Jurnal Antara Keperawatan Vol. 3 No. 2 Mei - Agustus Tahun 2020
PELATIHAN EFIKASI DIRI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN SISWA – SISWI SMK KESEHATAN BINA PRESTASI TANGERANG DALAM
MENGHADAPI UJIAN KOMPETENSI KEJURUAN Mutia Allifa Purnama1, Fischa Awalin2, Zahrah Maulidia Septimar3
1,2,3 Program Studi Keperawatan STIKes Yatsi Tangerang
STIKes Yatsi, Jl Aria Santika Margasari, No 40 A Bugel Karawaci Tangerang E-mail allifamutt28@gmail.com
Abstrak
Ujian kompetensi merupakan kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang di tetapkan. Ujian akan menimbulkan kecemasan karena berhubungan dengan adanya stress atau konflik respon dari tubuh yang ditimbulkan karena akan menghadapi ujian, Hal yang dapat mengurangi kecemasaan pada saat ujian adalah efikasi diri, efikasi diri merupakan suatu keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk control terhadap fungsi dari orang itu sendiri dan beberapa kejadian di lingkungannya. Penelitian ini menggunakan penelitian one grup pre test dan post test dengan desain penelitian kuantitatif. Berdasarkan hasil uji analisis Wilxocon Signed Rank Test, menghasilkan nilai Sig = (0,000 <0,05). Artinya ada pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap tingkat kecemasan siswa – siswi SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian ini kecemasan siswa/I menurun dari kecemasan berat sedang menjadi kecemasan ringan.
Kata kunci: Efikasi diri, Tingkat kecemsan, Ujian kompetensi Siswa/I SMK Abstract
The competency test is a work ability of every individual that includes aspects of knowledge, skills and work attitudes that are in accordance with the standards set. The test will cause anxiety because it is associated with stress or conflict responses from the body caused by facing the test. Things that can reduce anxiety at the time of the test are self-efficacy, self-efficacy is a person's belief in his ability to perform a form of control over the functions of people itself and some events in its environment. This study uses one group pre-test and post-test research with quantitative research designs. Based on the results of the Wilxocon Signed Rank Test analysis, the resulting Sig = (0,000 <0.05). This means that there is an effect of self-efficacy training on the level of anxiety of the students of Health Vocational School Tangerang Achievement. Based on the results of this study student anxiety / I decreased from moderate anxiety to mild anxiety.
Keywords: Self-efficacy, Competency level, Competency Test for SMK Student. Pendahuluan
Kemajuan pada ilmu kesehatan sangat berkembang pesat dan tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah di perlukan, maka kondisi ini menguatkan upaya profesi keperawatan untuk menyiapkan tenaga perawat dengan baik dan mempunyai kualitas serta kuantitas. Menurut UU No.13 /2003 tentang ketenagakerjaan : pasal 1 (10) ujian kompetensi adalah
kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang di tetapkan.
Ujian kompetensi kejuruan
merupakan suatu keharusan yang dijalani siswa- siswi yang menempuh pendidikan dengan kejuruan menurut kamus bedar bahasa Indonesia ujian merupakan suatu penyerta alat yang dipakai untuk menguji mutu kualitas dari peserta didik tersebut.
Jurnal Antara Keperawatan Vol. 3 No. 2 Mei - Agustus Tahun 2020
Suatu ujian akan menimbulkan suatu kecemasan karena adanya respon tubuh terhadap kondisi stress atau konflik. Kecemasan selalu ada dalam kehidupan sehari – hari karena kita selalu menghadapi suatu tantangan dan kecemasan akan menimbulkan kegelisahan serta rasa tidak nyaman dari respon tersebut.
Dikarenakan kecemasan sangat berpengaruh pada organ visceral dan motoric dan kecemasan juga mempengaruhi pikiran suatu persepsi dan suatu pembelajaran. Kecemasan dapat menggambat fungsi dari kognitif yang sangat berhubungan ketika sedang menjalani ujian. (Demak et al., 2019). Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kecemasan seseorang berupa tindakan mandiri yaitu dengan relaksasi dan distraksi (Maulidia Zahrah, 2018)
Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kecemasan pasien dapat berupa tindakan mandiri oleh perawat seperti tindakan relaksasi dan distraksi.
