KONSERVASI SDGT
Oleh : Setyo UtomoPEMULIAN TERNAK
SUMBERDAYA ALAM MERUPAKAN ASET DASAR,
BAGIAN DARI KONSERVASI SDGT
SECARA UMUM MAKSUD KONSERVASI ADALAH PENGGUNAAN SUMBERDAYA ALAM SEPERTI AIR, TANAH, TANAMAN, HEWAN/TERNAK, DAN MINERAL SECARA
BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE)
PEMBOROSAN PENGGUNAAN AKAN MENGAKIBATKAN KEHILANGAN SANGAT BERHARGA DARI SEGI EKONOMI, KEILMUAN, SOSIAL, BUDAYA MAUPUN ESTETIKA. TERNAK MERUPAKAN SDG HEWAN YANG
TELAH MELAYANI KEBUTUHAN MANUSIA BERABAD-ABAD YLL,
UNTUK SPESIES TERNAK, TERMINOLOGI SUMBERDAYA GENETIK PADA UMUMNYA ADALAH SINONIM DARI TERMINOLOGI BREED (RUMPUN ATAU BANGSA/RAS)
RUMPUN/BANGSA/RAS YG ADA SEKARANG INI TERBENTUK : 1.KARENA AKTIFITAS MANUSIA 2.SELEKSI ALAM
PERLUNYA KONSERVASI SDGT
1. PERMINTAAN PRODUK TERNAK MENINGKAT TERUTAMA DI NEGARA-NEGARA YG SEDANG BERKEMBANG, DAN FAO TELAH MEMPREDIKSI PERMINTAAN DAGING MENINGKAT 2 KALI LIPAT SELAMA 30 TH SEJAK 2000 – 2030, PERMINTAAN SUSU JUGA MENINGKAT 2 KALI PD KURUN YG SAMA
2. SUMBER DAYA GENETIK ATAU PLASMA NUTFAH TERNAK MULAI BERKURANG DG CEPAT DISELURUH DUNIA. SELAMA 15 TH TERAKHIR 300 DARI 6000 BREED (FAO) TELAH PUNAH.
ADA 2 TATANGAN UTAMA YAITU :
PENYEBAB KEPUNAHAN : 1. TEKANAN EKONOMI
2. TDK ADA PMGT,
3. PENGGANTIAN RUMPUN DAN PERSILANGAN YG TDK TERARAH DG RUMPUN EKSOTIK, PENEKANAN SELEKSI TERHADAP SIFAT-SIFAT TERTENTU DG TDK MEMPERHATIKAN PRODUKTIFITAS SCR MENYELURUH
4. PERUBAHAN LINGKUNGAN PRODUKSI
5. PENGARUH ALAM (BANJIR, KEKERNGAN, ULAH MANUSIA SHG MENIADAKAN AGROEKOSISTEM YG COOK UNTUK TERNAK
ALASAN LAIN KONSERVASI SDGT :
1. KHUSUSNYA BAGI BREED YG TERANCAM PUNAH ADALAH AGAR TDK
KEHILANGAN KERAGAMAN GENETIK YG DIMASA MENDATANG BERGUNA UNTUK PEMULIAAN BAGI LINGKUNGAN YG TDK MENGUNTUNGKAN UNTUK PRODUKSI
2. DISAMPING ITU KONSERVASI BAGI BREED TERANCAM JUGA BERGUNA UNTUK MEMPERLUAS KERAGAMAN GENETIK BAGI PENELITIAN ILMIAH, OBYEK WARISAN BUDAYA, BUDAYA ATAU ALASAN SETEMPAT LAINNYA
PENGERTIAN SDGT
• DEFINISI KERJA (WORKING DEFINITION) BAGI SDGT (ANIMAL GENETIC RESOURCES) MENURUT FAO (1995) ADALAH PADA TINGKATAN BREED (RUMPUN).
