• Tidak ada hasil yang ditemukan

nahwu 1-3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "nahwu 1-3"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Fatkhul Munir Almaraqie

BELAJAR NAHWU

-Pustaka Pribadi

Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos:

59567, telp: 085726713043

(2)

Daftar Isi:

JUZ PERTAMA ……… 3

1 BAB KALAM ……… 4

2 BAB PEMBAGIAN KALIMAT ……… 4

3 BAB KATA KERJA ……… 5

4 BAB FA‟IL ……… 6

5 BAB MAF‟UL BIH ……… 6

6 BAB MUBTADA‟ KHOBAR ……… 7

7 BAB JUMLAH FI‟LIYYAH ……… 8

8 BAB JUMLAH ISMIYYAH ……… 8

9 BAB FI‟IL MUDHORIK ……… 8

10 BAB KANA WA AKHOWATUHA ……… 10

11 BAB INNA WA AKHOWATUHA ……… 11

12 BAB DZONNA WA AKHOWATUHA ……… 12

13 BAB NA‟AT ……… 13

REFERENSI ……… 14

TERJEMAH KATA ……… 14

JUZ KEDUA ……… 16

14 BAB I‟ROB ……… 17

15 BAB ISIM MUFROT ……… 18

16 BAB ISIM TASTNIYYA ……… 18

17 BAB JAMAK MUDZAKKAR SALIM ……… 19

18 BAB JAMAK MUANNATS SALIM ……… 20

19 BAB JAMAK TAKSIR ……… 21

20 BAB AF‟AL KHOMSAH ……… 22

21 BAB ASMA‟ KHOMSAH ……… 22

22 BAB IDHOFAH ……… 23

REFERENSI ……… 24

TERJEMAH KATA ……… 24

JUZ KETIGA ……… 26

23 BAB JUMLAH ISMIYYAH ……… 27

FASAL PEMBAGIAN KHOBAR ……… 27

FASAL PEMBAGIAN MUBTADA‟ ……… 28

24 BAB JUMLAH FI‟LIYYAH ……… 29

FASAL PEMBAGIAN MAF‟UL ……… 29

25 BAB ISTISTNA‟ ……… 30 26 BAB KHAL ……… 31 27 BAB TAMZIZ ……… 32 28 BAB TAUKID ……… 33 29 BAB ATHOF ……… 34 30 BAB BADAL ……… 34 REFERENSI ……… 36 TERJEMAH KATA ……… 36

(3)

Fatkhul Munir Almaraqie

BELAJAR NAHWU

Pustaka Pribadi

Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos:

59567, telp: 085726713043

(4)

BAB KALAM/

Contoh:

(kebun itu indah) (ikan itu hidup di air)

Kalam (atau disebut juga struktur kalimat) adalah susunan kata yang terdiri dari 2 atau lebih kata yang membentuk kalimat yang sempurna. Dan setiap kata merupakan bagian dari kalimat tersebut.1

Jika setiap kata diucapkan terpisah (”kebun”/”itu”/”indah”), maka kita hanya mengetahui arti dari satuan kata tersebut. Akan tapi jika kata tersebut diucapkan secara beruntun, maka kita akan mendapatkan arti yang sempurna (”kebun itu indah”).

BAB PEMBAGIAN KALIMAT

Contoh:

(ibrahim menunggangi kuda) (kapal itu berjalan diatas air)

Susunan kalimat terbagi menjadi 3 bagian:

1. kata benda/ 2 adalah setiap kata yang disebut benda seperti , dll.

2. kata kerja/ 3 adalah setiap kata yang menunjukkan arti pekerjaan pada waktu tertentu, seperti: , , dll.

3. huruf/ 4 adalah setiap kata yang tidak nampak artinya kecuali dirangkai dengan kata yang lain, seperti: , dll.

1

Ada kalimat yang tersusun dari 2 kata, akan tapi itu disebut sebagai frase ( ) bukan kalam/ . Seperti: (bukunya azaid) (rumah zakat).

2

Tanda isim: dibaca tanwin ( ) seperti: , dimasuki huruf ( ) seperti: , semua nama benda (manusia, hewan, tumbuhan), kata ganti (

), dimasuki huruf jer ( )

seperti:

3

Tanda fi‟il: dapat dimasuki dengan , contoh:

4

(5)

Latihan 1:

Tentukan pada kalimat berikut mana yang isim, fi‟il dan huruf!

BAB KATA KERJA/

Contoh: (telah) melakukan (sedang/baru) melakukan lakukanlah! (telah) menolong (sedang/baru) menolong Tolonglah! (telah) berangan (sedang/baru) berangan Beranganlah!

kata kerja/ , terbagi menjadi 3 bagian:

1. kata kerja yang sudah dilakukan/ , kata kerja yang menunjukkan arti pekerjaan yang dilakukan diwaktu yang telah berlalu.

2. kata kerja yang sedang dilakukan/ , kata kerja yang menunjukkan arti pekerjaan yang dilakukan diwaktu sekarang atau saat itu juga.

3. kata kerja yang menunjukkan perintah/ , kata kerja yang

menunjukkan arti pekerjaan yang dituntut untuk dilakukan (perintah).

Latihan 2:

(6)

BAB FA’IL/ /SUBJEK Contoh: Predikat/ Subjek/ Predikat/ Subjek/ Predikat/ Subjek/

Subjek/ adalah isim (kata benda) yang dibaca rafa‟ (dhommah)5 yang jatuh setelah fi‟il (kata kerja).

