• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pkl Di Upt Balaiyasa Th 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pkl Di Upt Balaiyasa Th 2016"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN (MAINTENANCE) AS RODA KERETA API TIPE TB  119 CATRIDGE DI UPT BALAIYASA TEGAL

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengambil Matakuliah Tugas Akhir Program Studi D3 Teknik Mesin

Oleh :

NAMA :MOHAMAD IRKHAM RIVANDI NIM :14020078

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN (MAINTENANCE) AS RODA KERETA API TIPE TB  119 CATRIDGE DI UPT BALAIYASA TEGAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengambil mata kuliah Tugas Akhir Teknik Mesin

Oleh :

NAMA :MOHAMAD IRKHAM RIVANDI

NIM :14020078 Menyutujui Pembimbing Arifin. S,Pd NIPY. Mahasiswa

Mohamad Irkham Rivandi NIM. 14020078

Mengetahui

Ketua Program Studi DIII Teknik Mesin

(3)

NIPY. 07.010.054

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

1. Segala sesuatu harus dilandasi dengan niat yang baik dan hati yang bersih.

2. Hormatilah guru yang selalu memberikan nasehat dan ilmu agar ilmunya berkah.

PERSEMBAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini saya persembahkan kepada : 1. Hasil laporan kerja praktek saya persembahkan kepada Allah SWT. 2. Kedua orang tuaku yang telah membesarkan dan memberikan do’a serta

dukungan kepada saya.

3. Bapak Drs. Agus Suprihadi selaku Kaprodi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.

4. Bapak Arifin S.Pd. Selaku dosen pembimbing.

5. Bapak dan Ibu Dosen DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.

6. Karyawan UPT. BALAIYASA TEGAL khususnya di bagian BOGIE 2 yang telah membantu saya selama PKL.

7. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan dorongan kepada saya..

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyeleseikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik.

Penulis berterimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (LKP) ini sampai selesai. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan kepada :

1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng.EE, m.Kom selaku direktur Politeknik Harapan Bersama Tegal

2. Bapak Drs. Agus Suprihadi selaku kaprodi D-3 Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.

3. Bapak Arifin S.Pd. Selaku dosen pembimbing Laporan Praktek Kerja lapangan.

4. Bapak/Ibu Dosen Pengampu Studi D-3 Teknik Mesin.

5. Semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat terselesaikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya laporan ini semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tegal, 2016

Penulis

(5)

HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... ... 1.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Batasan Masalah ... 1.4 Tujuan ... 1.5 Manfaat ... 1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

... 1.7 Sistematika Penulisan

... BAB II GAMBARAN UMUM UPT. BALAIYASA TEGAL

2.1 Sejarah UPT. BALAIYASA TEGAL

... 2.2 Struktur Organisasi UPT.BALIYASA TEGAL

... 2.3 Denah Lokasi UPT. BALIYASA TEGAL

... 2.4 Tugas dan Fungsi Kerja

... 2.5 Keselamatan Kerja

... BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Perawatan Secara Umum

... 3.2 Pengertian As Roda

... 3.3 Macam – macam As Roda

... 3.4 Bagian – Bagian As Roda

(6)

3.5 Fungsi As Roda

... BAB IV PROSES PERAWATAN AS RODA TIPE CARTIDGE

4.1 Pencucian Perangkat Roda

... 4.2 Pelepasan Frame Bogie dengan Perangkat Roda

... 4.3 Pelepasan Axle Box dari Perangkat Roda

... 4.4 Pendataan Perangkat Roda

... 4.5 Pelepasan Bearing dengan As Roda

... 4.6 Pelepasan As dari Keping Roda

... 4.7 Pembubutan Keping Roda

... 4.8 Pembubutan As Roda

... 4.9 Pemasangan Keping Roda dengan As Roda

... 4.10 Pemeriksaan Keretakan As BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran – saran ... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN

(7)

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1... Struktur Organisasi ... Gambar 2.2... Denah Lokasi ... Gambar 2.3... Pencucian Perangkat Roda

... Gambar 2.4... Pendataan Perangkat Roda

... Gambar 2.5... Pelepasan Axle Box

... Gambar 2.6... Pemotongan Keping Roda

... Gambar 2.7... Pelepasan As dari Keping Roda

... Gambar 2.8... Pembubutan As Roda ... Gambar 2.9... Wear Park ...

