• Tidak ada hasil yang ditemukan

Majalah Bulanan Tamansiswa PUSARA, terbit di Yogyakarta, Edisi Juli 1985

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Majalah Bulanan Tamansiswa PUSARA, terbit di Yogyakarta, Edisi Juli 1985"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

 

EFEKTIVITAS  DALAM  PENDIDIKAN  BERMEDIA  

Oleh  :  Ki  Supriyoko

Perjalanan pada abad ke-20 ini ditandai dengan beberapa catatan kemajuan dan pengembangan di bidang pengetahuan, ilmu dan teknologi. Bahkan dalam beberapa dasawarsa terakhir ini kemajuan dan pengembangannya menunjukkan grafik yang berjalan menanjak dan menanjak terus dalam skala waktu yang relatif singkat.

Abad ke-20 dibuka oleh Albert Einstein yang pada tahun 1905 berhasil membuka rahasia sumber tenaga baru yang sangat potensial, ialah tenaga atom, yang sampai hari ini masih sangat aktual dibicarakan para ahli untuk memanfaatkan tenaga yang potensial tersebut bagi kesejahteraan umat manusia dimuka bumi ini.

Penemuan ini kemudian diikuti oleh penemuan-penemuan baru disektor yang beraneka ragam pula. Di sektor transportasi, lukisan pesawat angkasa yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci yang dulu hanya merupakan khayalan maka pada lebih kurang th 1910 khayalan tersebut divisualkan oleh Igor Sikorsky dengan membuat 2 helikopter, sekalipun belum sempurna benar. Karya ini akhirnya disempurnakan oleh

Heinrich Focke pada beberapa tahun berikutnya, dan pada tahun 1940 Sikorsky

benar-benar telah mampu mencipta helikopter secara mandiri.

Disektor kesehatan, tahun 1922 Frederick Banting seorang dokter dari Kanada berhasil menemukan insulin, sejenis hormon yang dihasilkan oleh pankreas untuk menyembuhkan penyakit diabetik (kencing manis) yang sangat sering membawa kematian. Enam tahun berikutnya, th 1928, Alexander Flemming (Skotlandia) berhasil menemukan penisilin yang gunanya masih dapat kita rasakan hingga hari ini. Elektronika, sektor yang sedang digandrungi oleh para remaja masa kini untuk ber'roger-roger'an serta ber'kelap-kelip'an juga sempat mengalami kejutan. Meskipun sampai saat ini masih banyak dipertanyakan siapa sebenarnya orang yang pertama kali dapat membuat pesawat televisi, namun nama John Logie Baird kiranya tidak dapat dilewatkan begitu saja dalam proses pembuatan televisi pada babak-babak awal. Pada tahun 1926 dia menemukan sistem pertelevisian yang menggunakan sinar infra merah untuk pengambilan gambar. Dan pada tahun 1929 seorang 'Gorbachev' yang lahir di kamar 'Ronald Reagan' berhasil mendemonstrasikan sistem pertelevisian, orang tersebut akhirnya diberi nama Vladimir Zworykin. Siapapun

(2)

tahu, hampir seluruh masyarakat dunia membutuhkan jasa televisi saat ini. Tidak terbatas pada 'orang-orang teknik' sebagai sipenemu, akan tetapi 'orang-orang sosial dan filsafat' yang sebagian diantaranya seringkali terburu-buru memberi komentar (non-positif) tentang penerapan dan penemuan teknologi kini justru banyak yang mencari inspirasi lewat televisi.

MEDIA  PENDIDIKAN  

Perkembangan teknologi yang pesat, khususnya di sektor elektronik ternyata mampu membuat cakrawala baru disegala bidang. Komunikasi, keamanan, ekonomi, penelitian, perdagangan dan tidak ketinggalan ... pendidikan. Dunia pendidikan mau tidak mau juga terpengaruh terhadap penemuan dan pengembangan di bidang teknologi, dan akhirnya beberapa peralatan elektronik digunakan bagi kepentingan dunia pendidikan.

Pada tahun 50-an, yang juga dikenal sebagai periode mulai lepas landasnya perkembangan teknologi industri komunikasi, khususnya di bidang pertelevisian, merupakan tahun-tahun yang bersejarah bagi dunia pendidikan. Dengan ditemukannya Electronic Video Recording dengan debutnya yang pertama kali untuk merekam jalannya pelantikan Presiden Eisenhower (th 1956) telah memberikan dampak langsung bagi dunia pendidikan, karena empat tahun kemudian (th 1959) peralatan tersebut mulai digunakan dan dikembangkan bagi kepentingan dunia pendidikan sampai sekarang.

