• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fisioterapis Khabib Abdullah Lulus Terbaik S-2 FK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fisioterapis Khabib Abdullah Lulus Terbaik S-2 FK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Fisioterapis Khabib Abdullah

Lulus Terbaik S-2 FK

UNAIR – Fisioterapis Rumah Sakit Siloam Surabaya ini, Khabib Abdullah, M.Ikor, menjadi wisudawan terbaik jenjang S-2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Ia lulus dari program studi Ilmu Kesehatan Olahraga FK UNAIr, dan meraih IPK nyaris sempurna yaitu 3,98, seusai mempertahankan tesisnya bertajuk “Pengaruh Stimulasi Somatosensorik pada Kaki terhadap Perubahan Keseimbangan Statis dan Dinamis pada Lansia”.

Sebagai fisioterapis, ia mendapat inspirasi untuk melakukan penelitian itu usai mengobati pasien stroke. Ia lantas mengaplikasikan metode yang bernama simulasi somatosensorik kaki pada seorang lansia. Selama ini, lansia kurang aktif dalam bergerak, sehingga berpengaruh terhadap keseimbangan. Pernyataan tersebut ia dapat setelah melakukan penelitian di panti werdha.

“Selama ini, latihan keseimbangan berfokus pada kekuatan otot seperti latihan senam, tetapi ada unsur sensoris yang belum tersentuh. Sensoris yang dimaksud adalah visual (mata), vestibular (telinga), dan somatosensorik (kaki). Karena mata dan telinga tidak bisa diintervensi oleh fisioterapi maka stimulasi somatosensorik dipilih sebagai modalitas stimulan keseimbangan,” tutur Khabib.

Meski Khabib sibuk melakoni rutinitas pekerjaan sebagai fisioterapis dan mahasiswa magister pada saat itu, pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, itu tak melupakan kegemarannya sejak duduk di bangku SMP. Apa itu? Ia aktif bermain musik dengan menciptakan lagu-lagu dan membentuk grup musik bersama kawan-kawannya.

“Saat SMP tahun 1997, terinspirasi oleh Dewa 19, saya mulai belajar gitar, dan drum dengan mukul-mukul panci dan bantal.

(2)

Kalau ada lagu, saya selalu membayangkan bagaimana cara main drum-nya. Dari situ, saya mulai membuat lagu sendiri, inspirasi tetap ke Dewa 19 dan Ahmad Dhani. Lagu pertama tercipta waktu SMP,” tutur pria kelahiran 1984 ini.

Ketika duduk di bangku SMA, ia mulai membentuk grup musik bernama Satisfy. Grupnya bertahan sampai ia kuliah di Surakarta. Ketika tahun 2006, ia memutuskan bekerja di Surabaya dan grup musiknya bubar seketika. Meski grup musiknya bubar, selama di Surabaya ia masih aktif menulis lagu. Tahun 2012, ia menemukan lowongan di salah satu studio rekaman yang membutuhkan tenaga untuk mengaransemen lagu.

“Akhirnya saya coba dan hasilnya bagus. Lalu, saya rekam enam lagu-lagu saya. Di album “Summer Hymn” ini saya bertugas sebagai produser, gitaris, vokalis, dan pemain bass. Sisanya, diisi operator studio. Tahun 2014, saya mengikutkan produksi rekaman saya ke kompetisi regional Jawa Timur, dan meraih posisi terbaik ketiga sebagai pencipta lagu terbaik,” tutur Khabib. (*)

Pnulis: Defrina Sukma Editor: Dilan Salsabila

FK Siap Jadi Motor Terdepan

Kemajuan UNAIR

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran merupakan fakultas tertua di Universitas Airlangga. Dari sejarahnya sudah eksis selama 102 tahun. Karena itu FK siap menjadi motor terdepan, penunjang keunggulan dan kemajuan Universitas Airlangga (UNAIR) yang digadang-gadang pemerintah bisa masuk daftar 500 perguruan tinggi terbaik dunia tahun 2020.

