• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2013 – 2017

Nomor : 1324 Tahun 2013

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Tahun 2013

(2)

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa SKPD menyiapkan Rancangan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta menetapkan Renstra SKPD setelah disesuaikan dengan RPJMD 2013-2017, oleh karena itu setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun Renstra SKPD.

Sesuai dengan alinea pertama maka dengan ini Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyampaikan Rancangan Akhirl Rencana Strategis Tahun 2013 – 2017 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemda Provinsi DKI Jakarta yang memuat Visi, Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

Demikian kami sampaikan atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 15 Mei 2013

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA

Dr.DIEN EMAWATI, M.Kes. NIP 195802271984102003

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Keputusan Gubernur Nomor 1081 tentang Pengesahan Renstra... ii

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 2209 Tahun 2013 ... iii

Daftar Isi ………... iv

BAB I PENDAHULUAN : 1.1. Latar Belakang, ……… 1

1.2. Landasan Hukum, ……….. 2

1.3. Maksud dan Tujuan, ………. 9

1.4. Sistematika Penulisan, ……….. 9

Bab II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, ……….. 11

1.2. Sumber Daya SKPD, ……… 14

1.3. Kinerja Pelayanan SKPD, ……….. 20

1.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD,……….. 32

Bab III ISU-ISU STRATEGIS BERDSARKAN TUGAS DAN FUNGSI 1.1. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, ………. 34

1.2. Telaahan Renstra K/L, ……… 36

1.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, ……… 40

1.4. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, 44 1.5. Penentuan Isu-isu Strategis, ……….. 52

Bab IV.VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1.1. Visi dan Misi SKPD,………. 54

1.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, ……… 55

1.3. Strategi dan Kebijakan SKPD, ………. 58

Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA , KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF……… 62

Bab VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ……….. 65

(4)

Renstra Dinkes 2013-2017 Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan daerah.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan hal tersebut maka Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang disingkat dengan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta disusun untuk periode lima tahun, yaitu tahun 2013– 2017. Rencana Strategis merupakan dokumen yang berisikan hasil pemikiran dan komitmen bersama dari segenap karyawan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melalui Lokakarya Jajaran Kesehatan yaitu Dinas Kesehatan, RSUD/RSKD, Sudinkes, UPT dan Puskesmas dengan berbasiskan data yang akurat berupa evaluasi kinerja, baik aspek kinerja layanan, keuangan, SDM, dan aspek lainnya yang relevan dan dianggap penting, dengan menggunakan asumsi-asumsi, analisis, serta pendekatan metodologi yang tepat yang digunakan dalam perumusan penyusunan dokumen. Dari keseluruhan proses tersebut menghasilkan dokumen rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang memuat ; Visi, Misi, Kajian Lingkungan Internal, Kajian Lingkungan Eksternal, Isu-isu strategis, Tahap Perencanaan berupa:

(5)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page2 Penyusunan rencana operasional berisi Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, Pencapaian sasaran, berupa Program dan Anggaran (Programming and Budgeting), Tahap pelaksanaan serta Tahap pengendalian.

Penyusunan dokumen Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dirumuskan dengan memperhatikan beberapa pendekatan sebagai berikut : a) Transparan yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

b) Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang terjadi.

c) Efisien yaitu pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah dengan keluaran maksimal.

d) Efektif merupakan kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang dimiliki, dengan cara atau proses yang paling optimal.

e) Akuntabel yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir dari renstra bisnis harus dapat dipertanggungjawabkan.

f) Partisipatif melibatkan seluruh bagian/bidang dalam setiap proses tahapan perencanaan.

g) Terukur adalah penetapan target kinerja yang akan dicapai dan cara-cara untuk mencapainya.

.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Renstra Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencakup: 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang

Wabah Penyakit Menular;

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

(6)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page3 Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

7. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008; 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

10. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);

15. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

16. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;

17. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

18. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ;

19. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

(7)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page4 20. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991 tentang Pemeliharaan

Kesehatan Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

25. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

27. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

28. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

29. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

30. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah;

31. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

32. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(8)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page5 Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

34. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;

35. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

36. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif:

37. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 48 Tahun 2008, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 27 Tahun 2008, dan Menteri Kesehatan Nomor 1177 Tahun 2008 Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja;

38. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237 Tahun 1997 Tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu;

39. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 406 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Jiwa Komunitas;

40. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui Dan/Atau Memerah Air Susu Ibu;

41. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450 Tahun 2004 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia;

42. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101/2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan;

43. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Jamkes);

44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(9)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page6 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

47. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

48. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 330 / Menkes/SK/V/2009 tentang Peningkatan Kelas RS Jiwa Duren Sawit milik Pemda DKI Jakarta;

49. Surat Keputusan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 07/XII/SKB/2010, Menteri Kesehatan Nomor : 1962/Menkes/PB/XII/2010, Menteri Dalam Negeri Nomor : 423-1072 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Institusi Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan Milik Pemerintah Daerah;

50. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.01/I/II/4/01542/2011 tentang Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Pendidikan Akademi Keperawatan Jayakarta di Provinsi DKI Jakarta;

51. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/20/SJ/2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;

52. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil;

53. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2008 Nomor 5);

54. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue;

55. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Penanggulangan HIV AIDS di DKI Jakarta;

56. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

57. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta;

58. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 14 tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu;

59. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta;

(10)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page7 60. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017;

61. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 71 Tahun 2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit Tarakan;

62. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit Pasar Rebo;

63. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 73 tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih;

64. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 74 Tahun 2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Koja;

65. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 117 tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng; 66. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 121 tahun 2009 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit; 67. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan;

68. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai Provinsi DKI Jakarta;

69. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 139 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Laboratorium Kesehatan Daerah Pegawai Provinsi DKI Jakarta;

70. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 144 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Ambulans Gawat Darurat Provinsi DKI Jakarta;

71. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Kepulauan Seribu;

72. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Penyelenggara Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah;