Kemudian lahirlah apa yang disebut dengan 'media pendidikan'.

Beberapa ahli, misalnya Wilbur Schramm. Leslie J Briggs, Donald P Ely, Paul

Saettler, Yerold Kemp, Yusufhadi Miarso, James D Finn dsb, biasanya merangkai

kata yang berbeda-beda di dalam memberikan definisi tentang pengertian media pendidikan, akan tetapi prinsipnya media pendidikan dapat 'dimengertikan' sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar.

Sekalipun definisi yang tegas belum mendapatkan kata sepakat, namun dalam hal makna dan pengertian umumnya telah mendapat kesepahaman dari para ahli.

Kedudukan media didalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1. Sebagai Alat Bantu: Media berfungsi sebagai alat bantu apabila presenter (dosen, guru, pamong, penatar, pembimbing dsb) mengadakan tatap muka langsung dengan Audience (siswa, mahasiswa, murid, petatar, peserta dsb). Sebagai contoh seorang dosen mengajar mahasiswa di dalam kelas menggunakan OHP (Overhead Projector), tape recorder, buku acuan dsb.

2. Sebagai Komponen Pokok: Media berfungsi sebagai komponen pokok yang kedudukannya sama dengan fungsi guru, apabila tidak ada tatap muka langsung antara presenter dengan audience. Dalam hal ini media bukan sekedar menjadi alat bantu saja, tetapi menjadi komponen pokok dimana apabila media pendidikan tidak

(3)

berfungsi maka proses belajar mengajarpun akan berhenti.Sebagai contoh kuliah mahasiswa UT melalui televisi, program siaran pendidikan lewat radio dsb.

PEMBAGIAN  MEDIA  

Setiap para ahli biasanya membagi media dalam kelompok-kelompok menurut kepentingan dan sudut pandangnya masing-masing, sehingga pembagian media pendidikan antar para ahli seringkali berbeda-beda.

Hovard Levie membedakan media menjadi 7 jenis menurut cara media tersebut dapat menyampaikan pesan dan informasi belajar, sedangkan Wilburn Schramm membedakan media menjadi 2 jenis menurut beaya pengadaan dan perawatannya, masing-masing adalah 'big media' yang memerlukan beaya besar dan 'little media' yang beayanya relatif murah.

Yusufhadi Miarso, salah satu putera bangsa yang besar jasanya dibidang pengembangan media di Indonesia, membedakan media menjadi 3 jenis menurut para pemakaianya masing-masing adalah 'media yang dipakai secara massa' (misalnya radio, televisi, teleblackboard dsb), 'media yang dipakai secara kelompok' (misalnya OHP, film slide, kaset video, kaset suara dsb) serta 'media yang dipakai secara mandiri' (misalnya modul-modul belajar, komputer CAI/Computer Assisted Instruction dsb).

Saya membedakan media menjadi 4 jenis menurut product atau apa yang dihasilkan oleh media tersebut, adalah:

1. Media Audio, ialah perangkat yang menghasilkan gambar di dalam menyampaikan pesan atau informasi belajar. Misalnya radio, tape recorder, telpon belajar dsb.

2. Media Visuo, ialah perangkat yang menghasilkan gambar di dalam menyampaikan pesan atau informasi belajar. Misalnya OHP, film slide, film strip, film-film, foto-foto dsb.

3. Media Audio Visual, adalah perangkat yang menghasilkan suara dan gambar di dalam menyampaikan pesan atau informasi belajar. Misalnya televisi, film strip bersuara, video recorder, film slide dengan komentar terekam dsb.

4. Media Cetak, adalah perangkat yang menghasilkan rangkaian tulisan yang tercetak di dalam menyempaikan pesan atau informasi belajar. Misalnya buku, hand-out, job-sheet, gambar kerja, brosur-brosur dsb.

KEUNTUNGAN  DAN  KERUGIAN  

Keuntungan menggunakan media pendidikan di dalam proses belajar mengajar adalah sangat banyak. Ely (1979) sempat meng-identifikasi beberapa keuntungan penggunaan media tersebut, yang diantaranya adalah dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, memberikan kemungkinan pendidikan yang bersifat mandiri, memberikan informasi belajar yang konsisten,imediacy of learning/belajar

(4)

seketika dsb.