BAB MAF’UL/ /OBJEK

Contoh:

Predikat/ Subjek/

Objek/

(Ibrahim menunggangi kuda)

Predikat/ Subjek/

Objek/

(Yusuf Makan nasi)

Predikat/ Subjek/

Objek/

(Fatimah membaca tulisan)

Objek/ adalah isim yang dibaca nasob (fatkhah)6 yang jatuh setelah fi‟il dan fa‟il.

5

Dibaca dhommah (tanda asli I‟rob rofa‟) untuk isim mufrod, jama‟ taksir, jama‟ muannats salim, fi‟il mudhorik shohih akhir. Wawu untuk jama‟ mudzakkar salim dan asma‟ khomsah. Alif untuk isim tatsniyyah. Dan nun untuk af‟al khomsah.

6

Dibaca fathah (tanda asli I‟rob nasob) untuk isim mufrod, jama‟ taksir, dan fi‟il mudhorik shohih akhir. Alif untuk asma‟ khomsah. Dibaca kasroh untuk jama; muannats

(7)

Latihan 3:

tentukan mana fi‟il, fa‟il dan maf‟ul pada kalimat berikut:

BAB MUBTADA’ DAN KHOBAR/ (SUBJEK DAN PREDIKAT)

Contoh:

subjek predikat

(kebun itu indah)

subjek predikat

(Kereta itu cepat)

subjek predikat

(Muhammad itu pintar)

Subjek/ adalah isim yang dibaca rafa‟ yang jatuh dipermulaan kalimat. Sedangkan predikat/ adalah isim yang dibaca rafa‟ yang jatuh setelah mubtada‟.

Latihan 4:

Tentukan mana mubtada‟ dan khobar pada kalimat berikut:

salim. Ya‟ untuk isim tatsniyyah dan jama‟ mudzakkar salim. Hadzfun/ (membuang

(8)

BAB KALIMAT VERBAL/

Kalimat verbal/ adalah kalimat yang diawali dengan kata kerja/

. Pola susunan kalimatnya adalah:

Objek Subjek Predikat

Latihan 5:

Buatlah 3 contoh kalimat verbal/ !

BAB KALIMAT NOMINAL/

Kalimat nominal/ adalah kalimat yang diawali dengan kata

benda/ . Pola susunan kalimatnya adalah:

Predikat Subjek

Latihan 6:

Buatlah 3 contoh Kalimat nominal/ !

BAB FI’IL MUDHORIK/

YANG DIBACA NASOB

Contoh:

Hidup → tidak akan hidup

naik → untuk naik

Jalan → maka jalan

(9)

Fi‟il mudhorik dibaca nasob apabila didahului salah satu dari huruf nasob,

(yaitu: ).7

Latihan 7:

Berilah kalimat-kalimat berikut ini dengan huruf-huruf nasob!

BAB FI’IL MUDHORIK/

YANG DIBACA JAZEM

Contoh menjazemkan satu fi‟il mudhorik:

Hidup → tidak hidup

Naik → tidak naik

Jalan → tidak jalan

Berdiri → tidak berdiri

Contoh menjazemkan 2 fi‟il mudhorik:

kamu duduk, aku duduk → jika kamu duduk maka aku

duduk

kamu makan, aku makan → jika kamu makan maka aku

makan

kamu minum, aku minum → jika kamu minum maka aku

minum

kamu mencuri, kamu dipenjara → jika kamu mencuri maka kamu

dipenjara

7

(10)

Fi‟il mudhorik dibaca jazem (sukun)8

apabila didahului salah satu dari

huruf jazem, yaitu: ).9 Adapun huruf &

menjazemkan satu fi‟il mudhorik, sedangkan huruf menjazemkan dua fi‟il mudhorik.

Latihan 8:

Berilah kalimat-kalimat berikut ini dengan huruf-huruf jazem!

BAB FI’IL MUDHORIK/ YANG DIBACA RAFA’

Contoh:

Fi‟il mudhorik dibaca rafa‟ (tetap dibaca dhommah) apabila tidak didahului oleh salah satu dari huruf nasob dan huruf jazem.

BAB KANA WA AKHAWATUHA/

Contoh:

(kebun itu indah)

(Kereta itu cepat)

(Muhammad itu pintar)

8

I‟rob jazem mempunyai 2 tanda, yaitu sukun (tanda asli I‟rob jazem) untuk fi‟il mudhorik shohih akhir, dan hadzfun (membuang huruf illat/huruf nun) untuk fi‟il mudhorik mu‟tal akhir (fi‟il mudhorik yang akhir hurufnya berupa huruf illat: ) & af‟al khomsah (yakni fi‟il mudhorik yang mengikuti pola: )

9

Adapun jumlah huruf jazem ada 18 huruf, yaitu: menjazemkan satu fi‟il mudhorik ( ), menjazemkan dua fi‟il mudhorik (

(11)

Apabila ada kalimat yang tersusun dari jumlah ismiyyah, yang didahului dengan lafadz ” ” maka kata yang pertama disebut isim ” ” dan kata yang kedua disebut khobar ” ”. Adapun kata yang pertama dibaca

rafa‟ sedang yang kedua dibaca nasob. ( )

Adapun akhowat kana adalah

Semua akhowat ” ” berupa fi‟il kecuali . Semua berfungsi sama dengan ” ”, baik dalam keadaan asalnya berupa fi‟il madhi maupun berupa fi‟il mudhorik dan fi‟il amar.

Latihan 9:

Berilah kalimat-kalimat berikut ini dengan menggunakan akhowat ” ”!

BAB INNA WA AKHAWATUHA/

Contoh:

(Sesungguhnya kebun itu indah)

(Sesungguhnya Kereta itu cepat)

(Sesungguhnya Muhammad itu pintar)

Apabila ada kalimat yang tersusun dari jumlah ismiyyah, yang didahului dengan lafadz ” ” maka kata yang pertama disebut isim ” ” dan kata yang kedua disebut khobar ” ”. Adapun kata yang pertama dibaca

(12)

Adapun akhowat ” ” adalah 10 . Semua akhowat ” ”, Semua berfungsi sama dengan ” ”.

