Latar belakang
Tenaga kesehatan berhubungan dengan
klien/pasien.
Hubungan dg klien :
- bentuk khusus hubungan antar baik dan tdk merugikan. hubungan terapetik.
Cont……….
Prinsip berbuat baik dan tdk
merugikan sbgi pertimbangan dlm interaksi tetapi kenyataan :
• msy masih tdk puas thd
pelayanan yg diterima sikap tdk percaya thd petugas kes.
Dampak sikap tidak percaya :
mempengaruhi jalannya hubungan teg.kes. Dg klien.
Cont………
Kritik dan ketdkpuasan klien
banyak
faktor a.l. :
- ketdkmampuan teg.kes. dalam memberikan
pelayanan.
- tenaga kes. memiliki
kepribadian yg kurang terpuji - teg.kes mengalami krisis etika - peningkatan kesadaran
otonomi (hak dan kewajiban) klien.
Tuntutan moral
sebagai dampak dari :
• Perkembangan
IPTEK/tekanan global • Tuntutan masyarakat yg semakin kompleks • Kebijakan Pemerintah
thd pelayanan profesional
• Tuntutan profesi thd kaidah-kaidah profesi yg dianut serta
Pelayanan keperawatan bermutu/profesional
1. Penguasaan thd IPTEK yg terkait
2. Keterampilan tehnis dan kiat keperawatan 3. Pelayanan
berpedoman pada
Profesi
• Manusia memenuhi
kebutuhan hidup
mempunyai pekerjaan/mata pencaharian.
• Diperlukan keahlian dalam bekerja Profesional.
• Profesi : suatu pekerjaan yg bertujuan mencari nafkah yg berdasarkan pada keahlian. • Profesi sebagai sumber mata
• Profesi keperawatan
profesi luhur : Motivasi
utama adalah pengabdian kepada masyarakat bukan mencari keuntungan.
• Pekerjaan yg ditujukan
untuk kepentingan masy.
• Tututan menjunjung
tinggi etika profesi. • Motivasi altruistik
Ciri Profesi :
• Berorientasi pada pelayanan masyarakat
• Body of knowledge
penguasaan dan kemampuan implementasi
• Memiliki otonomi
kemandirian, wewenang dan tanggung jawab
• Memiliki kode etik norma yg diyakini oleh profesi dan menjadi acuan dalam
Pelayanan/asuhan keperawatan
• Pekerjaan yg menuntutkeahlian
• Profesi luhur, bukan sekedar mencari
nafkah motivasi utama : Pengabdian • Pengabdian sesuai
tuntutan etika profesi • Harus mengabdi pada
Pengertian Etika
• Ilmu ttg apa yg baik dan apa ygburuk dan ttg hak dan kewajiban moral (akhlak)
• Kumpulan azas atau nilai yg berkenan dg akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan msy. • Etika : Ilmu yg mempelajari
moralitas perbuatan seseorang melalui kegiatan yg beralasan • Etika studi ttg moral atau isu
Pengertian…..
Etiket/norma kesopanan
• Tata cara dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusia
• Suatu norma yg terutama mengatur aspek kehidupan antar pribadi.
• Dasar etiket : Kepantasan, kebiasaan, kepatutan yg berlaku dlm pergaulan
PERBEDAAN ETIKA DENGAN ETIKET
ETIKA ETIKET
1. Memberi norma tentang apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak
2. Selalu berlaku, meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan.
3. Lebih bersifat mutlak
4. Menyangkut aspek batiniah
1. Cara yang tepat/diharapkan dan ditentukan untuk dilakukan dalam kalangan masyarakat tertentu
2. Hanya berlaku dalam pergaulan yang membutuhkan kehadiran orang lain
3. Bersifat relatif, karena ukuran sopan santun antara masyarakat satu dengan lainnya bisa berbeda
Kebutuhan etika
• Setiap hari, perawat. Berhub. Dg pasien/klien. • Berhubungan keputusan : perawat dituntut
memberikan yg terbaik berdasarkan pertimbangan moral prinsip moral.
Apakah yg baik dan benar untuk klien? Bagaimana kebenaran moral dilakukan?
Keputusan moral kebutuhan dijadikan
Prinsip-prinsip Etika
Moral/Etika : Nilai-nilai/norma yang menjadi pegangan bagi profesi dalam bersikap tindak
pelayanan.
Prinsip-prinsip etika :
Kpts dg mempertimbangkan
prinsip2 moral tanpa ini terjadi konflik moral.
