• Tidak ada hasil yang ditemukan

Banyak pendapat tentang definisi yang diberikan orang atau institusi mengenai media, antara lain adalah sebagai berikut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Banyak pendapat tentang definisi yang diberikan orang atau institusi mengenai media, antara lain adalah sebagai berikut."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan Ke-13

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Prawacana

Pengertian dari media yang akan dibahas di dalam bab ini ini adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam pendidikan yang dimaksud pengantar dan penerima adalah guru dan murid.

Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan presentasi power point dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan kelak.

Di dalam bab ini ini, akan dibahas beberapa point yang dirasa penting, yaitu pengertian media pembelajaran yang kreatif, jenis-jenis media pembelajaran, fungsi dan manfaat media pembelajaran, kriteria pemilihan media pembelajaran. langkah-langkah pemilihan media, dan contoh model pembelajaran kreatif.

B. Pengertian Media Pembelajaran Yang Kreatif 1. Pengertian Media

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium“ yang berarti “pengantar atau perantara“, dengan demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Banyak pendapat tentang definisi yang diberikan orang atau institusi mengenai media, antara lain adalah sebagai berikut.

a. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

b. Menurut Gagne (1970), menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

(2)

c. Menurut Briggs (1970), berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Misalnya buku, film, kaset dan lain sebagainya.

d. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association / NEA), menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. (Synyster, 2012).

Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaian dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Mana kala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.

Dari berbagai pengertian media di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Media belajar adalah alat atau benda yang dapat mendukung proses pembelajaran di kelas. Dan media pembelajaran yang kreatif adalah media yang bisa merangsang siswa untuk belajar lebih baik lagi dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan atau media yang dapat digunakan oleh siswa ketika proses pembelajaran atau ketika siswa membutuhkan media untuk menghadapi atau membantu siswa dalam mengaplikasikan konsep.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

(3)

peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

3. Pengertian Kreatifitas

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada.

Menurut Gordon, ada empat pandangan yang mendasari synectics dan selakigus menentang pandangan lama tentang kreatifitas, yaitu sebagai berikut.

a. Kreatifitas merupakan kegiatan sehari-hari. Model yang dikembangkan Gordon dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Ia juga menekankan bahwa ide-ide yang bermakna dapat meningkatkan aktifitas kreatif melalui bantuan daya pikir yang lebih kaya.

b. Proses kreatif tidak selamanya misterius, tetapi dapat diuraikan dan mungkin dapat dimanfaatkan untuk melatih individu guna meningkatkan kreatifitas mereka.

c. Kreatifitas tercipta disegala bidang.

d. Peningkatan berfikir kreatif individu dan kelompok sama. (Dahlan, 2002). 4. Pengertian media pembelajaran kreatif

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pendidikan merupakan alat (sarana) yang digunakan guru untuk menyampaikan materi serta menyalurkan informasi pelajaran kepada murid baik berupa media visual, audio atau audio-visual, dan dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan pengertian media pembelajaran yang kreatif adalah sarana atau alat yang digunakan oleh seorang guru untuk memberikan atau menyampaikan materi kepada siswanya yang berbeda dari yang lain, yang menarik, dan inovatif.

Media pembelajaran yang kreatif sendiri dalam kajian ini yaitu alat atau sarana yang digunakan oleh pengajar untuk penyampaian materi yang kreatif atau selalu berbeda dari setiap materi dan menarik untuk siswa.

C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 6, yaitu sebagai berikut. 1. Media Visual

Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Jenis-jenis media visual, antara lain

(4)

gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta atau globe, papan planel, dan papan buletin.

2. Media Audio

Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif. Jenis-jenis media audio, antara lain radio dan alat perekam atau tape recorder.

3. Media Proyeksi Diam

Jenis-jenis media proyeksi diam, antara lain adalah film bingkai, film rangkai, OHP, opaque projektor, mikrofis.

4. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual

Jenis-jenis media proyeksi gerak dan audio visual, antara lain film gerak, film gelang, program TV, dan video.