(3)

Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U., menyebut target itu tidaklah berlebihan sebab FK memiliki SDM dan infrastruktur yang memadai di 29 departemen, 25 klinik, dan empat pre-klinik. Mahasiswanya juga terpilih dan banyak pemikir handal yang lahir dari kolaborasi penelitian bersama jejaringnya yakni RSUD Dr. Soetomo sebagai rumah sakit rujukan utama di Jawa Timur dan Indonesia Timur, hingga terwujudnya

“Airlangga Health Science Center”.

”Secara sinergis FK siap menjadi university holding bagi UNAIR dalam upaya menuju World Class University. Siap melaksanakan kebijakan Akademic Health Science yang ditegaskan oleh Kemenristek Dikti bersama Kemenkes,” kata Prof. Soetojo kepada

UNAIR NEWS belum lama ini, di kantornya.

Karena histori dan reputasinya itu maka Prof. Tojo bertekad membawa FK yang berdiri sejak 1913 bernama Netherland Indische

Artsen School (NIAS) ini menuju sebagai pusat pendidikan dan

penelitian kedokteran terkemuka dengan mengoptimalkan setidaknya tiga keunggulannya yaitu di bidang penyakit tropis, disaster management, dan community medicine. Kemudian hadirnya mahasiswa terpilih dalam rekruitmen sejak mahasiswa S1, professi, Magister (S2), Program Spesialis (PPDS), hingga Program Doktoral (S3) sangat memungkinkan banyak ladang penelitian dalam 29 departemen itu akan terwujud dengan baik.

(4)

DEKAN Fakultas Kedokteran UNAIR, Prof. Dr. Soetojo, dr., SpU., didampingi ketiga Wakil Dekan ketika memaparkan program-program FK dalam Rapat Pimpinan Universitas. (Foto: Bambang Bes)

”FK menyambut baik target yang ditetapkan Rektor bahwa tahun 2019 siap masuk 500 perguruan tinggi terbaik dunia,” tambah Guru Besar bidang Ilmu Urologi FK UNAIR ini.

Dalam lima tahun kedepan, FK memprogram untuk menggenjot pengembangan jurnal ilmiah nasional dan internasional dan peningkatan kualitas SDM. Guna menunjang dua sasaran program tersebut FK membentuk Tim Akselerasi yang akan menangani birokrasi pengembangan SDM dan peningkatan jurnal. Tim jurnal dan publikasi ilmiah dikoordinasi dibawah wewenang Wakil Dekan I dan Wakil Dekan III.

“Karena selama ini penelitian di FK itu relatif banyak, tetapi kurang terdata secara baik. Dengan rata-rata terdapat 400 penelitian per tahun, maka jika ada petugas khusus yang membantu maka yakin yang terpublikasi akan makin banyak,” kata Dekan FK seraya menegaskan bahwa motivasi kearah sana sudah ditata, baik melalui sistem maupun dengan pemberian bantuan

(5)

(reward).

Peningkatan publikasi internasional selain untuk menunjang WCU sekaligus agar FK UNAIR makin dikenal dalam percaturan ilmu kedokterannya, terutama pada tiga andalan ilmiah tadi: penyakit tropis, disaster management, dan community medicine. Dengan semakin banyak mahasiswa asing reguler yang tertarik mendalami tiga hal tersebut, diharapkan tahun 2019-2020 FK sudah go international. Mahasiswa asing reguler yang dimaksud adalah mahasiswa luar negeri yang mengikuti perkuliahaan di FK dengan pengantar Bahasa Indonesia.

”Semakin dikenal di luar negeri dan mahasiswa asingnya banyak, artinya FK UNAIR ini adalah sesuatu yang menarik. Tiga unggulan itulah yang akan kami kemas hingga benar-benar dibutuhkan, termasuk di era pasar bebas ASEAN atau MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini,” tambah Prof. Soetojo.

Tiga unggulan tadi menjadi menarik karena di luar negeri tidak banyak terjadi. Misalnya operasi bedah pasien dengan ‘open

surgery’, operasi pengeluaran batu ginjal, dan kasus-kasus

penyakit tropis lainnya.

