RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
Sekolah : : SMASMA Mata
Mata pelajaran pelajaran : : KimiaKimia Kelas/Semester
Kelas/Semester : : X X / / 11 Materi
Materi Pokok Pokok :: Kesetimbangan Ion danKesetimbangan Ion dan p p H Larutan GaramH Larutan Garam Alokasi
Alokasi Waktu Waktu : : 2 2 × × 45 45 menit menit (1 (1 Pertemuan)Pertemuan) A.
A. KompetensKompetensi i IntiInti Kompetens
Kompetensi i sikap:sikap:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,,menunjukkan perilakumenunjukkan perilaku jujur, disiplin,
jujur, disiplin, tanggung jtanggung jawab, awab, peduli peduli (gotong (gotong royong, kerroyong, kerjasama, jasama, toleran, toleran, damai),damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3:
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmuingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, seni, budayteknologi, seni, budaya, dan huma, dan humaniora dengan aniora dengan wawasan kemanusiaan,wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI4:
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrakMengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dip
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri elajarinya di sekolah secara mandiri sertaserta bertindak secara efektif dan
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakkreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidahan metoda sesuai kaidah keilmuan
keilmuan B.
B. KompetensKompetensi Dasar i Dasar dan Indikator Pdan Indikator Pencapaian Komencapaian Kompetensipetensi KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DASAR DARI DARI KI KI 3 3 KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DASAR DARI DARI KI KI 44 .11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam
.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam arutan garam dan menghubungkan pH-nya arutan garam dan menghubungkan pH-nya
4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat 4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam
asam basa berbagai larutan garam
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.11.1
3.11.1 Menjelaskan Menjelaskan pengertian pengertian hidrolisishidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang garam dan jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air.
terhidrolisis dalam air. 3.11.2
3.11.2 Menuliskan reaksi-reaksi garam yangMenuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis.
terhidrolisis. 3.11.3
3.11.3 Menjabarkan perhitunganMenjabarkan perhitungan K K hh, [H, [H++], dan], dan [OH
[OH – – ] larutan garam.] larutan garam. 3.11.4
3.11.4 Menentukan pH larutan garam yangMenentukan pH larutan garam yang terhidrolisis.
terhidrolisis.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 4.11.1 Terampil dalam melakukan 4.11.1 Terampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garam.
pengujian sifat senyawa garam. 4.11.2
4.11.2
C.
C. Tujuan Tujuan PembelajaPembelajaranran D.
2.
2. Reaksi Pelarutan GaramReaksi Pelarutan Garam 3.
3. Garam yang Bersifat Asam dan Garam yang Bersifat BasaGaram yang Bersifat Asam dan Garam yang Bersifat Basa 4.
4. pH Larutan Garam pH Larutan Garam E.
E. Pendekatan, Metode dan Model PembelajaranPendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan
Pendekatan : : saintifiksaintifik Metode
Metode : : praktik, praktik, diskusi diskusi kelompok, kelompok, tanya tanya jawab, jawab, dan dan penugasanpenugasan
Model :
Model : Discovery Discovery learning learning F.
F. Media PembelajaranMedia Pembelajaran Media/Alat
Media/Alat : : Lembar Lembar Kerja, Kerja, Papan Papan Tulis/White Tulis/White Board, Board, LCD, LCD, alat alat LabLab G.
G. Sumber BelajarSumber Belajar 1.
1. Buku Kimia Kelas XI, KementeriBuku Kimia Kelas XI, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2013.an dan Kebudayaan Tahun 2013. 2.
2. Internet.Internet. 3.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.Buku/ sumber lain yang relevan. H.
H. Kegiatan PembelajaranKegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Pertemuan 1 (2 (2 ×45 m×45 menit)enit) IPK :
IPK : 1)
1) Terampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garamTerampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garam Pendahuluan (10 menit)
Pendahuluan (10 menit) 1.
1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2.
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3.
3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang laMelalui tanya jawab membahas kembali tentang larutan penyangga;rutan penyangga; 4.
4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik diMerekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5.
5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan sifat senyawaMenyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan sifat senyawa garam;
garam; 6.