Kecemasan disebabkan juga karena akan terjadinya sesuatu yang disebabkan suatu antisipasi adanya bahwa atau sinyak yang membantu individu untuk mempersiapkan mengambil tindakan jika mengancam. (Annisa, 2016)
Kecemasan yang terjadi pasa siswa – siswi yang akan menjalani ujian kompetensi kerjuruan sanganlah beragam dan berbeda – beda, oleh karea itu diperlukan sebuah
indicator untuk mengukur kecemasan
seseorang.
Hal yang dapat mengurangi kecemasan adalah meningkatnya efikasi diri dalam tubuh Karena seft efficacy atau efikasi diri ini berhubungan dengan kecemasan dimana kecemasan yang dialami akan berukurang ketika efikasi diri kita ditingkatkan salah satunya seperti rasa berfikir positive dan menurut (Shofiah & Raudatussalamah, 2016) dimana pikiran
positive akan berhubungan dengan keadaan
yang mampu merubah atau membentuk suatu
control terhadap fungsi dari diri sendiri dan
beberapa kejadian di lingkungan sekitarnya. Bandura juga menggambarkan bahwa efikasi diri sebagai penentu bagaimana orang merasakan, berfikir, memotivasi diri sendiri dan bagaimana berperilaku.
Efikasi diri ini akan mengurangi kecemasn yang beragam, beberapa hasil penelitian menjelaskan bahwa efikasi diri sangat memiliki peranan penting dalam hubungan dan pengaruh tingkat kecemasan yang melibatkan immunosuooression dan perubahan fisiologis seperti berubahnya tekanan darah, detak jantung, dan homone
stress. Barlow mengatakan bahwa teori
kognitif social seseorang dengan persepsi diri terhadap efikasi diri yang masih berada efikasi rendah secara potensial akan menimbulkan kecemasn dan tingginya rasa kebangkitan kecemasan tersebut (Putri, 2017).
Efikasi diri dapat mempengaruhi tingkat kecemasan karena efikasi yang tinggi berhubungan dengan motivasi seseorang secara kognitif untuk bertindak bertahan dan lebih terarah terutama apabila tujuan yang akan dicapainya. Menurut bandura (1997) dalam (Fitriyanti & Wilani, 2019)
Metode
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian jenis kuantitatif dengan menggunakan rancamgan penelitian one grup pre test dan post test (Notoatmodjo, 2018). Sampel yang diambil sebanyak 30 orang responden siswa- siswi kelas 12 SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang yang memiliki kriteria kecemasan dan analisa data di uji menggunakan uji statistic wilxocon
signed rank test.
Dalam penelitian ini pelatihan efikasi kegiatan singkat yang dapat membantu mengurangi suatu kecemasan, pelatihan
Jurnal Antara Keperawatan Vol. 3 No. 2 Mei - Agustus Tahun 2020
efikasi diberikan secara online sebelum mengisi form kecemasan. Pelatihan dilaksanakan secara online karena diadakannya PSBB karena wabah covid – 19 yang mengharuskan semua dilaksanakan dari jauh dan secara online.
Responden dalam penelitian ini adalah siswa – siswi kelas 12 di SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang dengan usia 17 dan rata – rata 12 tahun yang berjenis kelamin laki – laki dan perempuan. Adapun dengan kriteria inklusi : respoden sebelumnnya mengikuti pretest dan skor dari prestest termasuk kedalam kriteria kecemasan. Responden setuju untuk menjadi partisipan dan sudah mengisi informed
consent.
Tempat penelitian adalah SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang. Penelitian dilaksanakan 2kali tatap muka langsung karena sebelum diadakan PSBB dan melalui google form setelah dilakukannya PSBB
Alat ukur kecemasan menggunakan skala dass- 42 yang tersusun dari aspek kognitif , afektif, fisik, dan aspek perilaku sehari – hari yang berhubungan dengan kecemasan. Skala kecemasan ini terdiri dari 42 pertanyaan dan 4 pilihan (1) Tidak pernah , (2) kadang – kadang, (3) sering, (4) hampir setiap saat.
Pelaksaan ini dilaksanakan pertama pada bulan maret dan terjeda pada bulan april karena keputusan mentri pendidikan untuk menunda suatu ujian yang dilaksanakan disekolah lalu dilaksanakan kembali pada bulan mei dengan menggunakan google form dan cuplikan video pada youtube yang peneliti buat sendiri berdasarkan kriteria Bandura.
