USUL PENELITIAN HIBAH BERSAING
PENGEMBANGAN PROTOTIPE ALAT PENGENDALI HAMA WERENG COKLAT TANPA PESTISIDA YANG RAMAH LINGKUNGAN DENGAN
BALING-BALING MEKANIK DAN CORONG PENYEDOT
Oleh :
Rindra Yusianto, S.Kom, MT NIDN : 0616017701 (Ketua) Tita Talitha, MT NIDN : 0606118501 (Anggota) Usman Sudibyo, S.Si, M.Kom NIDN : 0606126701 (Anggota)
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG OKTOBER, 2014
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Pengesahan ... ii
Daftar Isi ... iii
Ringkasan ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang Masalah ... 1
Tujuan Khusus ... 2
Urgensi Penelitian ... 2
Inovasi yang ditargetkan ... 3
Penerapan dalam Rangka Menunjang Pembangunan dan Pengembangan Ipteks-Sosbud ... 3
BAB II TINAJUAN PUSTAKA ... 4
2.1 State of the Art ... 4
2.2 Road Map Penelitian ... 6
BAB III METODE PENELITIAN ... 7
3.1 Bagan Alir Penelitian ... 7
3.2 Bagan Penelitian ... 8
3.3 Luaran Per Tahun ... 10
3.4 Indiaktor Capaian ... 10
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ... 11
4.1 Anggaran Biaya ... 11
4.2 Jadwal Penelitian ... 12
DAFTAR PUSTAKA ... 13 LAMPIRAN 1 : JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
LAMPIRAN 2 : DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA
LAMPIRAN 3 : SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI/PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS
LAMPIRAN 5 : BIODATA KETUA/ANGGOTA TIM PENELITI/PELAKSANA LAMPIRAN 6 :SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
RINGKASAN
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) tergolong hama yang sangat berbahaya bagi tanaman padi. Hama ini sangat sulit diberantas atau dikendalikan karena memiliki berbagai keunggulan yaitu mudah beradaptasi dan mampu membentuk biotipe baru. Hama ini juga memiliki kemampuan mempertahankan generasi yang sangat baik. Berbagai metode telah dilakukan petani untuk mengendalikan hama tersebut baik secara fisik dan mekanik. Namun cara-cara pengendalian tersebut dianggap kurang efektif. Kemudian cara pengendalian hama yang lebih praktis dan cepat mulai ditemukan yaitu secara kimiawi menggunakan pestisida. Akan tetapi dampak yang ditimbulkan sangat banyak. Penggunaan pestisida ini juga tidak sejalan dengan sistem pertanian organik yang digalakan pemerintah. Tak bisa dipungkiri, bahaya pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan untuk mengendalikan hama yang didasarkan kepada konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan mempertimbangkan ekosistem, stabilitas dan kesinambungan produksi. Target khusus penelitian ini adalah mengembangkan prototipe alat pengendali hama wereng coklat tanpa pestisida yang ramah lingkungan dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot dengan harapan mampu menekan populasi hama. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun alat pengendali hama wereng coklat dengan mekanik vacuum berisi dinamo 12 volt dan baling-baling kipas aluminium. Mekanik tersebut dihubungkan dengan pipa paralon yang ujungnya diberi corong penyedot. Dimana pada corong penyedot dipasang lampu searah dengan bentuk corong. Pada ujung corong penyedot dipasang motion sensor yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan/gerakan hama wereng coklat. Motion sensor secara otomatis akan mengaktifkan tombol pada pangkal pipa paralon, lampu akan menyala dan menarik hama wereng coklat. Apabila ada wereng yang mendekat pada lampu, maka motion sensor akan memberikan sinyal sehingga secara otomatis dinamo akan memutar mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar masuk ke dalam kotak penampung hama. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yang dilakukan dengan membuat sebuah prototipe yang diujicoba, pre dan post test. Selain itu akan dilakukan pengujian pengaruh waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Pengujian alat dilakukan di 2 lokasi yang memiliki karakteristik berbeda yaitu di kecamatan Genuk dan Gunungpati kota Semarang. Alat dipasang di 4 titik berbeda selama 30 hari. Berdasarkan jumlah tangkapan maka akan dianalisis kapan puncak tangkapan populasi. Hasil analisis akan digunakan untuk evaluasi dan perbaikan prototipe sehingga dihasilkan alat pengendali hama wereng coklat ramah lingkungan yang mampu menekan populasi hama tanpa menggunakan pestisida.
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) tergolong hama yang sangat berbahaya bagi tanaman padi (Syahrawati dkk, 2010). Menurut Sumiati (2011) dan Bhat (2004), hama ini telah menjadi hama global (the very important global pest). Pada tahun 2010, selain Indonesia, hama ini juga menyerang tanaman padi di China, Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Malaysia, Filipina, Jepang dan Korea. Wereng coklat merupakan hama laten yang sulit dideteksi, tetapi keberadaannya selalu mengancam kestabilan produksi padi nasional. Menurut Baehaki (2009), hama ini sangat sulit diberantas atau dikendalikan karena memiliki berbagai keunggulan yaitu mudah beradaptasi dan mampu membentuk biotipe baru dengan mentransfer virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput yang daya rusaknya lebih hebat. Hama ini juga memiliki kemampuan mempertahankan generasi yang sangat baik (Marheni, 2004).