• BREED/RUMPUN ADALAH POPULASI BREED/RUMPUN YG SECARA GENETIK UNIK, YG DIBENTUK MELALUI PROSES DOMESTIKASI DIDALAM SETIAP SPESIES HEWAN YG
DIGUNAKAN UNTUK PRODUKSI PANGAN DAN PERTANIAN, BERSAMA-SAMA DENGAN KERABAT LIARNYA.
• TERMINLOGI RUMPUN PADA DEFINISI INI BERARTI DITERIMA SEBAGAI TERMINOLOGI BUDAYA (CULTURAL) DARI PADA TERMINOLOGI TEKNIS, YG LEBIH MENEKANKAN
KEPADA KEPEMILIKAN DAN TERMASUK DIDALAMNYA ADALAH STRAIN DAN GALUR HASIL PENELITIAN.
• ISTILAH DAN DEFINISI YANG DIPAKAI UNTUK KERAGAMAN GENETIK TERNAK OLEH FAO (1995) DALAM HAMOND DAN LEITCH (1998) ADALAH DOMESTIC ANIMAL DIVERSITY DENGAN DEFINISI VARIASI ATAU KERAGAMAN GENETIK ANTAR SPESIES, RUMPUN DAN INDIVIDU DARI SEMUA SPESIES HEWAN YG TELAH DIDOMESTIKASIKAN BESERTA
PENGERTIAN RUMPUN/BANGSA/RAS
DARI URAIAN DI ATAS MAKA PENGERTIAN PLASMA NUTFAH
ATAU SDGT LEBIH DIARTIKAN SEBAGAI SINONIM DARI
TERMINOLOGI BREED (RUMPUN/BANGSA/RAS) (Simon,
1999).
TERMINOLOGI BREED PADA SPESIES LIAR (WILD SPECIES)
BIASANYA DISEBUT SEBAGAI RAS LOKAL (LOCAL RACE) ATAU
SUBSPECIES.
PADA PEMULIAAN TANAMAN SERING MENGANALOGIKAN
BREED SEBAGAI KULTIVAR, VARIETAS, GALUR ATAU STRAIN.
ISTILAH RUMPUN/BREED ATAU RAS/BANGSA TELAH DIGUNAKAN DLM ILMU PEMULIAAN SEJAK ABAD 16, NAMUN MASIH TERDAPAT PERBEDAAN PENGERTIAN
TENTAG RUMPUN/BREED/RAS
• RUMPUN DIARTIKAN SEBAGAI POPULASI ATAU KELOMPOK POPULASI YG DAPAT DIBEDAKAN DARI POPULASI LAIN DARI SUATU SPESIES YG DIDASARKAN PADA PERBEDAAN FREKUENSI ALEL, PERUBAHAN KROMOSOME ATAU PERBEDAAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI YG DISEBABKAN OLEH FAKTOR GENETIKA (MAIJALA, 1997).
• DEFINISI INI SAMA DG DEFINISI KLASIK
SBGEMANA DIKEMUKAKAN DALAM BREEDS OF LIVESTOCK YAITU HEWAN SETELAH MELALUI SELEKSI DAN PEMULIAAN MENJDI MIRIP SATU DG LAINNYA DAN MENURUNKAN SIFAT
SERAGAM TSB PD KETURUNANNYA
DEFINISI TURTON (1974) DALAM MAIJALA (1997) DUA ALTERNATIF DEFINISI
RUMPUN/BANGSA/RAS :
1. KELOMPOK KHUSUS TERNAK DOMESTIK YG SERAGAM DG KARAKTERISTIK
EKSTERNALNYA YG DAPAT
DIIDENTIFIKASIKAN SESUAI DG DEFINISI SHG DPT DIPISAHKAN SECARA VISUAL DG KELOMPOK LAINNYA YG SERUPA DI DLM SATU SPESIES YG SAMA.
2. KELOMPOK TERNAK DOMESTIK YG SERAGAM DIMANA SCR GEOGRAFIS TERPISAH DG KELOMPOK YG SECARA FENOTIPIK SERUPA SEHINGGA SECARA UMUM IDENTITASNYA TERPISAH.
