• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Dari perspektif teknikal, IHSG masih terkonfirmasi bergerak positif dalam pekan ini. Sinyalemen bagi IHSG tersebut terindikasi dari indikator teknikal baik leading indikator maupun lagging indikator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Selain itu, indikasi dari MA5 dan MA20, juga tercermina positif bagi IHSG.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4653.146 +68.584 6,215.80 6,544.37

LQ-45 804.738 +15.233 1,984.16 4,754.01

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup pada level 4653.15. Dari domestik, pemerintah mengumumkan kebijakan ekonomi paket V. Menurut Menteri Koordinator bidang Maritim, Rizal Ramli, paket kebijakan ini berkaitan dengan upaya meningkatkan penerimaan pajak. Untuk mendorong penerimaan pajak, pemerintah akan segera merevaluasi aset badan usaha milik negara (BUMN). Dengan revaluasi, kemungkinan akan terjadi kenaikan aset. Jika terjadi kenaikan aset, selisihnya itu akan dikenakan pajak. Cara ini dinilai akan efektif mendorong penerimaan pajak yang kemungkinan tahun ini akan shortfall hingga lebih dari Rp 150 triliun. Adapun, Bank Dunia (World Bank) memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 hanya sebesar 5,3% sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Proyeksi ini lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya sebesar 5,5%. Bank Dunia menilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih baik jika dibandingkan dengan negara lain pengekspor komoditas. Upaya pemerintah yang memberikan stimulus, reformasi kebijakan, dan peningkatan kualitas belanja negara dapat membantu Indonesia menghadapi volatilitas dunia. Berbagai kebijakan pemerintah dalam keadaan ekonomi global yang tidak menentu membuat penyerapan anggaran belanja menanjak di triwulan ketiga yang diperkirakan telah mencapai 21,4% dalam kondisi riil selama sembilan bulan pertama tahun 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini dapat menunjang pertumbuhan, serta upaya pemerintah untuk memperbaiki pelaksanaan proyek diharapkan dapat memperbaiki tingkat pertumbuhan investasi. Dari pasar regional, pertumbuhan ekonomi China melambat pada kuartal III/2015. China membukukan pertumbuhan PDB terendah sejak 2009. Biro Statistik China pada hari Senin (19/10) menyatakan ekonomi China tumbuh 6,9% pada kuartal III/2015. Pertumbuhan produk domestik bruto Negeri Tiongkok lebih tinggi dari konsensus proyeksi ekonomi yang disurvei Bloomberg, sebesar 6,8%. Pertumbuhan PDB tersebut adalah yang paling rendah sejak kuartal I/2009 ketika ekonomi China hanya tumbuh 6,2%. Kinerja kuartal II/2015 semakin menyulitkan tercapainya target pertumbuhan PDB 7% pada 2015 yang ditetapkan Perdana Menteri China.

Pelaku pasar akan menyikapi peluang yuan menjadi mata uang elit dunia yang semakin besar. Sinyalemen tersebut menguat dari pernyataan perwakilan IMF yang mengatakan bahwa yuan kemungkinan akan bergabung dengan mata uang cadangan IMF lainnya dalam waktu dekat. Langkah ini akan membuat lebih banyak negara menggunakan yuan untuk ditempatkann sebagai cadangan devisa. IMF telah memberikan sinyal kuat pada pemerintah Cina dalam pertemuan bahwa kemungkinan Yuan akan berhasil dimasukkan dalam review Special Drawing Rights, unit akun dari IMF. Sementara itu, Pemerintah Cina sangat yakin akan mendapatkan persetujuan sehingga pemerintah telah mempersiapkan pernyataan untuk menyambut keputusan tersebut. IMF saat ini sedang mengkaji ulang komposisi mata uang cadangannya, dengan para pegawainya hingga saat ini dan menyarankan pada dewan eksekutif IMF untuk menggelar voting sesegera bulan depan sebagai bagian dari proses yang dijadwalkan setiap 5 tahun. Mendapatkan persetujuan IMF artinya menvalidasi usaha pemerintah Cina untuk menjalankan kebijakan yang bertujuan membuat perekonomian Cina lebih berorientasi pada pasar. Diperkirakan 1 triliun cadangan mata uang global akan diubah ke dalam aset Cina jika yuan bergabung menjadi cadangan mata uang IMF. Dari CIna sendiri, Bank sentral negar ini memangkas tingkat suku bunga pinjaman dan giro wajib minimum perbankan, hal ini dilakukan untuk meredam perlambatan ekonomi yang kian dalam. Tingkat suku bunga pinjaman turun menjadi 4.35% dari 4.6%. Tingkat suku bunga tabungan turun menjadi 1.5% dari 1.75. Giro wajib minimum untuk semua bank dipangkas sebanyak 50 basis poin, dengan 50 basis poin tambahan bagi sejumlah lembaga keuangan. PBOC juga menghapus batas tingkat suku bunga tabungan. Pelonggaran moneter lebih lanjut menunjukkan determinasi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan 2015 sekitar 7%. Selama ini perlambatan ekonomi Cina menjadi salah satu faktor penghambat laju bagi pergerakan indeks saham global. Selain dari sentimen eksternal tersebut yang tidak kalah penting adalah apresiasi atas Rupiah akhir-akhir ini. Apresiasi nilai tukar rupiah telah memberikan dukungan bagi pergerakan IHSG untuk melaju ke zona positif. Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati laporan laba emiten kuartal Iii 2015 yang banyak rilis dalam pekan ini. Jika apresiasi rupiah beralanjut dalam pekan ini serta penantian laporan laba emiten, sentimen ini diperkirakan dapat memberikan dukungan bagi IHSG untuk melangkah ke teritori positif.