5. Multimedia

Vaughan (2004) menjelaskan bahwa "Multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi, dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer. Sedangkan Heinich dkk. (2005) mengatakan bahwa "Multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang terpadu seperti teks, grafik, animasi dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer.

6. Benda

Benda-benda yang ada di alam sekitar dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran, baik itu benda asli ataupun benda tiruan. (Rachmawati, 2010: 13-15)

Berdasarkan banyaknya pendapat mengenai jenis dari media pembelajaran ini, maka dapat diambil garis besarnya bahwa jenis dari media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Jenis media pembelajaran itu antara lain dapat berupa media audio, visual maupun audio visual.

D. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Wina (2009 : 208-210) media pembelajaran memiliki fungsi dan peran sebagai berikut:

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa. 2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. 3. Menambah gairah, dan motivasi belajar siswa.

4. Memiliki nilai praktis, artinya media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, batas ruang kelas, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dan lingkungan, menghasilkan keseragaman pengamatan, membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan

(5)

baik, membangkitkan keinginan dan minat baru, mengontrol kecepatan belajar siswa, memberikan penngalaman yang menyeluruh dan hal-hal yang konkret sampai abstrak.

Sedangkan menurut Rayandra (2011: 29-40), sebenanya media pembelajaran tidak sekedar menjadi alat bantu pembelajaran, melainkan juga merupakan suatu strategi dalam pembelajaran. Sebagai strategi, media memiliki banyak fungsi sebagai berikut: 1. Media sebagai sumber belajar merupakan suatu komponen sistem pembelajaran

yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

2. Fungsi Sematik, Sematik berkaitan dengan meaning atau arti dari suatu kata, istilah, tanda, atau simbol.

3. Fungsi Manipulatif adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda/peristiwa dengan berbagai cara, sesuai dengan kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya.

4. Fungsi Fiksatif adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan suatu media untuk menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek atau kejadian yang sudah lama terjadi.

5. Fungsi Distributif

6. Fungsi Psikologi, dari segi psikologi, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

7. Fungsi Atensi, media pembelajaran dapat mengambil perhatian peserta didik terhadap materi yang dibahas. Untuk optimalisasi fungsi atensi ini, media harus memenuhi syarat dari sisi kemenarikan dan kejelasan pesan.

8. Fungsi Afektif, media pembelajaran dapat menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakan peserta didik terhadap sesuatu sehingga akan menimbulkan sikap dan minat peserta didik terhadap materi pembelajaran.

9. Fungsi Kognitif, fungsi kognitif dari suatu media pembelajaran dimaksudkan bahwa media tersebut memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada peserra didik tentang sesuatu.

10. Fungsi Psikomotorik, psikomotorik berhubungan dengan keterampilan yang bersifat fisik atau tampilan yang pada seseorang.

11. Fungsi Imajinatif, imajinasi adalah proses penciptaan suatu obyek atau peristiwa tanpa memanfaatkan data sensoris atau indra. Potensi imajinatif perlu ditumbuhkan pada diri peserta didik sebab dari imajainasi itu seringkali melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif. Media merupakan satu alternative strategi yang dapat difungsikan untuk membangkitkan daya imajinatif peserta didik. Berbagai media interaktif dan animasi adalah merupakan contoh yang sering digunakan untuk meningkatkan daya imajinasi siswa dalam pembelajaran.

12. Fungsi Motivasi, media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik, sebab penggunaan media pembelajaran menjadi lebih menarik dan memusatkan perhatian peserta didik.

(6)

13. Fungsi Sosio-Kultural, peserta didik dalam jumlah yang cukup besar, dengan adat, kebiasaan , lingkungan dan pengalaman yang berbea-beda memungkinkan memiliki persepsi dan pemahaman yang tidak sama tentang topik pembelajaran. Begitu pula, perbedaan latar belakang sosio-kultural yang berbeda sangat berpotensi terjadinya komplik antar peserta didik. Di sinilah fungsi media dapat membei rangsangan, pemahaman tentang perlunya menjaga keharmonisan dansaling menghargai perbedaan yang ada.