•BERDASARKAN KENYATAAN BAHWA
RUMPUN TELAH BERKEMBANG MENURUT PERBEDAAN GEOGRAFIS DAN BUDAYA DAN UNTUK MEMENUHI KEBUTHAN PANGAN DAN PERTANIAN. SEHINGGA TERMINOLOGI RUMPUN BUKAN TERMINOLOGI TEKNIS. •PERBEDAAN VISUAL MAUPUN PERBEDAAN
LAINNYA, ANTAR RUMPUN LEBIH BANYAK MERUPAKAN SUATU KRITERIA KERAGAMAN YG BERHUBUNGAN DG SETIAP SPESIES
HEWAN/TERNAK. SEHINGGA RUMPUN SERING DIANGGAP SEBAGAI TERMINOLOGI BUDAYA DARI PADA TERMINOLOGI TEKNIS. DEFINISI FAO (2000) :
BAGIAN KELOMPOK TERTENTU
(SUBSPECIFIC GROUP) DARI TERNAK
DOMESTIK DG KARAKTERISTIK EKSTERNAL YG DAPAT DIURAIKAN DAN DIKENAL
SEHINGGA DAPAT DIPISAHKAN DENGAN PENILAIAN VISUAL DARI KELOMPOK LAINNYA YG SERUPA PADA SPESIES YG SAMA, ATAU KELOMPOK YG DIPISAHKAN OLEH SUATUGEOGRAFI DAN ATAU BUDAYA YG SECARA FENOTIPIK MERUPAKAN
KELOMPOK YG SERUPA DAN TELAH DITERIMA SBG IDENTITAS YG TERPISAH.
SELANJUTNYA DALAM PENGELOLAAN PLASMA NUTFAH TERNAK, APABILA DDALAMNYA TERDAPAT KONSERVASI, DEFINISI RUMPUN YG DIGUNAKAN ADALAH YG DIANJURKAN FAO.
DASAR PERTIMBANGAN
KONSERVASI SDGT
1.
PERTIMBANGAN EKONOMI
2.
PERTIMBANGAN KEILMUAN
1. PERTIMBANGAN EKONOMI
STRAIN TERTENTU AKAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI DIDALAM PENINGKATAN EFISIENSI DAN ATAU KUALITAS PRODUKSI BAGI TERNAK KOMERSIAL DI MASA YAD.
1. SATU SIFAT ATAU BBRP SIFAT TERTENTU YG MEMPUNYAI NILAI
EKONOMI PENTING.
2. SATU SIFAT ATAU BEBERAPA SIFAT YG KURANG MEMPUNYAI NILAI
EKONOMI, NAMUN DI MASA DATANG KEMUNGKINAN MENJADI
PENTING.
3. TERDAPATNYA FREKUENSI YG TINGGI DR SUATU GEN DG
PENGARUH BESAR (MAJOR GENE) DARI SIFAT-SIFAT YG
MEMPUNYAI NILAI EKONOMI PENTING.
4. TERDAPATNYA FREKUENSI YG TINGGI DR SUATU GEN DG
PENGARUH BESAR (MAJOR GENE) DARI SIFAT-SIFAT YG KURANG
MEMPUNYAI NILAI EKONOMI PENTING, MUNGKIN DI MASA DATANG
PENTING.
5. SIFAT YG DIMILIKI SUATU RMPUN KURANG MENONJOL NAMUN JIKA
DISILANGKAN DG RUMPUN LAIN DIHARAPKAN MEMPUNYAI NILAI
HETEROSIS TINGGI
2. PERTIMBANGAN KEILMUAN
1.
APABILA DILAKUKAN SELEKSI MEMPUNYAI RESIKO YG BESAR
2.
