RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.)
DENGAN PERBEDAAN BOBOT BIBIT (G1) DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DI RUMAH KASSA
SKRIPSI
OLEH :
MARIA MASELA S. SITANGGANG/ 090301196 AGROEKOTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.)
DENGAN PERBEDAAN BOBOT BIBIT (G1) DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DI RUMAH KASSA
SKRIPSI
OLEH :
MARIA MASELA S. SITANGGANG/ 090301196 AGROEKOTEKNOLOGI
Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Judul Skripsi : Respons Pertumbuhan dan Produksi Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.) dengan Perbedaan Bobot Bibit dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair di Rumah Kassa
Nama : Maria Masela S. Sitanggang
Nim : 090301196
Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan Program Studi : Agroekoteknologi
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Ir. T. Irmansyah, MP. Ir. Jasmani Ginting, MP. Ketua Anggota
Mengetahui,
ABSTRAK
MARIA MASELA S. SITANGGANG : Respons Pertumbuhan dan Produksi Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.) dengan Perbedaan Bobot Bibit (G1) dan
Konsentrasi Pupuk Organik Cair di Rumah Kassa, dibimbing oleh T. IRMANSYAH dan JASMANI GINTING
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kassa Kebun Percobaan Berastagi yang berada pada ketinggian ± 1340 mdpl dari bulan April sampai Juli 2013, menggunakan rancangan petak terbagi dengan dua faktor yaitu konsentrasi pupuk organik cair (0, 2, 4 dan 6 cc/L) dan bobot bibit G1 (≤ 3, 3-6, 6-9 dan 9-12 g). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah batang utama, durasi daun hijau, jumlah umbi pertanaman, bobot umbi pertanaman, total produksi perplot, persentase grade umbi, dan jumlah mata tunas pergrade.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap parameter durasi daun hijau. Perbedaan bobot bibit (G1) berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah batang utama,
jumlah umbi pertanaman, total produksi perplot dan persentase grade umbi >10-20g. Interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase grade umbi
≤ 5g. Hasil terbaik dari interaksi ini diperoleh pada perlakuan konsentrasi pupuk organik cair 6 cc/L dan bobot bibit 9-12 gr.
ABSTRACT
MARIA MASELA S. SITANGGANG: Response in Growth and Yield of Potatoes
(Solanum tuberosum L.) according to tuber weight difference (G1) and organic liquid fertilizer concentration in screen house, supervised by T. IRMANSYAH and JASMANI GINTING
The research was conducted at Screen house Experiment Berastagi at ± 1340 m asl from April until July 2013 using split plot design with two factor, i.e. organic liquid fertilizer concentration (0, 2, 4, and 6 cc/L) and tuber weight difference (≤ 3, 3-6, 6-9 and 9-12 g). Parameter observed were plant height, main stem number, duration of green leaves, tuber weight per plant, tuber number per plant, weight tuber per plot, tuber grade percentage and tuber bud per grade
The result showed organic liquid fertilizer treatment significantly effected on duration of green leaves parameter observed. Tuber weight difference treatment significantly effected on parameters plant height, main stem number, tuber number per plant, weight tuber per plot and tuber grade percentage on >10-20g. The interaction of two factor significantly effected on parameters tuber grade percentage on ≤ 5g. The best result was showed by organic liquid fertilizer concentration 6 cc/L and tuber weight 9-12 g.
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Batam pada tanggal 12 September 1991 dari ayah Sulung
Sitanggang dan ibu Karolina Manullang. Penulis merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara.
Tahun 2009 penulis lulus dari SMA KATOLIK CAHAYA, Medan dan
pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Pertanian USU melalui jalur seleksi
nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Penulis memilih minat
Budidaya Pertanian dan Perkebunan, Program Studi Agroekoteknologi.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Himpunan
Mahasiswa Agroekoteknologi (Himagrotek).
Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Perkebunan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Respons Pertumbuhan dan Produksi Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.)
dengan Perbedaan Bobot Bibit (G1) dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair di
Rumah Kassa”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua
yang telah memberikan dukungan finansial dan spiritual. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. T. Irmansyah, MP. selaku ketua
komisi pembimbing dan Bapak
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama penulisan
skripsi ini serta Ibu Agustina br Marpaung, STP sebagai pembimbing lapangan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh staf pengajar, staf pegawai
serta sahabat di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang
telah banyak membantu dalam kelancaran studi dan penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga hasil
skripsi ini bermanfaat bagi budidaya kentang serta bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Desember 2013
Panen ... 19
Pengamatan Parameter ... 19
Tinggi tanaman (cm) ... 19
Jumlah batang (batang) ... 20
Durasi daun menghijau (helai) ... 20
Bobot umbi per tanaman (g) ... 20
Jumlah umbi per tanaman (umbi) ... 20
Total produksi per plot (g) ... 20
Persentase grade umbi (%) ... 20
Jumlah mata tunas umbi per grade (mata umbi) ... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 22
Pembahasan ... 41
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 49
Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
DAFTAR TABEL
No. Hal.
1. Rataan tinggi tanaman 4-10 MST (cm) pada pemberian pupuk organik cair dan perbedaan bobot bibit (G1) ... 23 2. Rataan jumlah batang utama (batang) pada pemberian pupuk organik cair
dan perbedaan bobot bibit (G1) ... 26 3. Rataan durasi daun hijau (helai) pada pemberian pupuk organik cair dan
perbedaan bobot bibit (G1) ... 28 4. Rataan jumlah umbi pertanaman (umbi) pada pemberian pupuk organik
cair dan perbedaan bobot bibit (G1) ... 32 5. Rataan bobot umbi pertanaman (g) pada pemberian pupuk organik cair
dan perbedaan bobot bibit (G1) ... 33 6. Rataan total produksi perplot (g) pada pemberian pupuk organik dan
perbedaan bobot bibit (G1) ... 34 7. Rataan persentase grade umbi (%) pada pemberian pupuk organik dan
perbedaan bobot bibit (G1) ... 36 8. Rataan jumlah mata tunas umbi (mata tunas) pergrade pada pemberian
pupuk organik dan perbedaan bobot bibit (G1) ... 40
DAFTAR GAMBAR
No. Hal.
1. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman 4-10 MST (cm) pada pemberian beberapa konsentrasi pupuk organik cair ... 24 2. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman 4-10 MST (cm) pada perbedaan
bobot bibit (G1) ... 25 3. Histogram hubungan tinggi tanaman 10 MST (cm) dengan perlakuan
bobot bibit (G1) ... 26 4. Histogram hubungan jumlah batang utama (batang) dengan perlakuan
bobot bibit (G1 ... 27 5. Grafik perkembangan durasi daun hijau (helai) pada beberapa perbedaan
bobot bibit (G1) ... 29 6. Grafik perkembangan durasi daun hijau (helai) pada beberapa
konsentrasi pupuk organik cair ... 30 7. Grafik hubungan durasi daun (helai) 85 HST dengan perlakuan
konsentrasi pupuk organik cair ... 31 8. Histogram hubungan jumlah umbi pertanaman (umbi) dengan perlakuan
perbedaan bobot bibit ... 32 9. Histogram hubungan total produksi perplot (g) dengan perlakuan
perbedaan bobot bibit ... 35 10. Histogram hubungan persentase grade umbi (%) >10-20 g dengan
perlakuan perbedaan bobot bibit. ... 38 11. Histogram interaksi konsentrasi pupuk organik cair dan perbedaan bobot
DAFTAR LAMPIRAN
No. Hal.
