PELATIHAN MEMBACA NOTASI MUSIK BAGI GURU-GURU TK DI
KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2020
Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd.1, Dr. I Made Tegeh., M.Pd.2, Adrianus I Wayan Ilia Yuda Sukmana, S Kom., M.Pd.3
1,2,3 Jurusan IPPB Prodi TP FIP UNDIKSHA
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
The goal to be achieved through this community service is to improve ability to read musical notation among early childhood teachers in Sukasada District. Participants of this community service are 12 of early childhood teachers in Sukasada District from 10 teachers who are targeted. This community service was carried out in form of musical notation reading training for teachers in Sukasada District and it has been carried out well. The implementation of this activity was successful. All participants follow this activity from the beginning to the end of the activity. Reaches of participants Attendance is 100%. In mentoring activities through web meetings, there were 11 participants (92%) attended. In terms of results evaluation, the mean of participant products is 73.3% (well qualified). All participants had a positive response to this training activity and wanted to be sustainable.
Key words: reading rhythm and notation.
ABSTRAK
Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan PkM ini adalah meningkatkan kemampuan membaca notasi musik di kalangan guru TK di Kecamatan Sukasada. Peserta kegiatan PkM ini adalah para guru TK di Kecamatan Sukasada sebanyak 12 orang dari 10 orang guru yang ditargetkan. Kegiatan PkM ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan membaca notasi musik bagi guru-guru di Kecamatan Sukasada dan telah terlaksana dengan baik. Dilihat dari aspek proses pelaksanaan kegiatan ini tergolong berhasil. Pada saat pelatihan umum, semua peserta (12 orang), hadir dalam kegiatan ini sejak awal hingga akhir kegiatan. Kehadiran peserta mencapai 100%. Pada kegiatan pendampingan melalui web meeting peserta yang hadir sebanyak 11 orang ( 92%). Dilihat dari sisi evaluasi hasil, Rerata secara keseluruhan sebesar 73.03%, dengan nilai B (Baik). Dilihat dari tanggapan peserta pelatihan, seluruh peserta memiliki tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan ini dan menghendaki kegiatan ini berkesinambungan.
Kata kunci: membaca irama dan notasi.
PENDAHULUAN
Musik adalah salah satu bidang seni yang tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Hampir dalam seluruh bidang kehidupan manusia musik selalu muncul. Di bidang agama, politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, seni music selalu digunkan. Demikianlah menyanyi sebagai salah satu aspek esensial dalam bermusik, digunakan untuk meyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat luas. Ketika terjadi perang kemerdekaan, lagu digunakan untuk membakar semangat kebangsaan di kalangan warga
masyarakat untuk melakukan bela negara, tidak kenal takut untuk berperang melawan penjajah. Dalam kegiatan ibadah, lagu digunakan untuk memuji kebesaran Tuhan, mohon pengampunan, menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam kitab suci kepada umat sesuai ajaran agama. Demikian
juga musik/lagu digunakan untuk
mengungkapkan rasa bahagia, sedih, susah dari si pembuat lagu. Kritik sosialpun bisa disampaikan lewat musik.
Khususnya dalam bidang pendidikan, lagu/nyanyian memegang peranan penting,
disamping untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan, juga digunakan untuk membangun semangat belajar di kalangan siswa. Selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan anak, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa
keindahan, membuat anak dapat
mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan menghargai orang lain (Safrina, 1999).
Pembelajaran seni musik lebih banyak melalui kegiatan praktek, seperti bermain musik, mendengarkan musik, bergerak mengikuti musik, dengan kegiatan yang paling mendasar untuk anak, yaitu bernyanyi (Jamalus & H. Busroh, 1993). Seni musik membangan keseimbangan pribadi, membangun rasa keidahan pada anak dengan mengalami dan menghayati bunyi ungkapan musik. Pendidikan rasa keindahan ini memberi kesadaran pada anak bahwa musik adalah bagian dari kehidupan, dan dapat mengembangkan kepekaan anak terhadap lingkungannya.
