiri dari 128 bit yang digunakan untuk mengatasi permintaan Ip Address yang semakin meningkat.

2.5.2. Subnetting

Menurut Wahana Komputer (2014:120) Subnetting adalah “Cara yang digunakan untuk memisahkan dan mendistribusikan beberapa alamat IP”.Host atau perangkat yang terletak pada subnet yang sama dapat berkomunikasi antara satu sama lain secara langsung (tanpa melibatkan router atau routing).

Berikut ini adalah contoh bagaimana cara menghitung subnetting, yaitu : a. Subnetting kelas C

Subnetting seperti apa yang akan terjadi pada network address 192.168.1.0/26?

Analisis :192.168.1.0 berarti kelas C, dengan subnetmask/26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192

Perhitungan :pertanyaan akan berpusat di 4 hal, yaiutu berapa jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid.

(30)

 Jumlah subnet = 2x, saat x adalah banyaknya binary 1 pada octec terakhir subnetmask (2 octec terakhir untuk kelas B dan 3octet terakhir untuk kelas A) sehingga jumlah subnet22 = 4 subnet.

 Jumlah host per subnet 2y-2, saat y adalah kebalikan dari x, yaitu banyaknya binary 0 pada octet terakhir subnet, sehingga jumlah host per subnet aadalah 26-2= 62 host.

 Blok subnet 256-192(nilai octet terakhir pada subnetmask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128 dan 128+64+192. Sehingga subnet lengkapnya 0,64,128,192.

 Buatlah tabel host dan subnet valid dengan catatan :host pertama adalah 1 angka subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum angka berikutnya.

TABEL II.2. Contoh perhitungan subnetting IPkelas C

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192 Host pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193 Host terakhir 192.168.1.62 192.168.1.26 192.168.1.190 192.168.1.254 Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.27 192.168.1.191 192.168.1.255 Sumber : elcom(2012:71)

(31)

b. Subnetting kelas B

Contoh :network address 172.16.0.0/18

Analisa :172.16.0.0 berarti kelas B, dengan subnetmask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.000000 = 255.255.192.0

Perhitungan :

 Jumlah subnet = 2x, saat x adalah banyaknya binary 1 pada 2 octec terakhir sehingga jumlah subnet22 = 4 subnet.

 Jumlah host per subnet 2y-2, saat y adalah kebalikan dari x, yaitu banyaknya binary 0 pada 2 octet terakhir sehingga jumlah host per subnet aadalah 214-2= 16.382 host.

 Blok subnet 256-192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128 dan 128+64+192. Sehingga subnet lengkapnya 0,64,128,192.

 Alamat host dan broadcastyang valid?

TABEL II.3. Contoh perhitungan subnetting IPkelas B

Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0 Host pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1 Host terakhir 172.16.63.254 172.16.64.254 172.16.128.254 172.16.192.254 Broadcast 172.16.63.255 172.16.64.255 172.16.128.255 172.16.192.255  Sumber : elcom(2012:71)

(32)

c. Subnettinng kelas A

Sesungguhnya, semua konsepnya sama saja, perbedaanya adalah di octet saat memainkan blok subnet. Jika kelas C berada di octet ke 4, lalu kelas B berada di octet 3 dan 4, sedangkan kelas A berada di octet 2,3 dan 4.

Contoh :network address 10.0.0.0/16

Analisis :10.0.0.0 berarti kelas A, dengan subnetmask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0

Perhitungan :

Jumlah subnet adalah 28 = 256subnet

Jumlah host per subnet adalah 216 – 2 = 65534 host

Blok subnet adalah 256 – 255 = 1, sehingga subnet leengkapnya 0,1,2, dan seterusnya

Alamat host dan broadcast yang valid?

Tabel II.4 Contoh Perhitungan Subnetting IP kelas A

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.0.0.0 10.254.0.0 Host pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.0.0.0 10.255.0.1 Host terakhir 10.0.254.255 10.1.255.254 10.0.0.0 10.255.255.254 Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.0.0.0 10.255.255.255 Sumber : elcom(2012:73)

(33)

Tujuan dari melakukan subnetting adalah :

1) Penggunaan IP Address lebih efisien.

2) Untuk mengatasi masalah prbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan. 3) Membagi salah satu kelas network atass sejumlah subnetwork dengan membagi

suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

4) Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

2.6. Sistem Keamanan Jaringan

Menurut Hernita P (2012:53) “Firewall merupakan inti dari mikrotik. Pada dasarnya, firewall di mikrotik merupakan firewall bersifat “statefull” yang mampu mendeteksi apakah suatu koneksi merupakan koneksi baru (new), koneksi yang sudah terjadi (established), atau koneksi yang terkait (related)”.

a. Connection Tracking

Connection Tracking (conntrack) merupakan fasilitas yang dimiliki oleh mikrotikuntuk melacak suatu koneksi. Dengan menggunakan conntrack, mikrotik dapat mendeteksi apakah suatu koneksi merupakan koneksi baru (new), terbangun(established), maupun tekait (related). Fasilitas ini membuatmikrotik menjadi router yang bersifat statefull.

b. Address list

address list merupakan salah satu fitur yang cukup bermanfaat di mikrotik. Fitur ini sebenarnya hanya merupakan pembuatan nama untuk alamat IP atau sekumpulan alamat IP.

(34)

c. NAT

Network Address Translation atau lebih sering disebut dengan singkatannya, NAT merupakan proses penerjemahan atau perubahan dari satu alamat IP ke alamatIP lainnya. Aplikasi NAT yang paling sering digunkan adalah untuk „membungkus‟ alamat IP yang diberikan oleh ISP ke alamat IP yang digunakan di jaringan lokal, begitu juga sebaliknya.

d. Mangle

secara sederhana, mangle bias dikatakan seperti memberikan label atau tanda ke paket TCP/IP. Dengan pelabelan, setiap paket dapat dibedakan satu sama lain. Hal ini sangat bermanfaat ketika mikrotik perlu membedakan suatu paket data dengan paket yang lain.

Gambar

Gambar II.2 Metropolitan Area Network
Gambar II.7 Topologi mesh
Gambar II.8 Topologi Tree
Gambar II.11 Kabel Coaxial
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perendaman tulang ayam menggunakan basa kimiawi (NaOH) tingkat konsentrasi 4% dengan lama perendaman 48 jam memberikan hasil yang optimal terhadap

Dalam pengisian discharge planning itu dari awal dari pasien masuk sudah dikerjakan dari depan nanti kami yang di maintenance ini melanjutkan apa yang sudah dikerjakan

4 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kls II Palembang Perawat D-III Keperawatan II/c 1.. Epidemiolog Kesehatan/Sanitarian D-III Kesehatan

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.. DAFTAR

Perangkapan kepemimpinan dapat dengan mudah digunakan pemimpin untuk mengakumulasi kekuasaan dengan alasan demi kepentingan masyarakat, sehingga munculnya

Tim Akreditasi Penjaminan Mutu Pengadilan Negeri Serui Kelas II melakukan Evaluasi terhadap Tindakan yang akan dilakukan, bila terjadi Ketidaksesuaian atau Potensi

Persyaratan dan Ketentuan Utama: Organisasi yang mengajukan minat terhadap kegiatan di bawah Adendum BAA memberikan hak bebas royalti, non-eksklusif, dan tidak dapat dibatalkan

Liebra Permana ini, Lobi dan Negosiasi dilakukan oleh sub divisi Merchandising yang mana sub divisi tersebut juga bertanggung jawab terhadap proses kerja dan komunikasi