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi sifat Menyampaikan garis besar cakupan materi sifat senyawa garam yang akan dilakukan;senyawa garam yang akan dilakukan; 7.
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saatMenyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi sifat senyawa garam.
membahas materi sifat senyawa garam. Kegiatan Inti (70 menit)
Kegiatan Inti (70 menit)
Stim
Stimula
ulattiio
on
n (memberi stimulus)
(memberi stimulus) 1.1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati cuplikan video mengenai reaksi pelarutanPeserta didik memperhatikan dan mengamati cuplikan video mengenai reaksi pelarutan garam.
garam.
P
Prrob
oblem State
lem Stateme
ment
nt (mengidenti
(mengidentifikasifikasi masalah)masalah)Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan kelompok Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 – – 5 orang.5 orang. 1.
1. Guru menyediakan alat dan bahan pGuru menyediakan alat dan bahan percobaan yang akan dilakukan.ercobaan yang akan dilakukan. 2.
2. Peserta didik diberikan alat dan bahan serta lembar kerja tentang pengujian sifatPeserta didik diberikan alat dan bahan serta lembar kerja tentang pengujian sifat senyawa garam.
Data Collecting
(mengumpulkan data);1. Peserta didik dibimbing untuk melakukan Aktivitas Ilmiah 7.1 yang terdapat pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2 halaman 155.
2. Peserta didik terlibat aktif dalam aktivitas penyelidikan yang ada, peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari kegiatan penyelidikan; 3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi tentang konsep sifat larutan gara m.
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) pada kertas manila yang telah disediakan dengan kreativitas masing-masing.
Data Processing
(mengolah data);1. Peserta didik dibimbing untuk mengolah dan menganalisis data hasil penyelidikan. 2. Peserta didik menuliskan hasil penyelidikan pada lembar aktivitas siswa
3. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
4. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dengan menempelkan hasil-hasil penyelidikan kelompok di sekitar dinding ruang belajar.
Verification
(memverifikasi);1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan (ditempelkan di dinding) untuk digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya.
2. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah ditempelkan pada dinding sekitar ruang belajar, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing.
3. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung.
Generalization
(menyimpulkan);1. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil penyelidikan dan diskusi dalam kelompok tentang konsep sifat larutan garam.
2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada materi baru dan berbeda pada tiap kelompok.
Penutup (10 menit)
1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep sifat larutan garam melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1).
3. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2).
4. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta didik.
5. Memberi salam. Pertemuan 2 (2 x 45 menit) IPK
1) Menjelaskan pengertian hidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air. 2) Menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis.
Pendahuluan
1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang hidrolisis garam dalam air;
4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan reaksi hidrolisis garam;
6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan reaksi hidrolisis garam;
7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi perhitungan reaksi hidrolisis garam.
Kegiatan Inti
Stimulation (memberi stimulus)
1) Siswa mengamati pH larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air.
Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
2) Peserta didik menentukan sifat larutan garam
3) Peserta didik menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis di dalam air.
Data Collecting
(mengumpulkan data)4) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa.
(1) Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa, atau netral? (2) Larutan apa sajakah yang dapat terhidrolisis di dalam air?
Data Processing
(mengolah data);5) Siswa mengenal sifat dan reaksi larutan garam yang terhidrolisis.
6) Siswa menuliskan reaksi hidrolisis dari garam saat dilarutkan dalam air.
Verification
(memverifikasi);Generalization
(menyimpulkan);7) Siswa menyimpulkan sifat dan reaksi larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air. Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan tes tertulis. Soal-soal tes tertulis yang diberikan merupakan evaluasi dari materi yang telah dipelajari siswa.
IPK
1) Menjabarkan perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam. 2) Menentukan pH larutan garam yang terhidrolisis.