(11)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page8 73. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 65 Tahun 2011 Tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Akademi Keperawatan Jayakarta;

74. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 35 Tahun 2011 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

75. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3 tahun 2012 tentang Retribusi Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;

76. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 42 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Pasar Minggu Jakarta Selatan; 77. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 117 tahun 2012 tentang

Tarif Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi DKI Jakarta;

78. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 375/2012 tentang Penetapan Akademi Keperawatan Jayakarta sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Dana Layanan Umum Daerah secara penuh;

79. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 14 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 187 tahun 2012 tentang Pembebasan Biaya Layanan Kesehatan;

80. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 174 tahun 2012 Pedoman Pemberian Remunerasi bagi pegawai RSUD dan RS Khusus Daerah;

81. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 154 tahun 2010 tentang Eliminasi Malaria di Provinsi DKI Jakarta;

82. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Tatacara Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran; 83. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 112 Tahun 2012 tentang

Penyediaan Ruang Laktasi/Menyusui di Gedung Balai Kota dan Walikota; 84. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 435 Tahun 2008 Tentang

Pemberian ASI secara dini (Inisiasi Menyusui Dini) bagi Ibu Melahirkan di Provinsi DKI Jakarta.

(12)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page9 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 – 2017 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan yang berisi arah kebijakan, program, kegiatan, dan tolok ukur kinerja kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beserta jajarannya dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi dan mendukung capaian visi misi Daerah.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan perencanaan strategis ini adalah:

1) Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan;

2) Melaksanakan pembagian tugas dan kewenangan yang jelas pada tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota, dan tingkat Kecamatan dalam penyelenggaraan program pembangunan kesejahtaraan sosial secara terencana dan memiliki akuntabilitas;

3) Memberikan pedoman dan alat dalam hal penetapan dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 ini terdiri dari 7 (tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri No 54 tahun 2010, yaitu:

BAB I Pendahuluan mencakup : Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan SKPD mencakup : Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi mencakup :

Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,Telaahan Renstra K/L, Telaahan Rencana Tata

(13)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page10 Ruang Wilayah, Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD dan Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan mencakup: Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(14)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page11 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, maka Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta memiliki struktur organisasi sebagai berikut : a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum

2. Sub Bagian Kepegawaian

3. Sub Bagian Program dan Anggaran 4. Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari : 1. Seksi Kesehatan Keluarga

2. Seksi Promosi dan Informasi Kesehatan

3. Seksi Gizi dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat d. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Komunitas 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Keahlian dan Tradisional 3. Seksi Gawat Darurat dan Bencana

e. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari : 1. Seksi Tenaga Kesehatan

2. Seksi Standarisasi Mutu Kesehatan 3. Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman

f. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, terdiri dari : 1. Seksi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular 2. Seksi Wabah dan Surveilans

3. Seksi Kesehatan Lingkungan g. Suku Dinas Kesehatan

h. Unit Pelaksana Teknis

(15)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page12 j. Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan

k. Kelompok Jabatan Fungsional

Selanjutnya untuk menyelenggarakan tugas sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kesehatan di Provinsi DKI Jakarta yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan dan pengembangan urusan kesehatan, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan

2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan kesehatan

3. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, kesehatan perseorangan, rujukan, khusus, tradisional dan keahlian

4. Pembinaan dan pengembangan kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, kesehatan perseorangan, rujukan, khusus, tradisional dan keahlian

5. Penanggulangan kegawatdaruratan, bencana dan kejadian luar biasa berkoordinasi dengan pihak terkait

6. Pencegahan, pemberantasan dan / atau pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular

7. Pembinaan dan pengendalian ketersediaan kefarmasian

8. Pembinaan, pengembangan dan pendayagunaan tenaga fungsional kesehatan dan satuan pendidikan kesehatan

9. Penyelenggaraan jaminan kesehatan daerah

10. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, standarisasi dan / atau perizinan di bidang kesehatan

11. Penyelenggaraan surveilans kesehatan

12. Pengembangan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat

13. Pengelolaan sistem informasi kesehatan

14. Penegakan peraturan perundang – undangan di bidang kesehatan

15. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi

16. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kesehatan

(16)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page13 17. Pemberian dukungan teknis pada masyarakat dan perangkat daerah

18. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang dan ketatausahaan Dinas Kesehatan

19. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pasal 130 : RSUD dan RSKD mempunyai hubungan koordinasi, kerjasama dan fungsional dengan Dinas Kesehatan dalam rangka sistem kesehatan daerah, penanggulangan kejadian luar biasa, teknis pelayanan kesehatan penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, serta pembinaan dan pengembangan tenaga kesehatan.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Sistem Kesehatan Daerah pasal 24 ayat (1) Penyelenggaraan UKP harus dikendalikan oleh Pemerintah DKI Jakarta .

(17)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page14 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

2.2 Sumber Daya SKPD

Kegiatan pelayanan kesehatan dikelola oleh Dinas Kesehatan, RSUD/RSKD, Sudinkes, UPT dan Puskesmas dengan jumlah pegawai sebanyak 5.813 PNS dan 6.815 orang Non PNS Dengan rincian sbb. :

(18)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page15 Tabel 2.2.1. Rekapitulasi Pegawai Dinas Kesehatan

No. Kualifikasi

Dinas RSUD/RSKD

Jml Kesehatan

& Jajaran Ceng. B. Asih Koja P. Rebo Tarakan D. Sawit A. Golongan 4697 34 278 240 200 230 134 5813 1. Golongan IV 598 11 49 39 41 45 26 809 2. Golongan III 3009 15 122 141 118 138 51 3594 3. Golongan II 1082 8 107 60 41 47 57 1402 1. Golongan I 8 0 0 0 0 0 0 8 B. Eselon 4697 34 278 240 200 230 134 5813 1. Eselon II 1 1 1 1 1 1 1 7 2. Eselon III 17 8 8 8 6 8 8 63 3. Eselon IV 146 0 0 0 0 0 0 146 4. Fungsional 2431 10 236 197 153 192 119 3338 2. Pelaksana (Staf) 2102 15 33 34 40 29 6 2259 C. Pendidikan 4697 34 278 240 200 230 134 5813 1. S3 0 0 0 0 0 0 0 0 2. S2 171 17 48 43 38 48 29 394 3. S1 1506 7 27 29 41 30 29 1669 4. Diploma 1422 10 170 124 96 102 71 1995 5. SLTA 1598 0 31 42 23 49 5 1748 6. SLTP 0 0 2 2 1 0 0 5 7. SD 0 0 0 0 1 1 0 2

Sumber : Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta, 2012

Dari 219 jumlah jabatan yang ada, jabatan yang terisi sampai akhir Desember 2012 sebanyak 219 jabatan. Pejabat yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kualifikasinya adalah sebagai berikut.

