• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Prototive Parkir Meter Portable

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perancangan Prototive Parkir Meter Portable"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

16

Perancangan Prototive Parkir Meter Portable

Muhammad Kifli Hutagalung

Badan Keuangan Daerah Kota Padangsidimpuan mhdkiflihutagalung@gmail.com

Abstrak

Retribusi parkir merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten / kota yang sangat rentan kebocoran. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatasi kebocoran ini antara lain dengan parkir berlangganan dan pembuatan parkir meter (parkir). Untuk pengadaan sebuah e-parkir dibutuhkan investasi yang cukup besar oleh karena itu yang menggunakan e-e-parkir baru pada kota – kota besar. Bagi kota kecil diperlukan sebuah e-parkir yang simple dalam bentuk portable yang bisa dibawa. Perangkat e-parkir portable ini berguna sebagai sarana pembayaran parkir dan selain itu juga sebagai alat untuk mengisi saldo pada kartu e-parkir. Dengan adanya e-parkir portable ini diharapakan PAD dari parkir pada kota – kota kecil dapat ditingkatkan. Ketika seorang hendak membayar biaya parkir ia cukup mendekatkan kartu e-parkirnya ke perangkat, perangkat akan membaca sisa saldo yang terdapat pada kartu tersebut jika saldo pada kartu tersebut cukup untuk membayar biaya parkir maka saldo pada kartu tersebut akan dikurangi. Tetapi jika saldo pada kartu kurang maka pemilik kendaraan harus mengisi dahulu saldonya. Untuk mengisi saldo pemilik kendaraan cukup memberikan sejumlah uang kepada petugas secara otomatis perangkat akan mengisi saldo sejumlah uang yang diberikan. Setiap transaksi baik pembayaran parkir maupun pengisian saldo semuanya terekam pada memori perangkat ini berguna untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh petugas parkir.

(2)

17

I. LATAR BELAKANG

Retribusi parkir adalah salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten / kota. Retribusi parkir dari sektor ini sangat rentan terhadap kebocoran. Hal ini terjadi disebabkan system pembayaran parkir yang masih menggunakan karcis sebagai bukti bayar. Tidak jarang petugas parkir tidak memberikan karcis parkir kepada pengguna jasa parkir atau karcis yang diberikan tidak di korporasi oleh dinas yang mengelolah perparkiran.

Mensiasiati hal ini banyak daerah melakukan inovasi dalam rangka memperkecil kebocoran pendapatan dari retribusi parkir ini. Inovasi ini antara lain menerapkan parkir berlangganan. Ada dua model penerapan parkir berlangganan ini.

Metode pertama adalah pengguna jasa pembayar jasa parkir secara periode, misal bulanan, triwulan, semester atau tahunan dan mendapatkan stiker yang akan ditempel pada kendaraannya. Metode kedua adalah pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah provinsi dalam hal ini SAMSAT. Setiap pemilik kendaraan yang akan mengurus pajak kendaraan di SAMSAT maka secara otomatis pemilik kendaraan akan dibebankan retribusi parkir selama satu tahun.

Inovasi lain yang dilakukan adalah dengan menerapkan parkir meter. Dimana pada lokasi parkir terpasang alat yang berfungsi sebagai tempat / sarana pembayaran biaya parkir. Pembayaran tidak menggunakan uang tunai tetapi menggunakan uang elektronik e-money (dengan kartu).

Penggunaan parkir meter ini mulai diterapkan di kota – kota besar di Indonesia. Dengan penerapan ini kebocoran pendapatan retribusi parkir dapat diminimumkan. Tetapi metode ini memiliki kekurangan antara lain :

1.

Karena dipasang di daerah terbuka dan tidak ada penjagaan maka rentan akan kerusakan baik yang disebabkan kondisi luar maupun karena kanibalisme terutama pada malam hari

2.

Biaya pembuatan yang besar

3.

Membutuhkan tempat untuk memasang alat

4.

Kurang cocok digunakan untuk parkir yang lokasinya kurang ramai atau lokasi yang kecil

5.

Kurang cocok digunakan pada kota kecil

Untuk mengatasi hal tersebut maka pada penelitian ini akan dirancang sebuah parkir meter portable yang dapat dibawa. Alat ini dapat bekerja secara online ataupun offline. Dengan model portable ini diharapkan alat ini dapat digunakan di kota kecil.