Sedangkan menurut Levie & Lents dalam Azhar Arsyad (2007: 16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Media gambar atau animasi yang diproyeksikan melalui LCD (Liquid Crystal Display) dapat memfokuskan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Hal ini berpengaruh terhadap penguasaan materi pelajaran yang lebih baik oleh siswa.

2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat menyimak tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi. Misalnya, tayangan video gambar simulasi kegiatan pengelolaan arsip, video penggunaan mesin-mesin kantor, dan sejenisnya.

3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari kajian-kajian ilmiah yang mengemukakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4. Fungsi kompensatoris dari media pembelajaran dapat dilihat dari hasil penelitian

bahwa media visual membantu pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai fungsi dari media pembelajaran, maka ini dapat diambil garis besarnya bahwa fungsi dari media pembelajaran itu dapat melalui gambar, tulisan, video ataupun langsung dengan ingatan dari masing-masing siswa.

Secara lebih khusus ada delapan manfaat media dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut.:

1. Penyampaian perkuliahan menjadi lebih baku. 2. Pembelajaran cenderung menjadi lebih menarik. 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Lama waktu pembelajaran dapat dikurangi. 5. Kualitas hasil belajar siswa lebih meningkat.

(7)

7. Sikap positif siswa terhadap materi belajar dan proses belajar dapat ditingkatkan. 8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa mengingkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menaruk dan terpercahaya. Maksudnya: bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya. Secara umum manfaat media pembelajaran bagi siswa antara lain :

1. Memotivasi Minat / Tindakan

Memotivasi minat atau tindakan untuk memenuhi tugas motivasi media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, emosi.

2. Menyajikan Informasi

Menyajikan informasi untuk memenuhi tugas informasi media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersikap pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak / kurang senang, netral, atau senang.

3. Memberi Instruksi

Media bertugas sebagai instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Adapun berdasarkan pendapat para ahli tentang Manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:

(8)

1. Kemp dan Dayton dalam Wina (2009 : 210)

a. Penyampaian pesan pambelajaran dapat lebih terstandar. b. Pembelajaran bisa lebih menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.

f. Proses Pembelajarandapat berlangsung kapanpun dan di mana pun diperlukan. g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses

belajar dapat ditingkatkan.

h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

2. Dale dalam Azhar (2007: 13-24) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut dapat terrealisasikan:

a) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas. b) Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.

c) Menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan minat dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.

d) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.

e) Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.

f) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.

g) Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.

h) Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.

i) Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dn membuat generalisasi yang tepat.

j) Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.

Oleh karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan media pembelajaran, maka guru sebagai sumber pembawa informasi bagi peserta didik hendaknya menyadari akan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran.

Media pembelajaran dalam proses belajar bermanfaat agar: 1) Pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa; 2) Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa; 3) Metode mengajar menjadi lebih variatif sehingga dapat mengurangi kebosanan belajar; 4) Siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar.

(9)

Adapun kegunaan media pembelajaran pada dasarnya sebagai berikut: 1) Memperjelas penyajian pesan; 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera; 3) Mengatasi sikap pasif, sehingga peserta didik menjadi lebih semangat dan lebih mandiri; 4) Memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi yang sama terhadap materi belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka manfaat dari media pembelajaran, pada dasarnya membuat pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih menarik, menyenangkan, tetapi siswa juga dapat dengan mudah menangkap dan memahami isi dan materi yang disampaikan.

E. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar. Dengan kata lain, proses pembelajaran menjadi efektif, interaktif, dan efisien. Secara praktis media pembelajaran, baik hasil teknologi lama, baru ataupun hasil karya sederhana, bukan berarti menjadikan pembelajaran menjadi proses yang kurang manusiawi (dehumanisasi) ataupun menggusur peran pembelajar. Namun sebaliknya, kehadiran media tersebut sangat positif, asalkan pembelajar tetap menggunakan pendekatan humanisme dalam pembelajarannya, dan dapat mengambil manfaat dari media tersebut.