(19)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page16 Tabel 2.2.2. Kesesuaian Persyaratan Jabatan Struktural

Pelaksana Urusan Kesehatan

No SKPD Jumlah Jabatan Jabatan yang terisi Kesesuaian Pendidik an Diklatpi m Pangkat 1 Eselon II 7 7 7 7 7 2 Eselon III 65 65 65 14 65 3 Eselon IV 147 147 147 27 147 Jumlah 219 219 219 48 219

Sumber : Dinas Kesehatan Prov , DKI Jakarta, 2012 Rekapitulasi Kesesuaian Jabatan dengan

 Tingkat Pendidikan : 219 / 219 = 100,00 %  Diklat Kepemimpinan : 48 / 219 = 21,92 %  Kepangkatan : 219 / 219 = 100,00 %

Tabel 2.2.3.

Kualifikasi Teknis Pegawai Dinas , Sudin, UPT dan Puskesmas

No Jenis Tenaga Jumlah

I Fungsional Tertentu 1 Dokter Spesialis 0 2 Dokter Umum 389 3 Dokter Gigi 408 4 Keperawatan 889 5 Kefarmasian 87 6 Kesehatan Masyarakat 5 7 Gizi 55 8 Bidan 521 9 Keterapian Fisik 3 10 Keteknisan Medis 74 II Fungsional Umum 2.102 Total 4.697

(20)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page17 Jumlah Tabel 2.2.4.Jenis Tenaga berdasarkan PNS dan Non PNS RSUD/RSKD

JENIS TENAGA

TARAKAN PS REBO CENGKARENG KOJA BUDHI ASIH

PNS NON PNS PNS NON PNS PNS NON PNS PNS NON PNS PNS NON

PNS MEDIS 55 54 44 33 12 67 49 22 46 24 KEPERAWATAN 117 363 98 247 10 342 129 212 156 116 FARMASI 4 37 1 35 10 38 KESMAS 4 2 0 0 0 1 GIZI 2 15 0 2 2 7 TEKNIS MEDIS 14 43 19 75 0 45 19 27 43 88 NON KESEHATAN 31 189 43 238 11 311 31 166 35 145 227 703 204 593 34 802 240 473 280 373

Jumlah Tabel 2.2.5. Jenis Tenaga berdasarkan PNS dan Non PNS UPT

NAMA SKPD PNS NON PNS

UPT AMBULAN GAWAT DARURAT 11 238

UPT AKPER JAYAKARTA 23 11

UPT LABKESDA 25 42

UPT JAMKESDA 28 68

UPT PUSAT PELAYANAN KESEHATAN

PEGAWAI 108 41

RSUD KEP SERIBU 6 4

RSUD PASAR MINGGU 6 4

44 PUSKESMAS KECAMATAN 3721 3463

(21)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page18 c. Sarana dan prasarana yang digunakan

Tabel 2.2.6. Bidang tanah yang digunakan untuk pelaksanaan urusan kesehatan

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Sarana yang digunakan dalam Urusan Kesehatan tercatat dalam Daftar Barang Inventaris. Barang inventaris yang berupa bidang tanah untuk urusan kesehatan sebagian besar digunakan untuk bangunan Dinas Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan, UPT Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan.

Peruntukan Jumlah Nilai (Rp) Ket

1) Gedung Dinas Kesehatan 3 79.312.500.000 2) Gedung Suku Dinas Kesehatan 3 17.548.000.000 3) Gedung BLUD Laboratorium Kesehatan

Daerah

3 10.730.691.950 4) Gedung BLUD Akademi Keperawatan

(AKPER)

1 27.282.010.900 5) Gedung BLUD RS Koja 8 152.667.232.579 6) Gedung BLUD RS Tarakan 3 107.770.361.001 7) Gedung BLUD RS Cengkareng 1 70.168.220.768 8) Gedung BLUD RS Pasar Rebo 1 187.994,121,889

9) Gedung BLUD RS Budhi Asih 1 103.758.274.527 10) Gedung BLUD RS Duren Sawit 8 82.441.876.407 11) Gedung BLUD RSUD Kepulauan Seribu 1 15.038.273.100 12) Tanah Rumah Sakit Pasar Minggu 1 13) Gedung BLUD Puskesmas Kecamatan 44 159.261.025.226 14) Gedung Puskesmas Kelurahan 296 195.872.310.035

15) Gedung AGD 1 1.824.652.000

16) Gedung Obat Dinas Kesehatan 1 -

17) Gedung Obat Suku Dinas Kesehatan 1 6.929.339.922 18) Gedung Obat Puskesmas Kecamatan 2 442.000.000

19) Yayasan Kanker Indonesia 1 -

(22)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page19

Tabel 2.2.7. Bidang Tanah Yang Digunakan untuk Pelaksana Urusan Kesehata

FASILITAS JMLH

PUSKESMAS KECAMATAN 44

PUSKESMAS RAWAT INAP TEMPAT TIDUR RANAP

19 218 PUSKESMAS KELURAHAN 296 RUMAH SAKIT - RSUD / RSKD 7 (1604 TT) - RS IKS 92 - TT KELAS III 7989 147 AGD DINKES 118 51 PBDS 152 PBDU / PBDG 248 LAB KLINIK 175 Praktik Perorangan DS 8209 Praktik Perorangan DU 8201 Praktik Perorangan DGS 1386 APOTIK 1824

Tabel 2.2.8. Jumlah ruang pelayanan pasien.