Latihan 10:

Berilah kalimat-kalimat berikut ini dengan menggunakan akhowat ” ”!

BAB DZONNA WA AKHAWATUHA/

Contoh:

(aku menduga kebun itu indah)

(aku menduga Kereta itu cepat)

(aku menduga Muhammad itu pintar)

Apabila ada kalimat yang tersusun dari jumlah ismiyyah, yang didahului dengan lafadz ” ” maka kata yang pertama dan yang kedua disebut maf‟ulnya ” ”. Adapun kata yang pertama dan yang kedua

sama-sama dibaca nashob. ( )

Adapun akhowat ” ” adalah

11

Semua akhowat ” ”, Semua berfungsi sama dengan ” ”.

10

dan , bermakna sesungguhnya (pengukuhan). , bermakna akan tetapi. , bermakna seperti (penyerupaan). , bermakna semoga (pengharapan). , bermakna andai saja (penghayalan).

11

Karena dzonna wa akhowatuha semua berupa fi‟il, maka dalam pembuatan kalimat harus disertai fa‟il, contoh: .

(13)

Latihan 11:

Berilah kalimat-kalimat berikut ini dengan menggunakan akhowat ” ”!

BAB SIFAT/

Contoh:

Ini buku baru

Fatimah membawa buku baru

Yusuf menulis di buku baru

Sifat/ adalah lafadz yang menunjukkan sifat kata sebelumnya. Adapun lafadz yang diberi sifat disebut man'ut/ . Sifat/ harus sesuai dengan man‟ut/ dalam hukum rafa‟, nasob maupun jer, dan dalam hukum ma‟rifat dan nakiroh12, serta mudzakkar dan muannats.13

12 Ma‟rifat/

adalah isim yang menunjukkan arti khusus, seperti kamu, Ibrahim, semarang. Sedang nakiroh/ adalah isim yang menunjukkan arti umum, seperti: laki-laki, buku, kota. Isim ma‟rifat ada 7 yaitu: isim dhomir/kata ganti, isim alam/nama manusia, hewan ataupun tumbuhan, isim isyaroh/kata tunjuk (

), isim maushul/kata sambung (

), isim yang didahului dengan ( ) seperti: , isim yang diidofahkan pada salah satu isim ma‟rifat seperti: (bukunya zaid), dan isim yang didahului dengan munada/ /panggilan ( ) seperti: (hei ahmad).

13

Mudzakkar/ adalah isim yang menunjukkan arti lelaki, baik secara tertulis maupun makna ( ), karena tidak adanya alamat ta‟nist/ (menunjukkan arti perempuan). Muannats/ adalah isim yang menunjukkan arti perempuan, baik secara tertulis maupun makna ( ), karena adanya alamat ta‟nist/ . Adapun alamat ta‟nits adalah adanya ta‟ marbuthoh ( ),

(14)

Latihan 12:

Berilah kalimat-kalimat berikut ini sifat/ yang sesuai!

Sumber:

4. Kamus Almunawwir, karya KH. Ahmad Warson Munawwir

Terjemah kata:

* Isim dhomir (kata ganti)

(dia 1 lelaki) (dia 2 lelaki) (mereka lelaki) (dia 1 perempuan)

(dia 2 perempuan) (mereka perempuan) (kamu 1 lelaki) (kalian

berdua lelaki) (kalian semua lelaki) (kamu 1 perempuan) (kalian

berdua perempuan) (kalian semua perempuan) (saya lelaki/perempuan) (kami/kita lelaki/perempuan)

* Huruf jer

(dari) (ke) (dari) (diatas) (di/didalam) (sedikit sekali)

(dengan) (seperti) (untuk) (demi: demi Allah).

* Tanda fi‟il

(fi'il madhi berarti benar-benar/fi‟il mudhorik berarrti terkadang) (akan: dengan waktu yg diketahui) (akan: dengan waktu yg tidak diketahui)

(menunjukkan fa‟il perempuan) * Huruf nasob

(untuk) (tidak akan) (jadi/maka) (agar) (agar supaya)

(tidak ada ….. untuk) (sehingga) (maka) (atau)

* Huruf jazem

(tidak) (ketika) (apakah tidak) (manakala) (menunjukkan

perintah, yg bersambung dengan fi‟il mudhorik) &

(15)

(menunjukkan larangan, yg bersambung dengan fi‟il mudhorik) (jika)

(tidak) (barangsiapa) & (bagaimanapun) (ketika) &

(yang mana) (manakala/kapan saja) ( (dimana) & (dimana

saja) (ketika) * Akhowat kana

(menjadi/petang) (menjadi/pagi) (menjadi/waktu dhuha)

(menjadi/tetap) (menjadi/menginap) (menjadi) (bukan)

(masih/senantiasa/terus menerus) * Akhowat inna

(sesungguhnya/bahwa) (tetapi) (seperti) (semoga)

(seandainya)

* Akhowat dzonna

(mengira/menduga) (melihat/berpendapat) (mengetahui)

(menemukan) (mengambil/beranggapan) (menjadikan)

(mendengar)

* Isim isyaroh (kata petunjuk)

(ini: tunggal mudzakkar) (ini: 2 mudzakkar) (ini: jama‟

mudzakkar) (ini: tunggal mu‟anntas) (ini: 2 muannats) (ini:

jamak muannats) (itu: tunggal mudzakar) (itu: 2 mudzakkar)