Pada periode 1970-1980, luas serangan wereng coklat mencapai 2,5 juta ha. Periode 1980-1990, luas serangan menurun menjadi 50.000 ha, dan dalam periode 1990-2000 meningkat hingga sekitar 200.000 ha. Pada tahun 2005 serangan wereng coklat terpusat di Jawa dengan menyerang 56.832 ha tanaman padi (Baehaki, 2009). Berbagai metode telah dilakukan petani untuk mengendalikan hama tersebut baik secara fisik dan mekanik (Sjakoer, 2010). Selain itu juga dilakukan pengendalian biologis dengan memanfaatkan musuh alami. Pengendalian ini dianggap paling aman dan mampu menjaga keseimbangan ekosistem, namun dampak yang dirasakan dalam jangka waktu yang lama (Syahrawati dkk, 2010). Cara-cara pengendalian tersebut dianggap kurang efektif. Kemudian cara pengendalian hama yang lebih praktis dan cepat mulai dilakukan yaitu secara kimiawi menggunakan pestisida (Caraycaray, 2004). Akan tetapi dampak yang ditimbulkan sangat banyak (Frost, 2001). Penggunaan pestisida ini juga tidak sejalan dengan sistem pertanian organik yang digalakan pemerintah. Bahaya pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana (Baehaki, 2009). Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan untuk mengendalikan hama yang didasarkan kepada konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan mempertimbangkan ekosistem (Baehaki, 2009). Salah satu indikator keberhasilan dalam rancang bangun alat pengendali hama wereng coklat adalah kemampuan menekan populasi wereng coklat sampai dengan 75% tanpa menggunakan pestisida (Baehaki, 2011).
1.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah pengembangan prototipe alat pengendali hama wereng coklat tanpa pestisida yang ramah lingkungan. Alat ini dikembangkan dengan memanfaatkan kelemahan hama tersebut yang sangat sensitif terhadap cahaya lampu. Di dalam alat tersebut, baling-baling mekanik dan corong penyedot dirangkai dengan lampu yang dikendalikan oleh motion sensor dan akan bekerja secara otomatis menangkap hama wereng coklat yang mendekati lampu. Pada tahun pertama sudah dihasilkan prototipe alat pengendali hama wereng yang sudah dapat berfungsi optimal, oleh karena itu pada tahun kedua ini, akan dilakukan pengujian terhadap alat berdasarkan 3 faktor atau variabel. Alat ini diharapkan mampu menekan populasi hama dengan mempertimbangkan 3 faktor tersebut yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Pengujian alat dilakukan di 2 lokasi yang memiliki karakteristik berbeda yaitu di kecamatan Genuk dan Gunungpati kota Semarang. Alat dipasang di 4 titik berbeda selama 30 hari.
1.3 Urgensi Penelitian
Pada tahun pertama sudah dihasilkan alat pengendali hama wereng coklat dirancang dengan konsep mekanik yang ramah lingkungan, hal ini diharapkan dapat mengurangi efek kimiawi yang disebabkan karena penggunaan pestisida yang kurang bijaksana. Penangkapan dan pemusnahan hama wereng coklat secara mekanik ini diharapkan mampu menekan populasi hama yang ada. Pengembangan prototipe dalam penelitian ini adalah merancang bangun alat pengendali hama wereng coklat dengan mekanik vacuum berisi dinamo 12 volt dan baling-baling kipas aluminium. Mekanik tersebut dihubungkan dengan pipa paralon yang ujungnya diberi corong penyedot. Dimana pada corong penyedot dipasang lampu memutar searah dengan bentuk corong. Pada ujung corong penyedot dipasang motion sensor yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan/gerakan hama wereng coklat. Apabila ada wereng yang mendekat pada lampu, maka motion sensor akan memberikan sinyal sehingga secara otomatis dinamo akan memutar mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar masuk ke dalam kotak penampung hama.
Pada tahun kedua ini, akan dilakukan pengujian terhadap alat berdasarkan 3 faktor atau variabel. Alat ini diharapkan mampu menekan populasi hama dengan mempertimbangkan 3 faktor tersebut yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Pengujian alat dilakukan di 2 lokasi yang memiliki karakteristik berbeda yaitu di kecamatan Genuk dan Gunungpati kota Semarang. Alat dipasang di 4 titik berbeda selama 30 hari.
1.4 Inovasi yang ditargetkan
Inovasi pengendali hama wereng coklat dalam penelitian ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan alat pengendali hama wereng coklat yang ada di pasaran atau yang dikenal oleh masyarakat luas. Yaitu alat ini sama sekali tidak menggunakan pestisida, namun lebih memanfaatkan kelemahan hama wereng coklat yang sangat sensitif terhadap cahaya lampu. Pengendali hama wereng coklat yang dikembangkan secara mekanik dengan baling-baling kipas aluminum dan corong penyedot berupa kerucut yang dikelilingi 5 buah lampu berwarna merah, hijau, kuning, putih, dan biru pada bagian dalamnya, dimana posisi dan pengaturan warna secara berurutan melingkar dengan 4 buah motion sensor yang memanfaatkan kesukaan hama wereng coklat terhadap cahaya lampu. Lampu tersebut dihubungkan dengan pipa paralon sepanjang minimal 30 cm dan maksimal 100 cm berbentuk leher angsa dengan katup penutup yang memiliki tebal plat 1 mm dibagian tengahnya. Motion sensor berfungsi untuk mendeteksi gerakan hama wereng coklat dan secara otomatis akan menyalakan dinamo 12 volt yang berfungsi untuk memutar mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar masuk ke dalam kotak penampung hama berbentuk kotak persegi panjang yang dibagian belakangnya dipasang tabung vacuum dan accu sebagai sumber tegangan. Alat yang dikembangkan dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y).
