• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANIFESTASI GANGGUAN GIZI PADA PEKERJA DENGAN PENYAKIT TERTENTU. Kedokteran Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANIFESTASI GANGGUAN GIZI PADA PEKERJA DENGAN PENYAKIT TERTENTU. Kedokteran Kerja"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

MANIFESTASI GANGGUAN GIZI

PADA PEKERJA DENGAN

PENYAKIT TERTENTU

(2)

POKOK BAHASAN

Definisi, faktor risiko dan intervensi gizi

pada:

Kanker

Penyakit kardiovaskular (penyakit

jantung koroner/PJK)

Kelebihan BB dan obesitas

Diabetes mellitus

(3)

KANKER

Kanker adalah kelompok penyakit

dengan adanya malfungsi genetik,

sehingga sel kehilangan kontrol

normal terhadap pertumbuhan dan

replikasinya.

(4)

KANKER

Faktor risiko:

Merokok

Obesitas dan resistensi insulin

Minum alkohol berlebihan

Asupan rendah buah, sayuran dan kalsium

Asupan tinggi lemak dan garam

Makanan yang dibakar kering atau diasap

Infeksi parasit dan helicobacter pylori

(5)

KANKER

Intervensi gizi:

Pencegahan kanker melalui pembatasan

risiko terkait gizi:

Mencapai BB sehat

Makan buah dan sayur 3-14 porsi sehari

Makan makanan rendah lemak

Membatasi asupan alkohol

Latihan fisik

(6)

KANKER

Intervensi gizi:

Dukungan nutrisi selama terapi kanker:

Berkaitan dengan penurunan BB

Berkaitan dengan perubahan indera kecap

Jenis makanan untuk rongga mulut dan

kerongkongan yang kering dan sakit

Menangani gejala konstipasi dan diare

Mempertahankan stamina

Biasanya disarankan pemberian suplemen

makanan padat kalori-protein

(7)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

PJK dan stroke ditandai oleh adanya

aterosklerosis atau pengerasan arteri

akibat adanya plak yang terbentuk

dari dalam dinding arteri:

Aterosklerosis di pemb darah jantung

berkaitan dengan terjadinya PJK

Aterosklerosis di pemb darah otak

(8)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Faktor risiko:

IMT >30 kg/m

2

Ukuran lingkar pinggang 90 cm atau > pada

wanita atau 100 cm atau > pada laki2

Tekanan darah > 140/90 mmHg

HDL < 40 mg/dL (terutama pada wanita)

LDL 130 mg/dL atau lebih

Kolesterol total 200 mg/dL atau lebih

Peningkatan trigliserida >150 mg/dL

(9)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Faktor risiko:

C-reactive protein (CRP) tinggi

Apolipoprotein B tinggi

DM tidak terkontrol dan peningkatan kadar

insulin plasma

Asupan tinggi asam lemak jenuh dan asam

lemak trans

Kurang asupan sayur, buah dan biji2an

Kurang asupan asam folat dan tingginya kadar

homosistein darah

Kurang sering konsumsi ikan (asam lemak

(10)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Faktor risiko:

Merokok

Kurang aktivitas fisik

Stress emosional yang tidak

tertanggulangi, mudah marah

Riwayat keluarga (genetik)

Jenis kelamin laki2 (wanita setelah

menopause)

(11)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Intervensi gizi:

Mengurangi faktor risiko dan

penanganan tanda dan gejala

aterosklerosis (abnormalnya kadar lemak

darah):

National Cholesterol Education Program (NCEP)

untuk penurunan kadar kolesterol-LDL dan

mengurangi risiko PJK melalui Therapeutic

Lifestyle Changes (TLC)

(12)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Intervensi gizi:

Asupan lemak jenuh < 7% kalori total

MUFA menyumbang sampai 20% kalori

total

PUFA tidak lebih dari 10% kalori total

Asupan lemak total antara 25-35% kalori

total

(13)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Intervensi gizi:

Karbohidrat memberi 50-60% kalori total

Asupan serat 20-30 gram/hari dimana

10-25 gram berasal dari serat larut

Asupan stanol atau sterol 2 gram/hari

Penurunan BB bila kelebihan BB atau

obesitas

Penggunaan kalori minimal 200 kkal

(14)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Intervensi gizi:

Suplement makanan?