(itu: jama‟ mudzakkar) (itu: tunggal muannats) (itu: dua muannats) (itu: benda jamak\‟ muannats)

* Isim maushul (kata sambung)

(yang: tunggal mudzakkar) (yang: 2 mudzakkar) (yang: jamak

mudzakkar) (yang: tunggal muannats) (yang: 2 muannats)

(yang: jama‟ muannats) (yang: orang) (yang: benda)

* Huruf nida‟ (kata panggilan): Semua mempunyai arti yang sama (hai/ya), beda penggunaan

(dekat) (dekat/jauh/diantara keduanya) (penyesalan) (jauh)

(16)

Fatkhul Munir Almaraqie

BELAJAR NAHWU

Pustaka Pribadi

Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos:

59567, telp: 085726713043

(17)

BAB I’ROB/

contoh:

Kebun itu indah Ahmad memiliki kebun yang luas

Ahmad melihat kebun Ahmad tidak melihat kebun

Buku itu baru Ahmad membawa buku

Aku menulis di buku Aku tidak membawa buku

I‟rob adalah perubahan harokat pada akhir (kata) disebuah (kalimat).14 I‟rob itu dibagi menjadi empat macam: rafo‟ ( ), nasob ( ), jer ( ) dan jazem ( ). Dan masing-masing I‟rob memiliki tanda asli yakni: harokat dhommah ( ) untuk I‟rob rofa‟, fatkhah ( ) untuk I‟rob nasob, kasroh ( ) untuk I‟rob jer, dan sukun ( ) untuk I‟rob jazem. Sedangkan tanda-tanda yang lain adalah sebagai pengganti ( ). I‟rob rofa‟ dan nasob bisa bertempat di isim ( ) dan fi‟il ( ). Untuk I‟rob jer khusus bertempat di isim ( ), sedang I‟rob jazem khusus bertempat di fi‟il ( ).

14

Ada perbedaan penyebutan istilah. Kalimat/ dalam bahasa Indonesia disebut kata. Sedangkan kalam/ dalam bahasa Indonesia disebut kalimat.

Apabila ada kata ( ) disuatu kalimat ( ) tidak mengalami perubahan harokat disebut bina‟/tetap ( ), adakalanya berharokat dhommah, fatkhah, kasroh maupun sukun ( ), yaitu: fi‟il madhi ( ), fi‟il amar ( ), fi‟il mudhorik yang bertemu dengan nun taukid & nun inast (

), semua kalimah huruf ( : baik huruf jer, huruf nashob, huruf jazem, maupun huruf nida‟), isim dhomir ( ), isim sarat/kalimat bersyarat (

), isim istifham/kata tanya (

), isim isyaroh ( ), isim fi‟il (isim yang menyerupai fi‟il) & isim aswat (isim yang menyerupai suara hewan, bertujuan mencela), yaitu: (

), isim maushul ( ), & isim kinayah/kalimat sindiran ( ), adapun bina‟nya sesuai dengan harokat akhir lafadz tersebut, contoh: , karena huruf akhir lafadz tersebut dibaca

(18)

Latihan:

Tentukan I‟rob untuk kalimat-kalimat berikut ini:

BAB ISIM MUFROD/

Contoh:

Kebun itu indah Ahmad memiliki kebun yang luas

Ahmad melihat kebun

Buku itu baru Ahmad membawa buku

Aku menulis di buku

Isim mufrot/ adalah kata yang menunjukkan arti satu/tunggal.

Pada lafadz mempunyai arti “satu kebun & satu buku”.

Sedang I‟robnya bisa dibaca rofa‟, nasob, maupun jer.15

BAB ISIM TASTNIYYAH/

Contoh:

Seorang siswa datang Dua siswa datang

Pak guru menyuruh 2 siswa Pak guru memanggil 2 siswa

15

Isim mufrot: Contoh pertama dibaca rofa ( ), karena ia berupa isim yang jatuh dipermulaan kalimat, yaitu sebagai mubtada' ( ). Yang kedua dibaca nasob ( ), karena jatuh setelah fi‟il fa‟il ( ), yakni sebagai maf‟ul bih ( ). Yang ketiga dibaca jer ( ), karena jatuh setelah huruf jer “ ”.

(19)

Isim tastniyyah/ adalah isim yang menunjukkan arti 2, dengan

disertai tambahan alif nun ( ) atau ya‟ nun ( ) di akhir kata.16

BAB JAMAK MUDZAKKAR SALIM/

Contoh:

Para siswa datang Pak guru menyuruh para siswa

Pak guru memanggil para siswa

Jamak mudzakkar salim/ adalah isim yang menunjukkan

arti banyak (lebih dari dua), dengan disertai tambahan wawu nun ( ) atau ya‟ nun ( ) di akhir kata.17

16

Isim Tastniyyah: Contoh pertama dibaca rofa (disertai tambahan alif, huruf sebelumnya berharokat fatkhah & nun berharokat kasroh: ), karena ia berupa isim yang jatuh setelah fi‟il ( ), yakni sebagai fail ( ). Yang kedua dibaca nasob (disertai tambahan ya‟ berharokat sukun, huruf sebelumnya berharokat fatkhah & nun berharokat kasroh: ), karena jatuh setelah fi‟il fa‟il ( ), yakni sebagai maf‟ul bih ( ). Yang ketiga dibaca jer (disertai tambahan ya‟ berharokat sukun, huruf sebelumnya berharokat fatkhah & nun berharokat kasroh: ), karena jatuh setelah huruf jer “ ”. Adapun apabila ada kata seperti “ ”, yang memiliki huruf alif & nun diakhir kata, tetap disebut isim mufrod, karena dalam keadaan rofa‟ nasob maupun jer hanya harokat akhirnya saja yang berubah diakhir, tanpa disertai juga perubahan hurufnya, seperti contoh pada isim mufrod.