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Parkir

Menurut kamus bahasa Indonesia parkir adalah tempat menghentikan atau menaruh kendaraan bermotor untuk sementara (Ananda Santosa dkk ). Sedangkan dalam Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah disebutkan parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.

Parkir dapat dikategorikan dalam dua kategori yaitu parkir badan jalan (on street) dan parkir di luar badan jalan. Parkir badan jalan dikelolah oleh pemerintah kota / Kabupaten melalui dinas terkait. Pendapatan dari parkir ini dimasukkan dalam jenis retribusi parkir. Sedangkan parkir diluar badan jalan dikelolah oleh perorangan atau badan usaha. Pendapatan dari parkir yang dikelolah baik perseorangan maupun badan ini dimasukkan sebagai pendapat pajak parkir.

Sesuai dengan UU No. 28 Tahun 2009 pengutipan retribusi (termasuk parkir) tidak boleh diserahkan kepada pihak ketiga. Oleh karena itu pemasukkan dari hasil retribusi masuk ke kas daerah.

Ada beberapa daerah yang telah melakukan inovasi dalam meningkatkan pendapatan dari retribusi parkir seperti Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang menetapkan peraturan setiap kendaraan yang parkir di wilayah Kabupaten Sidoarjo dikenakan tarif berlangganan. Dasar hukum peraturan ini adalah Perda No. 1 tahun 2006 dan Perda No. 2 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Parkir di Kabupaten Sidoarjo. Dengan penerapan perda ini terjadi peningkatan yang signifikan terhadap pendapat dari parkir. (Kementerian PPN/BAPPENAS). Tetapi perda ini telah dibatalkan oleh Kementerian Dalam Negeri (www.tribunnews.co.id)

(3)

18 bertolak dari isu kebocoran pendapatan parkir

(Kementerian PPN/BAPPENAS).Selain kota Bandung, Jakarta juga telah menerapkan parking meter.

Penerapan parking meter ini masih dilakukan pada kota – kota besar kota. Sedang dan kota kecil dan menengah belum menerapkan system ini. Hal ini disebabkan besarnya investasi yang yang harus dikeluarkan untuk membeli peralatan ini.

2. Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sebuah system komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer (Didin Wahyudin, 2006).

Keuntungan menggunakan mikrokontroler antara lain biaya pembuatan perangkat jadi lebih murah, ukuran perangkat lebih kecil, rangkaian elektroniknya lebih simple dan sederhana serta kompleksitas fasilitas yang ada pada mikrokontroler.

Pada mikrokontroler telah terdapat saluran komunikasi serial maupun paralel, Input – output (I/O), memori (RAM, ROM, Flash, EEPROM), CPU, ADC dan fasilitas lainnya (sesuai dengan spesifikasi mikrokontroler tersebut). Dengan banyaknya fasilitas pada mikrokontroler ini akan menyederhanakan rangkaian elektonik. Kompleknya fasilitas pada mikrokontroler inilah yang membedahkan antara mikrokontroler dengan microprocessor. Peralatan rumah tangga yang menggunakan mikrokontroler antara lain pada mesin cuci, AC, televise, microwave dan lain - lain Agar mikrokontroler ini dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan mengontrol jalannya peralatan yang dikendalikannya maka pada mikrokontroler harus ditanamkan sebuah program. Program ini disimpan pada memori flash mikrokontroler. Program ini tidak akan hilang walaupun catu daya ke mikrokontroler diputus. Untuk penanaman program ke mikrokontroler dibutuhkan perangkat downloader.

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk memprogram mikrokontroler antara lain : Basic Compiler (BASCOM), Arduino, AVR, Assembly, C dan lain lain. Mikrokontroler dapat dikelompokkan atas keluarga AVR, MCS,PIC

3. Arduino

Arduino pertama kali dikembangkan pada tahun 2005 di Itali oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles. Arduino merupakan mikrokontroler AVR dengan bahasa pemrograman yang mirip dengan bahasa C dan bersifat open source.

Arduino is an open-source electronics prototyping platform based on flexible, easy-to-use hardware and software. It's intended for artists, designers, hobbyists, and anyone interested in creating interactive objects or environments (www.arduino.cc).

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri (http://id.wikipedia.org/wiki/Arduino).

Arduino sendiri mengeluarkan beberapa jenis hardware arduino seperti UNO, Duemilanove, Nano, Mega 2560, Lilypad, Leonardo dan lain – lain. Karena dikembangan secara open source maka arduino berkembang secara cepat dan memunculkan varian – varian hardware arduino yang beragam. Di Indonesia muncul beberapa jenis arduino seperti inoduino, arduino unyil, starduino dan lain – lain.

