RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama
Nama Sekolah Sekolah : : SMK SMK NEGERI NEGERI 2 2 DEPOKDEPOK Mata
Mata Pelajaran Pelajaran :: Teknik Pengelasan Dengan Tungsten Inert Gas (TIG)Teknik Pengelasan Dengan Tungsten Inert Gas (TIG) Komp.
Komp. Keahlian Keahlian : : Teknik Teknik PemesinanPemesinan Kelas/
Kelas/ Semester Semester : : XII XII TP/GasalTP/Gasal Tahun
Tahun Pelajaran Pelajaran : : 2017/20182017/2018 Alokasi Waktu
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (9 JP x 1 Pertemuan): 9 x 45 menit (9 JP x 1 Pertemuan)
A.
A. Kompetensi IntiKompetensi Inti 3.
3. Memahami, Memahami, menerapkan menerapkan dan dan menganalisis menganalisis pengetahuan pengetahuan faktual, faktual, konseptual, dankonseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4.
4. Mengolah, Mengolah, menalar, menalar, dan dan menyaji menyaji dalam dalam ranah ranah konkret konkret dan dan ranah ranah abstrak abstrak terkaitterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.bawah pengawasan langsung. B.
B. Kompetensi DasarKompetensi Dasar
3.4
3.4
Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisiMenerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
4.4
4.4
Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatarMelakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).dengan las gas tungsten (TIG). C.
C. Indikator Pencapaian KompetensiIndikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1
3.4.1
Menjelaskan prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpulMenjelaskan prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G) dengan las gas tungsten (TIG).posisi mendatar (2G) dengan las gas tungsten (TIG).
3.4.2
3.4.2
Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisiMenerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G) dengan las gas tungsten (TIG).mendatar (2G) dengan las gas tungsten (TIG).
4.4.1
4.4.1
Menerapkan prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpulMenerapkan prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar menggunakan las gas tungsten (TIG) dengan benar.posisi mendatar menggunakan las gas tungsten (TIG) dengan benar.
4.4.2
4.4.2
Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisiMelakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar menggunakan las gas tungsten (TIG) dengan bmendatar menggunakan las gas tungsten (TIG) dengan benar.enar.
4.4.3
4.4.3
Menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan pemgalasam gas tungstenMenggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan pemgalasam gas tungsten (TIG).4.4.4
Mengikuti SOP yang sesuai dengan pekerjaan pengelasan TIG. D. Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari materi ini, melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mencoba dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G) dengan las gas tungsten (TIG) dengan benar.
2. Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G) menggunakan las gas tungsten (TIG) sesuai fungsi peralatan pengelasan.
3. Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G) menggunakan las gas tungsten (TIG).
4. Menggunakan APD sesuai dengan pekerjaan pengelasan TIG. 5. Menggunakan las gas tungsten (TIG) sesuai dengan SOP.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Parameter pada pengelasan TIG.
2. Posisi pengelasan 2G pada pengelasan TIG.
3. Prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G).
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Mastery Learning
3. Metode : Shoptalk, demonstrasi, tanya jawab, dan penugasan praktikum
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi
Wakru Pendahuluan 1. Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan
salam dan berdo’a.
2. Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran (kebersihan dan kenyamanan).
3. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan mengisi daftar presensi siswa.
4. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik.
5. Guru memberi gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
6. Guru menyampaikan materi secara garis besar dan menjelaskan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
Inti 1. Orientasi
a. Guru memberikan pengenalan sampel produk pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
b. Siswa mengamati sampel produk pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
c. Guru mengkondisikan dan mengajak siswa untuk berdiskusi tentang langkah-langkah pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
d. Siswa berdiskusi tentang langkah-langkah pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
e. Siswa merangkum langkah-langkah pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG) dari hasil diskusi.
