• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kematangan karier siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan karier)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kematangan karier siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan karier)"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KEMATANGAN KARIER SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020 dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier). SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh: Kezia Ariani Tanudidjojo 151114063. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KEMATANGAN KARIER SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2Yogyakarta Tahun Ajaran2019/2020 dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier). SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh: Kezia Ariani Tanudidjojo 151114063. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “Semakin tinggi kadar energimu, semakin berdaya guna tubuhmu. Semakin berdaya guna tubuhmu, kamu akan merasa lebih baik Dan kamu akan menggunakan semakin banyak Bakat yang kamu punya untuk menghasilkan sesuatu yang hebat” (Anthony Robbins). “Daud berhasil di segala perjalanannya Sebab TUHAN menyertai dia.” (1 Samuel 18:14). iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Aku persembahkan karyaku untuk: Tuhan Yesus Kristus Terima kasih telah memberkati, menyertai, membimbing, Dan menjaga saya hingga saat ini. Saya diberi hikmat dan akal budi sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan lancar karena penyertaanMu. Orangtuaku Papa Yonathan Tanudidjojo dan Mama Maria Marta Herawati Terima kasih atas cinta dan kasih sayang selama ini.. Koko-kokoku Kevin Arsa Kusuma Jaya dan Evan Adi Kusuma Jaya Terima kasih atas dukungan dan selalu menyemangati adikmu ini.. Dosen Pembimbing Ibu Hayu Purbanng Tyas M.Pd Terima kasih atas bimbingan dan dukungan serta perhatiannya selama Saya mengerjakan skripsi ini.. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK KEMATANGAN KARIER SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran2019/2020 dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier). Kezia Ariani Tanudidjojo Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2019 Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat kematangan karier siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020; dan (2) mengidentifikasi item-item pengukuran kematangan karier yang capaian skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik bimbingan karier. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 dan diambil sampel sejumlah 60 siswa. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Kuesioner Kematangan Karier yang berjumlah 55 item. Kuesioner disusun berdasarkan aspek kematangan karier menurut Super (dalam Watkins & Campbell, 2000), yaitu (1) perencanaan karier; (2) eksplorasi karier; (3) pengetahuan tentang membuat keputusan karier; (4) pengetahuan tentang dunia kerja; (5) pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai; dan (6) realisasi keputusan karier. Nilai koefisien reliabilitas instrument menggunakan Alpha Chronbach (α) 0,926. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan kategorisasi sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 memiliki tingkat kematangan karir sebagai berikut: 9 siswa (15%) memiliki kematangan karier yang sangat tinggi, sebanyak 35 siswa (58,33%) memiliki kematangan karier yang tinggi, sebanyak 16 siswa (26,67%) memiliki kematangan karier yang sedang dan tidak ada siswa yang memiliki kematangan karier rendah dan sangat rendah. Hasil analisis item menunjukan 5 item (9,09%) memiliki skor rendah sebagai dasar menyusun usulan topik-topik bimbingan. Adapun usulan topik-topik bimbingan yaitu “Mari Kejar Prestasi Setinggi Langit”, Cari Informasi Karier”, “My Dream My Adventure”, “Dunia Karier 1” dan “Dunia Karier 2”.. Kata kunci: Kematangan karier, SMA BOPKRI 2, Bimbingan Karier.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE STUDENTS’ CAREER MATURITY (Descriptive Study on Class XI Students of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta Academic Year 2019/2020 and the Implications On the Proposal of Career Guidance Topics) Kezia Ariani Tanudidjojo Sanata Dharma University 2019 This study was aimed to: (1) describe the level of career maturity of class students of BOPKRI 2 Senior High Scool Yogyakarta academic year 2019/2020; and (2) identify the items on career maturity that have low score as the basic for the preparation of the ptoposed topics of career guidance service. The type of the research was a quantitative descriptive research. The research was conducted at SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. The subjects of the study was class XI student at BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta academic year 2019/2020 with sample subject were 60 students. The sampling technique used in this study was simple random sampling. Data collection used in this study was the Career Maturity Questioner which amounts to 55 items. This scale is based on aspects of career maturity according to Super (in Watkins & Campbell, 2000), namely (1) career planning; (2) career exploration; (3) career decision making; (4) world of world information; (5) knowledge of preferred occupational grub; and (6) realization. The value of the instrument reliability coefficient used the Alpha Cronbach (α) of 0,926. The data analysis technique used was descriptive statistics with very appropriate, appropriate, inappropriate, and very inappropriate. The result of this study indicate that the class XI students of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta academic year 2019/2020 have career maturity level: 9 students (15%) had a very high level of career maturity, 35 students (53,33%) were in the high category, 16 students (26,67) were in the moderate categoty and no students had low and very low career maturity. The result analysis showed that 5 items (9,09%) had low scores and become the base for compiling guidance topics. The proposed topics of guidance are “Let’s Pursue Achievements as High as the Sky”, “Search for Career Information”, “My Dream My Adventure”, “Career World 1”, and “Career World 2”. Keywords: Career Maturity, BOPKRI 2 Senior High School, Career Guidance. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan dan tuntunan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang telah disusun ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat adanya banyak pihak yang sangat membantu. Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Dr.Yohanes Heri Widodo selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu memberikan dukungan, motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 2. Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd. sekalu Dosen Pembimbing dan Wakil Ketua Program Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang senantiasa memberikan motivasi, mengarahkan, mengingatkan, dan membimbing peneliti dari penyusunan skripsi. 3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan semangat disaat peneliti mulai bingung dalam proses penyusunan skripsi. 4. Stefanus Priyatmoko selaku karyawan secretariat Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang setia dan sabar dalam memberikan pelayanan kepada peneliti selama peneliti berada di Universitas Sanata Dharma.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah menerima dan memberikan kesempatan peneliti untuk mengadakan dan melaksanakan penelitian. 6. Pak Edi dan Pak Risman selaku Guru BK SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah berkenan menerima dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian. 7. Guru-guru SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang memberikan waktu peneliti masuk pada jam pelajaran untuk menyebarkan kuesioner dan staf tata usaha yang sangat baik dan ramah telah berkenan menerima peneliti untuk melaksanakan penelitian. 8. Siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang meluangkan waktu dan kesediaan menjadi responden untuk mengisi kuesioner dalam pengumpulan data. 9. Orangtua yang sangat amat tersayang Papa Yonathan Tanudidjojo dan Mama Maria Marta Herawati yang senantiasa memberikan motivasi, mengingatkan untuk mengerjakan skripsi, membiayai kuliah dan mendukung peneliti dalam penyusunan skripsi. 10. Kedua Koko tersayang Kevin Arsa Kusuma Jaya dan Evan Adi Kusuma Jaya yang selalu memberikan semangat dan menghibur peneliti dalam keadaan apapun. 11. Alm. Pdt.Franz Assa dan Tante Assa yang selalu memberikan motivasi, semangat dan mendoakan peneliti dalam pesnyusunan skripsi. 12. Advent Prasetyo Nugroho yang dengan penuh kesabaran mendukung dan memotivasi serta mengajarkan mengubah word ke pdf.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... .. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii. HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vii. ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ..................................................................................... x. DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv. DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1. A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1. B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5. C. Pembatasan masalah........................................................................ 