Selain bersifat open source kesederhanaan bahasa pemrograman arduino yang mirip C mendukung cepatnya perkembangan arduino. Banyaknya fungsi – fungsi pengembangan yang dibagi secara gratis membuat banyak pihak menyukai arduino.

Dibalik kemudahan dan banyaknya fasilitas pada arduino, arduino di kritik sebagai pemrograman mikrokontroler yang tidak mendidik dan membodohkan karena programmer dimanjakan dengan fungsi – fungsi dan fasilitas yang ada.

(4)

19 4. RFID

RFID (Radio Frequency Identification) adalah sebuah perangkat kecil yang ditanamkan / dipasang pada sebuah benda sehingga benda tersebut memilih sebuah nomor unik. Nomor unik pada benda tersebut hanya bisa dibaca oleh reader yang memiliki frekuensi yang sama dengan RFID. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

(http://id.wikipedia.org/wiki/RFID).

Berdasarkan catu daya RFID dikelompokkan atas 3 yaitu Passif, Aktif, Semi aktif. RFID passif tidak membutuhkan catu daya internal. Catu daya untuk RFID passif berasal dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh reader RFID. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan reader akan mengaktifkan RFID untuk mengirim sinyal (kode) kepada reader. Karena tidak memilikih catu daya sendiri maka ukuran RFID ini kecil

RFID aktif membutuhkan catu daya internal berupa baterai atau jenis lainnya sehingga ukuran RFID lebih besar. Karena memilih catu daya sendiri maka daya pancar antara RFID dengan readernya lebih jauh dari RFID passif.Frekwensi RFID passif yang banyak digunakan di Indonesia adalah 125 Khz dan 13,56 Mhz.

Pada RFID terdapat nomor unik yang satu sama lainnya memiliki nomor yang berbeda. Berdasarkan penyimpanan datanya RFID dikelompokkan atas 2 yaitu read only, read write, Pada read only reader hanya bisa membaca nomor yang terdapat pada RFID tidak bisa menuliskan data pada RFID.

Pada RFID read write terdapat memori yang dapat ditulis atau di hapus. Walaupun dapat ditulis maupun dihapus tetapi nomor unik yang terdapat pada RFID ini bersifat permanen tidak bisa diubah.

III. RANCANGAN PENELITIAN

1. Perangkat yang Digunakan

Adapun perangkat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

a. Perangkat Keras (Hardware), yang terdiri dari 1. PC / Laptop

2. Tag RFID

3. RFID Reader RDM880

4. Arduino Uno/Duemilanove dan Mega 2560 5. Liquid Crystal Display (LCD)

6. Powerbank (Catu daya)

7. Perangkat pendukung lainnya seperti kabel jumper, tang dan lain – lain.

b. Perangkat Lunak (Software), yang terdiri dari : 1. Operating system Windows 7

2. Arduino (open source) 3. MS Office 2007 1. Perancangan Parkir Meter

Pada dasarkan konsep e-parkir ini sama dengan arker manual yang terjadi sekarang ini. Perbedaan yang mendasar adalah system pembayaran parking tidak menggunakan uang tunai dalam membayar arker dan semua transaksi arker akan terekam pada perangkat arker.

Perangkat yang dirancang dapat menggunakan satuan waktu dalam menetapkan biaya arker dimana biaya arker akan bertambah seiring lamanya kendaraan tersebut arker. Misalnya untuk satu jam pertama biaya arker sebesar Rp. 2.000, untuk satu jam berikutnya akan dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000 perjam. Selain itu juga perangkat dapat diubah ke model biaya tetap. Pada arker tetap biaya arker sama untuk waktu yang tidak ditentukan yang membedakan hanyalah kategori kendaraan seperti roda dua, mini bus dan bus.

Menyuplay waktu setiap saat. Dalam arti lain perangkat ini memiliki jam yang real time. Perangkat RTC terdiri dari sebuah IC dan sebuah baterai kancing (ukuran uang logam Rp. 200) kecil yang menyuplay IC. Jika perangkat mati suplay terhadap jam ini tetap ada sehingga waktu tetap berjalan.

Untuk mengetahui satuan lama waktu parkir maka diperlukan satuan waktu pengukur. Satuan waktu pengukur tersebut ada pada modul RTC (Real Time Clock).

(5)

20 kartu e-parking dan yang kedua sebagai penambah

nilai saldo pada kartu e-parking.