1.5 Penerapan dalam Rangka Menunjang Pembangunan dan Pengembangan Ipteks-Sosbud
Cakupan pengguna yang menjadi target alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot berlampu ini adalah petani padi yang selama ini menggunakan alat penyemprot pestisida. Setelah melalui tahap evaluasi implementasi prototipe alat pengendali hama wereng ini maka akan dilakukan perbaikan prototipe dari sisi kemasan dan finishing produk. Termasuk didalamnya mempertimbangkan masalah ekonomis. Dimana biaya produksi alat apabila diproduksi secara masal dengan mempertimbangkan aspek produksi dan pemasaran maka biaya produksi bisa lebih ditekan dan pangsa pasar bisa diperluas melalui berbagai kegiatan promosi. Kegiatan industri yang dilibatkan dalam pembuatan produk adalah bengkel fiber, bengkel bubut, bengkel dinamo, bengkel cat dan industri perakitan (assembling) yang semuanya melibatkan masyarakat. Bengkel-bengkel yang dikelola masyarakat nantinya akan di integrasikan menjadi sebuah industri yang terpadu, dimana suku cadang alat ini yaitu : (1) Baling-baling kipas aluminum;
(2) paralon; (3) box fiber; (4) kotak penampung wereng; dan (5) corong berlampu dengan motion sensor; dibuat oleh bengkel terintegrasi yang dikelola masyarakat. Produk ini akan di branded dengan nama lokal yang di dalamnya mencakup spesifikasi teknis dan standard operasional prosedur (SOP) penggunaan. Setelah diuji kelayakannya, dengan uji mutu melalui standard SNI maka produk ini memungkinkan dikomersialisasikan secara luas.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of The Art
Beberapa penelitian yang terkait dengan pengendalian hama wereng coklat antara lain penelitian yang dilakukan Baehaki (2011). Dalam penelitian yang berjudul Normalisasi dan Pengendalian Dini Hama Wereng Coklat Pengaman Produksi Padi Nasional, dijelaskan bahwa ledakan wereng coklat disebabkan adanya penggunaan insektisida yang diduga sudah tidak manjur karena adanya pelemahan dosis dan konsentrasi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Untung (2000) yang menyatakan bahwa pengendalian hama wereng coklat yang banyak digunakan yaitu dengan menggunakan insektisida. Efek resurjensi dari insektisida yang paling banyak diketahui pada tanaman padi adalah wereng coklat. Pada kedua penelitian tersebut masih menggunakan insektisida dalam pengendalian hama.
Menurut Baehaki (2009), hama wereng coklat termasuk salah satu hama yang sangat sulit diberantas atau dikendalikan karena memiliki berbagai keunggulan yaitu mudah beradaptasi dan mampu membentuk biotipe baru dengan mentransfer virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput yang daya rusaknya lebih hebat. Hama ini juga memiliki kemampuan mempertahankan generasi yang sangat baik (Marheni, 2004). Namun dalam penelitian tersebut tidak dijelaskan mekanisme pengendalian hama yang ramah lingkungan dan mempertimbangkan ekosistem.
Dalam invensi dengan inventor Baehaki (No. Permohonan Paten : P00201000048) dijelaskan bahwa biopestisida ini merupakan formula kering entomopatogenik Beauveria bassiana (BB). Efektifitasnya mematikan wereng coklat mencapai 75-80% dan 96.6% wereng punggung putih. Formula BB tahan disuhu kamar sampai 7 bulan. Biopestisida ini potensial dikembangkan oleh industri biopestisida, terutama untuk pengembangan pertanian organik berbasis padi. Invensi lain berjudul Biopestisida Berbahan Aktif Metarhizium Anisopliae No. Permohonan Paten P00201000049, dengan inventor Baehaki dijelaskan bahwa salah satu terobosan untuk mengendalikan hama wereng coklat secara alami adalah menggunakan formula kering Metarhizium anisopliae (Formula MA). Efektivitas entomopatogenik mematikan wereng coklat menggunakan formula kering Metarhizium
anisopliae adalah 90,9%. Biopestisida ini sangat tepat untuk dikembangkan, karena dapat menekan populasi wereng coklat mencapai 75%. Formula MA pada suhu kamar mencapai 7 bulan masa simpan. Biopestisida ini potensial dikembangkan oleh industri biopestisida, terutama untuk pengembangan pertanian organik berbasis padi. Target pengendalian hama dengan menekan populasi sampai dengan 75% telah dipenuhi dalam penelitian tersebut, namun pengendalian kimiawi tetap akan berdampak negatif bagi lingkungan dan ekosistem.
Penelitian lain yang berkenaan dengan pengendalian wereng coklat dilakukan oleh Tohidin, dkk (1993) dan Herminanto, dkk (2009) yang mengkaji pemanfaatan jamur entomopatogen Beauveria bassiana Vuill untuk pengendalian hama wereng coklat. Dalam penelitian tersebut, pengendalian dilakukan secara alamai yaitu dengan memanfaatkan jamur entomopatogen. Seperti diketahui dengan pengendalian secara alami ini, dampak yang dirasakan dalam jangka waktu yang lama.
Pengembangan alat pengendali hama wereng coklat secara mekanik juga telah diteliti sebelumnya oleh Yusianto dan Pinandita (2012), dengan menggunakan vacuum berisi baling-baling kipas aluminium bisa menekan penggunaan pestisida. Invensi dengan Nomor Pendaftaran Paten P00201201022, inventor Rindra Yusianto dan Satria Pinandita ini dijelaskan konsep alat pengendali hama wereng secara mekanik. Mekanik tersebut dihubungkan dengan pipa paralon yang ujungnya diberi corong penyedot berlampu. Diujungnya dipasang motion sensor pendeteksi gerakan hama wereng coklat. Dengan menekan tombol pada pangkal pipa, maka lampu akan menyala dan menarik hama. Apabila ada wereng yang mendekati lampu, maka motion sensor akan memberikan sinyal sehingga secara otomatis dinamo akan memutar mekanik baling-baling. Dalam penelitian ini tidak membahas waktu puncak tangkapan dan waktu kedatangan hama imigran.
Dalam penelitian ini alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot berlampu dikembangkan dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y).