Pendahuluan
1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam;
4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam;
6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam; 7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam. Kegiatan Inti
Memberi stimulus
a) Siswa mengamati hubungan antara tetapan hidrolisis ( K h), konsentrasi H+ dan OH- larutan garam. Mengidentifikasi masalah
b) Siswa mempelajari perhitungan [OH – ] dan K
h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
c) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa,
(1) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa kuat? (2) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa lemah? Mengumpulkan data
d) Siswa menghitung dan mencari jawabannya dari soal perhitungan [OH – ] dan K
h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan K
h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah yang telah diberikan.
e) Siswa mengerjakanUji Kompetensi 8.2 halaman 201 Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2
Mengolah data
f) Siswa memahami perhitungan [OH – ] dan K
h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah. Memverifikasi
g) Siswa Menyimpulkan
h) Siswa menyimpulkan jawaban dariUji Kompetensi 8.2. Penutup
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir) 4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali. 5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelaja ran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )n n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Batam, Juli 2017 Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran Kimia
Sugiman Arianto, S.Pd Novi Chairani, S.Pd
Lampiran-Lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1 3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2 4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2 5. Materi Pembelajaran Pertemuan 3 6. Instrumen Penilaian Pertemuan 3 7. Contoh Strategi Alternatif
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP 1. Contoh Uraian Materi
Berbagai macam reaksi kimia tanpa kita sadari begitu akrab dengan kehidupan kita, diantaranya adalah:
1. Pernahkah Anda melihat besi maupun seng berkarat?
2. Benda perhiasan yang disepuh kembali karena warnanya yang pudar? 3. Energi listrik yang ditimbulkan oleh aki kendaran bermotor?
4. Atau yang lebih sederhana ketika kita mengupas buah apel, beberapa saat akan terjadi perubahan warna. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Semua kejadian atau peristiwa di atas merupakan contoh dari reaksi oksidasi atau reduksi yang akrab kita sebut sebagai reaksi redoks.
Sesuai dengan perkembangannya, ada tiga konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi reduksi (redoks). Konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. 2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.
3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
Berikut penjelasan sederhana untuk ketiga konsep reaksi oksidasi reduksi (redoks) di atas.
1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Berdasarkan konsep pertama:
a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:
1) Perkaratan logam besi
Reaksi perkaratan logam besi:
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) [karat besi]
2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar)
Reaksi pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan
uap air.
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
3) Oksidasi glukosa (C 6 H 12O6 ) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air.
C6H12O6(aq) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l)
4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2: Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi (Redoks)
Cu(s) + O2(g) CuO(s) S(s) + O2(g) SO2(g) SO2(g) + O2(g)SO3(g)
5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan
6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi)
7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !!
Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1) Besi Fe; 2) Metana CH4; 3) Glukosa C6H12O6; 4) Cu, S, SO2
b. Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:
1) Reduksi mineral hematit F 2O3 oleh karbon monoksida CO F2O3(s) + CO(g) 2Fe(s) + CO2(g)
2) Reduksi kromium(III) oksida Cr 2O3 oleh aluminium Al Cr 2O3(s) + 2Al(s) 2Cr (s) + Al2O3(s)
3) Reduksi tembaga(II) oksida CuO oleh gas hidrogen H 2 CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)
4) Reduksi SO3 , KClO3 , dan KNO3: SO3(g)SO2(g) + O2(g)
3KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g) 2KNO3(aq) 2KNO2(aq) + O2(g)
Zat yang melepas oksigen kita sebut sebagai oksidator/pengoksidasi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi reduksi di atas, maka oksidator untuk reaksi: 1) Hematit Fe2O3; 2) Kromium(III) oksida Cr 2O3; 3) Tembaga(II) oksida CuO; 4) SO3, KClO3, KNO3. 2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.
Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal ini berlaku untuk ikatan kimia. Silakan Anda hubungkan dengan materi ikatan kimia kelas X semeser I.
Berdasarkan konsep yang kedua:
a. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
b. Reduksi adalah penerimaan elektron
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:
1) Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida NaCl Oksidasi : Na (s) Na+ (aq)+ e [melepas 1 elektron] x 2 Reduksi : Cl2 (g)+ e 2Cl- (aq)[menerima 2 elektron] x 1
---2Na(s)+ Cl2 (g) 2Na+(aq)+ 2Cl- 2NaCl
2) Reaksi kalsium dengan belerang membentuk calsium sulfida Oksidasi : Ca (s) Ca2+ (aq)+ 2e [melepas 2 elektron]
Reduksi : S (s) + 2e S2-(aq) [menerima 2 elektron]
---Ca (s)+ S(s) Ca2+ (aq)+ S2-(aq)CaS(s)
Zat yang melepas elektron (oksidasi) disebut reduktor , sedangkan zat yang menerima elektron (reduksi) disebut oksidator .