WEEKLY REPORT

26 Oktober 2015

•PTPP raih kontrak gas cogeneration plant

•WSKT mulai bangun jaringan transmisi 500kV di Sumatera •TBIG menjadi merek termahal di bisnis menara

•INDY akan memiliki 25% PLTU Cirebon •GOLL jajaki peluang akuisisi

•SMMA jajaki kerja sama investor strategis dalam private placement •LTLS tingkatkan modal Rp 14,3 miliar di LNK

•BNBR bukukan rugi Rp 605,02 miliar 9M 2015 dari laba Rp 40,32 miliar •Laba dan penjualan KICI per 9M15 turun

•Laba INCI per 9M15 naik 198% YoY jadi Rp 19,65 miliar •SMSM suntik anak usaha

•Restrukturisasi TRIO masih berlangsung

•Laba TMAS per 9M15 naik 70,31% YoY jadi Rp 231,14 miliar •Market share GIAA per 9M15 di domestik jadi 44%, internasional 28% •GIAA bukukan laba USD 51,4 juta, lakukan hedging beberapa bank •GIAA akan bentuk holding company pada tahun 2017

•BBRI perkirakan kredit tahun 2016 tumbuh 15-17% •BABP kembangkan internet banking & mobile banking •BJBR targetkan CAR 19%

•BBRI targetkan porsi CASA 60% di 2016 •BBNI berencana akuisisi bank

•BMRI pacu pertumbuhan fee based income 20%

•BEKS akan rights issue di Rp200-225/saham rasio 1000:256 •BKSL proyeksikan marketing sales akhir 2015 Rp900 miliar •BEI belum setujui rencana stock split KREN

(2)

     

           

 

 

26 October 2015

26 October 2015

Pembangunan Perumahan (PTPP) memperoleh kontrak baru dari proyek gas cogeneration plant yang berlokasi di lahan Petrokimia Gresik di Jawa Timur. Proyek tersebut dimaksudkan untuk menambah kapasitas uap produk pupuk milik PT Pupuk Indonesia Energi serta menyokong kebutuhan listrik untuk produksi PT Petrokimia Gresik. Proyek ini dimulai pada akhir 2015 dengan durasi selama 22 bulan serta akan mulai dioperasikan pada 2017. Nilai kontrak proyek tersebut belum dimasukkan ke dalam perhitungan kontrak baru perseroan sampai dengan September sehingga nantinya akan menambah jumlah perolehan kontrak baru pada Oktober 2015. Waskita Karya (WSKT) bersama PLN mulai membangun jaringan transmisi 500kV sepanjang 395 km di Sumatera dengan nilai proyek Rp6.7 triliun. WSKT selaku pemenang tender proyek tersebut akan menanggung pendanaan awal, untuk itu perseroan telah mendapat pinjaman dana dari Bank BRI senilai Rp6.7 triliun. Rencananya 10% dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembebasan lahan dan sisanya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur transmisi.

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) meraih peringkat 45 dari 100 Indonesia’s Most Valuable Brands 2015 yang dikeluarkan Brand Finance. Merek Tower Bersama dianggap bernilai USD 69 juta dengan rating A+.

Indika Energy (INDY) akan memiliki 25% proyek PLTU berkapasitas 1X1.000 MW di Cirebon. Nilai investasi proyek tersebut mencapai USD 2 miliar. Perseroan tergabung dalam konsorsium Cirebon Energi Prasarana. Selain INDY, sejumlah perusahaan asing juga ikut dalam konsorsium yaitu Marubeni Corporation sebesar35%, Samtan Co Ltd 20%, Korea Midland Power Co Ltd 10% dan Chubu Electric Power Co Inc 10%. Konsorsium tersebut telah menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN. Pembangkit listrik ini diperkirakan beroperasi secara komersial pada 2020.

Tiga emiten farmasi, Kalbe Farma (KLBF), Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) membukukan kontrak pengadaan obat generik melalui e-catalogue senilai total Rp 800 miliar sepanjang tahun ini. Dalam hal ini, KLBF memperoleh Rp 50-100 miliar, INAF Rp 250 miliar dan KAEF Rp 500 miliar.

Lautan Luas (LTLS) melakukan peningkatan modal di anak usahanya yaitu PT Lautan Natural Krimerindo (LNK) sebesar Rp 14,3 miliar. Sehingga komposisi kepemilikan saham perseroan meningkat menjadi 99,9945%, sedangkan sisanya dimiliki oleh Indrawan Masrin.