Karena pentingnya musik di bidang pendidikan maka seni musik harus diperkenalkan kepada anak sejak dini (Suyanto, 2005). Seberapa jauh hal tersebut bisa terwujud dalam pembelajaran, akan sangat tergantung pada kemampuan dan keterampilan guru di bidang seni musik. Berdasarkan karakteristik pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini, maka setiap guru yang mengajar pada jenjang tersebut harus mampu melakukan pembelajaran dengan menggunakan lagu sesuai tema pembelajaran. Agar bisa memilih lagu dan mengajak siswa menyanyi dengan benar, maka kemampuan membaca notasi musik yang memadai di samping penguasaan terhadap teknik bernyanyi dan unsur-unsur musik lainnya adalah suatu keharusan bagi guru.
Untuk anak usia dini, idealnya musik mempunyai tiga komponen utama yaitu: memiliki vocal, mampu merangsang gerak, dan dapat memberikan rangsangan kepada anak untuk mendengarkan dengan saksama (menyimak) (Rachmi, dkk, 2008).
Dalam memilih lagu untuk anak, ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan oleh guru.
1) Lagu yang dipilih dapat mendorong anak untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan guru. 2) Berhubungan dengan minat anak.
Lagu yang sesuai dengan minat adalah lagu yang bersifat lucu, bernuansa gembira, memberi kesempatan kepada
anak untuk berfantasi dan
berimaginasi.
3) Berhubungan dengan dunia anak. 4) Memiliki melodi dengan frasa-frasa
yang diulang sehingga anak mudah mengingat.
5) Menekankan pada unsur ritmik, irama dan iliterasi.
6) Bila berupa rekaman lagu atau instrumen, lirik lagu tersebut mudah diganti dengan lirik yang baru ciptaan guru atau anak.
7) Anak dapat menggantikan lirik lagu dengan namanya sendiri, nama saudara, nama hewa dan sebagainya (Palmer dalam Rachmi, dkk, 2008). Lebih jauh dinyatakan bahwa, ada enam hal yang mesti diperhatikan oleh guru ketika memilih lagu untuk dinyanyikan oleh anak-anak.
1) Nyanyian haruslah relevan, penuh makna, dan menarik bagi anak-anak. 2) Lagu mengandung cerita singkat, yang
sesuai dengan dunia anak-anak. 3) Melodi lagunya sederhana, singkat dan
mudah diingat oleh anak.
4) Nyanyian berisi informasi yang perlu dipelajari anak, kini dan di masa mendatang.
5) Nyanyian sebaiknya mengulang informasi dan keterampilan praktis yang dapat dilakukan oleh anak-anak. 6) Nyanyian dapat diapresisi oleh
anak-anak sesuai usianya.
Seperti dikutip oleh Rachmi (2008), Swanson menyatakan bahwa, lagu yang baik untuk anak adalah lagu yang memiliki karakteristik sebagi berikut.
1) Melodinya mudah diingat, menarik untuk dinyanyikan tanpa teks. Untuk anak usia 3-4 tahun, guru dapat memilih lagu-lagu yang memiliki nada berjumlah sekitar tiga nada; untuk anak usia 5-6 tahun, lagunya kurang lebih terdiri dari lima nada.
2) Iramanya menarik perhatian anak. Mengandung ritmik yang konstan, dengan interval yang mudah dinyanyikan. Tanda biramanya sebaiknya 2/4; ¾; 4/4. Temponya dinamis, tidak lambat, tidak ada perubahan tempo di tengah-tengah lagu.
3) Teks lagunya memiliki kerangka yang sama dengan irama lagu dan teksnya sesuai dengan garis melodi musiknya. 4) Pesan dan rasa teks sesuai dengan
pesan dan rasa musiknya.
5) Teksnya menggunakan kata-kata yang diulang-ulang, bahasanya halus dan sopan, sesuai dengan pemahaman pada usianya dan, bersifat mendidik.
6) Wilayah melodinya sesuai dengan wilayah suara anak.
Pada intinya, semua yang berkaitan dengan kehidupan anak dapat dijadikan tema lagu bagi mereka. Lagu dengan tema tertentu bisa dicari pada lagu-lagu yang sudah ada. Akan sangat bagus jika lagu-lagu tersebut bisa dibuat oleh guru sesuai tema-tema pembelajaran sesuai tagihan kurikulum yang berlaku.