5. D. Rumusan Masalah ........................................................................... 6. E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6. F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6. G. Batasan Istilah ................................................................................. 7. BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 9. A. Kematangan Karier ......................................................................... 9. 1. Pengertian Kematangan Karier ................................................ 9. 2. Perkembangan Pemilihan Karier............................................... 10. 3. Pengambilan Keputusan Karier ................................................ 13. 4. Tugas Perkembangan Karier Remaja ........................................ 16. 5. Tujuan dan Manfaaat Pengambilan Keputusan Karier ............ 19. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Dimensi Kematangan Karier .................................................... 20. 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karier ....... 23. B. Masa Remaja dan Perkembangan Karier Remaja ........................... 27. C. Bimbingan Karier ........................................................................... 29. 1. Pengertian Bimbingan Karier .................................................... 29. 2. Tujuan Bimbingan Karier di Sekolah ...................................... 29. D. Kerangka Berpikir .......................................................................... 31. E. Kajian Penelitian yang relevan ....................................................... 32. BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 33. A. Jenis Penelitian ................................................................................ 33. B. Tempat Waktu Penelitian ................................................................ 33. C. Subyek Penelitian ............................................................................ 34. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................. 35. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 35. F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 40. 1. Validitas Instrumen ................................................................... 40. 2. Reliabilitas ................................................................................ 44. G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 45. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. A. Hasil Penelitian ............................................................................... 51 51. 1. Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020.......................................................... 2. Capaian Skor Butir-butir Pengukuran Kematangan Karier .............................................. B. Pembahasan ..................................................................................... 51 53 58. BAB V PENUTUP .......................................................................................... A. Kesimpulan ..................................................................................... 68 68. B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 68. C. Saran ............................................................................................... 69. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71. LAMPIRAN ..................................................................................................... 77. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Sampel Penelitian .............................................................................. 34. Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert ................................................................... 37. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kematangan Karier .......................................... 38. Tabel 3.4 Jumlah Subyek Uji Coba .................................................................. 41. Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Validitas Kuesioner Kematangan Karier ............ 42. Tabel 3.6 Uji Realibilitas Instrumen Penelitian ................................................ 44. Tabel 3.7 Kriteria Guilford ............................................................................... 45. Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Kematangan Karier ......................................... 47. Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Kematangan Karier Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020................. 48. Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Skor Item Kematangan Karier Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020................. 50. Tabel 4.1 Kategorisasi Kematangan Karier Siwa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020................. 51. Tabel 4.2 Distribusi Perolehan Skor Item Kematangan Karier Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020................. 54. Tabel 4.3 Item-Item Skala Kematangan Karier Kategori Rendah .................... 56. Tabel 4.4 Usulan Topik-Topik Bimbingan Karier ............................................ 66. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Grafik Kategorisasi Kematangan Karier Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020................. 52. Gambar 4.2 Grafik Kategorisasi Skor Item Kematangan Karier Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020................. xvi. 55.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner Penelitian .................................................................... 73 Lampiran 2: Hasil Komputasi Uji Validitas Instrumen Penelitian .................. 80 Lampiran 3: Tabulasi Data Penelitian .............................................................. 87 Lampiran 4: Surat Izin Penelitian .................................................................... 89. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masih banyak remaja yang masih bingung menentukan arah karier setelah lulus SMA. Terlebih lagi ketika siswa ditanya tentang karier mereka selanjutnya, mereka bingung untuk menjawab mau kemana kariernya atau studi selanjutnya. Mengingat ada banyak sekali jurusan yang ditawarkan dari berbagai Universitas kepada siswa dalam memilih jurusan. Alhasil banyak ditemukan siswa yang telah lulus dari bangku SMA salah memilih jurusan di perguruan tinggi. Padahal sangat penting bagi setiap individu untuk menentukan arah kariernya demi meraih kesuksesan di masa depannya. Dampak dari salah memilih jurusan di Perguruan Tinggi menyebabkan siswa menjadi tidak yakin pada masa depannya. Siswa yang melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi akan merasakan bahwa dirinya salah mengambil jurusan dan ada 3 kemungkinan yang terjadi. Pertama siswa yang baru menjadi mahasiswa akan berhenti kuliah karena dirinya merasa tidak cocok dengan jurusan studi yang diambil atau tidak mampu mengikuti mata kuliah yang dijalaninya karena tidak sesuai dengan bakatnya sehingga ia mengambil jurusan yang lain. Kedua siswa tersebut akan tetap melanjutkan studinya meskipun siswa tersebut terpaksa karena tidak ada pilihannya lainnya. Ketiga bisa jadi 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. siswa akan menyukai jurusan tersebut selama berjalannya waktu. Kerugian yang didapatkan jika tidak memikirkan karier dengan matang-matang akan berpengaruh pada masa depan. Jika tidak dibimbing dari sejak dini maka individu akan kehilangan arah. Individu tersebut akan merasa menyesal di masa depan, seolah olah sudah tidak ada harapan lagi untuk mengulang masa studinya. Tidak hanya kehilangan waktu namun juga biaya yang dihabiskan jika salah mengambil jurusan di Perguruan Tinggi. Kematangan karier sangatlah penting karena menentukan masa depan. kematangan karier itu sendiri adalah suatu keberhasilan individu dalam merencanakan, membuat dan mengambil keputusan dengan tepat mengenai karier. Sebelum individu mengambil keputusan, pastilah ia mengalami dan mendapatakan informasi yang berkaitan dengan karier. Informasi harus jelas dan benar agar siswa tidak salah dalam mengambil jurusan. Guru BK mengambil peran penting dalam sekolah untuk memberikan informasi mengenai karier. Guru BK perlu mempunyai pengetahuan yang luas mengenai jurusan-jurusan di Perguruan Tinggi. Tidak hanya jurusan-jurusan yang ada di Perguruan Tinggi namun juga prospek kerja. Guru BK menjadi fasilitator bagi siswa agar dapat mengenal bakat dan minat sehingga siswa tidak salah mengambil jurusan. Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru BK di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, ternyata siswa kelas X dan kelas XI tidak mendapatkan jam masuk pelajaran BK yang tetap atau terjadwal, sedangkan untuk kelas XII siswa mendapatkan jam masuk pelajaran BK. Guru BK tetap dapat memberikan.