Hasil
Hasil penelitian berdasarkan dari karakteristik subjek, total subjek berjumlah 30 responden yang terdiri dari 27 perempuan
dan 3 laki – laki. Dan 3 reseponden berusia 17 tahun dan 27 responden berusia 18 tahun.
Variabel Jumlah F (%) Umur 17 3 10 % 18 27 90 % Jenis kelamin Laki – laki 3 10% Perempuan 27 90% Total 100 %
Kecemasan yang dialami oleh responden sebelum pelatihan efikasi diri sebanyak 5 orang kecemasan ringan (16,7%), kecemasan sedang 25 orang (83,3%) dengan total 30 orang siswa.
Setelah dilakukan efikasi diri kecemasan siswa - siswi berubah dengan hasil semua menjadi kecemasan ringan yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan walaupun hanya menurunkan menjadi kecemasan ringan.
Berdasarkan hasil dari uji wilxocon
signed rank test didapatkan hasil terlihat nilai
mean sebelum dilakukan intervensi yaitu efikasi diri menunjukan nilai 3,87 dimana hasil tersebut lebih besar dari pada sebelum efikasi diri menunjukan nilai 2,83 dan standar deviasi sebelum dilakukan yaitu 5,070 dan sesudah dilakukan efikasi diri yaitu 0,00. Terdapat selisih (negative ranks) nilai kecemasan 28 responden pre test dan post test menunjukan adanya penurunan dari nilai pre test dan post test. Sedangkan (positive ranks) pada nilai kecemasan yaitu 0 responden pre test dan post test, serta terdapat kesamaan ties yaitu sebanyak 11.
Hasil uji statistic ini menunjukan hasi uji Wilxocon Signed Rank Test bahwa diketahui nilai P value dari data tersebut
Jurnal Antara Keperawatan Vol. 3 No. 2 Mei - Agustus Tahun 2020
adalah 0,000 (P < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan yaitu antara tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pelatihan efikasi diri pada siswa siswi kelas 3 di SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang. Pembahasan
Berdasarkan uraian diatas didapatkan bahwa peneliti berasumsi adanya tindakan atau suatu perlakuan yang bisa menyebabkan dan mengubah tingkatan kecemasan seseorang untuk menjadikannya lebih menurun dari sebelumnya karena Kecemasan merupakan suatu tolak ukur dari hasil yang akan dicapai nanti karena kecemasan sangat berhubungan dengan hasil yang dilakukan pada suatu pekerjaan dan kehidupan sehari - hari.
Penelitian sebelunya yang dilakukan oleh Syamsul Arifin dan Kondang Budiyani dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta dengan judul pengaruh efikasi diri akademik terhadap penurunan stress akademik pada mahasiswa fakultas universitas mercu buana Yogyakarta yang menjelahkan bahwa penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pelatihan efikasi diri untuk menunjukan tigkatan stress akademik sebelum dan susudah diberikan pelatihan efikasi diri hasil tersebut efikasi diri berpengaruh terhadap penurunan stress akademik pada mahasiswa tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian Darama Pramundi dan Ahmad Mujab Maskyur menjelasakan bahwa hubungan efikasi diri dengan kecemasan pasda seseorang dalam menghadapi suatu ujian kejuruan yaitu salah satunya pada atlet tenis lapangan Pelti Semarang dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian ini menjunjukan adanya hubungna efikasi diri seseorang dengan kecemasan seseorang dengan koefesien
korelasi antara variabel efikasi diri dengan kecemasan adalah -0,471 dengan P = 0,000.
Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi efkasi diri seseorang maka semakin kecil kecemasan yang dilami.
Penelitian lain yang dilakukan Faiz Alfi Rachmawati dkk pada tahun 2017 yang berjudul pelatihan efikasi diri untuk menurunkan kecemasan berbicara di depan umum pada santri menunjukan hasil mean pada prates dengan nilai 76,67 dan saat pascatest turun menjadi 67,56 dengankan saat follow up turun kembali menjadi 67, 44 hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor kecemasan pada saat pratest dan pascatest , berdasarkan hasil analisis ini dpaat disimpulkan bahwa pelatihan efikasi diri yang dilakukan ini memang dapat menurunkan kecemasan pada satri karena menimbulkan presepsi positif lebih yakin akan kemampuannya dan dapat meingkatkan motivasi serta daya juang yang tinggi.(Rachmawati & dkk, 2017)
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melalukan efikasi diri karena efikasi diri bisa dilakukan dengan mudah namun kendalanya hanya kemauan dalam diri untuk berfikir positive atau selalu yakin dengan apa yang di hadapi.