2.2 Roadmap Penelitian
Kerangka Roadmap penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Roadmap Penelitian Secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut :
Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan
pengusul
Penelitian yang yang direncanakan dalam
usulan ini
Arah rencana penelitian selanjutnya
2.2.1 Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pengusul
Hasil yang sudah dicapai pada penelitian tahun pertama adalah prototipe alat pengendali hama wereng yang sudah dapat bekerja secara optimal. Dalam ujicoba pendahuluan serangga yang dapat tertangkap oleh alat pengendali hama antara lain wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal), kepinding tanah (Scotinophara coarctata), penggerek batang padi (Scirpophaga incertulas) dan kumbang Coccinella. Dalam penelitian tersebut tidak diteliti waktu puncak tangkapan populasi dan waktu kedatangan hama imigran. Oleh sebab itu dalam penelitian tahun kedua ini, dilakukan pengembangan alat pengendali hama wereng coklat dengan memepertimbangkan 3 faktor yaitu waktu puncak tangkapan dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Berikut penelitian dan invensi pendahuluan yang sudah pernah dilakukan pengusul :
Yusianto, R. dan Ngatindriatun. 2011. Rancang Bangun Alat Pengendali Hama Wereng Coklat Mekanik Tanpa Pestisida.
Yusianto, R. dan Kurniawan, T. 2011. Rancang Bangun Alat Tanam Benih Jagung dengan Tuas Pengungkit dan Mekanik Pembuat Lubang.
Yusianto, R. dan Pindandita, S. 2012. Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot. No. Permohonan Paten : P00201201022 tanggal 26 November 2012.
2.2.2 Penelitian yang direncanakan dalam usulan ini
Penelitian yang direncanakan dalam usulan ini yaitu pengembangan alat pengendali hama wereng coklat ramah lingkungan tanpa pestisida yang mampu menekan populasi hama yang didahului dengan ujicoba prototipe, pre dan post test. Dalam penelitian ini, prespektif teknologi ramah lingkungan dikembangkan untuk mengendalikan hama yang didasarkan kepada konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan mempertimbangkan ekosistem. Selain itu, dalam penelitian ini prototipe alat pengendali hama wereng coklat juga dirancang mampu mengetahui waktu puncak tangkapan dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Sehingga pada akhirnya mampu memberikan rekomendasi waktu tanam yang efektif.
2.2.3 Arah Rencana Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya setelah usulan ini yaitu pengembangan model pengendalian hama wereng coklat tanpa pestisida dengan sumber tegangan yang berasal dari accu yang mampu menyimpan energi hasil konversi putaran baling-baling kincir angin yang dipasang diaeral persawahan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membuat sebuah prototype yang diujicoba, pre dan post test.
3.1 Bagan Alir Penelitian
Pengembangan prototipe alat pengendali hama wereng coklat dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan alir penelitian sebagai berikut :
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
Berdasarkan bagan alir penelitian pada Gambar 3.1 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011, peneliti telah melakukan penelitian dengan judul Rancang Bangun Alat Pengendali Hama Wereng Coklat Mekanik Tanpa Pestisida. Pada penelitian ini luaran yang dihasilkan adalah alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot berlampu. Alat tidak bisa bekerja secara otomatis karena pengoperasiannya harus menekan tombol on/off pada pangkal pipa paralon yang terhubung dengan accu. Alat ini masih model mobile, artinya pengoperasiannya dibawa berpindah-pindah oleh petani. Petani memegang pipa paralon yang menghubungkan corong penyedot berlampu dan baling-baling aluminium serta kotak penampung hama yang diletakkan di tas punggung. Penelitian tahun 2011 ini dilakukan di areal persawahan Banjardowo Kecamatan Genuk Semarang. Indikator capaian adalah pada 3 kali percobaaan, serangga yang dapat tertangkap antara lain 532 wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal), 147 kepinding tanah (Scotinophara coarctata), 235 penggerek batang padi (Scirpophaga incertulas) dan 12 kumbang Coccinella. Sedangkan pada tahun 2012, alat pengendali hama wereng coklat hasil penelitian tahun 2011 dikembangkan dengan luaran penelitian berupa penambahan motion sensor yang dilengkapi dengan Liquid Crystal Display (LCD) yang berfungsi untuk menampilkan menu. Dengan tambahan LCD ini, setting kecepatan putaran baling-baling dan kekuatan sedot corong dapat diatur sesuai kebutuhan. Uji coba dilakukan di skala laboratorium dengan indikator capaian adalah 3 pilihan kecepatan putar baling-baling mekanik, yaitu cepat, sedang dan lambat.
Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot. No. Permohonan Paten : P00201201022 tanggal 26 November 2012.
(Yusianto, R. dan Pindandita, S. 2012) Rancang Bangun Alat Pengendali Hama
Wereng Coklat Mekanik Tanpa Pestisida. (Yusianto, R. dan Ngatindriatun. 2011)
Pengembangan Prototipe Alat Pengendali Hama Wereng Coklat tanpa Pestisida Ramah Lingkungan dengan Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot
Sedangkan pada penelitian yang direncanakan dalam usulan ini yaitu pengembangan alat pengendali hama wereng coklat ramah lingkungan tanpa pestisida yang mampu menekan populasi hama yang didahului dengan ujicoba prototipe, pre dan post test. Prespektif teknologi ramah lingkungan dikembangkan untuk mengendalikan hama yang didasarkan kepada konsep PHT dengan mempertimbangkan ekosistem. Selain itu, dalam penelitian ini prototipe alat pengendali hama wereng coklat juga dirancang mampu mengetahui waktu puncak tangkapan dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Sehingga pada akhirnya mampu memberikan rekomendasi waktu semai atau tanam yang efektif.