2. Penyajian
a. Guru menyajikan materi tentang APD pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
b. Siswa menanya dan memberikan pendapat tentang materi APD pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
c. Guru menyajikan materi tentang teknik penyalaan las TIG pada pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
d. Siswa menanya dan memberikan pendapat tentang teknik penyalaan las TIG pada pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
e. Guru menyajikan materi tentang prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
f. Siswa menanya dan memberikan pendapat tentang prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada
sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
3. Latihan Terstruktur
a. Guru mendemonstrasikan cara pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
b. Guru memberikan contoh hasil pekerjaan pengelasan yang baik.
c. Guru memberikan contoh hasil pekerjaan pengelasan yang kurang baik.
d. Guru menanyakan kepada siswa untuk menganalisis penyebab hasil las yang kurang baik.
e. Guru meminta beberapa siswa untuk menyampaikan pendapat.
f. Guru meminta siswa yang lain untuk menanggapi pendapatnya tadi.
g. Guru memberikan balikan terhadap beberapa pendapat siswa yang bersifat korektif.
4. Latihan Terbimbing
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk latihan praktik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
b. Siswa latihan praktik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
c. Guru memantau kegiatan siswa dan memberi umpan balik dan bimbingan maandiri jika diperlukan.
5. Latihan Mandiri
a. Siswa melakukan praktik teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
b. Guru mengevaluasi hasil praktik siswa setelah siswa selesai melaksanakan praktik dan memberikan umpan balik jika masih ada kesalahan.
c. Guru memberikan soal essay untuk menilai daya tangkap kognitif siswa
Penutup 1. Guru mengevaluasi sikap kerja siswa selama proses pembelajaran.
2. Guru memberikan umpan balik dengan meminta siswa untuk menyimpulkan tentang materi yang disampaikan.
3. Guru memberikan motivasi sebagai tindak lanjut pada pertemuan kali ini dan menyarankan siswa untuk belajar lebih giat tentang pengetahuan terbaru khususnya materi pengelasan dengan las gas tungsten (TIG).
4. Siswa menyimak informasi yang diberikan oleh guru tentang rencana dan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
5. Siswa memimpin doa penutup pembelajaran.
6. Guru menyampaikan salam penutup.
15 menit
H. Alat dan Media Pembelajaran 1. Media : Power Point dan Vidio
2. Alat : LCD Proyektor, mesin las TIG dan kelengkapannya I. Sumber Belajar
1. Dadang. (2013). Teknik Las GTAW Untuk SMK/MAK. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Teknik Pengelasan Gas Tungsten (TIG-WIG). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
3. Tarkina/Sukaini. 2013. Teknik Las GTAW . Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4. Tim Fakultas Teknik UNY. 2004. Mengelas Tingkat Lanjut Dengan Proses Las Gas
Tungsten . Jakarta. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
5. Wiryosumarto, Harsono. (2000). Teknologi Pengelasan Logam . Jakarta: Pradnya Paramita
J. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis/Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk Instrumen : Soal Uraian c. Kisi-kisi Soal
Isntrumen/butir Soal Pengetahuan
Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan Dengan Tungsten Inert Gas (TIG)
Kompetensi Dasar : 3.4 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
Kompetensi Dasar IPK Nomor
Soal
Bentuk Soal 3.4 Menerapkan teknik
pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
3.4.1
Menjelaskan prosedur pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G) dengan las gas tungsten (TIG).1,2 Uraian
3.4.2
Menerapkan teknikpengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar (2G) dengan las gas tungsten (TIG).
3,4 Uraian
d. Soal, Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal
1. Sebutkan 4 sambungan las yang sering dipakai pada pengelasan TIG? 2. Sebutkan 3 pilihan arus yang tersedia pada pengelasan TIG?
3. Jelaskan 5 parameter yang perlu diatur sebelum memulai pengelasan dengan las TIG? 4. Jelaskan dampak negatif teknik pengelasan yang kurang tepat?
Kunci Jawaban Skor Maks
1. a. Kampuh I b. Kampuh V c. Kampuh X d. Kampuh U 20 2. a. Arus AC b. Arus DCEP c. Arus DCEN 10
3. Parameter yang perlu diatur pada pengelasan TIG yaitu : a. Arus Pengelasan
b. Pengaturan Gas
c. Kecepatan Pengelasan d. Elektroda Tungsten e. Bahan Tambah Lasan
3. Dampak negatif teknik pengelasan yang kurang baik yaitu : a. Mengalami distorsi
b. Muncul banyak slack pada benda kerja c. Tidak ada tembusan
d. Mengalami under cut
35
Nilai Akhir = Total Skor Maksimal 100
e. Rubrik Pedoman Penskoran : No.