Ketika perangkatnya berfungsi sebagai pengurang saldo maka proses yang terjadi adalah perangkat akan membaca sisa saldo terlebih dahulu jika saldo lebih besar dari biaya transansi maka akan dilakukan perubahan dengan menuliskan data pada e-parkir senilai jumlah saldo sisa – tari parkir. Tetapi jika nilai saldo lebih kecil dari tarif maka proses penulisan data tidak dilakukan tetapi mengirim data ke LCD untuk menampilkan sisa saldo.

Perangkat berfungsi sebagai pengisi saldo, proses yang terjadi sama seperti perangkat pengurangi saldo. Perbedaannya pada pengisi saldo proses penulisan pada RFID adalah sisa saldo + jumlah saldo.

Gambar 1. Diagram Blok Parkir Meter

1.

Keypad berfungsi untuk memilih menu, memasukkan nomor plat dan jenis kendaraan.

2.

LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan data baik yang diinput maupun hasil proses.

3.

RFID reader berfungsi untuk membaca kartu – parkir dan menulis / merubah isi saldo kartu e-parkir

4.

Therma printer berfungsi untuk mencetak slip pembayaran parkir atau untuk mencatak slip menambahan saldo

5.

Arduino Mega berfungsi sebagai otak dan pengatur semua perangkat yang ada. Program ditanamkan pada arduino ini.

6.

Mirosd berguna untuk menyimpan semua transaksi yang terjadi baik nomor plat kendaraan, jenis, nomor seri e-parking,saldo pembayaran, kode petugas dan lain – lain. Data data memori inilah nantinya yang akan dikirm / dimsukkan ke server untuk mendapatkan total keseluruhan pendapatan parkir dari semua lokasi. Pada penelitian ini tidak membahas tentang enskripsi data yang disimpan pada memori SD.

7.

RTC (Real Time Clock) berguna menghasilkan waktu secara terus menurus. Sehingga setiap transaski yang terjadi akan dicatat pada memori SD berupa tanggal, jam, menit dan detik transaksi.

8.

Modem adalah berangkat tambahan yang akan mengkoneksikan antara perangkat dengan server pada dinas yang mengelolah perparkiran dengan terkoneksinya perangkat ini maka setiap transaksi yang terjadi dapat diketahui. Dalam penelitian ini perangkat ini belum terhubung.

Adapun hubungan perkabelan antar perangkat dapat dilihat pada table dibawah ini.

MICRO SD RTC

ARDUINO MEGA

RFID

READER LCD

KEYPAD THERMA

PRINTER

(6)

21

Tabel 1. Hubungan Perkabelan Antar Perangkat

Pin Arduino Pin RFID KEYPAD Pin PRINTER

Pin LCD Pin RTC

PIN Memori

Pin MODEM Serial1 RX Pin 3 TX

Serial1 TX Pin 2 RX

Serial2 RX Pin TX

Serial2 TX Pin RX

Pin 48 RS / Pin 4

Pin 49 EN / Pin 6

Pin 50 D4 / Pin 11

Pin 51 D5 / Pin 12

Pin 52 D6 / Pin 13

Pin 53 D7 / Pin 14

Pin 47 Pin 8

Pin 46 Pin 7

Pin 45 Pin 6

Pin 44 Pin 5

Pin 43 Pin 4

Pin 42 Pin 3

Pin 41 Pin 2

Pin 42 Pin 1

Pin 20 Pin5

(SDA)

Pin5 (SDA)

Pin 21 Pin 6

(SCL)

Pin5 (SDA) Hubungan antara arduino dengan RFID dan

Printer adalah hubungan cross. Dimana Pin TX pada arduino dihubungkan dengan pin RX pada RFID dan Printer dan sebaliknya. Pada Arduino Mega 2560 terdapat 3 pin RX dan 3 Pin TX. Pin TX1 pada arduino akan . mengirim instruksi kepada RFID reader melalui pin RX Reader. Hasil perintah dari arduino ini akan diberikan respon oleh RFID reader dengan mengirim sinyal melalui TX ke arduino melalui RX.

Perintah yang dikirim oleh arduino ke reader RFID berupa perintah membaca atau menulis data pada kartu e-parkir (RFID). Sebelum mengirim data balik ke arduino RFID reader mengirimkan data tersebut ke RFID secara wireless. Oleh RFID data yang dikirim oleh reader ini akan direspon

balik dengan mengirimkan data balasan hasil permintaan reader ini. Data balasan yang diterima oleh reader inilah yang dikembalikan ke arduino untuk diolah.