17Jamak Mudzakkar Salim: Contoh pertama dibaca rofa (disertai tambahan wawu, huruf

sebelumnya berharokat dhommah & nun berharokat fatkhah: ), karena ia berupa isim yang jatuh setelah fi‟il ( ), yakni sebagai fail ( ). Yang kedua dibaca nasob (disertai tambahan ya‟ berharokat sukun, huruf sebelumnya berharokat kasroh & nun berharokat fatkhah: ), karena jatuh setelah fi‟il fa‟il ( ), yakni sebagai maf‟ul bih ( ). Yang ketiga dibaca jer (disertai tambahan ya‟ berharokat sukun, huruf sebelumnya

(20)

Latihan:

Buatlah isim mufrod berikut menjadi isim tastniyyah dan jamak mudzakkar salim yang dibaca rofa‟, nasob dan jer:

BAB JAMAK MUANNATS SALIM/

Contoh:

Para siswi datang Pak guru menyuruh para siswi

Pak guru memanggil para siswi

Jamak muannats salim/ adalah isim yang menunjukkan arti

banyak (lebih dari dua), dengan disertai tambahan alif ta‟ ( ) di akhir kata.18

Latihan:

Buatlah isim mufrod berikut menjadi jamak muannats salim yang dibaca rofa‟, nasob dan jer:

18Jamak Muannats Salim: Contoh pertama dibaca rofa (disertai tambahan alif, huruf

sebelumnya berharokat fatkhah & ta‟ berharokat dhommah: ), karena ia berupa isim yang jatuh setelah fi‟il ( ), yakni sebagai fail ( ). Yang kedua dibaca nasob (disertai tambahan alif, huruf sebelumnya berharokat fatkhah & ta‟ berharokat kasroh: ), karena jatuh setelah fi‟il fa‟il ( ), yakni sebagai maf‟ul bih ( ). Yang ketiga dibaca jer (disertai tambahan alif, huruf sebelumnya berharokat fatkhah & ta‟ berharokat kasroh: ), karena jatuh setelah huruf jer “ ”.

(21)

BAB JAMAK TAKSIR/

Contoh:

siswa datang Para siswa datang

Pak guru menyuruh para siswa Pak guru memanggil para

siswa

Muhammad Rasulullah Para rasul menyampaikan

risalah Allah mengutus para

rasul Muhammad termasuk rasul

ulul azmi

Jamak taksir adalah isim yang menunjukkan arti banyak (lebih dari dua), yang perubahannya bisa dengan menambah huruf, mengurangi huruf, atau dengan merubah harakatnya. 19 Adapun I‟rob jamak taksir adalah dibaca dhommah ketika rofa‟, dibaca fatkhah ketika nasob, dan dibaca kasroh ketika jer.20

Latihan:

Tentukan wazan jamak taksir pada lafadz-lafadz berikut & cari mufrodnya:

19

Adapun jamak taksir dibagi 3: jamak qillah ( ), jamak kastroh ( ), sighot muntahal jumuk ( ), yang masing-masing memiliki beberapa wazan. Jamak qillah memiliki 4 wazan, yaitu: , jamak kasroh memiliki 16 wazan, yaitu:

, sedang sighot muntahal memiliki 19 wazan yang terangkum dalam 8 wazan, yaitu:

.

20 I‟rob jer memiliki 3 alamat, yaitu: kasroh (alamat asal) bertempat pada isim mufrot,

jamak taksir, jamak muannats salim. Ya‟ pada asma‟ khomsah, isim tastniyyah, dan jamak mudzakkar salim. Sedang fatkhah pada isim ghoiru munshorif ( ),

(22)

BAB AF’AL KHOMSAH/

Contoh:

Af‟al khomsah adalah setiap fi‟il mudhorik yang mengikuti pola: 21

Yakni: dengan menambahkan huruf ( ) diakhir fi‟il mudhorik. Adapun

apabila af‟al khomsah jatuh setelah huruf nasob atau huruf jazem maka huruf nunnya harus dibuang.22

Latihan :

Buatlah fi‟il-fi‟il mudhorik berikut menjadi af‟al khomsah!

BAB ASMA’ KHOMSAH/

Contoh:

Ayahmu/saudaramu/ayah mertuamu datang

Aku melihat Ayahmu/saudaramu/ayah Aku berbicara dengan

Ayahmu/saudaramu/ayah

Mulutmu harimaumu Basuhlah mulutmu setelah makan

Jangan kau letakkan jari-jarimu dimulutmu

21

Dhomirnya (kata gantinya) adalah kalian berdua lelaki dia/kalian berdua perempuan/kalian berdua lelaki

mereka lelaki kalian lelaki kalian perempuan.

22

(23)

Orang yang punya harta datang Aku melihat orang yang berilmu

Aku bertemu dengan orang yang berwibawa

Asma‟ khomsah23

adalah isim yang terdiri dari lafadz:

Adapun I‟rob asma‟ khomsah adalah beralamat wawu ( ) ketika rofa‟, alif ( ) ketika nasob, dan ya‟ ( ) ketika jer, apabila tidak di idhofahkan ( )

dengan ya‟ mutakallim ( ).24

Latihan:

Jelaskan kedudukan asma‟ khomsah pada kalimat berikut:

BAB IDHOFAH/

Contoh:

