• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP 3.11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP 3.11"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah

Sekolah : : SMASMA Mata

Mata pelajaran pelajaran : : KimiaKimia Kelas/Semester

Kelas/Semester : : X X / / 11 Materi

Materi Pokok Pokok :: Kesetimbangan Ion danKesetimbangan Ion dan p  p H Larutan GaramH Larutan Garam Alokasi

Alokasi Waktu Waktu : : 2 2 × × 45 45 menit menit (1 (1 Pertemuan)Pertemuan) A.

A. KompetensKompetensi i IntiInti Kompetens

Kompetensi i sikap:sikap:

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,,menunjukkan perilakumenunjukkan perilaku  jujur, disiplin,

 jujur, disiplin, tanggung jtanggung jawab, awab, peduli peduli (gotong (gotong royong, kerroyong, kerjasama, jasama, toleran, toleran, damai),damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai  permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam  permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3:

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmuingin tahunya tentang ilmu  pengetahuan,

 pengetahuan, teknologi, seni, budayteknologi, seni, budaya, dan huma, dan humaniora dengan aniora dengan wawasan kemanusiaan,wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI4:

KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrakMengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dip

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri elajarinya di sekolah secara mandiri sertaserta  bertindak secara efektif dan

 bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakkreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidahan metoda sesuai kaidah keilmuan

keilmuan B.

B. KompetensKompetensi Dasar i Dasar dan Indikator Pdan Indikator Pencapaian Komencapaian Kompetensipetensi KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR DASAR DARI DARI KI KI 3 3 KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DASAR DARI DARI KI KI 44 .11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam

.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam arutan garam dan menghubungkan pH-nya arutan garam dan menghubungkan pH-nya

4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat 4.11 Melaporkan percobaan tentang sifat asam basa berbagai larutan garam

asam basa berbagai larutan garam

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.11.1

3.11.1 Menjelaskan Menjelaskan pengertian pengertian hidrolisishidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang garam dan jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air.

terhidrolisis dalam air. 3.11.2

3.11.2 Menuliskan reaksi-reaksi garam yangMenuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis.

terhidrolisis. 3.11.3

3.11.3 Menjabarkan perhitunganMenjabarkan perhitungan K  K hh, [H, [H++], dan], dan [OH

[OH –  – ] larutan garam.] larutan garam. 3.11.4

3.11.4 Menentukan pH larutan garam yangMenentukan pH larutan garam yang terhidrolisis.

terhidrolisis.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 4.11.1 Terampil dalam melakukan 4.11.1 Terampil dalam melakukan  pengujian sifat senyawa garam.

 pengujian sifat senyawa garam. 4.11.2

4.11.2

C.

C. Tujuan Tujuan PembelajaPembelajaranran D.

(2)

2.

2. Reaksi Pelarutan GaramReaksi Pelarutan Garam 3.

3. Garam yang Bersifat Asam dan Garam yang Bersifat BasaGaram yang Bersifat Asam dan Garam yang Bersifat Basa 4.

4.  pH Larutan Garam pH Larutan Garam E.

E. Pendekatan, Metode dan Model PembelajaranPendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan

Pendekatan : : saintifiksaintifik Metode

Metode : : praktik, praktik, diskusi diskusi kelompok, kelompok, tanya tanya jawab, jawab, dan dan penugasanpenugasan

Model :

Model : Discovery  Discovery learning learning  F.

F. Media PembelajaranMedia Pembelajaran Media/Alat

Media/Alat : : Lembar Lembar Kerja, Kerja, Papan Papan Tulis/White Tulis/White Board, Board, LCD, LCD, alat alat LabLab G.

G. Sumber BelajarSumber Belajar 1.

1. Buku Kimia Kelas XI, KementeriBuku Kimia Kelas XI, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2013.an dan Kebudayaan Tahun 2013. 2.

2. Internet.Internet. 3.

3. Buku/ sumber lain yang relevan.Buku/ sumber lain yang relevan. H.

H. Kegiatan PembelajaranKegiatan Pembelajaran Pertemuan 1

Pertemuan 1 (2 (2 ×45 m×45 menit)enit) IPK :

IPK : 1)

1) Terampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garamTerampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garam Pendahuluan (10 menit)

Pendahuluan (10 menit) 1.