Kesimpulan
Dalam penelitian ini masih jauh dari kata sempurna karena kerebatasan dari internal maupun eksternal namun karena adanya pandemi covid 19 ini penelitian di ubahn dengan menggunakan system online. Walaupun melalui system online pelatihan efikasi diri sangat mudah untuk dilakukan sendiri karena efikasi sangat penting denga kehidupan sehari –hari.
Ucapan terimakasih
Terimakasih kepada mama papah yang selalu mensuport dan mendoakan dalam
Jurnal Antara Keperawatan Vol. 3 No. 2 Mei - Agustus Tahun 2020
kondisi apapun. Kepada ibu dospem yang telah membimbing dalam proses perjalanan skripsi ini. Dan tak lupa kepada pasangan dan sabahat – sabahan yang selalu saling membantu.
Saran
Dalam penelitian ini, peneliti masih
belum sempurna dikarenakan
kerbatasan ,baik dari diri peneliti sendiri maupun faktor eksternal dari peneliti dan dari adanya keterbatasan untuk melakukan penelitian secara langsung kepada responden karena sedang diadakannya PSSBB dikarekan wabar COVID-19 ini yang mengharuskan segala kegiatan penelitian berubah menjadi online yang dilakukan kepada responden, maka peneliti menyarankan :
1.Bagi STIKes YATSI
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan dari teori pembelajaran keperawtan jiwa dengan menerapkan teknik efikasi d
iri untuk mengurangi kecemasan. 2.Bagi Siswa- siswi
Peneliti menyarankan agar siswa-siswi dapat melakukan efikasi diri sendiri untuk membantu menurunkan kecemasan baik kecemasan dibidang menuntut ilmu ataupun kecemsan yang terjadi karena menghadapi sesuatu.
3.Bagi SMK Kesehatan Bina Prestasi Tangerang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pelatihan yang dapat diterapkan kembali oleh guru- guru di sekolah untuk menurunkan kecemasan khususnya pada siswa – siswi yang akan menjalani ujian.
4.Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutkan untuk
melakukan penelitian terhadap efikasi diri untuk mengurangi tingkat kecemasan baik dilakukan dilingkungan institusi pendidikan maupun diluar institusi karena kecemasan sangat berbubungan. Referensi
Annisa, D. F., & Ifdil. (2016). Konsep
Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut
Usia (Lansia). 5.
https://doi.org/10.24036/0201652648 0-0-00
Demak, I. P., Muharram, D. N., & Mohammad, S. (2019). Hubungan
Tingkat Kecemasan Dalam
Menghadapi Ujian Blok Dengan Nilai Ujian Mahasiswa Kedokteran Tahun Kedua Universitas Tadulako.
Departemen Histologi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Tadulako.
https://doi.org/10.30598/molmed.201 9.v12.i1.11
Fitriyanti, K., & Wilani, N. M. A. (2019).
Pengaruh pelatihan efikasi diri
terhadap tingkat kecemasan
berkomunikasi pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Denpasar.
Maulidia Zahrah, I. M. (2018). Terapi murotal Al-Quurnan terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien post operasi sectio caesare. Jurnal kesehatan, Vol 1(ISSN 2664 - 587).
Notoatmodjo, S. (2018). Metodelgi Penelitian Kesehatan (Ke 3). PT
RINEKA CIPTA.
Putri, S. W. (2017). Hubungan Efikasi Diri
Dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa. volume 1.
https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.p hp/happiness/article/view/954
Rachmawati, F., & dkk. (2017). Pelatihan
Efikasi Diri Islam Untuk Menurunkan Kecemasan Berbicara Di Depan
Jurnal Antara Keperawatan Vol. 3 No. 2 Mei - Agustus Tahun 2020
https://doi.org/10.20885/intervensips ikologi.vol9.iss1.art4
Shofiah, V., & Raudatussalamah. (2016).
Self—Efficacy Dan Self—Regulation Sebagai Unsur Penting Pendidikan
Karakter.
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Kutubkhanah/ article/download/818/778