Kls 3 Kls 2 Kls 1 VIP/ VVIP ICU/ ICCU NICU/ PICU HCU IGD

RS Tarakan

404

24

22

10

15

14

15

20

RS Koja

457

18

10

8

6

10

-

34

RS Budhi

Asih

260

18

14

8

4

-

-

18

(23)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page20 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

2.3.1 Kinerja Pelayanan Berdasarkan Tupoksi

Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merupakan penjabaran Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012, serta Surat Keputusan Gubernur Nomor 14 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 150 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Berikut prioritas Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan jajarannya :

1. Prioritas Urusan

1) Program Pencapaian dan Penanggulangan Penyakit Menular, antara lain: - Antisipasi dan penanggulangan KLB penyakit menular di Provinsi DKI

Jakarta;

- Pemantauan penderita malaria import, re and new diseases dan

neglacted disease ;

- Surveilence penyakit menular berbasis puskesmas, rumah sakit dan laboratorium;

- Pengendalian penyakit menular Rabies; - Penanganan penyakit Tuberculosis;

RS Duren

Sawit

137

8

2

1

-

-

--

6

RS

Cengkareng

182

28

16

11

6

7

-

13

RS Pasar

Rebo

139

49

44

2

8

-

-

17

RS Kep.

1000

15

-

-

-

-

-

-

(24)

-Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page21 - Penyediaan obat penyakit menular (untuk penyakit Tuberculosis, Kusta,

Infeksi Saluran Pernapasan Atas, DBD, Malaria, Flu Burung dan Filariasis);

- Pemantauan situasi penyakit potensial KLB di Provinsi DKI Jakarta selama 12 bulan;

- Pengendalian dan pemantauan cold chain (terjaganya rantai dingin vaksin);

- Manajemen pengelolaan vaksin ( vaksin meningitis bagi jemaah haji, vaksin rutin untuk bayi dan vaksin untuk anak usia sekolah );

- Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko DBD;

- Pengobatan, dukungan dan perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA);

- Monitoring jumlah kasus AIDS ; - Pengendalian penyakit pneumonia; - Pengendalian penyakit diare.

2) Program Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, antara lain:

- Peningkatan manajemen program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) / Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak (KIBBLA) pada 44 Puskesmas Kecamatan dan 6 Suku Dinas Kesehatan;

- Bimbingan, pengawasan dan pengendalian manajemen program kesehatan ibu dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi; - Monitoring dan evaluasi program KIBBLA pada 44 Puskesmas

Kecamatan;

- Supervisi puskesmas Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED);

- Supervisi Rumah Sakit Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK);

- Pelatihan kelompok pendukung Ibu;

- Pertolongan persalinan oleh Bidan/Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan;

- Pelayanan kesehatan pada neonatus (0 - 28 hari) pada kunjungan Neonatus;

(25)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page22 3) Program Peningkatan Kesehatan Anak Balita, antara lain:

- Perawatan di Rumah Sakit terhadap seluruh balita gizi buruk;

- Perawatan pemulihan balita gizi buruk melalui Therapeutic Feeding Centre (TFC) / Panti Pemulihan Gizi di Puskesmas;

- Pemberian kapsul vitamin A untuk anak balita sebanyak 2 kali pada bulan Pebruari dan Agustus di seluruh DKI Jakarta;

- Universal Child Immunization (UCI) pada 267 kelurahan yang ada di DKI Jakarta;

- Imunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak) bayi lengkap; - Peningkatan kapasitas petugas dalam konseling menyusui untuk mendukung Kelompok Pendukung Ibu;

- Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) sesuai dengan standar - Pelayanan kesehatan anak balita (12 – 59 bulan) sakit yang berobat ke Puskesmas dan mendapat pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

4) Program Pengembangan Lingkungan Sehat, antara lain: - Pengendalian vektor penyakit;

- Evaluasi pelaksanaan kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja; - Pembinaan kota sehat pada tingkat kelurahan;

- Pemantauan kualitas air bersih pada 5 wilayah kota;

- Pembinaan kawasan dilarang merokok di fasilitas kesehatan; - Hygiene sanitasi tempat – tempat umum;

- Pengelolaan limbah medis pada fasilitas kesehatan.

5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, antara lain: - Penerbitan Kebijakan Publik yang mendukung peningkatan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

- Pendataan, Pembinaan dan Penilaian Kinerja PHBS; - Rumah Tangga ber- PHBS;

- Penilaian Kinerja PHBS kategori Kota dan kabupaten; - Promosi kesehatan melalui berbagai media dan pameran;

(26)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page23 LSM dan dunia usaha;

- Pembinaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) berupa Kegiatan penilaian kinerja Posyandu tingkat Provinsi;

- Penambahan cakupan Kelurahan Siaga Aktif ; - Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).

6) Program Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular, antara lain:

- Pelayanan deteksi dini gangguan penyakit jantung dan pembuluh darah di 44 Puskesmas Kecamatan, 5 RSUD dan 1 RSKD;

- Pengembangan kelompok peduli penyakit tidak menular dan Posbindu di masyarakat;

- Pelayanan deteksi dini dan tatalaksana penyakit Diabetes Mellitus di 44 Puskesmas Kecamatan, RSUD, dan RSKD;

- Pelayanan deteksi dini Penyakit Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara di 42 Puskesmas Kecamatan (dari 44 Puskesmas Kecamatan) di 292 Puskesmas Kelurahan (dari 296 Puskesmas Kelurahan);

- Pelayanan dasar Penyakit Paru Obstruktif Kronis di 44 Puskesmas Kecamatan, RSUD, dan RSKD;

- Pelayanan Medik Hiperbarik Oksigen Terapy di RSU Kep.Seribu.

7) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan, antara lain:

- Peningkatan mutu dan layanan RSUD/RSKD, AGD, Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP), Laboratorium Kesehatan Daerah , Akademi Keperawatan Jakarta , UP Jamkesda dan RSU Kep Seribu; - Implementasi dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan

pelayanan prima di fasilitas pelayanan kesehatan;

- Sertifikasi Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 ( Join Commision International )

8) Program Pengawasan Obat dan Makanan, antara lain:

- Penyuluhan keamanan pangan dan sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga yang diproses sesuai ketentuan;

(27)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page24 - Monitoring ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan di

wilayah;

- Fasilitasi sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan.

9) Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), antara lain:

- Pelayanan Program Pemeliharaan Jaminan Kesehatan Daerah.

10) Program Peningkatan Gizi Masyarakat, antara lain: - Perawatan Balita Gizi buruk di RS;

- Perawatan balita gizi buruk melalui Therapeutic Feeding Centre (TFC) di Puskesmas Kecamatan;

- Pemulihan gizi balita gizi buruk melalui Community Feeding Centre (CFC);

- Deteksi dini status gizi Balita melalui pemantauan pertumbuhan (D/S); - Pemberian MP ASI pada Baduta 6- 24 Bln dari keluarga miskin.

11) Program Kesehatan Jiwa Masyarakat, antara lain:

- Pelayanan kesehatan jiwa di 44 Puskesmas Kecamatan dan Rumah Sakit;

- Advokasi dan koordinasi pelayanan jarum suntik steril dan metadon bagi pengguna napza suntik;

- Layanan Pertukaran Jarum Suntik Steril (LJSS) di 38 Puskesmas dan pelayanan metadon di 12 Puskesmas Kecamatan, dan 2 Rumah Sakit Pusat serta 2 Lembaga Pemasyarakatan;

- Pelayanan institusi wajib lapor pecandu narkotika di Puskesmas Kecamatan dan Rumah Sakit.

12) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, antara lain:

- Pemeliharaan sarana dan prasarana di RSUD serta RSKD; Peningkatan kapasitas tempat tidur di RSUD/RSKD.

(28)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page25 13) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas dan Jaringannya, antara lain:

- Peningkatan kapasitas pelayanan rawat inap dan rawat jalan di Puskesmas melalui penambahan jumlah puskesmas rawat inap.

a. Dukungan Program Provinsi terhadap Program Nasional

7 Program Nasional Urusan Kesehatan dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui 21 Program Urusan Kesehatan Provinsi dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2.3.1. Dukungan Program Provinsi terhadap Program Nasional Urusan Kesehatan

No PROGRAM

NASIONAL PROVINSI

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK)

1. Program Penerapan Kaidah Good Governance dalam

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan

2. Program Sinkronisasi Kebijakan Pembiayaan, Kelembagaan dan Regulasi Kesehatan

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 4. Program Jaminan Pelayanan

Kesehatan Masyarakat

2 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Kementrian Kesehatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskesmas

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

3 Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

Kementrian Kesehatan

4 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

(29)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page26

No PROGRAM

NASIONAL PROVINSI

5 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

1. Program Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

2. Program Peningkatan Kesehatan Anak Balita

3. Program Peningkatan Gizi Masyarakat

6 Pembinaan Upaya Kesehatan 1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

7 Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular

3. Program Kesehatan Jiwa Masyarakat

8 Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1. Program Pengawasan Obat dan Makanan

2. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

Program Daerah Lainnya :

1.Program Peningkatan Kemitraan Kesehatan

2. Program Pemberdayaan Komunitas Kesehatan

3. Program Pelaksanaan SPM Lain Urusan Kesehatan

4.Program Peningkatan Peran Serta Pengendalian Bencana (Kesehatan)

5. Program Peningkatan Kemampuan Penanggulangan Kesehatan Akibat Bencana

6.Program Menggalang Seluruh Sumber Daya Daerah dalam Keadaan Bencana

(30)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page27 Sumber : - Rencana Strategis Kementrian Kesehatan RI Tahun 2010 – 2014 - Renstra Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 – 2012

Urusan Kesehatan Tahun 2012 sebanyak 24 program dan 3215 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.3.2. Program Urusan Kesehatan

No Nama Program Jumlah

Kegiatan 1. Penerapan Kaidah Good Governance Dalam

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan 813

2. Singkronisasi Kebijakan Pembiayaan, Kelembagaan

dan Regulasi Kesehatan 55

3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 426 4. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi 211

5. Peningkatan Kesehatan Anak Balita 107

6. Pengembangan Lingkungan Sehat 265

7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 334

8. Pencegahan Penyakit Tidak Menular 78

9. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan 138

10. Pengawasan Obat dan Makanan 106

11. Pengembangan Obat Asli Indonesia 9

12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Puskesmas 82

13. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit 4

14. Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM) 30 15. Program Peningkatan Kemitraan Kesehatan 5

16. Peningkatan Gizi Masyarakat 97

17. Kesehatan Jiwa Masyarakat 75

18. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan 272 19. Program Pemberdayaan Komunitas Kesehatan 12 20. Program Pelaksanaan SPM lain Urusan Kesehatan 5 21. Peningkatan Peran Serta Pengendalian Bencana 31 22. Peningkatan kemampuan Penanggulangan

Kesehatan Akibat Bencana 11

23. 24.

Menggalang Seluruh Sumber Daya Kesehatan Dalam Keadaan Bencana

Program Diklat dan Evakuasi Bencana

47 2

Jumlah 3215

(31)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page28 b. Tingkat pencapaian standar pelayanan minimal

Beberapa indikator pencapaian Urusan Kesehatan Tahun 2012 antara lain : 1) Realisasi Program dan Kegiatan.

Dari 3215 kegiatan yang direncanakan, yang terealisasi sebanyak 3152 kegiatan atau 98,04%.