1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2.

2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; 3.

3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang laMelalui tanya jawab membahas kembali tentang larutan penyangga;rutan penyangga; 4.

4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik diMerekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di  papan tulis), memberikan sedikit ulasan;

 papan tulis), memberikan sedikit ulasan; 5.

5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan sifat senyawaMenyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan sifat senyawa garam;

garam; 6.

6. Menyampaikan garis besar cakupan materi sifat Menyampaikan garis besar cakupan materi sifat senyawa garam yang akan dilakukan;senyawa garam yang akan dilakukan; 7.

7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saatMenyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi sifat senyawa garam.

membahas materi sifat senyawa garam. Kegiatan Inti (70 menit)

Kegiatan Inti (70 menit)

 Stim

 Stimula

ulattiio

on

n (memberi stimulus)

 (memberi stimulus) 1.

1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati cuplikan video mengenai reaksi pelarutanPeserta didik memperhatikan dan mengamati cuplikan video mengenai reaksi pelarutan garam.

garam.

P

Prrob

oblem State

lem Stateme

ment 

nt (mengidenti

(mengidentifikasifikasi masalah)masalah)

Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan kelompok Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan kelompok ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4

ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 –  – 5 orang.5 orang. 1.

1. Guru menyediakan alat dan bahan pGuru menyediakan alat dan bahan percobaan yang akan dilakukan.ercobaan yang akan dilakukan. 2.

2. Peserta didik diberikan alat dan bahan serta lembar kerja tentang pengujian sifatPeserta didik diberikan alat dan bahan serta lembar kerja tentang pengujian sifat senyawa garam.

(3)

Data Collecting

(mengumpulkan data);

1. Peserta didik dibimbing untuk melakukan Aktivitas Ilmiah 7.1 yang terdapat pada  Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2 halaman 155.

2. Peserta didik terlibat aktif dalam aktivitas penyelidikan yang ada, peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari kegiatan penyelidikan; 3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi tentang konsep sifat larutan gara m.

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) pada kertas manila yang telah disediakan dengan kreativitas masing-masing.

Data Processing

 (mengolah data);

1. Peserta didik dibimbing untuk mengolah dan menganalisis data hasil penyelidikan. 2. Peserta didik menuliskan hasil penyelidikan pada lembar aktivitas siswa

3. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

4. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dengan menempelkan hasil-hasil  penyelidikan kelompok di sekitar dinding ruang belajar.

Verification

(memverifikasi);

1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan (ditempelkan di dinding) untuk digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya.

2. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah ditempelkan pada dinding sekitar ruang belajar, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing.

3. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya. 4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara

kelompok yang satu dengan yang lain.

5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat  berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi  berlangsung.

Generalization

(menyimpulkan);

1. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil penyelidikan dan diskusi dalam kelompok tentang konsep sifat larutan garam.

2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada materi baru dan  berbeda pada tiap kelompok.

Penutup (10 menit)

1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep sifat larutan garam melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.

2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1).

3. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-2).

(4)

4. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta didik.

5. Memberi salam. Pertemuan 2 (2 x 45 menit) IPK

1) Menjelaskan pengertian hidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air. 2) Menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis.

Pendahuluan

1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang hidrolisis garam dalam air;

4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di  papan tulis), memberikan sedikit ulasan;

5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan reaksi hidrolisis garam;

6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan reaksi hidrolisis garam;

7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi perhitungan reaksi hidrolisis garam.

Kegiatan Inti

 Stimulation (memberi stimulus)

1) Siswa mengamati pH larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air.

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)

2) Peserta didik menentukan sifat larutan garam

3) Peserta didik menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis di dalam air.

Data Collecting

(mengumpulkan data)

4) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa.

(1) Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa, atau netral? (2) Larutan apa sajakah yang dapat terhidrolisis di dalam air?

Data Processing

 (mengolah data);

5) Siswa mengenal sifat dan reaksi larutan garam yang terhidrolisis.