(7)

22

Gambar 2. Flowchar System

Penjelasan Flowchar sistem :

1. Ketika kendaraan hendak parkir petugas memasukkan no plat dan jenis kendaraan. Data ini akan tersimpan pada memori perangkat. 2. Pemilik kendaraan akan mendekatkat kartu

e-parkir ke perangkat

3. Perangkat akan membaca saldo pada kartu e-parking,

4. jika nilai saldo mencukupi maka perangkat akan mengurangi saldo pada e-parkir dan jika diinginkan slip parkir akan dicetak. Data transaksi direkam dalam memori EEPROM atau dikirim langsung ke server, proses selesai 5. Jika saldo pada e-parkir tidak mencukupi maka

pemilik kendaraan harus membeli saldo kepada petugas. Petugas akan menginput nilai saldo yang dibeli.

6. Transaksi pembelian saldo parkir akan dicetak dalam bentuk slip dan direkam ke memori EEPROM perangkat atau dikirim ke server secara wireless ke server.

7. Perangkat akan mengurangi nilai saldo pada yang dibeli tersebut untuk membayar parkir. 8. slip parkir dicetak. Proses selesai

9. Perancang Kartu Parkir (e-parking)

Prototive e-parking yang dirancang ini menggunakan RFID jenis read write dengan frekuensi 13,56 dan kapasitas memori 1 KB. Pada penelitian ini tidak membahas tentang enskripsi data yang disimpam pada memori RFID. Nilai saldo e-parking disimpan pada alamat 0x01 0x08.

Pada penelitian ini nomor unik yang terdapat pada RFID tidak digunakan. Data yang dibaca adalah data nilai saldo pada kartu e-parking (RFID) yang terdapat pada alamat 0x01 0x08.

Format membaca data RFID oleh reader yang terdapat pada alamat tertentu adalah 0xAA,0x00, panjang data, perintah, Request, No Blok, Alamat, FF, FF, FF, FF, FF, FF, Checksum,0xBB.

0xAA adalah awal pengirim data dan 0xBB adalah akhir pengiriman data. Setiap data yang dikirim oleh reader RFID diapit oleh 0xAA dan 0xBB.

Panjang data adalah jumlah data yang dikirim (dari perintah sampai FF). Untuk membaca data perintah bernilai 0x20. Request jika bernilai 0 pada

Simpan Transaksi

Mulai

Masukkan Plat / kategori

Baca RFID

Kurangi Saldo Saldo ?

Slip Prkir

Input nilai Saldo

Kirim data ke kartu

Slip Bayar

Selesai

Tidak cukup

Cukup Proses

Masukkan Plat

Proses

Ada ?

Tidak Salah entri

(8)

23 bit ke 0 maka request idle dan jika bernilai 1

request all. Jika bernilai 0 pada bit ke 1 maka keyA dan bernilai 1 maka KeyB. Nomor blok adalah blok data yang dibaca bernilai dari 0x00 sampai 0x03. alamat adalah alamat data yang dibaca. Checksum merupakan hasil XOR dari nilai panjang data sampai FF (yang terakhir)

Sehingga untuk membaca data saldo e-parking yang terdapat pada alamat 0x01 0x08 adalah 0xAA, 0x00, 0x0A, 0x20, 0x01, 0x01, 0x08, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x22, 0xBB.

0x0A merupakan panjang data 10 ( hexadecimal A = 10 desimal) dimulai dari 0x20 sampai 0xFF (yang terakhir). 0x20 merupakan perintah untuk membaca data. 0x22 adalah hasil XOR dari 0x0A, 0x20, 0x01, 0x01, 0x08, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF.

Adapun programnya untuk membaca data pada alamat blok 0x01 alamat 0x08 adalah :

#include <NewSoftSerial.h> byte baca[15] = {0xAA, 0x00, 0x0A, 0x20, 0x01, 0x01, 0x08, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x22, 0xBB};

#define RX 2 #define TX 3

NewSoftSerial RFID(RX, TX); int x ; 0xAA,0x00,panjang data, status, Nomor seri, Data,

Checksum, 0xBB. Nilai status bernilai 0x00 jika proses pembacaan data sukses. Nomor seri adalah nomor unik yang terdapat pada RFID. Data adalah isi dari data yang dibaca pada alamat yang ditentukan. (dalam hal ini blok 0x01 alamat 0x08)