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. bimbingan klasikal pada jam-jam tertentu seperti jam pelajaran kosong atau saat guru mata pelajaran sudah selesai memberikan materi dan masih ada siswa waktu. Yang artinya bimbingan klasikal untuk kelas X dan XI lebih fleksibel dan diusahakan 1 jam seminggu sekali. Kelas XII diberikan pelajaran BK karena kelas XII akan menyiapkan karier di perguruan tinggi sehingga perlu adanya bimbingan yang lebih matang. Bimbingan karier yang disiapkan guru BK pada kelas XI adalah pemahaman tentang karier, pengetahuan mengenai jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi, jurusan karier yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan blue collar worker serta white collar worker. Sejauh ini bimbingan yang baru diberikan pada kelas XI adalah seputar pengenalan mengenai karier. Guru BK memberikan penjelasan mengenai universitas dan jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi. Berdasarkan wawancara dengan 5 siswa-siswi di setiap kelas yaitu XI IPS 1, XI IPA 1 dan XI IPA 2 total 15 siswa-siswi, sebagian dari siswa-siswi tersebut masih belum ada pandangan mengenai jurusan setelah lulus SMA. Saat ditanya lebih lanjut mengapa belum menentukan karier setelah lulus, mereka menjawab belum memikirkan masa depan. Siswa-siswi tersebut juga masih ragu dengan kemampuannya. Jurusan apa yang cocok bagi dirinya saat di perguruan tinggi. Namun ada juga siswa-siswi yang sudah mencari informasi mengenai karier setelah lulus SMA. Mereka mencari informasi tentang jurusan studi lanjut, dan belum sampai pada perguruan yang ingin dituju. Ada juga siswi yang.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. bernama Shania, dia sudah memiliki pandangan ingin meneruskan di bidang hukum, akan tetapi orang tua menginginkan di psikologi. Perbedaan pendapat yang dialami Shania tidak memunculkan konflik antara Shania dan orang tuanya. Orang tua Shania juga mendukung keputusan Shania asalkan keputusan tersebut baik. Disisi lain ada siswa yang ingin meneruskan karier setelah lulus SMA karena orang tua. Siswa bernama Vito belum menentukan jurusan yang ingin dia ambil, namun dia telah menetapkan pilihan perguruan tinggi karena keinginan orang tua. Tak hanya itu ternyata ia menyutujui keinginan orang tua karena sang pacar juga ingin melanjutkan ke perguruan tinggi tersebut. Berbeda dengan Shania dan Vito, siswi yang bernama Dina merupakan siswi kelas XI IPA. Dina sudah memutuskan ingin melanjutkan karier setelah lulus SMA. Dia juga sudah memilih jurusan yang dia inginkan dan juga dia sudah menentukan perguruan tinggi. Akan tetapi pilihannya berbeda dengan jurusannya saat ini. Dia ingin mengambil manajemen sedangkan jurusan saat SMA ini adalah IPA. Dia agak sedikit khawatir dengan pilihannya apakah sesuai dengan kemampuannya atau tidak namun apapun keputusannya orangtua akan tetap mendukungnya. Peneliti menyimpulkan dari hasil wawancara dengan siswa-siswi bahwa siswa-siswi belum mempunyai pandangan ingin melanjutkan kemana setelah lulus SMA. Peneliti memiliki kekawatiran kepada siswa-siswi yaitu siswa-siswi akan salah jurusan ketika sudah mengambil jurusan di perguruan tinggi karena.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. saat ini masih belum ada pandangan dan belum memahami kemampuan yang sesuai dengan karier selanjutnya. Keberhasilan siswa untuk menggapai cita-cita harus dimulai sejak dini atau ketika anak sudah mulai menyukai sesuatu dan mempunyai minat dibidang terentu. Terlebih lagi ketika siswa akan beranjak masuk kelas XII, siswa diharuskan mempunyai tujuan yang jelas dalam menentukan kariernya. Jangan sampai jika siswa belum mempunyai pandangan yang jelas. Akibatnya akan berdampak bagi masa depan siswa tersebut. Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu topik bimbingan karier. Dengan tujuan agar siswa dapat menentukan pilihannya sendiri dengan bijak sesuai dengan potensi yang ia punya. Dengan begitu peneliti juga mendapatkan banyak pengetahuan melalui penelitian ini dan membantu siswa dalam menentukan arah karier. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Ada beberapa siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang belum mempunyai pandangan tentang jurusan dan perguruan tinggi. 2. Ada beberapa siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta siswa yang belum memikirkan rencana masa depan. 3. Ada beberapa siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang masih ragu dengan kemampuannya. 4. Guru BK baru memberikan topik bimbingan mengenai pengenalan karier..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini dibuat agar penelitian lebih terarah dan lebih fokus dengan masalah-masalah yang terdapat di identifikasi masalah. Peneliti agar lebih mendalam meneliti tingkat kematangan karier yang ada di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020. D. Rumusan Masalah Dari beberapa masalah yang teridentifikasi tersebut dirumuskan penelitian sebagai berikut: 1. Seberapa tinggi tingkat kematangan karier siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020? 2. Butir-butir pengukuran kematangan karier mana saja yang capaian skornya rendah sebagai dasar penyusun usulan topik-topik bimbingan karier? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan tingkat kematangan karier siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020. 2. Mengidentifikasi butir-butir pengukuran kematangan karier yang capaian skornya rendah yang dapat dijadikan topik-topik bimbingan karier. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai tambahan informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui kematangan karier siswa XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. b. Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan untuk permasalahan referensi lain terhadap penelitian yang hampir sama. 2. Manfaat Praktis a. Bagi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi untuk sekolah mengenai kematangan karier. b. Bagi Kepala Sekolah dan Guru Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan gambaran dan informasi sehingga membatu kepala sekolah dan guru dalam memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. c. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi rekanrekan mahasiswa yang ingin meneliti tentang kematangan karier pada siwa kelas XI. G. Batasan Istilah Batasan istilah dalam penelitian ini adalah: 1. Kematangan karier adalah keberhasilan individu dalam mengambil keputusan mengenai pilihan jurusan terutama pada tahap perkembangan karier. 2. Remaja adalah seseorang yang berada pada masa transisi untuk menentukan keputusan karier, remaja dalam penelitian ini berusia 16-18 tahun yaitu siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 3. Bimbingan karier adalah bimbingan yang diberikan di sekolah. Bimbingan karier diberikan kepada siswa agar siswa mampu menghadapi dan mengampil keputusan karier sesuai dengan minat dan bakatnya.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan mengenai kematangan karier, masa remaja dan perkembangan karier remaja, bimbingan karier, kerangka berpikir, dan kajian penelitian yang relevan. A. Kematangan Karier 1. Pengertian Kematangan Karier Kematangan atau maturity adalah kematangan diri seseorang dalam proses perkembangan ke arah kedewasaan. Kematangan karier adalah aspek yang perlu dimiliki oleh siswa untuk menentukan jenjang karier di masa depan, karena dengan adanya kemantangan karier, siswa mampu menentukan masa depannya. Kematangan karier harus dimiliki sejak dini agar siswa dapat mempersiapkan kariernya di masa mendatang. Crites (Watkins, 2000) kematangan karier merupakan kemampuan individu untuk membuat pilihan karier, yang meliputi penentuan keputusan karier, pilihan yang realistik dan konsisten.. Berbagai ahli psikologi. vokasional terkemuka telah mengemukakan pengertian kematangan karier sejak tahun 1950-an. Ginzberg, Ginzburg, Aselrad dan Herma menyatakan bahwa kematangan karier itu ditunjukan oleh cara orang muda berurusan dengan pilihan pekerjaan (Watkins, 2000). Super (Coerse & Schepers, 2004) menyatakan bahwa kematangan karier adalah keberhasilan individu menyelesaikan tugas perkembangan karier yang khas pada tahap perkembangan karier. Setiap manusia memiliki potensi yang harus. 9.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. dikembangkan agar dapat teraktualisasi dengan baik karena manusia mempunyai ketrampilan dan kecerdasan dalam bidang tertentu. Super (Dariyono, 2003) berpendapat bahwa keberhasilan dan kesiapan remaja untuk memenuhi tugas-tugas terorganisir yang terdapat dalam setiap tahapan perkembangan karier adalah definisi dari kematangan karier. Kesesuaian yang dimaksud dalam definisi ini ialah berdasarkan teori Life-Span, Life-Space dari Super, yaitu bahwa disetiap jenjang usia individu memiliki peran yang harus dijalankan sesuai dengan tahap perkembangan. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diungkapkan, maka dapat disimpulkan bahwa kematangan karier adalah keberhasilan individu dalam menguasai tugas perkembangan karier sesuai dengan tahap perkembangan kariernya, dengan menunjukan perilaku yang dibutuhkan untuk merencanakan karier, mencari informasi, memiliki kesadaran tentang apa yang dibutuhkan dalam membuat keputusan karier dan memiliki wawasan mengenai dunia kerja. 