Penelitian mahasiswa juga akan ditingkatkan. Bila selama ini masih kurang, karena riwayat penelitian bagi mahasiswa S1 FK baru diawali tahun 2005, sedang pada fakultas lain sudah wajib sebagai bahan TA (Tugas Akhir). Penelitian mahasiswa FK sejak tahun 2005 sudah harus dipresentasikan, jadi akan meningkatkan publikasi ilmiah. Perubahan ini akan semakin meningkatkan kualitas lulusan.

“Kedepan kami akan push mahasiswa agar menjadi lebih bagus, mereka harus masuk ke ranah publikasi ilmiah, baik mahasiswa S1 dan PPDS,” lanjut Prof. Soetojo. Bidang Kemahasiswaan juga mencanangkan untuk memperbanyak student exchanges, terutama

mahasiswa yang keluar untuk menambah skill. (*)

(6)

UNAIR Store Buka, Bisa Pilih

Pernak-Pernik Menarik

UNAIR NEWS – UNAIR Store, toko yang menjual pernak-pernik khas UNAIR telah resmi dibuka sejak Senin (21/3). Sivitas akademika UNAIR maupun masyarakat umum yang berminat membeli pernak-pernik khas UNAIR dapat langsung mengunjungi UNAIR Store yang terletak di Jalan Airlangga No. 1 tersebut.

Dari pantauan UNAIR NEWS, sudah mulai tampak pengunjung yang mendatangi toko yang terletak tepat di depan Rumah Sakit Graha Amerta tersebut. Berbagai pernak-pernik mulai gantungan kunci, mug, kaos hingga jaket yang ‘sangat UNAIR’ sudah tertata rapi di etalase-etalase yang ada.

“Sudah mulai ada pengunjung yang datang sejak hari pertama buka,” ujar Yuga salah seorang penjaga di UNAIR Store. Mereka yang berminat untuk mencari pernak-pernik khas UNAIR bisa mengunjungi UNAIR Store dari Senin hingga Jumat mulai pukul 10.00-15.00 WIB.

(7)

Salah satu T-Shirt yang dijual di UNAIR Store (Foto: UNAIR NEWS)

Menanggapi telah dibukanya UNAIR Store, Wakil Rektor IV Junaidi Khotib, PhD berharap bahwa UNAIR Store bisa menjadi tempat yang lebih mendekatkan UNAIR dengan masyarakat. Di toko tersebut, masyarakat bisa turut memiliki berbagai pernak-pernik khas UNAIR sehingga akan ada ikatan emosional antara UNAIR dengan masyarakat.

“Masyarakat bisa membeli cendera hati, bukan sekadar cendera mata, karena barang-barang yang dibeli diharapkan bisa melekat pada diri mereka dan hati mereka,” harap dosen Fakultas Farmasi tersebut.

(8)

UNAIR Store tampak dari depan (Foto: UNAIR NEWS)

UNAIR Store sendiri menempati Gedung Airlangga Corner yang ke depan akan terus dikembangkan menjadi pusat display berbagai produk yang dihasilkan oleh UNAIR baik mahasiswa maupun dosen. Selain UNAIR Store yang menjual pernak-pernik khas UNAIR, rencananya apotek, toko buku, dan beberapa stan lain juga akan dibuka di gedung tersebut. (*)

Penulis : Yeano Andhika

Fakultas Keperawatan Menang

Lomba Web Terbaik Universitas

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali memberikan

(9)

penghargaan kepada sivitas akademika dan unit kerja yang telah mengelola laman dan blog resmi dengan baik. Penghargaan itu dibagikan oleh Rektor dan Direktur Sistem Informasi kepada masing-masing penerima di Ruang Sidang Pleno, Selasa (17/1). Penghargaan diberikan pada 18 pemenang pada empat kategori. Pemenang – pemenang berasal dari kalangan fakultas, departemen, sivitas akademika, dan mahasiswa. Keempat kategori tersebut adalah laman fakultas/unit kerja/lembaga terbaik, departemen terbaik, blog sivitas akademika terbaik, dan blog mahasiswa terbaik.