Polaris Ltd., pemegang saham mayoritas Trikomesl Oke (TRIO), menegaskan pembicaraan antara perseroan dengan para krediturnya terkait obligasi senilai Rp2,1 triliun masih terus berlanjut. Berbagai opsi restrukturisasi masih terus dijajaki bersama TRIO dan FTI, dan belum ada keputusan yang diambil.

Golden Plantation (GOLL) tengah menjajaki kemungkinan untuk melakukan akuisisi perusahaan sawit dengan luasan di atas 10.000 hektare. Setelah sebelumnya menyelesaikan proses akuisisi terhadap dua perusahaan pada tahun ini, perseroan memperkirakan jumlah area sawit menghasilkan milik GOLL sekitar 17.000 hektare dan diperkirakan tahun depan bisa naik menjadi 20.000 hektare.

Selamat Sempurna (SMSM) menyuntik anak usahanya, Tokyo Radiator Sempurna, sebesar Rp 10,95 miliar. SMSM melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sejumlah 33.200 saham, dengan nilai nominal Rp 1 juta per lembar saham. Pada tahun ini, perseroan membidik pendapatan sebesar Rp 3,06 triliun pada 2015, lebih tinggi 14,9% YoY.

Bakrie & Brothers (BNBR) membukukan rugi sebesar Rp 605,02 miliar

hingga periode September 2015 dibandingkan laba Rp 40,32 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto turun menjadi Rp 4,17 triliun dari sebelumnya Rp 4,74 triliun dan total beban naik menjadi Rp 4,68 triliun dari total beban tahun sebelumnya Rp 4,57 triliun. Rugi sebelum pajak sebesar Rp 514,77 miliar dari sebelumnya Rp 168,79 miliar.

Sinar Mas Multiartha (SMMA) tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa calon investor strategis dalam rangka penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD) atauprivate placement. Saat ini penjajakan kerja sama tersebut masih dalam tahap finalisasi. Investor strategis tersebut memiliki latar belakang berbagai macam bidang usaha, baik domestik maupun asing. SMMA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 623.780.871 saham seri B atau 10% dari keseluruhan modal dengan harga nominal Rp 100. Perseroan telah menetapkan harga pelaksaan dariprivate placementini sebesar Rp 5.006 per saham dengan target perolehan dana Rp 3 triliun. Dana dari hasilprivate placementini akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan tambahan investasi di anak perusahaan. RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) akan diselenggarakan pada 20 November 2015.

Kedaung Indah Can (KICI) hingga September 2015 membukukan penurunan penjualan sebesar Rp 74,28 miliar dari sebelumnya Rp 80,65 miliar. Laba sebelum pajak turun menjadi Rp 3,38 miliar dari sebelumnya Rp 7,42 miliar. Laba periode berjalan turun menjadi Rp 3,11 miliar dari sebelumnya Rp 5,94 miliar dan laba per saham dasar turun menjadi Rp 23 dari sebelumnya Rp 43 per saham.

Intan Wijaya Chemical (INCI) meraih kenaikan laba sebesar 198% per September 2015 menjadi Rp 19,65 miliar atau Rp109 per saham dibandingkan sebelumnya Rp 6,59 miliar. Pendapatan usaha bersih Rp 101,99 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 81,34 miliar dan beban pokok penjualan naik menjadi Rp 78,51 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya yang Rp 16,04 miliar. Laba bruto naik menjadi Rp 23,48 miliar dari sebelumnya Rp 6,90 miliar sedangkan laba sebelum pajak naik menjadi Rp 20,06 miliar dari sebelumnya Rp 6,90 miliar.

Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih per September 2015 sebesar 70,31% YoY menjadi Rp 231,14 miliar atau Rp 203 per saham dibandingkan sebelumnya Rp 135,71 miliar atau Rp 119 per saham. Pendapatan jasa naik menjadi Rp 1,18 triliun dari sebelumnya Rp 1,17 triliun. Namun beban jasa turun menjadi Rp 866,59 miliar dari sebelumnya Rp 913,93 miliar. Laba selisih kurs naik menjadi Rp 8,57 miliar dari sebelumnya Rp 1,61 miliar dan biaya keuangan turun menjadi Rp 52,76 miliar dari Rp 66,38 miliar. Laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp 252,15 miliar dari sebelumnya Rp 158,15 miliar.

Garuda Indonesia (GIAA) membukukan laba bersih USD 51,4 juta hingga September 2015, setelah membukukan rugi USD 220,1 juta periode sama tahun lalu. Selain efisiensi, perseroan mendapatkan keuntungan dari penurunan harga avtur. GIAA juga membukukan kenaikan tipis pendapatan usaha sebesar 0,35% YoY menjadi USD 2,84 miliar sepanjang Januari-September. Sementara itu, beban usaha turun 13,23% YoY menjadi USD 2,72 miliar. Biaya bahan bakar turun hingga 31,4% menjadi USD 806,5 juta sejalan dengan koreksi harga avtur hingga 37,9% dari posisi tahun lalu.

Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan kesepakatan final pemilihan manufaktur pengadaan pesawat antara Airbus Group SEA atau Boeing Co pada tahun depan. Perseroan masih melakukan komparasi terhadap dua manufaktur tersebut. GIAA juga sedang menyelesaikan strategi fleet plan hingga 10 tahun ke depan. Perseroan membutuhkan lebih dari 100 pesawat baru untuk mengganti pesawat yang sudah berumur serta ekspansi baru. Rinciannya, 30 pesawat berbadan lebar (wide body) dan 70 berbadan sedang (narrow body).