Teh hijau

Bawang putih

Beras merah

Ko-enzim Q

10

Karnitin

(15)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Dengan menggunakan indikator indeks massa tubuh

(IMT) atau BB (kg) dibagi kuadrat TB (m):

Kelebihan BB bila IMT 25 – 29,9 kg/m

2 

Obesitas bila IMT 30 kg/m

2

atau lebih

Kecuali untuk:

Atlet

Individu dengan massa otot kecil

Individu dengan tulang yang besar dan padat

(16)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Data dari National Center for Health Statistics USA,

2005:

Status gizi populasi usia 20-74 tahun di AS

Kelebihan-BB

Kegemukan Normal

Laki-laki

69%

28%

32%

(17)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Penyebab:

 Secara sederhana: asupan melebihi penggunaan energi  Kompleks (penyebab ganda) dan kronis:

 Faktor lingkungan  Faktor genetik  Faktor fisiologi  Faktor psikologi  Faktor sosio-ekonomi  Faktor budaya

Faktor yang menunjang adalah:

 Iklan makanan

 Ketersediaan makanan-minuman yang lezat

 Porsi besar yang disediakan oleh restoran (fast-food dan

(18)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Keseimbangan antara hormon2 yang terlibat dalam

metabolisme energi dan regulasi selera makan:

 Hormon tiroid, kontrol metabolisme dan termogenesis

(hipertiroid: tubuh akan menahan energi dan menurunkan kecepatan metabolisme)

 Hormon insulin, akan berperan pada sistem SS-Pusat

untuk hambat asupan makanan dan di sistem SS-perifer akan mensintesis dan menyimpan lemak

 Leptin, disekresi oleh jaringan adiposa dan

meningkatkan rasa kenyang

 Ghrelin, utamanya disekresi oleh lambung (akan

disupresi setelah operasi bypass lambung), akan merangsang asupan makanan dan melambatkan

(19)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Dampak:

 Meningkatnya morbiditas dan mortalitas  Komplikasi saat tindakan pembedahan

 Peningkatan risiko hipertensi, dislipidemia, PJK, DM-tipe

2, stroke, penyakit kandung empedu, osteoartritis, sleep apnea, gangguan tulang belakang, kanker

(20)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Intervensi gizi = program penurunan BB:

 Aktivitas fisik

 Diet sepanjang hayat yang disukai dan aman

 Pendekatan perubahan perilaku yang mendukung

penurunan dan mempertahankan BB:

 Kontrol asupan kalori  Latihan fisik lebih sering  Monitor BB

(21)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Komponen program manejemen BB yang sukses:

 Tujuan yang realistis dengan menentukan BB ideal dan

menentukan kecepatan penurunan BB yang memungkinkan (0,2 – 0,5 kg/minggu) dengan kemampuan untuk monitor mandiri

 Pengurangan kalori dengan mengembangkan rencana

menu makanan individual dengan kalori mencukupi untuk terjadinya penurunan BB secara bertahap

 Rencana menu makanan dengan menggunakan

beragam bahan makanan yang juga dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga lainnya

 Efektivitas jangka panjang dengan konseling perilaku

agar lestari

 Berlatih untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah

(22)

KELEBIHAN BB DAN OBESITAS

Komponen program manejemen BB yang sukses:

 Ajarkan untuk mengatasi stress

 Mendukung dan mempertahankan BB yang sudah turun  Latihan fisik teratur termasuk latihan beban dan aerobik  Budayakan self-image dengan membangun rasa percaya

diri sambil menjaga terjadinya pola makan salah, penggunaan ramuan herbal dan obat2an diet

(23)

DIABETES MELLITUS (DM)

DM-tipe 1 disebut juga juvenile-onset diabetes dan

insulin-dependent diabetes, penyakit yang ditandai

dengan adanya kadar glukosa darah yang tinggi

akibat destruksi sel pankreas penghasil insulin.

DM-tipe 2 disebut juga adult-onset diabetes dan

non-insulin-dependent diabetes, penyakit yang ditandai

dengan kadar glukosa darah yang tinggi akibat tubuh

tidak mampu menggunakan insulin secara normal

atau tidak dapat menghasilkan cukup insulin.

Pre-diabetes, suatu keadaan dimana kadar glukosa

darah lebih dari normal namun tidak cukup tinggi

untuk didiagnosis sebagai DM. Ditandai dengan

gangguan toleransi glukosa, atau kadar glukosa darah

puasa antara 100-126 mg/dL

(24)

DIABETES MELLITUS (DM)

Faktor risiko:

 Obesitas

 Lemak tubuh sentral tinggi  Kurang aktivitas fisik

 Pola makan yang kurang akan biji2an utuh dan kurang

serat

(25)

DIABETES MELLITUS (DM)

Intervensi gizi:

 Pilar utama dari penanganan DM adalah diet dan latihan

fisik untuk tujuan menurunkan risiko penyakit jantung dan kontrol glukosa darah

 Diet meliputi:

 Roti dan serealia dari biji2an utuh serta makanan tinggi

kandungan serat, sayuran, buah, susu tanpa dan rendah lemak, daging tanpa lemak dan ikan