Kpts moral merupakan
kebutuhan yg harus dijadikan pertimbangan dlm menetapkan tindakan yg tepat.
Prinsip moral….
1. Beneficence (doing good, loving, or caring
berbuat baik) menolong sesama manusia dg
sebaik-baiknya/berkualitas
2. Nonmaleficence (no harm tidak merugikan) prinsip
menghindari/meminimalisir tindakan berbahaya
3. Otonomy(freedom) prinsip memberikan
6. Veracity (kejujuran) menyatakan hal yg sebenarnya dan tdk bohong. dasar hub. Saling percaya
7. Confidentially respek thd orang lain.
4. Justice hak klien untuk diperlakukan setara.
Hak dalam etika profesi
• Tututan thd sesuatu sebagaimana mestinya
• Hak dipandang dari sudut pribadi dan sudut pandang hukum.
• Hak pribadi mengacu pada konsep pribadi yg menyangkut pertimbangan kehidupannya, keputusan yg dibuat,
• Hak hukum hak untuk memberikan kekuasaan tertentu untuk mengontrol
situasi dan mempunyai kewajiban tertentu yg menyertai.
• Faktor mempengaruhi konsep pribadi ttg hak : hubungan sosial, orang tua,
Peranan hak
• Hak dpt digunakan untk mengekspresikan kekuasaan.
• Hak dpt digunakan untuk menjustifikasi tindakan
Jenis hak
1. Hak kebebasan mengekpresikan hak untuk hidup sebagaimana yg mereka
pilih dlm batas2 tertentu (Fromer, 1981) 2. Hak kesejahteraan
Membantu menentukan hak
(Badman dan Badman, 1986)
1. Kebebasan menggunakan hak tdkdisalahkan/dihukum untuk tdk
menggunakan atau menggunakan 2. Individu mempunyai tugas memberi
kemudahan orang lain dlm menggunakan haknya
3. Hak sesuai dg prinsip
• Hak dapat dilaksanakan. jaminan bahwa hak2 manusiawi dilaksanakan untk semua klien
• Apabila suatu hak membahayakan
Kode etik perawat
• Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama.
• Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan yg sama
• Profesi memiliki keahlian yg tidak dimiliki oleh orang lain.
• Profesi mempunyai t.j. khusus.
• Profesi memiliki monopoli untuk keahlian tertentu risiko
• Pengguna jasa perlu terlindungi KODE ETIK ad/ jaminan bahwa kepentingan konsumen akan terjamin.
• Kode etik pedoman tertulis yg mengatur ttg norma-norma berperilaku.
• Kode etik produk etika terapan ; penerapan dari pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu yaitu PROFESI.
• Membuat kode etik oleh profesi
menetapkan niatnya mewujudkan nilai2 moral yg dianggapnya hakiki.
Pengertian :
Kode etik ad/ persetujuan bersama, yg timbul dari diri anggota itu sendiri u/ mengarahkan perkembangan mereka sesuai dg. Nilai2 ideal yg diharapkan. Kode etik ad/ hasil murni yg sesuai dg
Kode etik ad/ kaidah-kaidah atau
peraturan2 yg ditetapkan bersama dan diterima oleh seluruh anggota suatu
profesi.
Kode etik pada dasarnya ad/suatu hukum etik sikap mental yg wajib dipatuhi oleh para anggotanya dalam menjalankan
tugas.
Kode etik merupakan aturan2 susila, atau sikap akhlak yg ditetapkan bersama dan diaati bersama oleh para anggota, yg
Kode etik rumusan pedoman yg
menunjukkan hal-hal yg mana yg harus dilakukan dan yg mana yg tidak boleh dilakukan.
Tujuan Kode etik :
• Tanpa sanksi hukum, kode etik tidak akan dilanggar oleh para anggotanya.
• Sebagai jaminan kpd msy bahwa anggota profesi akan memberikan yg terbaik
• Profesi akan menggunakan pengethnya dan keahlian demi kepentingan msy.
• Sebagai kewajiban bagi profesi dalam memberikan pelayanan dilandasi
pertimbangan moral.
• Menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi.
Majelis Kode Etik
• Pada umumnya kode etik akan
mengandung sanksi2 yg dikenakan pada pelanggar.
• Kasus pelanggaran akan dinilai dan
ditindak oleh suatu “Dewan kehormatan” atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu.