2. Perkembangan Pemilihan Karier Karier berkaitan dengan suatu pekerjaan yang diminati individu. Individu memilih karier sesuai dengan bakat, kemampuan, minat, ketrampilan yang ia miliki. Donald Super (Dariyono, 2003) mengemukakan teori bagaimana proses perkembangan pemilihan pekerjaan atau karier individu. Teori yang dikemukakannya hampir mirip dengan John Holland namun istilahnya yang berbeda. Menurut Super, perkembangan pemilihan karier dibagi menjadi 5 tahap yaitu:.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. a. Masa Kristalisasi (Cristalization) Pada masa ini individu berusaha mencari sebanyak-banyaknya informasi mengenai karier atau jurusan yang diminatinya. Umumnya terjadi pada individu pada usia 14-18 tahun. Individu juga dapat dibekali pada Pendidikan formal maupun nonformal. Terutama peran sekolah sangat penting untuk mentransfer informasi kepada siswa berkaitan tentang pilihan-pilihan jurusan. Kelemahan dan kelebihan jurusan hingga prospek kedepannya. Sekolah dapat mengadakan seminar mengenai jurusan-jurusan yang ada di dunia kerja sehingga individu menjadi lebih paham akan masa depannya. Ada baiknya juga jika individu diberikan bimbingan sejak kanak-kanak atau sekolah dasar. b. Masa Spesifikasi (Spesification) Masa spesifikasi umumnya adalah individu yang berusia 18-25 tahun. Pada masa ini individu telas selesai menempuh Sekolah Menengah Atas (SMA), maka individu akan meneruskan kariernya ke jenjang yang lebih tinggi. Individu akan meneruskan pendidikannya sesuai dengan bakat dan minatnya. Dalam memilih Pendidikan, individu akan memilih ke taraf yang professional atau keahlian dalam bidang terentu dan mulai memasuki Pendidikan di universitas atau akademi. Contohnya siswa A telah lulus SMA. Sewaktu SMA siswa A adalah siswa jurusan IPA. Setelah lulus siswa A memilih jurusan kedokteran hewan. Siswa A mempunyai keahlian dan pengetahuan dalam bidang tertentu yaitu biologi..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. c. Implementasi (Implementation) Masa ini terjadi saat umur 25-40 tahun. Pada masa ini individu mulai menerapkan ketrampilan dan kemampuannya secara nyata yang sebelumnya ia pelajari di universitas atau akademi. Individu mulai mengaktulisasikan pengetahuan yang telah ia pelajari ke dalam kehidupan sehari-harinya dengan cara praktek. Misalnya mahasiswa B telah menyelesaikan Pendidikan di Universitas tertentu. Mahasiswa tersebut lulus sebagai seorang guru. Dengan demikian maka mahasiswa tersebut dapat bekerja dan mengajar di sekolah atau di bimbel. d. Masa Stabilisasi (Stabilization) Masa ini terjadi pada umur 40-50 tahun. Pada masa ini individu benarbenar menekuni bidang profesinya hingga individu dapat mencapai prestasi puncak atau yang disebut peak performance. Pada masa ini individu ditandai dengan menduduki posisi atau jabatan yang penting. Contohnya sebagai Menteri, rektor universitas, direktur perusahaan, presiden dll. Individu tidak hanya ahli dalam bidang profesinya namun individu mempunyai kekuasaan atau menjadi seorang pemimpin dan mempunyai jabatan yang tinggi. Individu mempunyai kemampuan untuk mengatur suatu organisasi atau Lembaga Sosial, hal inilah yang disebut kemampuan manajerial. Contohnya seperti Bill Clinton, dia berumur 36tahun dan telah menjadi gubernur dan waktu ketika di berumur 42tahun dia menjabat sebagai presiden Amerika Serikat..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Bahkan dalam pemilihan selanjutnya, ia terpilih kembali menjadi presiden Amerika Serikat. e. Masa Konsolidasi Masa ini adalah individu yang telah mencapai umur 50tahun ke atas. Individu yang telah mencapai puncak masa kariernya akan memikirkan kembali apa yang telah ia lakukan selama ini. Individu mulai melihat kembali pengalaman-pengalaman yang berhasil maupun pengalaman yang gagal. Pengalaman-pengalaman yang terjadi pada individu disatukan kembali dalam aspek kepribadiannya agar individu dapat melangkah ke masa depan yang lebih baik dan bijak dalam melakukan sesuatu. Individu juga diarahkan terlebih dahulu dalam menyatukan pengalamannya karena individu perlu memahami setiap makna pengalaman sehingga ia dapat bersikap lebih arif dan bijaksana. Setelah individu. mendapatkan. atau. memahami. makna. dari. setiap. pengalamannya maka individu telah menanamkan nilai-nilai hidup dalam dirinya. Setiap keputusan yang diambil oleh individu menekankan pada nilai-nilai hidup seperti nilai keadilan, kejujuran, dan kebenaran berdasarkan hati nurani yang tulus murni. 3. Pengambilan Keputusan Karier Pengambilan keputusan karier adalah proses menentukan pilihan karier dari beberapa alternatif berdasarkan pemahaman diri dan pemahaman karier untuk memilih suatu karier yang diinginkan. Pengambilan keputusan karier yang dibuat oleh siswa harus dilandasi dengan rasa tanggungjawab.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. dan menerima konsekuensi-konsekuensi atas keputusan yang dibuatnya. Ada 4 kriteia dalam mengambil keputusan karier (Dariyono, 2003): a. Menunjukan rasa percaya diri Percaya diri sebagai pondasi awal dalam individu mengambil keputusan kariernya. Percaya diri mencangkup tataran pengenalan, akomodasi dan tindakan. Sebagai tahap pengenalan, siswa mengenal bakat dan potensi yang dimilikinya. Tak hanya itu siswa juga mengetahui macam-macam pekerjaan, Pendidikan dan peluang yang terarah pada pemilihan karier atau prospek kerja dalam dunia yang nyata. Pada tataran akomodasi terjadi internalisasi nilai-nilai yang melandasi keyakinan atas potensi dan ketrampilan individu dalam memilih karier. Individu yakin terhadap pilihannya karena pilihannya sesuai dengan potensi dan memiliki nilai yang sesuai dengan kariernya. Pada tahap tindakan individu telah menanamkan rasa percaya diri sehingga ia merasa mampu memilih kariernya dan meraih masa depanya serta mempertahankan pilihan yang dibuatnya. Artinya siswa tidak tergoyahkan dengan orang lain karena siswa mempunyai pemahaman yang kuat sesuai dengan dirinya. b. Tanggung jawab Individu memiliki rasa tanggung jawab dalam mengambil keputusan kariernya. Ada 3 tataran yaitu pengenalan, akomodasi dan tindakan. Pada tahap pengenalan siswa belajar untuk bertanggungjawab memilih karier, meraih dan mempertahankan pilihannya dalam kehidupan yang mendatang. Kemudian pada akomodasi siswa menerima nilai-nilai.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. perkembangan karier sedangkan pada tahap tindakan individu mengembangkan rasa tanggung jawabnya untuk memilih, meraih dan mempertahankan kariernya dalam jangka waktu yang lama. c. Mengarahkan dan mengembangkan diri Mengarahkan dan mengembangkan diri dalam mengambil keputusan karier juga mencangkup tahap pengenalan, akomodasi dan tindakan. Pada tahap pengenalan siswa mampu menerima secara utuh hasil pemahaman dirinya seperti bakat dan potensi yang ada dalam dirinya dan pemahaman karier. Siswa dapat mencari berbagai informasi terkait dengan aktivitas pengembangan diri dan pengembangan kariernya. Pada tahap akomodasi siswa tertarik melakukan berbagai aktivitas terkait dengan pengembangan diri yang terarah sesuai dengan jurusan yang diminatinya. Pada tahap tindakan, siswa melakukan berbagai aktivitas pengembangan diri ke arah pemilihan karier yang diinginkan. Contohnya. yang. ada. dalam. lingkup. sekolah,. siswa. dapat. mengembangkan potensinya dengan mengikuti ekstrakulikuler yang diminatinya. Siswa juga mencari informasi melalui buku-buku di perpustakaan menganai karier atau profesi yang diambilnya. d. Menunjukan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif Siswa yang telah matang dalam memilih jurusan kariernya pasti memiliki sikap yang. tekun, inisiatif dan kreatif. Perlaku ini. mencangkup tiga tahap yaitu pengenalan, akomodasi dan tindakan. Pada tahap pengenalan siswa mempelajari cara menumbuhkan sikap tekun,.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. inisiatif dan kreatif dalam pengambilan keputusan. Pada tahap akomodasi, siswa menyadari bahwa perilaku tekun, inisiatif dan kreatif sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan karena dapat menunjang siswa kearah yang positif. Pada tahap tindakan, siswa dapat menunjukan perilaku tekun, inisiatif dan kreatif dalam usaha mengembangkan strategi pengambilan keputusan kariernya. Dari uraian di atas, jelas bahwa siswa disebut matang mengambil keputusan kariernya, bila siswa mampu menentukan pilihan kariernya sendiri dengan penuh tanggungjawab atas konsekuensi yang didasari dengan pemahaman karier yang kuat. Pemahaman diri merupakan pemahaman atas potensi-potensi dirinya (minat, abilitas, kepribadian, nilainilai dan sikap) sedangkan pemahaman karier adalah pemahaman atas berbagai macam karier yang ada di masyarkat dan peluang kerja atau prospek kerja. Siswa berorientasi pada minat karier sesuai dengan aktivitas kerja yang berhubungan dengan manusia, penggunaan alat atau teknologi atau tempat kerja di ruang kerja. 4. Tugas Perkembangan Karier Remaja Menurut Super (Santoadi, 2007) seseorang akan mengalami tugastugas perkembangan karier. Pada masa remaja, tugas perkembangan karier masuk ke dalam fase eksplorasi (eksploratory stage). Pada fase ini di bagi menjadi 3 subfase yang memiliki tugas perkembangannya sendiri-sendiri..