Berdasarkan pengamatan di beberapa TK di Singaraja (di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sukasada) tampak bahwa, kemampuan dan keterampilan “membaca notasi musik” sebagai unsur dasar musikal, tidak dikuasai secara baik oleh para guru. Lagu-lagu yang digunakan/dinyanyikan dalam pembelajaran tidak sesuai dengan notasi lagu aslinya sebagaimana dimaksud oleh pencipta lagu tsb. Kerap melodi, birama dan irama lagu diubah karena kelemahan guru dalam hal menyanyi. Anak-anak menyanyi dengan suara/nada dasar yang berbeda, tidak kompak, karena guru kurang mampu memberikan nada
contoh, menyamakan nada dan mencontohkan lagu untuk diikuti oleh anak. Ada kebiasaan di kalangan guru, tidak memandu siswa dengan baik dalam menyanyi, anak-anak menyanyi dengan caranya sendiri, sehingga anak-anak kurang bersemangat/ kurang termotivasi untuk bernyanyi..
Terkait dengan kegiatan pembelajaran di TK, nampak bahwa kemampuan para guru dalam penggunaan lagu dalam pembelajaran belum memadai. Beberapa permasalahan yang nampak ketika guru menggunakan lagu dalam pembelajaran di TK, di antaranya: 1). Lagu yang dinyanyikan tidak sesuai dengan notasi lagu sebagaimana dimaksud oleh pencipta lagu tersebut. 2). Pengambilan nada dasar lagu dalam menyanyi tidak sesuai dengan kemampuan suara anak. 3). Guru kurang mampu memandu lagu dengan baik sehingga dampaknya anak-anak kurang bersemangat/ kurang termotivasi untuk bernyanyi 4). Guru membuat lagu tematik dengan menggunalan lagu contoh, dengan mengganti lirik lagu sesuai isi tema pembelajaran. Namun untaian kata pada lirik lagu tidak sesuai dengan irama dan birama lagu. Akibatnya adalah, jiwa dan semangat yang ingin dibangun melalui untaian nada dalam lagu, tidak terwujud dalam menyanyikan lagu tersebut. 5). Nada (termasuk kesesuaian nada), birama, irama dan tempo lagu sebagai unsur dasar dalam membaca notasi, kurang mendapat perhatian pada saat menyanyi. Sejalan dengan upaya memberikan dukungan dan mengatasi permasalahan itulah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan METODE
Khalayak sasaran PkM ini adalah guru-guru TK di wilayah Kecamatan Sukasada. Jumlah peserta pelatihan yang ditargetkan adalah 10 orang. Namun yang riil terlibat dalam kegiatan ini adalah 12 orang peserta. PkM ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu tahap pelatihan umum dan tahap pendampingan secara intensif. Pada tahap pelatihan umum
disajikan tentang: 1) Cara membaca notasi musik (notasi angka) yang diawali dengan birama, irama, membaca notasi dan menyanyi, 2) Diskusi dan tanya jawab tentang tugas. Pada tahap pendampingan Intensif: 1) Peserta membuat rekaman membaca notasi dan lagu tematik, 2) Peserta mengirimkan rekaman tersebut kepada instruktur untuk dicermati dan diberi masukan, 3) Melakukan pertemuan pendampingan secara on-line untuk menyempurnakan cara membaca notasi dan tampilan lagu dari peserta, 4) Sebelum dilakukan pertemuan pendampingan secara on-line, dilakukan sharing secara intensif melalui WA Group dan WA pribadi.
Evaluasi dilakukan terhadap dua kegiatan, yaitu evaluasi pada kegiatan pelatihan umum
(evaluasi proses) dan evaluasi hasil rekaman. Evaluasi proses bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dilihat dari kehadiran peserta yang mencapai > 90% dan partisipasi aktif selama berlangsungnya pelatihan. Evaluasi hasil bertujuan untuk mengetahui kemampuan para peserta pelatihan dalam membaca notasi musik/menyanyikan lagu yang telah ditententukan oleh insruktur. Pada akhir kegiatan peserta juga diminta memberikan tanggapan terhadap kegiatan pelatihan ini. Secara ringkas, aspek, teknik, dan instrumen evaluasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 01: Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
No. Aspek Evaluasi Teknik Instrumen
1 Proses. Pencatatan dokumen. Daftar Hadir.
2 Hasil (Penugasan Rekaman lagu).
Observasi. Lembar/Rubrik Penilaian.