1. Deskripsi kentang varietas Granola ... 54
2. Bagan penelitian ... 55
3. Bagan Letak Tanaman pada plot ... 56
4. Jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian ... 57
5. Data hasil analisis pupuk organik cair ... ..58
6. Data pengamatan tinggi tanaman 4 MST (cm) ... 59
7. Sidik ragam tinggi tanaman 4 MST ... 59
8. Data pengamatan tinggi tanaman 6 MST (cm) ... 60
9. Sidik ragam tinggi tanaman 6 MST ... 60
10. Data pengamatan tinggi tanaman 8 MST (cm) ... 61
11. Sidik ragam tinggi tanaman 8 MST ... 61
12. Data pengamatan tinggi tanaman 10 MST (cm) ... 62
13. Sidik ragam tinggi tanaman 10 MST ... 62
14. Data pengamatan jumlah batang utama (batang) ... 63
15. Sidik ragam jumlah batang utama ... 63
16. Data pengamatan durasi daun hijau 50 HST (helai) ... 64
17. Sidik ragam durasi daun hijau 50 HST ... 64
18. Data pengamatan durasi daun hijau 57 HST (helai) ... 65
19. Sidik ragam durasi daun hijau 57 HST ... 65
20. Data pengamatan durasi daun hijau 64 HST (helai) ... 66
21. Sidik ragam durasi daun hijau 64 HST ... 66
22. Data pengamatan durasi daun hijau 71 HST (helai) ... 67
23. Sidik ragam durasi daun hijau 71 HST ... 67
24. Data pengamatan durasi daun hijau 78 HST (helai) ... 68
25. Sidik ragam durasi daun hijau 78 HST ... 68
26. Data pengamatan durasi daun hijau 85 HST (helai) ... 69
27. Sidik ragam durasi daun hijau 85 HST ... 69
28. Data pengamatan jumlah umbi pertanaman (umbi) ... 70
29. Sidik ragam jumlah umbi pertanaman ... 70
30. Data pengamatan bobot umbi pertanaman (g) ... 71
31. Sidik ragam bobot umbi pertanaman ... 71
32. Data pengamatan total produksi perplot (g) ... 72
33. Sidik ragam jumlah total produksi perplot ... 72
34. Data pengamatan persentase grade umbi ≤ 5g (%) ... 73
35. Sidik ragam persentase grade umbi ≤ 5 g ... 73
37. Sidik ragam persentase grade umbi ≤ 5 g setelah transformasi
... 74 38. Data pengamatan persentase grade umbi >5-10 g (%) ... 75 39. Sidik ragam persentase grade umbi >5-10 g ... 75 40. Data pengamatan persentase grade umbi >5-10 g (%) setelah
transformasi ... 76 41. Sidik ragam persentase grade umbi >5-10 g setelah transformasi
... 76 42. Data pengamatan persentase grade umbi >10-20 g (%) ... 77 43. Sidik ragam persentase grade umbi >10-20 g ... 77 44. Data pengamatan persentase grade umbi >10-20g (%) setelah
transformasi ... 78 45. Sidik ragam persentase grade umbi >10-20 g setelah transformasi
... 78 46. Data pengamatan persentase grade umbi >20 g (%) ... 79 47. Sidik ragam persentase grade umbi >20 g ... 79 48. Data pengamatan persentase grade umbi >20 g (%) setelah
transformasi ... 80 49. Sidik ragam persentase grade umbi >20 g setelah transformasi
... 80 50. Data pengamatan jumlah mata tunas pergrade ≤ 5g (mata tunas) ... 81 51. Sidik ragam jumlah mata tunas pergrade ≤ 5g ... 81 52. Data pengamatan persentase grade umbi ≤ 5g (%) setelah
transformasi ... 82 53. Sidik ragam persentase grade umbi ≤ 5 g setelah transformasi
... 82 54. Data pengamatan jumlah mata tunas pergrade >5-10 g (mata
tunas) ... 83 55. Sidik ragam jumlah mata tunas pergrade >5-10 g ... 83 56. Data pengamatan persentase grade umbi >5-10 g (%) setelah
transformasi ... 84 57. Sidik ragam persentase grade umbi >5-10 g setelah transformasi
... 84 58. Data pengamatan jumlah mata tunas pergrade >10-20 g (mata
tunas) ... 85 59. Sidik ragam jumlah mata tunas pergrade >10-20 g ... 85 60. Data pengamatan persentase grade umbi >10-20 g (%) setelah
transformasi ... 86 61. Sidik ragam persentase grade umbi >10-20 g setelah transformasi
64. Data pengamatan persentase grade umbi >20g (%) setelah
transformasi ... 88
65. Sidik ragam persentase grade umbi >20g setelah transformasi ... 88
66. Foto Perbedaan Bibit Kentang (G1)... 89
67. Foto Pertumbuhan Tanaman 2 Bulan Setelah Tanam ... 89
68. Foto Total Produksi Per plot ... 90
69. Foto Jumlah Umbi Per Sampel ... 92