Pengertian Diksi
Pengertian diksi adalah sebuah pilihan kata yang tepat atau selaras dalam
penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga didapatkan efek
tertentu seperti apa yang diharapkan
.Syarat-Syarat Diksi
Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan sebuah gagasan.
Pengarang harus memiliki kemampuan membedakan secara tepat nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembaca.
Menguasai berbagai kosakata dan mampu memanfaatkan kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.
Ciri-Ciri Diksi
Tepat dalam pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan.
Dapat digunakan untuk membedakan secara tepat nuansa makna dan bentuk yang sesuai dengan gagasan dan situasi serta nilai rasa pembaca.
Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki masyarakat bahasanya dan dapat menggerakkan dan memberdayakan kekayaan tersebut menjadi jaring kata yang jelas.
Fungsi Diksi
Membuat pembaca memahami apa yang disampaikan penulis atau pengarang
Membuat komunikasi lebih efektif dan juga lebih efisien
Menggambarkan ekspresi yang ada pada gagasan
Membentuk gagasan yang tepat.
Manfaat Diksi
Manfaat diksi adalah agar pembaca atau pendengar bisa membedakan secara baik terhadap kata-kata denotatif, konotatif, sinonim, antonim, dan juga kata yang hampir memiliki ejaan yang mirip.
Jenis-Jenis Diksi
1. Makna Denotatif
Denotatif berarti makna asli, makna asal, atau makna yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Berikut beberapa contohnya:
a. Helen sangat “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas.
b. Arman terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “keuntungan yang melimpah”.
c. Badan Nina sangat kurus (Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil dari ukuran badannya normal)
2. Makna Konotatif
Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Berikut :
a. Adnan “banting tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. (kata “banting tulang” diartikan bahwa Adnan bekerja keras).
b. Dini adalah murid yang “kutu buku” jadi tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan luas. (kata “kutu buku” diartikan bahwa Dini gemar membaca buku).
c. Tama sangat bahagia, mungkin dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata
“durian runtuh” diartikan bahwa Tama mendapat keuntungan melimpah
3. Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki makna sama. Dengan kata lain, sinonim adalah persamaan kata. Berikut beberapa contoh sinonim:
Bahagia = Senang Matahari = Mentari Cantik = Elok
Lezat = Enak Pintar = Pandai
4. Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan. Dengan kata lain, antonim adalah perbedaan kata. Berikut beberapa contoh antonim:
Naik >< Turun Besar >< Kecil Banyak >< Sedikit Tinggi >< Pendek Gelap >< Terang Cepat >< Lambat Ganteng >< Cantik Mahal >< Mura
5 Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki makna berbeda, namun lafal atau ejaannya sama. Berikut contoh homonim:
Pada awal Bulan, ayah selalu menerima upah kerja.
Bulan purnama terlihat sangat jelas karena langit tidak berawan.
Kata “Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut memiliki lafal dan ejaan yang sama namun maknanya berbeda. Jika pada kalimat pertama
menunjukan tanggal, sedangkan kalimat kedua menunjukan bulan di langit.
6. Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki makna dan ejaan berbeda, namun memiliki lafal yang sama. Berikut beberapa contoh homofon:
Dina rajin menabung di Bank.
Bang Dimas merupakan kakak Lala.
Kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang sama namun memiliki ejaan dan makna berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan tempat, sedangkan kalimat kedua menunjukan arti saudara.
7. Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki makna dan lafal yang berbeda, tapi memiliki ejaan yang sama. Berikut contohnya:
Dila sedang makan Tahu goreng di warung.
Dila tidak Tahu bahwa hari ini hari Selasa
Kata “Tahu” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama. Pada kalimat pertama menunjukan makanan dan kalimat kedua menunjukan lupa akan hari.
8. Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak arti atau pengertian.Berikut beberapa contoh polisemi:
Menabung di bank, maka akan mendapatkan Bunga.
Dina adalah bunga desa di kampung ini.
Bunga mawar merah itu sangat indah dan harum.
Pada kalimat pertama kata “bunga” menunjukan bahwa keuntungan menabung di bank, pada kalimat kedua menunjukan perempuan paling cantik, dan kalimat ketiga menunjukan bunga pada tanaman.
9. Hipernim dan Hiponim.
Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata lain. Jadi sebuah kata hipernim bisa menjadi kata umum dari penyebutan kata lainnya.
Di hutan banyak berbagai macam binatang liar, contohnya seperti harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya
10. Hiponim
Sedangkan Hiponim adalah kata yang terwakili artinya oleh sebuah kata hipernim.
Berikut contoh kalimat yang mengandung kata hipernim dan hiponim:
Di hutan banyak berbagai macam binatang liar, contohnya seperti harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya
Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya
11. Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah. Contoh kata ilmiah: analogi, formasi, konservatif, fragmen, kontemporer
12. Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. Contoh kata popular: bukti, rasa kecewa, maju, gelandangan
13. Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan pancaindera manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata abstrak sering dipakai untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus.
14. Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau diindera secara langsung oleh satu atau lebih dari pancaindera. Katakata konkrit menunjuk kepada barang yang actual dan spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang 12 hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain. Contoh kata konkrit: meja, kursi, rumah, mobil dsb.
15. Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. Contoh jargon: sikon (situasi dan kondusi), pro dan kon (pro dan kontra), kep (kapten), dok (dokter), prof (professor).
16. Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata 13 slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni. Contoh kata slang: mana tahan, eh ketemu lagi, unyu-unyu, cabi.