6) Siswa menuliskan reaksi hidrolisis dari garam saat dilarutkan dalam air.

Verification

(memverifikasi);

Generalization

(menyimpulkan);

7) Siswa menyimpulkan sifat dan reaksi larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air. Kegiatan Penutup

1) Guru memberikan tes tertulis. Soal-soal tes tertulis yang diberikan merupakan evaluasi dari materi yang telah dipelajari siswa.

(5)

IPK

1) Menjabarkan perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam. 2) Menentukan pH larutan garam yang terhidrolisis.

Pendahuluan

1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai; 2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam;

4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di  papan tulis), memberikan sedikit ulasan;

5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam;

6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam; 7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat

membahas materi perhitungan K h, [H+], dan [OH – ] larutan garam. Kegiatan Inti

Memberi stimulus

a) Siswa mengamati hubungan antara tetapan hidrolisis ( K h), konsentrasi H+ dan OH- larutan garam. Mengidentifikasi masalah

 b) Siswa mempelajari perhitungan [OH – ] dan K 

h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.

c) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa,

(1) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa kuat? (2) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa lemah? Mengumpulkan data

d) Siswa menghitung dan mencari jawabannya dari soal perhitungan [OH – ] dan K 

h larutan garam yang  bersifat basa; perhitungan [H+] dan K 

h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan  K h larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah yang telah diberikan.

e) Siswa mengerjakanUji Kompetensi 8.2 halaman 201 Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 2

Mengolah data

f) Siswa memahami perhitungan [OH – ] dan K 

h larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan  K h larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan K h larutan garam yang berasal dari

asam lemah dan basa lemah. Memverifikasi

g) Siswa Menyimpulkan

h) Siswa menyimpulkan jawaban dariUji Kompetensi 8.2. Penutup

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian:

a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal  b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis

(6)

2. Bentuk Penilaian :

a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik  b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja

c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi d. Portofolio : penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir) 4. Remedial

a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

 b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial  belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes

tertulis kembali. 5. Pengayaan

a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelaja ran  pengayaan sebagai berikut:

- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan  )n n(maksimum)  diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum)  diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Batam, Juli 2017 Mengetahui

Kepala SMA Guru Mata Pelajaran Kimia

Sugiman Arianto, S.Pd Novi Chairani, S.Pd

(7)

Lampiran-Lampiran:

1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1 3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2 4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2 5. Materi Pembelajaran Pertemuan 3 6. Instrumen Penilaian Pertemuan 3 7. Contoh Strategi Alternatif

(8)

LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP 1. Contoh Uraian Materi

Berbagai macam reaksi kimia tanpa kita sadari begitu akrab dengan kehidupan kita, diantaranya adalah:

1. Pernahkah Anda melihat besi maupun seng berkarat?

2. Benda perhiasan yang disepuh kembali karena warnanya yang pudar? 3. Energi listrik yang ditimbulkan oleh aki kendaran bermotor?

4. Atau yang lebih sederhana ketika kita mengupas buah apel, beberapa saat akan terjadi  perubahan warna. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Semua kejadian atau peristiwa di atas merupakan contoh dari reaksi oksidasi atau reduksi yang akrab kita sebut sebagai reaksi redoks.

Sesuai dengan perkembangannya, ada tiga konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi reduksi (redoks). Konsep tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. 2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.

3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.

Berikut penjelasan sederhana untuk ketiga konsep reaksi oksidasi reduksi (redoks) di atas.

1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.

Berdasarkan konsep pertama:

a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen

Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:

1) Perkaratan logam besi

Reaksi perkaratan logam besi:

4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) [karat besi]

2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar)

Reaksi pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan

uap air.

CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

3) Oksidasi glukosa (C 6  H 12O6  ) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di  pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air.

C6H12O6(aq) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l)

4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2: Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi (Redoks)

(9)

Cu(s) + O2(g) CuO(s) S(s) + O2(g) SO2(g) SO2(g) + O2(g)SO3(g)

5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan

6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi)

7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !!

Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1) Besi Fe; 2) Metana CH4; 3) Glukosa C6H12O6; 4) Cu, S, SO2

b. Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)

Adapun contoh yang terkait dengan reaksi reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:

1) Reduksi mineral hematit F 2O3 oleh karbon monoksida CO F2O3(s) + CO(g) 2Fe(s) + CO2(g)

2) Reduksi kromium(III) oksida Cr 2O3 oleh aluminium Al  Cr 2O3(s) + 2Al(s)  2Cr (s) + Al2O3(s)

3) Reduksi tembaga(II) oksida CuO oleh gas hidrogen H 2 CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)

4) Reduksi SO3 , KClO3 , dan KNO3: SO3(g)SO2(g) + O2(g)

3KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g) 2KNO3(aq) 2KNO2(aq) + O2(g)

Zat yang melepas oksigen kita sebut sebagai oksidator/pengoksidasi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi reduksi di atas, maka oksidator untuk reaksi: 1) Hematit Fe2O3; 2) Kromium(III) oksida Cr 2O3; 3) Tembaga(II) oksida CuO; 4) SO3, KClO3, KNO3. 2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.

Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal ini berlaku untuk ikatan kimia. Silakan Anda hubungkan dengan materi ikatan kimia kelas X semeser I.

Berdasarkan konsep yang kedua:

a. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron

b. Reduksi adalah penerimaan elektron

Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:

1) Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida NaCl Oksidasi : Na (s) Na+ (aq)+ e [melepas 1 elektron] x 2 Reduksi : Cl2 (g)+ e  2Cl- (aq)[menerima 2 elektron] x 1

---2Na(s)+ Cl2 (g) 2Na+(aq)+ 2Cl- 2NaCl

2) Reaksi kalsium dengan belerang membentuk calsium sulfida Oksidasi : Ca (s)  Ca2+ (aq)+ 2e [melepas 2 elektron]

(10)

Reduksi : S (s) + 2e  S2-(aq) [menerima 2 elektron]

---Ca (s)+ S(s) Ca2+ (aq)+ S2-(aq)CaS(s)

Zat yang melepas elektron (oksidasi) disebut reduktor , sedangkan zat yang menerima elektron (reduksi) disebut oksidator .

3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.

Dalam berbagai kasus reaksi oksidasi yang kompleks, sulit untuk menentukan spesi mana yang mengalami oksidasi dan reduksi. Contoh reaksi berikut:

2KMnO4 (aq)+3H2SO4 (aq)+ H2C2O4 (aq)K 2SO4 (aq)+ 2MnSO4 (aq)+2CO2 (g) + 4H2O (l)

Dapatkah Anda menyebutkan spesi mana yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi?

Untuk menjawab pertanyaan ini, maka digunakan konsep reaksi oksidasi reduksi  berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks).

Berdasarkan konsep yang ketiga

a. Oksidasi adalah pertambahan biloks

b. Reduksi adalah penurunan biloks

Ringkasan Konsep Redoks

Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan sebagai  berikut.

Konsep Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi

1 2 3 - Penangkapan Oksigen Contoh : Ca(s)+ O2(g) CaO(s) - Pelepasan Elektron Contoh : Zn(s)  Zn2+(aq)+ 2e

- Bilangan Oksidasi Naik

Contoh : S2O32-(aq) S4O62-(aq)

- Pelepasan Oksigen

Contoh : FeO(aq) Fe(s) + O2(g)

- Penangkapan Elektron

Contoh : Cu2+(aq)+ 2e Cu(s)

- Bilangan Oksidasi Turun

Contoh : MnO42-(aq) Mn2+(aq) Bilangan Oksidasi

 Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Kita dapat menentukan  besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini.

a. Unsur bebas dalam keadaan stabil (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan

oksidasi = 0.

 b. Umumnya unsur H dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = – 1.

Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3adalah +1

- Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2adalah – 1

c. Umumnya unsur O dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi =  – 2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = – 1

Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah – 2

- Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2adalah – 1

d. Unsur F dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi = – 1.

e. Unsur logam dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh: - Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1

(11)

- Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2 f. Bilangan oksidasi ion monoatomik = muatannya.

Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2 g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0.

Contoh: - Dalam senyawa H2CO3 berlaku:

2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0

h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Contoh: - Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1

Reduktor dan Oksidator

a. Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi  b. Oksidator : Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi Contoh :

2K 2MnO4(aq) + 4H2SO4(aq) + 5H2C2O4(aq)  2MnSO4(aq) + 2K 2SO4(aq) + 10CO2(g) + 9H2O(l) - Reduktor : H2C2O4 sebab bilangan oksidasi C berubah dari +2 menjadi +4

- Oksidator : K 2MnO4 sebab bilangan oksidasi Mn berubah dari +7 menjadi +2

2. Penilaian

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

 Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 21 Batam Tahun pelajaran : 2016/2017

Kelas/Semester : X / Semester I Mata Pelajaran : Kimia

N O WAKT U NAMA KEJADIAN/ PERILAKU BUTIR SIKAP POS/ NEG TINDAK LANJUT 1

(12)

N O WAKT U NAMA KEJADIAN/ PERILAKU BUTIR SIKAP POS/ NEG TINDAK LANJUT 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Batam, Juli 2016 Mengetahui

Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,

Adi Saputra, M.Pd Adi Saputra, M.Pd

 NIP. 19741016 200502 1 011 NIP. 19741016 200502 1 011

(13)

 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 21 Batam

 Mata Pelajaran : KIMIA

 Kelas / Semester : X / satu

 Kompetensi Dasar : Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi Kisi-kisi soal

Indikator Soal Teknik

Penilaia n Bentuk Penilaia n Intrumen Penilaian  Nomor Soal Skor

1.9.1 Siswa dapat menjelaskan  perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi  berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen dengan tepat

1.9.2 Siswa dapat menjelaskan  perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi  berdasarkan serah terima

elektron dengan tepat

1.9.3 Siswa menjelaskan  perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi  berdasarkan konsep  perubahan bilangan

oksidasi dengan tepat

Tertulis Essay Terlampir 1 6 jika lengkap. Masing-masing penjelasan aturan memiliki skor 2

1.9.4 Siswa dapat menentukan  bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion dengan tepat

Tertulis Essay Terlampir 2

4 jika lengkap. Masing-masing point memiliki skor 1

Pedoman penilaian (Hasil akhir) = jumah skor x 5 Soal

1. Jelaskan pengertian oksidasi dan reduksi berdasarkan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dibawah ini :

a. Pengikatan dan pelepasan oksigen  b. Pelepasan dan penerimaan elektron

c. Perubahan bilangan oksidasi

2. Tentukan bilangan oksidasi dari senyawa atau unsur yang diberi cetak tebal dan garis  bawah dibawah ini :

(14)

Jawaban

1. a. Pengikatan dan pelepasan oksigen oksidasi : reaksi pengikatan oksigen reduksi : reaksi pelepasan oksigen  b. Pelepasan dan penerimaan elektron

oksidasi : reaksi pelepasan elektron reduksi : reaksi penerimaan elektron c. Perubahan bilangan oksidasi

Oksidasi : reaksi yang ditunjukkan dengan kenaikan bilangan oksidasi Reduksi : reaksi yang ditunjukkan dengan penurunan bilangan oksidasi 2. a. Cr = +6 c. H2= 0

 b. Mn = +4 d. Ag = +1

Batam, Juli 2016 Mengetahui

Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,

Adi Saputra, M.Pd Adi Saputra, M.Pd

 NIP. 19741016 200502 1 011 NIP. 19741016 200502 1 011

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

 Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 21 Batam Tahun pelajaran : 2016/2017

Kelas/Semester : X / Semester I Mata Pelajaran : Kimia

(15)

No Nama Siswa Kelengkapan Materi Penulisan Materi Kemampuan Presentasi Total Skor Nilai Akhir 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

 Nilai Perolehan = SkorPerolehan

Skor maksimal × 100

PEDOMAN PENSKORAN:

NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR

MAKS

1 Kelengkapan Materi

 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi

dan Daftar Pustaka

 Presentasi sistematis sesuai materi

(16)