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. a. Cristallization atau kristalisasi (14-18 tahun) Fase ini disebut sebagai fase tentatif. Tugas perkembangannya sebagai berikut: 1) Tumbuhnya kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh kejelasan minat karier. 2) Memanfaatkan sumber-sumber belajar sebagai informasi karier sehingga individu terarahkan pada preferensi karier. 3) Kesadaran akan adanya berbagai faktor dalam pilihan karier yang harus dipertimbangkan. 4) Kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan. 5) Kemampuan merumuskan hari ini dan masa depan. 6) Kemampuan mengidentifikasi dan membedakan minat dan nila-nilai hidup. 7) Mampu merumuskan kesukaannya secara umum. 8) Tumbuhnya rasa minat pada sesuatu yang relatif menetap. 9) Berusaha untuk menggali informasi yang relevan dengan karier yang diminati. 10) Menyusun rencana yang berkaitan dengan usaha untuk mencapai tujuan karier tersebut. 11) Bijaksana dalam menyikapi preferensi karier..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. b. Spescification atau spesifikasi (18-21 tahun) 1) Tumbuhnya kesadaran akan kebutuhan untuk mengkhususkan pilihan karier. 2) Memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengarah pada pengkhususan pilihan karier. 3) Kesadaran. akan. adanya. berbagai. faktor-faktor. yalam. mempertimbangkan karier. 4) Kesadaran. akan. adanya. kemungkinan-kemungkinan. yang. mempengaruhi pencapaian tujuan. 5) Kemampuan mengidentifikasi dan membedakan minat dan nilainilai hidup. 6) Kesadaran akan hubungan hari ini dan masa depan. 7) Pengkhususan pilihan karier. 8) Pilihan karier yang relatif tetap. 9) Adanya usaha untuk menggali informasi yang elevan dengan karier yang diminati. 10) Menyusun rencana berkaitan dengan usaha pencapaian karier yang diminati. 11) Bijaksana dalam menyikapi pilihan karier. 12) Percaya diri dalam pilihan karier khusus. c. Implementation atau implentasi (21-24 tahun) 1) Kesadaran. kan. kebutuhan. untuk. mengimplementasikan pilihan karier.. mewujudkan. atau.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 2) Menyusun rencana untuk masuk dalam dunia karier/kerja. 3) Mampu melakasanakan rencana kari yang disusun untuk memenuhi tuntutan kualitas dalam memasuki dunia kerja. 4) Mendapatkan pekerjaan awal (entry job). 5. Tujuan dan Manfaaat Pengambilan Keputusan Karier Pengambilan keputusan karier adalah suatu proses penentuan pilihan karier dari beberapa alternatif pilihan berdasarkan pemahan diri dan pemahaman karier. Menentukan sebuat pilihan karier adalah hal yang terpenting dalam hidup karena menyangkut masa depan setiap individu. Pada umumnya pasti setiap individu ingin hidup sejahtera, maka dari itu untuk mencapai hidup yang sejahtera individu perlu mempersiapkan karier dan mengambil keputusan karier. Pilihan karier harus tepat dengan setiap inidvidu yang didasari dengan kesesuaian antara apa yang dimiliki dengan apa yang diinginkan. Menurut Ginzberg (Hartono, 2016) siswa sekolah memasuki periode realistik yang ditandai dengan adanya pengintegrasian berbagai kapasitas dengan minatnya yang fokusnya pada pilihan karier. Sedangkan menurut Super (Hartono, 2016) siswa memasuki masa eksplorasi yaitu siswa menghadapi dinamika berbagai pilihan. Pilihanpilihan tersebut ialah kesesuaian antara bakat, minat, nilai-nilai, kepribadian dll. Pengambilan keputusan karier harus dipilih secara cermat oleh siswa. Dapat disimpulkan bahwa 4 manfaat pengambilan keputusan karier siswa sekolah adalah.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. a. Untuk menentukan pilihan karier yang sesuai dengan potensi diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap. b. Sebagai dasar memilih jurusan atau program studi di jenjang perguruan tinggi. c. Mewujudkan pengembangan diri pada aspek akademik dan professional dalam mendukung pengembangan karier. d. Untuk memperoleh kedudukan karier yang dapat menyejahterakan hidupnya kelak. 6. Dimensi Kematangan Karier Dimensi kematangan Karier menurut Super (dalam Watkins & Campbell, 2000) kematangan karier terdiri dari: a. Perencanaan karier (career planning) ini mengukur tingkat perencanaan melalui perilaku terhadap masa depan. Individu memiliki kepercayaan diri dalam membuat perencanaan karier masa depan, kemampuan untuk dapat belajar dari pengalaman dari orang-orang terdekat dalam membuat suatu planning masa depan, menyadari bahwa individu harus membuat. pilihan. tentang. pendidikan. dan. pekerjaan,. serta. mempersiapkan diri untuk membuat pilihan kariernya. Individu yang memiliki nilai rendah pada perencanaan karier maka individu tersebut tidak mempunyai perencanaan akan masa depan yaitu dunia kerja serta tidak mengenal dirinya sendiri karena individu tersebut tidak berhubungan dengan pekerjaan. Sebaliknya jika individu memiliki perencanaan karier yang tinggi maka individu tersebut ikut.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. berpartisipasi dalam perencanaan karier yaitu individu belajar dan memahami karier serta memiliki banyak informasi terkait dengan macam-macam pekerjaan. Contohnya siswa berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan pribadi, mengikuti kursus dan pelatihan kursus atau ekstrakulikuler yang ada di sekolah dan menjadi pekerja paruh waktu. b. Eksplorasi karier (career exploration) ini mengukur perilaku individu dalam menerima sumber informasi. Individu berusaha untuk mencari dan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai dunia kerja serta memiliki. kesempatan untuk mencari sumber informasi yang. berpotensial. Sumber informasi yang didapat melalui orangtua, teman, guru, dan konselor. Individu yang memiliki nilai rendah pada dimensi career exploration menunjukkan bahwa individu tidak peduli dengan informasi tentang bidang dan tingkat pekerjaan sedangkan individu yang memiliki nilai tinggi menunjukan bahwa individu peduli dan berusaha memahami informasi tentang bidang dan pekerjaan yang ada di dunia kerja. c. Pengetahuan tentang membuat keputusan karier (career decision making) ini mengukur pengetahuan tentang prinsip dan cara pengambilan keputusan. Individu memiliki kemandirian, membuat pilihan karier yang sesuai dengan minat dan kemampuan, kemampuan untuk menggunakan metode dan prinsip pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah termasuk memilih pendidikan dan pekerjaan.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. seperti halnya individu konsisten dalam membuat keputusan. Nilai rendah pada dimensi career decision making menunjukkan bahwa individu tidak tahu apa yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan. Hal ini berarti individu tidak siap untuk menggunakan informasi pekerjaan yang telah diperoleh untuk merencanakan karier. Nilai tinggi pada dimensi career decision making menunjukkan bahwa individu siap mengambil keputusan. d. Pengetahuan tentang dunia kerja (world of word information) ini mengukur pengetahuan tentang jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, cara untuk memperoleh kesuksesan dalam pekerjaan serta peran-peran dalam dunia pekerjaan. Nilai rendah pada dimensi world of work information menunjukkan bahwa individu perlu untuk belajar tentang jenis-jenis pekerjaan dan tugas perkembangan karier. Individu kurang mengetahui tentang pekerjaan yang sesuai dengannya. Nilai tinggi pada dimensi world of work information menunjukkan bahwa individu dengan wawasan yang luas dapat menggunakan informasi pekerjaan untuk diri sendiri dan mulai menetapkan bidang serta tingkat pekerjaan. e. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai (knowledge of preferred occupational group) ini adalah siswa diberi kesempatan untuk memilih satu dari beberapa pilihan pekerjaan, dan kemudian ditanyai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Mengenai persyaratan, tugas-tugas, faktor-faktor dan alasan.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. yang mempengaruhi pilihan pekerjaan dan mengetahui resiko-resiko dari pekerjaan yang dipilihnya. Indikator pada aspek ini adalah pemahaman mengenai tugas dari pekerjaan yang diinginkan, memahami persyaratan dari pekerjaan yang diinginkan, mengetahui faktor dan alasan yang mempengaruhi pilihan pekerjaan yang diminati dan mampu mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin muncul dari pekerjaan yang diminati. f. Realisasi keputusan karier (realisation) adalah perbandingan antara kemampuan individu dengan pilihan karier pekerjaan secara realistis. Aspek ini antara lain: memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan kelemahan diri berhubungan dengan pekerjaan yang diinginkan, mampu melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat karier yang diinginkan, mampu mengambil manfaat membuat keputusan karier yang realistik. 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karier Menurut Shertzer dan Stone (dalam Winkel dan Sri Hastuti 2006) adanya 2 faktor yaitu: a. Faktor-faktor internal Faktor-faktor internal dibedakan menjadi beberapa bagian namun bagian-bagian tersebut tidak dapat dipisahkan karena sama-sama membentuk suatu keunikan kepribadian seseorang. Faktor-faktor tersebut ialah:.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 1) Nilai-nilai kehidupan (value) adalah ideal-ideal yang dikejar seseorang dimana-mana dan kapan pun. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dan pegangan dalam hidup seseorang hingga tua sehingga sangat menentukan gaya hidup (life style). 2) Taraf intelegensi adalah taraf kemampuan untuk mencapai prestasiprestasi yang di dalamnya berpikir memegang peranan. Dalam mengambil sebuah keputusan karier, tinggi rendahnya taraf intelegensi berpengaruh sebagai bahan pertimbangan baik dan efektif atau tidaknya pilihan-pilihan tersebut. Namun tingginya taraf intelegensi tidak menentukan keberhasilan seseorang di karier tersebut karena masih ada faktor-faktor lainnya yang ikut berpengaruh, seperti contohnya sifat tekun dan jujur. 3) Bakat khusus adalah kemampuan yang menonjol pada diri seseorang dalam suatu bidang tertentu, seperti kognitif, ketrampilan atau kesenian. Sekalinya terbentuk suatu bakat khusus maka individu tersebut sudah mempunyai bekal untuk memasuki bidang pekerjaan tertentu dan menvcapai tingkatan yang tinggi. 4) Minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan akan merasa senang jika berkecimpung langsung pada bidang yang disukai tersebut. Minat dapat ditandai dengan ketertarikannya melalui benda-benda tertentu, orang, berkutat dengan ide-ide..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 5) Sifat-sifat adalah ciri-ciri kepribadian yang sama-sama memberikan corak khas pada seseorang, seperti ceria, periang, murah senyum, ramah, teliti, terbuka, jujur, gugup, penakut, pesimis dll. Pada masa remaja belum semua sifat terbentuk. Sifat-sifat yang kurang baik dan sifat yang belum dalam masih dapat mengalami perubahan sampai perubhan itu hilang seiring bertambahnya usia dan usaha sendiri. 6) Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki tentang berbagai suatu bidang-bidang pekerjaan dan tentang diri sendiri. Dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup, seseorang akan dapat mengenal diri sendiri sehingga menyadari keterbatasan dan kemampuannya sendiri. 7) Keadaan jasmani adalah ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang seperti berat badan, tinggi badan, tampan, cantik, pendengaran yang baik, penglihatan yang tajam, jenis kelamin dll. Ada beberapa pekerjaan atau suatu karier yang menuntut mengenai kondisi fisik. b. Faktor-faktor eksternal Faktor-faktor ekstrenal dibedakan menjadi beberapa bagian namun bagian-bagian tersebut tidak dapat dipisahkan karena menciptakan keseluruhan ruang gerak hidup. Berikut faktor-faktor eksternal: 1) Masyarakat adalah lingkungan sosial-budaya di mana orang muda dibesarkan dan bertumbuh. Keluarga yang mempunyai lingkungan luas akan berpengaruh dalam pandangannya untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Pandangan/keyakinan ini mencangkup.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. gambaran tentang luhur rendahnya aneka jenis pekerjaan, peranan pria dan wanita dalam kehidupan masyarakat, dan cocok tidanya suatu karier bagi pria dan wanita. 2) Keadaan sosial-ekonomi negara atau daerah yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang cepat atau lambat; stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial-ekonomi tinggi, menengah dan rendah; serta diversifikasi masyarakat yang terbuka atau tertutup pada kelompok yang lain. Semua ini sangat berpengaruh pada terciptanya suatu lapangan pekerjaan baru dan kesempatan kerja bagi orang muda. 3) Status sosial-ekonomi keluarga yaitu tingkat pendidikan orangtua, tinggi rendahnya hasil pendapatan orangtua, jabatan oarangtua, daerah tempat tinggal dan suku bangsa. Status sosial-ekonomi menentukan seberapa tinggi pendidikan sekolah yang dimungkinkan dan hal ini masih dianggap menjadi pegangan kunci bagi beberapa jabatan atau karier tertentu. 4) Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti. Dalam sebuah keluarga terdapat orangtua, saudara kandung dari orangtua, kakak memberikan suatu harapan seseorang yang akan menempuh karier dengan memberikan suatu pandangan atau sikap tertentu. Bila orang tersebut menerima pandangan dari anggota keluarga maka anggota keluarga kan mendukungnya, jika sebaliknya orang tersebut menolak makai a akan menghadapi masamas yang sulit..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 5) Pendidikan. sekolah. adalah. pandangan. dan. sikap. yang. dikomunikasikan kepada peserta didik oleh staf petugas bimbingan dan guru mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja. 6) Pergaulan dengan teman sebaya adalah beragam pandangan harapan akan masa depan yang sering terlontar dalam pergaulan sehari-hari. Rencana-rencana masa depan yang terlihat optimis akan melekat dalam hati berbeda dengan keluh kesah yang didengar. 7) Tuntunan yang melekat pada masing-masing jabatan pada setiap program studi. Peserta didik mempersiapkan agar dapat diterima dijabatan atau karier tersebut. B. Masa Remaja dan Perkembangan Karier Remaja Menurut Mapiere (Ali & Ansori, 2010), masa remaja adalah masa yang berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan usia 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi laki-laki. Menurut Hurlock dalam (Ali & Ansori, 2010), bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Remaja mengalami perkembangan pada aspek intelektual dimana remaja berpikir tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa tetapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua peride perkembangan. Remaja berada diantara anak dan orang.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. dewasa, oleh sebab itu remaja sering kali dikenal dengan sebutan “sedang mencari jati diri”. Proses perkembangan karier bersifat sangat kompleks mengandung penggabungan dari banyak faktor dan bercirikan perubahan, serta menjadi bagian penting dalam perencanaan hidup (Winkel, 2006). Menurut Giznberg (Santrock, 2003) seseorang mulai memiliki aspirasi karier sebenarnya dimulai pada usia dini namun aspirasi karier tersebut masih fantasi, hingga pada usia sekitar 17 tahun atau pada usia tersebut ketika remaja duduk di bangku SMA, maka aspirasi karier tersebut mulai realistis. Yang tadinya ketika waktu anakanak hanya membayangkan cita-cita di masa depan, namun sekarang anak yang beranjak remaja akan mengalami perubahan pada pola pikir yang realistis. Remaja mulai menyesuaikan dengan lingkungan dan kemampuannya sendiri. Menurut Super (Sanoadi, 2007) tugas perkembangan karier remaja pada fase eksplorasi (subfase kristalisasi). Remaja berproses dalam menghadapi permasalahan dengan pemilihan pendidikan dan karier setelah lulus SMA sehingga siswa perlu menentukan pilihan karinya, akankah mereka akan bekerja, menlanjutkan studi lanjut atau mengambil suau keahlian kusus. Proses dalam menentukan pilihan kariernya tersebut membutuhkan suatu kejelasan akan minat yang disukai sehingga remaja benar-benar yakin dan merencanakan strategi agar mencapai tujuan kariernya tersebut..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. C. Bimbingan Karier 1. Pengertian Bimbingan Karier Terdapat 4 ragam bimbingan di sekolah, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan sosial. Bimbingan karier merupakan layanan dan aktivitas-aktivitas untuk membantu individu untuk memilih Pendidikan, pelatihan dan pilihan karier dari semua usia. Bimbingan karier bisa individu jumpai di sekolah, universitas, institusi pelatihan dll. Aktivitas bimbingan karier dapat dilakukan individual maupun kelompok baik bertatap muka maupun melalui media sosial. Menurut Munandir (dalam Hartono, 2016) bimbingan karier adalah proses membantu siswa/konseli dalam hal memahami dirinya, memahami lingkungannya khususnya lingkungan berupa dunia kerja, menentukan pilihan kerja dan akhirnya membantunya menyusun rencana untuk mewujudkankeputusan yang diambilnya. Konselor atau pembimbing memberikan bantuan kepada siswa melalui bimbingan kariernya yang berisi tentang dunia kerja dan mengambil keputusan karier. 2. Tujuan Bimbingan Karier di Sekolah Bimbingan karier sebagai salah satu bidang pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan menduduki posisi yang strategis dalam rangka mempersiapkan karier siswa. Program yang dirancang konselor atau pembimbing bertujuan untuk mematangkan siswa dalam pengambilan keputusan karier, meraih dan mempertahankan kariernya di masa depan. Tujuan ini lebih memfokuskan pada kemampuan siswa untuk memahami.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. situasi dan kondisi dunia kerja, seperti macam-macam pekerjaan, ketrampilan yang disyaratkan oleh masing-masing profesi, dan juga besaran gaji dari setiap profesi. Pengetahuan. yang. siswa. miliki. seperti. menimbang. dan. mengidentifikasi potensi dalam dirinya dapat memberi peluang kerja yang akan dijalani atau lowongan pekerjaan yang dibutuhkan pada era modern ini. Menurut Maguire dan Kileen (dalam Hartono, 2003) merumuskan bahwa tujuan bimbingan karier memiliki 4 aspek yaitu inidvidu, sekolah, ekonomi dan sosial. Dilihat dari aspek individu, tujuan dari bimibingan karier yang diberikan konselor atau pembimbing adalah memabntu siswa agar mempunyai kemampuan dan ketrampilan belajar. Ditinjau dari aspek sekolah, tujuan dari. bimbingan. karier. adalah untuk. membantu. siswamencapai kesuksesan dalam tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah. Sedangkan dari aspek sosial dan ekonomi, bimbingan karier bertujuan untuk membantu siswa mendapatkan status sosial yang lebih baik di masa yang akan datang demi meraih cita-citanya. Tujuan bimbingan karier di sekolah adalah a. Siswa dapat memahami dirinya sendiri tentang minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap serta siswa juga menerima kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya. b. Siswa dapat mengidentifikasikan berbagai jenis pekerjadaan yang ada dalam dunia kerja serta peluang-peluangnya..