Pada kategori laman fakultas/unit kerja/lembaga terbaik, Fakultas Keperawatan (http://ners.unair.ac.id) berhasil meraih juara I. Pada posisi berikutnya, juara II diraih oleh Fakultas Psikologi (http://psikologi.unair.ac.id), dan juara III diraih o l e h F a k u l t a s I l m u S o s i a l d a n I l m u P o l i t i k (http://fisip.unair.ac.id).

Pada kategori laman departemen terbaik, Departemen Manajemen (http://manajemen.feb.unair.ac.id) berhasil meraih juara I, d i s u s u l D e p a r t e m e n K i m i a p a d a j u a r a I I (http://kimia.fst.unair.ac.id), dan Departemen Ilmu Ekonomi pada juara III (http://ie.feb.unair.ac.id).

Pada kategori laman blog sivitas akademika terbaik, secara berurutan diraih oleh Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum (Fakultas Ilmu Budaya), Nove Eka Variant Anna, S.Sos., MIMS (FISIP), dan Dr. Suparto Wijoyo, SH., M.Hum (Fakultas Hukum). Pada kategori blog mahasiswa terbaik, secara berurutan terbaik diraih oleh Sri Harini Wijayanti (FISIP), Amalia Mastur (FISIP), Helmi Akbar D (FISIP), Yohanes Putra (FISIP), Elly Raheliyawati (FIB), Sacharissa (FK).

Penilaian itu didasarkan pada enam parameter, keempat di antaranya mengacu pada standar perangkingan Webometrics. Yakni, presence (total jumlah halaman web dan kekayaan file akademik), visibility (total jumlah backlink yang terkait

(10)

dengan subdomain), openness (transparansi konten ilmiah berdasarkan sitasi pada Google Scholar), excellence (kekayaan konten ilmiah yang ditemukan dan disitasi pada artikel di web lain), content (update artikel, berita, dan informasi di laman fakultas), dan web design (kekayaan fitur layanan dan kesesuaian desain laman berdasarkan template yang ditetapkan). Direktur Sistem Informasi Eko Supeno, M.Si., dalam sambutannya mengatakan, saat ini baru 30 persen sivitas akademika yang secara rutin memperbarui konten dalam blognya. Ke depan, pihaknya berencana untuk mendorong seluruh sivitas akademika untuk blogging.

“Kami targetkan blog-blog kita ini bisa memperkuat hasil penilaian Webometrics kita (UNAIR),” tutur Eko.

Para pemenang lomba web dan blog terbaik. (Foto: Defrina Sukma)

Rektor Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, mengapresiasi para pemenang yang telah bekerja secara rutin untuk memperbarui informasi melalui masing-masing laman resmi yang disediakan. Nasih juga berharap, agar mereka tetap rutin memperbarui

(11)

informasi demi mengikuti perkembangan informasi di era digital.

“Penyampaian gagasan tak mungkin lagi diantarkan dengan kuda atau justru tidak memerlukan kehadiran fisik. Fenomena kebaikan berupa gagasan ini sebarluaskan ke dunia. Prodi dan dekanat juga harus aktif mendorong mahasiswa untuk melakukan ini. Universitas Airlangga harus terus mengalirkan kebaikan tanpa batas dan ini harus dilakukan secara masif,” tutur Nasih.

Fakultas Keperawatan yang diwakili Wakil Dekan III Dr. Ahmad Yusuf, S.Kp., M.Kes mengatakan pihaknya secara rutin memperbarui informasi di laman resmi fakultas. Konten lamannya kini dipenuhi dengan berita, artikel penelitian, maupun informasi-informasi yang diperlukan oleh sivitas akademika seperti yudisium profesi, kalender akademik, dan penerimaan proposal program kreativitas mahasiswa.

Penulis: Defrina Sukma S Editor : Faridah Hari

Teknologi Informasi Permudah

Suplai Produk

UNAIR NEWS – Perkembangan teknologi informasi berperan besar terhadap proses manajemen rantai suplai (supply chain

management). Peran itulah yang akhirnya memunculkan konsep

baru bernama sharing economy. Buktinya, kini ada banyak inovasi produk, termasuk aplikasi, yang melibatkan semakin banyak pihak agar produk sampai ke tangan konsumen, seperti Go-Jek, misalnya.