(3)

     

           

 

 

26 October 2015

26 October 2015

Garuda Indonesia (GIAA) berencana membentuk holding atau perusahaan induk Garuda Grup pada tahun 2017. Langkah tersebut dipercaya membuat anak-anak perusahaan menjadi lebih lincah berbisnis. Dalam dua tahun ke depan perseroan akan melakukan persiapan pembentukan holding Garuda grup, yang terdiri dari Garuda, Citilink, GMF dan sebagainya. Salah satunya nanti itu ada yang sebagian IPO. Saat ini Garuda Indonesia memang memiliki banyak anak usaha, tetapi banyak anak usaha tersebut yang tidak tidak fokus.

Garuda Indonesia (GIAA) melakukan kerja sama lindung nilai (hedging) melalui transaksi Cross Currency Swap dengan beberapa bank, atas obligasi Rupiah ke mata uang US dolar senilai total Rp 2 triliun sejak awal tahun 2015 sebagai strategi untuk mengantisipasi efek dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US dolar. Melalui pelaksanaan transaksi hedging tersebut Garuda dapat menghindari atau mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional jika dibayar dalam mata uang Rupiah karena pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang US dolar. Hal ini mengingat biaya operasional penerbangan seperti pembelian spare parts, maintenance serta sewa pesawat dibayarkan dalam mata uang US dolar. Perseroan masih melihat perkembangan pasar di mana pada saat yang tepat akan melakukan kegiatan lindung nilai.

Hingga September 2015,Garuda IndonesiaGroup (termasuk Citilink) berhasil mengangkut sebanyak 24,55 juta penumpang, meningkat 17,5% YoY dibandingkan sebelumnya sebanyak 20,89 juta penumpang. Garuda Indonesia (GIAA) sendiri pada kuartal III 2015 ini mengangkut sebanyak 17,69 juta penumpang (terdiri dari 14,51 juta penumpang domestik dan 3,18 juta penumpang internasional), meningkat dari sebelumnya mengangkut 15,56 juta penumpang. Sementara Citilink Indonesia mengangkut 6,87 juta penumpang hingga September 2015, meningkat sebesar 28,8% YoY dibanding sebelumnya 5,33 juta penumpang. Frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink di sektor domestik dan internasional meningkat dari 165.642 penerbangan pada kuartal III tahun 2014 menjadi 186.105 penerbangan pada kuartal III 2015. Di samping itu, kapasitas produksi (Availability Seat Kilometer/ASK) meningkat dari 36,9 miliar (2014) menjadi 38,75 miliar pada 2015. Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan tingkat isian penumpang (Seat Load Factor/SLF) menjadi 77,3% pada 2015 dibanding sebelumnya sebesar 70,7%. Market shareGaruda Indonesia di pasar domestik meningkat menjadi 44%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 37%. Sementara market share di pasar internasional pada Januari-September 2015 mencapai 28%, meningkat dibandingkan sebelumnya sebesar 22%.

Kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia yang mengakibatkan bencana kabut asap berdampak pada potensi kehilangan pendapatan (opportunity revenue) Garuda Indonesia (GIAA) hingga USD 8 juta selama Agustus-September. Menghadapi bencana kabut asap, perseroan melakukan beberapa strategi, antara lain mengoptimalkan kapasitas yang ada hingga merelokasi potensi pendapatan akibat kapasitas bangku penumpang yang kosong. Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana mengakuisisi sebuah bank untuk dijadikan anak usaha guna memperkuat bisnis di segmen ritel dan konsumer. Perseroan berniat memasukkan target penambahan anak usaha tersebut ke dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2016 yang akan diajukan kepada OJK. Selain itu, BBNI juga berminat memiliki perusahaan asuransi umum.

Bank Negara Indonesia (BBNI) bekerja sama dengan Kementerian Keuangan RI dalam pembayaran pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan cukai melalui Mini Automated Teller Machine (ATM). Bank MNC Internasional (BABP) berambisi untuk mengembangkan teknologi digitalnya, salah satunya dengan menguatkan jaringan

internet banking dan mobile banking. Dengan dikembangkannya internet banking dan mobile banking, nasabah MNC Bank akan terus meningkat. Perseroan menargetkan tambahan nasabah mencapai 200 ribu setiap tahun. Perseroan menargetkan dalam 3-5 tahun jumlah nasabah menjadi 1 juta orang dari saat ini 170 ribu. Rencananya internet banking dan mobile banking MNC Bank akan diluncurkan November 2015. Perseroan masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk menyiapkan infrastruktur digital, MNC Bank mengalokasikan hingga 30% dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015.