• Tujuan ; mencegah perilaku yg tidak etis • Majelis Kode Etik profesi diatur dlm
Hipocrates Fungsi Kode Etik
1. Menghindari ketegangan antara manusia 2. Memperbaiki status kepribadian
Kode etik penting dlm pelayanan
1. Etika akan menunjukkan standar profesi.
Standar akan melindungi dalam memberikan pelayanan
2. Kode etik menjadi alat menyusun standar
praktik, memperbaiki dan memeliharan standar 3. Kode etik ad/ pedoman resmi untk tindk.
Profesional
Masalah etika
1. Moral unpreparednesstidak didukung kemampuan yg memadai.
2. Moral blindness ketdkmampuan melihat msl moral
3. Moral indifference berkurangnya
keinginan/kemamuan thd kebut. Moral 4. Amoralism tdk ada perhatian thd
5. Moral complacency tdk ada keinginan menerima bahwa hal tsb salah
6. Fanatisme moralterlalu fanatik thd ide tertentu/bila ada baru sukar diterima
Malpraktik
• Kegagalan seorang profesional untuk melakukan praktik sesuai standar kesalahan (kelalaian, sengaja).
• Melakukan sesuatu yg seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. • Tidak melakukan yg seharusnya dilakukan
Kelalaian :
• Ketidaksengajaan • Kurang teliti
• Kurang hati-hati • Acuh tak acuh
• Sembrono
• Tidak peduli terhadap kepentingan orang lain, namun akibatnya bukan
• Kelalaian bukan merupakan
pelanggaran hukum atau kejahatan jika tdk sampai menimbulkan kerugian atau
cedera dan orang itu dapat menerimanya
• Jika kelalaian mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan bahkan merengut
Tuntutan bagi profesional yg
melakukan malpraktik :
1. Pelanggaran etika profesi Majelis Kode Etik/Komite etik
2. Pelanggaran hukum (perdata/pidana) pengadilan
Bidang Pekerjaan yang berisiko :
1. Assessment errors : mengumpulkan data/info berdampak pada ketidaktepatanmenentukan diagnosa kesalahan dalam bertindak.
2. Planning errors : pendokomentasian rencana, mengkomunikasikan secara efektif, melakukan
tindakan yg didukung kurangnya info , memberi instruksi yg dapat dimengerti oleh
pasien
Vestal (1995), malpraktik bila penggugat menunjukkan :
- Duty terkait dg kewajiban
- Breach of the duty kewajiban/menyimpang dari yg.seharusnya
-Injury Pasien mengalami cedera akibat (fisik) pelangaran yg dapat dituntut secara hukum - Proximate caused pelangaran terkait dg.
Sebagai penggugat mampu menunjukkan bukti pada setiap elemen (4 elemen).
Jika semua elemen dapat dibuktikan hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi malpraktik perawat berada pada tuntutan malpraktik.
Thd.tuntutan malpraktik, pelanggaran dapat bersifat :
• Pelangaran etika profesi Penanganan
• Sanksi administratif Keppres 56/1995 MDTK :meneliti/menentukan ada/tidak ada
kesalahan/kelalaian dalam menerapkan standart profesi tindakan disiplin.
• Pelanggaran hukum perdata atau pidana - Perdata ganti rugi (UU 23/92,Ps.55) - Pidana UU 23/92 Bab X (ketentuan
Bagaimana menangani masalah
moral
Curtis dan Flaherty’s (1982) model membuat kpts moral : 5 tahapan : 1. Pengkajian situasi
2. Mendiagnosa atau mengidentifikasi masalah moral
3. Menetapkan tujuan moral dan rencana yang tepat
Pengkajian situasi
Mengidentifikasi Masalah moral
Menetapkan tujuan Dan rencana tindk Melaksanakan
Renc.tindk Penilaian
Levine Ariff and Groh model
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi dilema 2. Mengidentifikasi fakta kes/medis
3. Mengidentifikasi fakta non medis : pasien dan kel, fakta2 eksternal
4. Memisahkan asumsi2 dari fakta2 yg ada
5. Mengidentifikasi bagian2 yg membutuhkan diklarifikasi
6. Mereview prinsip2 etika yg ditetapkan 7. Menjelaskan alternatif
Bagaimana tidak melakukan
kesalahan
:
1. Berikan kasih sayang 2. Gunakan pengetahuan 3. Utama kepentingan pasien 4. Klarifikasi order bila meragukan
5. Tingkatkan kemampuan secara terus menerus 6. Jangan pernah melakukan tindakan yang belum
dikuasai
7. Lakukan tindakan berdasarkan IPTEK
8. Dokumentasikan setiap tindakan yg dilakukan 9. Lakukan konsultasi dengan anggota tim