Tabel 2.3.3. Realisasi Program Urusan Kesehatan N o Nama Program Jumlah Keg Realisa si %

1. Penerapan Kaidah Good Governance Dalam Penyelenggaraan Urusan Kesehatan

813 805 99,02

2. Sinkronisasi Kebijakan Pembiayaan, Kelembagaan dan Regulasi

Kesehatan

55 53 96,36

3. Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular 426 423 99,30

4. Penurunan Angka Kematian Ibu dan

Bayi 211 206 97,63

5. Peningkatan Kesehatan Anak Balita 107 107 100,00 6. Pengembangan Lingkungan Sehat 265 265 100,00 7. Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat 334 332 99,40

8. Pencegahan Penyakit Tidak Menular 78 78 100,00 9. Peningkatan Mutu Pelayanan

Kesehatan 138 136 98,55

10. Pengawasan Obat dan Makanan 106 105 99,06 11. Pengembangan Obat Asli Indonesia 9 9 100,00 12. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Puskesmas 82 78 95,12

13. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit 4 3 75,00

14. Jaminan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat (JPKM) 30 30 100,00

15. Program Peningkatan Kemitraan

(32)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page29 N o Nama Program Jumlah Keg Realisa si %

16. Peningkatan Gizi Masyarakat 97 96 98,97

17. Kesehatan Jiwa Masyarakat 75 75 100,00

18. Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kesehatan 272 241 88,60

19. Program Pemberdayaan Komunitas

Kesehatan 12 12 100,00

20. Program Pelaksanaan SPM lain

Urusan Kesehatan 5 5 100,00

21. Peningkatan Peran Serta

Pengendalian Bencana (Kesehatan) 31 28 90,32 22 Peningkatan kemampuan

Penanggulangan Kesehatan Akibat Bencana

11 11 100,00

23 Menggalang Seluruh Sumber Daya

Daerah Dalam Keadaan Bencana 47 47 100,00

24 Program Diklat dan Evakuasi

Bencana 2 2 100,00

Jumlah 3215 3152

2) Indikator SPM

Dilhat dari indikator SPM ini, kinerja urusan Kesehatan secara keseluruhan naik.

Tabel 2.3.4.. Indikator SPM Kesehatan

Uraian Indikator Sasaran Pencapaian 2011 2012 A. Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 96% 95% 95,65% 2. Cakupan Ibu hamil dengan

komplikasi yang ditangani

90% 72,4% 85,03% 3. Cakupan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

95% 93,2% 96,19%

4. Cakupan Ibu Nifas 95% 92,1% 95,34%

5. Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani

(33)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page30

6. Cakupan kunjungan bayi 95% 93,6% 96,72%

7. Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100% 99,6% 100%

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 90% 88% 90,27% 9. Cakupan Pemberian makanan

pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

100% 26,68% 39,81%

10. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

100% 100% 100%

11. Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

75% 91,9% 92,17% 12. Cakupan peserta KB Aktif 90% 81,3% 76,87% 13. Penemuan dan Penanganan

Penderita Penyakit

- Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 pddk < 15 th (>=2) >2/100.0 00 pddk di bawah 15 th >2,32/100 .000 usia 15 th >2,04/100 .000 usia 15 th - Penemuan penderita Pneumonia

Balita

80% 45% 27,92%

- Penemuan penderita baru TBC BTA positif

95% 84% 86,5%

- Penderita DBD yang ditangani 100% 100% 100%

- Penemuan Penderita Diare 100% 100% 100%

14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien Keluarga Miskin (Gakin).

100 % 94% 73%

B. Pelayanan kesehatan rujukan

1. Cakupan pelayanan kesehatan Rujukan pasien Gakin

90% 87% 80%

2. Cakupan pelayanan Gawat darurat Level 1

100% 100% 100% B. Penyelidikan Epidemiologi &

Penanggulang Penanggulangan KLB

1. Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam

100% 100% 100%

D.Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat

1. RW Siaga Aktif. 50% 91,24% 88,7%

(34)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page31 Tabel 2.3.2. Indikator SPM Rumah Sakit

N O .

Misi Indikator Pencapaian Misi Target

2017

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Menyediakan Sumber Daya Pelayanan Kesehatan Unggulan

Tersedianya tenaga SDM yang berkualitas di

bidangnya 100 90 100 100 100 100

Tersedianya ruang perawatan yang cukup 100 90 100 100 100 100

Tersedianya alat-alat canggih untuk

mendukung pelayanan kesehatan unggulan 100 90 100 100 100 100

Terpenuhinya sarana pengolahan limbah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

100 90 100 100 100 100

Terpenuhinya sistem informasi manajemen yang terintegrasi dan bisa diakses dimanapun dengan server yang memiliki daya tampung database yang luas.

100 90 100 100 100 100

Tersedianya fasilitas penunjang yang handal 100 90 100 100 100 100

2

Membangun Kolaborasi dengan sarana pelayanan kesehatan dan pendidikan yang bermutu

Internasional

Kerjasama dengan perusahaan semakin Meningkat 3perusa haan/th 3perusa haan/th 3perusa haan/th 3perusa haan/th 3perusa haan/th 3perush aan/th Kerjasama dengan tenaga ahli yang bermutu

internasional di bidang kesehatan semakin meningkat 2tenaga ahli/th 2tenaga ahli/th 2tenaga ahli/th 2tenaga ahli/th 2tenaga ahli/th 2tenaga ahli/th Terciptanya kerjasama dengan instansi

pemerintah yang semakin banyak dengan meningkatkan kunjungan peserta studi banding 48 intansi/ per tahun 48 intansi/ per tahun 48 intansi/ per tahun 48 intansi/ per tahun 48 intansi/ per tahun 48 intansi/ per tahun Kesesuaian jumlah SDM Profesional dan

kompetensi dengan beban kerja 100 90 100 100 100 100

3

Terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Ibukota Negara RI

Kunjungan pasien meningkat 1500/hr 1350/hr 1400/hr 1450/hr 1500/hr 1500/hr

Pendapatan Rumah Sakit meningkat

min 3 milyar/ th min 1 milyar/ th min 1.5 milyar/ th max 2 milyar/ th Max 2.5 milyar/ th max 3 milyar/ th Menurunnya angka keluhan terhadap kinerja