Bank Pundi Indonesia (BEKS) berencana akan lakukan rights issue dengan target dana sebesar Rp619.49 miliar. Rencananya perseroan akan menerbitkan 2.75 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan di kisaran Rp200-225/saham rasio 1000:256, cum date pada pasar reguler diperkirakan pada 7 Desember 2015. Dikatakan bahwa bilamana rights tersebut tak terserap seluruhnya maka PT Recapital Securities selaku pemegang saham utama akan menyerap dengan melaksanakan hak miliknya maksimal 100 juta HMETD. Seluruh dana hasi rights tersebut akan digunakan untuk modal kerja penyaluran kredit.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) menargetkan rasio kecukupan modal (CAR) perseroan akan mencapai level 19% pada tahun depan. Untuk mencapai posisi CAR tersebut, perseroan akan mengadakan rights issue senilai Rp1,5 triliun.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memproyeksikan porsi dana murah (current account saving account/CASA) mencapai 60% dari total dana pihak ketiga pada akhir 2016. Porsi CASA perseroan pada akhir tahun lalu telah menyentuh 54% dan tahun ini perseroan menargetkan bisa mencapai 56%-57%.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI)memposisikan diri untuk mendorong penyaluran kredit atauconsumer landing. Tahun 2016 pertumbuhan kredit BRI diperkirakan bisa mencapai 15%-17%. Tahun 2015 kondisi perekonomian sedang tidak stabil. Namun BRI berhasil memperoleh pertumbuhan kredit sebesar 11,8%, naik dari Rp 464,2 triliun menjadi Rp 518,9 triliun.

Perkembangan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam dua bulan terakhir (Agustus-September) sebanyak 300 ribu nasabah dengan total pinjaman mencapai Rp 5 triliun.

Bank Mandiri (BMRI) melakukan inovasi perbankan melalui penamabahan bulk payment service pada sistem Mandiri Cash Management untuk mendorong pencapaian pertumbuhan pendapatan berbasis provisi (fee based income) sebesar 20% pada tahun depan. Perseroan menargetkan untuk tahap awal fitur layanan transaksi bersifat massal (bulk payment service) tersebut akan diterapkan untuk layanan pembayaran listrik Perusahaan Listrik Negara dan juga pembayaran pajak.

Kresna Graha Sekurindo (KREN) berencana memecah nilai saham atau stock split, namun BEI selaku otoritas belum memberikan persetujuan. Stock split tidak diperbolehkan untuk sementara karena harganya bergerak terlalu cepat.

Sentul City (BKSL) memproyeksikan marketing sales akhir 2015 dapat mencapai Rp900 miliar atau 90% dari target awal perseroan, hal tersebut mengingat kondisi perlambatan ekonomi hingga saat ini. Hingga September 2015 marketing sales perseroan telah mencapai Rp620 miliar dengan kontribusi terbesar dari penjualan landed house dan high rise building. Perseroan juga telah melakukan kerjasama dengan PT AEON Mall Indonesia pada September 2015 lalu yang akan mengelola mall superblok perseroan seluar 8 ha.

(4)

      

 

 

 

 

 

26 October 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 44,61 0,01 TLKM (US) 40 13.767 463

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,23 -0,06 ANTM (GR) 0,02 225 -45

Gold (US$)/Ounce 1163,38 -1,18

Nickel (US$)/MT 10515,00 80,00

Tin (US$)/MT 15750,00 -105,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 52,80 -9,60

Coal (RB) (US$)/MT* 49,45 -13,91

CPO (ROTH) (US$)/MT 630,00 -2,50

CPO (MYR)/MT 2201,00 2,00

Rubber (MYR/Kg) 655,50 -2,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 810,54 0,31 *weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17646,70 0,90 -0,99 16,04 15,01 3,02 2,86 5.394,9

USA NASDAQ COMPOSITE 5031,86 2,27 6,25 21,96 19,10 3,61 3,30 7.924,5

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6444,08 1,06 -1,86 16,00 14,91 1,81 1,75 1.630,8

CHINA SHANGHAI SE A SH 3573,85 1,29 5,44 14,39 12,91 1,69 1,54 4.425,4

CHINA SHENZHEN SE A SH 2109,70 2,94 42,70 30,58 23,97 3,59 3,20 3.148,2

HONG KONG HANG SENG INDEX 23151,94 1,34 -1,92 11,58 10,85 1,23 1,15 1.841,9 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4653,15 1,50 -10,98 16,08 13,97 2,38 2,14 328,0

JAPAN NIKKEI 225 18825,30 2,11 7,88 17,92 16,43 1,60 1,50 2.901,4

MALAYSIA KLCI 1710,93 0,34 -2,86 16,62 15,26 1,85 1,75 237,4

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3068,46 1,00 -8,82 13,33 12,48 1,19 1,14 301,2

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.620,88 -19,12 1000 IDR/ USD 0,07 0,0001

EUR/IDR 15.003,94 -146,95 EUR / USD 1,10 -0,0003

JPY/IDR 112,18 -0,97 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.748,42 -57,92 SGD / USD 0,72 0,0003

AUD/IDR 9.836,11 -74,83 AUD / USD 0,72 0,0005

GBP/IDR 20.857,65 -129,81 GBP / USD 1,53 -0,0001

CNY/IDR 2.144,80 -0,15 CNY / USD 0,16 0,0002

MYR/IDR 3.213,80 29,60 MYR / USD 0,24 0,0025

KRW/IDR 12,11 0,13 100 KRW / USD 0,09 0,0011

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.10

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

26 October 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description September-15 August-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.24 2.29 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 6.83 7.18 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.05 0.39 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 101.72 Bn 105.35 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