 Menuliskan rumusan masalah

 Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai dengan materi

 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3  Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2  Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

2 Penulisan Materi

 Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point

 Tulisan terbaca dengan jelas  Isi materi ringkas dan berbobot

 Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi

4

 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3  Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2  Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

3 Kemampuan presentasi

 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas

 Seluruh anggota berperan serta aktif  Dapat mengemukanan ide dan

 berargumentasi dengan baik  Manajemen waktu yang baik

4

 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3  Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2  Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

SKOR MAKSIMAL 12

Batam, Juli 2016 Mengetahui

Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,

Adi Saputra, M.Pd Adi Saputra, M.Pd

(17)

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

 Nama Siswa :... Kelas/No :...

 Materi Pokok : Ikatan Kimia  Kelas / semester : X / Satu

Waktu : 2 X 45 menit

Kompetensi Dasar :

3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.

Tujuan Pembelajaran :

Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi unsur dan menganalisis beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi yang diperoleh dari data hasil percobaan dan/ atau melalui percobaan dengan memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab

KELAS :

NAMA KELOMPOK :

(18)

MENYELIDIKI KONSEP-KONSEP REDOKS

1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi dalam tabel berikut.

Peristiwa Persamaan Reaksi Kimia Pengkaratan logam besi 4Fe(s) + 3O2(g)  2Fe2O3(s)

Isolasi logam besi 2Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO2(g) Pembentukan senyawa NaCl Na + 1/2Cl2  NaCl

Pembentukan gas CO2 C + O2  CO2

2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi dan isolasi logam besi.

a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? ………

Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi.

Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang ……….. oksigen

 b. Pada reaksi manakah Fe2O3melepas oksigen? …………. Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi.

Jadi pengertian reaksi reduksi adalah reaksi yang ……….. oksigen

c. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama, seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini.

C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)

Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka :

C(s) + …… CO(g) termasuk reaksi …….

H2O(g) H2(g) + …… termasuk reaksi …….

d. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi

yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa ……. Zat ini disebut reduktor. Jadi pengertian reduktor adalah

……….……

e. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang mereduksi senyawa H2O menjadi gas H2, yitu senyawa ………… Zat ini disebut oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah

………

3. Perhatikan Reaksi pembentukan senyawa NaCl. Berdasarkan reaksi tersebut, jika digambarkan struktur lewis pembentukan ikatan ion senyawa NaCl adalah sebagai  berikut :

+

Cl

(19)

-a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan

elektron? ……. Dengan reaksinya sebagai berikut :

Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan

reaksi oksidasi adalah reaksi yang ………. elektron

 b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap

elektron? ……. Dengan reaksinya sebagai berikut :

Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan

reaksi reduksi adalah reaksi yang ………..……… elektron

c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersama-sama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah :

Reaksi oksidasi : Na  Na++ …..

Reaksi reduksi : 1/2Cl2+ ……  Cl

-Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2  NaCl

Yang bertindak sebagai reduktor adalah ……. Yang bertindak sebagai oksidator adalah ……..

4. Perhatikan reaksi pembentukan senyawa NaCl dan pembentukan gas CO2

a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl, sesuai gambar struktur Lewis reaksi  NaCl pada nomor 3 (tiga), maka :

Atom Na ... elektron menjadi ... Atom Cl ... elektron menjadi ...

Dalam senyawa NaCl terdapat Na bermuatan +1 dan Cl bermuatan -1.

Kedua

muatan ion tersebut yang kemudian menjadi bilangan oksidasi (BO)

masing-masing atom penyusun NaCl

. Jadi bilangan oksidasi Na = ……. Dan Cl = ……….

 b. Pada reaksi pembentukan gas CO2  yang berikatan secara kovalen rangkap dua

dengan struktur Lewisnya :

Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O?

………..

Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan ... positif dan muatan ... negatif.

Muatan parsial C = ... dan muatan parsial O = ...

 Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (B O).

 Khusus untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O2, C, Na, Cl2

Cl

+

………

[ Cl ]

-Na

Na

+

+

………

+

(20)

Jadi

bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan ...yang

dilmiliki oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang

berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.

c. Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2  NaCl

BO Na sebelum reaksi = …… BO Cl sebelum reaksi = ……

BO Na setelah reaksi = …… BO Cl setelah reaksi = ……

Selisih BO Na = ….. Selisih BO Cl = ……..