(12)

Nanda Ekaputri Panjiarga selaku perwakilan dari Marketing and Business Development Go-Box milik Go-Jek, mengatakan kemajuan teknologi saat ini dan pilihan atas konsep sharing economy adalah modal utama kesuksesan Go-Jek. Konsep sharing economy yang diterapkan Go-Jek adalah dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra dengan memanfaatkan fasilitas kendaraan yang dimiliki sendiri. Keuntungannya, pihak Go-Jek tak perlu mengadakan barang, dan hanya mengandalkan teknologi.

“Dengan sharing economy, Go-Jek tidak memerlukan penyediaan aset karena semua barang merupakan milik partner Jek. Go-Jek sendiri berperan sebagai jalan pintas dalam mempertemukan penyedia barang/jasa dengan konsumen,” tutur Nanda, Rabu (7/9), dalam acara seminar nasional bertajuk “Sharing Economy

and What It Means for Supply Chain Management”.

Acara seminar itu diselenggarakan oleh pengajar program studi S-1 Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan, Universitas Airlangga. Seminar dilaksanakan di Aula Garuda Mukti dengan menghadirkan Deputi Program Sekolah Bisnis, Royal Melbourne Institute of Technology, Australia, Nanda dari Go-Jek, Hapsara selaku Regional Account Manager Telkomsel, dan Ira Puspitasari, Ph.D, selaku dosen SI FST UNAIR.

Manajemen rantai suplai sendiri diartikan sebagai aktivitas yang berkaitan dengan transformasi dan distribusi barang mulai dari pemrosesan bahan mentah dari para pemasok, kegiatan operasional, distribusi, dan pengiriman sampai ke tangan konsumen.

Ferry menjelaskan, strategi dalam rantai pasok dapat menjadi kekuatan bagi sebuah negara untuk berkembang dalam segi pendapatan. Ia pun menjelaskan bahwa masih banyak penelitian yang harus dikembangkan untuk mempelajari tentang strategi dalam manajemen rantai pasokan. Selain Ferry, Hapsara turut menjelaskan mengenai peran konektivitas informasi dalam manajemen rantai suplai, yakni mempercepat proses sampainya

(13)

suatu informasi dari penyedia barang atau jasa ke konsumen. Untuk menghadapi tantangan teknologi informasi dalam manajemen rantai pasokan, Ira mengatakan mahasiswa harus lebih terbuka dengan topik terkini seperti sharing economy. “Ke depannya, kami memang ingin terus membuka wawasan mahasiswa mengenai topik terkini yang kemudian dapat dibawa ke ranah akademik, misalnya sebagai topik tugas akhir. Apalagi, topik sharing

economy ataupun supply chain management tersebut nantinya

masih dapat berkembang lebih pesat dan sangat luas untuk pelajari,”ujar Ira.

Penulis: Okky Putri Rahayu Editor: Defrina Sukma S

Mahasiswa FKG Rebut Tiga

Gelar di Ajang Lomba Ilmiah

Nasional

UNAIR NEWS – Moestopo Dentistry Scientific (MDS) kembali digelar di Jakarta pada 4-5 maret 2016. Ajang tahunan yang memasuki kali kelima ini menghadirkan para scientist muda se-Indonesia. Selain UNAIR, tampak delegasi Universitas Mahasarasawati, Universitas Indonesia, Universitas Hasanudin, Universitas Trisakti, Universitas Achmad Jani dan Universitas Moestopo (beragama). Helatan ini merupakan ajang adu “ketajaman pena” para peneliti pemula. Mereka menyabung karya tulis ilmiah di sana.

BEM FKG UNAIR menurunkan 6 tim mahasiswa pada ajang bergengsi ini. Mereka dibimbing oleh dua dosen. Yakni, Tania Saskianti, drg., Sp.KGA. Ph.D dan Andra Rizkiawan, drg., Ph.D., Sp.BM.

(14)

Tak kurang tiga gelar berhasil dibawa pulang. Rinciannya, juara 1 dan peringkat 3 pada kategori literature review. Juga, peringkat 3 pada kategori penelitian.