Sebagai illustrasi, seorang dosen atau guru yang mengajar selama 3 session berturut-turut bisa jadi pada session terakhir sudah kurang bergairah dalam mengajar karena telah banyak kehilangan tenaga/ fisik dan potensi mengajar lainnya selama 2 session sebelumnya. Akhirnya mutu mengajar pada session terakhir bisa dikatakan sebagai 'kurang memadai'. Kesulitan ini bisa diatasi dengan media pendidikan. Seorang dosen dapat mengajar berpuluh-puluh ribu mahasiswa dengan tempat tinggal yang berlainan dan berjauhan dalam waktu yang bersamaan, sehingga pesan yang disampaikan kepada semua mahasiswanya adalah sama persis tanpa dibeda-bedakan. Itu juga berkat media.

Keuntungan pendidikan bermedia tidak perlu disangsikan lagi, dan nantinya seorang guru akan merasa semakin 'tertinggal' bila tidak dapat menggunakan media di dalam pengajarannya. Yang perlu diperhatikan justru kekurangannya!

Kekurangan menggunakan media adalah proses penanaman sikap dan nilai kepada audience, terlebih lagi pada pendidikan dimana media merupakan komponen pokok seperti pada UT (Universitas Terbuka), SRP (Siaran Radio Pendidikan), SMPT (SMP Terbuka) dsb. Hal ini masih merupakan masalah nasional yang memerlukan beberapa alternanatif yang efektif dalam pemecahannya.

KESIMPULAN  

Uraian diatas, meskipun sangat singkat (karena tidak mungkin uraian panjang lebar dalam forum penulisan ini) kiranya dapat kita simpulkan sebagai berikut:

1. Pendidikan Bermedia adalah pendidikan yang di dalam proses belajar mengajarnya menggunakan media pendidikan untuk mencapai effektivitas dan optimalitas belajar. 2. Media Pendidikan dapat berfungsi sebagai alat bantu, namun dapat pula berfungsi sebagai komponen pokok di dalam kegiatan instruksional.

3. Media Pendidikan dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis menurut kepentingan dan sudut pandang tertentu.

4. Perkembangan pengetahuan, ilmu dan teknologi juga menuntut kemampuan pamong untuk dapat bermedia di dalam kegiatan instruksional/proses belajar mengajar.

5. Penanaman sikap dan nilai kepada audience/murid tidak boleh terabaikan dalam pendidikan bermedia.

(5)

============================================================= Ki Supriyoko, adalah pamong FKIP Sarjanawiyata, berkecimpung dalam Pendidikan bermedia lewat BPMR (Balai Produksi Media Radio) Yogyakarta PUSTEKKOM DIKBUD (Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan)

Referensi

Dokumen terkait

ةيبرعلا دعاوقلا ملع رهظي ، كلذ ىلإ ةفاضلإاب ( Nahwu ) عمجف ، هيوبيس آ باتكل ةيبرعلا ةغللا نومهفي لا نيذلا سانلل ةيبرعلا ةغللا ملعتل. أشني اذه لأ ةقطنملا

Assim, formar uma aliança com base em idéias de amizade tornou a Espanha vulnerável e fez com que seu povo pagasse com sangue os interesses e desígnios da superpotência, um erro

Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, makalah ini akan mencari solusi optimal dari model program linier persoalan kopi sambung dan menganalisis solusi optimal

Gambar 10 Anyaman Rotan Jruna Kembar Besar, Jruno Kembar Kecil, dan Silang Ghedek. Finishing dari rotan dapat modern nilai estetika pula. Pada tahun 1970-an, kursi rotan

Adanya jumlah pengrajin yang meningkat dan telah diberikan bimbingan sebelumnya, maka SDM (tenaga kerja) lebih berkualitas. Oleh sebab itu, pengrajin/tenaga kerja

Departemen Pemasaran dan Kepesertaan Kepala Divisi Regional Melakukan analisa data Menyusun konsep laporan Menyetujui konsep laporan Menerima laporan Setuju Memberikan

Mereka hidup dalam persatuan dan kasih (ayat 42), di mana mereka memecahkan roti bersama-sama, segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, mereka saling menolong

Apabila publik tidak dapat menerima tanggapan yang diberikan oleh pembuat kebijakan publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), maka publik dapat