MEMPUNYAI SIFAT/KARAKTERISTIK YG JARANG DIJUMPAI PD
POPULASI LAIN MESKIPUN SIFAT TSB TDK MEMPUNYAI NILAI
EKONOMI PENTING. SIFAT TSB MISALNYA BEHAVIO (TINGKAH
LAKU), KEMAMPUAN ADAPTASI THDP PAKAN TERTENTU, WARNA
UNIK, DSB
3.
APABILA TERDPT BBRP PILIHAN, MAKA YG DIKONSERVASI ADALAH
RUMPUN YG PALING SEDIKIT TERKONTAMINASI OLEH PERSILANGAN
DG RUMPUN LAIN. PRIORITAS DIBERIKAN PADA POPULASI LOKAL
ATAU RUMPUN ASLI YG PADA UMUMNYA DISILANGKAN DG
1.
MEMPUNYAI NILAI YG NYATA SECARA NASIONAL /REGIONAL
2.
MEMPUNYAI KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN DALAM
MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN/EKOLOGI,
DIMANA RUMPUN INI DIBUTUHKAN DALAM PRESERVASI
LINGKUNGAN YG RENTAN
3.
MEMPUNYAI NILAI DALAM AGROWISATA, BENTUK KHUSUS, SUARA
BAGUS, WARNA, TINGKAH LAKU, TIPE WOOL ATAU RAMBUTNYA
METODA KONSERVASI
1.
MEMPERTAHANKAN TERNAK
HIDUP
2. PENYIMPANAN BEKU
MATERI GENETIK
BERUPA HAPLOID (n)
SEPERTI GAMET
YAKNI SEMEN DAN
OOCYTE ATAU
BERUPA DIPLOID (2n)
SEPERTI EMBRYO
3.
PENYIMPANAN DNA
1. MEMPERTAHANKAN TERNAK HIDUP METODA KONSERVASI
• DIKENAL SBG KONSERVASI IN SITU
• KONSERVASI IN SITU MENURUT FAO (2000) ADALAH GABUNGAN SEMUA KEGIATAN YG BERTUJUAN UNTUK MEMPERTAHANKAN POPULASI TERNAK HIDUP, TERMASUK TERNAK YG BERADA DLM PROGRAM
PEMULIAAN YG SEDANG BERJALAN AKTIF PADA AGROEKOSISTEM DIMANA MEREKA BERKEMBANG ATAU SECARA NORMAL DIJUMPAI, BERSAMA-SAMA DG AKTIVITAS BETERNAK SECARA BERKELANJUTAN SDGT INI MEMBERIKAN SUMBANGAN TERHADAP PRODUKSI PANGAN DAN ERTANIAN UNTUK SEKARANG DAN YAD.
• UNTUK KERABAT LIARNYA, KONSERVASI IN SITU ATAU LEBIH DIKENAL DG PRESERVASI IN SITU ADALAH MEMPERTAHANKAN POPULASI HEWAN HIDUP PD LINGKUNGAN ATAU
HABITAT ASILNYA (ADAPTIVE ENVIRONMENT) ATAU PADA HABITAT ATAU LINGKUNGAN YG PALING MENDEKATI ATAU SERUPA DENGAN HABITAT ASLINYA. •REKORDING PERFORMAN •PENGEMBANGAN PEMULIAAN •PENGELOLAAN TERHADAP EKOSISTEM DAN PENGGUNAANNYA UNTUK PEMENUHAN PANGAN DAN PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN DG TETAP MEMPERTAHANKAN KERAGAMAN GENETIK SEHINGGA CAKUPAN
KONSERVASI IN SITU MENURUT FAO MELIPUTI :
KEUNTUNGAN KONSERVASI IN
SITU :
1. TEKNOLOGI YG DIGUNAKAN TEKNOLOGI SEDERHANA
2. SEMUA TERNAK YG DIKONSERVASI TETAP DAPAT DILAKUKAN
KARAKTERISASI SEMUA SIFAT EKONOMI YG DIANGGAP PENTING 3. ATRAKSI MENARIK BAGI PETERNAK,