Kita bermain di halaman sekolah

Kedua ban sepeda itu pecah

Para guru madrasah telah datang

Idhofah/ adalah kalimat yang berasal dari gabungan 2 kata, yang menyimpan huruf jer (huruf jer tidak terlihat). Adapun yang pertama disebut

mudhof ( ), yang kedua disebut mudhof ilahi ( ). Sedang I‟robnya

adalah apabila suatu lafadz diidofahkan dengan lafadz lain, maka lafadz yang pertama ( ) dibuang tanwinnya bila lafadz tersebut berupa isim nakiroh yang mufrod. Jika berupa isim tasniyyah maupun jamak mudzakkar salim,

23 Ada juga yang menyebut sebagai asma‟ sittah (

), yaitu: (ayah) (saudara) (ayah mertua) (mulut) (yang mempunyai) (sesuatu)

24

Apabila diidhofahkan( ) dengan ya‟ mutakallim (ya‟ yang menunjukkan arti milik pribadi), maka semua alamat I‟rob untuk asma‟ khomsah tidak berlaku. Contoh:

(24)

maka I‟robnya dengan membuang huruf nun lafadz tersebut. Sedang I‟rob

lafadz yang kedua ( ) dibaca jer.25

Sumber:

10. Kamus Almunawwir, karya KH. Ahmad Warson Munawwir

Terjemah kata:

*

isim istifham/kata Tanya:

Siapa? Siapa? Apa? Apa? Kapan? Yang mana? Dimana? Bagaimana? Bagaimana? Berapa? Yang mana?

*isim fi‟il (isim yang menyerupai fi‟il):

Jauh sekali! Cukup! Ambillah! Cih/Ah/hus! (kasar) Oh/wow! (kagum) Cepatlah! Kabulkanlah! Hus! (diamlah) Mulailah! Jauh berbeda! Wow (silau:menutup mata) Tetaplah disitu! Cepatlah! Tinggalkanlah! Majulah! 25

Idhofah: contoh pertama: (halaman sekolah). Contoh ini menyimpan huruf jer ( ) yang berarti: “halaman di sekolah”. lafadz (sebagai mudhof) & (sebagai mudhof ilah). Contoh kedua: (kedua roda sepeda itu). Contoh ini menyimpan huruf jer ( ) yang berarti: “kedua roda dari sepeda itu”. Lafadz (sebagai mudhof) & (sebagai mudhof ilah). Contoh ketiga: (para guru madrasah). Contoh ini menyimpan huruf jer ( ) yang berarti: “para guru dari madrasah”

(25)

Ah/aduh! (mengaduh) Pelan-pelan! Mundurlah! Bagus! (pujian) Apa! (minta pengulangan) Wajib bagimu…! Menyingkirlah! marilah!

*isim aswat (isim yang menyerupai suara hewan, bertujuan mencela):

suara kuda Suara anak unta Suara rengekan anak kecil Suara unta Suara keledai Suara pedang jatuh Suara burung gagak Suara batu Suata tangisan orang mati

*isim kinayah/kalimat sindiran:

Berapa…. Ini itu!

Berapa banyak…. Begini begitu!

*jamak taksir dibagi 3:

Jamak qillah memiliki 4 wazan, yaitu:

← ←

← ←

jamak kasroh memiliki 16 wazan, yaitu:

← ← ← ← ← ← ← ← ← ← ← ← ← ← ← ←

sighot muntahal memiliki:

← ← ← ← ← ← ←

(26)

#Mranggen, 21 April 2014

Fatkhul Munir Almaraqie

BELAJAR NAHWU

Pustaka Pribadi

Jl. Jatikusuman 1 RT 07 RW 03 Mranggen Demak kode pos:

59567, telp: 085726713043

(27)

BAB JUMLAH ISMIYYAH/ FASAL PEMBAGIAN KHOBAR/

Contoh:

Rajin itu bermanfaat Lampu itu cahayanya terang sekali

Persatuan menciptakan kekuatan Malu sebagian iman

Bersih itu sehat Ilmu itu kuncinya bertanya

Bercanda itu menyebabkan benci Imam itu di atas mimbar

Jumlah ismiyyah ( ) adalah kalimat yang tersusun dari mubtada‟

( ) dan khobar ( ).26 Ada kalanya khobar tersebut berupa khobar mufrot

( ), khobar jumlah ismiyyah ( ), khobar jumlah fi‟liyyah (

) dan khobar sibih jumlah ( ).27

Latihan:

Tentukan jenis khobar pada kalimat berikut:

26

Mubtada‟ harus berupa isim ma‟rifat ( ) dan khobar berupa isim nakiroh ( ). Dalam hal ini, khobar harus sesuai dengan mubtada‟ dalam mufrot ( ), tasniyyah ( ), maupun jamak ( ), mudzakkar dan muannats ( ). Apabila mubatada‟ berupa jamak ghoiru akil ( : bentuk jamak untuk selain manusia, seperti: “istana-istana”), maka khobar boleh berupa jamak atau mufrot muannats ( ), contoh:

27

Khobar mufrot adalah khobar yang menetapi syarat-syaratnya (sesuai dengan mubtada‟). Khobar jumlah ismiyyah adalah khobar yang berupa isim yang memuat dhomir yang kembali pada mubtada‟. Dhomir ini adalah dhomir muttasil, dhomir yang bersambung dengan isim, fi‟il atau huruf dalam sebuah kalimat, yaitu: (

). Khobar jumlah fi‟liyyah adalah khobar yang berupa fi‟il yang jatuh setelah mubtada‟. Khobar sibih jumlah adalah khobar yang berupa huruf jer maupun huruf dhorof, yaitu: (

(28)

FASAL PEMBAGIAN MUBTADA’/

Contoh:

lelaki itu di rumah Di rumah itu ada seorang lelaki

Kabarmu, bagaimana? Bagaimana kabarmu?