Adapun kriteria dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media yang dipilih berdasarkan tujuan

instruksional yang diterapkan secara umum mengacu kepada kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga arah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan fisik, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi media yang berbeda, contoh film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber dan cara memproduksinya, maka tidak perlu dipaksakan. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh atau mudah dibuat oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun jenis media yang digunakan, guru harus mampu menggunakannya dalam proses

(10)

belajar mengajar. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Oleh karena itu ada berbagai macam media yang digunakan untuk jenis kelompok besar, kecil, dan perorangan.

6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Contohnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lainnya yang berupa latar belakang (Azhar Arsyad, 1997 : 72-74).

Menurut hemat penulis, bahwa pemilihan media yang baik yaitu media tersebut bisa dimanfaatkan oleh siswa baik adanya sumber dana maupun tidak adanya sumber dana. Selain itu media tersebut harus mendukung isi pelajaran dalam proses KBM. F. Langkah-Langkah Pemilihan Media

Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran. Anderson (1976) menyarankan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

1. Penerangan atau Pembelajaran

Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkan media untuk keperluan pembelajaran, penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.

2. Tentukan Transmisi Pesan

Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu pengajaran adalah alat yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media.

3. Tentukan Karakteristik Pelajaran

Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.

(11)

4. Klasifikasi Media

Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media. Berdasarkan persepsi dria manusia normal media dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas. Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya. 5. Analisis karakteristik masing-masing media.

Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.

Pada akhirnya pemilihan media yang baik yaitu sebisa mungkin media tersebut dapat berfungsi dengan baik, walaupun jika keadaan sumber dananya belum memungkinkan, yaitu dengan cara meminta bantuan kepada kepala sekolah untuk diadakannya sebuah media yang bisa mendukung siswa untuk belajar, karena pembelajaran siswa sangat penting untuk pengetahuannya dengan memanfaatkan media tersebut. (Baharudin, 2011).

G. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

Setiap media pengajaran memiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat suatu kali pertemuan. Hal ini dimaksudkan jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan guru lakukan di kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat bantu yang dapat mempercepat atau mempermudah pencapaian tujuan pengajaran.

Ketika suatu media akan dipilih, dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip perlu guru diperhatikan dan dipertimbangkan.

Menurut Sudirman N. (1991 : 84) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut :

1. Tujuan Pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lgi, apakah untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD, SMP,

(12)

SMU, Tuna rungu, Tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.

2. Karakteristik Media Pembelajaran

Setiap media mempunya karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan kecenderungan bersikap spekulatif.

3. Alternatif Pilihan

Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang jelas diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.

Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Nana Sudjana (1991 : 104) adalah :

2. Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pengajaran yang akan diajarkan.

3. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.

4. Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.

5. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan waktu situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.

Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu ia menggunakan media pengajaran.

H. Contoh Model Pembelajaran Kreatif

Sangat penting untuk mempelajari model-model pembelajaran, mengingat akan karakter siswa yang berbeda tentunya mereka juga memiliki minat dan potensi berbeda

(13)

pula. Untuk menggali potensi siswa perlu ada selingan model pembelajaran yang dipakai oleh guru. Berikut ini beberapa model pembelajran kreatif.

1. Role Playing Langkah-langkah:

a. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan

b. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM c. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

e. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan

f. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan

g. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas

h. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya i. Guru memberikan kesimpulan secara umum

j. Evaluasi k. Penutup

2. TTS (Teka Teki Silang)

Buat beberapa pertanyaan sesuai materi yang disampaikan pada siswa. Buat pula kotak-kotak bersambung untuk mengisi jawaban.