26 Okt Indonesia Money Supply YoY -Sep --

26 Okt US New Home Sales Turun menjadi 549 ribu dari 552 ribu 26 Okt US New Home Sales MoM Turun menjadi -0.5% dari 5.7% 27 Okt US Durable Goods Orders Turun menjadi -2.3% dari -2.0% 27 Okt US Consumer Confidence Index Turun menjadi 102.0 dari 103.0 28 Okt US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$66.60 Bn dari -$67.19 Bn

29 Okt FOMC Rate Decision Tetap 0.25%

29 Okt US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.3% dari 3.6%

29 Okt US GDP Price Index Turun menjadi 1.5% dari 2.1%

29 Okt US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 3.9%

29 Okt US Initial Jobless Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 11200 4.67 12.77 AALI IJ 20750 -3.38 -1.19 BMRI IJ 9400 2.45 5.44 SCMA IJ 3255 -1.21 -0.61 INTP IJ 21000 6.73 5.10 EMTK IJ 9900 -1.00 -0.59 GGRM IJ 46200 5.00 4.43 SIAP IJ 207 -10.00 -0.58 ASII IJ 6300 1.61 4.24 AKRA IJ 5875 -2.08 -0.52 CPIN IJ 2510 6.58 2.66 MPPA IJ 2570 -2.65 -0.39 TBIG IJ 7625 7.02 2.51 DSNG IJ 740 -4.52 -0.39 KLBF IJ 1460 3.18 2.21 MIKA IJ 2775 -0.89 -0.38 TLKM IJ 2760 0.73 2.11 JSMR IJ 5275 -0.94 -0.36 BBCA IJ 13475 0.56 1.92 BTPN IJ 2830 -1.74 -0.30

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Mitra Komunikasi Nusantara

Trade & Service 200.00 200.00 20 Oct – 21 Oct’15 26 Oct’15 Minna Padi Investama

Gelombang Seismic Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

26 October 2015

26 October 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BSSR 53.55 Cash Dividend 13 Oct-15 15 Oct-15 18 Oct-15 06 Nov-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 TBA TBA TBA

 

ANTM Rights Issue 310:471 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15

 

22 Oct – 28 Oct’15 

HMSP Rights Issue 65:4 77000.00 19 Oct-15 20 Oct-15

 

26 Oct – 30 Oct’15 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15  27 Nov – 03 Dec’15 

BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15

 

01 Dec – 07 Dec’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 31 Oct’15

DEFI Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BSDE RUPSLB 26-Okt-15

DUTI RUPSLB 26-Okt-15

IBFN RUPSLB 27-Okt-15

NIRO RUPSLB 28-Okt-15

LMAS RUPST/LB 28-Okt-15

PLIN RUPSLB 29-Okt-15

MAIN RUPSLB 30-Okt-15

MGNA RUPSLB 05-Nov-15

BBNI RUPSLB 09-Nov-15

DAJK RUPSLB 09-Nov-15

KLBF RUPSLB 10-Nov-15

KBRI RUPSLB 10-Nov-15

BIPI RUPST/LB 10-Nov-15

PICO RUPSLB 11-Nov-15

MCOR RUPSLB 13-Nov-15

MYRX RUPSLB 16-Nov-15

ASII RUPSLB 16-Nov-15

OKAS RUPSLB 16-Nov-15

PSAB RUPSLB 16-Nov-15

UNSP RUPSLB 17-Nov-15

GEMS RUPSLB 17-Nov-15

BLTA RUPST/LB 17-Nov-15

CNKO RUPSLB 19-Nov-15

INDR RUPSLB 20-Nov-15

TOWR RUPSLB 20-Nov-15

(7)

      

 

 

 

 

 

26 October 2015

26 October 2015

BBRI

TRADING BUY

S1 10900 R1 11600 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 10550 R2 11950

Closing

Price 11200

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought •Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 10900-Rp 11600

•Entry Rp 11200, take Profit Rp 11600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 85.80 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 51.57 Positif

Bollinger Band (Mid) 9748 Positif

MA5 10700 Positif 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000

April May Jun Jul August September October

BBRI Upward Sloping Channel

11,200 10,850 10,700 10,493.8 10,025 9,747.5 8,426.39 11,200 11,200 11,263.3 11,263.3 11,263.3 11,460 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 74.29, Stochastic %K = 84.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

74.2882 74.2882 20 80 84.4854 84.4854 -300 -200 -100 0 100 200 0 BBRI - MACD (5,3) = -152.63, Signal() = -116.85

-152.634 -116.851 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 51.57, Volume() = 27,458,000.00

43.0324 0.00000 51.5684 27,458,000

BBRI - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 27,458,000.00 0.00000

27,458,000

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WSKT

TRADING BUY

S1 1675 R1 1775 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1630 R2 1820