Soal Kriteria Penilaian
1
a) Jika siswa menjawab soal dengan menyebutkan 4 jawaban benar, skor 20 (maksimal)
b) Jika siswa menjawab soal dengan menyebutkan 3 jawaban benar, skor 15 c) Jika siswa menjawab soal dengan menyebutkan 2 jawaban benar, skor 10 d) Jika siswa menjawab soal dengan menyebutkan 1 jawaban benar, skor 5 e) Jika siswa menjawab soal salah atau tidak menjawab soal, skor 0
2
a) Jika siswa menjawab soal dengan menyebutkan 3 jawaban benar, skor 10
b) Jika siswa menjawab soal dengan menyebutkan 2 jawaban benar, skor 6
c) Jika siswa menjawab soal dengan menyebutkan 1 jawaban benar, skor 3
d) Jika siswa menjawab soal salah atau tidak menjawab soal, skor 0
3
a) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 5 jawaban benar, skor 35 (maksimal)
b) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 4 jawaban benar, skor 28 c) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 3 jawaban benar, skor 21 d) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 2 jawaban benar, skor 14 e) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 1 jawaban benar, skor 7 f) Jika siswa menjawab soal salah atau tidak menjawab soal, skor 0
4
a) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 4 jawaban benar, skor 35 (maksimal)
b) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 3 jawaban benar, skor 26 c) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 2 jawaban benar, skor 17 d) Jika siswa menjawab soal dengan menjelaskan 1 jawaban benar, skor 8 e) Jika siswa menjawab soal salah atau tidak menjawab soal, skor 0
f. Pedoman Penilaian
Nilai Pengetahuan =
∑ Sekor penilaian
g. Konversi Nilai Pengetahuan
Nilai Predikat Huruf
88-100 Sangat Baik A
76-87 Baik B
60-75 Cukup C
0-59 Kurang D
h. Format Tabel Penilaian Pengetahuan
No Nama Siswa
Skor tiap nomor
Nilai Predikat 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst
i. Remidial dan Pengayaan
1. Jika didapatkan lebih dari 75% siswa yang ada di kelas mendapatkan nilai dibawah 75 maka akan dilaksanakan remidial dengan materi yang sama dan waktu yang menyesuaikan.
2. Jika didaptkan kurang dari 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas mendapatkan nilai dibawah 75 maka akan di laksanakan progam pengayaan yang berkaitan dengan materi tersebut.
3. Soal remidi bisa berbentuk soal pengembangan dari soal ulangan maupun berbeda. 4. Soal remidi yang akan digunakan:
No Soal Kunci Jawaban Skor Maks 1 Jelaskan faktor yang
mempengaruhi besarnya arus dan gas yang keluar dari las TIG!
Besarnya arus dan gas yang keluar dari pengelasan adalah tergantung pada tebal bahan dan diameter kawat elektroda serta posisi pengelasan atau berdasarkan WPS (welding prosedure specification ) pekerja-an tersebut.
100
Total Skor 100
Nilai akhir =
Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal
x 75j. Rubrik Skor Remidial No.
Soal Kriteria Penilaian
Skor
1 a) Jika siswa menjawab soal dengan lengkap dan benar 100
b) Jika siswa menjawab soal dengan tidak lengkap 50
c) Jika siswa menjawab soal salah 10
d) Jika siswa tidak menjawab soal 0
2. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Nilai Produk
a) Objek Penilaian : Hasil Praktik Siswa
b) Bentuk Soal : (terlampir pada jobsheet siswa) c) Rubrik Penilaian : (terlampir pada jobsheet siswa)
Isntrumen/butir Soal Pengetahuan
Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan Dengan Tungsten Inert Gas (TIG)
Kompetensi Dasar : 4.4 Melakukan pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul posisi mendatar dengan las gas tungsten (TIG).
JURUSAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 DEPOK JOB SHEET PRAKTIK TIG Semester
Gasal
PENGELASAN PELAT DENGAN PELAT PADA SAMBUNGAN TUMPUL
KAMPUH I POSISI
MENDATAR/HORIZONTAL (2G)
225 menit
PTIG/01 Tgl : Hal 2 dari 2
I. TUJUAN
Setelah mempelajari dan berlatih membuat sambungan tumpul kampuh I posisi mendatar/horizontal (2G) pada pelat alumunium, peserta didik diharapkan akan mampu : 1. Menggunakan las gas tungsten sebagai sumber panas
2. Menggunakan alumunium sebagai bahan dasar dan bahan tambah 3. Kawat las dapat tembus ke bagian di sebalik permukaan pelat 4. Menentukan parameter las TIG sesuai dengan kondisi pengelasan
5. Melakuan pengelasan sambungan kampuh I pada posisi mendatar (2G) sesuai standar operasional
6. Pekerjaan dilakukan dengan cara dan sikap yang benar II. PERLENGKAPAN
1. Perlengkapan las gas tungsten dengan elektroda tungsten murni Ø 3,18 mm 2. Kertas gosok/ampelas.
3. Tang penjepit. III. BAHAN
1. Pelat alumunium ukuran 3 mm x 30 mm x 100 mm
2. Bahan tambah kawat alumunium ER4043 Ø 3,18 mm secukupnya IV. PETUNJUK UMUM
1. Stel regulator gas argon untuk mendapatkan tekanan kerja gas sekitar 7-8 L/menit) 2. Sebelum dipasang pada stang las, tajamkan dulu ujung elektroda dengan arah
memanjang untuk mendapatkan hasil yang optimal. Elektroda ini kemudian dipasang pada stang las
3. Bersihkan kotoran yang ada di permukaan aluminium berupa debu, kotoran, oli, maupun yang lain agar tidak berkontaminasi dengan lasan
4. Saudara dapat berlatih mengelas pada benda aluminium latihan terlebih dahulu sebelum mengerjakan tugas ini
5. Hati-hati sulit dibedakan aluminium pada kondisi padat maupun cair terutama pada pengelasan awal
6. Tanyakan kepada instruktor/ guru bila belum jelas V. KESELAMATAN KERJA :
1. Pakailah perlengkapan keselamatan kerja seperti apron, sarung tangan, topeng las, dan tutup sepatu sewaktu mengelas
2. Gunakan elektroda yang sesuai dengan tebal bahan
3. Periksalah bahwa tidak ada kebocoran gas sebelum memulai penyalaan
4. Perhatikan peletakan dan posisi pembakar (welding torch) terhadap lingkungan kerja dan benda kerja
5. Biasakan bekerja dengan bersih dan rapi, tempat kerja yang berantakan akan berpotensi menimbulkan kecelakaan
6. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dan berpotensi menimbulkan berbahaya 7. Pakailah tang penjepit untuk memegang benda kerja
VII. LANGKAH KERJA
1. Siapkan peralatan las TIG dan periksa kembali sambungan slang serta konektor arus listrik yang menghubungkan dengan benda kerja
2. Periksa kembali pemasangan regulator dan atur tekanan kerja juga pekerjaan. Atur tekanan aliran yang sesuai dengan tebal pelat 7 - 8 L/menit)
3. Atur mesin las pada arus AC
4. Atur amper yang ada pada mesin las sekitar 120 - 160 amper
5. Bersihkan permukaan benda kerja yang akan di las dan tempatkan benda tersebut kerja sesuai posisi pengelasan/gambar kerja
6. Nyalakan busur las dan atur jarak elektroda dengan permukaan benda kerja ± 2 mm
7. Atur sudut pembakar sekitar 75°- 85° terhadap jalur las 8. Atur sudut bahan tambah sekitar 5°- 15°
9. Atur jarak (gap) 2 mm antara dua permukan yang akan disambung kemudian las catat/las titik seperti di dalam gambar di atas