3 Persepsi peserta. Angket. Daftar Pertanyaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dilihat dari aspek proses pada tahap pelatihan umum, pelaksanaan kegiatan ini tergolong berhasil. Semua peserta (12 orang), hadir dalam kegiatan ini sejak awal hingga akhir kegiatan. Kehadiran peserta mencapai 100%. Pada kegiatan pendampingan melalui web meeting peserta yang hadir sebanyak 11 orang (92%). Satu orang berhalangan hadir karena upacara ngaben. Pada kegiatan sharing melalui WA, 11 orang peserta ini aktif mengirimkan tugas dan minta masukan.
Gambar 1. Pelaksanaan Kegiatan PkM
Dilihat dari sisi evaluasi hasil. Dengan mengacu pada Kriteria PAP Skala 5 1 orang peserta memperoleh nilai A (sangat baik); 7 orang memperoleh nilai B (Baik); 3 orang memperoleh nilai C (Cukup). Rerata secara keseluruhan sebesar 73.03%, dengan nilai B (Baik).
Dilihat dari tanggapan peserta pelatihan, seluruh peserta memiliki tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan ini. Tanggapan peserta yang diidentifikasi melalui angket dapat dipaparkan sebagai berikut.
1) Terhadap pernyataan: Pelatihan ini mendukung pengembangan profesi guru, 5 orang (45.45%) menyatakan Setuju dan 6 orang (54.55%) menyatakan Sangat Setuju.
2) Terhadap pernyataan: Materi pelatihan menambah wawasan guru tentang cara membaca notasi, 5 orang (45.45) menyatakan Setuju dan 6 orang (54.55%) menyatakan Sangat Setuju.
3) Terhadap pernyataan: Pelatihan ini meningkatkan kemampuan guru dalam menyanyikan lagu tematik di TK, 5 orang (45.45) menyatakan Setuju dan 6 orang (54.55%) menyatakan Sangat Setuju. 4) Terhadap pernyataan: Pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dalam
pelatihan memungkinkan untuk
diimplementasikan di TK, 5 orang (45.45) menyatakan Setuju dan 6 orang (54.55%) menyatakan Sangat Setuju.
5) Terhadap pernyataan: Pelatihan sejenis perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya untuk membantu guru dalam memilih lagu untuk pembelajaran di TK, 1 orang (9.09 %) menyatakan Setuju dan 10 orang (90.91%) menyatakan Sangat Setuju.
Semua peserta memandang kegiatan ini sangat penting dan menghendaki kegiatan ini berlanjut.
Secara keseluruhan, pelatihan membaca notasi musik bagi guru-guru TK di Kecamatan Sukasada telah berjalan dengan baik dan tergolong berhasil. Hal ini bisa dilihat dari
beberapa aspek. Dilihat dari aspek proses, kehadiran peserta dalam pelatihan umum, mencapai 100%. Semua peserta (12 orang), hadir dalam kegiatan ini sejak awal hingga akhir kegiatan dari 10 orang peserta yang ditargetkan. Dilihat dari kegiatan pendampingan dalam web meeting, peserta yang hadir sebanyak 11 orang (92%). Pada kegiatan shering melalui WA, 11 orang peserta ini aktif mengirimkan rekaman audio lagu kepada instruktur sebagai bentuk penugasan dari instruktur, untuk dicermati dan diberi masukan. Penilaian terhadap rekaman audio kemampuan membaca notasi dan menyanyi juga menunjukkan hasil yang baik. Dengan merujuk pada Kriteria PAP Skala 5, teridentifikasi: 1 orang memperoleh nilai A (sangat baik); 7 orang memperoleh nilai B (Baik); 3 orang memperoleh nilai C (Cukup). Rerata secara keseluruhan sebesar 73,03%, dengan nilai B (Baik). Analisis terhadap tanggapan peserta yang diidentifikasi memalui angket menunjukkan bahwa para peserta memiliki tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan ini.