Pemilik rumah itu dirumah Di rumah itu ada pemiliknya

Sebagaimana yang telah kita ketahui, mubtada‟ adalah isim yang dibaca rafa‟ yang jatuh dipermulaan kalimat. Akan tetapi, adakalanya mubtada‟ jatuh setelah khobar, yang disebut mubtada‟ mu‟akhor ( ). Dan khobar jatuh dipermulaan kalimat, yang disebut khobar muqoddam (

).28 Latihan:

Rubahlah susunan kalimat berikut menjadi mubtada‟ muakhar dan khobar muqoddam:

28 Mubtada‟ wajib diakhirkan dan khobar wajib didahulukan, bila: 1. Jika mubtada‟

berupa isim nakiroh ( ). 2. Jika khobar berupa isim istifham/kalimat pertanyaan ( ). 3. Jika mubtada‟ bersambung dengan dhomir muttasil yang kembali pada khobar.

(29)

BAB JUMLAH FI’LIYYAH/ FASAL PEMBAGIAN MAF’UL/

Contoh:

Ibrahim menunggangi kuda itu Ahmad benar-benar bermain

Aku berdiri karena menghormati pak guru Aku bangun tidur pagi-pagi

Yusuf datang bersama tenggelamnya matahari

Jumlah fi‟liyyah adalah kalimat yang tersusun dari fi‟il ( ) fa‟il ( ) dan maf‟ul ( ).29 Adakalanya maf‟ul tersebut berupa maf‟ul bih

( ), maf‟ul mutlak ( ), maf‟ul li ajlih ( ), maf‟ul fih

( ), dan maf‟ul ma‟ah ( ).30

29 Jumlah fi‟liyyah terbagi 2, yaitu: fi‟il lazim ( : jumlah fi‟liyyah yang tidak butuh

adanya maf‟ul), contoh: (zaid berdiri) dan fi‟il muta‟addi ( : : jumlah fi‟liyyah yang butuh adanya maf‟ul).

Fi‟il muta‟addi adakalanya mabni ma‟lum ( ), yaitu: fi‟il yang mengikuti pola yang berarti: “membuka”. Dan adakalanya mabni majhul (

), yaitu: fi‟il yang mengikuti pola yang berarti: “dibuka”. Dan isim yang jatuh setelah fi‟il mabni majhul disebut naibul fa‟il ( : pengganti fa‟il yang dibuang, yang sebelumnya menjadi maf‟ul), contoh: (ahmad membuka pintu) menjadi (pintu dibuka).

30 Maf‟ul bih (di juz 1 ). Maf‟ul mutlak adalah isim yang dibaca nasob yang lafadznya

sesuai dengan lafadz fi‟ilnya, yang bertujuan sebagai penegasan. Adakalanya lafadznya berbeda tapi artinya sama juga disebut sebagai maf‟ul mutlak, contoh: (aku benar-benar berdiri), lafadz memiliki arti yang sama (berdiri).

(30)

Latihan:

Tentukan maf‟ul-maf‟ul dalam kalimat berikut ini:

BAB ISTISTNA’/

Contoh:

Teman-teman telah datang kecuali Muhammad

Yusuf tidak membaca kecuali 2 halaman

Tidak berhasil kecuali orang-orang yang cerdas

Ististna‟ adalah kalimat pengecualian dengan disertai adanya atau huruf-huruf ististna‟ lainnya, yaitu: “

”.31

Maf‟ul fih adalah isim yang dibaca nasob yang menerangkan waktu ( ) ataupun tempat ( ) terjadinya suatu perbuatan, yang mana lafadz dhorof tersebut menyimpan huruf jer ( ), contoh: menjadi .

Maf‟ul ma‟ah adalah isim yang dibaca nasob yang jatuh setelah wawu ( ) yang mempunyai arti “ :bersama”, dan jatuh setelah adanya kalimat (baik ismiyyah maupun fi‟liyyah), contoh: .

31 Berbeda hukum dengan , huruf ististna‟ “ ”, lafadz yang jatuh setelahnya dibaca jer, contoh: . Sedang huruf ististna‟ “ ”, lafadz yang jatuh setelahnya boleh dibaca nasob yang berkedudukan sebagai maf‟ul (huruf istisna‟ berlaku sebagai fi‟il), atau dibaca jer (huruf istisna‟ berlaku sebagai huruf jer yang berarti “kecuali”), contoh: . Tapi apabila berupa kalam

(31)

Lafadz yang jatuh sebelum disebut mustastna minhu ( ), dan lafadz yang jatuh setelahnya disebut mustastna ( ).

Adapun hukum bacaannya adalah 1). Apabila kalimat tersebut berupa

kalam tam mustbat ( )32, maka lafadz setelah (mustastna) wajib

dibaca nasob. 2). Apabila kalimat tersebut berupa kalam tam manfi (

)33, maka lafadz maka lafadz setelah (mustastna) boleh dibaca nasob atau diikutkan bacaannya dengan mustastna minhu. 3). Apabila kalimat berupa kalam nakis ( )34, yaitu membuang mustastna minhu, maka lafadz setelah (mustastna) hukumnya disesuaikan pada kebutuhan kalimat tersebut.

Latihan:

Berikanlah huruf-huruf istisna‟ pada kalimat berikut serta berikan harokat yang sesuai:

BAB HAL/

Contoh:

Ahmad pulang dengan berkendara Muhammad datang sambil senyum Yusuf berdiri sambil menangis

manfi, wajib dibaca nasob, contoh: . Dan semua huruf ististna‟ berarti “kecuali atau selain”.

32

Kalam tam mustbat adalah kalimat sempurna yang menyebut adanya mustastna minhu dan tanpa didahului huruf manfi sebelumnya.