Juara 1 kategori literature review dimenangkan oleh tim yang terdiri dari Merina Dwi Pangastuti, Livia Lovin Nikita Ayu Arifin dan Sela Yuni Putriana. Judul tulisan mereka adalah

Stem Cell From Exfoliated Deciduous Teeth (SHED) Untuk Regenerasi Bone Marrow Pasca Radioterapi Penderita Leukimia.

Sedangkan, peringkat 3 kategori yang sama diraih oleh tim Sarah Fitria Romadhon, Dea Ivana Yulesta Putri, dan Ni Made Titia Prabandari. Judul karya mereka Ekstrak Kitosin Dari

Kepala Udang Windu (Peneaus Monodon) Sebagai Absorbable Suture Pada Prosedur Labio-Palato Plasty Penderita Labio-Palato Schizis.

Adapun peringkat 3 kategori penelitian diraih oleh tim Alexander Patera Nugraha, Febrian Ardwianto dan Nanda Rachmad Putra Gofur. Judul karya, Prevalensi Kandidiasi Oral dan

Kolerasinya Dengan Kadar CD4+ Pada Penderita HIV/AIDS. (*)

Penulis: HumasFKG

Editor: Rio F. Rachman

Peluang

Kerja

WNI

di

Organisasi

Internasional

Masih Terbuka Lebar

UNAIR NEWS – Keanggotaan Indonesia pada lebih dari 200 organisasi internasional (OI) menjadi peluang terhadap upaya Diplomasi Multilateral Indonesia. Salah satunya adalah

(15)

kesempatan kerja bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk bergabung dengan OI, baik di dalam maupun di luar negeri. Pernyataan itu disampaikan Kepala Bagian Kontribusi dan Pencalonan, Direktorat Jenderal Multilateral (Ditjen), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Sam E. Marentek dalam seminar dan pameran bertajuk “Peluang Bekerja bagi Warga Negara Indonesia pada Organisasi Internasional” di Hotel Swiss-Bellinn, Surabaya, Selasa, (29/11).

Seminar ini diselenggarakan berkat kerja sama antara Kemlu RI dengan Universitas Airlangga dan Universitas Pembangunan Nasional. Selain dihadiri narasumber asal Kemlu RI, seminar ini juga dihadiri oleh Joyce Sinaga, pejabat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) United Nations Development Programme (UNDP), dan Juvelia Neviandini, pejabat PSDM Sekretariat Association of South East Asia Nation (ASEAN). Sementara itu, dalam pameran yang berlangsung bersamaan dengan seminar, hadir pula Oemi Praptanto, pejabat keuangan Organisasi Pangan Dunia (FAO).

Dalam seminar, Marentek menjelaskan bahwa Indonesia turut bergabung sebagai anggota ratusan OI di berbagai bidang. Di bidang kerja sama internasional dan regional, Indonesia bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan ASEAN. Di bidang politik dan keamanan, Indonesia bergabung dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) dan International Criminal Police Organization (Interpol).

Di bidang ekonomi dan pembangunan, Indonesia bergabung organisasi seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan Organisasi Buruh Internasional (ILO). Sedangkan, di bidang sosial budaya, Indonesia bergabung dengan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), dan Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF).

(16)

dapat memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin untuk mengisi lowongan jabatan profesional pada sekretarian OI. Sayangnya, WNI masih belum banyak memanfaatkan lowongan tersebut.

“Itu terlihat dari sedikitnya pegawai profesional Indonesia yang bergabung dengan Sekretariat PBB di New York dan Sekretariat IAEA di Wina, Austria. Di Sekretariat WTO di Jenewa, Swiss, juga belum ada tenaga profesional dari Indonesia. Bahkan kalau dibandingkan dengan negara-negara tetangga, jumlah WNI yang bekerja pada Sekretariat PBB masih tergolong minim. Jadi, sebenarnya, peluang bagi WNI untuk bekerja di OI masih sangat terbuka,” tutur Marentek.

Joyce, narasumber dari UNDP, menjelaskan bahwa proses rekrutmen di PBB mengutamakan prinsip kejujuran, objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas. Bagi siapapun yang ingin bekerja di PBB, bisa menemukan lowongan pekerjaan di laman resmi https://careers.un.org.