 Na mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya  Na mengalami reaksi oksidasi.

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……

BO

Cl mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya Cl mengalami reaksi reduksi.

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……

BO

Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2   NaCl

Reduktor = …….. Hasil reduksi = ……..

Oksidator = ……. Hasil oksidasi = …….

d. Reaksi redoks : C + O2 CO2

BO C sebelum reaksi = …… BO O sebelum reaksi = ……

BO C setelah reaksi = …… BO O setelah reaksi = ……

Selisih BO C = ….. Selisih BO O = ……..

C mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya C mengalami reaksi oksidasi.

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……

BO

O mengalami *kenaikan atau penurunan BO (*coret yang tidak perlu). Artinya O mengalami reaksi reduksi.

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami …….……

BO

Reaksi redoks : C + O2  CO2

Reduktor = …….. Hasil reduksi = ……..

Oksidator = ……. Hasil oksidasi = …….

KUNCI JAWABAN

MENYELIDIKI KONSEP-KONSEP REDOKS

…... …... …... …... …... …... …... …...

(21)

1. Pelajarilah contoh-contoh reaksi dalam tabel berikut.

Peristiwa Persamaan Reaksi Kimia

Pengkaratan logam besi 4Fe(s) + 3O2(g)  2Fe2O3(s)

Isolasi logam besi 2Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO2(g)

Pembentukan senyawa NaCl Na + 1/2Cl2  NaCl

Pembentukan gas CO2 C + O2  CO2

2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi

dan isolasi logam besi.

a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? (pengkaratan logam besi) (Skor 1)

Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi.

 b. Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang(mengikat) oksigen

(Skor 1)

c. Pada reaksi manakah Fe2O3 melepas oksigen? (isolasi logam besi) (Skor 1)

Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi.

Jadi pengertian reaksi reduksi adalah reaksi yang(melepas) oksigen

(Skor 1)

d. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama, seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini.

C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)

Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka : C(s) +(1/2O2 )  CO(g) termasuk reaksi (reaksi oksidasi)

(Skor 2)

H2O(g) H2(g) + (1/2O2 ) termasuk reaksi (reaksi reduksi) (Skor 2)

e. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa (H 2O) Zat ini

disebut reduktor. Jadi pengertian reduktor adalah (pereaksi yang mengoksidasi dalam reaksi redoks)

(Skor 2)

f. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang mereduksi senyawa H2O menjadi gas H2, yitu senyawa (C)  Zat ini disebut

oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah (pereaksi yang mereduksi dalam reaksi redoks) (Skor 2)

(22)

3. Perhatikan Reaksi pembentukan senyawa NaCl. Berdasarkan reaksi tersebut, jika digambarkan struktur lewis pembentukan ikatan ion senyawa NaCl adalah sebagai  berikut :

a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan elektron? (Na) Dengan reaksinya sebagai berikut :

(Skor 1) (Skor 1)

Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang(melepas) electron

(Skor 1)

 b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap elektron? (Cl) Dengan reaksinya sebagai berikut :

(Skor 1)

(Skor 1)

Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan reaksi reduksi adalah reaksi yang(menangkap) elektron

(Skor 1)

c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersama-sama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah :

Reaksi oksidasi : Na  Na+ + (e- )

(Skor 1)

Reaksi reduksi : 1/2Cl2 + (e )-  Cl

-(Skor 1)

Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2  NaCl

Yang bertindak sebagai reduktor adalah (Na)

(Skor 1)

Yang bertindak sebagai oksidator adalah (Cl 2 )

(Skor 1)

4. Perhatikan reaksi pembentukan senyawa NaCl dan pembentukan gas CO2

a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl, sesuai gambar struktur Lewis reaksi  NaCl pada nomor 3 (tiga), maka :

Atom Na (melepas) elektron menjadi (Na+ )

(Skor 2)

Atom Cl (menangkap) elektron menjadi (Cl - )

(Skor 2)

+

Cl

Na

Na

+

[ Cl ]

-Cl

[ Cl ]

-+

(e

 )

-Na

Na

+

+

(e

 )

(23)

-Dalam senyawa NaCl terdapat Na bermuatan +1 dan Cl bermuatan -1.