33

Kalam tam manfi adalah kalimat sempurna yang menyebut adanya mustastna minhu dengan didahului huruf manfi sebelumnya. Huruf manfi tersebut adalah .

34

(32)

Aku melihat khotib yang berada diatas mimbar Aku menjual buah yang masih ada dipohon

Khal adalah isim yang dibaca nasob yang menjelaskan keadaan fail atau maf‟ul saat suatu pekerjaan dilakukan.35

Dan isim yang dijelaskan tersebut

disebut shokhibul khal ( ).

Khal bisa berupa isim mufrot, jumlah fi‟liyyah, jumlah ismiyyah maupun sibih jumlah.36

Latihan:

Tentukan bentuk khal pada kalimat berikut ini:

BAB TAMZIZ/

Contoh:

Aku membeli 20 buku Aku membeli 3 buku Aku membeli 100 buku Hatimu banjir kebahagiaan Aku punya sekuintal madu Aku lebih tua umurnya darimu

35

Lafadz yang dibuat khal haruslah berbentuk isim sifat ( ), yakni: .

36

Disyaratkan dalam khal yang berbentuk jumlah, yakni: Berupa jumlah khobariyyah ( : kalimat yang berbentuk informasi, yakni bukan berbentuk fi‟il amar, fi‟il nahi “ : kalimat larangan”, istifham, nida‟ maupun tamanni “ : kalimat pengandaian”).

(33)

Tamziz adalah isim yang dibaca nasob yang menjelaskan lafadz sebelumnya, yang masih samar/belum jelas.37

BAB TAUKID/

Contoh:

Dia Ahmad pulang!

Muhammad datang! Muhammad datang! Siswa berdiri !

Yusuf menolong Muhammad!

Taukid adalah pengulangan kalimat sebagai bentuk penegasan. Adakalanya dengan mengulangi utuh kalimatnya atau sebagiannya. Dan adakalanya dengan menggunakan salah satu dari huruf taukid, yaitu:

38

Sedangkan I‟robnya menyesuaikan dengan yang ditaukidi, baik rofa‟, nasob maupun jer.

Latihan:

Jadikanlah kalimat-kalimat berikut ini menjadi taukid:

37

Adakalanya tamziz boleh dibaca jer bila berupa: (ukuran). Dibaca jer dengan diidhofahkan maupun dengan huruf jer “ ”. Contoh: . Jika tamziz berupa (bilangan), maka untuk bilangan 3-10, tamziz berbentuk jamak dengan dibaca jer. Untuk bilangan 11-99, tamziz berbentuk mufrot dengan dibaca nasob. Untuk bilangan 100 keatas, tamziz berbentuk mufrot dengan dibaca jer.

38

Huruf-huruf taukid tersebut harus memuat dhomir yang kembali pada lafadz yang ditaukidy. Dhomir tersebut adalah dhomir muttasil, contoh: . Adakalanya juga pengulangan kata menggunakan dhomir munfasil ( ),

(34)

BAB ATHOF/

Contoh:

Muhammad dan amar datang Muhammad tidak datang tapi amar

Muhammad datang lalu amar Muhammad datang bukan amar

Muhammad datang kemudian amar Muhammad tidak datang tapi amar

Muhammad atau amar datang Aku makan ikan sampai kepalanya

Muhammad atau amar datang

Athof adalah penghubung antara satu kata dengan kata yang lain. Dan huruf athof ada 9, yaitu:

Adapun I‟robnya mengikuti kalimat sebelumnya.

BAB BADAL/

Contoh:

Saudaramu datang, eh Muhammad Muhammad bagus, ilmunya

Aku makan ikan, sepertiganya Aku melihat ahmad, eh kuda

Badal adalah kalimat pengganti dari kalimat sebelumnya, karena kekeliruan penggucapan atau menerangkan lebih jelas kalimat sebelumnya.

(35)

Adakalanya badal tersebut berupa badal muthobik ( ), badal

ba‟du min kull ( ), badal isytimal ( ), badal golad (

).39 Latihan:

Buatlah badal pada kalimat berikut ini:

Sumber:

14. Kamus Almunawwir, karya KH. Ahmad Warson Munawwir

Terjemah kata:

*huruf thorof:

(didepan) (dibelakang) (dibelakang) (diatas) (dibawah) (disekitar) (disis) (diantara) (sebelum) (sesudah)

39

Badal mutholik adalah badal yang sesuai antara kalimat yang diganti dengan kalimat pengganti. Seperti: & , keduanya sama-sama fa‟il „aqil ( : subjek berakal). Badal da‟du min kull adalah badal yang kalimatnya merupakan bagian dari kalimat sebelumnya. Seperti: yang merupakan bagian dari . Badal isytimal adalah badal yang kalimatnya memuat apa yang ada di dalam kalimat sebelumnya.

(36)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kalau bijih besi konvensional meng- inginkan kadar besi di atas 60% (terkadang ada yang menghendaki kadar 65 atau 67%), kandungan besi pada bijih besi laterit berkisar antara

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Pembelajaran Tari Kreasi Bali. Variabel Dimensi Indikator Item Pernyataan Pengumpulan

• Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari epitel mukosa. • Terbanyak dikolon

NO NAMA UMUR KESEHATAN NO ID BPJS DIAGNOSA (KODE)

Sistem pengukuran kinerja BSC yang menggunakan beragam ukuran baik keuangan maupun non keuangan menunjukkan adanya target dan sasaran khusus yang lebih jelas untuk dicapai

Tautan untuk mengunduh buku Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman ada pada tautan

[r]

Pengembangan penelitian roket di Indonesia sedikit demi sedikit telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan Dengan perkembangan teknologi roket yang cukup dewasa ini,