SDM Rumah Sakit Max 1 keluhan/ ruangan Max 1 keluhan /ruangan Max 1 keluhan/ ruangan Max 1 keluhan/ ruangan Max 1 keluhan/ ruangan Max 1 keluhan/ ruangan BOR meningkat 85 84 85 85 85 85

Terakreditasi JCI tahun 2016 100 90 90 95 100 100

Mempertahankan audit keuangan dengan

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 100 85 85 100 100 100

Banyaknya pemberitaan yang positif tentang

(35)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page32

N O .

Misi Indikator Pencapaian Misi Target

2017

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Transparansi penyampaian laporan dan

efisiensi pembiayaan 100 95 95 95 100 100

2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan dan jajaran Tahun 2008 – 2012

Tabel 2.2.6

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Uraian

Anggaran Tahun Realisasi Anggaran Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Belanja Langsung 1.068,43 956,88 1.124,20 1.239,41 1.863,94 914,11 833,23 988,84 1.072,70 460,59 Belanja Tidak Langsung 107,77 59,14 476,50 463,07 519,58 94,18 52,72 437,80 439,96 286,84 Total 1.176,20 1.016,03 1.600,71 1.702,48 2.383,52 1.008,29 885,94 1.426,64 1.512,65 747,43

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN 2.4.1. TANTANGAN

a. Masih rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang kesehatan;

b. Mobilisasi Penduduk yang sangat Tinggi;

c. Tuntutan kualitas pelayanan kesehatan dasar semakin tinggi;

d. Rendahnya rasio tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (bidan, perawat, tenaga gizi, dokter umum, dokter gigi, dll);

e. Belum kuatnya jejaring sistem rujukan pelayanan kesehatan;

f. Belum optimalnya pelaksanaan surveilans penyakit dan kematian berbasis RS, Puskesmas dan Masyarakat;

g. Banyaknya masyarakat yang mencari pelayanan kesehatan di luar negeri;

h. Promosi dan informasi pelayanan kesehatan di Indonesia masih rendah; i. Capaian tujuan MDGs yang harus direalisasikan.

(36)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page33 1.4.2. PELUANG.

a. Adanya kebijakan penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan;

b. Tersedianya jaminan kesehatan daerah, Jaminan Persalinan, jaminan kesehatan masyarakat, dan Biaya Operasional kesehatan untuk pelayanan kesehatan ;

c. Tersedianya tenaga kesehatan yang terlatih dalam bidang pelayanan kesehatan sesuai kompetensi;

d. Sudah tersedianya tenaga surveilans sampai dengan Puskesmas dan jejaring dengan lintas sektor yang menangani KLB ;

e. Kemudahan akses pelayanan kesehatan baik swasta atau negeri di seluruh wilayah Prov DKI Jakarta;

f. Adanya Kelurahan Siaga yang bisa dikembangkan menjadi Kelurahan Siaga Aktif;

g. Peran organisasi masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung kualitas status kesehatan masyarakat;

h. Berkembangnya tekhnologi informasi dalam menunjang layanan kesehatan;

i. Ada lembaga dunia yang mendukung program kesehatan;

j. Penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah DKI Jakarta yang cenderung merata;

k. Tersedianya sarana peralatan layanan kesehatan yang canggih di fasilitas kesehatan.

(37)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page34

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 – 2017, maka visi dan misi dalam RPJMD adalah:

VISI

Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.

MISI

1. Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

2. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain. 3. Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau

bagi warga kota.

4. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.

5. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.

Berdasarkan pada visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013 - 2017, maka Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan mendukung pelaksanaan misi ke 5, yaitu membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.

(38)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page35 Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyajikan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah

Visi: Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan public

No

Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Misi 5 Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik Masih banyak penolakan pasien di kelas III Rumah Sakit

Kurangnya Tempat Tidur Pasien Kelas III Rumah Sakit

Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Kelas III Rumah Sakit Masih ada 23 Kelurahan yang belum memiliki Puskesmas Keterbatasan lahan, Harga tanah diatas NJOP

Tersedianya dana APBD Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit menular dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular di masyarakat - Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular - Masih lemahnya kerjasama lintas sector dan lintas program terkait - Ketersediaan anggaran APBD - Adanya jejaring layanan kesehatan

(39)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page36 3.2 Telaahan Renstra K/L

Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan maka Visi dan Misi Kementerian Kesehatan adalah Visi Kementerian Kesehatan “MASYARAKAT SEHAT

YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN” dengan misi sebagai berikut :

Pertama : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.

Kedua : Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. Ketiga : Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan. Keempat : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.

Sasaran jangka menengah adalah:

Pertama : Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, dengan : 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun;

2. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup;

3. Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;

4. Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup;

5. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen;

6. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN) sebesar 90%;

7. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%; 8. Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%; 9. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%.

(40)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page37 Kedua : Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan:

1. Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk;

2. Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;

3. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi dibawah 0,5%;

4. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%;

5. Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi100%; 6. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk.

Ketiga : Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas separuh dari tahun 2009.

Keempat : Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin. Kelima : Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada

tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.

Keenam : Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

Ketujuh : Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.