MAHASISWA, ANAK SEKOLAH MAUPUN PENGUNJUNG LAINNYA. 4. JIKA JUMLAH BANYAK DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI SUMBER BIBIT
KERUGIAN KONSERVASI IN
SITU :
1. MEMBUTUHKAN BIAYA CUKUP BESAR UNTUK PEMELIHARAAN 2. WILAYAH DENGAN BIAYA DAN
TENAGA CUKUP BESAR, KONSERVASI IN SITU SULIT UNTUK DILAKSANAKAN
2. KONSERVASI DENGAN JALAN PENYIMPANAN BEKU MATERI GENETIK
•
MASUK DALAM
TERMINOLOGI EX-SITU
•
KONSERVASI EX SITU BAGI
KERAGAMAN SDGT ADALAH
SEMUA BENTUK
KONSERVASI MATERI
GENETIK IN VIVO, TETAPI DI
LUAR LINGKUNGAN DIMANA
TERNAK TSB BERKEMBANG,
SERTA KONSERVASI MATERI
GENETIK IN VITRO, DIMANA
TERMASUK DI DALAMNYA
ADALAH KRIOPRESERVASI
SEMEN, OOCYTES, EMBRYO,
SEL ATAU JARINGAN
KELEMAHAN KONSERVASI EX-SITU: 1. SDGT DISIMPAN BEKU MAKA
TIDAK ADA PROSES EVOLUSI YG TJD DI ALAM, DAN
PENGETAHUAN TERNAK YG
DIKONSERVASI JG MENJD BEKU KECUALI ADA UPAYA LAINNYA 2. PD BBRP TERNAK TERTENTU
SPT BABI, KRIOPRESERVASI SANGAT MEMBUTUHKAN
PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT DALAM PENANGANAN SEMEN, EMBRYO DAN OVA.
GAMBARAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODA KONSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN POPULASI TERNAK HIDUP DAN KRIOPRESERVASI
PARAMETER POPULASI TERNAK HIDUP KRIOPRESERVASI KEBUTUHAN TEKNOLOGI RENDAH MEDIUM S/D TINGGI
BIAYA : AWAL PEMELIHARAAN MEDIUM S/D TINGGI RENDAH S/D MEDIUM RENDAH S/D MEDIUM RENDAH PERTIMBANGAN GENETIK DRIFT AWAL DRIFT TAHUNAN KARAKTERISTIK RUMPUN PENGGUNAAN SELEKSI ADAPTASI THDP EVOLUSI TERGANTUNG SAMPLING ADA MUNGKIN MUNGKIN SANGAT KECIL TERGANTUNG SAMPLING TDK ADA MUNGKIN TDK MUNGKIN TDK ADA AKSES PUBLIK NILAI PENDIDIKAN TRANSFER INTERNSIONAL ADA ADA SULIT TDK ADA TDK ADA LEBIH MUDAH
RESIKO RENDAH S/D MODERAT MODERAT, SANGAT TGT KETRAMPILAN, FASILITAS
KRITERIA KONSERVASI SUATU POPULASI RUMPUN/BREED/BANGSA/RAS
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN : 1. PERTIMBANGAN EKONOMI
2. BUDAYA DAN SEJARAH
3. PROGRAM KONSERVASI SDGT YANG MEMPERTIMBANGKAN POPULASI MINIMUM
STATUS POPULASI YG TERANCAM DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGHITUNG JML TERNAK DEWASA, KONDISI LAIN YG BERPENGARUH SEPERTI TREND JMLH TERNAK BETINA DEWASA MENURUN ATAU MENINGKAT SERTA ADANYA PERUBAHAN
GENETIK PADA SUATU RUMPUN YG MENGAKIBATKAN ANCAMAN TERHADAP POTENSI GENETIK YG SANGAT BERNILAI.