Selain itu, saat ini PBB sedang menggalakkan program rekrutmen pegawai professional PBB (United Nations Young Professionals Program/UN YPP) yang tidak mensyaratkan pengalaman kerja guna menjaring lebih banyak warga negara yang masih belum terwakili (underrepresented) dalam kepegawaian di Sekretariat PBB.

Dalam sesi berikutnya, Juvelia menyampaikan prosedur melamar pekerjaan pada Sekretariat ASEAN. Mengingat lokasi Sekretariat ASEAN yang terletak di Jakarta, besar kesempatan bagi WNI untuk bekerja pada Sekretariat ASEAN, baik sebagai locally

recruited staff (LRS) ataupun openly recruited staff (ORS).

Sebelum menutup seminar, Marentek menjelaskan bahwa latar keilmuan yang dibutuhkan untuk mendukung organisasi tak melulu dari jurusan ilmu sosial dan ilmu politik, tetapi hampir semua bidang bergantung kebutuhan suatu OI.

“Untuk yang berasal dari bidang eksak pun jangan khawatir. Karena kesempatan bekerja bersama OI tidak hanya dimiliki bidang-bidang sosial seperti Politik, Hubungan Internasional,

(17)

Hukum, dan sebagainya. Bidang apa pun memiliki peluang bekerja bersama OI,” ujar Marentek sebelum menutup seminar. (*)

Penulis: Lovita Martafabella Editor: Defrina Sukma S

Intip Serunya Pembuatan Video

Klip Hymne Airlangga

UNAIR NEWS – Pada tanggal 19 Maret 2016 nanti atau bertepatan dengan acara wisuda hari pertama, rencananya video klip Hymne Airlangga akan secara resmi dirilis untuk pertama kalinya. Video klip tersebut nantinya akan diputar di hadapan ribuan wisudawan, pimpinan Universitas Airlangga (UNAIR), dan Ikatan Alumni UNAIR (IKA-UA). Sekadar informasi, video klip Hymne Airlangga tersebut merupakan video klip resmi pertama yang dirilis oleh Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (PIH UNAIR).

Redo Nomadore, sutradara video klip Hymne Airlangga, mengatakan bahwa konsep video klip yang ia buat bersama timnya kali ini bertema tentang kehidupan kampus. Ia berusaha mewujudkan makna Hymne Airlangga ke dalam kisah visual. Baginya, Hymne Airlangga sendiri merupakan wujud kecintaan terhadap almamater dan bangsa.

Untuk itu, video klip Hymne Airlangga ini terdiri dari berbagai scene yang mengisahkan aneka kegiatan kampus antara lain kegiatan kuliah, aktivitas di unit kegiatan mahasiswa, pengabdian masyarakat, hingga wisuda.

“Kita bikin Hymne Airlangga yang selama ini belum ada. Ini kan katanya akan diputar dalam acara wisuda. Ini nantinya seperti

(18)

mengingatkan mereka dengan kegiatan-kegiatan kampus,” tutur Redo.

Dalam pembuatan klip Hymne Airlangga, adegan di ambil di berbagai tempat mulai taman dan danau kampus C UNAIR, student center, hingga di lokasi wisata mangrove Wonorejo, Surabaya. Alex Comte, salah seorang mahasiswa asing penerima beasiswa darmasiswa asal Meksiko yang terlibat menjadi salah satu model dalam video klip tersebut mengaku senang bisa turut berpartisipasi.

“Senang bisa turut berpartisipasi. Walaupun mungkin kita tidak a k a n l u l u s d a r i s i n i , p a l i n g t i d a k b i s a s e d i k i t berkontribusi,” ujarnya. (*)

Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Yeano Andhika

Membina Keluarga Harmonis

U N A I R N E W S – U n i v e r s i t a s A i r l a n g g a s e c a r a r u t i n menyelenggarakan pengajian setiap bulan. Kali ini, Lembaga Penyakit Tropik ditempati pengajian rutin pada Rabu (21/9). Mewakili pihak LPT UNAIR, Dr. H. Ahmad Fuad Hafid, menuturkan bahwa pengajian rutin tersebut untuk kali pertama dilaksanakan di LPT.