Secara umum, semua peserta memandang kegiatan ini sangat penting dan menghendaki kegiatan ini berlanjut, mengingat PkM dalam bentuk kegiatan Pelatihan membaca notasi musik, baru pertama kali dilaksanakan bagi guru-guru TK di Kecamatan Sukasada. Hal ini sangat logis karena pembelajaran di TK lebih banyak menggunakan lagu, utamanya lagu-lagu tematik sesuai tema pembelajaran. Para guru dihapkan bisa membaca teks lagu, menyanyikan lagu sesuai teks dan bisa membuat lagu tematik secara baik sesuai tema pembelajaran. Kendati secara umum ditengarai bahwa kemampuan membaca notasi dan menyanyi di kalangan peserta tergolong baik, namun kemampuan membaca notasi pada seluruh peserta masih belum memadai. Pemahaman, penghayatan tehadap birama dan irama lagu, ketahan dan bidikan nada belum merata di kalangan peserta. Karena itu para guru mesti tetap rajin berlatih membaca notasi, berlatih menyanyi dengan baik, karena pada
realitanya kemampuan para peserta pelatihan di bidang ini masih belum memadai. Selanjutnya, para peserta pelatihan, diharapkan mampu menularkan pengetahuan/pengalaman yang sudah diperoleh dalam pelatihan kepada sejawat guru ditempat kerja mereka. Selanjutnya, adanya harapan dari para peserta agar pelatihan seperti ini lakukan lagi/berkelanjutan i, mesti direspon positif oleh berbagai pihak terkait.
SIMPULAN
Secara umum dapat disimpulkan bahwa, kegiatan PkM dalam bentu Pelatihan membaca notasi musik bagi guru-guru TK di Kecamatan Sukasada telah berhasil dilaksanakan sesuai program yang direncanakan. Peserta yang dirancang sesuai proposal adalah 10 orang. Realitanya yang ikut pelatihan adalah 12 orang. Yang aktif berdiskusi menyelesaikan dan mengumpulkan tugas adalah 11 orang. Kemampuan membaca notasi musik dengan baik dan benar belum dikuasai secara memadai oleh seluruh peserta pelatihan, kendati secara umum ditengarai kemampuan membaca notasi dan menyanyi para peserta pelatihan tergolong baik. Dibutuhkan beberapa kali latihan dengan pendampingan yang memadai. Seluruh peserta memiliki tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan ini. Semua peserta memandang kegiatan ini sangat penting dan menghendaki kegiatan ini berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, AA Gede.2014.Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Medya Publishing
Bonoe, Pono.2003. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Jakarta : Kanisius.
Dahar, Ratna Wilis. 1990. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK Ditjen Dikti Depdikbud.
Hakim, Thursan.2004. Menyanyi dengan Suling, Pianika dan Gitar. Jakarta: Puspa Swara.
Jamalus dan Hamzah Busroh. 1993. Pendidikan Kesenian 1 ( Musik ). Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud. Koyan, I Wayan. 2004. Konsep Dasar dan
Teknik Evaluasi Hasil Belajar.Singaraja: STKIP.
Latif, mukhtar, dkk.2014. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mahmud, At dan Bu Fat. 1994. Metode Pengembangan Seni Musik di Sekolah Kami, Belajar Seni Musik Aktif dan Kreatif untuk SD Kelas 1 dan 2. Jakarta: Balai Pustaka.
Mol, Hans. 2012. “Using Song in The Classroom”. Tersedia pada http://www.hltmag.co.uk/apr09/less01.ht m (diakses tanggal 18 Februari 2012) Nurani Sujiono, Y, 2009. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Pekerti, Widia dkk. 2015.Metode
Pengembangan Seni. Jakarta: UT. Rachmawati, Yeni. 2005. Musik Sebagai
Pembentuk Budi Pekerti. Yogyakarta: Jalasutra.
Rachmi, Tetty, dkk.2008.Keterampilan Musik dan Tari, Jakarta: UT.
Ratminingsih, dkk. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Induktif Bebasis Lagu Kreasi (Scripted Songs): Inovasi Pembelajaran Integratif dan Holistik dengan Insersi Nilai Budaya dan Karakter Bangsa (Laporan Penelitian).Singaraja.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Sukohardi, AL. 2005. Teori Musik Umum. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Soeteja, Zakarias, dkk. 2009. Pendidikan
Kesenian. Jakarta: Ditjen Dikti