3.2 Bagan Penelitian
Pengembangan prototipe alat pengendali hama wereng coklat dalam penelitian ini, mempertimbangkan urutan prioritas berdasarkan variabel waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Sehingga sebelum melakukan rancang bangun, dilakukan pengambilan data dalam bentuk kuisioner. Data-data yang diperlukan, tetap mengacu kepada hasil analisis dan pengelompokkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah tangkapan populasi. Bagan penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.2 Bagan Penelitian
Bagan penelitian pada Gambar 3.2 dijelaskan bahwa permasalahan utama adalah hama wereng coklat yang memiliki keunggulan antara lain mudah beradaptasi, mampu membentuk biotipe baru dengan mentransfer virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput yang daya rusaknya lebih hebat dan kemampuan mempertahankan generasi yang sangat baik. Selain itu pengendalian dan pemberantasan hama wereng coklat yang disukai petani yaitu secara kimiawi, hal ini dikarenakan cara pengendalian hama tersebut lebih praktis dan cepat. Namun hal ini berdampak negatif yaitu tidak ramah lingkungan, berakibat pula pada ketidakseimbangan ekosistem. Sehingga diperlukan sebuah teknologi ramah lingkungan dengan konsep PHT sebagai alat pengendali hama wereng coklat secara mekanik dengan mempertimbangkan 3 faktor yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Hasil akhir dari penelitian ini adalah pengembangan prototipe alat pengendali hama wereng coklat tanpa pestisida yang ramah lingkungan dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot dengan kemampuan menekan populasi. Hasil Pengembangan Prototipe Alat Pengendali Hama Wereng Coklat tanpa Pestisida yang Ramah Lingkungan dengan Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot Permasalahan Internal
Keunggulan Wereng Coklat
(Nilaparvata lugens Stal) - mudah beradaptasi - mampu membentuk biotipe
baru dengan mentransfer virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput yang daya rusaknya lebih hebat - kemampuan
mempertahankan generasi yang sangat baik
Permasalahan Eksternal
Pengendalian dan Pemberantasan Hama
- Pengendalian dan
Pemberantasan secara Kimiawi dengan pestisida
Dampak Permasalahan Tidak ramah lingkungan, Ketidakseimbang an ekosistem
Teknologi Ramah Lingkungan dengan konsep Pengendalian
Hama Terpadu (PHT)
(Baling-Baling Mekanik, Corong Penyedot, Lampu, Kotak Penampung Hama, Motion Sensor)
Waktu Kedatangan (X1)
Lokasi Tanam (X3) Waktu Semai (X2) Jumlah Tangkapan (Y)
3.3 Luaran Per tahun
Luaran per tahun dapat dilihat pada prosedur penelitian berikut ini :
Gambar 3.3 Prosedur Penelitian
3.4 Indikator Capaian
Seperti dijelaskan pada gambar 3.3 di atas, indikator capaian pada tahun ke-1 adalah pre test terhadap prototipe alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot yang sudah dirancang bangun di laboratorium. Hasil rancang bangun alat pengendali hama ini didasarkan pada variabel puncak tangkapan populasi dan waktu kedatangan hama imigran. Hal ini diperoleh dari pengolahan data hasil penyebaran kuisioner kepada petani di 2 lokasi di Genuk dan Gunungpati Semarang. Pre test dilakukan terhadap alat pengendali hama wereng coklat dari sisi hardware dan software-nya
Tahun Ke-1
Tahun Ke-2
Analisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap puncak tangkapan populasi dan waktu kedatangan hama imigran
Rancang Bangun Prototipe Alat Pengendali Hama Wereng di Laboratorium
Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner
dan Tabulasi Data
Pre Test
di Laboratorium
Ujicoba Prototipe Alat Pengendali Hama
Wereng Coklatdi Obyek Penelitian
Post Test
di Laboratorium
Publikasi dan Persiapan PATEN
Sedangkan pada tahun ke-2, dilakukan ujicoba terhadap alat di 8 petak sawah yang menjadi obyek penelitian. Dilakukan juga pengujian yang mempertimbangkan 3 faktor yaitu waktu kedatangan (X1), waktu semai (X2) dan lokasi tanam (X3) terhadap jumlah tangkapan (Y). Hasil evaluasi terhadap ujicoba ini kemudian diperbaiki untuk kemudian dilakukan post test di laboratorium. Setelah itu dievaluasi untuk pembuatan laporan dan publikasi.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya
Rencana Biaya periode penelitian (bulan ke-1 sampai ke-18), rincian anggaran terlampir :
No Jenis Pengeluaran TAHUN 2
Bulan ke 09 s/d 18
1 Pelaksana (Gaji dan Upah) 22,050,000
2 Peralatan 17,650,000
3 Bahan Material Penelitian 7,575,000
4 Bahan Habis Pakai (Material Penelitian) 2,875,000
5 Perjalanan 8,000,000
6 Analisis Sistem dan Data 3,750,000
7 Penyusunan dan penggandaan laporan 1,250,000
8 Seminar 3,500,000
9 Publikasi 1,500,000
10 bahan pustaka 1,000,000
11 Dokumentasi 375,000
12 Persiapan Paten Sederhana 2,000,000
4.2 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Tahun Ke-2
Bulan Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Uji coba Prototipe di Obyek Penelitian 2 Post Test di Laboratorium
3 Evaluasi Hasil Post Test 4 Penyempurnaan Prototipe 5 Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
Baehaki, S.U. 2009. Strategi Pengendalian Hama Terpadutanaman Padi dalam Perspektif Praktek Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices). Jurnal Inovasi Pertanian 2(1). pp : 65-78.
Baehaki, S.U. 2011. Strategi Fundamental Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat dalam Pengamanan Produksi Padi Nasional. Jurnal Inovasi Pertanian 4(1). pp : 63-75.
Bhat, R. 2004. Improved Farmer Livelihood. ICM Edition, Bayer Crop Sci.
Caraycaray, M.D.B. 2003. More farmers use innovative chemical-free methods to control pest in rice. Phil. Rice Newsletter 16(4).
Frost, M. 2001. Quality Criteria and Standards. Berlinickestr, Berlin, Germany. p. 113-121. Matthias.Frost@bvl. bund.de
Herminanto, Wiyantono, Darini, S.U., Sudjarwo. 2009. Kajian Pemanfaatan Nilam dan Jamur Entomopatogen Untuk Pengendalian Hama Wereng Coklat (Nilaparvata Iugens Stal). Laporan Penelitian : Riset Unggulan dan Institusi. Unsoed. Purwokerto.