3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
Dalam berbagai kasus reaksi oksidasi yang kompleks, sulit untuk menentukan spesi mana yang mengalami oksidasi dan reduksi. Contoh reaksi berikut:
2KMnO4 (aq)+3H2SO4 (aq)+ H2C2O4 (aq)K 2SO4 (aq)+ 2MnSO4 (aq)+2CO2 (g) + 4H2O (l)
Dapatkah Anda menyebutkan spesi mana yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi?
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka digunakan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks).
Berdasarkan konsep yang ketiga
a. Oksidasi adalah pertambahan biloks
b. Reduksi adalah penurunan biloks
Ringkasan Konsep Redoks
Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan sebagai berikut.
Konsep Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi
1 2 3 - Penangkapan Oksigen Contoh : Ca(s)+ O2(g) CaO(s) - Pelepasan Elektron Contoh : Zn(s) Zn2+(aq)+ 2e
- Bilangan Oksidasi Naik
Contoh : S2O32-(aq) S4O62-(aq)
- Pelepasan Oksigen
Contoh : FeO(aq) Fe(s) + O2(g)
- Penangkapan Elektron
Contoh : Cu2+(aq)+ 2e Cu(s)
- Bilangan Oksidasi Turun
Contoh : MnO42-(aq) Mn2+(aq) Bilangan Oksidasi
Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Kita dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini.
a. Unsur bebas dalam keadaan stabil (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan
oksidasi = 0.
b. Umumnya unsur H dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = – 1.
Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3adalah +1
- Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2adalah – 1
c. Umumnya unsur O dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = – 2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = – 1
Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah – 2
- Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2adalah – 1
d. Unsur F dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi = – 1.
e. Unsur logam dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh: - Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1
- Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2 f. Bilangan oksidasi ion monoatomik = muatannya.
Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2 g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0.
Contoh: - Dalam senyawa H2CO3 berlaku:
2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0
h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Contoh: - Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1
Reduktor dan Oksidator
a. Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi b. Oksidator : Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi Contoh :
2K 2MnO4(aq) + 4H2SO4(aq) + 5H2C2O4(aq) 2MnSO4(aq) + 2K 2SO4(aq) + 10CO2(g) + 9H2O(l) - Reduktor : H2C2O4 sebab bilangan oksidasi C berubah dari +2 menjadi +4
- Oksidator : K 2MnO4 sebab bilangan oksidasi Mn berubah dari +7 menjadi +2
2. Penilaian
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 21 Batam Tahun pelajaran : 2016/2017
Kelas/Semester : X / Semester I Mata Pelajaran : Kimia
N O WAKT U NAMA KEJADIAN/ PERILAKU BUTIR SIKAP POS/ NEG TINDAK LANJUT 1
N O WAKT U NAMA KEJADIAN/ PERILAKU BUTIR SIKAP POS/ NEG TINDAK LANJUT 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Batam, Juli 2016 Mengetahui
Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,
Adi Saputra, M.Pd Adi Saputra, M.Pd
NIP. 19741016 200502 1 011 NIP. 19741016 200502 1 011
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 21 Batam
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : X / satu
Kompetensi Dasar : Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi Kisi-kisi soal
Indikator Soal Teknik
Penilaia n Bentuk Penilaia n Intrumen Penilaian Nomor Soal Skor
1.9.1 Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen dengan tepat
1.9.2 Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan serah terima
elektron dengan tepat
1.9.3 Siswa menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan konsep perubahan bilangan
oksidasi dengan tepat
Tertulis Essay Terlampir 1 6 jika lengkap. Masing-masing penjelasan aturan memiliki skor 2
1.9.4 Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion dengan tepat
Tertulis Essay Terlampir 2
4 jika lengkap. Masing-masing point memiliki skor 1
Pedoman penilaian (Hasil akhir) = jumah skor x 5 Soal
1. Jelaskan pengertian oksidasi dan reduksi berdasarkan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dibawah ini :
a. Pengikatan dan pelepasan oksigen b. Pelepasan dan penerimaan elektron
c. Perubahan bilangan oksidasi