Kedelapan: Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L adalah:

(41)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page38 Tabel 3.2

Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi Berdasarkan Sasaran Renstra K/L Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat Kurangnya tenaga pada lini pelayanan kesehatan primer -kurang tenaga pada puskesmas kelurahan yang mengakibatkan beban kerja petugas yang besar -kurangnya kemampuan petugas PKL dalam hal pencatatan dan pelaporan *akses pelayanan yang mudah *anggaran yang cukup *adanya sarana penunjang yang baik 2 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular Penyakit yang disebabkan oleh Multipel Burden Kurangnya kesadaran dan peran serta masyarakat Terbentuknya Jejaring layanan kesehatan pada program penyakit menular 3 Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender Karakteristik demografis dan geografis yang berbeda - Tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi masyarakat wilayah kumuh dan miskin yang kurang - Ancaman bencana (banjir rob, kebakaran) pada daerah geografis tertentu Komitmen pemerintah daerah untuk memajukan daerah kumuh dan miskin

(42)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page39 No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 4 Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin Masih ada penolakan pasien di kelas III Rumah Sakit Kurangnya Tempat Tidur Kelas III Adanya kebijakan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh penduduk 5 Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen Kurangnya petugas kesehatan yang secara khusus membina masyarakat dalam ber-PHBS, tidak ada dana khusus untuk melakukan survey PHBS Kurangnya waktu bagi petugas yang dalam membina masyarakat untuk ber-PHBS, , Adanya kesenjangan PHBS antar wilayah (tingginya kebiasaan merokok dalam rumah di wilayah Jakarta Timur) Adanya kebijakan mulai tingkat nasional s.d. tingkat provinsi. 6 Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). SDK (khusus Kep Seribu) 7 Seluruh provinsi melaksanakan Meningkatnya angka - Belum adanya payung hukum - Komitmen dari sumber daya

(43)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page40 No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) program pengendalian penyakit tidak menular. kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular yang jelas tentang program PTM - Kerjasama lintas sector yang belum optimal - Masih muncul stigma bahwa masalah kesehatan hanya urusan Dinas Kesehatan kesehatan - Komitmen dari Dinas Kesehatan 8 Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Masih ada SPM kesehatan yang belum mencapai target Keterbatasan kemampuan puskesmas dalam pengadaan MP-ASI untuk baduta Gakin sesuai sasaran Adanya dukungan pembiayaan dari Pemda DKI

3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

RTRW 2030 yang telah ditetapkan melalui Perda No. 1 tahun 2012 menjadi sebuah arah pengembangan tata ruang wilayah DKI Jakarta hingga 20 tahun mendatang. Di dalam RTRW 2030 tersebut, terdapat sebuah Visi bagi pembangunan DKI Jakarta. Visi tersebut adalah:

Visi RTRW 2030:

“Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, sejajar dengan kota-kota besar

dunia, dan dihuni oleh masyarakat yang sejahtera”

 Jakarta yang nyaman bermakna terciptanya rasa aman, tertib, tentram, dan damai.

(44)

Renstra Dinkes Tahun 2013-2017 Page41  Jakarta yang berkelanjutan bermakna terwujudnya pelayanan prasarana

dan sarana kota yang berkualitas, dalam jumlah yang layak, berkesinambungan dan dapat diakses oleh seluruh warga kota Jakarta.  Jakarta yang dihuni oleh masyarakat sejahtera bermakna terwujudnya

derajat kehidupan penduduk Jakarta yang sehat, layak dan manusiawi. Dari makna visi tersebut di atas, Jakarta adalah Ibukota Negara yang menjanjikan kehidupan yang sejahtera dan nyaman dengan pelayanan prasarana dan sarana yang memadai dan dapat dimanfaatkan seluruh warga masyarakat kota Jakarta.

Untuk terwujudnya Visi tersebut, maka disusunlah Misi yang menjadi arah gerak pencapaian Visi tersebut. Misi yang terdapat di dalam RTRW 2030 adalah sebagi berikut:

Misi:

1. Membangun prasarana dan sarana kota yang manusiawi;

2. Mengoptimalkan produktivitas kota sebagai kota jasa berskala dunia; 3. Mengembangkan budaya berkotaan;

4. Mengarusutamakan pembangunan berbasis mitigasi bencana; 5. Menciptakan kehidupan kota yang sejahtera dan dinamis; 6. Menyerasikan kehidupan perkotaan dengan lingkungan hidup.

Visi dan Misi RTRW 2030 ini yang menjadi arahan bagi pengembangan pembangunan DKI Jakarta untuk disukseskan secara bersama oleh seluruh elemen di DKI Jakarta. Namun isu yang harus menjadi perhatian di dalam RTRW 2030 bukan sekedar pencapaian Visi dan Misi di atas saja, namun masih banyak hal lain yang sangat memiliki keterkaitan dengan tugas dan fungsi dari Dinas Kesehatan. Isu-isu tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: 1. RTRW 2030 memberikan arahan bagi pola penyebaran penduduk di

wilayah DKI Jakarta. Pola penyebaran penduduk tersebut adalah sebagai berikut: 9,2% di Jakarta Pusat, 18,6% di Jakarta Utara, 24,1% di Jakarta Timur, 22,6% di Jakarta Selatan, 25,3% di Jakarta Barat, 0,2% di Kep. Seribu. Pola penyebaran penduduk ini menjadi arah bagi pengembangan pembangunan di DKI Jakarta. Dari pola penyebaran penduduk ini dapat terlihat bagaimana seharusnya arah pembangunan di masing-masing

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan: Hasil survei, 2018. Hasil penilaian mandiri seperti yang disajikan pada Gambar 31 menunjukkan bahwa LSM penelitian secara umum memberikan penilaian yang

• Melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan studi literatur, peserta didik dapat menganalisis Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab,

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Petunjuk: silahkan isi atau tandai paling banyak dua kemungkinan jawaban, lalu uraikan ringkas siapa saja orang, kelompok, atau organisasi yang diorganisir yang tersedia pada

Berdasarkan rendemen pulp, konsumsi alkali, dan bilangan kappa, maka pulp batang pisang yang dihasilkan dari proses semikimia pada konsentrasi alkali 4% lebih layak teknis

Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

Hereditas merupakan penentu kepribadian seseorang, hal ini didasarkan atas kepemimpinan antar diri anak dan orang tua yang terdapat kesamaan baik fisik maupun psikisnya, di