Marheni. 2004. Kemampuan Beberapa Predator pada Pengendalian Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.). Jurnal Natur Indonesia 6(2): pp. 84-86.
Sumiati, Ani. 2011. Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat Pada Tanaman Padi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian.
Sjakoer, NAA. 2010. Mortalitas Hama Wereng Punggung Putih Setelah dimangsa oleh Serangga Predator (Pengamatan Visualisasi di Green House).Jurnal El-Hayah 1(2) : pp. 35-39.
Syahrawati, M. Busniah dan N. Nelly. 2010. Sosialisasi Teknik Konservasi Musuh Alami Wereng Coklat (Nilaparvata lugens) pada Petani Perempuan. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas. Padang.
Tohidin, A., T. Lisrianto, dan B.P. Machdar. 1993. Daya bunuh jamur entomopatogen Beauveria bassiana Vuill. (Moniliales: Moniliaceae) terhadap Leptocorisa acuta Thunberg (Hemiptera: Alydidae) di rumah kaca. hlm. 135-141. Prosiding Simposium Patologi Serangga I. PEI Cabang Yogyakarta-Fakultas Pertanian UGM, dan Program Nasional PHT/Bappenas.
Untung, K. 2000. Konsep pengendalian hama terpadu Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia6(1) : pp. 1-8.
Yusianto, R. dan Ngatindriatun. 2011. Rancang Bangun Alat Pengendali Hama Wereng Coklat Mekanik Tanpa Pestisida. Laporan Penelitian : Ipteks. UDINUS. Semarang.
Yusianto, R. dan Pindandita, S. 2012. Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot. No. Permohonan Paten : P00201201022 tanggal 26 November 2012.
LAMPIRAN 1 : JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
TAHUN II
1.1. Anggaran untuk pelaksana
NO. NAMA ALOKASI WAKTU HARGA
SATUAN JUMLAH
1 Rindra Yusianto, S.Kom, MT 9 950,000 8,550,000
2 Tita Talitha, MT 9 750,000 6,750,000
3 Usman Sudibyo, S.Si, M.Kom 9 750,000 6,750,000
TOTAL 22,050,000
1.2. Anggaran untuk komponen peralatan
NO. NAMA ALAT KEGUNAAN HARGA
SATUAN
HARGA SELURUH
NYA 1 Baling-baling kipas alumunium 4 buah penyedot hama 295,000 1,180,000 2 Lampu Led 3Volt 20mAh 20 led x 2 Penarik Hama 66,500 2,660,000
3 Adaptor 15V / 1Ah 4 buah Catu Daya 625,000 2,500,000
4 Dinamo 12Volt 4A 4 buah Catu Daya 252,500 1,010,000
5 Motion Sensor 8 buah Sensor 975,000 7,800,000
6 Sensor Arah Angin 4 buah Sensor 625,000 2,500,000
TOTAL 17,650,000
1.3. Anggaran untuk bahan (material penelitian)
NO. NAMA ALAT KEGUNAAN HARGA
SATUAN
HARGA SELURUH
NYA
1 Kertas A4 7 rim Surat dan laporan 39,000 273,000
2 Tinta printer 3 buah Mencetak laporan 225,000 675,000
3 Dudukan Besi Berputar Perlengkapan Alat 27,000 27,000
4 Stand Besi Berputar dengan Sensor
Arah Angin 4 buah Stand Alat 1,650,000 6,600,000
TOTAL 7,575,000
1.4. Anggaran untuk bahan habis pakai (material penelitian)
NO. NAMA ALAT KEGUNAAN HARGA
SATUAN
HARGA SELURUH
NYA
1 Tas Plastik Penampung 16 buah Penampung Hama 115,000 1,840,000
2 Pengelasan Besi Las 110,000 110,000
3 Solder Perlengkapan Alat 275,000 275,000
4 Mur, Baut, Paku Perlengkapan Alat 500,000 500,000
5 Gergaji Besi termasuk Pegangan Pemotong 150,000 150,000
1.5. Anggaran untuk perjalanan
NO. NAMA ALAT KEGUNAAN HARGA
SATUAN
HARGA SELURUH
NYA
1 transportasi lokal bahan penelitian 3,500,000 3,500,000
2 trasportasi nara sumber 3 orang seminar pengendalian
hama 1,500,000 4,500,000
TOTAL 8,000,000
1.6. Pengeluaran lainnya
NO. NAMA ALAT
HARGA SELURUH
NYA
1 analisis sistem dan data 3,750,000
2 Penyusunan dan penggandaan
laporan 1,250,000
3 Seminar 3,500,000
4 Publikasi 1,500,000
5 bahan pustaka 1,000,000
6 Dokumentasi 375,000
7 Persiapan Paten Sederhana 2,000,000
TOTAL 13,375,000
LAMPIRAN 2 : DUKUNGAN SARANA PRASARANA 1. Dukungan aktif yang sedang berjalan
a. Dukungan dana penelitian
Dukungan dana dari sumber lain dari Universitas Dian Nuswantoro untuk penelitian tahun kesatu sebesar Rp. 3.500.000,- dengan nomor kontrak penelitian 023/UDN-LP2M/I/2013.
b. Penelitian dosen dan mahasiswa, seminar dan publikasi
Peneliti telah melakukan penelitian teknologi pertanian sebanyak 3 kali dengan dukungan dana dari LP2M UDINUS tahun 2010 dan 2011 (Penelitian IPTEKS), DIKTI tahun 2011 (Bantuan Penelitian Unggulan Berpotensi HKI), DIKTI tahun 2012 (Bantuan Pendaftaran Paten Unggulan Berpotensi HKI). Dalam setiap penelitian, peneliti melibatkan mahasiswa sebagai tenaga teknis. Publikasi hasil penelitian dilakukan pada berbagai seminar nasional antara lain Seminar Nasional RAPI X 2011 UMS Surakarta, Seminar Nasional SEMANTIK 2012 UDINUS Semarang dan Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2011 UNWAHAS Semarang. Selain itu juga dipublikasikan diberbagai jurnal ilmiah nasional seperti Technoscience terbitan Fakultas Teknik UDINUS. Publikasi tahun pertama dilakukan di Seminar Nasional MASIF Universitas PGRI Semarang dan Simposium Nasional RAPI 2014 UMS Surakarta.