Closing

Price 1735

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 1675-Rp 1775

•Entry Rp 1735, take Profit Rp 1775

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 62.59 Positif

MACD 12.77 Positif

True Strength Index (TSI) 56.40 Positif

Bollinger Band (Mid) 1620 Positif

MA5 1660 Positif 1,440.0 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0

April May Jun Jul August September October

WSKT Downward Sloping Channel

1,620.25 1,595 1,525 1,520.28 1,425 1,425 1,425 1,638.13 1,660 1,660 1,735 1,735 1,735 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 64.52, Stochastic %K = 66.20, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

64.5248 64.5248 20 66.2037 66.2037 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -19.06, Signal() = -12.19 -19.0616 -12.1935 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WSKT - TSI(3,5,3) = 56.40, Volume() = 136,262,704.00 42.397 0.00000 56.3972 136,262,70 WSKT - William's % R(14) = -12.12, Volume() = 136,262,704.00 -12.1212 136,262,70

(8)

      

 

 

 

 

 

26 October 2015

26 October 2015

PTPP

TRADING BUY

S1 3795 R1 3900 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 3715 R2 3980

Closing

Price 3855

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought •Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 3795-Rp 3900

•Entry Rp 3855, take Profit Rp 3900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 68.61 Positif

MACD 26.10 Positif

True Strength Index (TSI) 25.16 Positif

Bollinger Band (Mid) 3664 Positif

MA5 3790 Positif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200

April May Jun Jul August September October

PTPP Upward Sloping Channel

3,790 3,718.13 3,690 3,690 3,664 3,550 3,190.1 3,855 3,855 3,855 3,895 3,977.86 3,977.86 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 74.39, Stochastic %K = 76.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

74.3857 74.3857 20 76.2973 76.2973 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -25.53, Signal() = -22.28 -25.5323 -22.2786 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = 25.16, Volume() = 10,753,500.00 20.9145 0.00000 25.1629 10,753,500 PTPP - William's % R(14) = -11.59, Volume() = 10,753,500.00 -11.5942 10,753,500

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

GGRM

TRADING BUY

S1 45500 R1 47000 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 44775 R2 47725

Closing

Price 46200

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought •Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 45500-Rp 47000

•Entry Rp 46200, take Profit Rp 47000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 35.56 Positif

MACD 316.29 Positif

True Strength Index (TSI) 30.93 Positif

Bollinger Band (Mid) 43550 Positif

MA5 44565 Positif 35,000 40,000 45,000 50,000 55,000 60,000

April May Jun Jul August September October

GGRM Upward Sloping Channel

46,200 44,575 44,565 43,950 43,550 42,500 39,500 46,200 46,200 47,716.7 47,716.7 54,787.5 54,787.5 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 65.70, Stochastic %K = 74.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

65.7018 65.7018 20 74.3087 74.3087 80 -1,200 -800 -400 0 400 800 0 GGRM - MACD (5,3) = -442.63, Signal() = -310.76 -442.633 -310.757 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 30.93, Volume() = 1,620,600.00 23.6024 0.00000 30.9307 1,620,600 GGRM - William's % R(14) = -29.63, Volume() = 1,620,600.00 -29.6296 1,620,600

(9)

      

 

 

 

 

 

26 October 2015

26 October 2015

INTP

TRADING BUY

S1 20050 R1 21350 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 19500 R2 21900

Closing

Price 21000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 20150-Rp 21350 •Entry Rp 21000, take Profit Rp 21350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 83.17 Positif

MACD 325.58 Positif

True Strength Index (TSI) 31.83 Positif

Bollinger Band (Mid) 18359 Positif

MA5 19890 Positif 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000

April May Jun Jul August September October

INTP Wedge Bullish Breakout 19,828.9 19,315.6 18,592.5 18,592.5 18,358.8 17,525 16,758.7 19,828.9 19,890 19,900 21,000 21,000 21,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 80.99, Stochastic %K = 84.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

80.9918 80 20 80.9918 84.0735 84.0735 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 INTP - MACD (5,3) = -337.93, Signal() = -271.09

-337.926 -271.088 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = 31.83, Volume() = 2,318,400.00

27.1354 0.00000 31.8293 2,318,400

INTP - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 2,318,400.00 0.00000

2,318,400

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ISSP

TRADING BUY

S1 160 R1 190 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 145 R2 205

Closing

Price 175

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 160-Rp 190 •Entry Rp 175, take Profit Rp 190

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 76.51 Positif

MACD 3.84 Positif

True Strength Index (TSI) 32.90 Positif

Bollinger Band (Mid) 140 Positif

MA5 161.8 Positif 40.0 80.0 120.0 160.0 200.0 240.0

April May Jun Jul August September October

ISSP Broadening Wedge

161.8 160.125 154 140.3 118.329 81.5455 81.5455 175 175 175 175 191 191 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 46.46, Stochastic %K = 49.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

46.455 46.455 20 49.8168 49.8168 80 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 ISSP - MACD (5,3) = -3.13, Signal() = -2.12

-3.12623 -2.12136 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ISSP - TSI(3,5,3) = 32.90, Volume() = 56,678,700.00

32.8982 0.00000 33.7188 56,678,700

ISSP - William's % R(14) = -3.33, Volume() = 56,678,700.00 -3.33333

56,678,700

(10)

      

 

 

 

 

 

 