Agar program membaca data RFID diatas menampilkan hasilnya maka pada akhit program diatas ditambahkan perintah berikut :

delay(50);

while(RFID.available()>0) {

Hasil yang diharapakan dari pengujian perangkat ini adalah :

Tabel 2. Pengujian perangkat

No. Pengujian Hasil yang Diharapkan 1. Perangkat

dihidupkan

Muncul menu Pilihan pada LCD

Muncul Pesan pada LCD: 1. Input Plat

Jika dalam 30 detik e–parkir tidak di dekatkan perangkat akan kembali ke menu awal e-parkir di

dekatkan ke perangkat

(9)

24 Isi Saldo ?

dijawab 1

Muncul pesan untuk

memasukkan nilai saldo yang mau dibeli.

Nilai saldo dimasukkan maka muncul pesan “SUKSES” dan pilihan untuk cetak Slip pembelian.

nilai saldo akan masuk ke e-parking dikurangi dengan tarif parkir

2. Menu Isi Saldo dipilih

Muncul pesan untuk

memasukkan nilai saldo yang mau dibeli.

Nilai saldo dimasukkan

muncul pesan “SUKSES” dan pilihan untuk cetak Slip pembelian.

Cetak Slip dipilih Slip Pembelian tercetak 3 Menu Total

Dipilih

Muncul Total pendapatan Parkir dan pilihan untuk cetak total

Pilihan cetak dipilih

Slip total pembayaran tercetak

V. KESIMPULAN

1.

Perangkat dapat membaca dan menulis data pada kartu e-parking (RFID) pada alamat 0x001 0x08 tanpa mengalami kendala.

2.

Proses pembacaan dan penulisan data pada e-parking oleh alat sekitar 1 - 2 detik.dan jarak baca tulis sekitar 0 – 10 cm

3.

Karena catu daya yang digunakan adalah powerbank yang memiliki tegangan sekitar 5 V dan arus 1 – 2 A maka proses pencetakan mengalami kendala. Arus yang diperlukan sekitar 2,5 A dan tegangan sekitar 6 Volt. Untuk itu diperlukan penguat arus dan tegangan agar dapat mengerakkan printer.

4.

Alat ini perlu pengembangan sehingga bisa terkoneksi secara online dengan server yang ada serta adanya enskripsi data yang direkam baik pada e-parking maupun pada memori perangkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Santosa, Ananda, Priyanto, S, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia untuk SD,SMP, SMA Umum, CV. Cahaya Agency,Surabaya

[2] Kementerian PPN/Bappenas, Toolkit Untuk Mobilitas Perkotaan Di Indonesia, Manajemen Parkir di

Perkotaan, GIZ Sustainable Urban Transport

Improvement Project (SUTIP). Jakarta, 2015

[3] Undang – Undang No. 28 Tahun 2009, Tetang Pajak dan Retribusi Daerah

[4] Wahyudin, Didin. Belajar Mudah Mikrokontroler AT89S52 dengan Bahasa Basic menggunakan BASCOM-8051. Penerbit Andi, Yogtakarta, 2006. [5] www.tribunnews.com, Mendagri Cabut Perda Parkir

Berlangganan, Penkab Sidoarjo Mengaku Bingung, Alasannya…., Selasa, 20 September 2016

Gambar

Gambar 1. Diagram Blok Parkir Meter
Gambar 2. Flowchar System
Tabel 2. Pengujian perangkat

Referensi

Dokumen terkait

Program Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam pengembangan objek wisata adalah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik objek wisata air

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ryan dan Deci (2001) bahwa otonomi lebih sering terjadi pada dewasa madya daripada dewasa awal dan dewasa

1. Pada saat pemasangan keramik kamar mandi khususnya, pekerja perlu dibekali lampu penerangan jika dibutuhkan agar area tempat mereka bekerja cukup terang

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaa Strategi Guided Teaching Terhadap Pemahaman Siswa Pada Bidang Studi Fiqih Di MI,Fathul khoir Surabaya.. Skripsi ini telah diperiksa

Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan.Peubah yang diamati meliputi masa ikubasi, tinggi tanaman, jumlah anakan dan intensitas penyakit tanaman padi.Hasil

Nazikha, F.N. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Self-Esteem Siswa Kelas VII pada Pembelajaran Matematika dengan Model Discovery Learning.

Halaman catatan murid kepala sekolah digunakan kepala sekolah untuk memilih data murid yang nantinya akan dilihat catatan kasus dan catatan prestasi.. Kepala sekolah dapat menekan