 Asam lemak tak jenuh

 Jadwal makan yang teratur

 Penghitungan asupan karbohidrat digunakan sebagai

strategi untuk mengukur jumlah dan memonitor efek dari asupan karbohidrat pada kadar gula darah

(26)

DIABETES MELLITUS (DM)

Bahan mkn

KH

Kal Lemak

kolest

Sup sayuran

Roti isi turki

Apel

Es teh

70

480

14

21

Burger keju

Kentang goreng

Susu

70

823

45

120

Kedua menu punya kandungan KH sama tapi menu-2 lebih tinggi kandungan kalori, lemak dan kolesterol

(27)

SINDROMA METABOLIK (SM)

Ada minimal 3 rujukan untuk definisi SM:

WHO

International Diabetes Federation 2005

National cholesterol Education Program 2004

Secara umum, SM meliputi kumpulan

kelainan metabolik yang meningkatkan

risiko DM tipe-2 dan penyakit jantung:

Tingginya kadar lemak sentral:

IDF: Laki-laki 94 cm dan perempuan 80 cm

NCEP: Laki2 102 cm dan perempuan 88 cm

(28)

SINDROMA METABOLIK (SM)

Kadar insulin darah tinggi (IDF)

Tekanan darah tinggi (130/85 mmHg)

Kadar trigliserida darah tinggi (150 mg/dL)

Kadar HDL-kolesterol darah rendah (5 mg/dL

pada perempuan dan 40 mg/dL pada laki2)

Kadar glukosa darah puasa (IDF: 100 mg/dL;

NCEP: 110 mg/dL)

Diagnosis MS ditegakkan bila 3 atau lebih

(29)

SINDROMA METABOLIK (SM)

Kunci dari pencegahan dan penanganan

SM:

Penurunan BB

Aktivitas fisik

Selain penanganan penyakit penyebab dan

pencapaian kadar kolesterol-LDL yang optimal,

dimulai dengan:

(30)

SINDROMA METABOLIK (SM)

TLC:

Batasi asupan lemak jenuh <7% kalori total

Batasi asupan kolesterol <200 mg/hari

Tambahkan 15-25 g serat larut dan 2 g

(31)

HIV-AIDS

Definisi:

Sindroma defisiensi kekebalan tubuh didapat

akibat HIV yang menginvasi dan membunuh

sel2 kekebalan tubuh spesifik, sehingga

meningkatkan kerentanan terhadap infeksi

dan kanker

(32)

HIV-AIDS

Efek terkait gizi:

Batuk dan sesak napas

Kejang dan kehilangan koordinasi

Sulit dan rasa sakit saat menelan

Gangguan mental (bingung dan mudah lupa)

Diare berat dan menetap

Demam

Mual, kejang perut dan muntah

Kehilangan BB dan sangat lemah

Obat untuk HIV-AIDS menyebabkan redistribusi

(33)

HIV-AIDS

Intervensi gizi untuk:

Mempertahankan BB

Mempertahankan kecukupan asupan zat gizi

Menurunkan kadar lemak darah

Menurunkan resistensi insulin akibat pengaruh

(34)

Kasus-1:

Mempertahankan BB ideal

Tn. A dengan tinggi dan BB, tinggal

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya keuntungan dan nilai tambah yang diperoleh da- lam usaha pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka “Madur” di Desa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, a. Metode Strategi Kepemimpinan MTs. Muhammadiyah Tanetea adalah 1) memberi perintah kepada bawahan, 2) Memberi Teguran Kepada

Tabel 3, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung dari kualitas Layanan (LAYANAN) terhadap Loyalitas Nasabah (LOYALITAS) Bank Jatim Cabang Perak Surabaya, melalui

APC (biaya pemrosesan artikel) adalah biaya untuk mempublikasikan artikel dan hanya dikenakan untuk artikel yang sudah diterima (accepted).. 14 Enter the URL

Ο Γκιλ πάντα μας κρατούσε θέσεις σε γεύματα και πάρτι και, ενώ ο Πολ και ο Τσάρλι αποφάσισαν σχετικά γρήγορα ότι η άποψη του για την κοινωνική

Membayar uang pendaftaran khusus bagi calon siswa yang berdomisili di luar kota Blitar, sedangkan siswa yang berdomisili di kota Blitar bebas uang pendaftaran

sehingga berubah menjadi senyawa yang tidak aktif, atau mengalami pelarutan seperti pada kasus vitamin larut air yang hilang pada proses blansing atau pemasakan.. • Vitamin

Berdasarkan data pada gambar 1.1 yang di berikan Dinas PU Kota Bandung kepada penulis terkait hasil capaian sasatan kerja pegawai (SKP) di Dinas PU Kota Bandung periode