(8)

Gambar 2.10... Sepatu Safety

... Gambar 2.11... Kaca Mata Safety

... Gambar 2.12... Helm ... Gambar 2.13... Sarung Tangan ... Gambar 2.14... Masker ... Gambar 2.15... Ear Plug ... Gambar 2.16... Micrometer ... Gambar 2.17... Jangka Sorong ... Gambar 2.18... Pahat Hss dan Inset

... Gambar 2.19... Mesin Bubut

... Gambar 2.20... Pengukuran Diameter As Tap dan Nap

... Gambar 2.21... Pembubutan As Nap ... Gambar 2.22... Pembubutan As Tap ...

(9)

Gambar 2.23... Pendataan No As ... DAFTAR TABEL Tabel 3.1... Dimensi As Roda Tipe Katride ... Tabel 3.2... Komposisi Bahan As Roda ... Tabel 3.3... Kekerasan As Roda ... Tabel 3.4... Daya Tahan As Roda ...

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan hal yang sangat penting untuk manusia baik transportasi darat, laut dan udara. Kemajuan teknologi membuat perubahan besar terhadap sistem transportasi tersebut. Kereta merupakan salah satu dari berbagai jenis transportasi yang sedang berkembang, mulai dari tenaga uap hingga yang paling modern saat ini yaitu memakai tenaga listrik.

Dalam melakukan perjalanan pasti suatu kereta atau gerbong akan mengalami penurunan tenaga kerja di setiap komponen – komponennya. Baik

(11)

itu di bagian As, Keping Roda, Bearing, Axle Box, Bogie, Rem, dan lain sebagainya. Namun semua itu dapat diatasi dengan adanya perawatan berkala. Tujuan perawatan adalah untuk memaksimalkan kinerja, keamanan, dan kenyamanan penumpang. Perawatan ini meliputi gerbong, rangka, Bogie, bofel, kereta, hingga roda. Serta bagian interior serta eksterior dari suatu kereta atau gerbong yang mulai berkarat sehingga harus diganti yang baru menggunakan plat besi namun tanpa mengubah struktur aslinya. Perbaikan interior meliputi perbaikan pendingin udara, karpet, kursi, lampu. Sedangkan perbaikan bodinya meliputi pelepasan plat bodi yang sudah berkarat,

kemudian di amplas, setelah diamplas di dempul dan di Cat ulang.

Dari seluruh bagian kereta atau gerbong, Bogie adalah salah satu bagian terpenting pada suatu kereta. Di dalam bogie terdapat komponen yang

namanya As Roda. As roda bereperan penting pada kereta. As Roda harus mampu menahan beban yang sangat berat dari mulai kereta ditambah penumpang kereta tersebut. Bila mana As roda itu retak dan tetap dipakai maka akan patah ditengah perjalanan dan itu membahayakan keselamatan penumpang. Sebelum As Roda di satukan dengan Bogie, As Roda akan cek terlebih dahulu oleh bagian Quality control untuk mengetahui apakah ada keretakan atau tidak.

Berdasarkan latar belakang di atas laporan ini berjudul “SISTEM PERAWATAN DAN PERBAIKAN (MAINTENANCE) AS RODA KERETA API TIPE TB  119 CATRIDGE DI UPT BALAIYASA TEGAL”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan yang te;ah dikerjakan, muncul suatu permasalahan yaitu :

(12)

1. Bagaimana cara sistem perawatan dan perbaikan (maintenance) as roda kereta api tipe TB  119 catridge di UPT. Balaiyasa Tegal ?

2. Bagaimana keselamatan kerja pada perawatan dan perbaikan

(maintenance) as roda kereta api TB 119 catridge di UPT. Balaiyasa Tegal ?

1.3 Batasan Masalah

1. Bagaimana cara perawatan dan perbaikan (maintenance) as roda kereta api TB 119 catridge di UPT. Balaiyasa Tegal ?

1.4 Tujuan

Tujuan penyusulan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis cara perawatan dan perbaikan (maintenance) as roda kereta api TB 119 catridge di UPT. Balaiyasa Tegal .

2. Mengetahui cara mengecek kerusakan pada As roda TB  119 Catridge

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Menambah wawasan pembaca mengenai perkeretaan. 2. Memahami perawatan pada As roda TB  119 Catridge.

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan PKL selama 1 bulan, yaitu dari tanggal 11 Juli sampai dengan 11 Agustus 2016 bertempat di UPT. BALAIYASA TEGAL 1.7 Sistematika Penyusunan

Adapun sistematika dalam penulisan laporan ini adalah :

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penulisan laporan, waktu dan tempat pelaksanaan, serta sistematika penulisan

Bab II : GAMBARAN UMUM UPT. BALAIYASA TEGAL Bab ini menjelaskan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, denah lokasi, keselamatan kerja, serta tugas dan fungsi kerja.

(13)

Bab III : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang pengertian as roda, macam – macam as roda, komponen as roda, serta fungsi as roda. Bab IV : PROSES PERAWATAN AS RODA TIPE KATRIDE

Bab ini menjelaskan proses perawatan as roda tipe katride, serta pengecekan as roda setelah dilakukan perbaikan

Bab V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan, saran, daftar pustaka dan lampiran.

(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM UPT. BALAIYASA TEGAL

2.1 Sejarah UPT. BALAIYASA TEGAL

Pada masa penjajahan Belanda Balaiyasa Tegal merupakan unit atau bagian dari perusahaan kereta api swasta semarang – cirebon, yaitu

Stoomtram Maatchappij (SCS) milik Belanda yang didirikan pada tahun 1893 dengan nama bengkel Kereta Api Tegal yang bertugas melaksanakan

perawatan loko uap, kereta dan gerbong milik SCS.

Setelah kemerdekaan Indonesia maka berubah menjadi Balai Karya dan kemudian berubah lagi menjadi Balai Yasa dan secara umum tugas Balaiyasa adalah melaksanakan:

a. Perawatan berkala bakal pelating (rolling stock), yaitu kereta dan gerbong

b. Perbaikan bakal pelanting untuk tingkat yang berat c. Pembuatan dan perbaikan suku cadang bakal pelating

d. Perbaikan atau pemeriksaan, perawatan berkala timbangan dan jembatan timbang

e. Perbaikan peralatan sinyal dan telegram

f. Sewaktu – waktu mengerjakan pesanan khusus.

Namun tidak semua Balaiyasa mempunyai tugas lengkap seperti di atas, di Jawa masing-masing mempunyai tugas khusus. Sedangkan di

Balaiyasa Tegal pada awalnya hanya perawatan dan perbaikan Gerbong saja, namun mulai tahun 2000 Balaiyasa Tegal juga menerima Perbaikan dan Perawatan Kereta. Sehingga Balaiyasa Tegal juga mempunyai tugas diantaranya:

(15)

b. Perbaikan dan perawatan kereta kelas 2 dan 3, yaitu kelas Bisnis dan Ekonomi

c. Pembuatan dan perbaikan suku cadang gerbong dan kereta

Balaiyasa (disingkat: BY) adalah istilah dalam perkeretaapianIndonesia

yang merujuk pada tempat yang digunakan untuk perawatan besar sarana perkeretaapian yang dimiliki oleh operator. Nama balai yasa sendiri termuat dalam UU No. 23 Tahun 2007 pasal 114 ayat (5) yang menerangkan bahwa perawatan dapat dilakukan di depot lokomotif maupun balai yasa. Istilah balaiyasa diperkenalkan pertama kali pada tahun 1959 untuk Balaiyasa Yogyakarta.

Balaiyasa merupakan tempat untuk melakukan semi perawatan akhir (SPA) dua tahunan, pemeliharaan akhir (PA) empat tahunan, serta perbaikan dan modifikasi sarana perkeretaapian. Berbeda dengan depot lokomotif yang perawatannya dapat dilakukan harian, selama enam bulanan, ataupun selama satu tahunan. Balaiyasa tidak berada di bawah daerah operasi (Daop), tetapi langsung berada di bawah kantor pusat PT Kereta Api Indonesia dan

berbentuk unit pelaksana teknis (UPT).

2.2 Struktur Organisasi UPT. BALAIYASA TEGAL

Suatu perusahaan yang baik haruslah ditunjang dengan struktur organisasi yang baik. Karena struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan. Dalam hal ini struktur organisasi berfungsi mengatur semua hubungan struktur antara orang – orang untuk mudah

(16)

K A U P T B A L A I Y A S A T E G A L B A G I A N L O G I S T I K U R U S A N P E R E N C A N A A N L O G I S T I K U R U S A N P E R G U D A N G A N D I S T R I B U S I B A G I A N A D M U R U S A N S D M D A N U M U M U R U S A N A D M K E U A N G A N D A N A K U N T A N S I G O L O N G A N P R O D U K S I G O L O N G A N G E R B O N G G O L O N G A N B O G I E G O L O N G A N L O G A M G O L O N G A N Q U A L I T Y C O N T R O L G O L O N G A N K O M P O N E N G O L O N G A N F I N A L T E S T U N I T P E R E N C A N A G O L O N G A N K E R J A D A N E V A L U A S I G O L O N G A N F A S I L I T A S K E R J A

berkoordinasi sekaligus mengatur orang – orang di dalamnya. berikut susunan organisasi dan tugas masing – masing adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ( Sumber : Balaiyasa )

Struktur Organisasi UPT BALAIYASA TEGAL 1. Kepala UPT. BALAIYASA TEGAL

a. Sebagai pembuat kebijakan dan keputusan guna kelangsungan kerja perusahaan

b. Mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan pihak luar 2. Bagian SDM dan Umum

a. Mengkoordinasi masing masing unit dalam melaksanakan pekerjaannya.

(17)

b. Memberikan evaluasi dalam penilaian terhadap kinerja karyawan. c. Memberikan penghargaan terhadap karyawan agar dapat

melaksanakan tugas dengan lebih baik. d. Menjalin hubungan baik dengan pihak luar. 3. Bagian Administrasi

a. Mengadakan perhitungan dan pemeriksaan terhadap hal – hal yang berkenanaan dengan keuangan perusahaan.

b. memberikan perhitungan gaji setiap karyawan.

c. Membuat pembukuan mengenai setiap pemasukan dan pengeluaran dalam perusahaan.

4. Bagian Logistik

a. Mengecek dan meneliti barang dari semua unit dan disesuaikan dengan kebutuhan serta persedian barang yang ada.

b. Mengadakan pengecekan mengatasi harga – harga barang kebutuhan perusahaan.

c. Memberikan pelayanan yang baik sehingga hambatan produksi dan keterlambatan pembelian dapat terhindarkan.

5. Urusan Pergudangan Dan Distribusi

a. Menyediakan barang – barang yang dibutuhkan karyawan. b. Mengirim barang dari semua unit yang mengajukan permintaan. 6. Unit Perencanaan’

a. Memberikan perencanaan mengenai proses produksi yang efektif b. Merencanakan proses produksi berdasarkan permintaan hasil

produk yang telah disetujui. 7. Unit Produksi

a. Melaksanakan proses produksi berdasarkan permintaan 8. Unit Quality Control

a. aktif mengadakan pengawasan, penelitian, pengecekan dan control terhadap mutu hasil produksi.

(18)

2.3 Denah Lokasi UPT. BALAIYASA TEGAL

Gambar 2.2 Denah Lokasi ( Sumber : Balaiyasa )

2.4 Tugas dan Fungsi Kerja

Struktur pada balaiyasa dibagi dalam beberapa divisi. ini bertujuan untuk memudahkan pekerjaan dib alai yasa. divisi itu ada 4, yaitu RA, RB, BOGIE, dan LOGAM. Berikut adalah tugas masing – masing divisi :

(19)

Rangka atas adalah golongan kerja yang kaitanya pada perbaikan bodi kereta yang meliputi atap, dinding, lantai serta sanitasi yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

a. RA1 bagian dari rangka atas yang memperbaiki bagian jok dan kaca kereta.

b. RA2 memperbaiki bagian dinding serta atap yang telah kropos dan atau rusak karena sebeb lain baik dengan pengelasan atau dengan cara lain.

c. RA3 pada perbaikan dinding kereta luar seperti: penambalan bagian dinding yang rusak.

pendempulan dan pengecetan dipercayakan pada pihak ketiga yaitu perusahaan mitraan dari UPT balaiyasa tegal serta perbaikan sanitasi.