10. Ketika busur sudah tenang atur jarak busur sekitar 1 mm di atas benda kerja.
Kerucut busur dibuat agak naik untuk menahan kecenderungan cairan yang melorot turun
11. Lakukan pengelasan dengan terlebih dahulu memanaskan benda kerja dengan busur las baru ditambahkan kawat las dari sebelah atas dan lakukan ayunan seperti pada las gas. Jangan membuat ayunan las yang terlalu lebar karena bagian atas las akan cenderung undercut. Pada pengelasan ini harus muncul key hole untuk
menunjukkan bahwa terdapat pencairan pada kedua bagian yang disambung dan terjadi penetrasi
12. Lakukan pengelasan sesuai contoh/demonstrasi guru/pembimbing 13. Periksa hasil las dengan mengacu pada kriteria yang ditentukan
14. Apabila sudah memenuhi kriteria, sambung kembali jalur berikutnya sampai menghasilkan penetrasi yang baik
15. Selesaikan pengelasan dengan prosedur yang sama 16. Menandai benda kerja dengan nomor anda
17. Menyerahkan benda kerja kepada instruktor untuk penilaian
18. Instruktor akan memberikan penilaian apakah kompetensi mengelas anda untuk pekerjaan ini sudah memenuhi syarat, jika sudah maka kerjakan lembar kerja
syarat maka kerjakan kembali lembar kerja LB 01 ini sampai tercapai kompetensi yang diharapkan
19. Kembalikan kepada petugas sisa kawat alumunium yang ada jika pekerjaan pengelasan anda sudah selesai
VIII. PENILAIAN Aspek yang
Diukur
Kriteria Penilaian Skor Rekomendasi
Lebar jalur las  6 mm, toleransi ± 1,0 mm  seimbang
Syarat Lulus nilai minimal 70 bagi yang belum mencapai nilai 70 mengulang praktik pengelasan sampai mencapai nilai 70 Kelurusan jalur las
 rata dan berpadu
 Perbedaan tinggi maks. 0,5
mm
Pencairan Bagian yang tidak mencair maksimum 5%
Tinggi jalur las 2 mm, toleransi ± 1,0 mm
Penetrasi Maksimal rata dengan permukaan bawah
Keropos Maksimal 4 mm2
Crack Tidak boleh ada
Distorsi Tidak boleh melebihi 3°
Overlap Tidak ada bagian yang overlap Kebersihan Bebas dari percikan dan
terak/kotoran yang menempel pada daerah pengelasan
TOTAL SKOR 100
IX. RUBRIK PENILAIAN
Aspek Keterangan Skor
Semua aspek Sesuai dengan kriteria 10
Tidak sesuai dengan kriteria 1
X. PEDOMAN PENILAIAN
Nilai Keterampilan =
∑ Sekor penilaian
XI. Konversi Nilai Keterampilan
Nilai Predikat Huruf
88-100 Sangat Baik A
76-87 Baik B
60-75 Cukup C
0-59 Kurang D
XII. Format Penilaian keterampilan
No Nama Siswa Nilai Produk Nilai Akhir Predikat 1 2 3 4 5 6 7 8 dst Nilai Rata-rata
XIII. Remidial dan Pengayaan
1.
Jika didapatkan lebih dari 75% siswa yang ada di kelas mendapatkan nilai dibawah KKM maka akan dilaksanakan pengayaan dengan materi yang sama dan waktu yang menyesuaikan.2.
Jika didapatkan kurang dari 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas dan mendapatkan nilai dibawah KKM maka akan di laksanakan progam remedial yang berkaitan denga materi tersebut.3.
Soal remidial penilaian keterampilan yang dilaksanakan adalah dengan mengulang pembuatan produk pada job tersebut.4.
Pedoman Penilaian untuk remidial adalah jika siswa dapat menyelesaikan soal remidial diatas KKM maka nilai maksimal yang didapat adalah nilai KKM.Mengetahui, Kepala Sekolah
...
Yogyakarta, 05 Januari 2018 Guru Mata Pelajaran