STATEGI KONSERVASI SDGT
FARM ANIMAL GENETIC RESOURCES (KONSERVASI TERHADAP SDGT) DILAKUKAN PADA TINGKAT STRAIN, GALUR, BANGSA, BREED, RUMPUN
DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN PERANNYA DALAM BUDAYA DAN SEJARAH, KEILMUAN DAN PEREKONOMIAN
DEFINISI METODA KONSERVASI NAMPAK DISAMPING UNTUK MEMPERTAHANKAN
KERAGAMAN GENETIK, JUGA UNTUK PENGAMBANGAN PEMULIAAN, PENGELOLAAN TERHADAP EKOSISTEM DAN PENGGUNAANNYA UNTUK PEMENUHAN PANGAN DAN PERTANIAN
ADA 3 MACAM STRATEGI KONSERVASI SGT DI INDONESIA :
1. STRATEGI YG BERKAITAN DG BUDAYA, SEJARAH MAUPUN AGROWISATA
2. SUMBER BIBIT BERKELANJUTAN 3. POPULASI TERANCAM PUNAH
STRATEGI YG BERKAITAN DG BUDAYA, SEJARAH MAUPUN AGROWISATA
1. UMUMNYA BERKAITAN DENGAN ASPEK
LOKAL/SETEMPAT 2. KEMUNGKINAN AKAN
BERAGAM DARI SUATU WILAYAH KE WILAYAH LAINNYA
3. DUKUNGAN DARI WILAYAH LAINNYA SANGAT KECIL
TERNAK YG BERKAITAN DENGAN BUDAYA, SEJARAH ATAU AGROWISATA : KERBAU BELANG DI TANAH TORAJA SULSEL (UTK UPACARA ADAT/RITUAL), DOMBA
PRIANGAN/GARUT (DOMBA ADUAN), SAPI MADURA UTK KARAPAN.
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DALAM KONSERVASI TERNAK BERKAITAN DG BUDAYA, SEJARAH DAN AGROWISATA :
1. MEMPERTAHANKAN PENAMPAKAN LUAR (FENOTIPIK) LEBIH PENTING KETIMBANG DENGAN PERKAWINAN MURNI
2. SELEKSI DILAKUKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN STANDAR RUMPUN
3. KONSERVASI TERHADAP POPULASI TERNAK HIDUP PADA KELOMPOK YANG SEDANG BEREPRODUKSI
4. INBREEDING HARUS DIHINDARI DENGAN PERENCANAAN PERKAWINAN, SERTA DENGAN MEMPERTAHANKAN
PENINGKATAN INBREEDING TDK LEBIH DAI 0,6% /GENERASI ATAU DENGAN UKURAN POPULASI EFEKTIF, Ne sapi sekitar 85 (Smith, 1999)
KONSERVASI UNTUK SUMBER BIBIT BERKELANJUTAN
UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN
DILAKUKAN SECARA KOMBINASI ANTARA
KONSERVASI POTENSI GENETIK YG BERHUBUNGAN DG KEMAMPUAN ADAPTASI DAN PENINGKATAN MUTU GENETIK TERNAK UNTUK SIFAT PRODUKSI
SARAN NOTTER et al (1994) :
Populasi terna yang belum terancam, maka seleksi harus dilakukan dengan
intensitas sekitar 1,5% untuk sapi dan 0,1% untuk ayam dengan laju inbreedind
sekitar 1 – 2 %.
Dengan pelaksanaan seleksi seperti tsb di atas maka jumlah minimum ternak
betina dewasa adalah sekitar 2000 ekor untuk domba dan sapi, 500 ekor babi,
dan 1000 ekor ayam.
STRATEGI KONSERVASI KARENA POPULASINYA TERANCAM
PADA PRINSIPNYA JIKA ADA
RUMPUN/STRAIN/BANGSA TERNAK YG POPULASINYA TERANCAM PUNAH HARUS DIKONSERVASI
KAMBING GEMBRONG DI P BALI, SAPI JAWA DI KAB BREBES DAN
KARIMUNJAWA, SAPI HISSAR DI SUMBAWA, NTB SERTA SAPI GRATI
SELAIN 3 STRATEGI DI ATAS MAKA KONSERVASI JUGA PERLU DILAKUKAN PULA TERHADAP RUMPUN YG
MEMPUNYAI POTENSI GENETIK DI MASA YAD. YG MENJADI MASLAH ADALAH MELAKUKAN KONSERVASI TERHADAP TERNAK YG TDK DIKETAHUI POTENSINYA UNTUK KEBUTUHAN YG BELUM DIKETAHUI DI MASA DATANG.