Gambar 2.3 Rangka Atas ( Sumber : Balaiyasa ) 2. RB ( Rangka Bawah )

Dalam bagian rangka bawah dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian rem dan torak Tarik (buffer), pada bagian rem melakukan pekerjaan seperti memperbaiki system pengereman serta komponen-komponen yang terkait didalamnya antara lain : distributor, junson, tabung

(20)

penyimpan udara, lengan tengah dan torak. Pada bagian torak tarik memperbaiki bagian rangka bawah seperti: torak-tarik (Buffer), sambungan kereta.

Gambar 2.4 Rangka Bawah ( Sumber : Balaiyasa ) 1. BOGIE ( BG )

Merupakan susunan perangkat roda dan sistem suspensi sebagai suatu satuan struktur yang mendukung kereta atau gerbong saat berjalan diatas rel. pada bagian bogie dibagi menjadi 2 bagian yaitu roda

pelumasan dan memperbaiki beberapa komponen seperti : keping roda,

bearing, axle box, axle, bogie.

Gambar 2.5 Bogie ( Sumber : Balaiyasa ) 2. LOGAM ( LG )

(21)

Terdiri dari beberapa bagian yaitu logam 1 (kerja bangku), Logam 2 (pandean) dan logam 3 ( bubut dingin). Pada logam 1 (kerja bangku) merekondisi dan membuat bagian kereta seperti : Pintu bordes, pintu overloop dan pintu doorlop, tutup lampu, dsb. Logam 2 (pandean) bagian yang khusus merekondisi seperti : pegas, dalam kereta maupun gerbong ada beberapa jenis pegas yang digunakan seperti : pegas inner, pegas outer, pegas dukung (jurnal coil spring) serta rubber bounded. Pada logam 3 (bubut dingin) memproduksi beberapa komponen penunjang seperti palu pemecah kaca atau pintu darurat, roda pada pintu bordes, slinger dan lain sebagainya.

2.5 Keselamatan Kerja

Kesekamatan kerja merupakan prioritas utama di UPT. BALAI YASA TEGAL. seluruh karyawan khususnya yang bekerja di bengkel wajib memakai perlengkapan keselamatan kerja, supaya terhindar dari kecelekaan kerja yang menyebabkan turunnya kualitas produk dan karyawan itu sendiri. berikut adalah beberapa perlengkapan K3 yang ada di UPT. BALAI YASA :

(22)

Gambar 2.6 Sarung Tangan ( sumber : google ) 2. Wear Pack

Gambar 2.7 Wear Pack

( sumber : google ) 3. Sepatu Safety

Gambar 2.8 Sepatu Safety ( sumber : google ) 4. Kacamata Safety

(23)

Gambar 2.9 Kacamata Safety ( sumber : google ) 5. Masker Gambar 2.10 Masker ( sumber : google ) BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Perawatan Secara Umum

Perawatan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang

diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap berfungsi dengan baik seperti kondisi sebelumnya.

Pekerjaan perawatan adalah untuk melakukan perbaikan yang bersifat kualitas, meningkatkan suatu kondisi ke kondisi lainnya yang lebih baik. Adapun tujuan perawatan yang utama adalah:

(24)

b. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipakai produksi sehingga mendapatkan laba investasi yang maksimal.

c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.

d. Untuk menjamin keselamatan operator dan penumpang yang menggunakan sarana tersebut.

Secara umum bentuk-bentuk perawatan dibagi menjadi dua cara, yaitu: a. Perawatan terencana

Perawatan yang diorganisasikan dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan.

b. Perawatan tak terencana

Perawatan yang diorganisasikan dan dilakukan saat terjadi kerusakan pada peralatan hingga dilakukan penanganan yang tak terencana.