2. Dukungan yang sedang dalam tahap pertimbangan
Dukungan dari Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian Kota Semarang dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.
3. Sarana pendukung
NO LABORATORIUM KEMAMPUAN PENUNJANG
PENELITIAN
1 Lab. Instrumentasi Instrumentasi dan Kontrol, Digital dan Analog
50%
2 Lab. Simulasi dan Pemodelan Simulasi 30%
3 Lab. Komputer Bandwith 17 Giga
Byte, 20 komputer
10%
LAMPIRAN 3 : SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI/PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS TIM PENELITI No Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/ minggu) Uraian Tugas
1 Rindra Yusianto, S.Kom, MT NIDN : 0616017701 UDINUS Teknik Industri 8 Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian, Menyusun Kuisioner, Merancang Prototipe, Ujicoba prototipe, Pre dan Post Test, evaluasi,
menyusun draft publikasi, menyusun draft deskripsi paten 2 Tita Talitha NIDN : 0606118501 UDINUS Manajemen Industri 7 Menganalisis Kebiasaan Hama Wereng Coklat, Menyusun Kuisioner, Tabulasi Data, Merancang Prototipe, Ujicoba
prototipe di obyek
penelitian, menyusun draft publikasi
3 Usman Sudibyo, S.Si., M.Kom
NIDN : 0606126701
UDINUS Informatika Instrumenta si
7 Membuat dan membangun prototipe alat pengendali hama wereng coklat, evaluasi prototipe, perbaikan dan penyempurnaan prototype, perhitungan statistik TIM PELAKSANA No Nama Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/ minggu) Uraian Tugas
1 Sariayu Wulandari UDINUS Elektro Instrumenta si
4 Optimasi motion sensor dan mekanik penggerak
2 Jaka Prasetya UDINUS Kesehatan Lingkungan
4 Analisis efek pestisida, uji beda penggunaan pestisida dibandingkan prototipe tanpa pestisida, post test 3 Irma Puspitasari UDINUS Statistik 2 Pengambilan Data, Tabulasi
LAMPIRAN 5 : BIODATA KETUA/ANGGOTA TIM PENELITI/PELAKSANA BIODATA KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rindra Yusianto, S.Kom, MT
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIK 0686111999183
5 NIDN 0616017701
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banyumas, 16 Januari 1977
7 E-mail rindra@staff.dinus.ac.id
8 No. Telepon/HP (024)76586449/085740650190
9 Alamat Kantor Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 10 Nomor Telepon/Faks (024)3517261/(024)3569684
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 21 orang; S-2= 0 orang; S-3= 0 orang
12 Mata Kuliah Yang Diampu
1. Design for Manufacturing 2. Sistem Informasi Manufaktur 3. Enterprises Resource Planning 4. Metodologi Penelitian
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Dian Nuswantoro
Universitas Islam Indonesia
-
Bidang Ilmu Sistem Informasi Teknik Industri -
Tahun Masuk-Lulus 1998-2001 2007-2009 -
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Rancang Bangun Jaringan Internet Murah untuk Mendukung Kurikulum Berbasis Kompetensi Rancang Bangun Teknologi RFID untuk Optimalisasi Stok dalam Rantai Pasok di
Supermarket
-
Nama Pembimbing/Promotor 1.Dr. Agus Prayitno 2.Edi Faisal, M.Kom
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml
(Juta Rp)
1 2010 Rancang Bangun Software Suluh Tani sebagai Pengganti Petugas Penyuluh Pertanian dalam Upaya Peningkatan Produktivitas
Pertanian
LP2M UDINUS 5
2 2011 Rancang Bangun Teknologi RFID untuk Optimalisasi Stok dalam Rantai Pasok pada Sistem Distribusi Barang
DIKTI 60
3 2011 Rancang Bangun Alat Tanam Benih Jagung dengan Tuas
Pengungkit dan Mekanik Pembuat Lubang
Bantuan Penelitian UBER-HKI, DIKTI
12,5
4 2012 Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot
Bantuan Pendaftaran Paten UBER-HKI, DIKTI
7,5
5 2013 Mesin Pemadat Media Tanam Jamur Tiram Mekanik Berlengan
Bantuan Pendaftaran Paten UBER-HKI, DIKTI
7,5
6 2014 Alat Perontok Jagung dengan Putaran Roda Dinamis
Bantuan Pendaftaran Paten UBER-HKI, DIKTI
7,5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml
(Juta Rp)
1 2011 Ipteks Bagi Masyarakat Kelompom Tani Banjardowo Genuk
Pengabdian Masyarakat, LP2M UDINUS
3
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1 Rancang Bangun Protoype Teknologi RFID untuk Optimalisasi Stok pada Rantai Pasok di Supermarket
IPTEK-KOM Vol. 11 No. 2 Desember 2009 2 Rancang Bangun Software “Suluh Tani”
sebagai Pengganti Petugas Penyuluh Pertanian dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Pertanian
HIMSYATECH Vol. 1 No. 6 Januari 2010
Perencanaan dan Penggendalian Persediaan Sistem Distribusi Barang
Oktober 2011
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 2nd APTECS 2010 Implementation of RFID
Technology in Inventory Control
21-22 Desember 2010, ITS Surabaya 2 Seminar Nasional Sains
dan Teknologi ke-3
Rancang Bangun Prototipe Alat Tanam Benih Jagung Ergonomis dengan Tuas Pengungkit dan Mekanik Pembuat Lubang untuk Meningkatkan Kapasitas Tanam
3 Juli 2012, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang
3 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan 2012
Pengembangan Prototipe Alat Tanam Benih Jagung dengan Tuas Pengungkit 23 Juni 2013, Universitas Dian Nuswantoro Semarang 4 Seminar Nasional
Mathematics and Sciences Forum (MasiF) 2014
Pengembangan Alat Peraga Penyuluh Pengendali Hama Wereng Coklat dengan Corong Penyedot tanpa Pestisida
23 Agustus 2014, Universitas PGRI Semarang
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Computer Worm – Belajar Membuat Worm Mulai dari Nol