2. Tentukan bilangan oksidasi dari senyawa atau unsur yang diberi cetak tebal dan garis bawah dibawah ini :
Jawaban
1. a. Pengikatan dan pelepasan oksigen oksidasi : reaksi pengikatan oksigen reduksi : reaksi pelepasan oksigen b. Pelepasan dan penerimaan elektron
oksidasi : reaksi pelepasan elektron reduksi : reaksi penerimaan elektron c. Perubahan bilangan oksidasi
Oksidasi : reaksi yang ditunjukkan dengan kenaikan bilangan oksidasi Reduksi : reaksi yang ditunjukkan dengan penurunan bilangan oksidasi 2. a. Cr = +6 c. H2= 0
b. Mn = +4 d. Ag = +1
Batam, Juli 2016 Mengetahui
Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,
Adi Saputra, M.Pd Adi Saputra, M.Pd
NIP. 19741016 200502 1 011 NIP. 19741016 200502 1 011
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 21 Batam Tahun pelajaran : 2016/2017
Kelas/Semester : X / Semester I Mata Pelajaran : Kimia
No Nama Siswa Kelengkapan Materi Penulisan Materi Kemampuan Presentasi Total Skor Nilai Akhir 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nilai Perolehan = SkorPerolehan
Skor maksimal × 100
PEDOMAN PENSKORAN:
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR
MAKS
1 Kelengkapan Materi
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
Menuliskan rumusan masalah
Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
2 Penulisan Materi
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas Isi materi ringkas dan berbobot
Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
3 Kemampuan presentasi
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif Dapat mengemukanan ide dan
berargumentasi dengan baik Manajemen waktu yang baik
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Batam, Juli 2016 Mengetahui
Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,
Adi Saputra, M.Pd Adi Saputra, M.Pd
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
Nama Siswa :... Kelas/No :...
Materi Pokok : Ikatan Kimia Kelas / semester : X / Satu
Waktu : 2 X 45 menit
Kompetensi Dasar :
3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi unsur dan menganalisis beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi yang diperoleh dari data hasil percobaan dan/ atau melalui percobaan dengan memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
KELAS :
NAMA KELOMPOK :
MENYELIDIKI KONSEP-KONSEP REDOKS
1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi dalam tabel berikut.
Peristiwa Persamaan Reaksi Kimia Pengkaratan logam besi 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Isolasi logam besi 2Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO2(g) Pembentukan senyawa NaCl Na + 1/2Cl2 NaCl
Pembentukan gas CO2 C + O2 CO2
2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi dan isolasi logam besi.
a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? ………
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi.
Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang ……….. oksigen
b. Pada reaksi manakah Fe2O3melepas oksigen? …………. Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi.
Jadi pengertian reaksi reduksi adalah reaksi yang ……….. oksigen
c. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama, seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini.
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)
Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka :
C(s) + …… CO(g) termasuk reaksi …….
H2O(g) H2(g) + …… termasuk reaksi …….
d. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi
yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa ……. Zat ini disebut reduktor. Jadi pengertian reduktor adalah
……….……
e. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang mereduksi senyawa H2O menjadi gas H2, yitu senyawa ………… Zat ini disebut oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah
………
3. Perhatikan Reaksi pembentukan senyawa NaCl. Berdasarkan reaksi tersebut, jika digambarkan struktur lewis pembentukan ikatan ion senyawa NaCl adalah sebagai berikut :
+
Cl
-a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan
elektron? ……. Dengan reaksinya sebagai berikut :
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
reaksi oksidasi adalah reaksi yang ………. elektron
b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap
elektron? ……. Dengan reaksinya sebagai berikut :
Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan
reaksi reduksi adalah reaksi yang ………..……… elektron
c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersama-sama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah :
Reaksi oksidasi : Na Na++ …..