3.2 Pengertian As Roda

As Roda merupakan salah satu bagian terpenting pada suatu kereta atau gerbong. As roda adalah bagian yang stasioner dan menopang 2 keping Roda yang dipasang dengan cara dipaksa dengan mesin hidrolik sehingga As roda dan keeping roda terkunci kuat kemudian dilengkapi dengan roller bearing. Poros ini tidak menerima beban punter, hanya memiliki beban lentur saja

3.3 Macam – Macam As Roda

Di UPT. BALAIYASA TEGAL memiliki beberapa As Roda yang sering dipakai di proses produksi. Berikut macam – macam As Roda :

(25)

1. K5 Standar 2. K5 Cartridge 3. As Panjang 4. K5 Modif

3.4 Bagian – Bagian As Roda

Sebuah roda mempunyai beberapa bagian komponen (part) antara lain:

 As (Axle) = 1 Buah

 Keping Roda = 2 buah

Gambar 7. Bagian-bagian Roda

Pada As Roda memiliki 2 bagian. yaitu As Nap dan As Tap. As Tap berfungsi sebagai tempat pemasangan roller bearing. Sedangkan As Nap adalah tempat pemasangan Keping Roda dengan cara di press dengan mesin hidrolik sehingga terkunci kuat.

3.5 Fungsi As Roda

1. Mendukung bagian-bagian yang berputar atau beban tetap dan berubah.

2. Menahan panas yang timbul saat putaran tinggi. 3. Meneruskan daya.

(26)

BAB IV

PERAWATAN AS RODA KERETA K5 CATRIDGE

4.1 Pencucian Perangkat Roda

Kereta yang masuk ke balai yasa pasti akan dilakukan perawatan, baik itu perawatn yang ringan, sedang ataupun berat. tahap pertama saat kereta masuk ke balai yasa adalah pencucian perangkat roda dan bogie. Berikut adalah prosedur pembersihan perangkat roda :

1. Keluarkan bogie dari body atau badan kereta. lakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Buka mur center pin / pen koneng memakai kunci ring 75mm b. Lepas pin pada sambungan dimana lidah rem terhubung, tarik

tangkai di atas frame memakai tang dan palu.

c. Lepaskan pin pada sambungan tempat tuas rem yang berhubungan dengan batang tarik pada rangka dasar. 2. Mengangkat Badan Kereta

Tempatkan alat angkat ( over hed crane, electric jack, atau pneumatic jack ) pada dudukan yang terletak disebelah samping bawah body kereta. Lalu badan kereta diangkat hingga terpisah dengan bogie. Bogie kereta yang sudah diambil, diganti dengan bogie sementara atau bogie dummy. Bogie dummy ini berfungsi sebagai dudukan kereta yang bogie aslinya sedang mengalami perawatan.

3. Bersihkan perangkat roda beserta bogie menggunakan kaceer sampai bersih. Gunakan perlengkapan K3 seperti ear plug, sarung tangan, kaca mata, dan sepatu boot.

(27)

4.2 Pelepasan Frame Bogie dengan Perangkat Roda

1. Buka mur dan baut sluistuck memakai kunci ring 24, dan selanjutnya sluistruck dilepas.

2. Angkat bogie memakai over head crane sehingga terlepas dengan perangkat roda.

4.3 Pelepasan Axle Box

1. Lepas pengaman yang ada didalam axle box.

2. Apabila sudah terlepas, angkat axle box menggunakan over head crane. Lepas secara perlahan hingga terangkat dan taruh di tempat perawatan axle box.

4.4 Pendataan Perangkat Roda

Perangkat Roda yang telah dilepas dari frame bogie akan dilakukan pendataan seperti :

a. Nomor gandar ( As ) b. Diameter perangkat roda c. Jenis perangkat roda

d. Komponen bearing yang dipakai

Untuk Nomor gandar ( As ), dapat dilihat di permukaan As Tap. lihat kodenya lalu catat nomor gandarnya.

4.5 Pelepasan Bearing dengan As Roda

a. Buka plat pengunci baut end cap dengan memakai drip dan palu. b. Buka baut end cap menggunakan kunci momen dengan ring 33mm. c. Lepas end cap dari As Roda.

d. Siapkan mesin power team. Mesin ini berfungsi untuk melepas bearing.

e. Lepas kedua bearing di sisi kanan dan kiri perangkat roda.