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. c. Siswa dapat mengaktualisasikan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya dengan pilihan-pilihan karier yang ada. d. Siswa dapat memperoleh kemandirian dalam membuat keputusan karier yang sesuai dengan potensi dirinya sendiri dan siswa mampu mengikuti Pendidikan karier yang dipilihnya dengan baik. e. Siswa dapat mengembangkan sikap positif terhadap kariernya dan dapat meraih impian yang diharapkan serta dapat mempertahankan pilihan kariernya. D. Kerangka Berpikir Pada masa remaja individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dicapainya untuk menuju periode selanjutnya diantaranya kematangan untuk menghadapi masa depannya. Individu pada masa remaja memiliki kesempatan yang sebesar-besarnya dan sebaik-baiknya untuk mengalami halhal yang baru serta menemukan sumber-sumber baru dari kekuatan-kekuatan, bakat- bakat serta kemampuan yang ada di dalam dirinya. Masa remaja sudah terbentuk pola tingkah laku dan aktivitas yang berhubungan dengan kelanjutan hidupnya, hal ini terlihat dari salah satu tugas perkembangan remaja yakni memilih dan mempersiapkan karier nya, apakah itu melanjutkan pendidikan atau bekerja. Memahami karier yang akan ditekuni dan kemampuan individu untuk mengolah informasi mengenai karier merupakan unsur penting untuk mencapai kematangan karier. Individu dikatakan mencapai kematangan karier, apabila memiliki perencanaan meliputi perencanaan jangka panjang, jangka menengah,.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. jangka pendek, memiliki sikap dan tingkah laku eksplorasi, meliputi sikap dan tingkah laku ingin tahu, penggunaan sumber, partisipasi, mendapatkan perolehan informasi dan pengetahuan tentang pembuatan keputusan. Untuk itu dibutuhkannya kemampuan individu dalam menyadari pentingnya peranan perencanaan karier, mengeksplorasi karier, memahami pengetahuan tentang membuat keputusan dan memahami pengetahuan (informasi) tentang dunia kerja. E. Kajian Penelitian yang Relevan Gondu, Marselus (2012) telah melakukan penelitian mengenai kematangan karier pada siswi kelas XI SMA SANTA MARIA Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Metode analisis menggunakan kuantitatif deskriptif dan subyek penelitian ini sebayak 67 siswi. Alat pengumpulan data menggunakan skala kematangan karier dengan bentuk skala Likert yang disusun oleh peneliti. Hasil penelitian kematangan karier siswi kelas XI SMA SANTA MARIA Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 adalah siswi termasuk matang atau sangat matang kariernya. Letak relevansinya adalah variabel yang akan diukur yaitu kematangan karier dan subyek penelitian yang sama sama kelas XI. Dalam penelitian ini mengukur tingkat kematangan karier siswa kelas XI..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang jenis atau desain penelitian, waktu dan tempat pengumpulan data penelitian, subyek penelitian, variable penelitian dan definisi operasional, teknik dan instrument penelitian, uji coba, validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada positivisme, lalu digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2015). Pada umumnya teknik pengambilan sampel dilakukan secara random dan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian serta analisis data bersifat kuantitatif. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kematangan karier siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020 untuk mengetahui kematangan karier siswa maka diperlukan skor-skor berupa angka yang akan menentukan tinggi rendahnya kematangan karier siswa. Skor-skor tersebut diperoleh dari jawaban siswa pada kuisioner. Eksplanasi deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kematangan karier siswa. B. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 hingga Oktober 2019. Sedangkan pengumpulan data pada tanggal 11 Oktober 2019. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. 33.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. C. Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian dengan menggunakan sampel. Sampel penelitian merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dipilih dari populasi (Sugiyono, 2015). Populas penelitian siswa-siswi kelas XI yang berada di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta terdiri dari 5 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 101. Pada penelitian ini diambil sampel 3 kelas yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPS 1 dengan rentang usia 15-18 tahun. Sejatinya jumlah siswa-siswi dari ketiga kelas yang menjadi subyek penelitian berjumlah 66 siswa. Namun karena ada beberapa siswa-siswi yang tidak masuk ketika pengumpulan data penelitian dilaksanakan, maka subyek penelitian berjumlah 60. Menurut Sugiyono (2015) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan probability sampling yaitu simple random sampling, teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tabel 3.1 Sampel Penelitian No. Kelas. Jumlah. 1. XI IPA 1. 21. 2. XI IPA 2. 21. 3. XI IPS 1. 18. Total. 60.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentu apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, lalu ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah kematangan karier. Kematangan karier adalah keberhasilan individu dalam menguasai tugas perkembangan karier sesuai dengan tahap perkembangan kariernya, dengan menunjukan perilaku yang dibutuhkan untuk merencanakan karier, mencari informasi, memiliki kesadaran tentang apa yang dibutuhkan dalam membuat keputusan karier dan memiliki wawasan mengenai dunia kerja E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumulkan data dengan cara menyebarkan instrumen penelitian kepada subyek peneltian. Teknik pengumpulan data dalam penelitiani ini berupa kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berjudul Kuesioner Kematangan Karier. Kuesioner ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek kematangan karier. Menurur Super (dalam Watkins & Campbell 2000) terdapat 6 aspek kematangan karier yaitu perencanaan karier, ekplorasi karier, pengetahuan tentang membuat keputusan karier, pengetahuan tentang dunia kerja, pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai, dan realisasi keputusan karier. Sakal pengukuran yang digunakan peneliti dikembangkan berdasarkan skala Likert. Sakala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015). Item-item pernyataan yang terdapat pada Kuesioner Kematangan Karier ini berbentuk pernyataan yang dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu, item favorable dan unfavorable. Item favorable mencakup pernyataan-pernyataan yang bersifat positif atau mendukung indikator dari variabel yang hendak diteliti. Item unfavorable mencakup penyataan-pernyataan yang bersifat negatif atau tidak mendukung indikator pada variabel penelitian. Kuesioner disusun dengan menggunakan model pernyataan. Dalam instrumen ini disediakan 4 alternatif pilihan jawaban yang memiliki gradasi dari yang sangat positif sampai dengan yang sangat negatif. Alternatif pilihan jawaban yang tersedia sangat sesuai sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Subyek penelitian diminta untuk menjawab penyataan pada Kuesioner Kematangan Karier dengan memilih salah satu altenatif jawaban dengan membubukan tanda centang (√) pada lembar jawaban. Pada kusioner ini, peneliti tidak mencantumkan alternative jawaban ragu-ragu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kecenderungan siswa sebagai subyek penelitian memberikan jawaban yang bersifat netral. Berikut adalah pengukuran skala Likert berdasarkan pernyataan favorable dan unfavorable:.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert Alternatif Jawaban Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor Favorable 4 3 2 1. Unfavorable 1 2 3 4. Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan secara keseluruhan jawaban dari subyek penelitian. Berdasarkan pengukuran skala Likert pada tabel 3.1 diatas, semakin banyak jumlah skor yangdiperoleh, maka semakin tinggi tingkat kematangan karier subyek penelitian. Sebaliknya apabila jumlah skor subyek penelitian semakin sedikit, maka semakin rendah pula tingkat kematangan kariernya. Kisi-kisi Kuesioner Kematangan Karier sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kematangan Karir No 1.. 2.. 3.. Aspek Perencanaan karir. Ekplorasi karir. Pengetahuan tentang membuat keputusan karir. Indikator Individu memiliki kepercayaan diri untuk merencanakan masa depan. No item No item Jumlah Favorable Unfavorable Item 2, 16 5, 9 4. Kemampuan untuk dapat belajar dari pengalaman dari orang lain dalam membuat rencana karir. 