STRATEGI INI ERAT DG
EKSPLORASI DAN PENELITIAN. MENURUT SIMON (1999) LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN ADALAH :
1. CARI CALON RUMPUN SEBAGAI TAMBAHAN KERAGAMAN GENETIK BERDASARKAN
KEUNIKAN GENETIKNYA DAN JARAK GENETIK DENGAN RUMPUN TERANCAM.
2. BIARKAN RUMPUN TSB BERREPRODUKSI UNTUK PENGKAJIAN SELNJUTNYA
TERHAAP MUTASI DAN ADAPTASI
3. HINDARI PERUBAHAN GENETIK DENGAN JALAN MEMPERTAHANKAN POPULASI
DALAM KESEIMBANGAN HARDY-WEINBERG DG JALAN MEGHINDARI PERSILANGAN, GENETIC DRIFT, INBREEDING DAN SELEKSI TERHADAP SIFAT YANG MEMPUNYAI HERITABILITAS TINGGI
4. PRESRVASI TERHADAP SEMEN
KEBIJAKSANAAN PERBIBITAN NASIONAL
OLEH DIREKTUR PERBIBITAN DIRJENAK, PERTEMUAN NASIONAL, UGM 2006
PEMBANGUNAN PERBIBITAN ADALAH PEMBANGUNAN DALAM SATU
KAWASAN YANG DIDUKUNG OLEH SUATU KESISTEMAN DAN
PENDELEGASIAN WEWENANG SERTA TANGGUNGJAWAB, KOORDINASI DAN PARTISIPASI SERTA KOMUNIKASI BAIK MELALUI JALUR STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PEMERINTAH DAN PEMDA DALAM RANGKA
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEMBIBIT DAN MASYARAKAT. VISI MISI
DIARAHKAN UNTUK MENJAMIN
TERCAPAINYA TUJUAN DAN SASARAN PERBIBITAN
VISI :
TERSEDIANYA BIBIT BERKUALITAS, JUMLAHNYA CUKUP MEMADAI, MUDAH DIPEROLEH DAN TERJAMIN KONTINUITASNYA.
MISI :
1. MEMFASILITASI TERSEDIANYA BENIH DAN BIBIT TERNAK
2. MENDORONG PEMBIBITAN TERNAK RAKYAT DAN SWASTA
3. MEMBINA KELEMBAGAAN PEMBIBITAN 4. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SDM
BIDANG PERBIBITAN
5. MEMANFAATKAN PLASMA
TUJUAN :
1. MENINGKATKAN
PRODUKSI BIBIT TERNAK 2. MENINGKAKAN KEMAMPUAN SDM BIDANG PERBIBITAN (PETUGAS, PETERNAK DAN KELEMBAGAAN PERBIBITAN) 3. MEWUJUDKAN IKLIM USAHA PERBIBITAN KONDUSIF 4. MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PELAKU PEMBIBITAN TUJUAN DAN SASARAN : SASARAN :
1. TERSEDIANYA TERNAK BIBIT SAPI POTONG, SAPI PERAH, KERBAU, KAMBING, DOMBA, BABI, AYAM RAS PEDAGING, AYAM RAS PETELUR, AYAM BURAS DAN ITIK
2. MENINGKATKAN KUALITAS SDM PERBIBITAN (PETUGAS,
PETERNAK DAN PELAKU USAHA). 3. MEMFASILITASI USAHA-USAHA PERBIBITAN YG DILAKUKAN PIHAK SWASTA 4. MENINGKATKAN PELAYANAN PERBIBITAN SESUAI PERMINTAAN