Langkah-langkah:

a. Sampaikan materi kepada siswa.

b. Bagikan lembaran kegiatan (lembar TTS).

c. Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengisi huruf-huruf dalam kotak sesuai jawaban.

3. Tebak Kata

Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.

Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan di telinga).

Langkah-langkah :

a. Jelaskan atau materi ± 45 menit

b. Suruhlah siswa berdiri di depan kelas dan berpasangan

c. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan di telinga.

(14)

d. Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.

e. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya. (Risal, 2011)

Model pembelajaran yang kreatif merupakan model pembelajaran yang dapat diciptakan oleh guru itu sendiri dan dapat menarik siswa untuk semangat dalam belajar dengan adanya metode yang dibua oleh guru tersebut.

I. Simpulan

1. Media pembelajaran yang kreatif adalah sarana atau alat yang digunakan oleh seorang guru untuk memberikan atau menyampaikan materi kepada siswanya yang berbeda dari yang lain, yang menarik, dan inovatif.

2. Jenis-jenis media pembelajaran diantaranya adalah media visual, media audio, media proyeksi diam, media proyeksi gerak dan audio visual, multimedia, dan benda.

3. Media pembelajaran, khususnya media visual memiliki empat fungsi, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Manfaat media pembelajaran diantaranya adalah agar pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa, materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa, metode mengajar menjadi lebih variatif sehingga dapat mengurangi kebosanan belajar, dan siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar. 4. Kriteria dalam pemilihan media pembelajaran adalah sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai, tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi media yang berbeda, praktis, luwes dan bertahan, guru terampil menggunakannya, pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Oleh karena itu ada berbagai macam media yang digunakan untuk jenis kelompok besar, kecil, dan perorangan, serta mutu tekhnis.

5. Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran diantaranya adalah penerangan atau pembelajaran, tentukan transmisi pesan, tentukan karakteristik pelajaran, klasifikasi media, dan analisis karakteristik masing-masing media.

6. Contoh model pembelajaran yang kreatif diantaranya Role playing, TTS (teka teki silang), tebak kata, dan lain-lain.

(15)

BAHAN BACAAN

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Pustaka. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada

Anderson, Ronald H. 1976. Selecting and Developing Media for Instruction. Westcounsin: AST

Bahrudin. 2011. Langkah-langkah Pemilihan Media Pembelajaran. http://www.bahar.blogspot.com. (diakses tanggal 25 Mei 2013)

Dahlan, M.D. 2002. Model-Model Mengajar. Bandung : Diponegoro

Fattah, Nanang. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Risal, Muhammad. 2011. Model Pembelajaran Kreatif. http://www.artikelbagus.com/2011/12/pembelajaran-kreatif.html

Synyste, Nikychoy. 2012. Pengertian Media.

http://sastranikychoysynyster.blogspot.com/2012/03/pengertian-media.html (diakses 20 Februari 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan dan menunjang pelaksanaan proses manajemen output, maka harus didukung oleh input pendidikan, seperti : kebijakan, tujuan dan sasaran, mutu yang

Ujian akan menimbulkan kecemasan karena berhubungan dengan adanya stress atau konflik respon dari tubuh yang ditimbulkan karena akan menghadapi ujian, Hal yang dapat

Karakteristik performa dari kendali vektor yang telah diaplikasikan pada skema simulasi sistem PLTB untuk torsi masukan ke generator dalam kondisi konstan dapat dilihat

Pengawasan Ketenagakerjaan perlu berpartisipasi aktif dalam ketentuan nasional menurut Pasal 4 Konvensi ILO Nomor : 182 tentang Bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, tahun

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, serta kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga

Hasil Yang diharapkan Hasil pengujian Kesimpulan 1 Nama perusahaan, alamat,bidang, dan deskripsi di kosongkan semua, kemudian klik tombol simpan Nama perusahaan:

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut. 1) Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan

positif dalam memberikan makanan kepada batita maka ibu akan berperilaku benar dalam memberikan makanan pada batita, misalnya memberikan makanan dengan gizi seimbang