6, 14. 1, 7. 4. Menyadari bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan dan pekerjaan. 4, 10, 20. 3, 11. 5. Mempersiapkan diri untuk membuat pilihan karir yang sesuai dengan kemampuannya.. 24, 12. 19, 23. 4. Individu berusaha untuk memperoleh informasi mengenai dunia kerja melalui guru BK, orang tua, internet dll.. 8, 18, 28. 13, 25, 15. 6. Individu menggunakan kesempatan menggali sumber informasi yang potensial seperti orangtua, teman, guru dan konselor dll. 22, 26. 27, 21, 17. 5. Individu memiliki kemandirian dalam membuat keputusan karir. 30, 38. 33, 41, 49. 5. Individu membuat pilihan karir yang sesuai dengan minat dan kemampuan. 36, 46. 29, 43, 51. 5. Kemampuan untuk menggunakan metode dan prinsip pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah termasuk memilih pendidikan dan pekerjaan.. 32, 44. 37, 31. 4.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. 4.. 5.. 6.. Pengetahuan tentang dunia kerja. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai. Realisasi keputusan karir. Pengetahuan mengenai jenisjenis pekerjaan. 40, 34. 39, 47. 4. Cara untuk memperoleh kesuksesan dalam pekerjaan dan peran-peran dalam dunia kerja.. 42, 48. 35, 45. 4. Pemahaman mengenai tugas dan 50, 56, 68 syarat dari pekerjaan yang diinginkan. 59, 67. 5. Mengetahui faktor dan alasan yang mempengaruhi pilihan pekerjaan yang diminati. 63, 69. 5. Mampu mengidentifikasi resiko- 54, 70 resiko yang muncul dari pekerjaan yang diminati. 53, 73, 77. 5. Memiliki pemahaman yang baik 58, 66 tentang kekuatan dan kelemahan diri berhubungan dengan karir yang diinginkan. 55, 75. 4. Mampu melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat karir yang diinginkan. 60, 64. 57, 65. 4. Mampu mengambil manfaat membuat keputusan yang realistic. 62, 72, 76. 61, 71. 5. Total. 39. 39. 78. 52, 74, 78.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. F. Validitas dan Realibilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data valid. Valid berarti instumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015). Berdasarkan penjelasan tersebut maka data yang diperoleh atau yang dilaporkan dengan realita yang terjadi pada subyek penelitian. Apabila penelti melaporkan data yang tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya, maka data tersebut dapat dikatakan tidak valid. Validitas yang diuji alam instrmen penelitian ini merupakan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang dihitung melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara expert judgement (Azwar, 2017). Instrumen penelitian dibangun atas dasar teori kematangan karier sebagai aspek yang diukur. Setelah instrument penelitian tersusun, peneliti kemudian datang kepada dosen pembimbing yaitu Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd. sebagai expert judgment untuk mengkonsultasikan instrument yang telah dirancang. Proses konsultasi dan revisi berlangsung beberapa kali hingga akhirnya instrument final selesai disusun. Setelah melakukan uji validitas melalui expert judgment, proses selanjutnya adalah dilakukan uji validitas empris. Proses penghitungan uji validitas empiris dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara masingmasing skor item pernyataan dengan skor keseluruhan. Peneliti.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. menggunakan IBM SPSS Statistics 20. Rumus korelasi Pearson product moment adalah sebagai berikut:. Keterangan: R: Korelasi produk momen X: Nilai setiap butir Y: Nilai dari jumlah butir N: Jumlah responden Uji coba dilaksanakan pada hari Selasa, 23 September 2019 dan hari Rabu, 24 September 2019 dengan subyek siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020. Subyek yang mengikuti uji coba terlihat pada tabel berikut:. Tabel 3.4 Jumlah Subyek Uji Coba Kelas. Jumlah Siswa. XI BAHASA. 15. XI IPS 2. 16. Total. 31. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, data yang diperoleh harus melewati penyaringan dengan menggunakan standar koefisien validitas yang minimal sama dengan 0,30 (Azwar, 2017). Artinya bahwa.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. item pernyataan yang valid adal item yang memiliki nilai koefisien ≥0,30. Sementara item menyataan yang tidak valid memiliki nilai koefisien ≤0,30. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat sebanyak 50 item yang valid dan sebanyak 28 item oernyataan yang tidak valid atau gugur. Untuk melihat item yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Kematangan Karier No Aspek 1.. 2.. 3.. Indikator. Perencanaan Individu memiliki kepercayaan karier diri untuk merencanakan masa depan Kemampuan untuk dapat belajar dari pengalaman dari orang lain dalam membuat rencana karier Menyadari bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan dan pekerjaan Mempersiapkan diri untuk membuat pilihan karier yang sesuai dengan kemampuannya. Ekplorasi Individu berusaha untuk karier memperoleh informasi mengenai dunia kerja melalui guru BK, orang tua, internet dll. Individu menggunakan kesempatan menggali sumber informasi yang potensial seperti orangtua, teman, guru dan konselor dll Pengetahuan Individu memiliki kemandirian tentang dalam membuat keputusan karier membuat Individu membuat pilihan karier keputusan yang sesuai dengan minat dan karier kemampuan Kemampuan untuk menggunakan metode dan prinsip pengambilan keputusan untuk menyelesaikan. No item Favorable 2, 16. No item Item Jumlah Unfavorable Gugur Item 5, 9 2, 16, 0 5, 9. 6, 14. 1, 7. 6, 7. 2. 4, 10, 20. 3, 11. 0. 5. 24, 12. 19, 23. 12, 19. 2. 8, 18, 28. 13, 25, 15. 18. 5. 22, 26. 27, 21, 17. 22, 26, 27, 21. 1. 30, 38. 33, 41, 49. 38, 41. 3. 36, 46. 29, 43, 51. 46. 4. 32, 44. 37, 31. 0. 4.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. 4.. 5.. 6.. masalah termasuk memilih pendidikan dan pekerjaan. Pengetahuan Pengetahuan mengenai jenis-jenis tentang pekerjaan dunia kerja Cara untuk memperoleh kesuksesan dalam pekerjaan dan peran-peran dalam dunia kerja. Pengetahuan Pemahaman mengenai tugas dan tentang syarat dari pekerjaan yang kelompok diinginkan. pekerjaan Mengetahui faktor dan alasan yang lebih yang mempengaruhi pilihan disukai pekerjaan yang diminati Mampu mengidentifikasi resikoresiko yang muncul dari pekerjaan yang diminati Realisasi Memiliki pemahaman yang baik keputusan tentang kekuatan dan kelemahan karier diri berhubungan dengan karier yang diinginkan Mampu melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat karier yang diinginkan Mampu mengambil manfaat membuat keputusan yang realistik Total. 40, 34. 39, 47. 40,39. 2. 42, 48. 35, 45. 42. 3. 50, 56, 68. 59, 67. 68. 4. 52, 74, 78. 63, 69. 74, 69. 3. 54, 70. 53, 73, 77. 54, 70, 53. 2. 58, 66. 55, 75. 58. 3. 60, 64. 57, 65. 57, 65. 2. 62, 72, 76. 61, 71. 0. 5. 39. 39. 28. 50. Dalam hasil uji validitas, terdapat beberapa item yang gugur dalam satu indikator atau satu indikator menyisakan 1 item pernyataan. Maka dari itu peneliti menambahkan 5 item pernyataan. Pernyataan tersebut diambil dari pernyataan yang telah gugur pada tiap indikator dan di revisi kembali. Item pernyataan tersebut adalah nomor 2, 9, 26, 65 dan 70. Total item pernyataan dalam kuesioner kematangan karier ada 55 item pernyataan..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. 2. Reliabilitas Reliabilitas. merupakan. suatu. pengukuran. yang. mampu. menghasilkan data yang memiliki reliabilitas tinggi. Menurut Sugiyono (2015) hasil penelitian yang reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Reliabiltas dapat juga dikenal dengan istilah konsistensi, kepercayaan, kestabilan, keterandalan dan sebagainya, namun gagasan pokok yang ada dalam konsep reliabiltas adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukukuran dapat dipercaya (Azwar, 2017). Perhitungan indeks reliabel kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach yaitu (α). Dalam penelitan ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 20. Dari hasil perhitungan didapatkan skor sebagai berikut: Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Cronbach's. N of Items. Alpha .926. 55.

Gambar

Gambar 4.1 Grafik Kategorisasi Kematangan Karier Siswa Kelas XI
Tabel 3.1  Sampel Penelitian  No  Kelas  Jumlah  1  XI IPA 1  21  2  XI IPA 2  21  3  XI IPS 1  18  Total  60
Tabel 3.7  Kriteria Guilford

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Karena fitur keamanan yang ada pada standar 802.11 tidak menyediakan integritas pesan yang kuat, bentuk lain dari serangan aktif yang membobol integritas sistem sangat

apabila kelengkapan persyaratan berkas permohonan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat

unit
 20
 1.100.000.000
 APBD
Kabupaten
 Dinas
PU
 Kabupaten
 Gorontalo
.

Dalam pembingkaian berita demonstrasi mahasiswa Semarang terkait rencana kenaikan harga BBM di TV Borobudur, dalam siaran berita “Jendela Jateng Sore”, pembingkaian

Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatnya

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid hasil isolasi pada konsentrasi 0,6% dan 0,8% memiliki aktivitas mukolitik yang setara dengan

Penentuan shio dalam program sederhana ini dilakukan dengan pertama kali dengan menginput tanggal, bulan dan tahun kelahiran kemudian dilakuakn perhitungan dengan cara