“Ini untuk pertama kalinya pengajian rutin UNAIR digelar di LPT, semoga dengan ini menjadi rutinitas ke lembaga-lembaga yang lain di lingkungan UNAIR,” jelasnya.

Mewakili Rektor, Direktur Sumber Daya Manusia UNAIR, Dr. Purnawan Basundoro, M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai ruang untuk menambah wawasan

(19)

keagamaan dan silaturahim antarpegawai di lingkungan UNAIR. “UNAIR ini kan kampus besar, pegawainya juga banyak, dengan adanya pengajian rutin ini semoga silaturahminya bisa terus terjaga,” jelas Purnawan yang juga dosen Ilmu Sejarah tersebut.

Ustaz Dr. H. M. Turhan Yani, dalam pengajian rutin UNAIR membawakan ceramah dengan tema “Membangun Keluarga yang Harmonis”. Dalam tausiyahnya, penceramah menyinggung banyak aspek yang mendorong agar terciptanya keluarga yang harmonis. Pertama, pribadi suami dan istri merupakan tiang dalam membangun sebuah keluarga yang harmonis. Pasalnya, dalam berumah tangga, penting bagi pasangan untuk saling memberi dukungan dalam menjalani kehidupan.

“Allah menjadikan pernikahan sebagai pertemuan dua hati manusia yang berbeda karakter, makanya siapkan niat untuk menjadi pendamping hidup yang baik, maka Allah akan menguatkan niat itu,” papar Ustaz Turhan.

Ustaz Turhan juga menjelaskan, rumah tangga yang harmonis bisa ditumbuhkan dengan kebiasaan yang baik, salah satunya dengan membiasakan diri membaca Alquran. Selain itu, dalam ceramahnya, penceramah juga mengingatkan bahwa adanya konflik keluarga. Namun, konflik bukanlah perusak keharmonisa keluarga apabila dikelola dengan baik.

“Konflik dalam rumah tangga pasti ada, tapi harus dikelola agar tidak liar yang bisa berujung pada perceraian,” tegasnya. Terakhir, penceramah juga mengajak para hadirin untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa dianugerahi keluarga yang islami. (*)

Penulis : Nuri Hermawan Editor : Defrina Sukma S

(20)

Lewat

Kunjungan,

Raih

Inspirasi dan Impian

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga memang memiliki kesan tersendiri bagi sebagian orang yang belum pernah datang atau bahkan hanya sekedar tahu dari dunia maya. Anggapan demi anggapan bermunculan, dari bayangan tentang kampus yang besar, bereputasi, dan kiprah alumni yang mewarnai kemajuan bangsa. Itulah yang dirasakan oleh Jito, S.Pd., selaku perwakilan guru Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Kediri yang berkunjung ke kampus UNAIR. Menurut Jito, selama ini ia hanya bisa mendengar dan melihat reputasi UNAIR melalui dunia maya. Jito bersama 139 peserta didik dan 6 guru pendamping, berkunjung ke UNAIR dengan tujuan mendapatkan informasi profil dan penerimaan mahasiswa baru.

“Setelah mengetahui berbagai kelebihan UNAIR, sudah sepantasnya kami menimba ilmu di UNAIR ini,” jelasnya saat memberikan sambutan.

Ia pun berharap, peserta didik SMAN 5 Kediri bisa memiliki motivasi untuk menjadi bagian dari mahasiswa UNAIR. “Dari tempat dan kampus yang luar biasa ini saya harap anak-anak semua semakin terpacu untuk menjadi mahasiswa UNAIR nanti,” imbuhnya.

Kunjungan dari pelajar dan guru sekolah menengah atas sederajat telah menjadi agenda bulanan Pusat Informasi dan Humas UNAIR. Dalam penerimaan rombongan kunjungan, staf PIH UNAIR akan memberikan informasi profil tentang UNAIR, sedangkan staf Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) akan memberikan informasi seputar jalur seleksi masuk UNAIR. (*)

(21)

Penulis : Nuri Hermawan Editor : Defrina Sukma S

Referensi

Dokumen terkait