Reaksi reduksi : 1/2Cl2+ …… Cl
-Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
Yang bertindak sebagai reduktor adalah ……. Yang bertindak sebagai oksidator adalah ……..
4. Perhatikan reaksi pembentukan senyawa NaCl dan pembentukan gas CO2
a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl, sesuai gambar struktur Lewis reaksi NaCl pada nomor 3 (tiga), maka :
Atom Na ... elektron menjadi ... Atom Cl ... elektron menjadi ...
Dalam senyawa NaCl terdapat Na bermuatan +1 dan Cl bermuatan -1.
Kedua
muatan ion tersebut yang kemudian menjadi bilangan oksidasi (BO)
masing-masing atom penyusun NaCl
. Jadi bilangan oksidasi Na = ……. Dan Cl = ……….b. Pada reaksi pembentukan gas CO2 yang berikatan secara kovalen rangkap dua
dengan struktur Lewisnya :
Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O?
………..
Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan ... positif dan muatan ... negatif.
Muatan parsial C = ... dan muatan parsial O = ...
Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (B O).
Khusus untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O2, C, Na, Cl2Cl
+
………[ Cl ]
-Na
Na
++
………+
Jadi
bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan ...yang
dilmiliki oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang
berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.
c. Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
BO Na sebelum reaksi = …… BO Cl sebelum reaksi = ……
BO Na setelah reaksi = …… BO Cl setelah reaksi = ……
Selisih BO Na = ….. Selisih BO Cl = ……..
Na mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya Na mengalami reaksi oksidasi.
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……
BO
Cl mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya Cl mengalami reaksi reduksi.
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……
BO
Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
Reduktor = …….. Hasil reduksi = ……..
Oksidator = ……. Hasil oksidasi = …….
d. Reaksi redoks : C + O2 CO2
BO C sebelum reaksi = …… BO O sebelum reaksi = ……
BO C setelah reaksi = …… BO O setelah reaksi = ……
Selisih BO C = ….. Selisih BO O = ……..
C mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya C mengalami reaksi oksidasi.
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……
BO
O mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya O mengalami reaksi reduksi.
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……
BO
Reaksi redoks : C + O2 CO2
Reduktor = …….. Hasil reduksi = ……..
Oksidator = ……. Hasil oksidasi = …….
KUNCI JAWABAN
MENYELIDIKI KONSEP-KONSEP REDOKS
…... …... …... …... …... …... …... …...
1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi dalam tabel berikut.
Peristiwa Persamaan Reaksi Kimia
Pengkaratan logam besi 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Isolasi logam besi 2Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO2(g)
Pembentukan senyawa NaCl Na + 1/2Cl2 NaCl
Pembentukan gas CO2 C + O2 CO2
2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi
dan isolasi logam besi.
a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? (pengkaratan logam besi) (Skor 1)
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi.
b. Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang(mengikat) oksigen
(Skor 1)
c. Pada reaksi manakah Fe2O3 melepas oksigen? (isolasi logam besi) (Skor 1)
Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi.
Jadi pengertian reaksi reduksi adalah reaksi yang(melepas) oksigen
(Skor 1)
d. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama, seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini.