2008 201 Neomedia
Semarang 2 Virus Komputer Teori dan Praktek 2009 205 Graha Ilmu
Yogyakarta
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Alat Tanam Benih Jagung dengan Tuas Pengungkit dan Mekanik Pembuat Lubang
2011 Paten P00201100886
2 Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot
2012 Paten P00201201022
3 Mesin Pemadat Media Tanam Jamur Tiram Mekanik Berlengan
2013 Paten Sederhana
S00201300282
4 Alat Pemindai Otomatis Menggunakan Identifikasi Frekuensi Radio
2013 Paten P00201304576
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 No Judul/Tema/jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang diterapkan
Tahun Tempat penempatan
Respon Masyarakat
BIODATA ANGGOTA PENELITI a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Tita Talitha, MT
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIK 0686.11.2007.347
5 NIDN 0606118501
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 06 November 1985
7 E-mail titatalitha@gmail.com
8 No. Telepon/HP 08122578718
9 Alamat Kantor Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 10 Nomor Telepon/Faks (024)3555628/(024)3555628
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 19 orang
12 Mata Kuliah Yang Diampu
1. Teori Probabilitas
2. Supply Chain Management
3. Benchmarking & Pengukuran Performansi
b. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Dian Nuswantoro
Universitas Islam Indonesia
-
Bidang Ilmu Teknik Industri Teknik Industri -
Tahun Masuk-Lulus 2003-2007 2007-2009 -
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Cacat Seal Produk Jelly Kemasan 198 ml di PT. Panen Utama Jaya Boja-Kendal
Model Pengukuran Bullwhip Effect Yang
Mempertimbangkan Lead Time dan Metode Peramalan - Nama Pembimbing/Promotor Ir. Bambang Purwanggono M. Eng Dr. Ir. Farham HM Saleh, MSIE -
c. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jml
(Juta Rp)
1 2010 Optimalisasi Sistem Pelayanan Teller Dengan Implementasi Teori
Dosen Muda, LP2M UDINUS
Antrian di Bank BPD Jateng Capem UDINUS Semarang 2 2012 Minimasi Distorsi Informasi
(Bullwhip Effect) Dalam Supply Chain Minimarket Menggunakan Metode ANFIS Untuk
Mengurangi Biaya Inventory
Ipteks,
LP2M UDINUS
3,5
d. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml
(Juta Rp)
1 2012 Ibm CV. PITULAS Pengabdian
Masyarakat, LP2M UDINUS
2,5
e. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tah un
1 Analisis Bullwhip Effect Dalam Manajemen Rantai Pasok Jurnal Techno Science Vol. 3 No. 2 Oktober 2009
2 Implementasi Model Pengukuran Bullwhip Effect Menggunakan Model MA
Jurnal Techno Science
Vol. 4 No. 1 Mei 2010
3 Permasalahan Bullwhip Effect Pada Supply Chain Jurnal Techno Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2010
f. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Seminar Nasional Sains dan Teknologi
Pengukuran Bullwhip Effect dengan Model Autoregressive
Juni 2010 Universitas Wahid Hasyim
g. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
BIODATA ANGGOTA PENELITI A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Usman Sudibyo, S.Si., M.Kom. 2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3. Jabatan Struktural Kepala Biro Kemahasiswaan 4. NIP/NIK/Identitas Lainnya 0686.11.1996.100
5. NIDN 0606126701
6. Tempat dan Tanggal Lahir Cilacap, 06 Desember 1967
7. Alamat Rumah Jl. Bukit Teratai I No.40, Semarang 8. Nomor Telepon/Faks/Hp 081390989099
9. Alamat Kantor Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang 10. Nomor Telepon/Faks (024) 3517261
11. Alamat e-mail usmansudibyo@yahoo.co.id
12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 45 orang, S-2= - orang, S-3= - orang
13. Mata Kuliah yang Diampu
1. Matematika Diskrit 2. Statistik Probabilitas 3. Kalkulus
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi UNDIP Dian Nuswantoro
Bidang Ilmu Matematika Teknik Informatika
Tahun Masuk-Lulus 1987 – 1996 2004-2009 Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Pembentukan Model ARMA(n, n-1) Perbandingan Performance metode Konsensus dengan Modifikasi metode berbasis literal konstan untuk Penyederhanaan Fungsi Boolean Nama Pembimbing/Promotor Drs. Mustafid, M.Eng, PhD Dr.Ing. Vincent Suhartono
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp.)
1. 2009
Rancang bangun Clustering Industri Batik Tegalan Berbasis Database
Bappeda Tegal Rp.4.250.000
2. 2010 Kajian Perkembangan Industri
Batik Tegalan di Kabupaten Tegal UDINUS Rp. 5.000.000
3. 2010
Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media Komputer untuk
menumbuhkembangkan kemampuan berpikir generik mahasiswa
DIKTI Rp.8.000.000
4. 2011
Aplikasi Algoritma Pewarnaan Graf Welch Powell untuk
Optimalisasi Penjadwalan Ujian di Universitas Dian Nuswantoro
UDINUS Rp.1500.000
5. 2011
Pengembangan Model sistem Pelayanan Otomatis berbasis Teknologi RFID untuk
Optimalisasi Stok dalam rantai pasok pada sistem Distribusi barang
DIKTI Rp. 98 jt.
6.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp.) 1.
2. 3.
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal 1.
3. 4. 5.
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1.
2.
G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit 1.
2.
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1. 2.
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun
Tempat Penerapan Respons Masyarakat 1. 2.