(28)

Melepas as roda dari keeping roda dilakukan dengan membelah atau memotong keping roda yang diameternya sudah kecil atau keeping roda itu tidak dapat digunakan lagi. kecilnya diameter itu mencapai 710mm. Saat diameter mencapai angka 710, maka keeping roda tidak dapat dipakai kembali.

Memotong keping roda menggunakan mesin blanding. Fungsi pemotongan ini adalah untuk mengurangi tekanan yang dikeluarkan oleh mesin hidrolik saat akan melepas as roda dengan keping roda.

4.7 Pembubutan As Roda

Pembubutan as roda dilakukan dengan 2 tahap. Yaitu dengan membubut As Nap dan As Tap. As Nap adalah tempat masuknya lubang keping roda dengan As. Sedangkan As Tap adalah tempat untuk pemasangan bearing. Pembubutan disini bisa dilakukan dengan 2 cara. Yaitu apabila As roda yang akan dibubut adalah bekas dari lepasnya dari keping roda, maka hanya dibubut bagian As Napnya saja. Namun Apabila As yang akan dibubut adalah As baru, maka akan dibubut As Nap dan As Tapnya.

Berikut proses pembubutannya : 1. As Tap

a. Siapkan As Roda yang telah dilepas dari keping roda atau As mentah.

b. Angkat as dengan menggunakan over head crane. c. Letakan di mesin bubut.

d. Buka chuck, dan masukan As ke dalam chuck dengan dilapisi plat agar bagian As Tap yang tidak dibubut tidak tergores.

e. Pasangkan steady rest guna membantu pebubutan, agar saat mesin berputar as tidak oleng.

f. Pasang bor center agar proses pembubutan dalam 1 senter. g. Berikut Ukuran As TB  119 Catridge

(29)

No Ukuran Diamter  (mm) Panjang (mm) 1 As Nap Mentah 187 220 2 As Tap Mentah 128 249 3 As Tap TB  119 Catridge 119 247,5 4 As Nap TB  119 Catridge 160 181

h. Bubut diameter As Tap dari diameter 128 mm menjadi 119 mm sekaligus pembubutan memanjang. pembubutan memanjang yaitu dari panjang 249 mm menjadi 247,5 mm.

i. Proses pemakanan maksimal 2mm. Setiap 1x pemakanan memakan waktu kurang lebih 20 menit. dengan kecepatan rendah

j. Untuk pemakanan pertama menggunakan pahat HSS karena baru pemakanan kasar. Setelah pemakanan kurang dari 1 mm, gunakan inset dan dengan kecepatan tinggi untuk proses finishing.

Gambar

Gambar 2.2 Denah Lokasi        ( Sumber : Balaiyasa ) 2.4 Tugas dan Fungsi Kerja
Gambar 2.3 Rangka Atas                  ( Sumber : Balaiyasa ) 2. RB ( Rangka Bawah )
Gambar 2.6 Sarung Tangan ( sumber : google ) 2. Wear Pack
Gambar 2.9 Kacamata Safety ( sumber : google ) 5. Masker Gambar 2.10 Masker ( sumber : google ) BAB III LANDASAN TEORI
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel Return On Assets (ROA), Ukuran (Size) Perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER), Earning

Hasil penelitian di kabupaten Pemalang menunjukkan (1) perkembangan penerimaan retribusi pasar daerah di Kabupaten Pemalang sudah efektif, mencapai efisiensi dan mengalami

Wacana prestasi akademik tidak mengenal nilai-nilai belajar yang hakiki: siswa belajar demi persiapan masa depan.. Masa depan yang paling dekat bagi siswa SMA dan yang sederajat

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara

Dalam skripsi ini, yang diteliti oleh penulis adalah tanggapan konsumen yang pernah mengkonsumsi makanan siap saji pada Restauran fast food Me Donald's

Organisasi pembelajaran adalah organisasi di mana orang-orang terus mengembangkan kapasitas mereka untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola

Kesimpulan dari paparan yang telah diu- raikan sebelumnya, menemukan beberapa hal yaitu (1) relasi remaja-orang tua dapat didefinisikan secara konseptual sebagai suatu pola

Sifat isolator panas yang dimiliki sekam padi tersebut perlu pemikiran pengembangan material komposit baru yang bahan dasar dari limbah sekam padi sebagai penghambat panas dan