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)
Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka : C(s) +(1/2O2 ) CO(g) termasuk reaksi (reaksi oksidasi)
(Skor 2)
H2O(g) H2(g) + (1/2O2 ) termasuk reaksi (reaksi reduksi) (Skor 2)
e. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa (H 2O) Zat ini
disebut reduktor. Jadi pengertian reduktor adalah (pereaksi yang mengoksidasi dalam reaksi redoks)
(Skor 2)
f. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang mereduksi senyawa H2O menjadi gas H2, yitu senyawa (C) Zat ini disebut
oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah (pereaksi yang mereduksi dalam reaksi redoks) (Skor 2)
3. Perhatikan Reaksi pembentukan senyawa NaCl. Berdasarkan reaksi tersebut, jika digambarkan struktur lewis pembentukan ikatan ion senyawa NaCl adalah sebagai berikut :
a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan elektron? (Na) Dengan reaksinya sebagai berikut :
(Skor 1) (Skor 1)
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang(melepas) electron
(Skor 1)
b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap elektron? (Cl) Dengan reaksinya sebagai berikut :
(Skor 1)
(Skor 1)
Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi reduksi adalah reaksi yang(menangkap) elektron
(Skor 1)
c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersama-sama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah :
Reaksi oksidasi : Na Na+ + (e- )
(Skor 1)
Reaksi reduksi : 1/2Cl2 + (e )- Cl
-(Skor 1)
Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
Yang bertindak sebagai reduktor adalah (Na)
(Skor 1)
Yang bertindak sebagai oksidator adalah (Cl 2 )
(Skor 1)
4. Perhatikan reaksi pembentukan senyawa NaCl dan pembentukan gas CO2
a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl, sesuai gambar struktur Lewis reaksi NaCl pada nomor 3 (tiga), maka :
Atom Na (melepas) elektron menjadi (Na+ )
(Skor 2)
Atom Cl (menangkap) elektron menjadi (Cl - )
(Skor 2)
+
Cl
Na
Na
+[ Cl ]
-Cl
[ Cl ]
-+
(e
)
-Na
Na
++
(e
)
-Dalam senyawa NaCl terdapat Na bermuatan +1 dan Cl bermuatan -1.
Kedua
muatan ion tersebut yang kemudian menjadi bilangan oksidasi (BO)
masing-masing atom penyusun NaCl
. Jadi bilangan oksidasi Na = (+1) Dan Cl = (-1)(Skor 2)
b. Pada reaksi pembentukan gas CO2 yang berikatan secara kovalen rangkap dua
dengan struktur Lewisnya :
Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O?(O lebih elektonegatif daripada C)
(Skor 1)
Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan (parsial) positif dan muatan (parsial) negatif.
(Skor 2)
Muatan parsial C = (+4) dan muatan parsial O = (-2) (Skor 2)
Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (B O).
Khusus untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O2, C, Na, Cl2Jadi
bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan
(muatan)yang dimiliki
oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan
dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.
(Skor 1)
c. Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
BO Na sebelum reaksi = (0) (Skor 1) BO Cl sebelum reaksi = (0) (Skor 1)
BO Na setelah reaksi =(+1) (Skor 1) BO Cl setelah reaksi = (-1) (Skor 1)
Selisih BO Na = (+1) (Skor 1) Selisih BO Cl =(-1) (Skor 1)
Na mengalami *(kenaikan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya Na mengalami reaksi oksidasi.
(Skor 1)
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (kenaikan)
BO
(Skor 1)
Cl mengalami *(penurunan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya Cl mengalami reaksi reduksi.
(Skor 1)
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (penurunan)
BO
(Skor 1)
Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
+
2 O
C
O
C
O
(Skor 4)
Reduktor = (Na) (Skor 1) Hasil reduksi = (NaCl)
(Skor 1)
Oksidator = (Cl 2 ) (Skor 1) Hasil oksidasi = (NaCl) (Skor 1)
d. Reaksi redoks : C + O2 CO2
BO C sebelum reaksi = (0) (Skor 1) BO O sebelum reaksi = (0) (Skor 1)
BO C setelah reaksi =(+4) (Skor 1) BO O setelah reaksi = (-2) (Skor 1)
Selisih BO C = (+4) (Skor 1) Selisih BO O = (-2) (Skor 1)
C mengalami *(kenaikan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya C mengalami reaksi oksidasi.
(Skor 1)
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (kenaikan)
BO
(Skor 1)
O mengalami *(penurunan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya O mengalami reaksi reduksi.
(Skor 1)
Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (penurunan)
BO
(Skor 1)
Reaksi redoks : C + O2 CO2
(Skor 4)
Reduktor = (C) (Skor 1) Hasil reduksi = CO2 (Skor 1) Oksidator = (O2) (Skor 1) Hasil oksidasi = CO2 (Skor 1)
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh : 65) x 100
(0) (-1)
(0)
(0)
(+4) (-2)