26 October 2015

26 October 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

23-10-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 20750 20750 21650 18950 20300 21650 23000 Positif Negatif Positif 21900 15600 LSIP Trading Buy 1530 1530 1575 1415 1495 1575 1655 Positif Negatif Positif 1585 1065 SGRO Trading Sell 1050 1050 1010 920 1010 1100 1190 Negatif Negatif Negatif 1400 1010 Mining

PTBA Trading Buy 7250 7250 7325 7075 7200 7325 7450 Negatif Positif Positif 7550 5350

ADRO Trading Buy 670 670 680 620 650 680 710 Negatif Positif Positif 710 510

MEDC Trading Sell 1150 1150 1135 1090 1135 1180 1225 Negatif Negatif Negatif 1390 1125 INCO Trading Sell 2240 2240 2220 2160 2220 2280 2340 Negatif Negatif Negatif 2700 1395 ANTM Trading Sell 397 397 385 365 385 405 425 Negatif Negatif Negatif 454 390

TINS Trading Sell 680 680 675 655 675 695 715 Negatif Negatif Negatif 740 570

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 1070 1070 1090 1020 1055 1090 1125 Positif Positif Positif 1070 765 SMGR Trading Sell 10850 10850 10725 10400 10725 11050 11375 Negatif Negatif Positif 11300 8650 INTP Trading Buy 21000 21000 21350 19500 20050 21350 21900 Positif Positif Positif 20725 16000 SMCB Trading Sell 1075 1075 1055 1005 1055 1105 1155 Negatif Negatif Positif 1160 965 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6300 6200 6425 5975 6200 6425 6650 Negatif Positif Negatif 6875 4975 GJTL Trading Sell 615 615 605 580 605 630 655 Negatif Negatif Negatif 715 460 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6225 6225 6375 5825 6100 6375 6650 Negatif Positif Negatif 6425 4890 GGRM Trading Buy 46200 46200 47000 44775 45500 47000 47725 Positif Positif Positif 47800 39500 UNVR Trading Buy 38425 38425 38950 37350 38150 38950 39750 Positif Negatif Negatif 40250 35350 KLBF Trading Buy 1460 1460 1475 1385 1430 1475 1520 Positif Positif Positif 1610 1250 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1745 1745 1780 1660 1720 1780 1840 Positif Positif Positif 1795 1235 PTPP Trading Buy 3855 3855 3900 3715 3795 3900 3980 Positif Positif Positif 3895 3350 WIKA Trading Buy 3110 3110 3135 3035 3085 3135 3185 Negatif Positif Positif 3135 2485 ADHI Trading Buy 2345 2345 2375 2255 2315 2375 2435 Positif Positif Positif 2365 1595 WSKT Trading Buy 1735 1735 1775 1630 1675 1775 1820 Positif Positif Positif 1685 1525 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2990 2990 2955 2895 2955 3015 3075 Negatif Negatif Positif 3160 2280 JSMR Trading Sell 5275 5275 5200 5025 5200 5375 5550 Negatif Negatif Negatif 5625 4680 ISAT Trading Sell 4100 4100 4060 4000 4060 4120 4180 Negatif Negatif Positif 4150 3310 TLKM Trading Buy 2760 2760 2785 2675 2730 2785 2840 Positif Positif Positif 2830 2485 Finance

BMRI Trading Buy 9400 9400 9500 9000 9250 9500 9750 Positif Positif Positif 9400 7150 BBRI Trading Buy 11200 11200 11950 10550 10900 11600 11950 Positif Positif Positif 10850 7975 BBNI Trading Sell 5275 5275 5200 5025 5200 5375 5550 Negatif Negatif Positif 5300 3800 BBCA Trading Buy 13475 13475 13700 13000 13350 13700 14050 Positif Negatif Positif 13600 11300 BBTN Trading Buy 1185 1185 1195 1155 1175 1195 1215 Negatif Positif Positif 1185 970 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 20300 20300 20775 19125 19950 20775 21600 Positif Negatif Positif 21200 15225 MPPA Trading Sell 2570 2570 2490 2305 2490 2675 2860 Negatif Negatif Negatif 2750 1825

(11)

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Adapun analis aliran kas untuk evaluasi rencana produksi tembaga-emas dan perak pada perusahaan akan dilakukan dengan metode analisis dollar tereskalasi dimana faktor

Hal ini menandakan terjadinya keracunan sulfur pada katalis Cu-20 dan CuSp10 karena jumlah spinnel oksida tidak cukup untuk mengadsorpsi seluruh sulfur dengan jumlah yang

Jarak maksimal sensor magnetic reed switch dapat membaca medan magnet pada magnet yang terpasang pada helm yaitu 14mm yang berarti pada jarak tersebut kondisi

Pengelolaan kelas berlangsung cukup baik karena siswa dikelas cenderung selalu nyaman dikelas sehingga mudah diatur meski karakteristik siswa berbeda-beda. Praktikan juga

Subjek dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis wujud, makna, dan strategi tindak kelakar sebagai wacana penutup sesi perbincangan pada

Dari hasil matriks internal-eksternal yang diperoleh dari nilai total skor pembobotan pada usaha pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka adalah untuk

Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja ( purposive ) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu merupakan Daerah pengembangan