Kedua

muatan ion tersebut yang kemudian menjadi bilangan oksidasi (BO)

masing-masing atom penyusun NaCl

. Jadi bilangan oksidasi Na = (+1)  Dan Cl = (-1)

(Skor 2)

 b. Pada reaksi pembentukan gas CO2  yang berikatan secara kovalen rangkap dua

dengan struktur Lewisnya :

Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O?(O lebih elektonegatif daripada C)

(Skor 1)

Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan (parsial) positif dan muatan (parsial) negatif.

(Skor 2)

Muatan parsial C = (+4) dan muatan parsial O = (-2) (Skor 2)

 Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (B O).

 Khusus untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O2, C, Na, Cl2

Jadi

bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan

(muatan)

 yang dimiliki

oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan

dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.

(Skor 1)

c. Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2  NaCl

BO Na sebelum reaksi = (0) (Skor 1) BO Cl sebelum reaksi = (0) (Skor 1)

BO Na setelah reaksi =(+1) (Skor 1) BO Cl setelah reaksi = (-1) (Skor 1)

Selisih BO Na = (+1) (Skor 1) Selisih BO Cl =(-1) (Skor 1)

 Na mengalami *(kenaikan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya Na mengalami reaksi oksidasi.

(Skor 1)

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (kenaikan)

BO

(Skor 1)

Cl mengalami *(penurunan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya Cl mengalami reaksi reduksi.

(Skor 1)

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (penurunan)

BO

(Skor 1)

Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2   NaCl

+

2 O

C

O

C

O

(24)

(Skor 4)

Reduktor = (Na) (Skor 1) Hasil reduksi = (NaCl)

(Skor 1)

Oksidator = (Cl 2 ) (Skor 1) Hasil oksidasi = (NaCl) (Skor 1)

d. Reaksi redoks : C + O2 CO2

BO C sebelum reaksi = (0) (Skor 1) BO O sebelum reaksi = (0) (Skor 1)

BO C setelah reaksi =(+4) (Skor 1) BO O setelah reaksi = (-2) (Skor 1)

Selisih BO C = (+4) (Skor 1) Selisih BO O = (-2) (Skor 1)

C mengalami *(kenaikan BO)  (*coret yang tidak perlu). Artinya C mengalami reaksi oksidasi.

(Skor 1)

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (kenaikan)

BO

(Skor 1)

O mengalami *(penurunan BO) (*coret yang tidak perlu). Artinya O mengalami reaksi reduksi.

(Skor 1)

Jadi dapat disimpulkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami (penurunan)

BO

(Skor 1)

Reaksi redoks : C + O2  CO2

(Skor 4)

Reduktor = (C) (Skor 1) Hasil reduksi = CO2 (Skor 1) Oksidator = (O2) (Skor 1) Hasil oksidasi = CO2 (Skor 1)

Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh : 65) x 100

(0) (-1)

(0)

(0)

(+4) (-2)

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, reaksi redoks adalah (reduksi dan       oksidasi) adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektron atau reaksi terjadinya      

Diberikan uraian tentang reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada perkaratan besi, peserta didik dapat menentukan zat yang dihasilkan pada reaksi di katoda dengan tepat.. 1 PG

Melalui model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, serta mampu menganalisis perbedaan

Melalui pendekatan scientifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informsi dari berbagai sumber peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif dalam mengidentifikasi

Pertemuan 2: Melalui kegiatan pembelajaran daring (sinkron dan asinkron) dengan model discovery learning, peserta didik dapat mengidentifikasi unsur intrinsik dan

Reaksi redoks merupakan reaksi yang didalamnya terjadi proses oksidasi dan reduksi yang disertai dengan adanya perubahan bilangan oksidasi.. Reaksi oksidasi sendiri dapat

Setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, peserta didik mampu menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan